You are on page 1of 41
7 fe: Tehnik PT. TITIAN TEHNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA Re-Engineering & Residual Life Assessment Report PT RAMA KARUNIA ENERGI INSTALASI PENYEMENAN TAG NO. RKE-PDW-5 S/N. PP 54996 Uraian Tanggal Dibuat Oleh ° Final Report | 27/10/2021 Ari Susanto RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Titian Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021 Fakuttas Teknik Universitas Pancasila, Revision: [Page: i of 33] DAFTAR ISI ‘A. SERTIFIKAT AKREDITASI BAN-PT UNIVERSITAS PANCASILA B. CERTIFICATE OF RESIDUAL LIFE ASSESSMENT C. EXECUTIVE SUMMARY 1. Tujuan 1 2. Ruang Lingkup 1 3. Referensi 2 4, Data Instalasi Penyemenan 2 5. Hasil Inspeksi 3 5.1 Inspeksi Visual 3 5.2 Pengukuran Ketebalan 5 5.3. Pengujian Hardness 5 5.4 Pengujian MPI 5 6. Perhitungan Enjiniring 6 7. Mekanisme Kerusakan & 9 Perencanaan Inspeksi 7.1 Mekanisme Kerusakan 9 7.2 Perencanaan Inspeksi a 8. Penilaian Kondisi 13 8.1 _Ketebalan Yang Diperlukan 14 8.2 Hasil Uji Kekerasan Material 14 8.3. Hasil MPI 14 8.4 Hasil Gounding 4 8.5 Perhitungan Sisa Umur 14 9. Kesimpulan dan Rekomendasi 15 D. ENGINEERING CALCULATION 10. Surge Tank Shell Calculation 16 11. Surge Tank Cone Head Calculation 18 12. Surge Tank Top Head Calculation 19 13. Silo Tank Shell Calculation 20 14. Silo Tank Top Head Calculation 22 15. Silo Tank Bottom Head Calculation 23 16. Water Tank Calculation 24 17. Triplex Pump Calculation a Lampiran Wall Thickness Measurement Record Maintenance and Manual Book ANCA ait Tehnik JHMWPESTT weaag mnpjong Wippreseg “LT Jord 810Z - Jequiesed - GT ‘eueyel £202 - 4aquiasad - 6] uDBuap ioduos g10z - 1aquasag - 6] |o66u} yoles unyp3 (Dun)) ¢ nyD}1aq tu} 166uy uonsnBued sonpasyo wYYNWES V Ispj]1paiyD1a, qeySutied webusp JseypenpereL, ueqepag eyeyel eIOy ‘eIseoueg seysseatuN, emyeq uexeyeAuout ‘1 0Z/IIX/Ld/POTIV/Ld-NVE/MS/OTP ON Ld-NVG Uesnindey ueysesepieq 1HHul], uenimBieg [euoIseN Iseyperyy uepeg ISPPIAYY IYYHIIG id-UUd cours ozer aie ied NIG anuvsva L eatian Tehnik anjuasasdoy ILA ormusps009 fosseeusiug ‘AdI “SN “WEIN ‘WPA WAT AT knasanuy vpspaung Bumaousug fo Cynon “euvatuieey Suusowsugy sanpoodd BuysoousBug og < (69 GIS Id¥ ‘019 CLS dV ‘A228 DAdE INSV ‘2LS dU Id¥ 029 dV ‘CPI~TN ‘TIC IIIA '22S DAda FNSY) spanpurrsyapoy ajquayddy < (810Z unyEL 81 ON WASH voudag) stuauaunboy jotusuuosaug pun drafog jwouuienon < fo syuawasinbas ayy 07 joadsas ynim Kjdwos pun payfiiea u2eq svy nu) Suyusueg fo ufisaqy ay; wtrfuoo 07 82 sry, IGLIU DIUNLDY DWUDY Td 4aung | $-Mdd-dog NuQ suyuawag quaussassy a7] yonp1s4 {0 ajy091f149) 1808 ‘LZ 4290799 : a3Dq anssy T@AMA/ATYLL/V TI-ON ANG Lampiran Certificate of Remaining Life Assessment No : 001 /JENG-RLA/TT/RKEIV/2021 Tanggal : 27 Oktober 2021 DATA TEKNIS INSTALASI PENYEMENAN, RKE-PDW-05 ilk PT Rama Karunia Energi Pengoprasi PT Rama Karunia Energi Unit Identifikasi RKE-PDW-5 Manufaktur Dowel Schlumberger international Inc. Negara Asal ‘Singapura Tahun Pembuatan 1991 - Type ‘Cementing Unit (Single Pump Cementin Skid) Model PGO3 No. Seri PP 54996 Ukuran Plunger A Tekanan Maksimum 7500Psi Kapasitas Mixing _ 78PM Daya Rating Pompa Triplex _| 318HHP Berat Maks. Bubur Semen _| 16,6PPG Daya Mesin 318HP 7 2100rpm Peralatan Pengaman PRV (Pressure Relief Valve) Hasil RLA 001 JENG-RLA/TTIRKENV/2021 Lay Out Diagram 001-RKE-PDW-5 Gambar Teknik 002-RKE-PDW-5 (PFD) Lokasi Narogong, Bekasi Timur — Jawa Barat Standar yang diacu ASME VIII Division 1 2 : API RP 520 Part | & Part Il; API 521; API 526; API 527; API 576; SNI 05-2301-1991 =_API610 & API 674 Bejana Tekan Katup Pengaman Peralatan Putar ‘Tangki Timbun Piping 2 UL-142 & API 620 ASME B31.3 Non Destructive Test_: ASME BPVC Sec. V Klasifikasi Daerah Berbahaya Prosedur Tanggap Darurat Sisa Umur Layan HSE Prosedur S/HR/04/03/ROO TGL 02/06/2015 Sl E TANK Jenis Fiuida Produk = Bubur Semen | Tekanan Tanki Tekanan Desain _: 3.52 bar Tekanan Operasi__: 0 ~ 2.5 bar _| ‘Temperatur Temp. Desain 2 37.778 °C Sisa Umur Layan 31.81 Tahun ‘SILO TANK Jenis Fluida [Produk : Chemical Tekanan Tanki Tekanan Desain 3.52 bar | | - Tekanan Operasi 0~2.5 bar Temperatur Temp. Desain 37.778 °C. ‘Sisa Umur Layan 25.42 Tahun WATER TANK Jenis Fluida Produk _ : Water Tekanan Tanki Tekanan Desain _: Pressureless Tekanan Operasi__: Pressureless | Temperatur Temp. Desain 2 148.89 °C ‘Sisa Umur Layan 24 Tahun Triplex Pump |Jenis Fluida Produk = Bubur Semen Tekanan ‘Tekanan Operasi__: Max. 7500 Psi Flow Rate : BPM Temperatur Temp. Operasi = Min. 5 °C Ukuran Pluger : 4% Inch Sisa Umur Layan 0.62 ribu jam operasi PT Titian Tehnik, Koordinator Engineering Ari Susanto NIPG. 21100116006 m Tehnik EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT jitian Tehnik Report No. Fakultas Teknik 001/EC-RLA/TT- Universitas Pancasila, RKE/PDW-5/x/2021. Page: 1 0f 3] 1. TUWJUAN Laporan ini berisikan penilaian teknis untuk integritas mekanikal Instalasi Penyemenan sesuai dengan peraturan dan code/standard yang berlaku ; 2. RUANG LINGKUP Berdasarkan Surat No. 7473/18/DMT/2020, Perihal Pengembalian Surat Permohonan Penerbitan PLO. PT PJ-Tek Mandiri, PT Titian Tehnik dan Universitas Pancasila melakukan engineering, assessment dan Pemeriksaan peralatan secara keseluruhan terhadap Instalasi Cementing Unit RKE-POW-5 yang dimiliki oleh PT Rama Karunia Energi. Maximum Allowable Working Pressure MAWP untuk suatu operasi Instalasi Penyemenan didasarkan pada perhitungan yang ditentukan dengan menggunakan edisi terbaru yang berlaku dari kode API 620 dan ASME Sec. VIII Div.1 atau kode konstruksi untuk Instalasi Penyemenan yang dibangun. MAWP dari hasil perhitungan ini tidak boleh lebih besar dari MAWP desain awal.. Perhitungan dapat dilakukan jika desain parameter berikut memenuhi persyaratan code yang digunakan: Water tank, surge tank, Silo tank, Plunger Pump dan spesifikasi ‘material, tegangan yang diljinkan, efisiensi sambungan, persyaratan inspeksi yang Laju Korosi & Sisa Umur Analisa secara statistik biasa digunakan dalam perhitungan laju korosi dan sisa umur untuk tiap-tiap bagian tangki. Pendekatan ini bisa digunakan sebagai pengganti inspeksi internal atau untuk menentukan interval pelaksanaan inspeksi internal. Damage Mech. & Rencana Inspeksi Instalasi Penyemenan rentan terhadap berbagai jenis kerusakan yang disebabkan beberapa mekanisme. Teknik inspeksi untuk setiap damage mechanism yang terjadi pada Instalasi Penyemenan haruslah merupakan suatu bagian dari inspection plan. Inspection plan dikembangkan dari beberapa analisa sumber data. Peralatan harus |kukan evaluasi berdasarkan jenis damage mechanism. Metode dan lingkup dari NDE yang digunakan harus dilakukan evaluasi untuk menjamin bahwa teknik khusus yang digunakan sudah cukup untuk mengindentifikasi damage mechanism dan tingkat kerusakan yang terjadi. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Report No. Fakultas Teknik 001/EC-RLA/TT- Universitas Pancasila RKE/PDW-5/x/2021 Page: 2 of 3] 3. REFERENS! @, Peraturan Menteri pertambangan No. 06P/0746/M.PE/1991 tentang “Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi Peralatan dan Teknis yang Dipergunakan dalam Pertambangan MIGAS dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi”. b. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2018 ¢. Surat edaran Dir. Jen. MIGAS No. 12024/18.05/DMT/2013 perihal “Pemeriksaan Peralatan Operasi Migas yang telah melewati umur desain (Design Life) dan yang d. ASME BPVC Section VIII Division 1, Rules for Construction of Pressure Vessels. fe. API 510, Pressure Vessel Inspection Code: In-Service Inspection, Rating, Repair, and Alteration, Tenth Edition, May 2014, Add. 2017 f. API Recommended Practice 572. Inspection Practices for Pressure Vessels, Fourth Edition, December 2016. ‘ASME PCC-3 - 2007 (R2012), Inspection Planning Using Risk-Based Methods. API_RP 571, Damage Mechanisms Affecting Fixed Equipment in the Refining Industry, Second Edition 2011. API RP 581, Risk-Based Inspection Technology, Third Edition 2016. ASME BPVC section V, Nondestructive Examination - 2013 ze 4. DATA INSTALAS! PENYEMENAN Data Instalasi Penyemenan secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut : Owner / User + PT Rama Karunia Energi Tag No. + RKE-PDW-5 Serial No. : PP54996 Service / Unit Identification : Bubur Semen Model : PGO3 Manufacturer + Dowell Schlumberger international Inc. Year Built / Used : 1991/1991 Max Pressure : 527.43 kg/cm? Pluger Size : 450 — Inch Mixing Capacity : 7.00 BPM tated Horse Power Triplex Pum|: 318 HHP Maximum Weight of Slurry : 16.60 PPG Engine Horse Power : 318.00 HF/ 2100.00 RPM Safety Equipment : Pressure Relief Valve EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT itian Tehnik Fakultas Teknik Universitas Pancasila Page: 3 of 3] Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/x/2021 5. HASILINSPEKS! 5.1 Jnspeksi Visual Inspeksi visual dilakukan untuk memastikan kondisi pada storage tank oleh Inspector Tangki Penimbun Pertambangan MIGAS dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi”. Ladders, stairways and walkways Pemeriksaan secara visual dilakukan untuk mendeteksi bagian yang terkorosi atau rusak, retak, kekencangan baut, kondisi cat atau material yang di galvanis, keamanan pegangan tangan dan kondisi dari tempat pijakan pada tangki dan akses jalan. Foundation and supports Hal yang harus diperhatikan pada bagian ini adalah terjadinya pecahan, retak dan kemiringan. Nozzles Nozzle, mainhole dan area pada shell yang berdekatan harus diperiksa untuk distorsi dan keretakannya. Permukaan flange diperiksa menggunakan flange square untuk mendeteksi distorsi. Grounding Connection Sambungan grounding diperiksa secara visual untuk memverifikasi bahwa kontak dengan aliran listrik terjaga. Makukan pengecekan untuk melihat bahwa tahanan menuju tanah tidak melebihi nilai yang diterima area tersebut. Tahanan yang direkomendasikan 5 ohm atau kurang, dan nilainya tidak lebih dari 25 ohm. Protective Coating or insulation Kondisi dari coating atau insulasi storage tank harus dipastikan. Berkarat dan melepuh adalah beberapa kegagalan pada paint yang sering ditemukan. Auxiliary Equipment Peralatan pendukung, seperti sambungan alat pengukur ~ connection gauge (tekanan dan suhu), kaca untuk melihat tingkat fluida di dalam (level glass) dan katup pengaman, baiknya untuk dilakukan pemeriksaan ketika Instalasi Penyemenan berada pada kondisi in-service. Apabila ada getaran yang tidak seharusnya maka harus dicatat. Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/x/2021 Secara umum, inspeksi visual Instalasi Penyemenan ditunjukkan tabel berikut. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Fakultas Teknik | Universitas Pancasita Page:4 of 31] rey of Viualnspetion No. Part Photograph / Sketch Result 1 [+ Main This Main equipment is Equipment found no rusty during inspection. Perform cleaning and repainting/re-coating periodically every 3 Generally this unit is in g00d condition. © High Pressure Pump This High _ pressure pump has Pressure Gauge. Perform periodically calibration for these gauge every 1 year. Generally these gauges isin satisfactory condition. * Diesel Engine one (1) units Diesel engine is installed on this cementing unit installation. Generally these free Vent is in good EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/x/2021. Fakultas teknik Universitas Pancasila [ Revision: Page: 5 of 3: 4. | © Name Plate Nameplate is installed A DOWELL PUM) at this unit, and it is still tere in good condition. J Maintain this nameplate in good condition (perform cleaning as required). 5.2. Pengukuran Ketebalan Dinding API 653 memungkinkan inspeksi on-stream dilakukan sebagai pengganti inspeksi internal pada kondisi tertentu. Pengukuran ketebalan dinding Water tank, Surge Tank, Silo Tank dan piping proses diperlukan pada setiap pemeriksaan Instalasi Penyemenan. Jumlah pengambilan titik pengukuran tebal yang dilakukan pada tank harus memenuhi/mewakili persyaratan dalam pemeriksaan internal. Jumlah dan lokasi titik pengukuran ketebalan harus mempertimbangkan hasil dari pemeriksaan sebelumnya, Jika tersedia, dan potensi konsekuensi akibat kebocoran. Secara umum, tank dengan laju korosi rendah akan memerlukan lokasi pengukuran ketebalan lebih sedikit dibandingkan dengan tank dengan laju korosi tinggi. Hasil pengukuran ketebalan terdapat pada Lampiran A. 5.3. Hardness Testing Pengujian Hardness dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan dari material pada storage tank. Pada unit ini dilakukan pengujian hardness terdapat pada Lampiran B. 5.4 Pengujian NDE Pengujian NDE dilakukan untuk mengetahui cacat lasan pada bagian sub surface tank ‘termasuk bagian sambungan tank. Pada unit ini dilakukan pengujian MPI terdapat pada Lampiran C. 5.5 Pengambilan Dimensional Thickness Pengukuran dilakukan untuk mengetahui dimensi dan ketebalan dinding shell pada tank, pengukuran dibagi menjadi 4 titik pengukuran, mulai dari 0° - 360° . Pada unit ini dilakukan pengukuran ketebalan terdapat pada Lampiran D. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021 PERHITUNGAN ENJINIRING Universitas Pancasila Review Data : 1. Manufacturer Data Report 2. Visual Inspection Report 3. NDE Report (Thicknes, Hardness & MPI) 4, As Built Drawing i= TT wera | | Derating Determine Damage Mechanism Plan | onan | EXECUTIVE SUMMARY ‘itian RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021 Fakultas Teknik Universitas Pancasila Laju korosi untuk mekanisme kerusakan penipisan ditentukan oleh perbedaan antara hasil bacaan 2 ketebalan dibagi dengan waktu interval antara pembacaan tersebut. Penentuan laju korosi dapat menggunakan data ketebalan yang diambil lebih dari 2 waktu yg berbeda. Ketentuan penggunaan long term atau short term harus ditentukan oleh inspektor. Laju korosi jangka pendek (short term) biasanya ditentukan dari 2 hasil pembacaan ketebalan yg terbaru, sedangkan jangka panjang menggunakan hasil pembacaan ketebalan terbaru dan hasil_pembacaan di awal masa penggunaan equipment. Perbedaan laju korosi ini membantu untuk mengidentifikasi mekanisme korosi terbaru dari penggunaan jangka panjang. Laju korosi jangka panjang ditentukan melalui rumus: initiat = € actuat time between t inriai ANd t acruat (Years) Corrosion rate (LT) = Laju korosi jangka pendek (ST) dihitung menggunakan rumus berikut: : ti! ~ cua Cor ite (SI Stet _____ rrosion rate (ST) time between t eva aNd Facuay (years) diana: tor = adalah ketebalan awal pada CML yang sama dengan aktual. T dapat merupakan ukuran ketebalan pertma pada CML ini atau ketebalan pada permulaan kondisilaju korosi yang baru. taco! = adalah ketebalan CML yg sebenarnya dalam in, diukur pada inspeksi saat in. torevous = adalah ketebalan yang diukur pada saat inspekst sebelumnya. Pengukurannya dilakukan pada lokasi yang sama dg pengukuran tactuet pada saat inspeksi sebelumnya. Penentuan Maximum Allowable Working Pressure (MAWP] MAWP tank harus didasarkan pada perhitungan yang ditentukan code edisi terbaru atau Construction Code saat tank tersebut dibuat. MAWP dari perhitungan ini tidak boleh lebih besar dari MAWP awal kecuali dilakukan rerating. Komputasi dapat dilakukan hanya jika rincian penting berikut sesuai dengan persyaratan Code yang digunakan: desain Shell, dan Nozzle Reinforcement; spesifikasi bahan; tekanan yang diijinkan; efisiensi sambungan las; acceptatce criteria pemeriksaan; dan persyaratan pembangunan tank. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT jitian Tehnik Fakultas Teknik Universitas Pancasila Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/x/2021. Dalam kondisi korosif, ketebalan dinding yang digunakan dalam perhitungan ketebalan aktual yang diukur pada saat inspeksi dikurangi dua kali perkiraan laju korosi sebelum tanggal inspeksi berikutnya, seperti yang didefinisikan sbb: tmawe = toca! ~ 2(Crote * lntema!) dimana : Crate laju korosi dalam mm per tahun (mm/yr) litera adalah interval pemeriksaan internal atau on-stream yang akan dilakukan berikutnya dalam tahun; tact! adalah ketebalan CML (tebal aktual), dalam inci (mm), yang diukur saat inspeksi terakhir. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021. Fakultas Teknik Universitas Pancasila Revision: 0] Page: 9 of 31| MEKANISME KERUSAKAN & PERENCANAAN INSPEKSI 7.1 Mekanisme Kerusakan Storage Tank rentan terhadap berbagai jenis kerusakan oleh beberapa mekanisme. Jenis kerusakan umum dan mekanisme adalah sebagai berikut: A. General and local metal loss: * Sulfidation; * Oxidation; * Microbiologically induced corrosion; * Naphthenic acid corrosion; * Erosion/erosion-corrosion; * Galvanic Corrosion * Corrosion Under Insulation (CUI) * Atmospheric Corrosion * Soil Corrosion * C02 Corrosion * Localized/Pitting Corrosion B. Surface connected cracking: * Fatigue; * Sulfide stress corrosion cracking. * Chloride stress corrosion cracking . Subsurface cracking: * Hydrogen induced cracking. * Creep and stress rupture D. Microfissuring/microvoid formation: * High temperature hydrogen attack; E. Metallurgical changes: * Graphitization; * Temper embrittlement. * Hydrogen Embrittlement F. Blistering: * Hydrogen blistering. H. Material Properties Changes © Brittle fracture. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT jitian Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- Fakultas Teknik Universitas Pancasila RKE/PDW-5/x/2021 Revision: 0 [Page:10 of 3 Damage Mechanisms Screening Table (ASME PCC-3): Cara seleksi DM melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan jenis damage mechanism (DM) yang akan di assess. Apakah material yang digunakan rentan terhadap DM di atas? Apakah rentang temperature (desain/operasi) masuk dalam rentang DM Apakah fluida dalam PV mendukung terjadinya DM tersebut di atas? ‘Apakah jenis aliran mendukung terjadinya DM tersebut di atas? Apakah jenis pembebanan mendukung terjadinya DM tersebut di atas? Apakah hasil inspeksi di lapangan mengkonfirmasi atas DM tersebut? NOR PUNE Seleksi DM menggunakan table screening ASME PCC-3 sesuai DM yang umum terjadi dari API 510/API 571. vas'| sveeeoreame ERE | mprengaenem | me - i ala fete ay lla}e aig HT aig BEER aA ie ey HA A Md _ REEL AU Hanis i Bat EES | |x [Ts xlx| | [ | | TT st | | | owed dele TT [lel Teh TT bel LTTE fel FT 7 fess dx] [ele |x) x | - | [mina cane fel [ule fal ae xfx| [x] | |x x| | |e Note 1 : Static stress can include residual tensile stress Note 2 : CUl can occur when a component has insulation Note 3 : There are many critical factors that cause fatigue, such as ‘2. Fatigue can occur when a component is exposed to cyclical stresses for an extended periods (API RP 571, Sec4.2.16.1) 'b. There have been past fatigue failures or there is vsible/audible shaking or there is a source of cycling vibration (API 581 Sec 25.3) EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Fakultas Teknik Universitas Pancasila Report No. (001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021 Revision: O[Page:11 of 3 c. For some materials such as titanium, carbon steel and low alloy steel, the number of cycles to fatigue decreases with stress amplitude until an endurance limit reasched. Below this stress ‘endurance limit, fatigue will not occur. The ratio endurance limit over UTS is typically between. 0.4 and 0.5. Material like austenitic stainless steel (300 Series SS) and aluminum that don’t hhave an endurance limit will have a fatigue limit defined by the number of cycles at a given stress amplitude. Dari tabel diatas, beberapa kemungkinan jenis damage mechanisms yang diduga terjadi pada bejana tekan adalah sebagai berikut : No. Mekanisme Kerusakan | Mode Kemungkinan 1 ‘Atmospheric Corrosion Penipisan tebal Rendah 2 Uniform Corrosion Penipisan tebal Rendah 3 | Localized/Pitting Corrosion | Penipisan tebal Rendah 4 | Erosion/Eroison-Corrosion | Penipisan tebal Rendah 5 C02 Corrosion Penipisan tebal Rendah 7.2 Perencanaan Inspeksi Perencanaan inspeksi dilakukan berdasarkan pada kemungkinan dari damage mechanisms (mekanisme kerusakan). Metode serta pelaksanaan NDE akan di evalua: untuk meyakinkan bahwa metode tersebut dapat mengidentifikasi damage mechanisms dan beberapa kemungkinan kerusakan yang lain. Pemeriksaan berjangka harus dijadwalkan, berdasarkan berikut : * Jenis kerusakan. * Laju dari kerusakan. * Toleransi peralatan kepada jenis kerusakan. * Kemungkinan dari metode NDE yang digunakan untuk identifikasi kerusakan. * Jangka waktu maksimum yang disebutkan pada codes dan standart. EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT ‘itian Tehnik Report No. Fakultas Teknik 001/EC-RLA/TT- Universitas Pancasila RKE/PDW-S/x/2021. Page:12 of 33 Inspection / Monitoring Methods castes ae nie) ee anion | ee ; B) ft it E 3 FES ; BF al [E ls ElEREM EE) | izli] HEHE BER EARAEE Hy AEE ale CATT 7 2 : alé tuetanon | wedernwecon || 8 i i i i Hogali i Hala Cae enuipeaee 7 eta (Stairs se : ' ipakoagd ee x|x x isooctane je A | Amine corosion Metal oss x x | asec ta emer salt ate te =a a Fi ee | cag de «fal [xa Tx [Perera | cme [x] [x] | | [al [ [ele eee enlioeate | ft clay neces | ciao | talgle ts ARAL a EE cos 1 ese somsy teem [sea] = o0) san} | 1] re [saraacrtel fal ; Fi q camony | wowenee Teta la la lala{_alalale i roan meats |x| |x| xix coasion—fatgue cracking x xix|xix|x x|x|x x x a tome tal alas ahs es eee *y Fi ae anaes rele Notes: 1 Many of these examination methods depend upon proper access and surface preparation and thus will not be appropriate forall situations. Many factors influence the detectability of imperfections, including using ‘qualified personnel to perform the inspection. 2. Manufacturing, weld, and casting defects can become a factor and also can lead to other damage mechanism EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT jitian Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021. rakultas 1eKnik Universitas Pancasila [ Revision: 0[Page:13 of 3 3. These methods are capable of detecting imperfections that are open to the surface only. 4. These methods are capable of detecting imperfections that are open to the surface or slightly subsurface. Berdasarkan dari metode inspeksi dan monitoring diatas, perencanaan inspeksi yang diajukan untuk instalasi penyemenan ini dapat dilihat secara pada lampiran “Inspection Plan”. 8. PENILAIAN KONDIS! Salah satu fokus utama dari inspeksi bejana tekan adalah pembentukan kemampuan bejana tekanan untuk aman melanjutkan operasi. Kondisi penilaian harus menjadi bagian resmi dari setiap pemeriksaan, dan penentuan kondisi bejana tekan yang diterima harus didokumentasikan secara resmi - Kondisi ini umumnya akan didefinisikan sebag: 1. kondisi "seperti baru", tidak memerlukan tindakan tambahan sebelum jadwal pemeriksaan (inspeksi) berikutnya; 2. perbaikan kecil seperti mengecat, membersihkan, atau pekerjaan permukaan 3, membutuhkan perbaikan besar atau penggantian semua atau bagian bejana tekan. ‘Membandingkan parameter desain dan kondisi asli (atau kondisi pada saat penilaian formal dari bejana tekan dengan kondisi saat ini , adalah bentuk paling dasar penilaian sssessment. Inspektur harus mengevaluasi apakah bejana tekan memenuhi parameter konstruksi awal dengan memeriksa kondisi dinding bejana tekan, las, internal , peralatan pendukung , dil. Jika inspektur menentukan bejana tekan memenuhi spesifikasi awal , bejana tekan dapat diidentifikasi berada di kondisi memuaskan. Namun, degradasi , kerusakan , atau masalah potensial lainnya harus diperhatikan. Dalam kasus saat seorang inspektur menemukan degradasi pada bejana tekan, perhatian perlu diberikan pada degradasi/temuan ini untuk meyakinkan bahwa 1) Tidak mempengaruhi kemampuan bejana tekan untuk melanjutkan operasi yang aman. 2) Apakah diganti oleh perbatkan atau penggantian komponen bejana tekan yang mengalami degradasi. 3) bahwa kelayakan dan parameter desain bejan tekan dipertahankan atau dievaluasi kembali untuk memastikan bejana tekan tersebut memenuhi kode konstruksi yang Persetujuan Layak Operasi (PLO) Berdasarkan PERMEN ESDM No. 18 Tahun 2018 tentang “Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi”, termasuk instalasi penyemenan harus memiliki Persetujuan Layak Operasi (PLO). EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT lan Tehnik Report No, raxuitas 1eKnik 001/EC-RLA/TT- Universitas Pancasila RKE/PDW-5/X/2021. Revision: 0 [Page:14 of 31 8.1 Ketebalan Yang Diperlukan Dari hasil inspeksi dan perhitungan teknis yang telah dilakukan, kondisi Bubur ‘Semen dengan Tag No. RKE-PDW-S pada saat ini adalah berikut: Min. Actual Reg. Thick. MAWP GER Thick. (mm) | Shell (mm) | (kg/cm?) aan ‘Surge Tank 6.30 4.39 907.1730 Acceptable Silo Tank 8.40 5.44 907.1730 Acceptable Water Tank 5.90 4.94 907.1730 Acceptable 8.2 Hasil Hardness Test Hardness Testing tidak dilakukan pada Bubur Semen dengan Tag No. RKE-PDW-5. 8.3 Hasil MPL MP! tidak dilakukan pada Bubur Semen dengan Tag No. RKE-PDW-5. 8.4 Hasil Pengukuran Grounding Pengukuran Grounding tidak dilakukan pada Bubur Semen dengan Tag No. RKE-PDW- 5. 8.5. Perhitungan Sisa Umur (Residual Life Calculation, Perhitungan Sisa Umur dilakukan pada Bubur Semen dengan Tag No. RKE-PDW-5 berdasarkan pada API 510, 10th Ed. 2014 Add. 2017 Paragraph 7.2, sebagai berikut: Remaining Life = —tews! “Seaweed Corrosion Rate dimana : ect = tebal aktual pada sebuah CML, dalam mm, diukur saat inspeksi terakhi trequired tebal yang diperlukan pada CML atau komponen, dalam mm, sebagai pengukuran tact - Dihitung dengan rumus desain. Hasil perhitungan dari laju korosi, sisa umur dan MAWP telah dirangkum dan ditampilkan pada tabel berikut : Min, Actual | Required [Corrosion] Remaining | jaw Part Thickness | Thickness | Rate life mes (mm) (mm) —_|(mm/year| (year Surge Tank 6.30 439 0.06 31.83 907.1730 SiloTank | 8.40 5.44 0.05, 59.20 | 907.1730 Water Tank I 5.90 4.94 0.04 24.00 907.1730 EXECUTIVE SUMMARY RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Han Tehnik Report No. 001/EC-RLA/TT- rakuttas 1eKnik Universitas Pancasila RKE/PDW-5/x/2021. Revision: 0[Page:15 of 3 9. KESIMPULAN DAN REKOMENDAS! Dapat disimpulkan bahwa Instalasi Penyemenan dengan Tag No. RKE-PDW-5 dalam keadaan baik dengan kondisi operasi sebagai berikut : Design Condition Design Pressure 2 4S (64.01 Psig_) Design Temperature 163 (3254 SrAn) ‘Operating Pressure 3.50 (4978169 Psig_) ‘Operating Temperature 100 (212 SED) Tidak ada temuan signifikan selama inspeksi yang berpengaruh terhadap kinerja Bubur Semen dengan Tag No. RKE-PDW-5 untuk beroperasi. Direkomendasikan untuk merawat kondisi bejana tekan dalam keadaan siap beroperasi seperti berikut: * Inspeksi rutin oleh operator untuk mendeteksi di ebocoran, tumpahan dan kondisi operasi tidak normal yang lain (API 510 — 5.5.4) * Melakukan kalibrasi dan perawatan rutin pada Katup Pengaman (Pressure Safety Valve) (API 510-6.6, API RP 576) ‘* CMLs dan titik pemeriksaan sebaiknya dicatat dan direkam secara permanen (ditandai pada gambar dan/atau pada peralatan) agar dilakukan pengukuran berulang pada CML yang sama. (API 510—chptr 5.6.2.5 & 5.6.3.1) Rekomendasi Perencanaan Metode dan Interval Inspeksi (Inspection Plan): ‘Mekanisme ‘Metode No. Kens i ; Ruang Lingkup. Interval 2, | Atmospheric Inspeksi visual 100% dari luas Corrosion Inspeksi |. Petmukaan yang terbuka Visual | dilanjutkan dengan UT atau pit /gauge sesuai kebutuhan. (Shell, 2. | Unifc Ce sion onnheree Head, Nozzle dan Support) * Corrosion an Mengukur | Minimal 20% pemeriksaan, dan 4, | Etosion/Erosion- | Ketebalan | clilanjutkan dengan spot UT "| Corrosion | menggunaka| thickness measurements. nUT (Shell, head and nozzle) 5. | CO; Corrosion Titi@n Tehnik RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT ‘tian Tehnik Report No. FAKULTAS TEKNIK (001/EC-RLA/TT- SURGE TANK DESIGN APPRAISAL UNIVERSITAS PANCASILA, RKE/PDW-5/X/2021 Revision : 0] Page : 16 of 31 ‘SURGE TANK SHELL DATA Design Pressure 50.00 Psi Design Temperature: 100 deg. F StaticHead: 4.35 Psi Long. Joint Efficiency : 85% Shell Material: SA-283 Grade C Material Stress (hot) 15,700 Psi Shell Lengtt 11.8100 in. Material Stress (cold) 15,700 Psi Corrosion Allowance: 0.0000 in. Specific Gravity : 1.00 Outside Diameter (new): 70.0787 in. External Corrosion Allowance : 0.0000 in, Putside Diameter (corroded): 70.0787 in. Circ. Joint Efficiency : 70% Design Thickness Calculation Longitudinal Stress Calculation per paragraph UG-27(c)(2) 7 PRI . 5435 x 30.65 . i '* Jsee0aP = 2x A570 x OBS + OR SHE = 20624 in, Emin = MAK. ( 0.0624 (sates) » 0.0938 jnin. 0.0000 jcoreson) + 0.0000 (ext conoson) = 0.0938 in. Circumferential Stress Calculation per Appendix 1-1(a)(1) = PRO L 54.35 x 35.039 . : ‘= “Seroap = 15700 070+ 0 x 54.35 = 01729 in, Erin, = MAX. ( 0.1729 esicaates) » 0.0938 frin 0.0000 eorosen) + 0.0000 jextconoson) = 0.1729 in, 6.30 mm larger than Required Shell Thickness 4.39 mm ‘Shell is adequate thickness for internal pressure Titian Tehnik RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Report No. (001/EC-RLA/TT- RKE/PDW-5/X/2021 SURGE TANK DESIGN APPRAISAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA, Revision :0| Page : 17 of 31| RESIDUAL LIFE OF SHELL SURGE TANK Thick.of Shell (tact) 6.30 Thick. of prev. inspect. of Shell (tpre) = 642 Min.allowable thick. of Shell (treq) 4.39 Time beetwen prev. and most recent inspect. 2.00 CORROSION RATE Corrosion Rate for Shell (tore tact) /yr = 0.06 mm/year RESIDUAL LIFE lual Life of Shell (tact-tmin)/cr= 31.81 year mm (0.248 inch ) mm (0.253 inch ) mm (0.000 inch ) Years (0.0024 inch/year ) RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT aad Tenmik Report No. FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- SURGE TANK DESIGN APPRAISAL UNIVERSITAS PANCASILA. RKE/POW-5/X/2021 Revision : 0 [Page :18 of 31 Head Cone Design Information Design Pressure 50.00 Psi Design Temperature 100 deg. F Static Head 4.35 Psi Circ. Joint Efciency 85% Head Material: SA-283 Grade C Cosa 0786 Corrosion Allowance: 0.0000 in Material Stress (hot) 15,700 Psi External Corrosion Allowance 0.0000 in. Material Stress (cold) 15,700 Psi Outside Diameter (new) 70.0787 in. Head Depth (ho) 3.0470 in. Degree a 25.80 Head Location Cone End Design Thickness Calculation Design Thickness Calculations per Appendix 1-5(e) a 54.35 x 70.079 '* seosase0aF) = 2x 15700 x 085 - 000 x 0.1612 in tn = MaK.( 0.1812 aati, » 0.0898 (ain stoe)) + 0.0000 oreen) + 02.0000 ex cro) «= —OABAZ in. Min. Actual Head Thicl = 6.30 mm Jarger than Required Head Thickness = 4.60 mm Head Cone is adequate thickness for internal pressure RESIDUAL LIFE OF CONE HEAD SURGE TANK Thick.of Cone Head (tact) ‘Thick. of prev. inspect. of Cone Head (tpre) Min.allowable thick. of Cone Head (treq) Time beetwen prev. and most recent inspect. 6.30 mm (0.248 inch 6.40 mm (0.252 inch 4.60 mm (0.181 inch 2.00 Years CORROSION RATE Corrosion Rate for Cone Head ( tore - tact) / yr 0.05 mm/year (0.0020 inch/year ) RESIDUAL LIFE Residual Life of Cone Head (tact -tmin )/ cr 33.95 year RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Han Tehnik Report No, FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLAVTT- ce Resa esa UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision :0_[Page :19 of 1, Top Head Design Information Design Pressure: 50.00 Psi Design Temperature: 100 deg. F StaticHead: 4.35 Psi Cire. Joint Efficiency : 85% Head Material: SA-283 Grade C Corrosion Allowance: 0.0000 in. Material Stress (hot): 15,700 Psi External Corrosion Allowance: 0.0000 in. Material Stress (cold): 15,700 Psi Outside Diameter (new): 70.0787 in. Head Depth (ho): 3.0470 in. mtr 4 (2)4yt 1.00 Head Location: Top End K=3124+(5) Design Thickness Calculation Design Thickness Calculations per Appendix 1-4(c) PDK | 54.35 x 70.079 x 1.00 . ; t= Qsee apo) ~ 2x 15700 x 085+ 2x 5435 x( 1-01) ~ %1422 in. min = MAK. 0.1422 —eaeuares}y 0.0938 jin atow}) * 0.0000 (coreion) + 0.0000 (ox corasion) = 0.1422 in. Min, Actual Head Thick. = 10.25 mm Jargerthan ‘Required Head Thickne:= 3.61 mm Head is adequate thickness for internal pressure RESIDUAL LIFE OF TOP HEAD SURGE TANK Thick.of Top Head (tact) Thick. of prev. inspect. of Top Head (tpre) ‘Min.allowable thick. of Top Head (treq) Time betwen prev. and most recent inspect. 10.25 mm (0.404 inch ) 10.33 mm (0.407 inch ) 3.61 mm (0.142 inch ) 2.00 Years 0.04 mm/year —( 0.0016 inch/year } CORROSION RATE Corrosion Rate for Top Head (tore - tact ) / yr REMAINING LIFE Residual Life of Top Head (tact -tmin) / Cr 165.96 year RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT itian Tehnik Report No. FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- SO SD Sean Hane se UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision =O] Page :2000f 31 SILO TANK SHELL DATA Design Pressure: 50.00 Psi Design Temperature: 100 deg. F Static Hea 5.16 Psi Long, Joint Efficiency : 85% Shell Material : SA-283 Grade C Material Stress (hot): 15,700 Psi Shell Length: 103.9400 in. Material Stress (cold): 15,700 Psi Corrosion Allowance: 0.0000 in. Specific Gravity 1.00 Outside Diameter (new): 85.4331 in. External Corrosion Allowance : 0.0000 in, loutside Diameter (corroded): 85.4331 in. Cire. Joint Efficiency 70% Design Thickness Calculation Longitudinal Stress Calculation per paragraph UG-27(c)(2) ts aghow ° aya bas oa see” 00770 Trin = Max. ( 0.0770 (aaa) + 0.0938 jin 0.000 tareson) + 0.000 frtconeion) = 0.0938 In. Circumferential Stress Calculation per Appendix 1-1(a)(2) t= — PRO | __85.16_x__42,717_ = 0.2140 in. SE +0.4P 15700 070+ 04x 55.16 max. ( 0.2140 (eaieiates) + 0.0938 min st 0-000 jcorrosion) + 0.0000 ext. corrosion) Min. Actual Shell Thic = 8.40 mm larger than Required Shell Thickness = 5.44 mm Shell is adequate thickness for internal pressure RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT ‘itian Tehnik Report No, FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- ee es Ean UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision : 0] Page :21 of 31 RESIDUAL LIFE OF SHELL SILO TANK Thick.of Shell (tact) 8.40 Thick. of prev. inspect. of Shell (tpre) 8.50 Min.allowable thick. of Shell (treq) 5.44 Time betwen prev. and most recent inspect. 2.00 CORROSION RATE Corrosion Rate for Shell ( tore ~ tact) / yr RESIDUAL LIFE 0.05 mm/year Residual Life of Shell (tact - tin) / Cr 59.29 year mm — ( 0.331 inch ) mm — ( 0.335 inch ) mm — ( 0.214 inch ) Years (0.0020 inch/year RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT tian Tehnik Report No. PAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- SILO TANK DESIGN APPRAISAL UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision : O[ Page : 22 of 31 Top Head Design Information Design Pressure: $0.00 Pi Design Temperature: 100 deg. F Static Head 5.16 Psi Cire. Joint Efficiency : 85% Head Material: SA-283 Grade C Corrosion Allowanct 0.0000 in, Material Stress (hot) 15,700 Psi External Corrosion Allowance : 0.0000 in, Material Stress (cold): 15,700 Psi Outside Diameter (new): 85.4331 in, Head Depth (ho) : 3.0470 in. Dy): 1.00 Head Location : Top End (2+@)') ° Design Thickness Calculation Design Thickness Calculations per Appendix 1-A(c) _ __PDoK = 55.16 x 85.433 x 1.00 . t= SEraP(KON ~ Qx 15700 x 085+ 2x S516 x(a oa) ~ %1759im min = MAX. (0.1759 (cuss) » 0.0938 rin stow) + 0.0000 feoroson) + 0.0000 jox.conosien) = 0.1759 in. Min. Actual Head Thicl = 9.04 mm larger than Required Head Thickness = 4.47 mm Head is adequate thickness for internal pressure RESIDUAL LIFE OF TOP HEAD SILO TANK Thick.of Top Head (tact) Thick. of prev. inspect. of Top Head (tore) Min.allowable thick. of Top Head (treq) Time betwen prev. and most recent inspect. 9.04 mm (0.356 inch ) 9.35 mm (0.368 inch ) 4.47 mm (0.176 inch ) 2.00 Years 0.16 mm/year (0.0061 inch/year ) CORROSION RATE Corrosion Rate for Top Head ( tore - tact ) / yr RESIDUAL LIFE Residual Life of Top Head (tact -tmin ) / Cr 29.50 year RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Titian Tehnik Report NO. FAKULTAS TEKNIK (001/EC-RLA/TT- SLO area aera UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 evision 0] Page :23 of 31 Bottom Head Design Information Design Pressure: 50.00 Psi Design Temperature: 100 deg. F 5.16 Psi Cire. Joint Efficiency : 85% SA-283 Grade C 0.0000 in. Material Stress (hot): 15,700 Psi External Corrosion Allowance : 0.0000 in. Material Stress (cold) 15,700 Psi Outside Diameter (new): 85.4331 in Head Depth (ho) 3.0470 in, tron (2)) 1.00 Head Location; Bottom End k=3024(5) 1 Design Thickness Calculation Design Thickness Calculations per Appendix 1-8(c) PDoK 55.16 x 85.433 x 1.00 t= s5y2p(Kol) ~ Dx iSO K085+2x 5516 x(a 01) Oi nin = MAX.( 0.1759 fated) 0.0938 (nin slows) + 0.0000 foreen) + 0.0000 fx. ceranin) = 0.1759 Min, Actual Head Thicl = 8.79 mm larger than Required Head Thickness = 4.47 mm Head is adequate thickness for internal pressure RESIDUAL LIFE OF BOTTOM HEAD SILO TANK Thick.of Bottom Head (tact) Thick. of prev. inspect. of Bottom Head (tpre) Min.allowable thick. of Bottom Head (treq) Time betwen prev. and most recent inspect. 879 mm (0.346 inch ) 9.13 mm (0.359 inch ) 447 mm (0.176 inch ) 2.00 Years CORROSION RATE Corrosion Rate for Bottom Head ( tore - tac )/ yr 0.17 mm/year ( 0.0067 inch/year ) RESIDUAL LIFE Residual Life of Bottom Head (tact - tmin ) / Cr 25.42 year RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT] mn Tahnik Report No, FAKULIAS TEKNIK looxyec-aayrr-rkejeow| WATER TANK DESIGN APPRAISAL | niversrras PANCASILA 5/X/2021 Revision :0] Page :24 of 31 Description Water Tag. No. : Serial No. : Manufacturer ie Storage Tank Size + 4650 mm x 2220 mm x 2230 mm Design Pressure Design Temperature MPI/Efficiency Shell Corrosion Allowance Design Code Shell S, Stress value of material ( Shell ) E, modulus of elasticity L, length of tank H, height of tank 4 max. distance between supports G, specific grafity of liquid C, corrosion allowance Ratio H/¢ B, factor depending H /¢ Actual Shell Thickness Flange Rating Flange Material MAP of Flange Pressureless ( kg/m? : 300 F ( 148.89 °c Full / 0.85 : 0.000 inch (0.000 mm 2 ASME VIII Div. 1 Latest Ed. & UL-142 1 SA-283 Grade C : 15700 Psi (1104.08 kg/cm? + 30000000 Psi : 183.07 inch (| 4650 mm : 87.80 inch (| 2230 mm : 29.52 inch 0.98 0.00 inch : 297 0.22 0.2323 inch (| 5.90 mm 300 Ibs + SA 105 : 285.00 Psi at amb.Temp 285.00 Psi at 300 °F y RESIDUAL LIFE ASSESSMENT nePor] Titian Tehnik Repor No, FAKULIAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT-RKE/PDW- WATER TANK DESIGN APPRAISAL UNIVERSITAS PANCASILA 5/x/2021 Revision : 0| Page : 25 of 31 RECTANGULAR TANKS WITH VERTICAL STIFFENINGS a Ro. UB REQUIRED PLATE THICKNESS ‘trequired = 0.4945 in, == 4.94 mm ‘Actual Tanks Thickness (minimum) = 5.90 mm ‘Thus, Actual Tanks Thickness (minimum) > Required thickness : Acceptable STIFFENING FRAME 3 Required section modulus of vertical stiffening : Znin = 0.0642 288: GH Zmin, = 2.8820 cu. in. Loads : w = 9.036-6-H? Rt = 03w = 40.7908 Ibfin. 2 RyLt in" 192.E.ta Imin, 34.2451 cu. in. ‘Minimum required moment of inertia for top-edge stiffening: | Note : Thickness used for Required Plate Thickness Calculation based on Pressure Vessel Handbook page. 216 é Tehnik hestouat LIFE ASSESSMENT REPORT Report No. FARULIAD IERNIK 01/ec-RLA/TT-RKe/pow-| WATER TANK DESIGN APPRAISAL | uyuvensitas PANCASILA 5/x/2021 Revision =O] Page : 26 of 3 RESIDUAL LIFE OF WATER TANK Thick.of Shell (tact) 5.90 Thick. of prev. inspect. of Shell (tore) 5.98 Minallowable thick. of Shell (trea) 4.94 Time beetwen prev. and most recent inspe= 2.00, CORROSION RATE Corrosion Rate for Shell { thre - tact ) / yr RESIDUAL LIFE Residual Life of Shell (tact - tmin ) / Cr 24.00 year 0.04 mm/year mm ( 0.232 inch ) mm ( 0.235 inch ) mm ( 0.194 inch ) Years { 0.0016 inch/year ) m Tehnik RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Report No. 001/EC-RLA/TT- RKE/PDW.-5//2021 TRIPLEX PUMP DESIGN APPRAISAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITA PANCASILA Revision : 0] Page : 27 of 31 Triplex Pump Design Information Tag. No. : Ukuran Plunger : 450 in. Type Pompa: Plunger Pump Tekanan maksimum: 7,500 Psi Spesifikasi Bearing: SKF 3213 A ‘massa (mm): 4000 Kg Type: ACBB double row Constant or steady (Ci): 1.00 Beban dinamik bantalan (P) : - Rotation per minute: 2,950 Rpm an radial bantalan aktual (Fr): 9.148 KN Race rotation faktor (V) 11.50 an aksial bantalan aktual (Fa): 9.148 KN. Jumiah bola dalam 1 baris, 11 Radial load faktor (X) : 0.56 Diameter dalam bearing (d): 65.00 mm aksial load faktor (¥) : 2.14 Diameter luar bearing(D): 120.00 mm Beban Statis bearing (Co): 73.50 KN Lebar bearing (8): (0.0381 m Beban dinamik bearing(C): 80.60 KN Mass bearing (mm) : 175 Kg atique load limit bearing (Pu): 81.60 KN Mass radial bantalan (Frm): 3,730.00 Kg Diameter Tank (Ot) : 2.47 m Stroke Pump (S) : 10.16 in. Tinggi Tank (Ht) : 2.64 m tpemompaan: 30 menit PERHITUNGAN POMPA TRIPLEX ‘A. Kecepatan Alir Pompa (Q) Cement Weight (Density) = p =—~= 1549.80 Kg/Cum POtriptex = 0.000243 x $x EP al 5.00 BBL Flowrate(Q) = SPMx POtripiex = 3.00 BBL/menit Tangki2 (out) = 14259 BBL kenaikan 1.81 BBL/in (penuh) Tangki1 (in) = 141.05 BBL kenaikan 1.79 BBL/in (penuh) Kenaikan = = 71.50 in = 7150 in x 1.79 BBL/in = 127.99 BBL (setelah sirkulasi) Persamaan © __ VTangki(out) __V Tangki (in) = "700% ~~ Eff Pompa E VTangki (in) x 100% Ga) V Tangki (out) ou Pump Output (Q) = 0.04374 BBL/stroke x 100 stroke/min = Qigpm) = 183.71 gpm 4.374 BBL/min RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT ‘itian Tehnik Report No. FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- (UPA UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision : 0 | Page : 28 of 31| PERHITUNGAN UMUR BALL BEARING B. Umur Actual Data dibawah adalah merupakan running log pompa yang beroperasi maksimal dan performance mencapai 95% dilapangan, mengaliri pada fluida liquid bubur semen (dengan massa Jenis 11549.80kg/m’), jenis beban adalah constan dan steady flow. Tabel 1. Data Operasi pompa di lapangan dan Pengolahan umur (Putaran) WAKTU ‘SELISIH | REVOLUTIO nan PENGGANTIA| WAKTU N eral NoTES NBEARING | (MENIT) | (RPM) : fox/o4/2o18 [om Os 2950 : "SAAT KEBOCORAN PADA MECHSEAL joa/ia/2ois_[ 311,040 | 2950 917,568,000 |SAAT PENGGANTIAN BEARING POMP) j10/02/2019_| 142,560 | _ 2950 420,552,000 ‘SAAT VIBRATION '12/10/2019_| 351,360 | _ 2950 036,512,000 ‘SAAT OVERHAUL POMPA (01/05/2020 | 289,440 | 2950 '853,848,000 [SAAT KELAINAN BUNYI PADA BEARING, '16/11/2020_| 286,560 | 2950 ‘845,352,000 | _ SAAT PENGGANTIAN MECHSEAL RATA-RATA WAKTU RATA-RATA KERUSAKAN, PUTARAN, 276,192 ‘807,120,000 C.Umur Teoritis ‘Umur bantalan bola tipe angular (double row] Prag spoot = C(X-V.Fr + Y.Fa) 78.4883707 Prmp_spoot p= Tmspeot 12.34956515 Umur bantalan 278003413.60 revolusi Expectasi_rasiolife = Lo, = 1570.64 Jam RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT jitian Tehnik Report No. FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- a UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/x/2021 Revision : 0] Page : 29 of 31| Rata-rata umur bantalan lExpectasi_Avarage_life = Liq, +5 = 7853.20 Jam Nc Average= Nc * 5 = 1390017068.00 revolusi Diameter rata-rata bearing dm=(0,5*{d+D)|= 92.50 mm Beban radial minimal (Frm): 2 ve nyl3 (dm)? 11.50* 2950.3 = = 0.06 Fm foo {isa} 20 ieee 0.54 KN RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT ‘itian Tehnik | —Repon no. | FAKULTAS TEKNIK 001/EC-RLA/TT- DUMP DESIGN PED a lone UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021. Revision : 0 | Page : 30 of 31 UMUR RADIAL BEARING 3213A (SKF) : catcataten actors tar snub row angular contact ball bearings Bie aR errs ane Fre Frm * 9.81 m/sq.s ee Fre 36.59 KN Rod Pompa di Support bearing 1pcs DE dan 2 pes NDE SS fre 852 20 KW Fraverage = Faaverage nS Fre Frm * Fa c Ss 0.54 KN * 12.20 KN Lae aE Seana Fr= Fa = 6.64 KN Jika £ 1, maka 1_>e, dimanae=0.8 Ps X * Fr+Y2* Fa P = 0.63 *6.64 KN + 12 * 6.64 KN= 12.42 KN c)P , 80.60 KN fey {3 (S60 -} >= 273.57 juta_revolus 10° 12.42 KN* 2,950 Rpm 10° ' Lion = fh La }* 273.57 = 7468.93 jam_operasi RESIDUAL LIFE ASSESSMENT REPORT Tehnik Report No. FAKULTAS TEKNIK (001/EC-RLA/TT- FUMED Eta An nga au UNIVERSITAS PANCASILA RKE/PDW-5/X/2021 Revision : 0] Page : 31 of 31 ANALISA DAN PEMBAHASAN actual 807 juta_Cycle rf. = —aetval, — 807 jute ye =: umur_bearing_mf.Spoot = === Tao tetera 0.58 Perbandingan_umur actual revolusi VS umur teori revolusi Bearing yang terpakai secara optimal hanya sebesar 58.0654740563209%. i = actual 4,60 ribujam —_ umur bearing SKF = “eorits 7.7 fibujam — = ~— 06? Perbandingan umur actual jam operasi VS umur teori jam operasi (SKF), Bearing yang terpakai secara optimal hanya sebesar 61,6313353456892%. Data umur aktual: 1. Umur terpakai rata-rata bearing SKF 3213 A adalah sekitar 807 juta putaran 2. Umur terpakai terendah adalah berkisar 420 juta putaran, Umur terpakai terkecil adalah berkisar 1,03 miliar putaran Umur kehandalan aktual 4600 jam Data umur teori: Umur rata-rata perhitungan teori adalah sekitar 1,39 Miliar putaran, Rasio umur jam operasi adalah sekitar 7853 jam, Jam operasi kehandalan 90% adalah sekitar 7650 jam Dari analisa pengolahan data diatas yang didapat hasil perbandingan umur aktual putaran (revolusi) bearing dengan umur teori putaran bearing, didapatkan angka 0,58. Yang artinya effisiensi bearing yang tepakal dilapangan hanya berkisar 58%. Sementara dari hasil perbandingan umur menurut SKF, yang di tentukan dari jam operasi aktual di bandingkan dengan jam operasi menurut SKF adalah sebesar 0,60, yang artinya effisiensi bearing terpakai dilapangan hanya berkisar 60%. Maka didapatkan hasil bahwa umur aktual kecil dari umur perhitungan teori, dimana dalam optimal pemakaian dilapangan hanya berkisar 58% (0,58 revolusi Operasi) sampai dengan 60% (0,60 Jam Operasi). Ini terjadi disebabkan oleh setiap kerusakan dan kelainan yang menimbulkan perbaikan overhaul / pembongkaran bearing. Maka bearing harus diganti untuk menghindari kerusakan yang cepat dan tak terduga. Sementara dalam perhitungan teorinya hanya mengandalkan kehandalan 90%.

You might also like