You are on page 1of 9

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No.

2, 2015

PENETAPAN KADAR ZINK PADA SEDIAAN FARMASI DENGAN METODE


KOMPLEKSOMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Dwi Dinni Aulia Bakhtra2), Zulharmita1), Valeria Pramudita2)


1)
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas (UNAND), Padang
2)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM), Padang

ABSTRACT
Research on the determination of zinc in pharmaceutical preparations have been carried out by
complexometry and atomic absorption spectrophotometry. This research aims to determine and compare the
levels of zinc in pharmaceutical preparations by complexometry method and atomic absorption
spectrophotometry. Samples used zinc tablets were Zinkid ® (PT. Indofarma), Zincare® (PT. Kalbe Farma) and
Zinc generic tablets (PT. Kimia Farma). Zinc calibration curve at wavelength 213.9 nm used standard solution
ZnSO4.7 H2O have correlation coefficient 0.9937 and linear regression equation y = 0.1124 + 0.4403x. Standard
deviation 0.088. Detection limit 0.5996 mg/kg and quantitation limit 1.9986 mg/kg. The assay of zinc by
complexometry method trademarks Zinkid® obtained zinc content 3.57 %, Zincare® 6.12 % and Zinc generic
3.68 %. While the method of atomic absorption spectrophotometry Zinkid ® obtained zinc content 3.64 %,
Zincare® 6.19 % and Zinc generic 3.72 %. Result of statistical analysis using t-test, it could be concluded that the
method complexometry and atomic absorption spectrophotometry for the determination of zinc in
pharmaceutical preparations dosage levels were not significantly different (sig.>0.05).

Keywords: Zinc, Complexometry Method, Atomic Absorption Spectrophotometry.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian penetapan kadar zink pada sediaan dengan metode kompleksometri dan
spektrofotometri serapan atom. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan membandingkan kadar zink
dalam sediaan farmasi dengan metode kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom. Sampel
menggunakan zink tablet merek dagang Zinkid® (PT. Indofarma), Zincare® (PT. Kalbe Farma) dan Zink generik
(PT. Kimia Farma). Kurva kalibrasi zink pada panjang gelombang 213,9 nm dengan menggunakan larutan
standar ZnSO4.7H2O diperoleh koefisien korelasi 0,9937 dan persamaan regresi linier y = 0,1124 + 0,4403x.
Simpangan baku 0,088. Batas deteksi 0,5996 mg/kg dan batas kuantitasi 1,9986 mg/kg. Penetapan kadar zink
dengan metode kompleksometri merek dagang Zinkid® diperoleh kadar zink 3,57 %, Zincare® 6,12 % dan Zink
generik 3,68 %. Sedangkan dengan metode spektrofotometri serapan atom merek dagang Zinkid ® diperoleh
kadar zink 3,64 %, Zincare® 6,19 % dan Zink generik 3,72 %. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji t,
maka diperoleh kesimpulan bahwa metode kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom untuk penetapan
kadar zink dalam sediaan farmasi tidak berbeda nyata (sig.>0,05).

Kata kunci : Zink, metode kompleksometri, spektrofotometri serapan karbon

PENDAHULUAN 2013). Keseimbangan ion-ion mineral di


dalam cairan tubuh diperlukan untuk
Mineral memegang peranan pengaturan enzim-enzim, pemeliharaan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, keseimbangan asam-basa, membantu
baik tingkat sel, jaringan, organ maupun transfer ikatan-ikatan penting melalui
fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral membran sel dan pemeliharaan kepekaan
juga berperan dalam berbagai tahap otot dan saraf terhadap rangsangan
metabolisme, terutama sebagai kofaktor (Poedjiadi & Supriyanti, 1994).
dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam

181
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

tubuh, mineral dikelompokkan dalam dua (Lewen, 2011; Divya, et al., 2014). Metode
golongan, yaitu mineral makro yang terdiri titrasi kompleksometri didasarkan atas
dari Na, Cl, K, Ca, P, Mg dan S, serta pembentukan senyawa kompleks antara
mineral mikro yang terdiri dari Fe, Zn, I, logam dengan ligand (zat pembentuk
Se, Mn, F dan Cu (Tejasari, 2005). kompleks), sebagai zat pembentuk
Kekurangan salah satu dari mineral kompleks yang digunakan adalah
tersebut akan berdampak pada masalah dinatrium etilen diamina tetra asetat
kesehatan, yang dapat meningkatkan resiko (Na2EDTA). Untuk menentukan titik akhir
terhadap penyakit (Ulfah, et al., 2012). titrasi digunakan indikator logam. Salah
Salah satunya yaitu pada saat kekurangan satu indikator yang digunakan pada titrasi
mineral mikro, seperti zink. Anak akan kompleksometri adalah eriokrom black T
kehilangan zink dalam tubuhnya pada saat (Departemen Kesehatan Republik
terkena diare. Diare merupakan salah satu Indonesia, 1979). Sedangkan pada metode
penyebab kematian pada bayi dan anak- spektrofotometri serapan atom berdasarkan
anak di Indonesia (Aliasgharpour & Mehri, pada prinsip absorbansi cahaya oleh atom.
2015). Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada
Kekurangan zink dapat terjadi panjang gelombang tertentu (Gandjar &
karena kurangnya asupan zink, Rohman, 2012).
penyerapannya yang kurang baik atau Dari penelitian sebelumnya telah
tingkat pengeluarannya dari tubuh yang dilakukan penelitian penetapan kadar zink
meningkat (Ghareeb, et al., 2015). Untuk pada sediaan farmasi yang lain, yaitu
menggantikan zink yang hilang selama metode spektrofotometri untuk penentuan
diare, dapat diobati dengan pemberian 10 dari Fe (II) dan Zn (II) pada multivitamin
mg - 20 mg ZnSO4 yang akan membantu kapsul gel lunak (Mehta & Patel, 2012).
penyembuhan diare. Zink juga Selain itu, juga telah dilakukan penelitian
meningkatkan sistem kekebalan tubuh penentuan zink dalam formulasi herbal
sehingga dapat mencegah risiko dengan metode kompleksometri (Divya, et
terulangnya diare selama 2 - 3 bulan al., 2014). Berdasarkan hal tersebut di atas,
setelah anak sembuh dari diare (Linder, pada penelitian ini akan dilakukan
1992). penetapan kadar zink dalam sediaan
Zink merupakan salah satu unsur farmasi menggunakan metode
logam golongan II B, yang memiliki massa kompleksometri dan spektrofotometri
atom 65,38 (Svehla, 1985). Zink termasuk serapan atom.
mineral mikro yang berperan penting
dalam proses pertumbuhan dan diferensiasi
sel, sintesis DNA, menjaga stabilitas METODE PENELITIAN
dinding sel, serta komponen penting dari
respon imun dan kekebalan tubuh terhadap Alat dan Bahan
infeksi (Penny, 2013). Alat yang digunakan adalah
®
Dalam analisis suatu sediaan timbangan analitik (Precisa ), buret
farmasi dapat digunakan berbagai macam (Iwaki®), erlemeyer (Iwaki®), beaker glass
metode, di mana metode yang digunakan (Iwaki®), gelas ukur (Iwaki®), pipet
untuk penetapan kadar zink, yaitu metode volume (Iwaki®), labu ukur (Iwaki®),
titrasi kompleksometri dan kertas saring (Whatman No. 42), pH meter
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Di (HANNA), kompor dekstruksi (Gerhardt),
dalam dunia farmasi, metode ini banyak spektrofotometri serapan atom (VARIAN
digunakan dalam penetapan kadar suatu AA240), labu Kjeldhal, klem penyangga,
senyawa obat yang mengandung ion logam corong, botol semprot, batang pengaduk,

182
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

spatel, kaca arloji, pipet tetes, lumpang, ukur 500 mL, homogenkan, cukupkan
stamfer, kertas perkamen. volume sampai tanda batas.
Sedangkan bahan yang digunakan b. Larutan ZnSO4.7H2O 0,05 M
adalah Zinkid® tablet mengandung zink 20 Ditimbang seksama ZnSO47.H2O
mg (PT. Indofarma No. Batch 1403001), sebanyak 7,1885 gram kemudian
Zincare® tablet mengandung zink 20 mg dilarutkan dengan aquadest dalam labu
(PT. Kalbe Farma No. Batch BN 626079), ukur 500 mL, homogenkan, cukupkan
Zink tablet generik mengandung zink 20 volume sampai tanda batas.
mg (PT. Kimia Farma No. Batch GE 1568 c. Larutan NH4OH
J), Dinatrium Etilendiamina Tetraasetat Dipipet NH4OH pekat dari
(Merck), Zink Sulfat Heptahidrat (Merck), konsentrasi 25 % sebanyak 39 mL,
Amonium Hidroksida (Merck), Amonium kemudian dilarutkan dengan aquadest
Klorida (Merck), Natrium Hidroksida dalam labu ukur 50 mL, homogenkan,
(Merck), Eriokrom Black T (Merck), cukupkan volume sampai tanda batas.
Natrium Klorida (Merck), Asam Nitrat 65 d. Buffer Salmiak (campuran NH4Cl
% (Merck), Hidrogen Peroksida 30 % dan NH4OH)
(Merck), Aqua Bidest (PT. Ikapharmindo Ditimbang seksama NH4Cl
Putramas) dan Aquadest (PT. Brataco). sebanyak 7 gram, dilarutkan dengan
30 mL NH4OH dalam labu ukur 100
Cara Kerja mL, kemudian dicukupkan NH4OH
Metode Kompleksometri sampai tanda batas.
1. Persiapan Larutan Uji e. Larutan NaOH 1 N
Sampel yang digunakan yaitu Ditimbang seksama NaOH
zink tablet merek dagang Zinkid®, sebanyak 4 gram, kemudian dilarutkan
Zincare® dan Zink generik, dimana dengan aquadest dalam labu ukur 100
sampel tersebut masing-masing mL, homogenkan, cukupkan volume
mengandung zink 20 mg. Masing- sampai tanda batas.
masing sampel diambil 20 tablet, lalu f. Indikator EBT
ditimbang dan digerus sampai Ditimbang seksama EBT sebanyak
bercampur rata, kemudian ditimbang 100 mg, digerus halus, kemudian
lagi dengan jumlah yang setara dengan dicampurkan dengan 10 gram NaCl,
1 tablet. Dimana sampel Zinkid® lalu digerus sampai menjadi campuran
ditimbang dengan jumlah rata-rata serbuk halus.
sebanyak 554 mg, Zincare® 323 mg
dan Zink generik 538 mg. Kemudian 3. Penentuan Kadar Zink pada
masing-masing sampel dilarutkan Sampel
dengan aquadest sampai larut, a. Pembakuan Larutan Na2EDTA
kemudian larutan disaring ke dalam dengan ZnSO4.7H2O
labu ukur 100 mL, ditambahkan Dipipet ZnSO4.7H2O 0,05 M
aquadest sampai tanda batas. Dipipet sebanyak 25 mL, dimasukkan ke
masing-masing 20 mL larutan sampel, dalam erlemeyer, kemudian
dimasukkan dalam erlemeyer. ditambahkan 3 mL buffer salmiak pH
10 dan 50 mg indikator EBT.
2. Pembuatan Reagen Kemudian dititrasi dengan Na2EDTA
a. Larutan Na2EDTA 0,05 M hingga terjadi perubahan warna dari
Ditimbang seksama sebanyak merah anggur menjadi biru tua. Lalu
9,3 gram Na2EDTA kemudian dihitung konsentrasi Na2EDTA yang
dilarutkan dengan aquadest dalam labu

183
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

terpakai. Titrasi dilakukan 3 kali diencerkan dengan aquadest sampai


pengulangan. tanda batas.
c. Larutan Zn 10 mg/L
b. Penetapan Kadar Zink dalam Larutan Zn 100 mg/L dipipet
Sampel sebanyak 5 mL, dimasukkan ke
Dipipet masing-masing 20 mL dalam labu ukur 50 mL, kemudian
larutan uji, dimasukkan dalam diencerkan dengan aquadest sampai
erlemeyer, ditambahkan 2 mL NaOH tanda batas.
1 N dan 50 mg indikator EBT. d. Larutan Zn 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,5
Kemudian dititrasi dengan larutan mg/L
baku Na2EDTA sampai terjadi Larutan Zn 10 mg/L dipipet
perubahan warna dari merah anggur sebanyak 1,5; 3; 4,5; 6; 7,5 mL,
menjadi biru tua. Titrasi dilakukan 3 dimasukkan ke dalam labu ukur 50
kali pengulangan. mL, kemudian diencerkan dengan
aquadest sampai tanda batas,
Metode Spektrofotometri Serapan Atom sehingga diperoleh konsentrasi 0,3;
1. Persiapan Sampel (Dekstruksi 0,6; 0,9; 1,2; 1,5 mg/L
Basah)
Sampel tablet Zinkid® ditimbang 3. Pengukuran Serapan Larutan
dengan jumlah rata-rata sebanyak 556 Standar dan Sampel
mg, Zincare® 323 mg dan Zink a. Pengukuran Serapan Larutan
generik 536 mg. Masukkan masing- Standar Zn
masing sampel ke dalam labu Sederetan larutan standar
Kjeldahl, kemudian ditambahkan dengan konsentrasi masing-masing
HNO3 pekat 65 % sebanyak 25 mL. sampel 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,5 mg/L
Dipanaskan di atas kompor dekstruksi diukur serapannya pada panjang
selama 30 menit, setelah itu gelombang 213,9 nm dengan SSA
pemanasan dihentikan sebentar,
ditambahkan 5 tetes H2O2 30 % dan b. Pengukuran Serapan Sampel
pemanasan dilanjutkan lagi. Sampel hasil dekstruksi,
Penambahan H2O2 secara berulang dimasukkan dalam labu ukur 25
kali sampai larutan jernih, kemudian mL, ditambahkan aqua bidest
dinginkan. Saring larutan ke dalam sampai tanda batas. Dimana
labu ukur 25 mL, tambahkan aqua sebelum dilakukan pengukuran,
bidest sampai tanda batas. Maka pada sampel tablet Zinkid®
larutan ini merupakan larutan sampel diencerkan terlebih dahulu, dengan
yang digunakan untuk menentukan cara dipipet 1 mL sampel,
konsentrasi zink pada sampel dengan dimasukkan ke dalam labu ukur 50
menggunakan alat spektrofotometri mL, ditambahkan aqua bidest
serapan atom. sampai tanda batas dan dipipet lagi
1 mL dimasukkan ke dalam labu
2. Pembuatan Larutan Standar ukur 50 mL berikutnya,
a. Larutan Zn 1000 mg/L ditambahkan aqua bidest sampai
b. Larutan Zn 100 mg/L tanda batas.
Larutan Zn 1000 mg/L dipipet Pada sampel tablet Zincare®
sebanyak 5 mL, dimasukkan ke diencerkan dengan cara dipipet 1
dalam labu ukur 50 mL, kemudian mL sampel, dimasukkan ke dalam
labu ukur 25 mL, ditambahkan

184
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

aqua bidest sampai tanda batas dan Sebelum pengukuran, absorban


dipipet lagi 1 mL dimasukkan ke dinolkan, kemudian ukur absorban
dalam labu ukur 25 mL berikutnya, larutan sampel pada panjang
ditambahkan aqua bidest sampai gelombang 213,9 nm dengan SSA.
tanda batas. Data diperoleh pada pengukuran ini
Pada sampel tablet Zink dikalibrasikan dengan kurva
generik diencerkan dengan cara standar, sehingga konsentrasi
dipipet 1 mL sampel, dimasukkan sampel dapat dihitung.
ke dalam labu ukur 50 mL,
ditambahkan aqua bidest sampai Analisis Data
tanda batas dan dipipet lagi 1 mL Data yang diperoleh diolah secara
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 statistik. Analisa yang dilakukan yaitu
mL, ditambahkan aqua bidest menggunakan uji t.
sampai tanda batas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Kompleksometri

Tabel I. Pembakuan Na2EDTA dengan ZnSO4

No. Volume ZnSO4.7H2O Volume Na2EDTA


1. 25 mL 24,90 mL
2. 25 mL 24,50 mL
3. 25 mL 25,10 mL
Rata-rata 25 mL 24,80 mL

Berdasarkan tabel I, terlihat hasil rata- diperoleh pembakuan dari Na2EDTA


rata volume Na2EDTA 24,80 mL, sehingga dengan ZnSO4.7H2O 0,0504 mmol/ml

Tabel II. Hasil Persentase Kadar Zink

Sampel Vol. Titrasi (mL) Rata-Rata Persentase


1,20
Zinkid® 1,40 3,57 %
1,00
1,30
Zincare® 1,10 6,12 %
1,20
1,30
Zink generik 1,30 3,68 %
1,00

Berdasarkan tabel II, terlihat hasil Zincare® adalah 6,12 % dan Zink generik
persentase zink dari sampel tablet dengan adalah 3,68 %
merek dagang Zinkid® adalah 3,57 %,

185
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

Metode Spektrofotometri Serapan Atom

Kurva Kalibrasi Zink


0.9
y = 0,4403x + 0,1124
0.8
r = 0,9937
0.7

Konsentrasi
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2
Absorban

Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan standar Zn pada panjang gelombang 213,9 nm

Berdasarkan gambar I, terlihat nilai 0,4403x. Nilai batas deteksi yaitu 0,5996
regresi deretan larutan standar zink mg/kg dan batas kuantitasi yaitu 1,9986
memberikan hasil yang linier dengan nilai mg/kg
0,9937. Persamaan regresi y = 0,1124 +

Tabel III. Hasil Persentase Kadar Zink

Sampel Absorban Rata-Rata Persentase


0,2554
Zinkid® 0,2575 3,64 %
0,2525
0,7111
Zincare® 0,6247 6,19 %
0,6920
0,3356
Zink generik
0,4004 3,72 %
0,4459

Berdasarkan tabel III, terlihat hasil merek zink sulfat tablet merek dagang
persentase zink dari sampel tablet dengan Zinkid®, Zincare® dan Zink generik. Pada
merek dagang Zinkid® adalah 3,64 %, zink sulfat tablet mengandung zink yang
Zincare® adalah 6,19 % dan Zink generik mempunyai kandungan mineral yang
adalah 3,72 % sangat berguna bagi tubuh, terutama untuk
Penelitian ini dilakukan bertujuan anak-anak pada saat mengalami diare. Zink
untuk menentukan kadar zink dalam termasuk salah satu mineral mikro dalam
sediaan farmasi dengan metode tubuh yang penting untuk kesehatan.
kompleksometri dan spektrofotometri Mineral memegang peranan penting dalam
serapan atom. Sampel menggunakan 3 pemeliharaan fungsi tubuh, berperan dalam

186
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

berbagai tahap metabolisme, terutama dalam sistem pembacaan alat (Gandjar &
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim- Rohman, 2012).
enzim (Almatsier, 2013). Metode kompleksometri yang telah
Zink merupakan komponen penting digunakan dalam penelitian ini adalah
dari respon imun dan kekebalan tubuh. titrasi langsung. Pada metode
Anak akan kehilangan zink dalam kompleksometri, sebelum dilakukan
tubuhnya pada saat terkena diare. Untuk penetapan kadar, terlebih dahulu dilakukan
menggantikan zink yang hilang selama pembakuan dari larutan Na2EDTA dengan
diare, dapat diberikan tablet zink yang ZnSO4.7H2O yang bertujuan untuk
akan membantu penyembuhan diare, dapat menentukan standar molaritas dari natrium
diobati dengan pemberian 10 mg – 20 mg etilen diamin tetra asetat itu sudah stabil.
ZnSO4 (Linder, 1992). Dimana Na2EDTA adalah larutan baku
Dalam analisis suatu sediaan sekunder sehingga harus dibakukan dengan
farmasi dapat digunakan berbagai macam larutan ZnSO4.7H2O yang merupakan
metode, untuk penetapan kadar zink dapat larutan baku standar primer. Setelah
digunakan metode titrasi kompleksometri dilakukan pembakuan dari larutan
dan spektrofotometri serapan atom. Na2EDTA dengan ZnSO4.7H2O, maka
Metode titrasi kompleksometri digunakan selanjutnya dilakukan penetapan kadar
untuk menentukan kandungan garam- zink di dalam zink sulfat tablet.
garam logam. Titrasi kompleksometri Pada permulaan awal, masing-
adalah metode titrasi kompleksometri masing sampel ditimbang 20 tablet, lalu
berdasarkan atas pembentukan senyawa digerus dan timbang lagi setara dengan
kompleks antara logam dengan ligand (zat satu tablet, dilarutkan dengan aquadest
pembentuk kompleks), kestabilan dari sampai larut, lalu larutan disaring ke dalam
senyawa kompleks yang terbentuk labu ukur 100 mL, ditambahkan aquadest
tergantung dari sifat kation dan pH larutan. sampai tanda batas dan dipipet masing-
Oleh karena itu, titrasi dilakukan pada pH masing 20 mL larutan sampel ke dalam
tertentu yaitu dengan cara menambahkan erlemeyer, ditambahkan 2 mL NaOH 1 N
larutan pendapar sesuai pH yang telah dan 50 mg indikator EBT, titrasi dengan
ditentukan, yang berguna untuk dinatrium edetat 0,05 M, sampai titik akhir
menstabilkan pH larutan pada saat titrasi ditandai dengan perubahan warna merah
berlangsung. Untuk menentukan titik akhir anggur menjadi warna biru tua.
titrasi digunakan indikator logam. Salah Penambahan indikator EBT berguna untuk
satu indikator yang digunakan pada titrasi mengetahui terjadinya titik akhir titrasi.
kompleksometri adalah eriokrom black T Pada metode spektrofotometri
(Departemen Kesehatan Republik serapan atom, analisa suatu unsur logam
Indonesia, 1979). pada sampel haruslah dalam bentuk
Sedangkan metode larutan, yang didapatkan dengan cara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), dekstruksi, pada penelitian ini metode yang
larutan sampel dilewatkan pada nyala digunakan adalah dekstruksi basah, karena
sehingga terbentuk uap atom yang akan pada umumnya dekstruksi basah dapat
dianalisis dan akan menyerap radiasi sinar, digunakan untuk menentukan unsur-unsur
sinar akan melalui monokromator untuk dengan konsentrasi yang sangat rendah,
memilih panjang gelombang yang sesuai agar unsur-unsur tidak saling mengganggu
dengan logam yang akan dianalisis, dalam analisis, maka unsur yang tidak
kemudian masuk ke dalam detektor dan ingin diamati harus dihilangkan dengan
absorbansi, lalu sampel akan terbaca di proses dekstruksi tersebut diharapakan
yang tertinggal hanya logam saja.

187
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

Proses dekstruksi dilakukan dengan konsentrasi terendah yang masih dapat


cara menimbang sampel tablet Zinkid® 556 diterima. Pada penelitian didapatkan batas
mg, Zincare® 323 mg, Zink generik 536 deteksi (BD) adalah 0,5996 mg/L dan batas
mg, masing-masing sampel dimasukkan ke kuantitasi (BK) adalah 1,9986 mg/L.
dalam labu Kjeldahl kemudian ditambah Hasil analisis statistik dengan
HNO3 pekat sebanyak 25 mL, dipanaskan menggunakan uji t, maka diperoleh
di atas kompor dekstruksi selama 30 menit, kesimpulan bahwa metode kompleksometri
setelah itu pemanasan dihentikan sebentar, dan spektrofotometri serapan atom untuk
ditambahkan 5 tetes H2O2 30 % dan penetapan kadar zink dalam sediaan
pemanasan dilanjutkan. Penambahan H2O2 farmasi tidak berbeda nyata.
30 % secara berulang kali sampai larutan
jernih, dinginkan. Kemudian larutan KESIMPULAN
disaring ke dalam labu ukur 25 mL dan 1. Kadar zink dengan metode
ditambahkan dengan aquabidest sampai kompleksometri dalam tablet dengan
tanda batas. Tujuan dari penambahan merek dagang Zinkid® yaitu 3,57 %,
HNO3 65 % ini adalah untuk melarutkan Zincare® 6,12 % dan Zink generik 3,68
logam-logam yang ada di dalam sampel %. Sedngkan dengan metode
tersebut, sedangkan penggunaan H2O2 30 spektrofotometri serapan atom dalam
% berfungsi sebagai oksidator kuat dan tablet dengan merek dagang Zinkid®
untuk menguraikan senyawa organik, yaitu 3,64 %, Zincare® 6,19 % dan
pemanasan dilakukan untuk menguapkan Zink generik 3,72 %.
sebanyak mungkin zat-zat organik yang 2. Metode kompleksometri dan
ada. spektrofotometri serapan atom untuk
Selanjutnya setelah dilakukan penetapan kadar zink dalam sediaan
proses dekstruksi, dilakukan pengukuran farmasi tidak berbeda nyata.
larutan standar dengan konsentrasi 0,3 ; 0,6
; 0,9 ; 1,2 dan 1,5, kemudian dilakukan DAFTAR PUSTAKA
pengukuran serapan sampel dari masing-
masing sampel pada panjang gelombang Aliasgharpour & Mehri. (2015). Zn Status
213,9 nm. Tujuan dari pengukuran larutan in Gastroenteritis Children under
standar tersebut sebagai standar dalam Five Years Old. International
pengukuran yang hasilnya akan diplotkan Journal of Medical Investigation.
pada kurva kalibrasi untuk menentukan 4(1), 180-182.
nilai regresi dari kurva, jika nilai regresi Almatsier, S. (2013). Prisnsip Dasar Ilmu
dari kurva mendekati 1, maka keakuratan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
hasil perhitungan yang diperoleh dapat Pustaka Utama.
dipertanggungjawabkan. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.
Konsentrasi larutan sampel (1979). Farmakope Indonesia.
ditentukan dengan menggunakan kurva (Edisi III). Jakarta: Departemen
kalibrasi dengan cara mengukur serapan Kesehatan Repubik Indonesia.
sampel kemudian dikonversikan pada Divya, G., Rajashree, R., Saptashree., &
kurva kalibrasi tersebut. Konsentrasi Ashish, S. (2014). Zinc Estimation
sampel dapat ditentukan dengan in Herbal Formulations by
menggunakan persamaan regresi dari Complexometric Method. Journal
kurva kalibrasi. Batas deteksi (BD) of Pharmaceutical and Scientific
merupakan konsentrasi terendah yang Innovation. 3(2), 270-272.
masih dapat terdeteksi oleh suatu alat.
Batas kuantitasi (BK) merupakan

188
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

Gandjar, I. G. & Rohman, A. (2012). International Journal of


Kimia Farmasi Analisis. (Edisi IX). Pharmaceutical Research &
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Analysis. 2(2), 87-91.
Ghareeb, A. S., Shaker, R. H. M., Shahin, Penny, M. E. (2013). Zinc
A. M. S., Abed, N. T., & Bathyony, Supplementation in Public Health.
G. (2015). Zinc Deficiency and Ann. Nutr. Metab. 2(1), 31-42.
Gastrointestinal Parasitic Infections Poedjiadi, A. & Supriyanti, T. F. M.
Among Children. International (1994). Dasar-Dasar Biokimia.
Journal of Medical and Health Jakarta: Penerbit Universitas
Sciences. 4(1), 47-54. Indonesia.
Lewen, N. (2011). The use of Atomic Svehla, G. (1985). Vogel: Buku Teks
Spectroscopy in the Pharmaceutical Analisis Anorganik Kualitatif
Industry for the Determination of Makro dan Semimikro. (Edisi V).
Trace Elements in Pharmaceuticals. Penerjemah: Setiono, L., &
J. Pharm. Biomed. Anal. 4(2), 651- Pudjaatmaka, A. H. Jakarta: PT.
653. Kalman Media Pustaka.
Linder, M. C. (1992). Biokimia Nutrisi dan Tejasari. (2005). Nilai Gizi Pangan. (Edisi
Metabolisme, dengan Pemakaian I). Yogyakarta: Penerbit Graha
secara Klinis. Jakarta: Penerbit Ilmu.
Universitas Indonesia. Ulfah, M., Rustina, Y., & Wanda, D.
Mehta, P. S. & Patel, V. B. (2012). (2012). Zink Efektif Mengatasi
Spectrophotometric Method for Diare Akut pada Balita. Jurnal
Determination of Fe(II) and Zn(II) Keperawatan Indonesia. 1, 137-
in Multivitamin Soft Gel Capsule. 142.

189

You might also like