You are on page 1of 10
Sarafoptikus (saraf _Sensorik murni kranial II) Penglihatan; sentral dan perifer Saraf kranial III, Motorik murni IV, VI dikaji Elevasi kelopak mata bersama: (1) Saraf okulomotor (ID) Saraf trokhlearis (IV) Otot ekstraokuler dan abdusen (V1) (OBO): ke nasal, temporalis atas, nasal atas temporalis turun (111), nasal turun (IV), melirik lateral (VI) E Ketidakmappuen matinee ke Payal atau ee és iritatif (Kopi, pasta gigi) dengan tiap hid secara terpisah dan mata tertutup Ketajaman penglihatan: Baca diagram Snellen atau koran; mengidentifiksi angka atau gerakan jari Lapang pandang: Konfrontasi: bandingkan penglihatan perifer dengan pemeriksa Funduskopi dan pemeriksaan kasar: inspeksi tanda trauma dan katarak Periksa fundus dengan oftalmoskop OEO: “enam arah lirikan utama (II, 1V.V1) Nistagmus (gerakan mata involunter), terlihat sebagai gerakan mata ritmik yang halus yang dapat vertikal, horizontal, atau rotasional) Dipindai dengan CamScanner Neurogenik: fraktur le pe atau tulang etr r frontalis atau bulbus olfakt Amaurosis (kebutaan): penurunan atau hilangnya penglihatan sentral Kehilangan penglihatan pada satu arah atau lebih atau pada sebagain lapang pandang (setengah lapang pandang, bagian tengah atau kedua sisi) Retinopati diabetik; kehilangan pulsasi vena, papiledema: pembengkakan diskus optikus Saraf kranial III: ptosis: kelopak mata atas layu Ketidakmampuan mata untuk bergerak ke nasal, atas dan nasal, temporalis atas dan temporalis bawah Diplopia (penglihatan ganda) olfaktorius Nonneurogenik: gangguan sinus atau pembedahan, perokok tembakau, penggunaan kokain, infeksi saluran napas atas, uisa lanjut Nonneurogenik: defek kornea atau katarak Neurogenik: trauma, stroke, lesi lobus oksipitalis, diabetes melitus, sklerosis multipel Satu mata: lesi bola mata atau kiasma optikum Bilateral: kiasma optikum atau traktus optikus atau korteks oksipitalis Bitemporal: defek kiasma optikus (tumor pituitari) Fraktur foramen optikum; diabetes melitus; Jaserasi atau gumpalan darah di lobus temporalis, parietalis, atau oksipitalis, peningkatan tekanan intrakranial Sindrom Horner (posisi unilateral dan konstriksi pupil), miastenia gravis (ptosis bilateral) Tekanan saraf kranial LI, lV, VI pada batang otak karena fraktur orbita; peningkatan tekanan intrakranial, tumor/trauma dasar otak, penyakit neurologis degeneratif seperti sklerosis multipel, miastenia gravis Dipindai dengan CamScanner ung: pada saraf kranial If dan kranial III respons konsensual ues koneksi pada otak tengah saraf kranial I dan kontralateral saraf kranial IIT ‘Akomodasi: bawa pena atau jari menuju pusat wajah klien Saraftrigeminus(V) Campuran Motorik: mastikator -Mempertahankan rahang dalam keadaan tertutup, # membuka mulut melawan tahanan, membuka: Menginervasi otot untuk mulut lebar-lebar, menggerakkan rahang dari mengunyah satu sisi ke sisi lain dan membuat gerakan mengunyah Sensorik: semua Dengan mata ditutup, periksa sensasi pada kedua 1 sensasi untuk sisi wajah: nyeri (ujung jarum, sentuhan seluruh wajah, (usapan kapas) dan suhu (objek bersuhu kulit kepala, panas dan dingin) kornea dan Refleks kornea: usap dengan lembut kornea rongga hidung dengan kapas yang steril atau tarik bulu mata atau mulut secara perlahan (saraf kranial V, sensorik; saraf kranial VI, motorik; kedipan mata) Saraf fasialis (VII) Campuran Amati wajah untuk melihat simetris D Motor: ekspresi fasial Kaji otot wajah: tersenyum, mengerutkan dahi, mengangkat dahi dan alis, menutup mata erat-erat melawan tahanan, bersiuh menunjukkan gigi dan menggelembungkan pipi. Dipindai dengan CamScanner Kelemahan (jarang), nyeri atau spasme otot masseter atau otot temporalis Nyeri wajah, parestesi Defisit sentral; memengaruhi separo wajah bagian bawah, disebabkan defek SSP Defisit perifer: defisit melibatkan wajah bagian atas dan bawah, disebabkan lesi saraf kranial VII Asimetri wajah, hilangnya lipatan nasolabial, ketidakmampuan menutup mata dan berkedip secara refleks, mengeces, kesulitan mengeluarkan sekret untuk menelan, air mata mengering tan tekanai diunkus lobus temporalis ‘Obat: opiat, kecil, dan lambat bereaksi atropin: besar dan lambat bereaksi Cengkeraman rahang: arteritis temporalis, tetanus, parotitis, reaksi distonik pada obat antipsikotik. Neuralgia trigeminal Medula (kehilangan rasa nyeri dan suhu), pons (sentuhan) dan tumor batang otal atau trauma, fraktur orbital, dan neuralgia trigeminal, Stroke (penyebab serebral) Cedera saraf kranial VII perifer: kelemahan wajah, Bells palsy, frakturtulang temporalis, laserasi perifer atau kontusio pada regio parotis Dipindai dengan CamScanner Keseimbangan (vestibular) Konduksi udara dan konduksi tulang: tes Weber: getarkan garpu tala dan ditempatkan pada garis tengah tengkorak ‘Tes Rinne: garpu tala yang bergetar diletakkan pada prosesus mastoideus, jika klien menyebutkan tidak mendengar lagi, pindahkan garpu tala ke depan telinga dan minta klien memberi tanda jika tidak terdengar lagi Uji keseimbangan Romberg: berdiri dengan kedua kaki rapat dan mata tertutup Tes kalorik: refleks okulovestibular (biasanya dilakukan pada klien koma saja); memasukkan air hangat atau dingin ke tiap telinga dan amati gerakan mata menjauh dari _ dari rangsang dingin atau mendekati papeat ae Dipindai dengan CamScanner k rus kotoran telinga, ¢ Tuli sensorineural: mungkin disebabkan Bisikan kata-kata, gesekan jari-jari (gentamisin), tumor saraf akustikus tidak didengar dengan tepat atau sama kanan dan kiri Suara mengalami lateralisasi ke satu sisi (Weber negatif); suara dilateralisasi menuju telinga yang mengalami gangguan (konduktif); suara dilateralisasi ke telinga yang tidak mengalami gangguan (sensorineural) Konduksi tulang sama dengan konduksi udara atau lebih panjang dari konduksi udara (Rinne negatif) Berayun, berdiri dengan Sindrom Méniére, neuroma akustik memperlebar jarak kaki untuk mempertahankan keseimbangan Lesi pada pons atau batang otak bawah: ancaman kematian batang otak Dipindai dengan CamScanner Ucapkan “ahhh”: palatum molle dan _ Xdikajibersama Motorik: menelan, terangkat simetris, uvula di garis ten; | ‘Saraf Kranial muntah, Kaji suara: stimulasi belakang tenggorok dengan IX (saraf vokalisasi (IX, spatula lidah untuk memeriksa muntah Glossofaringeal) X); otot faring Kaji pengecapan pada bagian belakang lidah Saraf vagus (X) posterior (IX); dengan gula dan garam, dengarkan denyut batuk (X) jantung dan irama Sensorik: pengecapan sampai 4 posterior lidah, sensasi telinga dalam (1X); penurunan denyut jantung, peningkatan motilitas saluran eo cerna (X) ‘Sarafasesorius spinal Motorik murni Ca) Elevasi bahu dan - rotasi kepala - lateral _ Motorik mung Bahu simetris, mengangkat bahu melawan tahanan, memalingkan kepala lateral melawan tahanan menuju garis tengah, dapat gugnengekay kepala dari bantal. Dipindai dengan CamScanner Dipindai dengan CamScanner : Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan, Edisi 8—Buku 3 ia, SKep,, Fagihani Ganiajri, S.K.M., Ns. Peni Puji Lestari, S.Kep., Retno Wulan Arum Sari, Amd.Keb. Joko Mulyanto, M.Sc., dr. Nurhuda Hendra Setiyawan, Kusrini S. Kadar, S.Kp., MN., Sari Kurnianingsih S.Kp., dr. anti, dr. Natalia, dr. Yudhi Wibowo, MPH., dr. Lantip Rujito, M.Si., Med., dr. Evy Sulistyoningrum, M.Sc, dr. Susiana translation from English language edition published by Elsevier (Singapore) Pte Ltd. ght © 2014 by Elsevier (Singapore) Pte. Ltd. All rights reserved on of Chapters 54 through 82 from Medical Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes, 8" Edition by Joyce lack, PhD, RN, CPSN, CWCN, FAPWCA, and Jane Hokanson Hawks, 7 BC is published by arrangement with Elsevier Inc. memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan Dipindai dengan CamScanner EDIS! BAHASA INDONESIA JOYCE M. BLACK JANE HOKANSON HAWKS EDISI 8 ¢ BUKU 3 Manaje rll ae Hasil yang ane ie ELSEVIER Dipindai dengan CamScanner

You might also like