You are on page 1of 4
C. Pelanggaran Hukum di Indonesia Pelanggaran hukum merupakan suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Masalah pelanggaran hukum harus diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Seorang atau sekelompok masyarakat yang melanggar hukum akan mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku, 1. Pengertian Pelanggaran Hukum Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku. Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum. Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal sebagai berikut. a. Pelanggaran hukum oleh pelaku pelanggaran sudah dianggap sebagai kebiasaan bahkan kebutuhan. b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan. Saat ini kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum banyak terjadi di negara ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya tindakan melawan hukum, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh aparat penegak hukum sendiri. Perbuatan hukum adalah tindakan yang oleh hukum diberi akibat hukum berdasarkan anggapan bahwa subjek hukum yang melakukannya memang menghendaki timbulnya akibat hukum yang bersangkutan. Perbuatan hukum dapat berupa perbuatan yang sesuai ataumenurut aturan hukum dan perbuatan yang melanggar hukum.*Perbuatan yang bertentangam dengan hukum atau melanggar hukum atau dilarang oleh undang-undang disebut sebagai kejahatan dan pelanggaran. Kejahatan adalah perbuatan melanggar hukum yang dikategorikan berat, sedangkan pelanggaran adalah perbuatan melanggar hukum yang dikategorikan ringan. at Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan hukum yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. yet a. Melakukan tindakan main hakim sendiri. b. Melakukan tindakan diskriminasi pada orang lain. c. Melakukan aksi teror kepada masyarakat. d. Mengonsumsi obat-obatan terlarang, e. Tidak mau membayar pajak. 2. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hukum Penegakan hukum tidaklah berarti pelaksanaan pérundang-undangan ataupun pelaksanaan keputusan-keputusan hakim semata-mata, tetapi masalah pokok penegakan hukum terletak pada faktor-faktor yang memengaruhinya. Ada tiga faktor yang menyebabkan hukum di Indonesia itu dirasakan lemah, kurang dapat menciptakan ketertiban, dan mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat. Ketiga faktor tersebut sebagai berikut. a. Produk Hukum | Sesungguhnya hukum yang diberlakukan di Indonesia sekarang ini merupakan hasil rancangan para penjajah Indonesia dahulu khususnya Belanda. Karena pada awalnya, hukum- hukum tersebut diperuntukkan bagi orang Eropa dan Belanda itu sendiri. Belanda menjajah Indonesia (tiga setengah abad) dengan tiga misi, yaitu misi ekonomi, agama, dan menegakkan hukum. Produk hukum Belanda memiliki kelemahan karena pada dasarnya hukum itu untuk orang Eropa dan sangat tidak sesuai jika diterapkan bagi orang pribumi. i = Dipindai dengan CamScann Produk hukum Belanda sangat banyak jumlahnya, tetapi praktiknya jika diterapkan dalam | negara hukum saat ini sangat tidak tepat sehingga jika hukum peninggalan Belanda tersebut akan diterapkan di negara ini perlu direvisi, dilengkapi, dan ditambahi. b. Aparat Penegak Hukum/Alat Penegak Hukum ‘Aparat penegak hukum di Indonesia terdiri atas polisi, jaksa, dan hakim. Mereka memiliki lembaga masing-masing, namun memilikijalur koordinasi yang sama. Kepolisian bertugas sebagai lembaga yang melayani kepentingan masyarakat sekaligus sebagai pengayom masyarakat, tetapi pada kenyataannya lembaga tersebut justru terkesan menakutkan di mata masyarakat. Hal tersebut terjadi Karena citra yang dibentuk oleh para anggota kepolisian memang sangat buruk. Tidak hanya polisi yang bermasalah, namun jaksa juga tidak lepas dari masalah-masalah yang cukup meresahkan kita. Banyak jaksa yang silau akan materi yang ditawarkan oleh tersangka atau keluarganya yang berani membayar tinggi kepada jaksa dan penyidik agar kasusnya dipeti-es-kan atau SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Bahkan ada |? banyak kasus yang dengan sengaja tidak dilimpahkan ke pengadilan. } ¢. Sanksi/Hukuman ! Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hingga saat ini belum banyak berubah sejak |) penjajahan Belanda sehingga hukum di Indonesia kurang mampu memberi efek jera dan |} menyadarkan masyarakat. Begitu banyak peraturan hukum yang dibuat oleh para penegak |} hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat, tetapi faktanya walaupun hukum tersebut |! dibuat beserta sanksinya tetap saja peraturan tersebut tidak efektif dikarenakan pemerintah |} dan aparat hukum tidak sungguh-sungguh dalam menegakkannya setelah peraturan dibuat. | Praktik di lapangan tetap banyak pelanggaran yang masih bisa ditoleransi sehingga tidak J) membuat jera para pelanggar hukum i . Contoh Kasus Pelanggaran Hukum : iH Kasus pelanggaran hukum di Indonesia seolah-olah datang silih berganti. Begitu beragam jenis ||| dan cara penyelesaiannya, misalnya kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), penipuan, Hf peredaran narkoba, pembunuhan, dan korupsi. Penyelesaian masalah tersebut membutuhkan kerja keras aparat penegak hukum. Contoh pelanggaran hukum di Indonesia sebagai berikut. it a. Pencurian 5; i Dalam hukum kriminal, pencurian adalah pengambilan properti milik orang lain secara tidak |} sah tanpa seizin pemilik. Kata ini juga digunakan sebagai sebutan informal untuk sejumiah [I kejahatan terhadap properti orang lain, seperti perampokan rumah, penggelapan, larseni, |! penjarahan, perampokan, pencurian toko, penipuan, dan kadang pertukaran kriminal. Dalam |! yurisdiksi"'tertentu, pencurian dianggap sama dengan larseni; sementara yang lain H menyebutkan pencurian telah menggantikan larseni. Seseorang yang melakukan tindakan |} atu berkarir dalam pencurian disebut pencuri dan tindakannya disebut mencuri. Tt b, Penganiayaan Penganiayaan adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merusak kesehatan | orang lain (Pasal 351 Ayat (4) ). Menurut yurisprudensi, arti penganiayaan adalah sengaja |!! menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit, Iuka, atau sengaja merusak Ht kesehatan orang. Nt c. Pembunuhan Hi Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara }j yang melanggar hukum maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan biasanya |!/ dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, Kecemburuan, dendam, |I{ membela diri, dan sebagainya. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, umumnya |/1 adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Pembunuhan dapat juga dapat |! dilakukan dengan menggunakan bahan peledak, seperti bom. H d. Perampokan Perampokan adalah suatu tindak kriminal di mana sang pelaku perampokan (disebut |}j perampok) mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui tindakan kasar dan |}/ intimidasi. Karena sering melibatkan kekasaran, perampokan dapat menyebabkan jatuhnya i korban. . Dipindai dengan CamS¢ann 4. Akibat Penyelewengan terhadap Penegakan Hukum Akibat-akibat yang ditimbulkan dari masalah penyelewengan hukum sebagai berikut. I a. Ketidakpercayaan Masyarakat pada Hukum ; Masyarakat berpendapat hukum banyak merugikan mereka, terlebih lagi soal materi sehingga mereka berusaha untuk menghindarinya. Mereka percaya bahwa uanglah yang berbicara, dapat meringankan hukuman mereka, dan fakta-fakta yang ada diputarbalikkan dengan mater yang siap diberikan untuk penegak hukum. Kasus-kasus, korupsi di Indonesia tidak terselesaikan secara tuntas karena para petinggi negara yang terlibat di dalamnya mempermainkan hukum dengan menyuap sana-sini agar kasus in tidak terungkap, akibatnya kepercayaan masyarakat pun pudar. ‘ b, Penyelesaian Konflik dengan Kekerasan Penyelesaian kohflik dengan kekerasan, misalnya pencuri ayam yang dipukuli warga, pencuri sandal yang dihakimi warga, dan pencuri sepeda motor yang diamuk warga. Konflik yang terjadi pada sekelompok masyarakat di Indonesia banyak yang diselesaikan dengan kekerasan, seperti kasus tawuran antarpelajar, tawuran antarsuku yang memperebutkan wilayah, atau ada salah satu suku yang tersakiti sehingga dibalas dengan kekerasan, Mereka tidak mengindahkan peraturan-peraturan kepemerintahan, dengan masalah secara geografis. Ini membuktikan masyarakat Indonesia yang tidak tertib hukum seharusnya masalah sepert pencuri sandal atau ayam dapat ditangani oleh pihak yang yang berwajib, bukan dihakimi secara seenaknya karena dapat menghilangkan nyawa seseorang. c. Pemanfaatan Inkonsistensi Penegakan Hukum untuk Kepentingan Pribadi Melihat beberapa kasus di Indonesia, banyak warga negara Indonesia yang memanfaatkan inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi. Contohnya pengacara yang menyuap polisi ataupun hakim untuk meringankan terdakwa, sedangkan polisi dan hakim yang seharusnya bisa menjadi penengah bagi kedua belah pihak yang sedang terlibat kasus hukum bisa jadi lebih condong pada banyaknya materi yang diberikan oleh salah satu pinak yang sedang terlibat dalam kasus hukum tersebut. d. Penggunaan Tekanan Asing dalam Proses Peradilan Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh pengrusakan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu perusahaan asing yang membuka usahanya di Indonesia. Mereka akan minta bantuan dari negaranya untuk melakukan upaya pendekatan kepada Indonesia agar mereka tidak mendapatkan hukuman yang berat, atau dicabut izin memproduksinya di Indonesia 5, Upaya Penegakan Hukum di Indonesia : Penegakan hukum (law enforcement) merupakan pondasi utama dalam kehidupan bemegara, una terciptanya ketertiban dan ketenteraman, Terwujudnya penegakan hukum berkolerasi dengan pemenuhan hak asasi manusia. Berbagai cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum di Indonesia sebagai berikut a. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak seriata melinat fakta, tetapi menimbang serta melihat latar belakang peristiva, alasan terjadinya kejadian, unsur kemanusiaan, dan juga menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan. b. Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku, arogan, dan hitam putih, Akan tetapi, harus berdasarkan rasa keaadilan yang tinggl, tidak hanya mergikuti uk Pelarn konteks perundang-undangan hitam putin semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasikan putusan- patusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya, «¢. Hakim sebagai pember’ pulusan seharusnya tidak menjadi corong-corong undang-undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semala tanpa memedulikan rasa tang an. Hakim seharusnya mengikuti perundang-undangan dengan mementingkan rasa Keadilan seadil-adiinya sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya. 4. Menoukupi ebutuhan personal, sarana, dan prasarana untuk pelaksanaan penegakan hake, Meningkatkan kesejahleraan penegak hukum sehingga tidak ada hakim yang tertibat korupsi. Dipindai dengan CamScann 7a Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum, baik formal maupun informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum di Indonesia sehingga masyarakat sadar hukum dan menaati peraturan yang berlaku. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat, dan biaya ringan di semua tingkat peradilan. Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak menjalankan tugas dengan semestinya. Dipindai dengan CamScann

You might also like