You are on page 1of 19

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

A Dengan Masalah Nyeri Akut di Ruang Srikandi


RS Medika Mulya

DISUSU OLEH :
VIVIYANA EKA NUR QULIST
202114148

Program Pendidikan studi profesi ners

Fakutas ilmu Kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

2021
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Ny A
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wonogiri
Nomer registrasi :1360xxxxx
Dx Medis : Abdominal Pain
Tanggal masuk Rs : 21 Oktober 2021
Tanggal pengkajian : 21 Oktober 2021

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn E
Umur :29 Tahun
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :Swasta
Alamat :Wonogiri
Hubungan : Suami

c. Keluhan Utama
Pasein mengatakan nyeri perut kanan ketika beraktivitas, nyeri seperti tertusuk-tusuk
dengan skala 6 dirasakan terus menerus-menerus.

d. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan satu hari sebelum masuk RS saat bermain dengan anaknya
pada malam hari pasien tiba-tiba merasakan nyeri perut kanan, nyeri seperti
tertusuk-tusuk dengan skala 6 dan pasien mengatakan mual dan muntah
sebanyak 4 kali. Oleh keluarga pasien dibawa ke Rumah Sakit Medika Mulya
untuk mendapatakan pengobatan. Saat di IGD pasien mendapatkan terapi infus
RL : 20 TPM, inj keterolak 30 mg/8 jam, OMZ 40 mg/12 jam, ceftriazone 1 gr/24
jam dan didapatkan hasil TD : 100/70 mmHg, RR : 20X/mnt, N: 92 X/mnt, S : 36
C. pasien dianjurkan dokter untuk menjali rawat inap. Pasien dirawat di ruang
srikandi saat di lakukan pengkajian didapatkan data sama sepertidi IGD keadaan
pasien lemas, pasien mengatakan perut nyeri dan masih terasa mual nafsu makan
berkurang hanya habis ½ porsi makan. Pasien mendapatkan terapi terapi infus RL
: 20 TPM, inj keterolak 30 mg/8 jam, OMZ 40 mg/12 jam, ceftriazone 1 gr/24
jam dan didapatkan hasil TD : 110/70 mmHg, RR : 22X/mnt, N: 98 X/mnt, S : 36
C.

2) Riwat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan sudah pernah di rawat di RS 4 tahun pasien mengalami
kecelakaan dari montor meagkibatkan benturan di kepala belakang.

3) Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada penyakit kelaurga yang menurun seperti hipertensi,
ISPA, asma, DM dan tidak ada mempunyai penyakit meluar seperti TBC,
hepatitis, HIV dll.

e. Pola Kebiasaan Sehari-hari


Pasien mengatakan
1) Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Pasein mengatakan tentang pentingnya kesehatan jika ada keluarga yang sakit
maka akan segera di bawa ke pelayanan kesehatan terdekat. Pasien
mengatakan dengan cara menjaga lingkungan tetap bersih dan makan 3 kali
sehari disetai buah, sayiuran dan istirahat yang cukup.
2) Pola nutrisi
a) Asupan makan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari pagi, siang, malam
habis 1 porsi demgan menu nasi, sayur, tahu, tempe. Pasien mengatakan
tidak ada pantangan atau makanabyang dihindari, kemampuan mengunyah
pasien baik, gigi lengkap dan bersih, gusi merah muda, lidah warna merah
muda, membran mukosa lembab, nafsu makan baik. Tidak ada elergi
makanab BB : 54 kg dan turgor kulit elastis
Selama sakit : pasien mengatakab makan 2 kali sehari pagi, malam habis
½ porsi dengan makanan yang diberikan di RS. Pasien mengatakab tidak
ada pantangan makanan yang dihindaru. Kemampuan mengunyag dan
menelan pasieb baik dan tidak ada kesulitan untuk menelan pasien makan
dengan sendiru tanpa bantuan keluarga. Gigi lengkap dan bersih, gusi
merah mudam lidah merah mudam membran mukosa kering. Pasien
mengatakan hilang nafsu makan. Tidak ada alergi BB : 54 kg. pengkajian
nutrisi.
b) Asupan cairan
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum 7- 8 gelas perhari, jumlah
kurang lebih 1400-1600 cc. jenis minuman air putih dan teh. Tiddak ada
mual dan muntah
Selama sakit : pasien mngatakan minum 6 gelas perhari jumlah kurang
lebih 120 cc, jenis minuman air putih dan teh. Pasien mengalami mual
tetapi tidak muntah.
3) Pola Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB sehari 3 kali dengan jumlag
kurang lebih 150 gram, karakteristik BAB lembek, tidak ada konstipasi
dan diare, warna fases kuning, bau khas fases, faktor yang mempengaruhi
BAB adalah intake makanan.
Selama sakit : pasien mengatak BAB sehari 1 kaalu dengan jumlah kurang
lebih 50 gram, karakteristik fases lembek, tidak ada konstipasi dan diare,
warna fases kuning, bau khas fases, faktor yang mempengaruhui adalah
intake makanan.
b) BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAK sehari 3 kalu dengan jumlah
kurang lebih 600 cc, tidak ada dorongan dan retensi, bau amoniak,
warna kuning, Faktor yang mempengaruhi BAK adalah intake cairan.
Selama sakit : pasien tidak terpasang selang kateter BAK sehari 3 kali
dengan jumlah 600 cc, warna kuning pekar, bau amoniak, tidak ada
dorongan dan retensi, faktor yang mempengaruhi BAK adalah intake
cairan.
4) Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam 7- 8 jam, pasien biasanya
tidur siang 1-2 jam. Pasien tidak menngukanan obat tidur, tidak ada faktor
yang mempengaruhi tidur.
Selama sakit : pasien mengatakan selama di rumah sakit tidur malam 8-9 jam.
Pasien tidur siang 1 jam, pasien mengatakan tidak menggunakan obat tidur,
tidak ada faktor yang mempengaruhi tidur.
5) Pola aktifitas dan latihan
a) Mobilisasi
Pasien mengatakan selama sakit aktivitas mandiri tidak dibantu keluarga
maupun orang lain, postur tegak, tidak ada tremor, tidak ada deformitas,
pasien saat di rs tidak menggunakan alat bantu.
b) Posisi
Pada saat dikaji pasien posisi pasien kadang duduk kadang berbaring,
tidak ada faktor yang mempengaruhi posisi
c) Ambulasi
Pasien mengatakan mampu berpindah tempat secara mandiri tanpa di
bantu keluarga atau orang lain. Pasien tidak menggunakan akat bantu
6) Pola kognitif
Pasien mampu menyebutkan 7 urutan angka 1,2,3,4,5,6,7 melafalkan kata 5
huruf a,b,c,d,e dengan dibalik e,d,c,b,a saat ini memori jauh pasien dapat
mingigat kapan tanggal lahir pernikahannya yaitu 20 Desember 2019.
7) Pola hubungan pasien
Pasien sebagai seorang istri dan ibu selama dirawat di rs tidak dapat
melakukan tugasnya sebagai seorang ibu. Pasien selama di dirawat di RS
Medika Mulya selalu ditemani oleh suaminya.
8) Pola Seksual dan Reproduksi
a) Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan sudah menikah waktu menikah pasien berumur 19
tahun merupakan pernikahan pertama pasien.
b) Riwat reproduksi
Pasien mengatakan mempunyai seorang anak berumur 3 tahun, pasien
ingin punya anak lagi.
c) Riwayat kehamilam
Pasien mengatakan mempunyai 1 orang anak laki-laki saat ini anak pasien
umur 3 tahun

9) Pola Konsep Diri


a) Gambaran diri
Pasien mengatakan bersyukur dengan semua anggota tubuh yang lengkap
tanpa ada kekurangan satupun
b) Identitas diri
Pasien merupakan orang yang ramah, sabar dan penampilanya terihat rapi
dan memakai pakian yang sopan, pasien bangga menjadi seorang ibu
c) Peran diri
Pasien menagtakan dikeluarga berperan sebagai seorang istri dan ibu dan
sebagai masyarakat dilingkungan rumahnya
d) Ideal diri
Pasien menagtakan ingin sembuh dari penyakitnya dan pulang kerumah
untuk beraktivita seperti biasa
e) Harga diri
Pasien menagtakan tidak pernah merasa minder dan malu untuk
berkomunikasi dengan orang lain dengan keadaanya sekarang.
10) Pola koping dan toleransi stress
a) Faktor yang menimbulkan sterss
Pasien mengatakan gelisah apabila nyeri tidak berkurang
b) Respon untuk mengatasi nyeri stress
Pasien mengatakan selalu sabar dan berdoa
c) Akibat yang timbul dari koping yang digunakan
Pasien mengatakan lebih tenang dan bersabar

11) Pola nilai dan kepercayaan


Sebelum sakit : pasien mengtakan beragama islam dan sholat 5 waktu secara
rutin
Selama sakit : pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit jarang
melaksanakan sholat
f. Pemeriksaan umum
1) Kesadaran umum : lemah
2) Kesadaran : Compos Metis
3) TTV : 110/70 mmHg, RR : 22X/mnt, N: 98 X/mnt, S : 36 C.
4) BB : 54 kg TB : 157 cm
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kulit
Tidak ada kemerahan dan benjeloan, tidak ada nyeri tekan dan gatal-gatal, kulit
elastis, warna sawo matang,tidak ada perubahan rambut dan kuku
2) Kepala
Penyebaran rambut mereta, tekstur lembut,wana hitam, tidak ada benjolan atau
lesi, mesochepal, muka/wajah simetris, tidak ada kelainan, ekspersi wajah
meringis kesakitan menahan nyeri
3) Mata
Posisi mata kanan dan kiri sejajar, kelopak mata sejajar, kelopak mata sama
dengan kulit sejajar, apparatud akrimalis tidak berlebihan, skelers dan
konjungtiva anemis, pupil simetris reaksi terhadap cahaya apabila terkena
cahaya pupil akan melebar.
4) Telinga
Bentuk simetris antara kanan dan kiri, ukuran sedang, tidak ada penumpukan
serum, tidak ada nyeri tekan, tidak ada brnjolan, fungsi pendengaran baik
5) Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, mukosa hidung merah muda, tidak ada
pembengkakan, tidak ada polip.
Perkusi : tidak nyeri tekan pada sinus
6) Mulut dan tenggorokan
Bibir : warna merah parut, mukosa bibir lembab
Rongga mulut :jumlah gigi 32 buah, tidak ada karies gigi, tidak ada
peradangan gusi
Lidah : lidah bersih, warna merah muda, fingsi pengecapan bagus pasien bisa
merasakan makanan dan minuman
7) Leher
I/P : Posisi trakea terdapat berada di tengah, tidak ada pembesaran keleenjar
typoid.
8) Paru
Inpeksi : bentuk dada simetris, RR : 22 x/mnt, irama nafas teratur, upaya nafas
maksimal, tidak terdapat deformitas, gerekan penafasan normal, tidak terdapat
luka maupun benjolan, pasien bernafas tidak dengan otot bantu, pasien tidak
terpasang o2, perkembangan paru kanan dan kiri sama, tidak terdapat retraksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspenasi dada kanan dan kiri simetris, taktil
fremitus kanan dan kiri sama saat pasien diminta mengucap sembilan-sembilan
dada kanan kiri bergetar sama
9) Payudara
Inspeksi :ukuran sedang, warna kulit sama dengan kulit sekitar, tidak ada lesi,
payudara kanan kiri simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
10) Jantung
I : terlihat pulsasi jantung pada ics 5 dan 6
P :Tidak ada nyeri tekan pada pulsasi jantung ics 5 dan 6
P : Pekak
A : suara jantung 1 dan 2 lup dup

11) Abdomen
I : kulit abdomen bersih , bentuk abdomen simetris, tidak terdapat
pembengkakakan, tidak ada bekas luka pot op
A : bising usus 10x/mnt
P : bunyi abdomen tympani
P : Ada nyeri tekan di abdomen kanan
12) Genatalia
Tidak terkaji

13) Ekstremitas
5,5,5,5

h. Analisa Data
No Tgl/jam Data fokus Etiologi Problem
1. 21-10-2021 Ds : Nyeri akut Agen cidera
Jam 10.00 biologis
Pasien mengatakan
nyeri di perut kanan
nyreri seperti tertusuk-
tusuk dirasakan terus
menerus dengan skala 6
Do :
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien memegangi
lokasi nyeri
- TTV
TD : 110/70 mmHg,
RR : 22X/mnt, N: 98
X/mnt, S : 36 C.
2 21-10-2021 Ds : Gangguan kebutuhan Nyeri abdomen
Jam 10.00 nutrisi kurang dari
- Pasien
kebutuhan tubuh
mengatakan
perut mual,
- nafsu makan
menurun
- Pasien
mengatakan
makan habis ½
porsi
Do :
- Pasien tampak
lemah
- A : BB 54 kg ,
TB : 157 cm
B :Hb 11,8 gl/Dl
C :Mukosa bibir
kering, turgor
kulit tidak
elastis
D : pasein habis
½ porsi
makanan

i. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dagen cidera biologis
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubangan dengan nyeri
abdomen

j. Rencana Keperawatan

N Tgl/ja Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional TTD


o m kriteria hasil
1. 21-10- Nyeri akut Setelah 1. Observasi 1. Mengetahui Vivi
2010 berhubunga dilakukan adanya tanda- seberapa
Jam n dagen asuhan tanda nyeri besar tingkat
10.15 cidera keperawatan non verbal, nyeri yang
biologis diharapkan seperti dialami
pasien ekspresi pasien
mengatakan wajah, posisi 2. Menurunkan
nyeri sudah tubuh gelisah, stimulasi
hilang dan meringis yang
mampu 2. Ajarkan berlebihan
melakukan tehnik yang dapat
aktivitas seperti relaksasi mengurangi
biasanya. (tarik nafas nyeri pada
Dengan kriteria dalam) ketika abdomen
hasil : nyeri 3. Merilekskan
1. Pasien 3. Meberikan tubuh dan
melaporkan posisi yang megurangi
nyeri hilang nyaman nyeri yang
dengan 4. Dukung dialami
skala nyeri istirahat 4. Untuk
0-2 5. Ajarkan mengurangi
2. Pasien distraksi nyeri
melaporkan untuk abdomen
adanya mengalihkan 5. Distraksi
penurunan nyeri untuk
rasa nyeri 6. kolaborasi mengalihkan
dari skala 6 dengan dokter rasa nnyeri
sampai skala pemberian 6. Terapi
nyeri 2 analgetic farmakologi
dengan dapat
skala meredakan
nyeri

2. 21-10- Gangguan Setelah 1. Kaji status 1. Pengkajian VIV


2021 kebutuhan dilakukan nutrisi pasien. penting I
Jam nutrisi tindakan 2. Anjurkan dilakukan
10.15 kurang dari keperawatab pasien untuk
kebutuhan selama 3x24 mengkonsum mengetahui
tubuh diharapkan si makanan status nutrisi
berhubanga terhadap tinggi zat besi pasien
n dengan kebutuhan seperti sehingga
nyeri nutrisi terpenuhi sayuran hijau dapat
abdomen dengan kriteria dan juga menentukan
hasil : perbanyak intervensi
1. Pasien asupan buah- yang
tidak buahan. diberikan
mual 3. Anjurkan 2. Zat besi dan
2. Nafsu pasien makan buah-buahan
makan sedikit demi dapat
meningk sedikit tapi membantu
at sering. sebagai zat
3. Makan 4. Memberikan penambah
habis 1 penjelssan darah
porsi kepada sehingga
keluarga mencegah
dalam terjadinya
memenuhi anemia atau
nutrisi kekurangan
5. Beri makanan darah.
pasien makan 3. Makan
dalam sedikit demi
keadaan sedikit dapat
hangat meningkatka
6. Kolaborasi n intake
dengan ahli nutrisi. –
gizi Maka
4. Keluarga
pasien agar
tau tentang
pemenuhan
nutrusi
5. Dalam
kondisi
hangat dapat
menurunkan
rasa mual
sehingga
intake nutrisi
dapat
ditingkatkan.
6. Konsultasi
dengan ahli
gizi sehingga
kebutuhan
pasien agar
dapat
terpenuhi
Implementasi Hari Pertama
No Tgl/jam Diagnos Implementasi Respon TTD
a
1. 21-10- 1 Mengkaji intnsitas nyeri S : Pasien mengatakan nyeri di Vivi
2021 pasien perut kanan nyreri seperti
10.30 tertusuk-tusuk dirasakan terus
menerus dengan skala 6
O : pasien meringis kesakitan

2. 10.40 1 Memberika posisi nyaman S : pasien mengatan nyeri perut Vivi


kanan dengan skala 6
O : pasien tampak memegangi
lokasi nyeri
3. 11.00 1 Menganjurkan teknik S :Pasien mengatak nyeri perut vivi
relaksasi nafas dalam O :pasien tampak meringis
kesakitan
4. 11.15 2 Mengkaji tingkat dan ouput S : pasien mengatakan makan Vivi
habis setengah porsi
O : pasien tampak lemas
5. 11.25 2 Menganjurkan makan S: pasien megatakan mual Vivi
sedikit tapi sering O :pasien tampak lemas
6 11.45 1 Meminta pasien untuk S : Pasien mengatakan nyeri Vivi
istirahat dengan skala 6
O : Pasien megangi lokasi
nyeri
7 12.00 1 Memberikan advis dokter S : pasien mengtakan nyeri di vivi
dalam pemberian keterolac perut
O : pasien tampak meringis
kesakitan
8. 12.05 2 Memberikan advis dikter S : pasien megatakan mual Vivi
dalam pemberian O: pasien lemas
omeprazole
9. 13.00 2 Mengkaji nutrisi pasien S: pasien mengatakan tidak Vivi
nafsu makan
O: pasien tampak lemas

10 13.15 2 Menganjurakn makan S: Pasien mual Vivi


mkanan yang masih hangat O: habis ½ porsi makan

Implementasi Hari kedua


No Tgl/jam Diagnos Implementasi Respon TTD
a
1. 21-10- 1 Mengkaji insitas nyeri S : Pasien mengatakan nyeri di Vivi
2021 pasien perut kanan nyreri seperti
08.00 tertusuk-tusuk dirasakan terus
menerus dengan skala 4
O : pasien meringis kesakitan

2. 08.30 2 Mengkaji tingkat input S : pasien mengatakan sudah mau Vivi


dan out pasien makan ¼ makanan
O : keaadaan cukup membaik
3. 09.00 1 Meberikan posisi nyaman S :Pasien mengatak nyeri perut
O :pasien tampak meringis Vivi
kesakitan
4. 09.15 1 Mengajarkan teknik S : pasien mengatakan nyeri skala Vivi
relaksasi nafas dalam 4
O : pasien tampak meeringis
kesakitan
5. 11.25 2 Menganjurkan makan S: pasien megatakan mual Vivi
sedikit tapi sering O :pasien tampak lemas
6 11.45 1 Meminta pasien untuk S : Pasien mengatakan nyeri Vivi
istirahat dengan skala 4
O : Pasien megangi lokasi nyeri
7 12.00 1 Memberikan advis dokter S : pasien mengtakan nyeri di Vivi
dalam pemberian perut
keterolac O : pasien tampak meringis
kesakitan
8. 12.05 2 Memberikan advis dikter S : pasien megatakan mual Vivi
dalam pemberian O: pasien lemas
omeprazole

Implementasi Hari ketiga


No Tgl/jam Diagnosa Implementasi Respon TTD
1. 23-10- 1 Mengkaji intnsitas nyeri S : Pasien mengatakan nyeri di Vivi
2021 pasien perut kanan nyreri seperti
14.30 tertusuk-tusuk dirasakan terus
menerus dengan skala 2
O : pasien meringis kesakitan

2. 15.00 2 Mengkaji intake S : pasien mengatakan sudah mau Vivi


makanan makan 1 porsi
O : keadaan umum baik
3. 15.15 2 Menganjurkan makan S pasien sudah tidak mual
makanan yang O : pasien sudah tidak lemas Vivi
mengandung zat besi
4. 15.35 2 Menganjurkan makan S : pasien mengatakan makan Vivi
makanan yang hangat habis setengah porsi
O : pasien tidak lemas
5. 15.45 2 Memberikan posisi S: pasien mengatakan nyeri sudah Vivi
nyaman pasien berkurang dengan skala 2
O : pasien tidak meringis
kesakitan
6 16.10 1 Mengajrkan teknik S : pasien mengatakan nyeri skala Vivi
relaksasi nafas dalam 2
O : Pasien tidak megangi lokasi
nyeri
7 18.00 1 Memberikan advis S : pasien mengtakan nyeri di Vivi
dokter dalam pemberian perut skala 2
keterolac O : pasien tidak meringis
kesakitan
8. 18.00 2 Memberikan advis S : pasien megatakan tidak mual Vivi
dikter dalam pemberian O: pasien tidak lemas
omeprazole
9. 18.45 2 Menganjurkan pasien S: pasien mengatakan sudah nafsu Vivi
makan sedikit tapi makan
sering O: pasien tidak lemas

10 19.15 2 Menganjurakn makan S: Pasien sudah tidak mual Vivi


mkanan yang masih O: habis 1 porsi makan
hangat

Evaluasi hari pertama


No Tanggal /jam Diagnosa Evaluasi TTD
1 21-10-2021 1 S: Vivi
14.00
Pasien mengatakan nyeri di perut kanan
nyreri seperti tertusuk-tusuk dirasakan
terus menerus dengan skala 6
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien memegangi lokasi nyeri
A:
Nyeri akut berhubungan dagen cidera
biologis
P : intervensi dilajutkan
1. Kaji intensitas nyeri
2. Beri posisi nyaman
3. Anjrkan untuk istirahat
4. Ajarkan tejnik relaksasi nafas
dalam
5. Beri posisi yang nyaman
6. Laksanakan advis dokter

14.00 2 S: Vivi
-Pasien mengatakan perut mual,
-Nafsu makan menurun
-Pasien mengatakan makan habis ½ porsi
O:
- Pasien tampak lemah
- A : BB 54 kg , TB : 157 cm
B :Hb 11,8 gl/Dl
C :Mukosa bibir kering, turgor kulit
tidak elastis
D : pasein habis ½ porsi makanan
A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi dari
kebutuhan tibuh berhubungan dengan
nyeri abdomen
P : intervensi dilanjutkan
1. kaji intake dan out put pasien
2. anjurakn makan makanan yang zat
besi
3. beri makan sedikit tapi sering
4. beri makanan yang hangat
5. melaksanakan advis sesaui dokter

Evaluasi hari kedua


No Tanggal /jam Diagnosa Evaluasi TTD
1 22-10-2021 1 S: Vivi
14.00
Pasien mengatakan nyeri di perut kanan
nyreri seperti tertusuk-tusuk dirasakan
terus menerus dengan skala 4
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien memegangi lokasi nyeri
A:
Nyeri akut berhubungan dagen cidera
biologis
P : intervensi dilajutkan
1. Kaji intensitas nyeri
2. Beri posisi nyaman
3. Anjrkan untuk istiraha
4. Ajarkan tejnik relaksasi nafas
dalam
5. Beri posisi yang nyaman
6. Laksanakan advis dokter

14.00 2 S: Vivi
-Pasien mengatakan perut mual,
-Nafsu makan menurun
-Pasien mengatakan makan habis ¼ porsi
O:
- Pasien tampak lemah
- A : BB 54 kg , TB : 157 cm
B :Hb 11,8 gl/Dl
C :Mukosa bibir lembab , turgor
kulit elastis
D : pasein habis ¼ porsi makanan
A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi dari
kebutuhan tibuh berhubungan dengan
nyeri abdomen
P : Intrvensi Dilanjutkan
1. Kaji intake dan out put pasien
2. Anjurakn makan makanan yang zat
besi
3. beri makan sedikit tapi sering
4. beri makanan yang hangat
5. melaksanakan advis sesaui dokter

Evaluasi hari ketiga

Evaluasi hari kedua


No Tanggal /jam Diagnosa Evaluasi TTD
1 23-10-2021 1 S: Vivi
21.00
Pasien mengatakan nyeri di perut kanan
nyreri seperti tertusuk-tusuk dirasakan
terus menerus dengan skala 2
O:
- Pasien memegangi lokasi nyeri
A:
Nyeri akut berhubungan dagen cidera
biologis
P : intervensi dilajutkan
1. Kaji intensitas nyeri
2. Beri posisi nyaman
3. Ajarkan tejnik relaksasi nafas
dalam
4. Laksanakan advis dokter
14.00 2 S: Vivi
-Pasien mengatakan perut tidak mual,
-Nafsu makan meningkat
-Pasien mengatakan makan habis 1 porsi
O:
- Pasien tampak lemah
- A : BB 54 kg , TB : 157 cm
B :Hb 11,8 gl/Dl
C :Mukosa bibir lembab, turgor
kulit elastis
D : pasein habis 1 porsi makanan

A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi dari
kebutuhan tibuh berhubungan dengan
nyeri abdomen
P : Intrvensi Dilanjutkan
1. Anjurakn makan makanan yang zat
besi
2. melaksanakan advis sesaui dokter

You might also like