You are on page 1of 12
Pengantar Anal BABI BILANGAN REAL. Pada bab ini dibahas sifat-sifat penting dari sistem bilangan real IR , seperti sifat-sifat aljabar, urutan, dan ketaksamaan, Selanjutnya, akan diberikan beberapa pengertian seperti bilangan rasional, harga mutlak, himpunan terbuka, dan pengertian lainnya yang berkaitan dengan bilangan real. 1.1, Sifat-sifat Aljabar dan Urutan dalam Sebelum menjelaskan tentang sifat-sifat R , diberikan terlebih dahulu tentang struktur aljabar dari sistem bilangan real, Akan diberikan penj san singkat mengenai sifat-sifat dasar dari penjumlahan dan perkalian, sifat-sifat aljabar lain yang dapat diturunkan dalam beberapa aksioma dan teorema. Dalam tern inologi aljabar abstrak, sistem bilangan real membentuk lapangan (field) terhadap operasi biner penjumlahan dan perkalian biasa. Sifat-sifat Aljabar R Pada himpunan semua bilangan real terdapat dua operasi biner, dinotasikan dengan dan yang disebut dengan penjumlahan (addition) dan perkalian (multiplication). Operasi biner tersebut memenuhi sifat-sifat berikut: (Al) a+b=b+a untuk semuaa,be R (sifat komutatif penjumlahan) (A2) (a+b)+e=a+(b+c) untuk semua a,b,ce R (sifat assosiatif penjumlahan) (A3)__ terdapat Oe R sedemikian hingga 0+a=a dan a+0=a untuk semua ae R (eksistensi elemen nol) (A4) untuk setiap aR terdapat ae R sedemikian hingga a+(-a)=0 dan (-a)+a=0 (eksistensi elemen negatif atau invers penjumlahan) (M1) a-b=b-a untuk semuaa,be R (sifat komutatif perkalian) (M2) (a-b)-c=a-(b-c) untuk semua a,b,ce R (sifat assosiatif perkalian) Pengantar Anal (M3) (ay ) terdapat le R sedemikian hingga 1-a=a dan a-1=a untuk semua ae R (cksistensi elemen unit 1) 5 1 aki untuk setiap ae R, #0 terdapat —eR sedemikian hingga a @ vers perkalian) 1) 1). g21 (cksistensi i \a) a-(b+c)=(a-b)+(a-c) dan (b+c)-a=(b-a)+(c-a) untuk semua a,b,ce R (ifat distributif perkalian atas penjumlahan) Sifat-sifat di atas telah umum diketahui. Sifat (A1)-(A4) menjelaskan sifat penjumlahan, sifat (M1)-(M4) menjelaskan sifat perkalian, dan sifat terakhir menggabungkan kedua operasi. Sclanjutnya, diberikan beberapa teorema tentang elemen 0 dan 1 yang telah diberikan pada sifat (A3) dan (M3) di atas. Juga akan ditunjukkan bahwa perkalian dengan 0 akan selalu menghasilkan 0. Teorema 1.1.1. Bukti. (a) Jika z,a€ R dengan z+a=a, maka 2=0. (b) Jikau dan b#0 elemen B dengan u-b=b, maka u=1 (©) Jika a R, maka a-0=0 (a) Menggunakan aksioma (A3), (A4), (A2), asumsi z+a=a,, dan (A4), diperoleh z=z+0 =2+(a+(a)) =(z+a)+(-a) =a+(-a) =0. (b) Menggunakan aksioma (M3), (M4), (M2), asumsi u-6 =, dan (M4), diperoleh Pengantar Anal (c) Karena a+a-0=a-1+a-0=a,(1+0)=a-1=a, maka a-0=0 Dengan demikian, maka teorema terbukti. u Teorema 1.1.2. Jika ac R, maka @ (+) 0) Selanjutnya, diberikan dua sifat penting dari operasi perkalian, yaitu sifat ketunggalan elemen inversnya dan bahwa perkalian dua bilangan itu hasilnya nol apabila salah satu faktomya adalah nol. Teorema 1.1.3. (a) Jika a+b=0, maka b=-a (b) Jika a#0 dan be R sedemikian hingga a-b=1, maka b (©) Jika a-b=0, maka a=0 atau b= Bukti. (a) Karena a+b = maka a+b=0 © (-a)+(a+b)=(-a)+0 Pengantar Anal (A2 dan A3) (a4) (A3) (b) Karena a abel Dengan cara yang sama, kedua ruas dikalikan denga maka diperolch a=0 Dengan demikian teorema terbukti. Teorema tersebut di atas menjelaskan beberapa sifat aljabar sederhana dari sistem bilangan real, Beberapa akibat dari teorema tersebut diberikan sebagai bahan latihan soal di bagian akhir subbab ini. Pengantar Anal Operasi_pengurangan (substraction) didefinisikan dengan a—b=a+(-b) untuk @,beR. Sama halnya dengan operasi pembagian (division), untuk abe R a 1 dengan b #0 didefinisikan 4 = a-|— be) Untuk selanjutnya, a-b cukup dituliskan dengan ab, dan penulisan a? untuk aa, a’ untuk (a°)a, dan secara umum didefinisikan a" ==(a")a untuk ne N. Lebih ‘ : 1 lanjut, a' =a, dan jika a#0, maka dapat ditulis a" =1 dan a”! untuk +, dan jika a . . ‘any ne N, dapat ditulis o* untuk |) a) Bilangan Rasional dan Irrasional ‘Telah diketahui bahwa himpunan N dan Z adalah subset dari R. Elemen R- yang dapat dituiskan dalam bentuk & di mana abe Z dan a@#0 disebut dengan bilangan a rasional (rational numbers). Himpunan semua bilangan rasional di R_ dinotasikan dengan Q. Dapat ditunjukkan bahwa penjumlahan dan perkalian dua bilangan rasional adalah bilangan rasional. Lebih lanjut, sifat-sifat lapangan juga berlaku untuk Q. Akan tetapi, tidak semua elemen R-merupakan elemen Q, seperti V2 yang A b . tidak dapat dinyatakan ke dalam bentuk 2. Elemen yang bukan elemen Q disebut a bilangan irrasional (irrational numbers). Akan ditunjukkan bahwa tidak terdapat bilangan rasional yang kuadratnya adalah 2. Untuk membuktikannya digunakan istilah genap dan ganjil, Suatu bilangan a disebut genap apabila bilangan itu mempunyai bentuk 2n untuk suatu me N, dan disebut ganjil apabila bilangan itu mempunyai bentuk 2n—1 untuk suatu ne N Teorema 1.1.4. Tidak ada elemen re Q sedemikian hingga r? =2 Pengantar Anal Bukti, Andaikan ada re Q_sedemikian hingga » Karena re Q, maka r dapat dituliskan sebagai 2 dengan p dan q tidak mempunyai faktor berserikat selain 1, q sehingga diperoleh (2) =2 atau p?=2q?. Karena 2q? genap, maka p? genap 4) Akibatnya p juga genap, sebab jika ganjil, maka p=2m—l untuk suatu me N, atau p? =(2m—1)' = 4m? —4m-+1=2(2m? -2m)+1 yang berarti bahwa p* ganjil. Jadi, p haruslah genap. Karena p genap, maka p=2k untuk suatu keN, sehingga p? =(2k)' =4k?. Di lain pihak diketahui_ p®=2q? dan p genap, akibatnya q ganjil, sebab jika q genap, maka faktor berserikat p dan g bukan 1. Jadi, q haruslah ganjil. Schingga diperoleh p* = 2g? > 4k? = 2q? «> 2k” =q? yang berarti q genap. Timbul kontradiksi bahwa q ganjil. Jadi, pengandaian salah, yang benar adalah tidak ada re Q sedemikian hingga r? = 2. Sifat-sifat Urutan pada R Sifat urutan menjelaskan tentang kepositifan (positivity) dan ketaksamaan (inequalities) di antara bilangan-bilangan real. Ada subset tak kosong PCR, yang disebut dengan himpunan bilangan- bilangan real positif tegas, yang memenuhi sifat-sifat berikut: () Sika abe P, maka at+beP. (ii) Jika abe P, maka abe P. Gi) Jika ae P, maka memenuhi tepat satu kondisi berikut: acP, a=0, -aeP. Sifat pertama dan kedua pada teorema di atas menjelaskan tentang sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. Sifat yang ketiga (iii) sering disebut Sifat Trikotomi (Trichotomy Property), sebab akan membagi R_ ke dalam tiga jenis elemen yang berbeda, Hal ini menjelaskan bahwa himpunan {—a: ae P} dari bilangan Pengantar Anal real negatif tidak mempunyai elemen yang sama dengan himpunan bilangan real positif Lebih lanjut, R- merupakan gabungan tiga himpunan saling asing tersebut, yaitu R=PU(-a:ae P}u{o} Definisi 1.1.5. (i) Jika ae P, ditulis a>0, artinya a adalah bilangan real positif. Gi) Jika ae PU{0}, ditulis a2 0, artinya a adalah bilangan real nonnegatif. (iii) Jika —ae ®, ditulis a <0, artinya @ adalah bilangan real negatif. (iv) Jika -ae PU{0}, ditulis @ <0, artinya @ adalah bilangan real nonpositif. Definisi 1.1.6. Diberikan a,be R. (a) Jika a—be P, maka ditulis a>b atau bb, =b, ach Selanjutnya, jika ab dan b>c, maka a>c (b) Jika a>b, maka ate>bte (©) Jika a>b dan c>0, maka ca > ch Jika a>b dan c<0, maka ca0, maka +>0 a Jka a<0, maka + a Pengantar Anal Bukti. @ etahui a@>b dan b>c, a,b,ce R. Karena a>b, maka a—be P.. Karena b>c, maka b-ceP. Menurut sifat urutan, maka athe IP, schingga diperoleh. (a-b)+(b-c)e P a-b+b-ceP 9 (a—c)+(-b+b)eP © (a-c)+0eP @a-ceP arc. (b) Jika a-be P, maka (a+c)-(b-c)=a—be P. Sehingga diperoleh bahwa ate>bte (0) Jika abe P dan ce P, maka ca—ch =c(a—b)e P. Akibatnya ca > ch untuk ¢>0. Gunakan langkah yang sama untuk ¢< 0 (d) Cobalah Anda buktikan sendiri, o Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa bilangan asli juga merupakan bilangan real positif, Sifat ini diperoleh dari sifat dasar urutan, berikut ini diberikan teoremanya Teorema 1.1.8. (a) Jika ae R dan a#0, maka a® >0 (b) 1>0 (©) Jika ne N, maka n>0 Teorema 1.1.9. Jika abe R dan a 0, dan karena > 0, maka diperoleh I O<-aca 2 Selanjutnya, untuk membuktikan bahwa suatu himpunan a2>0 adalah sama dengan nol, maka harus ditunjukkan bahwa a selalu lebih keeil dari sebarang bilangan positif yang diberikan, Teorema 1.1.10. Jika ae sedemikian hingga O0, maka a=0 Bukti. Andaikan a>0, maka a>S>0 Diambil ¢,=% (¢, bilangan real positif tegas), maka a> €, >0. Kontradiksi dengan pernyataan 0Sa0. Jadi, pengandaian salah, yang benar adalah a =0 Perkalian antara dua bilangan positif hasilnya adalah positif. Akan tetapi, hasil perkalian yang positif belum tentu setiap faktornya positif. Teorema L111. Jika ab>0, maka berlaku @ —@>0 dan b>0, atau (i) a<0 dan b<0 Pengantar Anal Akibat 1.1.12, Jika ab <0, maka berlaku @ <0 dan b>0, atau (i) a>0 dan b<0 Ketaksamaan (Inequalities) Selanjutnya, akan ditunjukkan bagaimana sifat urutan dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu ketaksamaan, Perhatikan contoh di bawah ini, Contoh 1.1.13. (a) Tentukan himpunan A dari bilangan real x sedemikian hingga 2x+3<6 Jawab. Diketahui xe A dan 2x+3<6,maka 2x+3<6 @ 21 Jadi, A={xe Rix 2 (b) — Diberikan B={xe R:.x* +x> 2}. Tentukan bentuk lain dari B. Jawab, Diketahui xe B dan x+x>2 atau x7+x-2>0 atau (x-1)(x+2) > 0. Sehingga diperoleh bahwa (i) x-1>0 dan x+2>0, atau (ii) x-1<0 dan x+2<0. Untuk kasus (i) diperolch bahwa x>1 dan x>-2, yang berarti x>1. Untuk kasus (ii) diperoleh bahwa x<1 dan x<-2, yang berarti x<~2. Jadi, himpunannya adalah Ba{xeR:x>IU{re Rix<-2} Teorema 1.1.14, Jika a20 dan b>0, maka @ acshead—1, maka (1+x)"21+mx untuk semua neN 10 Pengantar Anal Buskti. Akan dibuktikan menggunakan induksi, Untuk m=1, maka (14x)! 21+1-x eo 14+x21+x (pernyataan benar).. Misalkan benar untuk m=, yaitu (1+x)'21+kx. Akan dibuktikan benar untuk n=k+1, yaitu (+x) =(142) (1+) 2 (1+ kx) (14x) thetxth? =1+(k+l)xthe Karena kx? >0, maka (1+x)'">1+(k+1)x, yang berarti benar untuk n=k+1, Jadi, terbukti bahwa (1+x)" 21+nx untuk semua ne N. 1.1.16. Ketaksamaan Cauchy Jikan ¢ N dant dy.uyd,.byub,€R, maka atau fon 2 fo Selanjuinya, jika tidak semua b,=0, maka (Sea = Vat hanya jika terdapat s¢ IR. sedemikian hingga a, = sh,, a; =Sby,... 4, = Sb. Bukti. Didefinisikan fungsi F :R — R. sebagai berikut: F()=(4,-th) +(a,-1b,) +..+(4,-1,), teR Jelas bahwa F(t) 20, untuk setiap re IR. Selanjutnya, FO) =(a2-2tab, +b?) +( a," = 2tasb, +1°b,’) +...+(a,? = 2ta,b, +0°b,’) = (a2 +a,’ +..+4,')—2t(ab, +a, Ee} tub a,b, +P (bf +b, +...+8,") qt Pengantar Anal Ingat bahwa 4+2B¢+Cr? 20 jika dan hanya jika (2B) -4AC <0, yang berakibat B’ < AC. Sehingga diperoleh bahwa (2 Vole We [ae } <[ Xe (E) Dengan demikian teorema terbukti SOAL LATIHAN SUBBAB L.1 1. Jika a,be BR, tunjukkan bahwa: (a) 4a+b)=(-a)+(-b) (b) (-a\(-b) = ab. © (Yh) =F ikea b#0. 2. Selesaikan persamaan berikut. (a) 2x+5=8. (b) x? =2x " L(y) 3. sika a0 dan 840, tunjukkan bahwa = =|]. (ab) Lab} 4, Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional t sedemikian hingga 1 (%) 6. Jika a,be R, tunjukkan bahwa a? +b? =0 jika dan hanya jika a=) =0 5. Buktikan bahwa jika a >0, maka 1 7. Buktikan bahwa [s+] a’ +b?) , untuk semua a,be R 8, Tunjukkan bahwa jika ae R dan m,neN, maka a" =a"a" dan (a")" =a". (Gunakan induksi matematik.) 12

You might also like