You are on page 1of 6
LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI BENTUK LAHAN VULKANIK MINGGU KE-4 H. Riri, A. Tham, A. Sirait, Depri, P. Arlan, Y. Sutantry ‘Shift 1 Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera Hasnur.119150007@ student itera.ac id 1 PENDAHULUAN Ld Latar Belakang Geomorfologi merupakan cabang ilmu tentang bentukan muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya, Dimana geomorfologi merupakan cabang ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi yang meliputi pandangan luas sebagai satu cakupan kenampakan sebagai bentang alam sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan, Bentuklahan asal proses vulkanik adalah bentuklahan yang pembentukannya dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi, Bentuk lahan asal vulkanik secara spesifik sangat mudah dikenali dari peta topografi, bentuk Tahan vulkanik dibentuk dari akumulasi lava fragmen-fragmen produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal lainnya. Berdasarkan konsep dari zuidam tersebut, maka cara untuk mengindentifikasi melalui peta topografi berdasarkan tekuk lereng dan pola kontur yang terdapat pada peta topografi yang diamati. Akumulasi lava dan produk vulkanik memberikan perana yang spesifik pada permukaan bumi yang dapat dilihat dari pola kontur. ‘Tinjauan Pustaka Lahan adalah suatu lingkungan fisik tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana fakta tersebut mempengarubi potensi pengunaannya termasuk didalamnya kegiatan manusia, Faktor alam dan kegiatan manusia tersebut sangat mempengaruhi potensi alam termasuk didalamnya potensi terjadinya longsor Jahan, Longsor Jahan adalah pergerakan dari batuan atau tanah yang terpisah dari agian dasar yang bergerak pada lereng pada daerah tertentu (Van Zuidam dalam Dedi Suryadi, 2006). Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi baik yang tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi (ekstrusi) maupun yang membeku dalam permukaan bumi (nstrusi), Bentuk Jahan vulkanis secara sederhana terbagi atas dia yaitu a. Bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone) b. Bentuk-bentuk effusi (aliran lava/lidah lava, bocea, plateau lava, aliran lahar dan lainnya) yang membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar kepundan, lereng bahkan kadang sampai kaki lereng. Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan effusif, yang dalam hal ini terbentuk volkanostrato, Erupsi yang besar mungkin sekali akan merusak dan membentuk kaldera yang besar. Bentuk Jahan asal vulkanik secara spesifik sangat mudah dikenali dari peta topografi, bentuk lahan vulkanik dibentuk dari akumulasi lava fragmen-fragmen produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal lainnya Berdasarkan konsep dari zuidam tersebut, maka cara untuk mengindentifikasi melalui peta topografi berdasarkan tekuk lereng dan pola kontur yang terdapat pada peta topografi yang diamati. Akumulasi lava dan produk vulkanik memberikan perana yang spesifik pada permukaan bumi yang dapat dilihat dari pola kontur. I. INTERPRETASI 2.1 Morfometri Klasifikasi warna morfometri sesuai kemiringan lerengnya menurut Van Zuidam: a. Kemiringan (0° - 2°) Hijau Tua Menandakan wilayah dataran, pada kontur peta memiliki keinggian yang sama. b. Kemiringan (2° - 4°) Hijau Muda Menandakan Perbukitan Jandai. Perbukitan landai, berdekatan dengan dataran. ¢. Kemiringan (4° - 8°) Kuning Menandakan Perbukitang bergelombang, halini diterjadi pada lipatan, yang disebabkan jarak antar Kontur utama yang jauh dan kontur bantu yang berbentuk landai, 4d. Kemiringan (8° - 16°) Jingga Menandakan wilayah Perbukitan gelombang curam, Lahan memiliki kemiringan lereng yang curam, rawan terhadap bahaya longsor dan erosi ¢. Kemiringan (16° - 35°) Merah Muda Menandakan wilayah Perbukitan curam. Lahan memiliki kemiringan lereng yangcuram sampai terjal, sering terjadi erosidan gerakan tanah dengan kecepatanyang perlahan - lahan, Daerah rawan erosi dan longsor. Kemiringan (35° - 55°) Merah Menandakan wilayah Perbukitan sangat curam. Lahan memiliki kemiringan lereng yang terjal, sering ditemukan singkapan batuan, rawan terhadap ero g. Kemiringan (> 55°) Ungu Menandakan wilayah Perbukitan tegal/terjal. Lahan memiliki kemiringan lereng yang terjal, singkapan batuan muncul dipermukaan, rawan terhadap longsor batuan, 2.2. Lahan Vulkanik 2.2.1. Proses Vulkanisme berdasarkan proses terjadinya: a. Vulkanisme Ietusan, dikontrol oleh magma yang bersifat asam yang kaya akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat. Vulkanisme ini biasanya menghasilkan material piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal b. Vulkanisme lelehan, dikontrol oleh magma yang bersifat basa, sedikit ‘mengandung gas, magma encer dan ledakan lemah, Vulkanisme ini biasanya ‘menghasilkan gunungapi yg rendah dan berbentuk rendah. ¢. Vulkanisme campuran, dipengaruhi oleh magma intermediet yang agak ental. Vulkanisme ini menghasilkan gunungapi strato. Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Gunungapi dan Proses Vulkanisme: - Sifat magma (komposisi, kekentalan) + Tekanan (berhubungan dengan jumiah kandungan gas) + Kedalaman dapur magma + Faktor eksternal (kim, suhu) 2.2.2. Klasifikasi Gunungapi Berdasarkan Bentuknya: - Gunung api Strato: Gunung api berbentuk kerucut dengan Erupsi effusit Jetusannya Kecil) Letusan berupa batuan yang panas dan cair. Struktur batuannya berlapis-lapis mis. Gunung berapi di Sumatra, Jawa,Bali Nusa ‘Tenggara dan Maluku - Gunung api Maar: Bentuknya seperti danau kering, Erupsi Eksplosif ( letusan besar ), Diatas gunung berbentuk kawah yang besar kadang terdapat danau, ‘Gunung api lamongan ( Jatim ) - Gunung api Perisai: Berbentuk perisai, lereng gunung sangat landai, erupsi efusit berupa zat cair. Terdapat di Hawai, Gunung Mauna Loa dan Mauna koa. 2.2.3. Bentuk lahan vulkanik Kerucut Gunungapi: Merupakan bagian tubuh gunungapi paling atas yang langsung mendapat material dari kawah saat terjadi erupsi. Gerakan ‘material pada Kerucut gunungapi adalah gerakan gravitatit Memiliki Jereng yang sangat curam dan lembah yang dalam. Material endapannya berupa material erupsi yg masih sangat kasar hingga kasar. Lereng gunungapi: Proses material berupa pengangkutan bahan material secara gravitatid dan oleh tenaga air. Leteng terbentuk dari hasil endapan material erupsi secara bertahap. V3 Lereng atas, V4 Lereng tengah, V5 Lereng bawah. Digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, peternakan, petmukiman, dan pariwisata. Kaki Gunungapi: Dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai, Didominasi oleh pengendapan material gunungapi melalui lembah- Jembah sungai, lumpur, endapan lava, dan material piroklastik. Dataran Kaki Gunungapi: Satuan bentuklahan yg lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh proses fluvial. Sedimentasi ‘mulai aktif. Kemiringan lereng dari agak landai sampai landai. Material permukaan didominasi oleh kerikil dan pasir kasar. Dataran Fluvio Gunungapi: Merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan terbentuk dari proses fluvial. Proses pengendapan intensif. Material utamanya berupa pasir sedang dan halus, Pemanfaatan Jahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang. Padang Lava: Merupakan wilayah endapan lava hasil dari aktivitas erupsi ‘gunungapi, Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi. Padang Lahar: Hampir sama dengan padang lava tetapi material hasil erupsi yang diendapkan merupakan material lahar yg terdiri dari campuran bahan kasar dan halus. Biasanya terdapat pada lereng bawah gunungapi dan kaki gunungapi Lelehan Lava: Merupakan bentuklahan yag sering dijumpai pada tubuh ‘gunungapi. Terbentuk pada letusan yang bersifat efusif. Tampak seperti lidah-lidah yg berawak dari lereng atas dan menyebar ke lereng tengah, Dicirikan oleh relief yg kasar dg lereng? terjal Fumarol: Lubang didalam kerak bumi yang mengeluarkan uap dan gas. ‘Sumber gas uap air. Terdapat di sepanjang retakan kecil maupun rekahan anjang, di permukaan aliran lava, serta di endapan aliran piroklastik yang tebal. j. Bukit Gunungapi Terdenudasi: Terdapat pada lereng gunungapi. Dipengaruhi oleh gaya berat dan erosi sehingga bagian luar terangkat dan aera tersebut akan mengalami ketandusan karena tidak mempunyai Japisan tanah lagi k. Leher Gunungapi: Lava yang membeku dan mengeras di dalam saluran kkeluar. Dapat terdorong keluar Karena tekanan yg kuat dari bawah, ‘Muncul sedikit demi sedikit makin tinggi ditas kepundan, Disebut spine arena bentuknya yg lancip mirip dui. 1. Sumbat Gunungapi: Bentuklahan ini sering disebut juga sebagai kubah lava. Terbentuk Karena keluarnya magma hingga mencapai kepundan, Karena sifatnya yg asam, magma tidak segera mengalir ke lereng gunungapi tetapi_membeku di kepundan dan membentuk sumbat ‘gunungapi. m, Kerucur Parasiter: Merupakan kerucut anakan yg terbentuk bukan pada kepundan utama tetapi pada lereng gunungapi. Pembentukannya disebabkan oleh keluarnya magma melalui saluran yg bercabang tidak ‘melalui saluran utama, n. Boka: Merupakan bentuklahan Karena aktivitas keluarnya magma ke permukaan bumi, tetapi tidak membentuk kepundan Contoh: Gunung Tidar, Gunung batok ©. Baranko/ Barancco: Merupakan bentuklahan hasil depresi pada puncak vulkanik, Merupakan jurang2 dalam di lereng gunungapi, Terbentuk kkarena proses pengikisan yang lebih intensif dibandingkan dengan daerah kkiri kanan karena materialnya piroklastik sedangkan disekitarnya berupa aliran lava. I. KESIMPULAN 1. Pada peta morfometri dilakukan perhitungan untuk menentukan bentk Jahan berdasarkan derajat kemiringan. 2. Warna dari morfologi vulkanik diambil dari ketentuan klasifikasi Van Zuidam. 3. Morfologi dari lahan vulkanik dicirikan dengan warna merah. 4, Bentuklahan asal proses vulkanik adalah bentuklahan yang pembentukannya dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi, Bentuk Jahan asal vulkanik secara spesifik sangat mudah dikenali dari peta topografi, bentuk Jahan vulkanik dibentuk dari akumulasi lava fragmen- fragmen produk vulkanik yang sangat berbeda daripada bentukan asal lainnya IV. DAFTAR PUSTAKA Van Zuidam, R.A, 1982 Consideration on Systematic Medium Seale Geomorphological Mapping, Z.Geomorph.NF, Vol. 20 Verstappen,H.Th, 1970 Introduction to the ITC ~ System of Geomorpholo-gy Survey. KNAG Geografisch Tijdschrift , Vol 4 ITERA. 2021. Buku Acuan Van Zuidam. Lampung Selatan. Institut Teknologi Sumatera

You might also like