You are on page 1of 38
Bab 8 Pengukuran Gaya, Torque, dan Tekanan 1 PENDAHULUAN Transduser yang mengukur gaya, torque, atau tekanan biasanya mengandung sebuah membran ¢- lastis yang mengkonversikan kuantitas mekanika ke defleksi atau strain. Sensor defleksi atau seset dari gage-gage strain kemudian dipakai untuk memberikan sinyal listrik sebanding dengan kuanti- tas dari yang diinginkan (gaya, torque, atau tekanan). Karakteristik-karakteristik dari transduser, seperti range,, linearitas, dan sensitivitas, ditentukan oleh ukuran (size) dan bentuk (shape) dari membran elastis, material yang diapakai dalam pembuatannya, dan sensor. Tersedia banyak transduser secara komersial untuk mengukur gaya (cell beban) torque (cell torque), dan tekanan. Perbedaan membram elastik yang dipakai dalam merancang transduser ini meliputi link, colim, ring, beam, silinder, tabung, washer, diaphragma, shear web, dan bentuk lain- nya untuk pemakian khusus. Gage strain pada umunya dipakai sebagai sensor; biarpun, potensio- meter linear dan lenear variable differensial transformer (LVDT) kadang-kadang dipakai untuk pengukuran statik atau kuasi statik. Pemilihan transduser gaya (cell beban) ditunjukkan dalam Gbr. 8.1. Didalam pengukuran kuasi statik beban dipakai membram elastik didalam transduser. Apabila ‘waktu yang diperlukan untuk beban mencapai harga maksimum melibihi periode frekuensi natural dari elemen elastik oleh faktor 10, maka respon dinamik dari transduser tidak terlalu diperhatikan. ‘Spring-mass-dashpot merepresentasikan cell beban memungkinan pengujian respon dar! cell beban untuk terminated ramp dan fungsi masukan periodik (lihat Seksi 8.7). Model transduser seismik diberikan dalam Bab 9. Model transduser seismik adalah penting karena dapat dipakai untuk menggambarkan kelakuan dinamik dari transduser didalam pengukuran pergeseran (displa- sement), kecepatan, dan percepatan dan juga gaya dan tekanan, 8.2 PENGUKURAN GAYA (CELL-CELL BEBAN) Membram elastik biasanya dipakai dalam cell beban adalah link, beam, ring, dan shear web. Ka- rakteristik operasi untuk beberapa transduser dengan membram elastik ini dikembangkan didalam subseksi berikut. 8.2.1 Cell Beban Tipe Link Cell beban tipe link sederhana dengan gage strain merupakan sensor ditunjukkan dalam Gbr. 8.2a. Beban P masing-masing dapat tensile atau compressive. Empat gage strain disambungkan ke link seperti dua dalam arah axial dan dua dalam arah tranverse. Empat gage dirangkai kedalam jem- 235 batan Wheatstone dengan gage axial dalam lengan 1 dan 3 dari jembatan dan gage transverfe da- Jam lengan 2 dan 4, seperti terlihat dalam Gbr. 8.26. ed see hon eee foe | ” o Gambar 8.2 Cell beban tipe Link. (a) Elemen elastik dengan gage strain. (6) Posisi gage didalam jembatan Wheatstone. Apabila beban P dipakai ke link, maka strain axial dan transverse <. dan <, , yang térjadi dalam link dan dihubungkan ke beban oleh ekspresi i P P we @ a = 35 236 A adalah luas penampang dari link E adalah modulus elastisitas dari material link v adalah rasio Poisson dari material link Respon dari gage terhadap beban P diberikan oleh Pers. 5.5 dan sebagai ®) ‘Tegangan keluaran vp dari jembatan Wheatstone diekspresikan dalam bentuk dari beban P dengan ‘mensubstitusikan Pers. b kedalam Pers. 6.18. Apabila empat gage strain pada link adalah identik, maka R, = Rz dan Pers, 6.18 menghasilkan SgPC4»)vs =o 1) sau 2AE Dd (82) Persamaan 8.2 menunjukkan bahwa beban P adalah berbanding lurus dengan tegangan keluaran vodan konstanta pembandingya atau konstanta kalibrasinya adalah 24E © Seve (83) Sensitivitas dari kombinasi cell bebab dan jembatan Wheatstone diberikan oleh Pers. 1.6 sebagai S = vo/P; oleh karena itu, dari Pers. 8.3 vy 1 _ SCs eta Caen de Jelaslah bahwa sensitivitas dari cell beban tipe link tergantung pada Iuas penampang dari link (4), konstanta elastik dari material yang dipakai dalam pembuatan link (E dan v), faktor gage dari gage (S¢), dan tegangan masukan yang dipakai pada jembatan Wheatstone (v,). Range daricell beban tipe link ditentukan oleh luas penampang dari link dan oleh fatigue strngth S; dari material yang dipakai dalam pembuatannya. Maka, Prax = SpA (85) Karena sensitivitas dan range keduanya tergantung dengan luas penampang A dari link, tigginya sensitivitas berhubungan dengan cell beban kapasitas rendah dan rendahnya sensitivitas berhubungan dengan cell beban kapasitas tinggi. 237 Rasio tegangan pada beban maksimum (vo/V,)max dati cell beban tipe link diperoie dai Pers. 8.5 dan 8.1 sebagai , @5 Link cell beban terbuat dari baja AISI 4340 (£ = 30.000.000 psi) dan v = 0,30) yang di untuk memberikan fatigue strenght 5; 80.000 psu. Karena S, » 2 untuk gage strain, 8.6 memberikan (vo/Vs)max = 3,47 mV/V. Beberapa cell beban tipe link dihut dari rasio tegangan (vo/v,)" , beban P pada cell diberikan oleh volvs P= Ts Paax Cols)” ‘Tegangan suplai pada jembatan didalam cell beban adalah sekitar 10 V, yang memberikan tegangan keluaran pada rate beban maksimum sekitar 30 mV. Keluaran ini dapat dis dengan volnetr digital aay, pub sinyal adalah dinar, maka dapat dtayangkan pada oscilloscope. Cell beban tipe link mempunyai rate spring tinggi dan frekuensi natural tinggi yang te pada massa pada masing-masing ujung dari link. 8.2.2 Cell Beban Tipe Beam Cell beban tpe beam sering dips untuk mengulor beten level rendah diana cel bt kebalikan 6M _ 6Pr €1 =e: =€3 =-e4 = Fh ae ® <4 = pn? ~ Eo? + adalah lebar dari penampang beam ‘h adalah tinggi dari penampang beam i Respon dari gage strain diperoleh dari Pers, 5.5 dan a. Maka, AR, AR _ ARs aks _ SPs | Ri Rp Rs Ry SEbAP ) ‘Tegangan keluaran vo dari jembatan Wheatstone, dengan adanya beban P, diperoleh dengas) men- identik, substitusikan Pers. b kedalam Pers. 6.18. Apabila empat gage strain pada beam maka tegangan keluaran jembatan vo menjadi 238 Gambar 8.3 (a) Cell beban tipe Beam bersama elemen elastik dengan gage strain. (8) Posisi gage didalam jembatan Wheatstone. 65—Pxvs bk es (8.9) (8.10) Sensitivitas dari cell beban tipe beam tegantung pada bentuk dari penampang beam (b dan fh), mo- ulus elastisitas dari material yang dipakai dalam pembuatan beam (E), lokasi dari beban terhadap gage (x), gage strain (S,), dan tegangan masukan yang dipakai jembatan Wheatstone (v.). Range dari cell beban tipe beam tergantung pada bentuk penampang dari beam, lokasi dari titik aplikasi beban, dan fatigue strenght dari material dimana beam dibuat. Apabila gage diletak - ‘kan pada atau dekat beam support, maka Mage * Mugx dan Soh? Prax = ig (8.11) Persamaan 8.10 dan 8.11 menunjukkan bahwa range dan sensitivitas dari cell beban tipe beam da- pat diubah dengan variasi titik aplikasi dari beban. Sensitivitas maksimum dan range minimum ter- jadi seperti x mendekati panjang beam. Senstivitas berkurang dan range bertambah sebagai titik beban aplikasi gerakan mendekati gage-gage. Rasio tegangan pada beban maksimum (vo/Vs)mex diperolah dari Pers. 8.11 dan 8.8 sebagai 239 (2) 0 Membandingkan Pers. 8.12 dengan Pers. 8.6 menunjukkan bahwa cell beban tipe beam mendekati 50 persen lebih sensitif dari cell beban tipe link. Cell beban tipe beban secara kot tersedia dengan rating (vo/v,)" antara 4 dan 5 mV/V pada beban skala penuh. 8.2.3 Cell Beban Tipe Ring Cell beban tipe ring, dillustrasikan dalam Gbr. 8.4, termasuk proving ring sebagai elemen lemen rng dapat drancang untuk mengkover range besar pada beban oleh varasiradineR| kete- balan , atau dalam w dari ring. Salah satu gage strain atau LVDT dipakai sebagai sensor. coiew ecg nemer ‘maka hubungan antara pergeseran 5 dan beban P diberikan oleh ekspresi pendekatan sbb: 8=1 192 6.3) Persamaan 8.13 adalah pendekatan, karena luas reinforrse pada atas dan bawah ring yang komodasi peletakan beban tidak diperhatian dalam pengembangan ini. Tegangan keh fo dvi sebuah LVDT dapat diekspresikan sebagai v9 =SBy5 G14) v, adalah tegangan yang dipakai pada LVDT primer Ekspresi hubungan tegangan keluaran vo dan beban P diperolch dengan mensubstitusikay Pers. 8.13 kedalam Pers. 8.14. Maka, i i ‘S adalah sensitivitas dari LVDT i | SPR?v, w= LIS (gas atan | P= 0,56 Ey = Cry G16 dimana | ! c= 0,56 Ee 1® 4 dari kombinasi ring-LVDT S; adalah | ye ha ath Sa PAGS 17) 240 ‘Gambar 8.4 Cell beban tipe ring. (a) Elemen clastik dengan sensor gage strain, (b) Posisi gage ‘gage didalam jembatan Wheatstone. (c) Elemen elastik dengan sensor LVDT. Sensitivitas dari cell beban tipe ring dengan sebuah sensor LVDT tergantung pada geometri dari ring (R, t, dan w), materai ring (E), dan karakteristik LVDT (S dan v,). ‘Range dari cell beban tipe ring dikontrol oleh strenght dari material yng dipakai dalam pembuatan ring. Apabila cell beban dipakei untuk mengukur beban-beban siklis, maka fatigue strenght Sy adalah sangat penting. Apabila cell beban hanya dipakai untuk mengukur beban-beban 241 statik, sebanding dengan limit Sp; dari material yang menentukan range dari cell beban. Stress maksimum didalam elemen ring, reinforce pada bagian atas dan bawah, adalah permukaan dalam dari ring pada diameter tegak lurus garis pada beban. Harga pendekathn stress pada lokasi ini adalah | o= 1,095 (4.18) Dari Pers. 8.18, untuk mengukur beban siklis, beban maksimumnya adalah | Prax = 0,! ns 8.19) Rasio tegangan pada beban maksimum (v0/V,)mu diperoleh dari Pers. 8.19 dan 8.15 (2) ao rd 42 Rasio rate tegangan (vo/v,)" untuk cell beban tipe ring pada umumnya akan lebih kecil yang dipredisikkan oleh Pers. 8.20, karena ring tidak akan dioperasikan pada level sress ngan fatigue strenght dari material. Salah satu rasio rate tegangan (vo/v,)* beban maksi untuk cell beban pada urmumnya diketabui, Pers. 8.7 dipakai untuk menentukan beban dati scuran tegangan keluaran. Tipe LVDT range pendek (1,25 mm) dipakai untuk sensor cell beban menunj sensitivitasnya 250 (mV/V)/mm. Apabila elemen ring dari cell beban dirancang dengan | maksimum 3nax = 1,25 mm pada Pmax, maka Pers. 8.14 akan memberikan | () Rate cell tipe ring pada (vo/v,)” = 300 mV/V tersedia dan mempunyai kapabilitas untuk beban-beban tensile dan kompresiv (cell beban universal). Rate keluaran dari cell beban tip¢ ring dengan sebuah sensor LVDT adalah lebih tinggi (sekitar faktor 10) dari keluaran yang dicapai dengan sensor-sensor gage strain, max = 313 mV/V o 8.2.4 Cell Beban Tipe Shear Web | Cell beban tipe shear web Guga diketabui sebagai cell beban flat atau profile rendah) un- ‘uk aplikasi dimana ruang (space) dibatasi sepanjang garis aksi beban. Cell beban flat teri} dari inner loading hub dan outer supporting flange dihubungkan oleh continuous shear web (lihat| Gbr. 85). {age svn dipasng dela hobeg kel dbo Koala penalen nore dri w4b (ihat Gbr. 8.55). Beberapa karakteristik dari cell beban flat ditunjukkan dalam Tabel 8.1. 242 Gambar 8.5 (a) Cell beban flat universal. (6) Konstruksi lengkap. (Courtesy of Strainsert (Company). Cell beban shear-web kompak dan kaku; oleh karena itu, dapat dipakai untuk mengukur beban dinamik pada frekuensi tinggi dari cell beban tipe beam. Berat efektif we didalam Tabel 8.1 terdiri dari inner hub dan porsi dari shear web. Paparan frekuensi-frekuensi natural untuk pemasangan cell beban kaku dengan tidak ada massa perekat; oleh karena itu, terletak pada batas frekuensi a- tas, Pelekatan dari suatu massa tambeban akan mengurangi frekuensi natural ini dan juga akan me- ngurangi range frekuensi dari transduser. Pabrik merekomendasikan persamaan berikut untuk irakan frekuensi natural dari cell-cell beban ini: E fr=3,13 I ae (8.21) fr adalah frekuensi natural transduser (Hz) keadalah rate per (Ibn) We adalah berat efektif dari hub assembly (Ib) Ww adalah berat perekat eksternal pada bub (Ib) aparan frekuensi-frekuensi naturan dalam Tabel 8.1 dihitung dengan asumsi tidak ada berat eksternal (Ww, = 0) direkatkan ke cell beban. Dengan direkatkan berat eksternal ke cell beban, Pers. 8.21 menunjukkan bahwa batas frekuensi akan lebih rendah. Pembahasan menyeluruh dari kinerja (performan) dari transduser gaya mengalami beban dinamik dipresentasikan dalam Seksi 8.7. 243, ‘abel 8.1 Properti-properti Mekanika dari Cell Beban Flat.2 Force Capacity Spring Rae Natural Frequency ea fu (KH) Eabvin.) 250 920,000 18 1,000 1,220,000 28 5,000 6,600,000, 2.0 10,000 8,500,000, 157 50,000 20,400,000 13 | 100,000 28,600,000 19 | 00,000 65,000,000 44 *Counesy of Svansent Company (fom Technical Bulletin No, 3654MP) Terlihatiah bahwa respon frekuensi dari cell-cell beban yang dibahas dalam Frekuensi natural eksak sulit untuk diprediksi disebabkan oleh efek massa yang cell beban dalam hubungan keke load train. Transduser gaya pizoelektrik dengan respon. ‘terbaik akan dibahas dalam Seksi 9.5. 8.3 PENGUKURAN TORQUE (CELL TORQUE) Cell torque adalah transduser yang mengubah torque kedalam sinyal keluaran listrik. Dug tipe cell torque yang dipakai adalah instalasi pada fixed shaft dan instalasi pada rotating shaft. Tipe in adalah lebih sulit pemakiannya, karena sinyal listrik harus ditransmisikan dari rotating ke stasiun instrumen stasioner. Persoalan dari sinyal transmisi diolah setelah konsep yang, berhubungan dengan torque dibahas. 8.3.1 Konsep Rancangan Cell Torque Cell torque adalah mirip dengan cell beban; terdiri dari elemen mekanik (biasanya shag} enmpang bulat) dan sensor (biasanya gage strain tahanan listrik). Shaft bulat dengan empa{ gage strain dipasang pada dua helice togaklurus 45 derajat yang diamaternya bertolak satu dengan lainnya ditunjulkan dalam Gbr. 8.6. Gage 1 dan 3, dipasang pada right-hand helix, [sense strain positif, dan gage 2 dan 4, dipasang pada left hand helix, sense straion negatif. Dua helix 45 dejarat mendifinisikan stress prinsipal dan arah strain untuk shaft bulat untuk torsi murni. Shearing stress t dalam shaft bulat dihubungkan dengan torque T oleh persamaan TD _ 16T te= 97 7 aps (822) Dadalah diameter dari shaft J adalah momen inersia dari penampang bulat 244 ‘Gambar 8.6 Shaft bulat dengan gage strain dipakai sebagai cell totque. Karena stress normal 6, = oy =; = 0 untuk shaft bulat terhadap torsi muri, maka dengan mu- dah untuk menunjukkan bahwa 61 =-02 =02= (6.23) Strain prinsipal ¢1 dan €2 diperolch dengan memakai Pers. 8.23 dan hukum Hooke’s untuk state bidang dari stress. Maka 167{ 1. 167 { lev «G(2) «-48(9) 624 Respon dari gage strain diperoleh dengan mensubstitusi persamaan ini kedalam Pers. 5.5 AR: AR, _ ARs ARs _ 167 “Ra = xDPSE @ ‘Apabila gage-gage dihubungkan kedalam jembatan Wheatstone, seperti dillustrasikan dalam Gbr. 8.4a, maka hubungan antara tegangan keluaran vo dan torque T diperoleh dengan mensubstitusi- kan Pers. a kedalam Pers. 6.18 akan memberikan 16T/{ 1 vo= 15 tie) Sev (8.25) atau aE 8 T= Teieyias = Or (8.26) dimana TOS. Sensitivitasnya adalah vo _ 1 _ 16CLSs¥s ST Co aDPR 27 245 Sensitivitas dari cell torque tergantung pada diameter shaft (D), material shaft (E dan v),|faktor gage (S,), dan tegangan yang dipakai pada jembatan Wheatstone (v;). Range cell torque tergantung pada diameter D dari shaft dan sebanding dengan limit $, dari material dalam torsi. Untuk pemakain statik, range diberikan oleh Pers. 8.22 sebagai j wD 5, i Tan ® $28) Rasio tegangan pada torque maksimum (vo/vs)max diperoleh dari Pers. 8.27 dan 8.28 sebagqi .29) Khusus, cell torque rate pada harga dari (vo/v,)" antara 4 dan 5 mV/V. Totque T' berkul \ Apabila cell torque terbuat dari heat-treated steel (S, ~ 60.000 psi), maka (¥0/¥s)mae = 5,2 ne dengan tegangan keluaran vo diberikan oelh Pers. 8.7. 8.3.2 Transmisi Data - Torque Cell : Biasanya, torque diukur pada sebuah rotating shaf, yang memerlukan trasmsissinyalantarh. jem batan Wheatstone pada rotating shaft dan pusat instrumen stasioner. Teansmislsnyal tara rotating body dan instrumen fixed dilakukan dengan salah satu slip ring atau elementry. A. Transmisi Sinyal dengan Slip Ring j Thustrasi skematik dari koneksi slip ring anatara jembatan Wheatstone pada rotating shaft dan instrumen perakam pada lokasi stasioner ditunjukkan dalam Gor. 8.7.Pemasangan slip ring berisikan sebarisan (series) dari ring isolsi dipasang pada shaft dan ebarisan dari sikat igsulasi dipasang dalam case. Bearing-bearing kecepatan tinggi antara shaft dan case ‘Gambar 8.7 Ilustrasi skemati ari Ronckst ‘ship ring antara tnemoram verputar dan. stasiun instrumentasi tetap. Parodia utara islam pela sip ig a ders (ot), aan oe fri tahanan kontak antara ring dan sikat. Variasi ini dapat dipertahankan didalam batas i oleh pabrik pembuat ring dari monel metal (alloy copper-nickel), dan sikat dari campuran 2468 silver-graphite. Juga, yang terpenting mempertahankan tekanan kontak ring-sikat antara 50 dan 100 psi. Batas kecepatan putar dari pembuatan slip-ring ditentukan oleh konsentrisitas yang terdapat antara shaft dan case dan oleh kualites bearing. Unit-unit slip-ring dengan rate kecepatan 6000 rpm tersedia secara komersial. B. Trnasmisi Sinyal dengan Telemetry Didalam beberapa aplikasi, akhir shaft tidak tersedia untuk pemasangan slip-ring dan telemetry yang dipakai untuk mentransmis sinya! jembatan dari rotating shaft ke instrumen perckam. Didalam sistem elemtry sederhana, tegangan leluaran jembatan Wheatstone dipakai untuk ‘memodulasi sinyal radio. Gage strain, jembatan, suplai tenaga, dan pemancar radio dipasang pada rotating shaft, dan penerima dan perekam stasioner. Biasanya, sinyal ditransmisikan hanya bebera- pa feet; olch Karena itu, dipakai pemancar tenaga rendah. ) Gambar 8.8 Stip-ring assembly. (a) Brush housing dan shaft. (b) Konstruksi detail (Courstesy of Lebow Products, Eaton Corp.) Sistem telemetry range pendek secara komersial, dirancang untuk mengukur torque rotating shaft, ditunjukkan dalam Gor. 8.9. Split collar yang fit terhadap shaft mengandung suplai tenaga, modulator, osilator kontrol tegangan (VCO), dan sebuah antena. Sinyal jembatan memodulasi lebar pulsa dari gelombang kotak amplitudo konstan 5 kHz (misal lebar waktu dari bagian positif dari gelombang kotak adalah sebanding dengan keluaran jembatan sedangkan periode gelombang kotak tetap sama). Gelombang kotak dipakai untuk variasi frekuensi VCO, yang terpusat pada ‘MHz. Sinyal VCO ditransmisikan tenaga rendah oleh antena didalam split collar. loop Sinyal diterima oleh antena loop stasioner yang melingkari split collar, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.9. Unit transmisi adalah completely selft-contained dan dan menerima tenaga tersebut melalui induktive coupling dari sinyal 160 kHz dari antena loop stasioner. Sistem telemetry yang lebih kompleks diperlukan untuk aplikasi transduser multipel range be- sar. Licensing diperlukan untuk sistem ini, karena sinyal-sinyal transmisi mempunyai tenaga jauh lebih besar dan frekuensi-frekuensi transmisi yang tersedia dibatasi hanya untuk dua barid: 1435 sampai 1535 MHz, dan 2200 sampai 2300 MHz. Seperti jumlah transduser bertambah didalam aplikasi keperluan telemetry, menjdikan kurang praktis untuk memakai pengirim dan penerima 287 secara terpisah untuk masing-masing sinyal. Malahan, beberapa sinyal transduser dik: menjadi satu, campuran sinyal transmisi dalam proses multiplexing. Dua tipe dari mult dalah frequency-division multiplexing dan time-division multiplexing. Penerima radio rangkaian untuk memisahkan sinyal campuran kedalam sinyal-sinyal individu yang di tem frequency-division multiplexing diilustrasikan dalam Gbr. 8.10. Tegangan keluaran tiga duser memodulasi masing-masing frekuensi-frekuensi subpembawa. Sinyal-sinyal ini kan dan ditransmisikan sebagai sinyal tunggal. Seperti terhat, osilator transduser dipusatkan pada 400 Hz dan sinyal transduser menghasilkan deviasi frekuensi 30 Hz (47,5 persen). Semilar, osilator transduser kedua dipusatkan pada 560 Hz deng maksimum +42 Hz, dan osilator transduser ketiga dipusatkan pada 730 Hz dengan deviagi mum +55 Hz. Tidak terjadi overlaping antara kanal-kanal, dan guard band di kanal-kanal untuk menjamin pemisahan. Ketiga sinyal-sinyal kanal yang berbeda dicampur ma ke bentuk sinyal campuran (composite) range dari 370 sampai 785 Hz. Sinyal campuran ‘transmisikan pada 2200 MHz melalui radio link. Stasiun penerima mempunyai tiga band-pas, yang memisahkan sinyal campuran kedalam tiga sinyal-sinyal recovery band. $i nyal terpisah ini dihubungkan ke rangkaian discriminator individual, yang didemodulasi dan recover sinyal-sinyal transduser original untuk direkam, Jelaslah bahwa masing-masing rus mempunyai karakteristik phase-shift yang sama untuk mempertahankan integritas phase. Gambar 8.9 Sistem telemetry untuk tamsmisi data. Antena loop stasioner dan, rotating collar pada sebah shaft. (Courtesy of Wireless Data Corporation) | \ Dengan time-division multiplexing, seluruh kanal-kanal ditransmisikan pada frekuensi si yang sama, satu kanal pada suatu saat. Masing-masing kanal di sample dalam barisan ce) berulang untuk memberikan sinyal campuran terdiri dari segmen-segmen dari masi sinyal transduser. Karena masing-masing kanal tidak dimonitor secara kontinu, maka pling harus cukup untuk menjamin amplitudo sinyal individual tidak berubah selama sample-sample. Rate sampling harus sekurang-kurangnya harus pada lima Kali le 248 Komponen frekuensi tertinggi didalam suatu sinyal untuk time-devision multiplexing untuk diteri- ma. ese oo =z wae| one Compose wean | feelers spare cums and_——_6O2 He 2200 Mie yo by cnmmnai2, | our wae bol Teme sonra | fea’ sim “ft cunabed 20 HE eo, crane | Spe ewes | fea Jaron 2 [ saecive Deroaator | [corer ther” +) more” Pe) Sees ages reese [| comer ea Nie Demoauator Can Le, i reba ts | | comer Satcive Donoso] [, fier ey Moe Le Some Sro«a0 |] come tee Gambar 8.10 Diagram skematik untuk sistem transmisi data dengan memakai requency-devision multiplexing. 8.4 PENGUKURAN KOMBINASI GAYA DAN MOMEN ATAU TORQUE Beberapa eksperimen memeriukan dua atau lebih kuantitas-Kuantitas yang diukur secara simultan, ‘Untuk contohnya, enam komponen terowongan angin (wind tunnel) mensuport string harus seca- ra simultan mengukur tiga gaya ortogonal dan tiga moment ortogonal. Pengukuran kombinasi ini dilakukan dengan memakai dua atau lebih jembatan-jembatan gage strain dipasang pada sebuah Beberapa perbedaan kombinasi gage dan jembatan dapat dirancang. Untuk mengilustrasikan ase epee ices pees eat SO ke ese eae Coane ‘yang dibahas: transduser gaya-momen dan transduser gaya-torque. 8.4.1 Pengukuran Gaya-Momen Transduser gaya-momen sederhana memakai sebuah elatik link, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.11. Untuk sedethananya, asumsikan link mempunyei penampang segi empat (4 =/?) dengan 249 ‘gage-gage srain dilekatkan pada centerline dari masing-masing sisi dan segaris dengah arah longitudinal (P,). Gaya aksial P, diukur dengan menghubungkan gage A dan C kedalam jerpbatan ‘Wheatstone posisi lengan 1 dan 3, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.12a. Tahana-tanahan R dan Ry adalah sama dengan tahanan-tahanan berhaga tetap dengan Ro - Dalam kéndisi ini, Pers. 6.17 berkurang menjadi AR, , AR3 (B+2)., ® Hubungan respon gage strain diberikan oleh Pers. 5.5 sebagai j vo= 4 $30) suku dalam tanda kurung adalah sensitivitas gaya-tegangan S,.Perbandingan sensitivitas cell beban dua-gage dan cell beban empat-gage ini (lihat Pers. 8.4) menunjukkan kehilangan sensitivitas 1/(1 + ¥), atau sekitar 25 persen. Kehilangan sensitivitas ini adalah price paid |untuk ‘gage B dan D untuk mengukur momen M,. EE saa | sea | sec | sideo wr Gambar 8.11 Transduser kombinasi pengukuran dipakai untuk mengukur beban aksial dan momen M, dan My. (a) elemen elastik dengan gage-gage strain. (b) -velope surface menunjukkan orientasi gage strain. Momen M, diukur dengan menghubungkan gage B dab D kedalam jembatan seperti difunjukan dalam Gor. 8.125. Dengan gage B dan D dalam lengan jembatan Ry dan Redan sama dengan tahanan-tahanan berharga tetap dalam lengan Rp dan R3, maka tegangan keluaran jembatan diberikan oleh Pers. 6.17 sebagai ‘Hubungan respon gage strain diberikan oleh Pers. 5.5 sebagai 65_Mi “a @ Substitusikan Pers. d kedalam sebuah masukan-keluaran = (82) a =SM, 8.31) vo= (SEE) Me =SMe (631) suku didalam tanda kurung adalah sensitivitas mome-tegangan S,. . l “ “ Gambar 8.12 Susunan jembatan Wheatstone dipakai dengan trenséuser kombmani pengucuran untuk mengukur gaya aksial P,dan momen M,dan M,. (a) Susunan jembatan un- tuk mengukur gaya P,. (b) Susunan jembatan untuk mengulcur momen M,. (c) Su- nan jembatan untuk mengukur momen M,. 251 Semilar, momen My dapat diukur dengan menghubungkan gage C dan A kedalan} Idngan jembatan R; dan Ry, dan memakai tahanan berharga tetap dalam lengan Ro dan Rs seperti dlitunjukkan dalam Gbr. 8.12c. Maka 35s | v0 = (2) My = SyMy (882) dimana suku dalam tanda kurung adalah sensitivitas momen-tegangan S,. Membandingkan Pers. 8.31 dan 8.32 menunjukkan sensitivitas tegangan sama untuk arah x dan y karena ‘yang dipakai dalam perncangan adalah kotak. Trannsduser dirancang untuk pengukuran kombinasi biasanya dibuat dengan katak saltelar, yang berisikan tahanan-tahanan jembatan dan hubungan ke sakelar gage kedalam lokasi jem} yang benar. Harus dijaga betul selama pengukuran, karena kompensasi temperatur }idak % (8.41) Karena derajat dari dumping didalam cell beban tipe link adalah sangat kecil, maka hanya penyelesaian underdumping untuk Pers. 8.40 perlu diperhatikan. Setelah Pers. 8.41 dimasukkan kedalam Pers. 8.40, persamaan diferensial diselesaikan untuk menghasilkan Penyelsaian Homogen mane MT=# ont + Cxo0s {I= F ont) @ Penelesaian Umum - (1-2) untuk 05150 Ke Xp FP untuk ¢> 10 ) Koefisien C; dan C2 didalam Pers. a diperoleh dengan memakai kondisi awal untuk sistem. Kondisi ini adalah x=0 dan a = G70 pada t=0 Penyelesaian umum untuk daersh ramp (x; =xp +4) diperoleh dari Pers. a, b, dan ¢ sebagai 263 2 t-2)- Fi, sine 6) untuk ¢< fo 42) dimmana Fo x= | (24h a= doy =iar'( a ) 43) b=onll-# ' 7 Gambar 8.21 Tipe terminated ramp function dari masukan ke cell beban. Porsi masukan dalam Gbr. 8.21 disusun dari ramp awal dengan ramp kedua dikurangi start pada = fo, seperti ditunjukkan oleh garis putus-putus. Maka Xn(0) = x7) ~ X(t fo) 14 Masukkan Pers. 8.42 kedalam Pers. d meberikan | = Ft sin(br—§) ~eMsing(—f0)-4] untuk ¢>f0 (8.44) Persamaan 8.42, 8.43, dan 8.44 memberikan informasi yang diperlukan untuk menentukan Kesala- hhan oleh cell beban sewaktu tracking terminated ramp function apabila jerajat di a diketahui. Transduser gaya pada umumnya, derajatdumoing d adalah sangat rendah (lebih kec#l dari 0,02); oleh karena itu, @ = 0 dan Pers. 8.42, 8.43, dan 8.44 berkurang menjadi 264 xl) 0 sin@at ‘Onto -{- untuk £< fo (8.45) ~ Giglsinos- sin@,(t~fo)] untuk ¢> fo Ai -€0s Onto) sin(@qt +0) (8.46) Onto 0 = tan" (seat Snoate ) 47 1-608 Onto, Suku pertama dalam Pers. 8.45 menggamberkan ramp, dan suku kedua menggambarkan osilasi sekitar ramp yang mempunyai amplitudo 1/o,fo.Amplitudo iniadalah deviasi maksimum dari ramp, seperti diilustrasikan dalam Gor. 8.22. Deviasi diminimalkan dengan menjamin 1/oxfo adalah kecil dibandingkan dengan respon puncak 1. Kesalahan maksimum yang dapat terjadi dida- lam pengukuran setelah respon puncak diberikan oleh Pers. 8.46 sebagai 2 nfo | S= (8.48) s @sfo adalah sebuah kelipatan ganjil dari x. Untuk membatasi kesalahan ke jumlah tertentu , fre- kuensi natural dari transduser harus dipilih seperti 0 2S (8.49) Kesalahan dapat lebih kecil dari yang diberikan oleh Pers. 8.48 apabila @,fo adalah mendekati kkelipatan genap dari x, seperti 2,4, dan seterusnya. Kesalahan tepat pada respon puncak diper- oleh dari Pers. 8.46 sebagai 2(1—-cos alo -—ote (8.50) Karena «, dan fo tidak selalu diketahui dalam pengukuran, Pers. 8.48 biasanya dipakai untuk ‘mempertimbangkan kecukupan dari transduser untuk mengukur puncek dari terminated ramp function dengan rise time dari fo. Perhatikan sebagai contoh, sistem cell beban dan massa dengan frekuensi natural $000 Hz dipakai untuk mengukur beban dinamik dengan rise time 1 mdt. Kesalahan maksimum didalam puncak respon yang dapat terjadi diberikan oleh Pers. 8.48 sebagai 0,0636, atau 6,4 persen. Apabila kesalahan ini dapat diterima, maka pengukuran dapat dibuat de- ngan kepercayaan, Begitupun, apabila kesalahan terlalu tinggi, maka transduser dengan frekuensi natural tinggi harus dipakai untuk pengukuran. 265 1 (soe £9,850) ‘Gambar 8.22 Respon dari cell beban dengan d = 0 untuk tipe terminated ramp function dari masukan. | 8.7.2 Respon dari Transduser Gaya untuk Fungsi Gaya Sinusoidal Respon dinamik transduser untuk fangsi gaya periodik dapat dipelajari dengan mengambil F(:) = Fosinot didalam Pers. 8.40. Maka (851) Apabila koefisien dumping d adalah kecil (seperti dalam transduser pada umumnya), Maka Pers, 8.51 menjadi f 1 age Be enat (8|52) Karon fangs gaya adalah period, maka peneessannya memberan respon keadaan ei a- i transduser sebagai ‘@\53) { Persamaan 8.53 dapat diekspresikan dalam bentuk dari fungsi gaya periodik F(®) sebagai 1 14ale, 5 Fosinat = 4 snot (8/54) 1 ?* 1olony 266 A=Fo/[1-(olo,)?] adalah sebuah faktor penguat yang berhubungan dengan respon keadaan stedi untu amplitudo fungsi gaya. Kesalahan 3 berhubungan dengan pengukuran Fo ditentukan dari Pers. 8.54 dalam bentuk rasio frekuensi sebagai (8.55) Persamaan 8.55 menunjukkan bahwa kesalahan substansial dapat terjadi dalam pengukuran gaya, torque, atau tekanankecuali kalau rasio frekuensi w/a», adalah sangat kecil. Untuk contohnya, a pabila c/a, = 0,142, maka kesalahan yang terjadi 2 persen. Semilar, apabila a/o, = 0,229, maka adalah 5 persen. Apabila kesalahan dipertahankan dalam batas-batas yang reasional, ‘maka frekuensi natural dari sistem transduser harus manjadi 5 sampai 10 kali lebih besar dari fre- kuensi fungsi gaya. Respon dinamik dari transduser ke masukan-masukan lainnya, seperti fungsi impulse dan fung- siramp, juga dipelajari. Persoalanini akan dikaver dalam soal-soal pada akhir dari Bab ini. 8.8 KALIBRASI TRANSDUSER ‘Sema transduser harus dikalibrasi secara periodik untuk menjamin sensitivitas tidak berubah terhadap waktu atau penyalahgunaan. Cell-cell beban dan cell-cell totque biasanya dikalibrasi de- ngan memakai mesin testing dengan skala yang memadai untuk menjadi akurat didalam batas-ba- tas tertentu. Setelah transduser diletakkan didalam mesin testing, beban dipakai dalam kenaikan range transduser. Keluaran dari transduser dibandingkan dengan beban ditunjukkan dengan mesin testing pada masing-masing level dari beban, dan perbedsan (kesalahan) direkam. Apabila kesalahan kecil, konstanta kalibrasi untuk transduser diverifikasi dan transduser dapat dipakai de- ngan pasti. Apabila kesalahan terlalu besar tetapi tetap (misal responnya linear, tetapi kemiringan- nya tidak benar), maka konstanta kalibrasi dapat diatur untuk mengoreksi kesalahan. Apabila Konstanta kalibrasi memerlukan koreksi, tes kalibrasi dapat diulang untuk menjamin konstanta ka- librasi baru dapat dibuat dan benar. Didalam beberapa hal kesalahan tidak tetap, dan keluaran dari transduser adalah erratic. Apabila sistem instrumentasi dichek dan dioperasikan, maka transduser ‘malfungsi dan tidak dapat dikalibrasi. Transduser diservis secepatnya dan direparasi untuk diper- baiki Metode kedua dari kalibrasi cell beban dan cell torque biasanya dipakai dalam banyak hal di- ‘and mesin tes menjamin untuk batasan-batasan yang diperfukan akurasi tidak tersedia. Metode ini memakai dua transduser yang dihubungkan seri. Satu transduser adalag standard yang di hanya untuk tujuan kalibrasi; lainnya adalah transduser kerja, Dengan metode ini, kalibrasi beban diberikan oleh transduser standard dari pada mesin testing. Untuk cell-cell beban kapasitas rendah, beban beratmati (deadweight) biasanya dipakai didalam proses kalibrasi. Berat standard dipakai langsung ke transduser untuk memberikan masuk kan diketahui. Keluaran transduser dibandingkan dengan masukan yang diketahui, seperti dibahas sebelumnya. Walaupun beban beratmati didalam kalibrasi mempunyai banyak keuntungan dan biasanya baik, tetapi tidak praktis apabila range atau kapasitas dari cell beban melebihi beberapa 267 ratus pound (sekitar 1 KN). Juga beratmati kalibrasi tergantung pada percepatan loka} yang dihasilkan dari garvitasi, kuatitas yang bervariasi dengan lokasi dab letak. ‘Transduser tekanan biasanya dikalibrasi dengan sumber tekanan beratmati, sept ios kan secara skematik dalam Gbr. 8.23. Kalibrasi tekanan dihasilkan dalam tester berat menambahkan berat standard ke piston tray. Kalibrasi tekanan dihubungkan dengan betat |dieks- presikan oleh p=% (8.56) W adalah berat total dari piston, tray, dan berat standard i A adalah luas penampang dari piston \ Gambar 8.23 Representasi skematik dari sistem kalibrasi beratmati (deadweight) untuk transduser tekanan, Setelah berat diletakkan pada piston tray screw-driven plunger ditekankan kedalam hidrolik untuk mengurangi volume dan untuk mengangkat gabungan piston-berat. Gab tckanen Kabra perience ehann png dnnjetion obt tec aoe stanta kalibrasi. Karena tester beratmati relatif murah untuk beroperasi dalam range takanan, maka lebih baik didalam kalibrasi gage tekanan dengan metode yang memakai standard. Biaya pembelian sejumlah transduser standard untuk mengkover range lebar nan tidak melebihi biaya dari tester beratmati untuk mengkover range yang sama. 268 Kalibrasi dinamik dari transduser tekanan biasanya dilakukan dengan tabung shock. Tabung shock adalah seksi tertutup sederhana dari tabung dinding halus yang dibagi dengan diagprema kedalam ruang tekanan tinggi pendek dan ruang tekanan rendah panjang. Apabila diagpragma ppecab, gelombang shock merambat kedalam ruang tekanan rendah, seperti diilustrasikan secara skematik dalam Gor. 8.24. Tekanan yang berhubungan dengan gelombang shock (tekanan kalibra- si dinamik p.), dengan udara sebagai gas didalam tabung shock, diberikan oleh ekspresi =Ph (8-4) (8.57) x adalah tekanan statik didalam ruang tekanan tinggi v adalah kecepatan dari gelombang shock didalam ruang tekanan rendah cc adalah kecepatan dari suara pada tekanan statik p; dalam ruang tekanan rendah Kecepatan v dari gelombang shock ditentukan oleh penempatan sujumlah transduser sepanjang. dari panjang ruang tekanan rendah dan mengukur waktu dari kedatangan muka shock pada ber- bagai-bagai lokasi. Dengan tabung shock memungkinkan untuk memakai pulsa sharp-front ke transduser sehingga respon dinamiknya dapat dikarakteristikkan. : of m a Paton Hon Fer z o Tein eee) i = : m @ Paton (Gambar 8.24 Ilustrasi skematik dayi pemafidian tabung shock untuk menghasitkan pulsa-pulsa tekanan dinamik untuk kalibrasi transduser. (a) Distribusi tekatfah dengan intact diagpragma. (©) Distribusi tekanan sebelum refleksi ddn reftdksi gelombang. (c) Distribusi tekanan setelah refaksi gelombang. 269 8,9 RINGKASAN deformasi dari membram elastik kedalam sinyal listrik. Akurasi yang ditunjukkan sampai 0,2 persen. Cell beban pada umumnya menggunakan gage strain sebagai sensor; biarpun, untuk perguku- ran statik, dimana stabilitas term panjang adalah sangat penting, sensor linear variable adalah sangat sesuai. Untuk pengukuran dinamik, dimana diperlukan frekuensi natural yang tinggi, dianjurkan sensor-sensor pizoelektrik. Cell-cell beban terkover secara lengkap Seksi 8.2 untuk memberikan pembaca latar belakang yang cukup untuk merancang transduser special-purpose dan sepenuhnya mengerti sensitivitas yang dapat dicapai rapa pemakaian elemen-elemen elastik. col trgae mi mirip dengan oll cl bben. Gago ern so vensor soso biasanya lebih disukai apabila ujung shaft tidak dapat dicapai untuk dipasang slip-ring. jung shaft tidak dapat dicapai (accessible), biasanya dipakai telemetry untuk transmisi sinyal ‘Transduser-transduser tekanan tersedia dalam berbagai-bagai rancangan dan kapasitas, Trans- duser tekanan tipe diapragma, dengan sensor-sensor gage strain tahanan listrik adalah = ‘kinkan disebabkan mudah pembuatannya, Pemilihan transduser untuk suatu aplikasi biz at berbasis pada stabilitas dan respone frekuensi. Untuk stabilitas term panjang, transduser sensor-sensor linear variable differential trnsformer biasanya baik. Untuk pengukuran kuasifstatik dan medium-frekuensi, transduser tekanan tipe diapragma dengan sensor-sensor gage strain|mem- punyai keuntungan-keuntungan. Untuk pengukuran frekuensi sangat tinggi, dipakai transduser de- ngan sensor pizoelektrik. Sesekali harus dijaga didalam seluruh pengukuran dinamik untuk menjamin kuantitas yapg di- tergantung pada frekuensi natural transduser selama dumping sangat kecil. Karena salahan adalah sebanding dengan rasio c/io,, maka sensor-sensor pizoelektrik dengan natural 100 kHz mempunyai keuntungan yang sinifikan. Juga, bentuk dari sinyal dinamik ‘sangat penting. Kesalahan terjadi dalam pengukuran terminated ramp function dan fungsi periodik adalah: ‘Untuk masukan terminated Untuk masukan sinusoidal 270 Kalibrasi transduser periodik dan kalibrasi sistem lengkap harus dibentuk untuk menjamin kinerja yang memuaskan. Kalibrasi harus digambarkan sebagai step penting didalam proses pengu- kuran, Output Spring Gambar 8.14 Transduser tekanan yang memakai tabung. Bourdon sebagai elemen elastik dan trans- former diferensial sebagai sensor. 2m

You might also like