STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PENCATATAN NIKAH
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2013KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita haturkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan petunjuk-Nya, dapat disusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pencatatan Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Penyusunan SOP ini
dilandasi suatu pemikiran bahwa tantangan yang dihadapi Kementerian Agama
dalam mengimplementasikan reformasi birokrasi masih cukup berat.
Oleh karena itu, untuk percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Agama telah dikeluarkan Keputusan Menteri Agama RI
Nomor 168 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur di lingkungan Kementerian Agama, Dalam keputusan tersebut telah
telah diputuskan bahwa setiap satuan organisasil kerja di lingkungan Kementerian
us
Agama, baik kantor pusat maupun instansi vertikal maupun UPT h
menyusun SOP.
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan sebagai ujung tombak
Kementerian Agama salah satu tugasnya adalah melayani permohonan
pencatatan nikah, sehingga perlu dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
terkait dengan pelayanan terscbut. SOP yang telah disusun ini tentunya akan
dijadikan sebuah pedoman atau acuan kerja bagi petugas Kantor Urusan Agama
Kecamatan, schingga pelaksanaan tugas KUA dalam melayani masyarakat dapat
berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga akan meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam pelaksanaannya tugasnya dan masyarakat mampu mengetahui
alur dalam proses pencatatan nikah secara baik dan benar.
Kami berharap semoga SOP ini bermanfaat terutama dalam upaya
menciptakan percepatan reformasi birokrasi dalam pelayanan dan mewujudkan
akuntabilitas kinerja di lingkungan Kantor Urusan Agama Kecamatan bahkan
Kementerian Agama pada umumnya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
a.n, MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
ZO DIREKTUR JENDERALDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI ....
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
PENCATATAN NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN ...
BAB I PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang .
. Maksud dan Tujuan ..
B,
C. Ruang Lingkup ....
D. Manfaat ...
E,
Sistematika .
BAB II PENJELASAN DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP
A. Isi Form SOP...
B. Prinsip Pelaksanaan SOP
BAB III SOP PENCATATAN NIKAH .
Lampiran 1 SOP Pelayanan Pendaftaran Nikah ..
Lampiran 2 SOP Pengisian Pengumuman Kehendak Nikah ..
Lampiran 3 SOP Penulisan Draf Akta Nikah .
Lampiran 4 SOP Penulisan Draf Buku Nikab ...
Lampiran 5 SOP Pelayanan Akad Nikah ..
Lampiran 6 SOP Tata Cara Pelayanan Pernikahan ...
NOuepenre
Lampiran 7 Bagan Pelayanan Pernikahan ....
BAB IV PENUTUP ..LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCATATAN NIKAH
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mendorong penyelenggaraan pemerintah yang lebih efektif, efisien dan
akuntabel, Pemerintah telah mencanangkan penerapan_prinsip-prinsip
penyelenggaraan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih (good
governance and clean governent) melalui penerapan reformasi birokrasi, yang
secara umum ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Secara operasional wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat adalah berupa perbaikan dan penyempurnaan proses
penyelenggaraan administrasi pemerintahan sehingga lebih mencerminkan
birokrasi yang mampu menjalankan fungsi pelayanan umum yang
berkualitas, memuaskan, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas tersebut,
diperlukan ketersediaan standar operasional prosedur (SOP) sebagai
pedoman/petunjuk bagi para aparatur dalam melaksanakan tugas pelayanan
dan bagi masyarakat pengguna layanan untuk mengetahui/memahami akan
suatu prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparatur. Dengan demikian
dapat dihindarkan tumpang tindih tanggung jawab dan kesalahan présedur
dalam melaksanakan tugas.
Oleh karena itu untuk menjamin adanya kesamaan pengertian dan
keseragaman dalam pelayanan di bidang pencatatan nikah, Kementerian
Agama memandang perlu menyusun standar operasional prosedur (SOP)
pencatatan nikah pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan sebagai
acuan kerja.
B. Maksud dan Tujuan
1, Maksud
Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagai Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Agama merupakan instansi yang memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat. Untuk itu perlu adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) pencatatan nikah/rujuk pada Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan. Penerbitan SOP tersebut dimaksudkan untuk
menstandarkan prosedur-prosedur penting dalam menyelenggarakan
pelayanan.
2. Tujuan:
a. Penggunaan Standar Operasional Prosedur bertujuan untuk mendorong
setiap aparatur negara di Kantor Urusan Agama Kecamatan
melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan SOP pelayanan kepada
masyarakat dalam pencatatan pernikahan;
b. Standar Operasional Prosedur yang disusun ini diharapkan:
1) Memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses pelaksanaan
tugas.
2) Menunjang kelancaran dalam proses pelaksanaan tugas dan
kemudahan pengendalian.
3) Mempertegas tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas bagi
aparatur.4) Meningkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan
dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan.
5) Memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan
oleh aparatur pemerintah secara proporsional.
6) Memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakat sebagai
penerima layanan mengenai hak dan kewajibannya.
C. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur ini digunakan dalam pencatatan nikah pada
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
D. Manfaat
Manfaat Standar Operasional Prosedur pencatatan nikah pada Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan meliputi :
1, Standardisasi cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan,
mengurangi kesalahan atau kelalaian oleh pegawai Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan.
2. Menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan dapat
berlangsung sebagaimana mestinya.
3. Menjamin tersedianya data untuk penyempurnaan proses.
4. Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan
hasil dalam pelaksanaan tugas.
5. Memberikan cara konkrit untuk perbaikan kinerja.
6. Menghindari terjadinya variasi proses pelaksanaan kegiatan dan tumpang
tindih.
7. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri.
8. Membantu mengidentifikasi apabila terjadi kesalahan prosedural.
9. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpangan dan memudahkan
langkah perbaikan.
10. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan organisasi
secara keseluruhan.
E. Sistematika
Sistematika penulisan buku Standar Operasonal Prosedur (SOP) pencatatan
nikah ini terdiri dari empat Bab. Pada Bab I Pendahuluan berisi tentang latar
belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, manfaat dan sistematika
penulisan. Pada bab ini membahas tentang latar belakang mengapa buku
SOP ini ditulis, maksud dan tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang akan
diperoleh, ruang lingkup permasalahan apa yang dikemukakan dalam buku
ini serta sistematika penulisan.
Sementara itu, pada Bab II berisi tentang penjelasan dan prinsip pelaksanaan
SOP yang meliputi isi form SOP dan prinsip pelaksanaan SOP. Pada bab ini
dibahas tentang Isi form SOP yang memuat informasi dan istilah-istilah
tentang SOP dan beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam
penyusunan SOP.
Selanjutnya, pada Bab Ill berisi SOP pencatatan nikah pada Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Bab ini akan
membahas tentang uraian Standar Operasioanal Prosedur yang ada pada
KUA Kecamatan yang ada, yaitu:
SOP Pelayanan pendaftaran nikah;
SOP Pengisian pengumuman kehendak nikah;
SOP Penulisan draf akta nikah;
SOP Penulisan draf buku nikah;
SOP Pelayanan akad nikah;
SOP Pengaduan masyarakat terhadap layanan pernikahan;
Bagan tata cara pelayanan pernikahan.
ee
Dan terakhir, pada Bab IV yaitu, Penutup yang berisi kata akhir.BABII
PENJELASAN FORM DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP
A. Isi Form SOP
Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur-prosedur yang
distandarkan, yang secara keseluruhan prosedur-prosedur _ tersebut
membentuk satu kesatuan proses. Adapun informasi yang dimuat dalam
dokumen SOP antara lain sebagai berikut:
Nama SOP : nama prosedur yang di-SOP-kan;
Satuan kerja/unit kerja: Kementerian Agama Kabupaten /Kota;
Nomor SOP : nomor prosedur yang di-SOP-kan;
‘Tanggal pembuatan: tanggal pertama kali SOP dibuat;
Tanggal revisi : tanggal SOP prosedur direvisi;
Tanggal efektif : tanggal mulai diberlakukan;
Disahkan oleh : Menteri Agama Republik Indonesia;
Dasar hukum : peraturan perundang-undangan yang mendasari
prosedur;
Keterkaitan : memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang
distandardisasikan dengan prosedur lain yang distandardisasikan.
10.Peringatan : memberikan penjelasan mengenai _kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan
yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika
prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan.
Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara mengatasinya.
11.Kualifikasi pelaksana : memberikan penjelasan mengenai kualifikasi
pegawai yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur
yang distandarkan.
12. Peralatan dan perlengkapan : memberikan penjelasan mengenai daftar
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
13,Pencatatan : memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh
setiap pegawai yang berperan dalam pelaksanaan prosedur yang telah
distandardisasikan. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir
tertentu yang akan diisi oleh setiap pegawai yang terlibat dalam proses
pencatatan nikah. Setiap pegawai yang ikut berperan dalam proses,
diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah dilakukannya,
dan memberikan pengesahan bahwa langkah yang ditanganinya dapat
dilanjutkan pada langkeh selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan
menjadi dokumen yang memberikan informasi penting mengenai “apakah
prosedur telah dijalankan dengan benar”.
14. Uraian SOP : menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara terinci dan
sistematis dari prosedur yang distandardisasikan. Agar SOP ini terkait
dengan kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan
mutu baku tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standar input) dan outputnya.
Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya
(end product) dari sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang
diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan
PNA Sonr
2B. Prinsip pelaksanaan SOP
Pelaksanaan SOP harus memenuhi prinsip sebagai berikut:
1
Konsisten
SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapa
pun dan dalam kondisi apa pun oleh seluruh pegawai pada Kantor
Urusan Agama Kecamatan.
Komitmen
SOP dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Perbaikan berkelanjutan
Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap segala penyempurnaan untuk
memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.
Mengikat
SOP harus mengikat pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
Seluruh unsur memiliki peran penting
Seluruh _pegawai__berperan dalam setiap _—prosedur yang
distandardisasikan. Jika ada pegawai yang tidak melaksanakan perannya
dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya
juga berdampak pada proses penyelenggaraan pelayanan pada Kantor
Urusan Agama Kecamatan.
Didokumentasikan dengan baik
Seluruh prosedur yang telah distandardisasikan harus didokumentasikan
dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi.NOQSRwnde
BAB III
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENCATATAN NIKAH
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
- SOP PELAYANAN PENDAFTARAN NIKAH
. SOP PENGISIAN PENGUMUMAN KEHENDAK NIKAH
SOP PENULISAN DRAF AKTA NIKAH
SOP PENULISAN DRAFT BUKU NIKAH
. SOP PELAYANAN AKAD NIKAH
. SOP PENGADUAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERNIKAHAN
. BAGAN TATA CARA PELAYANAN PERNIKAHANBAB IV
PENUTUP
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencatatan nikah pada
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan merupakan bagian kecil dari aspek
penyelenggaraan administrasi pada KUA Kecamatan, SOP ini sebagai pedoman
tentang langkah-langkah/proses pekerjaan yang harus dilakukan dalam kaitan
pencatatan nikah memiliki peran penting dalam menciptakan kepastian layanan
yang cfektif, efisien, dan Konsisten dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat,
Mengingat pentingnya SOP pencatatan nikah ini dalam rangka menghindari
kemungkinan terjadi penyimpangan dalam prosedur dan tumpang_ tindih
aktivitas pelayanan yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, SOP ini menjadi
instrumen yang penting untuk mendorong setiap pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan ‘dengan efisien, memudahkan mereka dalam memantauhasil
pekerjaan, serta bekerja akan semakin terarah, Semoga bermanfaat, Amiiin.
Ditetapakan di Jakarta
pada tanggal
a.n. MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
op PARERTUR JENDERAL
Y{[ BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM %
JAMIL, MAbBAGAN
TATA CARA PELAYANAN PERNIKAHAN
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
PENGUMUMAN
|» suscaTIN. }______4
AKAD NIKAH
¥
i
. surat ganti nama bagi warganegara
surat keterangan untuk nikah ( N-1) dari
kelurahan/desa;
kutipan akta kelahiran atau surat kenal
lahir, atau surat keterangan asal usul
calon mempelai_ = (N-2)_— dari
kelurahan /desa;
surat persetujuan kedua calon mempelai
(N-3);
surat keterangan tentang orang tua (N-4)
i kelurahan/desa;
in tertulis orang tua bagi yang belum
berusia 21 tahun (N-5);
izin dari Pengadilan bila poin ¢ tidak
diperoleh;
Pas foto masing-masing 2 x 3 = 2 lembar;
dispensasi dari pengadilan bagi calon
suami yang belum berumur 19 tahun
dan bagi calon istri yang belum berumur
16 tahun;
izin dari atasannya/kesatuannya bagi
anggota TNI/Polri;
izin dari pengadilan bagi suami yang
hendak beristri lebih dari seorang;
akta cerai atau kutipan buku
pendaftaran talak/buku — pendaftaran
cerai bagi mereka yang perceraiannya
terjadi sebelum berlakunya Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1989;
akta kematian atau surat ket
kematian suami/istri bagi janda/duda
yang akan menikah dari kelurahan/desa;
Indonesia keturunan;
surat izin kawin dari kedutaan yang
bersangkutan apabila salah satu calon
mempelai berkewarnegaran asing;
PENCATATANPROSEDUR
PENGADUAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN NIKAH/RUJUK
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
KABID URAIS DAN
BINSYAR/BIMAS
ISLAM/HAJI DAN BIMAS
ISLAM
Alamat masing-masing
Provinsi
*
KASI BIMAS ISLAM
KAB./KOTA
Alamat Masing-
masing Kab/Kota
PENGADUAN
LAYANAN NIKAH
AGAMA KECAMATAN
DIREKTORAT URAIS
DAN BINSYAR
DITJEN BIMAS ISLAM
telp. 021-3812871
JENIS LAYANAN
KUA KECAMATAN
1. Layanan —_Pendaftaran
Nikah/Rujuk;
2. Layanan Akad
Nikeh/Rujuk;
3. Layanan dan Bimbingan
Pencatatan Nikah dan
Rujuk;
4. Layanan dan Bimbingan
Kursus Calon Pengantin;
5. Layanan dan Bimbingan
Konsultasi Krisis Rumah
Tangea;
6. Layanan dan Pembinaan
Keluarga Sakinah;
——___»__
‘TIM PENYELESAIAN
KASUS DIREKTORAT
‘URAIS DAN BINSYAR
dituraislam@gmail.com
021 - 3920245
7
KANTOR URUSAN |¢e—j
LAYANAN NIKAH/RUJUK
PADA
KANTOR URUSAN AGAMA
\« MASYARAKATKEMENTERIAN AGAMA
Taga Festaatan _|FORIOTT
aA
TATE
Jr HA Earl,
'RANTOR URUSAN AGAMA KECAHATAN
'REMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA
nang Ung or 2m 146 etre Nenaaon Mish Tk dan Ru
‘nen Unda om urun1979 emg Frain
cpt ete Pegg prt apes er 7 Ten 109 tang Peden Ua Ta
Se Een pi a urna 8/1/17 tn ep Ses
T Hershan pratiran nara PORES AT
erase Relea
‘Sor pengumRan ae
4 Sopra sa ah
Hes frie
resent ptt envi toneieee| wasex | ontaat
bmp ncn rnen ania pena isa
somicmuaece, | Jeterenienn sme fia ist
[ancy on
7 |imeia imam ape iagaNT
lente ata shy wnat o> lets pests [10 ment sn toe
snanttntent Fem
7 Sie ae
ltt cman m0 Lvs pemmonan [omena fatntnnetl ple [agar
aca | lice
sna rt tpn cispomnenen omen resem me ei
[ian |_| fica ene
ee
+ fia cm ET jaan
tw mn saat
=e sone
fren ensenn at en fico
fects pp
[Scere opera
7 main nares — ROOTS
[Exarstgamecratoetioe epee [noc poner
Flamer uae [BRR Mave pcan [want faa
fabian ye apeese cstnn
feces fs
= sca cn on ons seman’ ya nba fn copy |
inn as pnt an perdu | a mek
— ee ce
we es ent|fowioren aian OF [Bear Tendo Haga Ta oar
fro. and jam tn
KANTOR URUSAN AGAMA KECHAATAN
‘RENENTERIAN AGAMA KABUPATEN/ROTA ‘evista rexauatennn RENENDAR McA
‘udu s0P Ty
Se ete acre cheney
Pertinent gam oor 99 tentang frau at
4 ste tar esr er Tao 08 ng
epi Sera bal TCR seutg
Fert laapaae
2 SOP ayaa Nah
4 S0P Peru Akt Meth
ms a ey ee a
Seer frm frm fone fen
tit de ia
iomecnemcee a i ii
=. ge
a
ecrreccor Iniwronier eat pmampaquacin tS
becca ei geee
ne
haa
tonne pemiin sek bemRomer SOF
[aga Peabantan [OCD
[asa BERT
[Brean Or Dien Senceral im bigan Paap ala
KEMENTERIAN AGAMA ad outlet Heat un
"KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
‘RENETERIAN AGANA KABUPATEN/KOTA oF
Pernt Ment yn oe 18 Tlos 207 tentang Penta hh
PertaranRentet gama Romor 99 tentang form ah
eps Mente Retagnnean Apart Hep emer 1 Tan 195 tentang
Sum Eon jenna na an ran Ha /27EDP.01/00/1987testang
euler Suara bal TCR
Memmi hai muna
[Peraatan along
TSOP Pelayanan Peidafiaan ik
2. SOP Rengumuman Nish
Komputer, singko Aka tah
Perinat
Fels dra Aka Wika a dearest plaksonann plana aka ial
ik os ncn
tango ake ah
-iotas Pecwens Pencadsiistest] yepata KUA | Prnyaraan/ Keeughapus | Waktu outpat starz
pa rea
oc sete
fctane @ Jnaseprsionae [mens fest
fon toammenecre se peamrense sent [oomeanebag sa [rene
erecta cs
+ aT ET ha
aes aoe.
See sim actnatraeaa an
7 aman ee
ere os acs
TET oa
lrerenapendefaiin [ORS
ssasymtoen | amu mrt on
haem po
“Total Waka 55 menit [fos[sana Oe Dicer Jed Destine Navara
ot. aba Djs ta
"EANFOR URUSAN AGAIA KECAMATAN
"KEMENTERIAW AGAMA KABUPATEN/ ROTA
‘tng tng Monet Tan 19 esa Pet ae
‘tron Peer Home 9 Tn 397 tang ecm ng Vang me
Ferman ees pe i om 1 Tas 2097 etn Pet Say
Ferntrsa ene gaa Nomar 9 tentang forma
‘ean tet oor 7 on
area jesus a a Ursa Ma /2/80(F.01/02997 wntang
pec rane es
7 Henahani prtiran wangeal pS TA
1 S07 Feayanan ncaa ET
3. SoPFembutan Ase Mla
4 S0P enya Akad ita
Perne
Jcaoan dar Dts Hah a tannaan ae sdb gh anyert
ia prnahannya deh sa
Jtangho Des Mak
ea sane erga eghgen | Wal ee
7 eae PS pra DL rao
Iisa ea dann leeinanrterne [an
toate ac te sermatcan [3 men ecm ars
[ita ssp wt ite etc hs ment fecsapuscnye thoi ta rnirannya
[sr monn lens fa
+ fear RT ie
[iceoa ener pda ey eres
Jere a pea ants emstonan wenn | jst
7 aL ee
fran se spe tls Jrenutu seafbaica ian lang ska
eset fae emanan Yom woe eee
| Baar
cam fren
Jovian emotonn | ome nears fiage
ss men OO ea[Dsaan Gen | Dear Jeera Ranga RT a
KEMENTERIAN AGAMA
Poe. Abd a MA
KANTOR URUSAN AGANA KECAMATAR
'REMETERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA cunae Sain aaa
2 Unda Ung tame Tn 97 tntan Pees
3 Rencontres ag nng Roe an 974
+ a Rm tn Ur /2/8/ 789181049 mn Se
Perineal
eringstns
i stadia ak ic Pega, ma
lefoaes a xara ote
fsa Sn
aor ex mw mui] ae
aoe Joc nmamneann feat fSapaiieacre (SUN,
Iceni accra fin
(__}
=
Water
| lessen [oom moms fr
: oe jie {ra | on ten ie = el
Sac aa) aan ee acerca
[rata
ro menn [PvE Ae WaTinga Peaian [TOCA
[sana Oe [Deer Sonica Sian Naa
KEMENTERIAN AGAMA,
rat ba Ora, aa
'KANTOR UROSAW AGANA KECAMATAN
‘RENENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA amnnay RnR aaa
1 area as aetna
race Ment game ln 1 nn 297 tang Fc ae
‘Stan rt an Rr eng er ch
Sees an arom 2/9/1018 gin Se
Tena pertarn nega FoR A
[Pinon
2 SOP Paya aad nah
komputer can apcas asus
ering
Pega manos sas nanan KUA sabia ak dnd nia santas
jeeroutaan cn ies apattLereniarg dengan ataran kpc
lapemn pengnduan dan penytslan mash
ia a me, rotoge [FH FomYSItai pearance Holongneren | Wale Ontpat
[sro @ Henmmeenson oan fst, Ft
a —> zm aes tmnt in
li poecn lemme caet ten yy, fSREEEGIETT [orn sal
Kime pt ou Pen fen on,
eae fees enn
TT ie
frat hepca apna ht Jxcmenay, Kani, dan {24 Jam faporan atau berita acarafiaporan buh
[scant nt fs ie ements ea
fomes =
Se a
aeeniacee betel gy eet
cxtosaoecren em
aoa er ae as
[eran pn
resis oe