You are on page 1of 11

‫‪PENYAKIT HATI DAN OBAT PENAWARNYA‬‬

‫‪Oleh: Luqman Hakim, M.HI.‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA:‬‬

‫ات أ َْع َمالِنَا َم ْن‬ ‫اهلل ِمن ُش رو ِر أَْن ُف ِس نَا وس يئ ِ‬


‫َ َ َّ‬ ‫ْ ُْ‬
‫ِهلل حَنْم ُده ونَستَعِينُه ونَسَت ْغ ِفره ونَع وذُ بِ ِ‬
‫َ ُ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ ُْ‬
‫إِ ّن احْل م َد ِ‬
‫َْ‬
‫ي لَهُ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ اهللُ َوأَ ْش َه ُد أَ ّن حُمَ ّم ًدا‬ ‫ِ‬ ‫ضل لَه ومن ي ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضل ْل فَالَ َهاد َ‬ ‫َي ْهده اهللُ فَالَ ُم ّ ُ َ َ ْ ُ‬
‫ْولُهُ‬ ‫ُدهُ َو َر ُس‬ ‫َعْب‬
‫ان إِىَل َي ْوِم ال ّديْن‪.‬‬ ‫اَللهم ص ل وس لّم على حُمَم ٍد وعلى آلِ ِه ِوأَص حابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫ْ َ َ َ ْ َُ ْ ْ َ‬ ‫ّ ََ‬ ‫ُّ َ ّ َ َ ْ َ‬
‫يَاأَيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُق وا اهللَ َح ّق ُت َقاتِ ِه َوالَ مَتُ ْوتُ ّن إِالّ َوأَْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن‬
‫ث ِمْن ُه َما‬ ‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِمْن َها َز ْو َج َها َوبَ ّ‬ ‫سوِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اس اّت ُق ْوا َربّ ُك ُم الّ ذي َخلَ َق ُك ْم م ْن َن ْف ٍ َ‬ ‫يَاأَيّ َها النَ ُ‬
‫ِر َج االً َكثِْي ًرا َونِ َس اءً َواّت ُق وا اهللَ الَ ِذي تَ َس اءَلُْو َن بِ ِه َواْأل َْر َح ام َ إِ ّن اهللَ َك ا َن َعلَْي ُك ْم َرقِْيبًا‬
‫ص لِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَاأَيّ َها الّ ذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُق وا اهللَ َو ُق ْولُ ْوا َق ْوالً َس ديْ ًدا يُ ْ‬
‫َو َم ْن يُ ِط ِع اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما‪ ،‬أ َّما َب ْع ُد ‪...‬‬
‫ص لّى اهلل َعلَْي ِه َو َس لّ َم‪َ ،‬و َش ّر‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ى حُمَ ّم د َ‬ ‫اب اهلل‪َ ،‬و َخْي َر اهْلَ ْدى َه ْد ُ‬ ‫َص َد َق احْلَ ديْث كتَ ُ‬ ‫فَ أ ّن أ ْ‬
‫ضالَلَِة يِف النّا ِر‪.‬‬ ‫ضالَلَةً‪َ ،‬و ُك ّل َ‬
‫ٍ‬ ‫ٍ‬
‫اْأل ُُم ْو ِر حُمْ َدثَا ُت َها‪َ ،‬و ُك ّل حُمْ َدثَة بِ ْد َعةٌ َو ُك ّل بِ ْد َعة َ‬

‫‪Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat‬‬

‫‪ bersabda,‬صلي اهلل عليه وسلم ‪Rasulullah‬‬

‫صلَ َح اجْلَ َس ُد ُكلُّهُ َوإِذَا فَ َس َد ْ‬


‫ت فَ َس َد اجْلَ َس ُد ُكلُّهُ‪،‬‬ ‫ت َ‬
‫صلَ َح ْ‬ ‫أَاَل َوإِ َّن يِف اجْلَ َس ِد ُم ْ‬
‫ضغَةً إِذَا َ‬
‫ِ‬
‫أَالَ َوه َي الْ َق ْل ُ‬
‫ب‬
‫‪"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila‬‬
‫‪ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila rusak maka‬‬
‫‪seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah ia adalah hati." (HR. al-‬‬
‫‪Bukhari dan Muslim).‬‬

‫‪Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara yang besar, sehingga‬‬


‫‪Allah menurunkan kitab suciNya untuk memperbaiki hati.‬‬
Hal yang menekankan pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa
Allah menjadikan hati -sesuai hikmah dan ilmuNya- sebagai tempat
bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan.
Melalui hati, manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia
mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, manusia
dapat menghayati ayat-ayat syar'iyahNya. Allah berfirman,

ٍ ُ‫أَفَاَل يتَ َدبَّرو َن الْ ُقرآ َن أ َْم َعلَى ُقل‬


‫وب أَْق َفاهُلَا‬ ْ ُ َ
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati
mereka terkunci." (Muhammad: 24).

Ayat ini menjelaskan bahwa hati manusia apabila terkunci, maka ia


tidak akan dapat memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat
syar'iyahNya.

Dengan hati pula manusia dapat merenungkan ayat-ayat kauniyah,


yaitu ciptaan Allah yang ada di jagad raya ini dan yang ada di dalam
jiwa.

Allah Ta’ala berfirman,

‫وب َي ْع ِقلُو َن هِبَا أ َْو آذَا ٌن يَ ْس َمعُو َن هِبَا فَِإن ََّها اَل‬ ِ ‫اأْل َْر‬
ٌ ُ‫ض َفتَ ُكو َن هَلُ ْم ُقل‬ ‫أََفلَ ْم يَ ِسريوا يِف‬
ُ
‫الص ُدو ِر‬
ُّ ‫وب الَّيِت يِف‬ ِ
ُ ُ‫َولَكن َت ْع َمى الْ ُقل‬ ‫ص ُار‬
َ ْ‫َت ْع َمى اأْل َب‬
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang
buta, ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).

Melalui ayat ini, Allah menjelaskan bahwa yang menjadi sandaran di


dalam mengambil pelajaran terhadap ayat-ayat kauniyah Allah dalam
jagat raya dan dalam jiwa adalah kecerdasan dan kesadaran hati.

Dan hal lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa
hati merupakan kendaraan yang digunakan seseorang untuk dapat
menempuh perjalanan menuju akhirat.

Faktor penyebab lain yang menekankan pentingnya menjaga hati


adalah bahwa salah satu sifat hati yang utama adalah mudah berbalik
dan suka berubah. Hati sangat mudah berubah, gampang berbuat, dan
tidak menentu. Rasulullah ‫ صلي اهلل عليه وسلم‬bersabda,
ِ ِ ِ
‫ت َغ ْليًا‬ ْ ‫َش ُّد انْقاَل بًا م َن الْق ْد ِر إِ َذا‬
ْ ‫اجتَ َم َع‬ َ ‫ب ابْ ِن‬
َ ‫آد َم أ‬ ُ ‫لََق ْل‬
"Sungguh, hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik
daripada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih."
(HR. Ahmad).

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat

Pada kesempatan kali ini khatib akan membahas tema penyakit hati
dan obat penawarnya.

A. PENYAKIT HATI

1. Syirik

Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang


yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain Allah.
Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar.
Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan
tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang
melainkan perusak ini. Karena bila seseorang bergantung kepada selain
Allah, maka Allah Ta’ala akan mewakilkan urusannya kepada sesuatu
yang menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia
menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selainNya itu.
Dia telah kehilangan kesempatan memperoleh tujuannya dari Allah
Ta’ala karena dia telah bergantung kepada selain Allah, dan karena dia
telah berpaling kepada selainNya. Sehingga bagiannya untuk Allah tidak
diterima, sedangkan angan-angannya untuk selain Allah tidaklah
sampai.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ َكاَّل َسيَ ْك ُف ُرو َن بِعِبَ َادهِتِ ْم َويَ ُكونُو َن َعلَْي ِه ْم‬.ً‫ون اللَّ ِه آهِلَةً لِّيَ ُكونُوا هَلُ ْم ِعّزا‬
ِ ‫واخَّتَ ُذوا ِمن د‬
ُ َ
ً‫ِض ّدا‬
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah,
agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.
Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan
mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya,
dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi
mereka." (Maryam: 81-82).

Maka orang yang paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada
selain Allah, karena sesuatu yang hilang darinya berupa kemaslahatan,
kebahagiaan dan kesenangannya adalah lebih besar daripada sesuatu
yang dia dapatkan dari ketergantungannya kepada selain Allah. Bahkan
sesuatu yang dia dapatkan itu pun nampak akan hilang dan punah.

Hadirin Rahimakumullah

Perumpamaan orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala adalah


laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang
laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah.

Secara global, pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya


dibangun sesuatu adalah sikap bergantung kepada selain Allah, dan
orang yang melakukannya mendapatkan celaan dan keterlantaran,
sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

ِ
َ ً‫الَّ جَتْ َعل َم َع اللّه إِلَـها‬
ً‫آخَر َفَت ْقعُ َد َم ْذ ُموماً خَّمْ ُذوال‬
"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar
kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-
Isra`: 22).

2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan Dosa

Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah


Ta’ala berfirman,

ِ ِِ ِ
َ َ‫َضلَّهُ اللَّهُ َعلَى ع ْل ٍم َو َختَ َم َعلَى مَسْعه َو َق ْلبِه َو َج َع َل َعلَى ب‬
‫ص ِر ِه‬ َ ‫ت َم ِن اخَّتَ َذ إِهَلَهُ َه َواهُ َوأ‬َ ْ‫أََفَرأَي‬
‫ِغ َش َاو ًة فَ َمن َي ْه ِد ِيه ِمن َب ْع ِد اللَّ ِه أَفَاَل تَ َذ َّك ُرو َن‬
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23).

Semua dosa, baik yang besar maupun yang kecil itu merusak hati dan
mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan
agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman wajib
meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa
hati sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang
tersembunyi adalah riya' yang dapat merusak amal, ujub yang bisa
menjadikan amal bagai abu yang bertebaran, dan dengki yang dapat
menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa.

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat

Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok


nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak
terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur.

a. Terlalu Banyak Bergaul

Pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul


dengan orang-orang yang tidak baik adalah penuhnya hati oleh asap
nafas manusia hingga ia menjadi hitam, menyebabkannya terpecah-
belah dan bercerai-berai, gundah gulana dan tertekan, karena
menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya berupa rekan-
rekan yang buruk, kelalaiannya dari perhatian terhadap maslahat-
maslahatnya sendiri, terlalu sibuk dengan rekan-rekan dan masalah-
masalah mereka, dan pikirannya terpecah di lembah tuntutan dan
kehendak mereka.

Betapa banyak akibat yang ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul


dengan orang-orang yang tidak karuan, seperti turunnya hukuman, dan
menolak datangnya kenikmatan. Ia menurunkan ujian, dan
membatalkan anugerah, dan ia menjerumuskan ke dalam bahaya yang
besar.

Perangai terlalu banyak bergaul terjadi, karena cinta terhadap dunia


untuk melampiaskan keinginan individu terhadap lainnya, bila
hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan,
kemudian orang yang terlalu banyak bergaul akan menyesal,
sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

‫ً يَا َو ْيلَىَت لَْيتَيِن مَلْ أَخَّتِ ْذ‬.‫ول َسبِيال‬


ِ ‫الرس‬ ُ ‫ض الظَّامِلُ َعلَى يَ َديِْه َي ُق‬
ُ ‫ول يَا لَْيتَيِن اخَّتَ ْذ‬
ُ َّ ‫ت َم َع‬ ُّ ‫َو َي ْو َم َي َع‬
ِ ‫الذ ْك ِر بع َد إِ ْذ جاءيِن و َكا َن الشَّيطَا ُن لِإْلِ نس‬ ِ
ً‫ان َخ ُذوال‬ َ ْ َ َ ْ َ ِّ ‫َضلَّيِن َع ِن‬ َ ‫ لََق ْد أ‬.ً‫فُاَل ناً َخليال‬.
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil
jalan bersama-sama Rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya
aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-Qur`an ketika al-
Qur`an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Itulah kondisi semua orang yang berserikat dalam suatu tujuan. Mereka
saling menyayangi selama saling tolong menolong dalam usaha
mencapainya. Bila tujuan itu tidak tercapai maka timbullah penyesalan,
kesedihan, dan rasa sakit. Akhirnya cinta itupun berbalik menjadi
kebencian, satu sama lain saling melaknat dan menyakiti, sehingga
tujuan itupun berubah menjadi kesedihan dan siksaan, sebagaimana
yang dapat disaksikan di dunia ini berupa kondisi orang yang berserikat
dalam kehinaan bila mereka telah dihukum dan disiksa. Jadi setiap
orang yang saling tolong-menolong dan menyayangi dalam kebatilan
pasti akan beralih menjadi permusuhan dan kebencian.

Hadirin Rahimakumullah

b. Terlalu Banyak Terbang dalam Angan-angan

Perusak hati selanjutnya adalah, 'terlalu banyak berangan-angan' yang


mana ia akan menjadi bencana bagi seorang yang berilmu.
Sebagaimana dinyatakan bahwa berangan-angan adalah modal bagi
orang yang bangkrut, dan kendaraannya menuju janji-janji setan
berupa khayalan-khayalan yang mustahil dan kebohongan. Angan-
angan kosong dan khayalan-khayalan yang batil akan selalu bermain-
main dengan para pengendaranya, sebagaimana anjing bermain-main
dengan daun kering. Angan-angan kosong dan khayalan-khayalan yang
batil adalah barang berharga bagi orang yang berjiwa hina, murah dan
rendah.

Pemilik kemauan yang tinggi dan cita-cita yang mulia meletakkan


harapannya pada ilmu, iman, dan amal yang mendekatkan diri-nya
kepada Allah Ta’ala. Harapan orang yang mulia ini adalah iman, cahaya,
dan hikmah. Sedangkan angan-angan bagi mereka adalah tipu daya
dan kebohongan.

Oleh karena itu, Rasulullah ‫ ص لي اهلل عليه وس لم‬memuji orang yang berharap
kebaikan, bahkan dalam beberapa hal Rasulullah ‫ص لي اهلل عليه وس لم‬
menjanjikan pahala baginya seperti orang yang melakukan kebaikan
tersebut. Seperti bila ada orang yang berharap begini, "Bila aku
memiliki harta, maka aku akan beramal seperti Fulan, yang
mengamalkan hartanya karena takwa kepada Tuhannya. Dia menjalin
silaturahim dengannya dan mengeluarkan hak fakir miskin darinya."
Rasulullah ‫ صلي اهلل عليه وسلم‬menyatakan,

ْ ‫مُهَا يِف اأْل‬


ٌ‫َج ِر َس َواء‬
"Kedua orang tersebut sama pahalanya." (HR. Ibnu Majah).
Hadirin Sidang Jum'at Rahimakumullah

c. Terlalu Kenyang

Perkara perusak hati berikutnya adalah makanan. Perusak hati dari


makanan ada dua macam: Pertama, sesuatu yang merusak dari dirinya
sendiri dan dzatnya sendiri, yaitu perkara-perkara yang diharamkan.
Yang pertama ini juga terbagi dua: Perkara yang haram karena hak
Allah Ta’ala, seperti bangkai dan darah, daging babi, hewan buas yang
memiliki taring, burung yang memiliki cakar. Dan ada perkara yang
diharamkan karena hak hamba, seperti: Harta curian, harta dari hasil
ghasab, dan harta rampasan serta harta yang diambil dari pemiliknya
tanpa keridhaan, baik dengan kekuatan atau dengan cara yang tercela.
Kedua, sesuatu yang merusak diri seseorang karena melebihi kadar dan
batasnya, seperti berlebihan dalam perkara yang halal, terlalu kenyang,
yang menyebabkan seseorang tidak bersemangat dalam beribadah, dan
dia sibuk dengan urusan perut. Bila dia terlalu banyak makan, maka dia
akan sibuk dengan urusan untuk menjaga kesehatan dan mengurangi
lemak dan kolesterol, menderita karena terlalu gemuk, dan kekuatan
syahwat lebih dominan. Setan pun menjalar di dalamnya karena dia
menjalar lewat darah manusia. Maka puasa dapat menyempitkan
penyebarannya dan menutup jalannya. Sedangkan kondisi kenyang
menjadikan setan leluasa dan lebih luas bergerak. Dan barangsiapa
yang makan banyak, minum banyak, maka dia banyak tidur, sehingga
dia pun merugi sangat banyak. Dalam hadits yang masyhur disebutkan,

ِ َ‫ب اآْل د ِمي لَُقيمات ي ِقمن ص ْلبه فَِإ ْن َكا َن الَ ب َّد ف‬ ‫ِ ِ ِ حِب‬ ِ َ ‫ما مأَل‬
ً‫اعال‬ ُ ُ َ ُ َ ْ ُ ٌ َ ْ ِّ َ ِ ‫ َ ْس‬،‫آدم ٌّي ِو َعاءً َشًّرا م ْن بَطْنه‬ َ َ َ
ِ ‫ث لِ َّلن َف‬
‫س‬ ِ ‫ث لِلشَّر‬
ٌ ُ‫اب َوثُل‬ ِ َّ ِ ٌ ُ‫ َف ُثل‬.
َ ٌ ُ‫ث للط َعام َوثُل‬
"Tidak ada yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang
menguatkan otot-ototnya, namun bila dia harus memakan makanan
yang banyak, maka hendaklah dia mengatur sepertiga untuk
makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas-
(nya)." (HR. at-Tirmidzi).

Bila seorang muslim terjerumus dalam 'terlalu banyak makan', maka


dia pun tidak akan selamat dari bencana 'terlalu banyak tidur', karena
keduanya merupakan suatu kelaziman.
d. Terlalu Banyak Tidur

Sesungguhnya 'terlalu banyak tidur' adalah termasuk perusak hati


karena ia bisa mematikannya, memberatkan badan, menyia-nyiakan
waktu, mewariskan banyak kealfaan, kelalaian, dan kemalasan. Di
antara 'perkara terlalu banyak tidur' ini ada yang tergolong sangat
dibenci, dan ada yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi jasmani.
Dan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur pada saat sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Tidur di awal malam adalah lebih terpuji dan
lebih bermanfaat daripada tidur di akhir malam. Tidur di tengah hari
lebih bermanfaat daripada tidur di salah satu ujungnya. Dan setiap tidur
yang lebih mendekat ke salah satu ujung siang hari, maka manfaatnya
semakin berkurang dan bahayanya semakin besar, apalagi tidur di
waktu Ashar, dan tidur sehabis Shubuh (tidaklah dilakukan) melainkan
oleh orang-orang yang bergadang malam.

Dan di antara tidur yang makruh adalah tidur antara sesudah shalat
Shubuh hingga terbit matahari, karena waktu ini adalah waktu yang
sangat menguntungkan (untuk mengumpulkan rizki). Dan menurut para
peniti jalanNya, bahwa 'berjalan-jalan' setelah Shubuh memiliki
keistimewaan yang sangat besar. Bahkan bila orang berjalan sepanjang
malam, maka keistimewaannya tidak akan sama dengan 'berjalan-jalan'
sehabis shubuh hingga matahari terbit, karena ia adalah awal siang dan
pembukanya, waktu turunnya rizki, terjadinya pembagian jatah, dan
terbukanya keberkahan. Dari waktu inilah, siang beranjak. Dan hukum
lainnya mengikuti hukum waktu-waktu tersebut di atas, dan sebaiknya
'tidur di pagi hari' tidaklah dilakukan kecuali karena terpaksa.

Secara umum, tidur yang paling seimbang dan bermanfaat adalah tidur
di pertengahan awal malam, sampai seperenam terakhir. Dan kadarnya
delapan jam. Inilah tidur yang paling seimbang menurut apara dokter.
Dan bila tidurnya lebih atau kurang maka akan berpengaruh sesuai
dengan kdarnya.

B. OBAT PENAWAR HATI

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat

Obat hati yang pertama adalah al-Qur`an al-Karim. Allah Ta’ala


berfirman,

ِِ ُّ ‫َّاس قَ ْد َجاءتْ ُكم َّم ْو ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِش َفاء لِّ َما يِف‬
َ ‫الص ُدو ِر َو ُه ًدى َو َرمْح َةٌ لِّْل ُم ْؤمن‬
‫ني‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman." (Yunus: 57).

Al-Qur`an adalah pelajaran yang paling menyentuh hati bagi orang-


orang yang berakal atau mau mendengar. Al-Qur`an merupakan obat
yang paling mujarab bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada
dan hati. Al-Qur`an mengandung penawar bagi penyakit syahwat,
syubhat, dan lalai.

Ibnul Qayyim pernah berkata, "Inti penyakit hati adalah penyakit


syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur`an adalah penawar bagi
kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan
yang qath'i yang membedakan yang haq dan yang batil, sehingga
penyakit syubhat akan hilang. Adapun al-Qur`an memberikan penawar
terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur`an terdapat
hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud terhadap dunia, dan
mengutamakan kehidupan akhirat.

Di antara hal penting bagi setiap orang yang ingin menyelamatkan dan
memperbaiki hatinya adalah hendaknya dia mengetahui bahwa cara
berobat dengan al-Qur`an itu tidak bisa hanya sekedar dengan
membaca al-Qur`an, melainkan harus memahami dan mengambil
pelajaran dari berita-berita yang terkandung di dalamnya dan
mematuhi hukum-hukumnya.

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat

Obat kedua adalah cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah merupakan
terapi yang paling mujarab bagi hati. Apalagi cinta itu merupakan akar
ibadah dan pengabdian. Allah Ta’laa berfirman,

‫َش ُّد ُحبّاً لِّلّ ِه‬ ِ َّ ِ ِّ ‫َنداداً حُيِ بُّو َنهم َكح‬
َ ‫ين َآمنُواْ أ‬
َ ‫ب اللّه َوالذ‬ ُ ُْ َ ‫ون اللّ ِه أ‬
ِ ‫َّخ ُذ ِمن د‬
ُ
ِ ‫َّاس من يت‬ ِ
َ َ ِ ‫َوم َن الن‬
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang
beriman, mereka amat sangat cinta kepada Allah." (Al-Baqarah:
165).

Ketiga, selalu mengingat Allah Ta’ala dalam setiap keadaan, dengan


lisan, hati, dan perbuatan. Jadi, bagian yang diperolehnya dari cinta
adalah sesuai dengan kadar dzikirnya.
Keempat, mengutamakan cinta Allah Ta’ala kepada sesuatu daripada
cinta diri sendiri kepada sesuatu yang lain yang didominasi oleh hawa
nafsu, dan berusaha mencapai cinta kepada apa yang dicintai oleh Allah
Ta’ala walaupun jalur menuju ke sana sangat sulit.

Kelima, menelaah asma dan sifat Allah Ta’ala dengan hati,


mempersaksikannya, dan mengenalnya. Hati terus-menerus menelaah
hal itu di dalam medan olah makrifah ini. Maka barangsiapa yang
mengenal Allah Ta’ala dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya serta
perbuatan-perbuatanNya, maka dia pasti mencintaiNya.

Keenam, menyaksikan kebaikan, ihsan, dan tanda kekuasaan Allah


Ta’ala, serta nikmat-nikmatNya yang lahiriyah ataupun batiniyah.
Karena semua itu membangkitkan cinta kepada Allah Ta’ala.

Ketujuh, yaitu bermunajat kepadaNya, membaca kitabNya,


menghadirkan hati di hadapanNya, beradab dengan adab ibadah dan
penghambaan di hadapan Allah Ta’ala, kemudian diakhiri dengan
beristighfar dan bertaubat.

Kedelapan, bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah Ta’ala


dan orang-orang yang jujur, kemudian memetik buah perkataan
mereka yang terbaik sebagaimana memetik buah yang terbaik dan
paling ranum. Dan Anda tidak berbicara melainkan bila pembicaraan itu
memiliki kemaslahatan, dan Anda mengetahui pasti bahwa pernyataan
Anda menambah kebaikan kondisi Anda dan manfaat bagi orang lain.

‫الر ِحْي ِم‬ ِ ِ ‫ات أَُقو ُل َقويِل هذا أ‬


ِ ‫فَاستَبِ ُقواْ اخْل ير‬
ّ ‫َسَت ْغف ُر اهللَ إنّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬
ْ َ ْ ْ َ َْ ْ

KHUTBAH YANG KEDUA

‫ات أ َْع َمالِنَا َم ْن‬


ِ ‫اهلل ِمن ُش رو ِر أَْن ُف ِس نَا وس يئ‬
َّ َ َ ُْ ْ
ِ ِ‫ِهلل حَنْم ُده ونَستَعِينُه ونَسَت ْغ ِفره و َنع وذُ ب‬
ُْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َ
ِ ‫إِ ّن احْل م َد‬
َْ
‫ي لَهُ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ اهللُ َوأَ ْش َه ُد أَ ّن حُمَ ّم ًدا‬ ِ ِ ْ ‫ضل لَه ومن ي‬ ِ ِِ
َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ َ َ ُ ّ ‫َي ْهده اهللُ فَالَ ُم‬
‫صلَّى اللّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِْي ًما َكثِْيًرا‬
َ ‫َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َو‬
Hadirin yang Berbahagia!

Menurut khatib, uraian di atas telah menjelaskan secara gamblang


bahwa ibadah hati adalah pundamen utama yang mana semua bentuk
ibadah ditegakkan di atasnya. Maka dari itu, kebaikan jasad sangat
tergantung kepada kebaikan hati. Apabila hati baik dengan ketakwaan
dan iman, maka seluruh jasad menjadi baik untuk melakukan ketaatan
dan kepatuhan.

Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika
hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui
menggarisbawahi bahwa keselamatan di hari kiamat kelak sangat
tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati. Allah
Ta’ala berfirman,

‫ب َسلِي ٍم‬
ٍ ‫ إِاَّل َم ْن أَتَى اللَّهَ بَِق ْل‬.‫ال واَل َبنُو َن‬
َ ٌ ‫َي ْو َم اَل يَن َف ُع َم‬
“Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang
bersih." (Asy-Syu'ara`: 88-89)

Dan Rasulullah ‫ صلي اهلل عليه وسلم‬berdoa,

ِ
َ ِ‫ت َق ْليِب ْ َعلَى ديْن‬
‫ك‬ ْ ِّ‫ ثَب‬،‫ب الْ ُقلُ ْو ِب‬
َ ِّ‫يَا ُم َقل‬
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku
berpegang teguh pada agamaMu." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad).

‫َّك مَحِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ


َ ‫ إِن‬،‫ت َعلَى إِ ْب َراهْي َم َو َعلَى ِآل إِ ْب َراهْي َم‬
َ ‫ص لَّْي‬
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َم ا‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ
َ ‫ إِن‬،‫ت َعلَى إِ ْبَراهْي َم َو َعلَى ِآل إِ ْب َراهْي َم‬
َ ‫ َوبَا ِر ْك َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َما بَ َار ْك‬.‫جَم ْي ٌد‬
.‫جَمِ ْي ٌد‬
Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala, agar menjadikan kita
termasuk hamba-hambaNya yang mempunyai hati yang selamat.

ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ِ
َ ‫ين َآمنُ وا َربَّنَ ا إِن‬
‫َّك‬ ‫يِف‬
َ ‫ين َس َب ُقونَا باإْلِ ميَ ان َواَل جَتْ َع ْل ُقلُوبِنَ ا غاّل ً لِّلَّذ‬ َ ‫َربَّنَ ا ا ْغف ْر لَنَ ا َوإِلِ ْخ َواننَ ا الذ‬
‫ َر َبنَ ا ءاتِنَ ا يِف‬.‫اس ِرين‬
ِ ِ ِ ‫ِ مَّل‬ ِ ٌ ‫ر ُؤ‬
َ َ َ‫ َربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا أَن ُف َس نَا َوإن ْ َت ْغف ْر لَنَ ا َوَت ْرمَح ْنَ ا لَنَ ُك ونَ َّن م َن اخْل‬.‫يم‬ ٌ ‫وف َّرح‬ َ
‫ص ْحبِ ِه‬ ِ ِ ٍ ِ ِ
َ ‫لى آل ه َو‬ َ ‫لى حُمَ َّمد َو َع‬َ ‫لى اهللُ َع‬
َّ ‫ص‬ َ ‫ َو‬.‫اب النّ ا ِر‬َ ‫ال ّد ْنيَا َح َس نَةً َويِف اْألَخ َر ِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ‬
.‫ني‬
َ َ‫ب اْ َلعامل‬ِّ ‫آخ ُر َد ْع َوانَا أ َِن اْحلَ ْم ُد لِ ِله َر‬
ِ ‫تَسلِيما َكثِريا و‬
َ ً ً ْ

You might also like