You are on page 1of 7
KT ax 1.4 | Dasar-dasar — Ilmu Penyakit Bab 1 Pendahuluan : shidupan manusia dan malhluls tidak berhijau daun sangat bergantang rhijau daun Iatumbuhan. Oleh karena hanya tumbuhan yang, bei ) ampu mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang, merupakan bahan makanan. sementara di alam, kehidupan tumbuhan selalu dihadapkan dengan berbagai guan, baik yang bersifat biotik maupun abiotik, termasuk hama dan penyakit tumbuhan. Dalam menghadapi terhindar dari K penyakit tambuhan, manustt perlu membantunya a gangguan tersebut. Sehelum melakukan upaya pengendatian, manusia perlu memahami karakteristik penyakit tumbuhan, penyebab penyakit, dan faktorefaktor yang, mempengarubi perkembangan penyakit dalam populasi tumbuhan. Dalam Bab Pendahitlian juga dijelask: rah ilmu penyakit tumbuhan, ciri penting penyakit tumbuhan dalam kehidupan manusia, perkembangan ilmu penyakit, dan tujuan utama dalam mempelajari ilmu tersebut, A. GANGGUAN PADA TUMBUHAN BUDI DAYA cara bercocok tarram, orang telah menyadari bahwa Sejak mengena tanamannya scring mengalami gangguan alami yang bersifat menghambat, Merusak, menghancurkan, atau menggagalkan panen. Di beberapa lokasi, adanya gangguan yang ekstrim menyebabkan sesearang, mungkin sama Dosor-dasarfimu Penyckit Tumbuhon Pencbar Swaitaya 1 sekali tidak dapat melakukan budi daya tanaman tertentn. Sebena, 7 ir hingga tanaman dipanen, bahkan sampai produ dia n, tanaman dan hasil panen selalu dih; Vast tisitnpag’ adapka ifat biotik maupun abiotik Oleh ba arena aman diharapkan sesuai dengan kemampuan erate maka tumbuhan budi daya tersebut 1 rus mampu atau diupa mam, TT untuk mencegah atau mengatasi Lerjadinya gangguan tersebut, pu Dialam, ada empat macam golongan besar pengganggu tanaman si cuaca; gulma; serangga, tungau, atau hewan lain; dan penyebab penyakit tumbuhan. Masing-masing pengganggu tanaman masuk dalam disiplin ilmy Mimatologi, ilmu gulma (agronomi), entomologi/zoologi, dan ftopatolog di tempat penyimp: 7 gangguan alami, baik jika hasil panen tan 1 be akan atau ilmu penyakit tumbuhan. B. SEJARALLILMU PENYART? TUMBUHAN Adanya penyakit tumbuhan sudah diketahui lama sebelum masehi, bahfan dilaporkan bahwa penyakit telah ada sebelum manusia memulai membudidayakan tumbuhan. Kitab suci maupun flosof-flosof besar, seperti Aristole, Homer, dan Theophrastus, telah mengemukakan beberapa penyakil tumbuhan seperti hawar, embun bulu, karat, dan gosong, Orang Yunani dan Yahudi (500—280 SM) menyakini bahia adanya penyakil tanaman merupakan hukuman atas dosa yang dilakukannya. Pada saat itu juga, penyakit tumbuhan sudah dikaitkan dengan cuaca atau iklim yang buruk dan kondisi tanaman yang kurang baik. Theophrastus (370—280 SM), filosof Yunani terbes: ig dikenal sebagai “Bapa Botani’, telah mengemukakan beberapa penyakit pada biji-bijian, pohon, dan sayuran clam bukunya Historia Plantarum. Pliny, seorang lilosof Roma, menulis mengenai hawar daun dan karat. Dalam bukunya, Pliny jus telah serra bahvwa panen awal pada gandum dan barley akan Sekar tahun By i sre idemik ergot pada rye (semacam binege beberapa tahun kemudian, epidemik y i berhogainosans fee a menyebabkan epidemik penyakit ma ‘pe (cendawan), Cendawan t ia pa rye disebabkan oleh Chait Tn struktur sklecotium pagen. mengeantikan i lari butir rye va Senyawa alkaloid yang ler lersebul, Sklerotium C. purpurea me e. . sangrene; Putusnya tangan, eee sirkulasi darah dan mens a | } Kaki, kuku, jari; dan akhirnya kematian | 2 Fenebar Swadayy eal manusia yang memakan rye yang terinfeksi cendawan tersebut. Penyakitnya disebut “api suci” (holy fire) yang pada saat itu diyakini sebagai hukuman . bngi orang berdosa. jak Lahun 1605, Sir Francis untuk mempelajari penyakit tumbuhan, Sejak abad 17 hingga pertengahan abad 19, Tournefort, Zallinger, Fabricius, dan Franz Unger mulai memberi~ perhatian pada Klasifikasi pen akit tumbuhan. Franz Unger mengemukakan teori "The Autogenetic Theory Disease" 4 menyatakan bahwa dalam stadia penvaan tumbuhan, unsur sel dengan al tertentu menimbulkan bentukan baru dari kehidupan. Dalam a patogen sebagai suatu acon melakukan berbagai percobaan ye energi vi teori ini schenarnya telah dipertimbangkan ada kehidupan lain dalam inang yang terinfeksi, tetapi belum dikemukakan suatu bentuk kehidupan atau tubuh yang independent, artinya akibat dari penyakit, bukan penyebabnya. patogen masih dianggap sebag Konsep generasi yang bersifat spontan ("spontaneous generation’) diterima untuk waklu yang lama karena mikroorganisme belum dapat dilihat manusia. Pada tahun 1590, Hitits dan Zacharias Jansen menemukan mikroskop compound. Hooke (1655) merupakan orang pertama yang mampu melihat sel tumbulan dan mengilustrasikan sec rinci suatu cendawan mikroskopik \jutnya pada tahun 1683, ditemukan bakteri, eli patogenik tumbuha' protozoa, dan mikroorganisme lain dalam air dan substrat lain. Sejak itu, mulai populer “The Germ Theory of Disease” yang, merupakan dasar dari ilmu penyakit tumbuhan. akit tumbuhan terus berkembang, tahun 1729—1800, berbagai rutama penyebab karat Thu penyé ilmuwan mempelajari taksonomi dari cendawan, te dan gosong, serta cendawan dari kelas Ascomycetes, Henrich Anton de Bary (1853) membuktikan melalui demonstrasi dan mengemukakan kesimpulan bahwa cendawan adalah penyebab penyakit, dari penyakit tumbuhan. Penelitian yang banyak ") Phytophthora infestans penyebab hawar daun kentang dan siklus hidup Puceinia gramini: triciti penyebab karat pada gandum. Dari hasil penelitiannya, dilaporkan juga bahwa diperlukan kehadiran inang alternatif (barberry) untuk perkembangan Basidiospora dan tanaman gandum untuk perkembangan aeciospora. Berkat hasil penelitiannya, Henrich Anton de Bary dijuluki “Bapak IImu Penyakil Tumbuhan". alam UTES pe 0 OK an aus teks pertarra dalam © E . . aa ius Kuhn (penulis) dengan judul Die Kranheiteng, Cr ahun 1858 oleh Jul lis ae Die Kran tahun 185) ihre Ursachen un ihre Verhutung (Penyakit Tana Kulturcwachse Penyebabaya dan P Selanjutnya T ‘hom ie waa la ea ‘tn sblight pada apel dan pear ¢ baker : pe tei bebe pa bakteri penyebab penyakit penting pada beth jwanoski (1892) dan Beijerinck (898) merupakan penelit} Yang : mempbuktikan virus (partikel yang sangat kecil) sebagai Penyets, ida tumbuhan. Penemuan ini merupakan awal dari bidang : anley (1935) merupakan orang pertama yang, berhasil ‘sasi virus (TMV) sebagai protein katalitik yang mampu melakukan multiplikasi dalam sel hidup inang. Partikel virus dilihat pertama kali oleh Kausche dkk pada tahun 1939 dengan elektron mikroskop. Nematoda sebagai patogen tumbuhan pertama kali ditemukan dalam puru pada akar gandum oleh Needham (17423). Selanjutnya, Cobb (1913—1932) melakukan studi ekstensif dalam morfologi dan taksonomi encegahannys as J. Burrial (1873—1 883) membuktikan bag ar disebabkan oleh bakteri. Smith, mempeli fanama paling, penyakit nematoda parasitik tambuhan, Protozoa flagelata pertama kali dilaporkan sebagai penyebab penyakit oleh Latont tahun 1909. Mikoplasma like organisms (MLO), sekarang disebut fitoplasma like organisme, sebagai penginfeksi penyakit aster yellow dilaporkan oleh Doi et al. di Jepat piroplasma (mikrourgunisme helical), penyebab kerdil pada jagung, pertam kali dipelajari oleh Davis dkk (1972) Sementara itu, viroid diketahui perte ebagai penyebab spindle teber a 1971, kemudian dilaporkan juga sebagai penyebab ; 6"acang pada kelapa dan exocuritus pada jeruk. Viroid adalah patos paling kecil berupa molela) ac... 1 obligat, ¢rupa molekul asam tibonukleik yang, menular dan bersifat Penyebab pemvart * organi (Rt aman lain yang ditemukan ialah ricketsia like / a i el I | disease pada Mei. N Windsor dan Black (1972) sebagai penyebab ¢ Jub le Sesuai denga tumbuhan berawat eemPangan Seografis, studi mengenai ilmu pe" soe benua Eropa, Menjelang akhir abad 19, titik ve lalam taraf Beser ke Amerika Utara, Pada saat itu, Ament SC “Tal Dengem| . Pada saa , i bangan dig a mengenaj Mtopatologi cm iri, Namun setelah Perang Dutt 810 I | neluas ke s i eseluruh dunia. | aki Pendahuluan C. PERKEMBANGAN ILMU PENYAKIT TUMBUHAN ~ DI INDONESIA _penyakit tanaman mulai mendapat perhatian dar: Di Indones tah Hindia Belanda baru pada tahun 1877, yaitu saat epidemik berat vastatrix) di Srilangka. Untuk mencegah peri penyakit karat dauin kopi (dem penyebaran karat kopi ke [neon Ordonansi 19 Desember 1877 yang melarang pemasukan tanaman kopi dari Grilangka, Ordoniansitersebut merupaksan peraturan pertama dalam bidang penyakit tumbuhan, khususnya dalam bidang karantit Walaupun demikian, Karena dapat disebarkan melalui a rat daun (uredospara) masuk juga ke Indone ang berkualitas ti an "tanaman paksa". . pemerintah Belanda mengeluarkan pumbuhan. penyebab kat menghancurkan pertanaman kopi arablen Jawa. Pada saat itu, di Jawa sedan, berlangsiing peraty p pekebun mengganti lanamannya dengan kopi liberica ang awalnya mempunyai ketahanan tinggi, tetapi kemudian roma karal duit, Abbieu ye pada Lalit 1900, tanaman kopt tahant karat daun gi di Pulau Dengans (C. liberica) juga muse yang ada diganti dengan kopi robusta (C: canephora) ¥i sekarang, tctapi mulunyat lidals sebaik kopi arabika. hinggi sSejak tahun 1887, dimulailah kegiatan penelitian di bidang fitopatologt yang dipelopori oleh Treub, Burch, dan Warburg yang meneliti penyakit tebu, karat daun kopi. dan kanker pada kina. Kemucdian, van Breda de Haan meneliti berbagai penyakit tembakau (cendawan dan nematoda). Pada tahun 1897. didirikan Balai Penelitian Kopi dan tahun 1906, berdirilah Balai Penelitian Tembakau Swasta, Hubungan antara balai penelitian dengan perkebunan- orkebunan berlangsung bai ehingga hasil penelitian dapat segera disebarluaskan. n hubungan antara balai pen ian dan perkebunan yang, berlangsung baik, hubungan antara bala penelitian dengan pamong praja agak kaku, Untuk mengadakan penelitian di lapangan, diperlukan ijin dari Gubernur Jenderal. Keadaan ini mulai perubah setclah pada tahun 1895 timbul masalah penyakit mentek pada padi. Hubungan ini lebih dipermudah dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Jenderal tertanggal 5 Februari 1897. Pada tahun 1912, berdirilah A/deeling voor Plantenziekten yang dipimpin oleh van Hall. Pada tanggal 1 Fanuari 1919, berdiri pula fnstitut voor sereh pac Fenetar sats 5h ™~\ N, LP) | enyelidikan Hama dan Penyakit Tumbuhg skten (Balai P Jitian penyakit tumbuhan, poy, Plantenzie! mpat awal pene di Bogor sebagai te penliian . icatat sebagai pelopor di bidang ini adalah van Breda de the h oT perlud bi Rutgers, Palm, Schwaré, Muller, Thung, Reitsman dan Tojily Halve Sejak tahun 1913-1936 secara teratur setlap tahun Lembaga Penal | 1 erbitkan laporan te Tumbuhan di Bogor mene penyakit pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Indones Dengan berdirinya heberapa Fakultas Pertanian setelal Indonesia a jumlah peneliti di bidang, penyakit tumbuhan makin ahun 1972, dibentuk suatut organisasi di Yogyakarta, itopatologi Indone: a (PFD). hir di [Indonesia dengan makin intensify, | ‘t tanaman selalu bermunculan. Sebagai Merdeka 1 bertambah. Pada t yaitu Perhimpunan Fi Dalam beberapa dekade t cara budi daya, masalah pen} contoh: ¢ penyakiteacardaun toh (1950) yang telah merubal ‘a budi daya teh, @ penyakit CVPD pada jeruk yang telah menghancurkan pertanaman jenk | didawa dan beberapa daerah lainnya, @ penyakit mati bujang atau layu by pada cengkih yang hingga kini masih telap mempakan masalah yang helum terpecahkan, @ penyakit akar gada pada kubis-kubisan yang, menyebabkan heherapa tempat di Jawa Barat tidak dapat ditanami lagi dengan Cruciferae pada tahun 1975, 4 penyakit gugur daun Corynespora pada karct, layu bakteri di Fusarium peda pis dan masih banyak masalah penyakit lainnya. jan lay NBs Berds engalaman di i ae eins pengalaman di atas, dapat disimpulkan bahwa masih banana an di bidang penyakit tumbuhan di Indonesia yang Pet! fen in rata pena Apalagi dengan maki anyaknya komodita i ii ; ; 5 a Sone yang diimpor dari luar negeri, tentunya jus persoalan di bidang penyakit tumbubun. nan secara se D. ILMU, ARTI SEN "ARTI SENL DAN TUJUAN ILMU PENYAKIT TUMBUHAN Timu penyakit ist kit tumbuha stk penyakit; peny yi therupakan ima yang mempelaar kar! | Penyakit: j vn ja nteraksi 6 retarecin eraksi tumbuhan dan patogel.

You might also like