You are on page 1of 106
) Tumbuh - Kembang Anak J TELALIN & preterm term | infantsand | chigren | adolescent newborn | newbom | Toddlers (2.11 tohun}|(12- 18 tahun) infants infants {>28 hai - {0-28 hari) | 23 bulan) Perkiraan Penambahan 50 75 2-12 tahun| umur (tahun) x 6 + 77 2.0 cm / bulan 1,5.m / bulan 9-12 bulan: 1,2.¢m /bulan 1-3 tahun 1,0 cm / tahun 46tahun 3,0. cm/ tahun Target Height / Mid Parental Height |?" Lakijaki == (IB Ayah +B iby +13.cm) + 85cm 2 Perempuan = LIB Ayah + 16 Ibu - 13cm) + 85cm 2 Catatan: & Untuk anak berusia > 2 tahun, pengukuran tinggi badan harus dilakukan dalam posisi berdiri, Bila usia ! > 2 tahun diukur Panjang Badan karena anak tak dapat berdiri maka:? Tinggi Badan = Panjang Badan - 0,7. cm. SS Gamba: Prosedur Pengukuran Panjang Badan Rumus Perkiraan Berat Badan!” Rumus Perkiraan Berat Badan (PB)'-? a Penambahan BB biiatesy aE Trimester! | 700-1000 gram/bulan @ Usio 3-12 bulan: Trimester Il | 500-400 gram/bulan ™ Usia 1-6 tahun: usia (tahun) x 2 +8 kg | Trimester ili | 350-450 gram/bulan © Usia 6-12 tahun : usia (tahun) x 7-5 kg| Trimester IV] 250-350 gram/bulan 2 Rumus Menghitung Status Gizi Menurut Waterlow (1972) 4> BB /TB%=___BB Aktual x 100 % BB Baku untuk TB Aktual Interpretasi: * Obesitas :120% * Gizi Kurang 170 -90% + Overweight 1110 - 120% * Gizi Buruk :< 70% 190-110% 0. Mild Stunting O Moderate Stunting : O Severe Stunting Lingkar Kepala?? ® Bayi lahir: lingkar kepala 75% dewasa ® 2 tahun pertama: - 6bulan pertama: | cm / bulan - 6bulan kedua: 0.5 cm / bulan + 12 bulan kedua: 2.cm / tahun — Lingkar kepala > +25D = makrosefali — Lingkar kepala < -2 SD = mikrosefali {Lihat Kurva Lingkar Kepala Hal 9) Mengukur Lingkar Kepala Medical Mini Note - Pediatric Edition hh thimth h* ih h# hh WH mm A Ny r4ozmr ear re \ gGPoouovuvouvoUY YY Stature-for-age and Weight-for-age percentiles cca mi a Na SAC A a a 14 15 16 17 18 19 20 12:13 14 15 16 17 18 19 20 10 11 12 «13 ‘te Halton Caner fer vane Cisets Preven and Mts Premarin (2000), aa May 39.2600 (rund 17 00, ‘SOURCE: Dovloped tye Naboo Gra fo Health Stasis In gakaberason a1 a a Senet Pach atc RCNGEE SE haat CT ota SARS N A fae Ee = | Grafik PB-U dan BB-U Pada Anak Perempuan 0-36 bulan® CNS ire cecnten —ae 12.015 (18 24 \) ut NY TN yi cA CAE AN ee a J iY IN ec 1 IK ft WA a 2 to 20 years: Girls NAME ‘s Stature-for-age and Weight-for-age percentiles: RECORD # a Per i 12.13 14 15 16 17 18 19 20 ____ “Methers Stature ‘Fathers Stabe vs mm. ae ae | — Sef] | — r 190: [ 744 1 1854 | s 180: Tt 1 E704 & t t eai754 | 7 Fie Colonie BANE Weigh fog)» Saat fer - Sahere ford x 10000 | tint | Y “or Wight) « Seanure i = Statuen (x 703. = 16: 64 ® in fem a ee Te toTtT oat ay - | heo: - -i+1604 | 2 a + -62- ) 82554 1854 O60 150f— | = 145; = ; $67 540 - s [hss tT /se ‘iy 130: T 4 , ee 125: ye 120- 3 98 E Heise [44"1110. ey 429 505: y fod! i 38455, 38-90] 34: 25 " 85 vi bs24-59 if 204+ fee a6 w 704. | , E | 60 oo | 1 [e929] 6 bed 4 bao: 20+ ) sof 5) { $18 40 Co 10: 1 ‘AGE (YEARS) kg 115] ay ae 6 7 8 8 «10 11 12 15 «14 15 16 17 18 18 20 Pradesh 38, 2000 fetid 112000}. SOURCE Deveioped bythe Ratz Canter tr eat Static cxtsraion 9A ‘Seshastons Gaetefr Corte Dnaane Preverdion a Hah Promaten F000) pp tien cde goutgrowthecsnare Medical Mini Note - Pediatric Edition 7 2 to 20 years: Girls ‘NAME Body mass index-for-age percentiles = |) AGE (YEARS) | Ei 2348 6 7 SE HRH ROBT Pushes hay 30, 2000 marie 10/00, SOURCE. bevels by fm Waonat Cony fy Yana Satace i staat th {Ra Matra Come fo Chicric Oseaoe Prevanian and Health Promeson (2000) ripiewrn.cds govigroemncnats Pengukuran Lingkar Kepala (oul) eredey 4ey6ury = = a 2s SRNR RSSES Bee =. ae a 2 14 16 18 — 416 18 —$—$> <—Tahun 24 6 810121 —— Bulan ‘ahun—> 246 6101 12 14 16 18 ulan——<=—< >» <—Ts 24 6 8101 24 6 610 <5 SSSSPFASSSIVSSS SAS PSRBERRSSTISHS SAS (wo) ejedey sey6ury (wi) eyedey sey6Ur1 I. PERKEMBANGAN ANAK (Denver Merupakan skrining perkembangan anak yang banyak digunakan. Waktu pemeriksaan 15 - 30 menit. Dapat dilackukan pada anak dengan usia 0-6 tahun. Terdiri dari 125 butir uji yang disusun dalam 4 sektor fungsi: 1. Personal Sosial : penyesuaian diri dengan masyarakat don perhotian terhadap kebutuhan perorangan. 2. Motorik Halus Adaptif: koordinasi mata-tangan. memainkan, menggunakan benda-bendakecil 3. Bahasa: mendengar, mengerli, menggunakan bahasa. 4. Motorlk Kasar: duduk, jalan, melompat, gerakan umum otot besar, Alat yang dibutuhkan: Formulir Denver Il, benang, kismis, kerincingan dengan gagang kecil, bolok-balok berwama luas 10inci, botol kaca kecil dengan lubang 4/8 inci, bel kecil, bola tenis, pensil merah, boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan gagang. kertas kosong. i ae | Penilaian: Skor Penilaian: Skor dari tiap uji coba ditulis pada kotak segi empat Uji coba dekat tanda garis 50% Pass / lewat. Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/pengasuh| P ‘anak member laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak dapa melakukannya). dengan mengatakan kepada anak ogee ante Ee is dikurangi dilakukan" jika tidak menanyakan kepada anck apakah dapa feted Sr te id ea pon ta Ra Pence tee interpretasi Penilaian Individual : Bila seorang anak lewat pada yji coba yang terletak di kanan garis umur, dinyatakon perkembangan anak lebih pada uji coba tersebut. oa ‘Gorts umur nm Rf fh Ah A fh fh fh fh fh Hh Bila seorang anak gagal atau menoiak melakukan ujicoba yang terletak disebelah kanan garis umur. = | : Bila seorang anak gagal atau menolak Uji coba, garis umur terletak pada atau antera persentil 75 dan. 90skomya. ‘im __m si Bee R Garis mur ‘Garis uur mue__oes_7om | in a toy - al Goris uur Garis umur Delayed / keterlambatan; Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan uj coba yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur. | Gatis umur Garis umur No Opportunily : tidak ada kesempatan ujicoba yang dilaporkan orang tua. ce aC ‘Goris umur Goris umur f Inferpretasi DENVER Ii | Normal: \s Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution, | © Lakukanulangan pada kontrol berikutnya. suspek: (9 Bila didapatkan>2caution dan/atau > | keterambatan. -@ Lakukan uji lang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan foktor sesaat sepertirasa takut. keadaan sakit, atau kelelahan. | | Tidak dapat divi: © Bila anak menolak pada 21 ji coba terletok di sebelah kiri garis umur atau | menolak pada>1 ujicoba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%. | Ujiulang dalam 1-2 minggu: © Bila ulangan hasil pemeriksaan didapatkan suspek atau tidak dapat diuji, maka dipikirkan untuk dirujuk (referral consideration). Medical MriNole -Pectotic Eton Pemeriksaan Fisik Anak Contoh Penulisan Status Pemeriksaan Fisik Anak we (fingan/sedang/berat) «ua (Cukup /kurang /buruk) Compos mentis /incompos mentis Pucat:... Sianosis:.. Tonus:. kterus:... Turgor:... Edema:... Kepala: normo / makro / mikrosefal Muka: simetris / deformitas Rambut: wama..., mudah/sulit dicabut Ubun-ubun besar: menutup / tidak Telinga: Mata: Cekung +/-. kering +/- Konjunativitis +/- Pupilisokor / tidak, diameter ..... Refleks cahaya.... |Hidung: Rinorea +/- Pernapasan cuping hidung +/- Pucat..... Kullt:Scar BCG +/- Rumple leede (tes sesuai indikasi): +/ Peteki/ ekimosis: +/- Vesikel: +/- Wosting: +/- Gigi: 2212| 2122 221212122 Tenggorokan: Hineremis +/- Tonsil: T... /T... Hiperemis +/- Detritus: +/- Abdomen: lInspeksi : Datar / cembung /cekung tkut gerak napas / tidak Palpasi: Massa tumor +/- Nyeritekan +/- Perkusi: Timpani +/- Pekak hepar +/- Jika ascites: Shifting duliness; +/- Puddle sign +/- Tes undulasi+/- |Auskultasi : Peristaltik -/+, Jika + tentukan kesan normal Imeningkat / menurun Limpa: teraba / tidak Caries: +/- iapan tetobe /aaukfarobie Jika teraba: terabo ... kosta, Konsistensi: kenyal / keras Permukaan: tata / berbenjolt |-benjol Kelenjar Limte: Pembesaran +/- Alat kelamin: kelainan +/- |Anggota gerak: kelainan +/- cm bawah arkug nf nf A A A Hh Pb ww nH a Paru: Inspeksi: Simetris kiri = kanan Retraksidinding dada (-)/{+) Jikaretraksi (+),jenisretraksi.... Palpasi: Selaiga ki =kanan IKPR (refieks patella): +/- kesannormai /t. Nyeritekan ine Perkusi: Sonorkiri=kanan APR (refleks achilles): +/- Batas paru belakang kiri:......-. kesan normal /t / Batas pary belakang kanan:: .... Batas paru-hepar: ... ie Auskultasi : BunyiPemapasan: Vesikular (anak) Bronkovesikuler (pada bayi & pasien takipnev) Bunyi Tambahan: Ronkhi: (+) atau (-) Wheezing : (+) atau Catatan: = Penulisan status pemerksaan fisik di atas hanya merupakan contch penulisan yang biasa digunakan di Bagian ‘Anak FK Unhas Makassar. Penviisan status pemeriksaan fisk pediatri dapat berbeda-beda pada tlap instansipendidikan / rumah sakit =Tabel diatas hanya merupakan contoh pemerksaan yang umum dinilai sehari-hari, Masih banyak poin-poin pemerksaan fisik Iainnya yong fidak dicantumkan dalam tabel diatas, ‘dan harus diperiksakan tergantung keadaan masing-masing pasien. } PEMERTKSAAN TANDA VITAL “6-8fahun Catatan: Nilai normal hasil pemeriksaan tanda vital anak mungkin sedikit bervariasi pada setiap kepustakaon. Penerapannya dapat disesucikan dengan standor / protap yang berlaku pada masing-masing rumah sakit / Usia * 2-12 bulan instansipendidikan 1-2tahun SSitonen Se SIANOSIS adalah wame kebirvan pada kulit dan mukosa. Sianosis tampak bila kadarHb reduksi> 5gr/al.$ IKTERUS adalah wara kuning pada kulil, umumnya ferlihat bila kadar bilirubin > 5 mg/dl (pada veonatus] atau > 2ma/di (eadc bayi dan anak). Ikterus paling jelas terlihatdiskiera, kul, dan sekaput lendit.° 13 RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK UMUM® é _BentukKepala _ Normal: Normosefal | Abnormal: Makrosefail / Mikrosetaii | _ Rambut: jika berwama merahjagung, keting, & mudah dicabut = tanda mainutrisi _Ubun-Ubun: pada umur 6 bulan sebagian kecil (3%) bayi normal tertutup ubuns _ybunnyo. Pada umur 9 bulan 15% dan pada umur | tahun 40%. Pada umur _ bulan, 90% bayi normal sudah tertutup ubun-ubunnya. _ Ubun-ubun ferlambat menytup = rakhitis, hidrosetalus, sifilis, hipotiroidisme, osteogenesis imperfekta, rubella kongenital, malnutrisi, sindrom down, dai _ gangguan perkembanganiain. _ Ubun-ubun beser normal: rata atau sedikit cekung _ Ubun-ubun menonjol: peningkatan tekanan intrakranial Ubun-ubun cekung: mainutrisi & dehidrasi _ Wajah: nilai asimetri wajah, pembengkakan (akibat infeksi, edema, dil), bis, _ dismorfik (misainya pada sindrom down, dll). i | Mate: mato cekung = tanda dehidrasi, konjungtiva (nilai anemis/ hiperemis/ _ Sekret), sklera (ikterus), pupil (nilai ukuran , isokor, refleks cahaya}, visus, dll i * _ Hidung: nilai adanya sekret, deformitas, pernapasan cuping hidung. | ‘Telinga: nilai tanda infeksi, nilai adanyasekret, ketajaman pendengaran, dil i _ Mulut: Nilai adanya trismus (divkur berapa cm mulut yang dapat dibuka, diukur _ dari jung gigi seri atas dan bawah), wama bibir (anemis / sianosis), mukosa pipi | lorat thrush, stomatitis), percarahan gusi, dil, | Derajat Pembesaran Tonsil | _ To: Tonsil sudah diangkat ' TI: Tonsil masih dalam fossa tonsilaris i TH 12 i t T2: Tonsil sudah melewati pilar posterior, To belum melewati garis para median i 13: Tensil melewati goris para median, belum i lewat garis median (pertengahan uvula) T4: Tonsil melewati garis median t es Oa _ Normal: Dada simetris, bentuk dada normal. Abnormal: -Tasbih (rosary) yaity penonjolan “atau pembengkakan pada ‘tempat persambungan tulang “* rawan & tulangiga. : ' "Gerakan dada_berk urang- pada sisi yang me i pneumonia, pneumothorax, atelektasis, sumbatan oleh benda asing. Retraksi; suprastemal, intercostal, substernal, subcostal. 7 Norma simettskri= kanan, vokal remitusnormal } “Abnormal: i 'Vokal fremitus meningkat bila ada konsolidasi, misainya pada pneumonia, | | & Vokal fremitus berkurang bila ada obstruksi jalan napas, atelektasis, efusi | dan dinding dada. inyi Napas Dasar: ' Vesikular: Suara napas normal. (suara inspirasilebih keras & panjang daripada kspirasi) | i : pada penyempitan bronkus, keadaan yang menyebabkan ventilasi berkurang, hambatan konduksi suara meningkat, | misalnya pada penyakit pneumonia, atelektasis. edema paru, efusi cw! __emfisema, efusi pleura. | i Bronkiat: Normainya hanya terdengar pada bronkus besar kanan & iri, di. ‘daerah parasternal atas di dada depan & di daerah interskapular di ‘belakang. Merupakan suara inspirasi keras disusul ekspirasi yang lebih keras. Bila terdengor di tempat lain kemungkinan terdapat konsolidasi ivas. |Bronkowesikuler: Kombinasibronkial dan wesikuler BunyiNapas Tambahan: | /Ronkhi Basah : suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-putus akibat igetoran yang terjadi karena cairn dalam jalan napas dilalui oleh udara | = Ronki basah halus: berasal dari duktus alveolus, bronkiolus, dan bronkus - @ halus . Ronki basahsedang: berasal dari bronkus kecil dan sedang - Ronki basah kasar: berasal dari bronkus diluarjaringan paru ‘Padaronkibasahhalys dibedakan pula: i i ‘Ronki basah nyaring: nyata terdengor, oleh karena suara disalurkan melalui} _ ibenda padat (terdapat infiltrat & konsolidasi) ' 'Ronki basah tidak nyaring: suara disalurkan melalvimedia normal | Ronki Kering: suara kontinu yang. terjadi karena udara melalui jalan napas ‘yang menyempit baik akibat faktor jintraluminar (spasme bronkus, edema, lendir yang kental, benda asing) maupun fakior eksiraluminar {desakan: tumor}. Lebihjelas terdengar pada fase ekspirasi doripada fase inspirasi 1 : merupakan ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor: “dibandingkan dengan ronki kering lainnya. Mengi lebih seting terdengar pada fase ekspirasi (pada asmna & bronkiolitis). | ‘Krepitasi: adalah suara membukanya alveoli. | ‘epitasi patologis terdapat pada pneumonia lobaris. a ee NSM SS Norma Pada bayi & anak kecil iktus cordis terdapat di ICS 4 pada linea _midklavikularis kiri atau sedikit lateral (posisi jantung bayi lebih horizontal). Poda anak berusia > 3 tahun iktus cordis berada di ICS 5 sedikit medial dari i © gars midklavikulars kd. | | Abnormal: lokasiiktus cordis bergeser(misainya pada pembesaran ventrikel) | Teraba Thrill: getaran pada dinding dada yang terjadi akibat bising jantung| “yang keras. Tes ee boda aan sistolik & diastolik. ada anak besar, perkusi dilokukan dari nee ke “tengah dapat emberikan kesan besarnya jantung, terutama bilo terdapat kardiomegali pee Nanungodaboyidananckkeck parkas sulteiekilals ‘Posisi Auskultasi Jantung: Daerah Mitral: diapeks Daerah Trikuspid: di parastemal kin bawah ‘Daerah Pulmonal: ICS.2 tepi kiri stemum Daerah Aorta: ICS 2 tepikananstemum Bunyi Jantung: ‘Bunyi jantung |: paling jelas terdengar di apeks, ibersamaan dengan iktus cordis dan denyut | ‘karotis. Bunyi jantung II: paling jelas terdengar di Ics) 2 | |tepikiristemum i i ‘Normainya: BJ | dan Il normal (tidak mengeras / / | \ | i imelemab}, tidak ada duplikasi/spiit. ‘Bunyi Jantung Il: bernada rendah, terdengar 0.1- 0,12 detik setelah BJ Il, | ‘terdengar paling baik pada apeks atau parasternal ki bawah. Dapat terdengar pada anok dan dewasa muda normal. Bunyi jantung IV: Tidak terdengar pada boyi don anak normal. Dapat terdengar pada dilatasi ventrikel, hipertrofi ventrikel:; fibrosis miokardium. i es abnormal lainnya: Irama gallop, opening snap, bising. is esto terdengar antara BJ! & BJ Il: Bising diastolik: antara BJI& BJI. Derajatbising: ‘1/6; bising sangat lemah, hanya dapat didengar oleh pemeriksa yong) “berpengalaman diruengan yang tenang : bising lemah tetapi mudah terdengar, penjalaran minimal keras, tetapi tidak disertai getaran bising, penjalaran sedang | keras dan disertai getaran bising, penjalaran vas | g sangat keras, tetap terdengar meskioun stetoskop ditempetkan| | | i 5/6: isebagian saja pada dinding dada, penjalarannyaluas 6/6: bising yang paling keras, tetap terdengar meskipun stetoskop eerigucl| dari dinding dada, penjalarannya sangatluas. | i. ( ( Abnormal: Perut cembung: ascites, pneumoperitoneum, pembesaran organ ‘intraabdomen, konstipasi, tumor, dil. i Perut cekung: malnut Srasiberot. dl. ey | Normal: suara peristaltik terdengar sebagai suara yang intensitasnya: rendah, derdengarsetiap 10-30 detik. i ‘Abnormal: Frekuensi bertambah pada gastroenteritis, berkurang atau bahkan enghilang pada peritonitis, atau ileus parclitik. Nada berubah menjadi : cada ileus obstruksi (terutama di atasletok obstruksi). | Normal: terdengar bunyitimpanidi seluruh perut kecualipadahati &limpa. bnormal: pekak hati menghilang pada pneumoperitoneum | ‘Perkusi abdomen redup pada ascites. i | — Shifting DuiIness: menentukan doerah redup yang berpindah dengan melakukan perkusi dari umbilikus ke sisi perut untuk mencari daerah redup; daerahredup akan menjadi timpani bila anak berubah posisi miring.. Undulasi: Pasien baring terlentang, satu tangan diletakkan pada satu sisi perut pasien. sedangkan jari tangan satunyo mengetuk dinding perut sisi lainnya. Tangan orang lain diletokkan di permukaan abdomen dengan sedikil menekan. Pada ascites dapat dirasakan gelombang cairan pada fanganpertama. i |= Puddle sign: menentukan daerah yang redup pada bagian terendah perutpada posisi anak menungging . j “Normal: dinding perut rileks, tidak ada nyeritekan, tidak teraba massa tumor, ‘Tidak ada pembesaran organ intraabdominal. ‘Palpast Hepar: Digunakan patokan 2 garis: “1. Garis yang menghubungan pusat dengan titik _ potong garis midklavikularis kanan, dengan arkus kosta 2. Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus | xifoideus. Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini & dinyatakan berapa bagian dari kedua garis tersebut {misalnya 1/3-1/3) atau dalam cm. | Catat juga: konsistensi. permukaan, nyetitekan. peace & PalpasiLimpa: Besamyalimpa diukur menurut cara schuffner. \ _Jarak maksimum dari pusat ke garis singgung carkus _kosta kiri dibagi menjadi 4 bagian yang sama: garis ini diteruskan ke bagian bawah sehingga memotong lipat “paha, garis dari pusat ke: lipat paha juga dibagimenjedi ~ 4bagian yangsama. Limpa membesar sampai pusat = Schuffner IV. limpa membesarsampailipat paha = Schuffner Vill | Palpasi Ginjal: normainya ginjal tidak teraba Contoh: Limpa Terabe $1, v7 Perinatologi Al itasi Neonatus (Konsen ~ Lqhir Lahir 4 - Cukup Bulan ? - Bernapas/ menangis? - Tonus otot baik? — Berikan kehangatan — Bersihkan / buka jalan napos (bila perlu)* — Keringkan, stimulasi FJ di bawah 100x/menit, 30 detik ittono diesen tonne? 60 detik Tidak Pertimbangkan intubasi Kompresi dada Koordinasikan dengan VTP ee OL ce et ee a: Keterangan Alur Seoutned Hesnsetes™ _ Langkah awal resusitasi ialah memberikan kehangatan dengan meletakkan _ bayi di bawah pemancar panas, memposisikan bayi pada posisi menghidu / _ sedikit tengadah untuk membuka jalan napas, membersihkan jalan napas jika _ perlu, mengeringkan bayi, dan stimulosinapas _ j Frekuensi Ventilasi : 40-60 ventilasi / menit _ Indikasi VTP. © Apnevataymegap-megap © Frekuensi Jantung < 100 x/menit, meskipun = bemapas © Saturasi tetap dibawah nilai target. meskipun telah diberi oksigen aliran bebas sampai 100% _Menilai Efektivitas VTP: © Peningkaton Frekvensi Jantung > 100x/menit lo Perbaikansaturasi oksigen. —© Usaha napas spontan Target saturasi oksigen setelah lahir dapat dilinat pada algoritme. Target saturasi oksigen dapat dicapai dengan memulairesusitasi dengan udara atau oksigen campuran dan dilakukan titrasi konsentrasi oksigen untuk -mencapai $pO2 sesuai target. Jika oksigen campuran tidak tersedia, resusitasi _dimulai dengan udara kamar. Jika bayi bradikardio (FJ <é0x/menit) setelah 9 detik resusitasi dengan oksigen konsentrasi rendah, konsentrasi ditingkatkan, _ sampai 100% hingga didapatkan frekvensi denyut jantung normal. Penyebab dada tidak mengembang: MR-SOPA ‘Solusl: Koreksi MR-SOPA | __Tindakan: bangkah Korekst “ya Mask adjustment as M Sungkup melekat rapat__ Feneenilekeranbek _R eposis jalan napas paairiboiels! anda is Suction mouth and nose Isap mulut dan hidung_ | © one" mouth Ventilasi dengan mulut sedikit terbuka dan Buka mulut angkat dagu ke depan i | | Naikkan tekanan bertahap setiap beberapa je eens rece ‘napas, sampai terdengar suara napas bilateral: Tekanan dinaikkan | & tampak gerakan dada setiap napas lA Airway altemative Perlimbangkan intubasi endotrakeal / sungkup | \ Alternat jalan nopos toring 7 Medical Mini Note - Pediatric Edition 1” -Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi _ distensilambung, karena: = Distensi iambung dapat menekan diaglragma sehingga menghambat pengembanganparu. — Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi. Indikasi kompresi dada adalah jika frekvensi jantung <60x/menit setelah ventilasi adekuat dengan oksigen selama 30 detik. Koordinasi VIP. dan Kompresidada: | sikius = 3kompresi+ 1 ventilasi (3:1) dakam 2 detik se apakah ventilasi telah meine _ = Apakah telah dilakukan langkah koreksi VIP@ - Apakah telah dilakukan intubasiendotrakeal? _ Apakah sudah diberikan oksigen tambahan? _ Apakah kedalaman kompresisudah benar? _ Apakah koordinasi kompresi dan VIP baik? Bila Frekuensi jantung tetap < 60x/menit lakukan pemberian epinefrin melalui kateter vena umbilikal, Setelah 45-60 detik kompresi dada & VIP, periksa ee eee [a |e Tromp] [saan | Teun | Worteon Hentikan bertahap cee yang digunakan adalah 1:10.000 (0.1 mg/ml) 2 i Resusitasi dinilai tidak berhosiljika: © Bayi tidak bemapas spontan © Tidak terdengar denyutjantung Hentikan { 9 Jika telah dilakukan resusitasi secara efektif selama Resusitasi 10 menit denyut jantung tetap tidak terdengar. Alur Resusitasi Neonatus AHA 2015 ° ciency Info: ‘Alur Resusitasi Neonatus AHA 2015 dipublikasikan oleh AHA poda November 2015. Dolam MMM edisi ini kami tetap mencanturkon E gerconuptes ran mers Al 2030 dan seat ini beberapa instansi pine don RS masih menggunakan, pedeman AHA 2010. 2 Se ere 2 Ne ae Tindakan yang dilakukan pada Bayi Baru Lahir Normal: Jaga bayi tetap hangat Isap lendir dari mulut dan hidung {bila periu) Keringkan Pemantauan tandabahaya Klem, potong don ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelahlahir. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini Beri suntikan vitamin K1 (Phytomenadione) | mg intramuskular, di paha kiri anterolateral setelah inisiasi menyusu dini Beri salep mata antibiotik pada kedua mata. Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunckan salep mata antibiotik tetrasiklin 1% Pemeriksaan Fisis . Beri imunisasi Hepatitis B 0.5 mL intramuskular, di paha Kanan anteroleteral. kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jolur penularan ibu-bayi. be pemberian salep mata: Cara pemberian suntikan intramuskular: . Ujung tabung sclep mota mata bayi. . Cuci tangan (gunakan fT. Pilih daerah otot yang akandisuntik | sabun & air bersih mengalir) 2. Disinfeksi daerah yang akan disuntik kemudian keringkan, 3. Bila memungkinkan, pegang bagian . Tafik kelopak mata bagian otet yang akan disuntik dengan bawah ke arah bawah. menggunakan iby jar dan jari telunjuk satu goris lurus mulai dari bagian mata yang paling masukkan jarum tegak lurus melalui kulit 5. Aspirasi perlahan untuk meyakinkan . Berikan salep mata oa 4. Dengan satu gerakan cepat, dekat dengan hidung bayi bahwa ujung jarum tidak menusuk | menuju ke bagian lvar dalam vena (tidak ada darah yang mata. keluar) 6. Bila tidak dijumpai darch, suntikkan obat dengan tekanan kuvat dalam| waktu 3-5 detik 7. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan en | bolakasasteriikering tidak boleh menyentuh i a eS a ae ae SKOR APGAR®* 0 1 Coane 2 7} Seluruh tubuh a Seluruh tubuvh biru/pucat | erctremitas biru| _*emerahan Pulse : 7 > 100 x/menit, P| tajujantung) | Tdkada | <100x/menit oa terthat | Gerakan Reaksi sedikit melawan Ekstremitas Lumpuh fleksl sedikit Gerakan oktif Lambat Menangis kuat | Tidak asfiksia> 7 Astiksia Ringan-sedang Astiksia Berat < 3 4-6 SKOR DOWNE — angguan amapenan ringan — >angguan pernapasan sedang angguan pernapasan berat, diperlukan analisis gas darah 23 ih ca os ae 1 a P| Saliie @upnbs ees =p = ‘yeqo, uDBuesp loses GAUISYDOs ION, “DAUUDYsOda}ouN Upp ‘uDBuD} yuDUEW DID? UDBUSP: ynued DIDDe5 UDYSUaISYe UDIPNWEY “WMOP ¢ OWUDIas UNUSd DJDDes YOMOG uDBud| UOAS{ay ‘GUOIUePa} |ADG [51504 ster J a ee ee ‘un6up) un6uoje6ied | JOynWaW UOBUOF ‘|eqD) jrunuaWw {DYUIP UOP ININIP YOMog UEBuE|_ sJoueyuo upIBDg UDP JOUSYyodiy DSUBURWS KIDjUD {NPNg “uDjGuNW [as |s1SOd UDYOdDpUSW NUN UDUDYey dayn> WEq ‘upBupjaGied opod isyey UDGuD] MOpulM a1onby AD|NYsSNWOINEN UDBupjOWSy lee in iu lla “|2QD] IONSSS IWIN Buoue, uppposy wDjop UDP euldns \sisod Opod Dg BinsOg ) Medical Mini Note - Pediatric Edition “age Oped Wades IDIIN ‘UDDsyyewed fodua) uppynuwed Opp JOyOpUEW sinjad UDYUDYDUS ‘UDDSyDd UDyNYDIeW dup, uySunw joxyepes ojodey Yoo @y UDPOIS6 UOP UDBUD, NyDs UDBUSp Ang poy BunBed ‘Bunjuspe; 1Adg Isisog ‘Jeqoy Dpod WWedes JOIN “nals IsO10) UDGUaP IONSSS IJIN “YNGNY IsOJUIjou DAUoYBuoBuew uojol uoBuep AyD UDYyoUSW UDyYys}Oquedig “uDUDMbYS BUDA NYDg WOMajeW UNBuUNW YyNDles Jo] [SOJUJSU 4UO) UDP |ADG UBUD) 6upBGed ‘Bupjusyay ADg IssOg wy (|8qD4 jouy) Weydod Yyouanp Ip seq UDP HYD? DIDJUD YNWUSQUE, BUBA yNpNs NAN “UDYISUBISIEIP POY ‘UlD| GuBA UDGuDy uUDBUEG “(ued ynjueAuew DYyod) uDBuDy upyounGGuew ynued uDysyxeYIP Dydd upp OUD DpNd 1s494 HOY “ubDSsyeued jodie}; uDDynuUEd Dpod JOjOpUsW YOJOVe} sijad uop Bunjuapsy 1Ang |s\sOg sic, ADINYSNWOINEN UDBUDjOWAay ¢ Medical Mini Note - Pediatric Edition 26 ; pious i upsequaws | noey i 20% DOU joluouew | i | seyp PIED} BGI YOR Gig) sosoq — owiDs-oums | Pape | Fea | bp _vengued -idiinuew | | | | casks KIO) BIOADW DIGD] ane i SHOU ' Suu Suow! a soja! soupas eoBru @D6nu ‘spyD sDWIDS PAP/-PIO] SNENPUST SoBe wnjoNS | ‘YOMOG ex | UD|GOq|OUDY | eDGru ‘Buosoy a ong MUBION SUSSL Ip sysoy, ninuaw suse, | opod suse, wNyORS | 1 yoy equal 7 edwer eee ie oe i 107! | yopnsidoisy oral youn) | doje, soleR = yOBHue| | BBL 1 6 DIWION 4g S0IS4 UU | yyounyynuad | "BunyBuajew | ouuid ‘oynque; “qyoAueu unog/ O}OW (JB INWEL DUI apypes OUUid | yodojey pyow yodojey | Valet ww uuu Upjolueq Bees peuojlueq | z-(uDjolueg — 9p0xOPIL ee ice Djoany ‘ynquiy Djoary | jMUIGIEG DjOeIy | IOJOP O|OSZy | AOPY WOW , ES «5 | eR — oS TE | poy AOAOIEL _ Bpod pAUOY ne eee meee ee Opd xOpI} lic outer MAUNA Buoquovors HCHO; yoxes yOAUIDG uIOL Opp YP oBnup} horace a : i om eaiatial ai sidy yoew suo opD (MMOS OF | BNUDIWDIE ¢ iy i HOA | uDpynuag { suoB-suoS) [ae vot AqL aL | weyedn | Bpp yOpY i ‘Guo! ouen | i f ynduex Til Sup Dues | ¢ IOP HF | “wpm pdupy _ upupdsupy 4 eet] wwoos | | arte | | eee) vm | gee | i | oo | ; | thedas i { inte ee f g v — £ =e : —— : t = a ~ ee t- Dpupl ove WSld UDBuDoWey mn ee ieee ame a nn ny A a Kematangan Fisik’® ‘ 26 Medical Mini Note - Pediatric Edition ” Klasifikasi Bayi Menurut Lubchenko ‘* (Gam) ec “ae ae Ne OR re eee ee 4750] K 4500} PERSENTIL 4250 KE 90. 4000} 3750) ae PERSENTIL KE 90 BMK: Besar Masa Kehamilan KB: Kurang Bulan SMK: Sesuai Masa Kehamilan CB: Cukup Bulan KMK; Kecil Masa Kehamilan LB: Lebih Bulan Menurvt Usia Kehamilan Bayi Kurang Bulan: < 37 minggu Bayi Cukup Bulan: 37 - 42 minggu Bayi Lebih Bulan =: > 42 minggu Menurut Berat Badan Lahir Bayi berat Iahir rendah (BBLR) : < 2500 gram Bayi berat Iahir normal : 2500 - 4000 gram: Bayi berat lahir lebih 1 > 4000 gram { Bayi Berat Lahir Renda ® |@ BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. © Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam | jam setelah Iahir, Maturitas Muri: BKB — SMK Masa gestasi < 37 minggy tapi berat lahir sesuai masa gestasi, Dismaturitas: BCB - KMK Berat badan lahir kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi \nmf@esebut ( terial retard i ‘auterine Klasifikasi Suhu Tubuh Abnormal '* = Bayi ferpapar sul lingkungan yang rendah = Waktu timbuinya kurang dari 2 hari Gangguan napas Denyut jantung < 100 x/menit Malas minum Letargi = Bayi terpapar suhu lingkungan yang rendah Waktu timbuinya kurang Tanda hipotermia sedang = Kuli teraiba keras Napas pelan dan dalam 36-39°C meskipun berada dari 2 hari Ticlok terpapar dengan dingin atau panas yang suhu lingkungan yang stabil berlebihan = Fluktuasi terjadi sesudah periode| suhu stabil Suhu tubuh >37,5°C = Tanda dehidrasi (etastisitas kulit furun, mata, dan ubun-ubun Bayi berada di lingkungan yang sangat panas, besar cekung, lidah, dan ferpapor sinar matahar, membran mukosa keting berada di dalam inkubator Malas minum i- Frekuensi napas > 60x/menit = Benyut jantung > 160x/menit = Letargi _tritatste ‘Diagnosis pada kolom kanan tidak dapat difegakkan apabila femuan yang dicetak febal tidak dijumpai pada bayi, Adanya temuan yang dicetak tebal, juga tidak menjamin diagnasts dilegakkan. Diagnosis ditegakkan hanya bila didapat temuan yang dicelak miring Temuan lain yang dicetak tegak merupakan penunjang untuk membantu menegakkan, diagnosis, tetapi bila tidak dijumpai tidak dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis. atau di baweh pemancor panas “ Metode Kehilangan Panas Pada Bayi'” 1. Evaporasi: Kehilangan panas akibot penguapan cairan pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayisendiri. Radiasi, 2. Konduksi: Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin (meja, tempat tidur 4 atau timbangan). ’ 3. Konveksi: Kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin, [aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan). 4. Radiasi: Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekal benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi, Cephal hematoma Subgaleal hematoma Kult, Epicranial Koput Suksedanum Pada, fegang iy ‘a Padat, Berar Re aeneeeennaane: Edition 31 a ee ee ee a a LO O Kadar bilirubin tidak terkonjugasi pada bayi cukup bulan dapat mencapai 6-8 mg/dl pada usia 3 hari, kemudion berangsurmenurun 0 Pada boyi prematur, awitan ikterus terjadi lebih dini, kadar bilirubin naik perlahan tetapi dengan kadar puncak lebih tinggi, dan butuh waktu lebih lama untuk menghilang (mencapai2minggu). Awitan ikterus sebelum usia 24 jam 0 Peningketan bilirubin serum > 5 mg/dl/24jam 0 Kadar bilirubin terkonjugasi > 2 mg/dl 0 Bayi menunjukkan tanda sakit ({muntah, letargi. kesulitan minum, penurunan BB, apnea, takipneu, instabilitas suhu) 0D tkterus yangmenetap > 2minggu le Disebabkan oleh kekurangan|e asupan ASI. . !@ Timbul pada hari ke-2 atau ke-3 (saat produksi ASIibelum banyak). j@ Untuk neonatus bulan sesuai masa kehomilan (bukan BBLR), hal ini] tidak periu dikhawatirkan, karena bayi dibekali cadangan lemak| coklat, glikegen. dan cairan yang| dapat mempertahankan metabolisme selama 72 jam. wWalaupun demikian keadaan ini memicu terjadinya hiperbilirubinemia, yang disebobkan| peningkatan sirkulosi enterohepatik akibat kurangnya asupan ASI. jaundice, merupakan hiperbilirubinemia fisiologis, Dada dan Punggung ; Wajah on Leher Bisebabkan oleh air susu ib . Insidens pade bayi cukup rhe berkisar 2-4%, Pada sebagian besar bayi, kadar bilirubin turun pada harike-4, tetapi pada breasi-milk jaundice, bilirubin terus naik, bahkan dapat mencapai 20-30 mg/al pada usia 14 hari. Bila ASI dihentikon, ‘bilirubin akan turun secara drastis dalam 48 jom. Bila ASI diberikan kembali, maka bilirubin akan kembali naik namun tidak setinggi sebelumnya. Bayi menunjukkan peningkatan berat badan, fungsi hati normal, & tidak terdapat buktihemolisis. Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum diketahui, tetapi diduga fimbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase (UDGPA) oleh hasil melabalisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol yang ada didalam ASI sebagian ibu. Sepsis neonatorum adalah sindroma klinis yang terjad! akibat invasi mikro-organisme ke dalam aliran dara & timbuldalam satu bulon pertama kehidupan. ” Sepsis dibedakan menjadi: - Early onset sepsis (EOS) timbul dalam 3 hari pertama, berupa gangguan multisistern dengan gejala pernapasan yang menonjol: ditandai dengan awitan tiba-tiba & cepat berkembang menjadi syok septik dengan mortalitas tinggi. - Late onset sepsis (LOS): fimbul seteloh umur 3 hari, lebih sering di atas 1 minggu. Pada LOS biasanya ditemukan fokusinteksi & sering disertaidengan meningitis. = Sepsis nosokomial: ditemukan pada bayi risiko tinggi yang cirawat, berhubungan dengan monitor invasif dan berbagai teknik yang digunakan di rang rawat intensif. 1. Kesulitan bemapes (misainya apnea. laju_ Tremor 1 napas > é0x/menit, retraksi dinding dada, 2. Letargi atau lunglai merintih saat ekspirasi, sianosis sentral} 3. Mengantuk atou aktivitas (2. Kejang | berkurang 3. Tidak sadar | 4. fritabel atau rewet 4, Suhu tidak normal (sejak lahir & Tidak! 5 Muntah (menyokong ke arah memiberi respon terhadap terapi) atau suhu sepsis} i tidak stabil sesudah pengukuransuhy normal) fs | 6. Perutkembung selama tiga kali atau lebih, menyokong ke) 7.Tanda-tanda mulai muncul arah sepsis '5. Persalinan di lingkungan yang kurang: sesudch hari keempat | higienis (menyokong ke arah sepsis) | 8. Airketuban bercampurmekonium | \6 Kondist_ memburuk secara cepat dan) ® Malas minum, sebelumnya minum dramatis (menyokongke orah sepsis) dengan balk Dugaan sepsis: 3.7 © dika tidak ditemukan riwayat inteksi intrauterine, ditemukan | kategori Adan | atau 2kategoriB. Kecurigaan besar sepsis: © Bayi umur s/d 3 har: riwayai ibu menderita infeksi rahim, demam dengan kecurigaan berat infeksi (levkosit >20,000/mm3), ketuban pecah dini atau baoyi memiliki2 atau lebih kotegori A, atov 3.ataulebih kalegoriB © Bayi umur >3 hari: memiliki dua aiau lebih temuan kategor A, atau 3 atau lebih kategoriB p ening 100 mq/kgBB/12 jam _| 100 ma [_Cefotaxime | ¥ | 50 ma/kaBB/B jam | SO ma/kal 7,5mg/KgBB/12 jam 7,5mQ/KQBB/12 jam 33 Gentarnisin VIM [<2kg: 3mg/KGBB/24\c1 ie a Hipoglikemia Pada Neonatus* ( Hipoglikemia adalah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah <45 mg/dl (2.6mmol/L) baik yang memberikan gejala maupun tidak, Anamnesis = Tremor, jitterness (gerakan tidak — Apneu ( beraturan), ataviritabilitas — Menangis melengking {high pitched cry) = Kejang, koma atau lemah = Letargi, apatis = Sianosis — Sulit menyusui, muntah sehingga = Beberapa bayi tidak memberikan gejata ‘osupan kurang Pemeriksaan Fisik = Berat lahir > 4000 gr - Beberapa saat sesudah lahir menunjukkan gejaia sakit seperti lemas atau letargi, kejang, atau gangguan napa. ( Koreksi secara IV bolus deistrosa 10% 2cc/kgBB “VED Dexttosa 10% minimol é0ml/kgBB/hori {hari pertama) sampai mencapal GIR 6-8 mg/kgBB/menit Orat tetap diberikan bile tidek odo konraingikas! ‘GD Ulang [30 menit-1 jar) GO < 47 masal Dekstrosa t*. cara : Volume t sampai maks 100 mivkgBB/hari (hari pertama) atou konsentvasi : vend perifer maks 12.5% > umbilical dopat mencapai 25% Oral: ASI lau PASI yang dilarutkan dengan Dekstrosa 5% |___ eases GD > 47 mg/dL" D 4 jam, 15 menil sebelum jadwal minum berkut, sampai 2 kali berturul-turut normal. Selanjutnya setiap 4 jam sampai dengan 24 “Hitung Glucose Infusion Rate (GIR); 6-8 Mg/KgBB/menil untuk mencapei gula darah maksimal, dapat dinaikkon 2 mg/K@BB/menit sompai maksimal 10-12 mg/KgBB/menit, "Bla dibutubkan > 12 mg/Kg88/menit, perimbangkan obat-obatan: giukagon. kortikesteroid, diazoxide, Skonsutlasike bagion endokrin anak. ** Bila ditemukan hesil GD 36 - <4? mg/dl 2 kali berturut-turut berikan infus dekstrosa 10% sebagai tambahan asupan peroral “ Bla 2k pemefikican bertuul-turut GD >47 mg/dl setelah 24 jam terapi, Infus dapat ditueunkan eee ee ee Sama | 34 SSS n LTOZ unye, (Iva!) elseuopUy yeu 42};40q UeJeH) IsepuaWiOyay y unyeL ST - 0 elsn yeuy Isesiunuy] jemper | | Medical Mini Note - Pediatric Edition » > > > > > > > > 3 3 Keterangan Tabel Jadwal Imunisasi 2017 1. Vaksin hepatitis B (HB). Vaksin H8 pertama (monovalen| paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K, minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal pemberian vaksin HB monava- len adalah usia 0,1, dan 6 bulan. Bayi lahir dariibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBigl pada ekstremitas yang berbeda. Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada usia 2, 3, dan 4 bulan. pabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka jadral pemberian pada usia 2, 4, dan 6bulan. Vaksin polio. Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0, Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan, Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, aalia-3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV. Paling se- dikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3. Vaksin BCG. Pemberian vaksin BOG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, aptimal usia 2 bulan, Apabila diberikan pada sia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. 4. Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu, Dapat diberikan vaksin OTPw atau OTP atau kombingsi dengan vaksin lain, Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti rekomendasi vaksin tersebut yaitu usia 2, 4, dan 6 bulan, Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-17 tahun dan booster Td diberikan setap 10 tahun, 5, Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali. Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dasis terakhir, Pada anak usia di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali, 6, Vaksin rotavirus, Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu {dosis (bertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24 minggu, Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertame diberikan usia 6-14 iminggu {dosis pertama tidak dibertkan pada usia > 15 minggul, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu. 7, Vaksin influenza, Vaksin influenea diberikan pada usia lebih dari 6 bulan, diulang setiap tahun, Untuk imunisasi ppertama kali {primary immunizoton pada anak usia kurang dari'9 tahun diberi dua ksli dengan interval minimal 4 ‘minggu. Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 mL. Untuk anak usia 36 bulan atau lebih, dosis 0,5 mL, ‘Vaksin campak. Vaksin campak kedua (18 bulan) tidak peru diberikan apabila sudah mendapatkan MMR. ‘vaksin MIMR/MR. Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MA diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan). Apabils pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, maka ‘dapat diberikan vaksin MMRY/MR. 10. Vaksin varisela. Vaksin varisela diberikan setelah usia 12 bulan, terbalk pada usia sebelum masuk sekolah dasar. ‘Apabile diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. LL Vaksin human papiloma virws (HPV). Vaksin HPY diberikan mulai usia 10 tahun, Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan; vaksin HPY tetravalen dengan jadwal 0,2,6 bulan. Apabila diberitan pada remaja uusia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respons antibodi setara dengan 3 dosis, 12, Vaksin Japanese encephalits (JE), Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya, 13, Vaksin dengue. Diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwa) 0, 6, dan 12 bulan. 2 = ' PEMERIKSAAN FISIK BAY! BARU LAHIR” Pemeriksaian fisik yang dilakukan Keadaan normal . [lihat postur, fonus & aktivitas Posisi tungkai dan lengan fleksi Bayi sehat akan bergerak aktit a Wajah, bibir & selaput lendir, dade harus berwama merah muda, fanpa ada kemerahan atau bisul . | Hitung pemapasan & lihat tarikan Frekuensi napas normal 40-60 x/menit dinding dada ke delam ketika bayi | Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam secang tidak menangis yang kuat. Hifung denyut janfung dengan Frekvensi denyut jantung normal 120-160 x/menit meletakkan stetoskap di dada kiri Suhu normal adalah 36,5 - 375°C setinggi apeks kordis Lakukan pengukuran suhu ketiok dengan termometer at & raba bagian kepala Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat persalinan, umumnys hilang dalam 48 jam. Ubun-ubun besar rata atau tidak mempbonjol, dapat sedikit membonjol saat bayi menangis. 7. | Lihat mata [Lihat Bagian dalam mulut Masukkan satu jar yang menggunakan sarung tangan ke dalam mutut, rabe langitangit "| Uina? dan rabe perut Lihat tali pusat Tidak ada kotoran / sekret Bibi, gus, langilangil ufuh dan tidak ada bagian yang terbelah Nilai kekuatan isap bayi pa akan bead kuat jai a a ; Tidak ada paren parriargeakiis, nana, bau yang tidak enak pada tall p ctou kemerahon sekitar tali pusat Lihat punggung danraba tulang | Kulif terihat utub, tidak terdapat lubang dan| belakang benjolan pada tulang belakang. .| Lihat ekstremitas Hitung jumiah jari tangan dan kaki Lihat apakah kaki posisinya baik atau bengkok ke dalam atau keluar. Lihat gerakcn ekstremitas simetris atau tidak _|Likat iubang anus Hindari memasukkan alat atau jai dalam memeriksa anus Tenyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB . Lihat & raba oiat kelamin iver. Tanyakan pada iby apakah bayi sudah BAK Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam. setelah lahir Bayi perempuan kadang terli vagina berwama putih atau kemerahan, Bayi loki-laki tercapat lubang uretra pada ujung penis. Pastikan bayi sudah BAK delam 24 jam setelah lahir

You might also like