You are on page 1of 58

Sejarah Iman – http://www.facebook.com/group.php?

gid=214330646939&_fb_noscript=1

Adam Idris Ibrahim Isa Muhammad


Saat ini kita hidup pada masa setelah masa Muhammas SAW. Apakah kita berada pada masa
zulumat. Mari kita lihat sejarah berikut.
Nabi Muhammad SAW meninggal di usia 63 tahun (dalam hitungan tahun hijriah). Terjadi tiga
perisiwa besar sesaat setelah Nabi meninggal. Yaitu:
1. Sekitar 40 ribu orang Islam keluar dari Islam. Golongan ini dipimpin oleh Musalamah al Ahzab
2. Umar bin Khatab mengalami shock, guncangan jiwa yang hebat saat mengetahui nabi meninggal.
Ia berkeliling kota dengan menghunus pedang dan mengancam akan membunuh siapapun yang
berkata nabi telah meninggal. Umar tidak menerima kenyataan bahwa Muhammad telah meninggal.
3. Dalam kondisi ini terjadi pertengkaran antara kaum Muhajjirin (mukmin yang berhijrah dari
Mekkah ke Madinah) dengan kaum Anshar (mukmin penduduk kota Madinah). Mereka berdebat
tentang siapa yang lebih berhak memimpin umat sepeninggal nabi.

Abu Bakar mengatasi ketiga kekacauan ini. Pertama yang dia lakukan adalah menyadarkan Umar
bin Khatab. Abu Bakar membawa alQuran kepada Umar dan membacakan surat Ali Imran ayat
144 :”Dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sunggah telah berlalu sebelumnya
beberapa rasul. Maka apakah kalau dia wafat atau dibunuh, kamu akan surut ke belakang (murtad).
Barangsiapa surut ke belakang, maka ia tidak akan memudaratkan Allah sedikit pun, dan Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.

Setelah mendengar ayat itu, Umar tersadar dari guncangan jiwa yang dialaminya. Umar bersama
Abu Bakar menyelesaikan kekacauan sepeninggal Nabi. Abu Bakar mengatasi perselisihan yang
terjadi antara kaum Anshar dan Muhajjirin dengan cara mempertemukan kedua pihak. Dengan
musyawarah, perselisihan tersebut bisa diakhiri.
Atas kesepakatan bersama, Abu Bakar diangkat menjadi khalifah. Setelahnya diangkat pula
khalifah-khalifah berikutnya dengan damai. Hingga pada kekhalifahan ke empat, Ali bin Abi Thalib,
terjadi perselisihaan. Golongan yang pro pada Muawiyah menganggap, Muawiyah lebih berhak
menjadi khalifah. Kelompok yang mendukung Muawiyah dikenal sebagai golongan Murjiah.

Setelah sidang tersebut, umat Islam terpecah menjadi empat golongan. Golongan pertama adalah
kaum Syiah, yaitu kelompok yang mendukung Ali bin Abi Thalib. Kedua adalah kaum Murjiah, yaitu
kelompok pendukung Muawiyah. Ketiga adalah kaum Khawarij, yaitu orang-orang yang sejak awal
tidak menyetujui adanya sidang, karena Khawarij mengetahui kelicikan orang-orang Muawiyah.
Kaum khawarij akhirnya menjadi kelompok garis keras yang menentang golongan yang mendukung
Ali dan golongan pendukung Muawiyah. Dan golongan terakhir adalah segolongan orang yang tidak
peduli pada konflik tersebut dan bersikap netral tanpa mendukung siapapun.

Setelah Muawiyah memenangkan peperangan, Muawiyah beberapa tindakan. Pertama, mereka


memindahkan ibukota, dari Madinah ke Damaskus (Turki). Kedua, mengubah fungsi mesjid terbesar
di ibukota menjadi istana. Ketiga, mengubah sistem pemerintahan, dari kekhalifahan (sistem
kepemilihan) menjadi kerajaan (turun-temurun).

Lambat laun sikap para penguasa menjadi berubah. Mereka hidup dalam kemewahan hingga
melupakan tanggung jawabnya pada rakyat, terutama rakyat kecil. Kaum Khawarij, yang adalah
golongan oposisi garis keras, menentang pemerintahan Muawiyah. Kaum Khawarij menganggap
Muawiyah tidak beriman lagi. Untuk mengatasi situasi ini, Bani Muawiyah mengumpulkan para
ulama dan mengadakan sidang. Sidang para ulama tersebut menghasilkan putusan. Putusan ini
berdasar pada sebuah hadits rasul. Namun, kalimat dalam hadits tersebut dipotong. Hadits
rasulullah itu berbunyi.
Arti Pekataan Sejarah.

Kita maksud dengan “sejarah” disini ialah terjemahan dari perkataan :

SIIRATUN

Artinya perjalanan hidup, atau dari perkataan

SAJARATUN

Artinya tumbuh-tumbuhan, yang tumbuh, atau silsilah.

YAUMUN Jamaknya AYYAMUN,

yang berarti peredaran seperti satu hari adalah satu kali bumi berputar pada
sumbunya dalam peredaran disekitar matahari.

Dihubungkan dengan Iman, menjadi sejarah lama, ialah perkembangan,


peredaran atau perjalanan Iman disepanjang kehidupan manusia
dipermukaan bumi ini.

Dalam arti Iman secara khusus, maka isi dari sejarah Iman merupakan dialog
antara Nur ms Rasul ( S. Fath 29) dan dz ms syayathin ( al-A’raf 24).

Dan sorotan utama disini, berdasar titik tolak kenyataan hidup nabi
Muhammad SAW (sunnah rasul) yang berlandaskan al-Qur’an ialah
sepeninggalan Nabi Muhammad SAW dan khulafaur rasyidin, terutama
sepeninggalan Umar bin Khattab ra sampai dengan akhir abad ke-20 M yang
sekarang ini sudah bagaikan satu siklon tropis yang pasti membadaikan kilat
Guntur dan hujan abad ke-21 yang luar biasa kelak.

Prinsip sejarah, dirumuskan oleh Surat 021 Al Anbiyaa ayat 104 demikian :

Yauma nathwis samaa-a kathayyissijilli lil kutubi kamaa bada'naa awwala


khal’ qin nu'iiduhuu wa'dan 'alainaa innaa kunnaa faa'iliin
Artinya :

104. “Menjadi giliran sejarah tegaknya al-Qur’an ms Rasul kurun kedua


adalah, seperti halnya Kami pada sa’ah kubra menggulung semesta angkasa
(permukaan luarnya menggulung kedalam sehingga isi dalamnya
menghampar menjadi suatu permukaan) begitu isi al-Qur’an ms Rasul yang
telah disembunyikan kelak akan Kami pergelarkan menjadi kenyataan hidup
kurun kedua. Ibarat halnya menutup dan membuka kembali suatu lembaran
pembukuan, begitu akan Kami tutup pembukuan hidup al-Qur’an ms Rasul
kurun kedua. Sebagaimana halnya Kami memulai pada awal penciptaan
(sunnah Adam kedua), begitu Kami akan mengulangi al-Qur’an ms Rasul
Muhammad kurun pertama menjadi kenyataan hidup al-Qur’an ms Rasul
Muhammad kurun kedua. Menjadi satu janji pasti al-Qur’an ms Rasul Kami.
Sesungguhnya Kami atas pilihan al-Qur’an ms Rasul, adalah Pembina pelaku
hidup tiada tanding”.

104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama
begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami
tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.

Khusus terhadap pilihan dz ms sy, secara umum, Surat 037 Ash Shaffat ayat
60-74 menggambarkan demikian :

Inna haadzaa la huwal fauzul 'azhiim

Artinya :

60. “Sesungguhnya yang begini (alternative Nur ms Rasul dan atau dzulumat
ms syayathin) adalah Pembina kehidupan menang lagi agung tiada tanding”.

60. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.


Li mitsli haadzaa fal ya'malil 'aamiluun

Artinya :

61. “Menurut model beginilah maka semua pelaku mengerjakan satu


kehidupan!”.

61. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang


bekerja.

A dzaalika khairun nuzulan am syajara-tuz zaqquum

Artinya :

62. “Apakah mau nur (khair) ms Rasul sebagai yang mengujudkan kehidupan
bahagia, ataukan dzulumat ms syayathin yang mengakibatkan kehidupan
buah simalakama.

62. (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon
zaqqum.

Innaa ja'alnaahaa fitnatal lizh zhaalimiin

Artinya :

63. “Sesungguhnya Kami (Allah) membikin yang demikian (dz ms sy) menjadi
satu kehidupan fitnah bagi pendukung-pendukung dz ms syayathin”.

63. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi
orang-orang yang zalim.

Innahaa syajaratun takhruju fii ashlil jahiim

Artinya :

64. “Sebenarnya yang demikian itu adalah ibarat sejenis pohon yang berakar
tunggang kedalam jahannam”.

64. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka
Jahim.

Thal'uhaa ka annahuu ru-uususy syayaa-thiin

Artinya :

65. “Peradaban yang demikian (dz ms sy) adalah bagaikan pameran


tengkorak dari badan syaithan yang tidak pernah kelihatan”.

65. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.


Fa innahum la aakiluuna minhaa fa maa-li-uuna minhal buthuun

Artinya :

66. “Maka sebenarnya yang demikian itu (pendukung peradaban dz ms sy),


penaka pemakan semacam makanan yang semakin dimakan niscaya tidak
pernah merasa kenyang “

66. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah


pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.

Tsumma inna lahum 'alaihaa la syaubam min hamiim

Artinya :

67. “Maka sebenarnya yang demikian itu (pendukung peradaban dz ms sy),


atas hal yang demikian, bagaikan buih diair mendidih dari rebusan dz ms
syayathin”.

67. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka
mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.

Tsumma inna marji'ahum la ilal jahiim

Artinya :

68. “Akhirnya bahwa kesudahannya mereka itu (pendukung dz ms sy),


adalah benar-benar satu kehidupan jahannam yang demikian pedih tiada
tanding”.

68. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka


Jahim.

Innahum alfau aabaa-ahum dhaalliin.

Artinya :

69. “Sebenarnya mereka itu (pendukung dz ms sy) adalah mengikuti tradisi


nenek moyangnya yang menjadi pendukung dz ms sy”

69. Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam


keadaan sesat.

Fa hum 'alaa aatsaarihim yuhra'uun

Artinya :

70. “Maka mereka itu (pendukung dz ms sy) adalah yang maju berderap atas
jejak nenek moyang mencapai buntung”.

70. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua


mereka itu.
Wa laqad dhalla qablahum aktsarul awwaliin

Artinya :

71. “Dan sungguh sebenarnya, sebelumnya mereka itu, massal terdahulu


telah berlaku dz ms syayathin”.

71. Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar
dari orang-orang yang dahulu,

Wa la qad arsalnaa fiihim mundziriin

Artinya :

72. “Dan sungguh sebenarnya Kami (Allah) telah mengutus berbagai missi
Nur ms Rasul dikalangan mereka sendiri untuk member peringatan terhadap
pilihan dz ms sy”.

72. dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-


rasul) di kalangan mereka.

Fanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mundza-riin

Artinya :

73. “Maka lihatlah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul ini, betapa


akibatnya mereka yang membangkang missi Nur ms Rasul dari pilihan dz ms
sy”.

73. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi


peringatan itu.

Illaa 'ibaadallaahil mukhlashiin.

Artinya :

74. “Sebaliknya (lihatlah) abdi-abdi kehidupan dengan ajaran Allah ms Rasul-


Nya yang tanpa tedeng aling-aling”.

74. Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan
diazab).

Demikianlah sejarah menurut al-Qur’an dengan pembuktian sunnah Rasul.

Maka dengan pembuktian diatas kita rumuskan bahwa prinsip sejarah adalah
total laku perbuatan manusia yang terus menerus dan sambung
menyambung atas prinsip yang sama (alternative Nur ms Rasul dan atau dz
ms sy) oleh muka yang berlain-lainan dalam waktu yang berbeda-beda
dipermukaan bumi ini hingga mencapai satu kesudahan terakhir.

Data Sejarah Sket

Sejarah Iman Dengan sket diatas menjadi tergambar bahwa jalannya sejarah
hidup seumumnya adalah derap langkah Nur ms Rasul yang terputus-putus
setelah wafatnya pribadi masing-masing Rasul dan pendukung utamanya
yang ditingkahi oleh alternative dzulumat ms syayathin yang sambung
menyambung dari hasil aduk-adukan Nur dz dan atau penyelewengan dz ms
sy, kesemuanya, baik Nur ms Rasul maupun dz ms sy masing-masing menuju
kedalam satu kesudahan terakhir.

Nur ms Rasul dengan hasil hasanah atau jannah didunia, akan berkesudahan
kedalam husnul khatimah dengan mana kelak diakhirat akan mendapat
kebangkitan menjadi hasanah atau jannah di akhirat.

Sebaliknya, dz ms sy, baik yang aduk-adukan Nur-dzulumat maupun


penyelewengan dz ms sy dengan hasil kehidupan jahat (sayyi-at), akan
berkesudahan kedalam su-ul khatimah dengan mana akan mendapat
kebangkitan kedalam jahannam atau adzabun alim diakhirat kelak.
Semua manusia dipersilahkan melakukan alternative antara pilihan Nur ms
Rasul dan atau pilihan dz ms syayathin.

Dengan begitu maka Allah, dengan satu ajaran (wahyu) ms Rasul-Nya,


memulai kepastian sejarah ms Rasul Nabi Adam as, oleh Surat 007 al-A’raf
ayat 11 - 25 menjelaskan demikian :

Wa la qad khalaqnaakum tsumma shaw-warnaakum tsumma qulnaa Hi


malaa-ikatis juduu li aadama fa sajaduu illaa ibliisa lam yakum minas
saajidiin

Artinya :

11. “Dan sungguh sebenarnya Kami (Allah), seperti telah mencipta kalian
manusia, selanjutnya merupakan kalian, begitu seterusnya Kami, dengan
satu ajaran ms Rasul Kami, membudayai kalian seraya menitahkan :
“Tegakkanlah yang demikian menjadi satu kehidupan ms Nabi Adam”. Maka
para malaikat siap berpartisipasi kecuali iblis, dia tidak mau menjadi
golongan yang berpartisipasi tanpa tedeng aling-aling”.

11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu
kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud.
Qaala maa mana'aka allaa tasjuda idz amartuka qaala ana khairum minhu
khalaqtanii min naariw wa khalaqtahuu min thiin.

Artinya :

12. “Dia, atas ajaran Nur dan dzulumat ms Rasul Adam, bertanya : “Apa
gerangan yang mencegah bahwa kalian itu tidak mau berpartisipasi jika Saya
memerintahkan kalian untuk demikian?!. Dia (iblis) menyatakan jawaban :
“Menurut subyektif saya adalah lebih enak daripada alternatif obyektif ms
Rasul, sebagaimana halnya Anda telah mencipta saya dari rumusan Nur dan
dia dari rumusan Tin”.

12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada


Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari
tanah".

Qaala fah bith minhaa fa maa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa fakh ruj
inna-ka minash shaaghiriin

Artinya :

13. “Dia menandaskan : “Maka silahkan kalian menyimpang dari yang


demikian (alternatif Nur dan dz ms Rasul Adam). Selanjutnya bagi kalian
yang berlaku angkuh atas pilihan dz ms sy tidak ada tempat didalamnya
(pilihan Nur ms Rasul Adam). Maka nyahlah : sesungguhnya kalian adalah
golongan yang saling nista atas pilihan dz ms syayathin”.

13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
Qaala anzhirnii ilaa yaumi yub'atsuun

Artinya :

14. “Dia (iblis) menyatakan pinta : “Perkenankanlah saya, dengan alternatif


dz ms sy, memenuhi satu perjalanan sejarah hingga mendapat kebangkitan
kembali kelak menurut pilihan masing-masing”.

14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka


dibangkitkan".

Qaala innaka minal munzhariin

Artinya :

15. “Dia (Allah) menyatakan izin-Nya : “Sungguh kalian adalah yang


mendapat kesempatan atas pilihan dz ms syayathin”.

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi


tangguh."

Qaala fa bi maa agwaitanii la aq'udanna lahum shiraathakal mustaqiim

Artinya :

16. “Dia (iblis) menyatakan sikap : “Maka menurut apa yang Anda
mengizinkan dzulumat menjadi pandangan hidup ngawur untuk hidup saya,
niscayalah saya akan ngawurkan penataan hidup Nur yang Anda telah
ajarkan ms Rasul Anda yang demikian tangguh tiada tanding”.
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus,

Tsumma la aatiyannahum mim baini ai-diihim wa min khalfihim wa 'an


aimaa-nihim wa 'an syamaa-ilihim wa laa taji-du aktsarahum syaakiriin

Artinya :

17. “Seterusnya saya (iblis) dengan pilihan dz ms sy sungguh akan


menggusur mereka menjadi mau hidup menurut yang demikian itu dari
depannya, dari belakangnya, dari kiri maupun dari kanannya, sehingga Anda
akan mendapati bahwa massal manusia yang demikian itu adalah yang tidak
pernah hidup bersyukur dengan Nur ms Rasul”.

17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).

Qaalakh ruj minhaa madz-uumam mad-huural la man tabi'aka minhum la


amla-anna jahannama minkum ajma'iin

Artinya :

18. “Dia (Allah) menegaskan : “Nyahlah kalian dari yang demikian ( Nur ms
Rasul) kearah dz ms sy menjadi kehidupan saling hina lagi saling nista atas
pilihan dz ms sy. Sungguh yang mengikuti kalian, dengan pilihan dz ms sy
itu, pasti kelak akan Saya jerumuskan golongan kalian yang demikian
kedalam jahannam semuanya”.

18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi
terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-
benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

Wa yaa aadamus kun anta wa zaujukal jannata fa kulaa min haitsu syi'tumaa
wa laa taqrabaa haadzihisy syajarata fa takuunaa minazh zhaalimiin

Artinya :

19. “Maka wahai Adam ! Silahkan anda dan sejawat anda, atas pilihan Nur ms
Rasul, membangun satu kehidupan yang bagaikan taman merindangkan
panen, maka dipersilahkan anda dan sejawat anda hidup bersantap dari
sudut yang kalian mengingininya atas pilihan Nur (sebagai mutawakkilun) ms
Rasul, dan janganlah kalian hidup bertanggapan simalakama dz ms
syayathin, sehingga akhirnya kalian menjadi pendukung dz ms sy”.

19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu
menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".
Fa waswasa lahumasy syaithaanu li yubdiya lahumaa maa wuuriya 'anhumaa
min sau-aatihimaa waqaala maanahaa-kumaa rabbukumaa 'an haadzihisy
sya-jarati illaa an takuunaa malakaini au takuunaa minal khaalidiin

Artinya :

20. “Maka syaithan, atas pilihan dz ms sy, mengombang ambingkan


kehidupan keduanya atas pilihan Nur ms Rasul Adam guna membangkitkan
bagi keduanya perihal kehidupan jahat dari pilihan dz ms sy yang telah
terpendam dari keduanya, yaitu dia (syaithan) berkata : “Tidak adalah
pembimbing kalian mencegah kedua kalian perihal kehidupan dinamis dari
pilihan simalakama dz ms sy kecuali agar kedua kalian menjadi kayak
malaikat atau menjadi golongan statis-apatis”.

20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk


menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".

Wa qaasamahumaa innii lakumaa la minan naashihiin

Artinya :

21. “Dia (syaithan) bersumpah kepada keduanya : “Sesungguhnya saya, bagi


kedua kalian, sungguh menjadi penasehat terjamin”.

21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya


adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
Fa dallaahumaa bi ghuruurin fa lammaa dzaaqasy syajarata badat lahumaa
sau-aatuhumaawa thafiqaa yakhshifaani 'alaihimaa miw waraqil jannati wa
naa-daahumaa rabbuhumaa a lam anha-kumaa 'an tilkumasy syajarati wa
aqul lakumaa innasy syaithaana lakumaa 'aduwwum mubiin

Artinya :

22. “Selanjutnya dia (syaithan) menggiring keduanya dengan mulut manis.


Maka manakala keduanya telah mantap dengan simalakama dz ms sy
niscaya kehidupan jahatpun muncul bagi hidup keduanya. Akhirnya
keduanya mulai menyadari kembali lembaran kehidupan Nur ms Rasul yang
bagaikan taman merindangkan kepuasan. Akhirnya atas setetes kesan Nur
ms Rasul pembimbingnya mengumandangkan lagi seruan ms Rasul, telah
melarang kedua kalian perihal pilihan simalakama dz ms sy dan Saya
katakan bagi kedua kalian bahwa syaithan dengan pilihan dz ms sy bagi
kedua kalian adalah musuh yang demikian terang”.

22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?"

Qaalaa rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa il lam taghfir lanaa wa tarhamnaa


la nakuunanna minal khaasiriin

Artinya :
23. “Keduanya menjawab : “Wahai pembimbing kami ! Kami telah
mendzulumatkan diri kami dengan pilihan dz ms sy. Dan jikalau Anda tidak
berkenan merevolusikan diri kami, yaitu melimpahkan kami satu kehidupan
saling kasih saying atas pilihan Nur ms Rasul niscayalah kami akan menjadi
golongan yang merugikan sepenjuru kehidupan”.

23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

Qaalah bithuu ba'dhukum li ba'dhin 'a-duwwuw wa lakum fil ardhi mustaqar-


ruw wa mataa'un ilaa hiin

Artinya :

24. “Dia, atas alternatif Nur dan dz ms Rasul, menandaskan :”Silahkan kalian
menyimpang kearah pilihan dz ms sy. Niscaya kalian satu terhadap yang lain
menjadi saling baku hantam, yaitu bagi kalian yang demikian itu adalah terus
menerus demikian disepenjuru permukaan bumi ini, yakni satu tingkah
kehidupan hingga satu waktu yang telah ditentukan”.

24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi


musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman
dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu
yang telah ditentukan".

Qaala fiihaa tahyauna wa fiihaa tamuu-tuuna wa minhaa tukhrajuun

Artinya :
25. “Dia (Allah) menegaskan lagi : “Disitulah (dibumi ini), atas alternatif Nur
ms Rasul dan atau alternative dz ms sy, kalian dipersilahkan membangun
satu kehidupan, juga disitu pula kalian akan dimatikan (husnul khatimah dan
atau su’ul khatimah), yakni menurut itulah kalian akan dibangkit diakhirat
kelak”.

25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan
dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

Demikianlah, Adam telah memancang tonggak sejarah atau pilihan Nur ms


Rasul, membangun satu kehidupan yang bagaikan taman merindang
bermusuhan satu terhadap yang lain disepenjuru permukaan bumi ini yang
selanjutnya berulang terus menerus dan sambung menyambung seperti
diperinci didalam al-Qur’an ms Rasul menjadi sunnah Nabi Idris sebagai satu
kebangkitan kembali atau perulangan kembali dari ajaran Nur ms Rasul Nabi
Adam.

Seterusnya ajaran Nur ms Rasul Nabi Nuh adalah satu perulangan kembali
dari ajaran Nur ms Rasul Idris.

Demikian ajaran Nur ms Rasul Nabi Shaleh, ajaran Nur ms Rasul Nabi Hud,
ajaran Nur ms Rasul Nabi Luth.

Ajaran Nur ms Rasul Nabi Yunus, ajaran Nur ms Rasul Nabi Ayub, ajaran Nur
ms Rasul Nabi Ilyas, ajaran Nur ms Rasul Nabi Syu’ib, ajaran Nur ms Rasul
Nabi Ibrahim yang berkelanjutan menjadi sunah nabi Yakub dan sunnah Nabi
Isma’il dan sunah nabi Ishaq, seterusnya menjadi sunnah nabi Yakub dan
sunnah nabi Yusuf, akhirnya sunnah nabi ZulKifli dan sunnah nabi Ilyasa’,
kesemuanya adalah kebangkitan kembali atau perulangan kembali ajaran
Nur ms Nabi Nuh.

Selanjutnya ajaran Nur ms Rasul Nabi Musa yang berkelanjutan menjadi


sunnah Nabi Harun, adalah perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi
Ibrahim. Zabur ms Nabi Daud yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi
Sulaiman, adalah suatu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi Musa.

Ajaran Nur ms Nabi Zakariya yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Yahya
adalah perulangan kembali dari Taurat ms Nabi Musa.

Injil ms Nabi Isa adalah satu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi
Daud.

Begitu dengan sunnah nabi yang namanya tidak disebut didalam al-Qur’an
ms Nabi Muhammad, masing-masing adalah satu perulangan kembali dari
ajaran Nur ms Nabi Adam.

Akhirnya al-Qur’an ms Nabi Muhammad yang menjadi Nabi Akhir Zaman,


yaitu yang menguasai dua kurun dimana kurun pertama pribadi nabi
Muhammad SAW hidup ditengah-tengah masyarakatnya dan kurun kedua
kelak dimana hanya al-Qur’an ms Rasul-Nya saja yang menentukan segala
hingga akhir zaman nanti.

Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa, khusus garis sejarah Nur ms
Rasul-rasul terdapat beberapa kontinuitas, seperti sunnah Nabi Ismail dan
Nabi Ishaq ke sunnah Nabi Yakub dan Nabi Yusuf ............... selanjutnya
sunnah Nabi Musa yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Harun, sunnah
Nabi Daud yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Sulaiman, begitu dengan
sunnah Nabi Zakariya yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Yahya.

Tetapi istimewanya al-Qur’an ms Rasul (Nabi Muhammad SAW), yang


menguasai dua kurun masa ,Adalah kelanjutan yang terpisah oleh tingkah
aduk-adukan Nur-dzulumat yang paralel dengan dzulumat ms syayathin. Hal
mana mirip dengan kelanjutan yang terpisah antara sunnah Nabi Adam yang
pertama dan yang kedua, sekalipun jangka waktu lamanya berbeda.

Sebaliknya garis sejarah dzulumat ms syayathin baik yang aduk-adukan Nur-


dzulumat maupun penyelewengan dzulumat ms syayathin adalah sambung
menyambung dari hasil aduk-adukan Nur-dzulumat dan atau penyelewengan
dzulumat ms syayathin.

Sehingga sejarah dzulumat ms syayathin dapat dikatakan hanya revolusi


balik nama belaka atas prinsip yang tetap sama atau kelanjutan cerita
fatamorgana yang membikin gila musafir dahaga ( Surat 024 An Nuur ayat
39).

Demikianlah paralisisasi sejarah Nur ms Rasul dan dzulumat ms syayathin


sebagai satu pembuktian atas prinsip sejarah yang diajukan oleh Surat 021
Al-Anbiya ayat 104.

Selanjutnya siapa yang menyebabkan terjadinya pergeseran sejarah dari Nur


ms Rasul umumnya dan sepeningggalan Nabi Muhammad SAW khususnya?
Jawabannya lihat pada uraian selanjutnya.

Faktor-faktor Pergeseran Sejarah Iman.

Surat 003 Ali Imran 137-148 mensinyalir faktor pergeseran sejarah Iman
sepeninggalan Nabi Muhammad SAW, demikian :
Qad khalat min qablikum sunanun fa siiruu fil ardhi fan zhuruu kaifa kaana
'aaqibatul mukadzdzibiin

Artinya :

137. “Sungguh, sebelum kalian (Muhammad SAW, telah berlaku corak ragam
perjalanan sejarah. Maka coba, jejalahi sepenjuru permukaan bumi ini
sehingga lihatlah betapa akibatnya yang hidup melacur Nur-dzulumat ms
syayathin”.

137. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena


itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Haadzaa bayaanul lin naasi wa hudaw wa mau'izhatul lil muttaqiin

Artinya :

138. “Al-Qur’an ms Rasul ini adalah satu pembuktian Ilmiah untuk kehidupan
manusia yakni satu pedoman hidup yaitu satu ajaran bagi yang hidup patuh
tanpa tedeng aling-aling”.

138. (Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Wa laa tahinuu wa laa tahzanuu wa an-tumul a'launa in kuntum mu'miniin

Artinya :
139. “Maka kalian atas pilihan Nur ms Rasul ini, jangan merasa rendah diri
juga jangan berkecil hati. Sebaliknya kalian dengan al-Qur’an ms Rasul ini,
adalah diatas segala jikalaulah kalian itu benar-benar hidup berpandangan
dan bersikap menurut yang demikian”.

139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.

Iy yamsaskum qarhun fa qad massal qauma qarhum mitsluhuu wa tilkal ay-


yaamu nudaawiluhaa bainan naasi wa li ya'lamallahul ladziina aamanuu wa
yattakhidza minkum syuhadaa-a wal-laahu laa yuhibbuzh zhaalimiin

Artinya :

140. “Jikalaulah kalian, atas pilihan Nur ms Rasul ini, mengalami satu cacat
niscaya yang demikian itu telah pernah mengenai bangsa mana saja. Yang
demikian itu adalah corak ragam perjalanan sejarah yang Kami (Allah), atas
satu pilihan Ilmu, memberi giliran diantara manusia. Yaitu guna Allah, dengan
satu ajaran ms Rasul-Nya, meng-Ilmu-I mereka yang hidup berpandangan
dan bersikap menurut demikian, yaitu Dia membikin diantara kalian menjadi
pejuang dimedan laga. Dan Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-
Nya, tidak menyukai pendukung dzulumat ms sy”

140. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya
kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan
masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-
orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu
dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-
orang yang zalim,
Wa li yumahhishallaahul ladziina aamanuu wa yamhaqal kaafiriin

Artinya :

141. “Yaitu guna Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya,


menyaring mereka yang benar-benar hidup berpandangan dan bersikap
dengan satu ajaran ms Rasul-Nya dan menghancurkan mereka yang atas
pilihan dz ms syayathin, bersikap negatif terhadap yang demikian”.

141. dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa
mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.

Am hasibtum an tadkhulul jannata wa lammaa ya'lamillaahul ladziina


jaahaduu minkum wa ya'lamash shaabiriin

Artinya :

142. “Apakah kalian, atas pilihan Nur ms Rasul, mengira bahwa kalian akan
memasuki tahap kehidupan yang bagaikan Taman Merindang kepuasan
sebelumnya Allah memberikan kepastian Ilmiah ms Rasul-Nya diantara kalian
yang sungguh-sungguh memperjuangkan yang demikian lagi yang teguh
bertahan dalam keadaan yang bagaimanapun gentingnya?!”.

142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata
orang-orang yang sabar.
Wa la qad kuntum tamannaunal mauta min qabli an talqauhu fa qad ra-aitu-
muuhu wa antum tanzhuruun

Artinya :

143. “Dan sungguh benar kalian, atas pilihan Nur ms Rasul, sebelumnya
bercita-cita sampai tetesan darah penghabisan akan mendukungnya.
Akhirnya kalian telah menyaksikan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya dan
akan terus menerus menyaksikan”.

143. Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu


menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu
menyaksikannya.

Wa maa muhammadun illaa rasuulun qad khalat min qablihir rusulu a fa im


maata au qutilan qalabtum 'alaa a'qaa-bikum wa may yanqalib 'alaa 'aqibaihi
; fa lay yadhurrallaaha syai-aw wa sa yaj zillaahusy syaakiriin

Artinya :

144. “Tidak ada kehidupan Muhammad itu (dalam dakwah al-Qur’an ms


Rasul) kecuali patron kehidupan dari ajaran Allah yang sungguh sebelumnya
telah berlaku berbagai sunnah Rasul. Maka apakah, jika dia telah mati atau
terbunuh dimedan perang, niscaya kalian yang telah menyatakan memilih
Nur ms Rasul balik kembali atas satu sistem sosial yang telah pernah
menjerat kalian?!. Maka siapapun yang balik kembali atas sistem sosial yang
telah penah menjeratnya itu niscaya yang demikian itu tidak saja akan
merusak ajaran Allah ms Rasul-Nya menjadi sesuatu yang lain (malah
merusak kehidupannya sendiri). Dan Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms
Rasul-Nya akan memberikan imbalan kehidupan hasanah hanya bagi yang
hidup merunduk menurut yang demikian”.

144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang,
maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan
Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Wa maa kaana li nafsin an tamuuta ilia bi idznillaahi kitaabam mu-ajjalaw


wmay yurid tsawaabad dun-yaa nu'tih minhaa wa may yurid tsawaabal
aakhira nu' tihii minhaa wa sa najzisy syaakiriii

Artinya :

145. “Tidak adalah bagi setiap diri kecuali agar dia, atas satu pilihan Ilmu
menyudahi hidupnya menurut izin Allah (alternatif Nur ms Rasul dan atau
dzulumat ms syayathin) sebagai pembukuan diri yang merupakan
kemungkinan gerak dalam satu ruang tertentu (ajal) didunia ini (untuk
mendapat satu kebangkitan diakhirat kelak). Maka siapa yang atas pilihan
dzulumat ms syayathin, mengingini imbalan kehidupan dari lingkungan dunia
(defect atau reflect) niscaya Kami (Allah) akan mengujudkannya menjadi
demikian. Sebaliknya siapa yang, atas pilihan Nur ms Rasul, mengingini
imbalan kehidupan terakhir niscaya Kami (Allah) akan mengujudkannya
menjadi demikian pula. Yaitu Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-
Nya, kelak akan memberikan suatu imbalan bagi yang hidup merunduk
menurut yang demikian”.
145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah,
sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa
menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia
itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula)
kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-
orang yang bersyukur.

Wa ka ayyim min nabiyyin qaatala ma'ahuu ribbiyyuuna katsiirun fa maa


wahanuu li maa ashaabahum fii sabiilil-laahi wa maa dha'ufuu wa mas
takaanuu wallaahu yuhibbush shaabiriin

Artinya :

146. “Dan betapa dari setiap nabi, yang atas pilihan Nur ms Rasul-Nya itu,
bertempur bersamanya berdivisi-divisi yang demikian banyaknya. Akhirnya
mereka itu tidak pernah merasa lelah, juga tidak merasa hina. Maka Allah,
dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, mencintai yang teguh bertahan
dalam keadaan yang bagaimanapun gentingnya”.

146. Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka


sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu
dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang
yang sabar.
Wa maa kaana qaulahum illaa an qaaluu rabbanagh fir lanaa dzunuubanaa
wa is-raafanaa fii amrinaa wa tsabbit aqdaa-manaa wan shurnaa 'alal qaumil
kaafi-riin

Artinya :

147. “Dan tidak ada jawab mereka yang demikian itu kecuali
menyatakan :”Wahai pembimbing kami maka, dengan pembuktian al-Qur’an
ms Rasul ini, revolusikanlah diri kami yang hidup serba salah yakni
kehidupan rakus oleh permainan dz ms syayathin disepenjuru pelaksanaan
hidup kami. Dan kukuhkanlah derap kehidupan kami atas pilihan Nur ms
Rasul. Akhirnya, atas pilihan Nur ms Rasul ini, menangkanlah kami terhadap
bangsa yang atas pilihan dz ms syayathin, bersikap negatif terhadap yang
demikian”.

147. Tidak ada do`a mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-
dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan
kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir".

Fa aataahumullaahu tsawaabad dun-yaa wa husna tsawaabil aakhirati


wallaahu yuhibbul muhsiniin

Artinya :

148. “Maka Allah, atas pilihan Nur ms Rasul-Nya, mengujudkan mereka yang
demikian menjadi imbalan kehidupan hasanah di dunia dan di akhirat kelak.
Dan Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, mencintai yang
bertujuan hidup ihsan”.

148. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala
yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan.

Dari petikan ayat-ayat diatas, terutama pada ayat 144, kenyataan sejarah
menjawab bahwa begitu Nabi Muhammad wafat maka serentak massal
manusia yang telah menyatakan diri muslim berubah menjadi murtad
dengan satu pemberontakan terhadap Madinah Munawwarah.

Namun dengan masih adanya “sekelompok kecil yang Iman-Nya


membara”maka kesetimbangan sosial dari Madinatul Munawwarah tetap
berjalan dalam garis Iman yang sebenarnya.

Surat 110 An Nashr ayat 1 – 3 menjelaskan Futuh Makkah menjadi sumber


penyusupan kebodohan massal terhadap Nur ms Rasul yang merusak Iman,
demikian :

Idzaa jaa-a nashrullaahi wal fat-h

Artinya :

1.“Bila ajaran Allah (al-Qur’an ms Rasul-Nya) telah berujud menjadi satu


kemenangan hidup yakni satu kemenangan patah”.

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.

Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil-laahi afwaajaa

Artinya :

2. “Maka lihatlah, pembuktian al-Qur’an ms Rasul, massal manusia akan


menyusup kedalam penataan hidup dari ajaran Allah (Dinul Islam) ms Rasul-
Nya”.

2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,


Fa sabbih bi hamdi rabbikawastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa

Artinya :

3. “Maka dakwahlah al-Qur’an ms Rasul ini untuk menjadi penyanjung hidup


menurut ajaran pembimbing anda (Muhammad SAW), yakni tuntutlah satu
perubahan diri kearah satu kehidupan menurut yang demikian.
Sesungguhnya Dia (Allah), dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya,
Pembina taubat tiada tara”.

3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun


kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Memenuhi doa Nabi Ibrahim maka Surat 12 Yusuf ayat 2 menegaskan bahwa
al-Qur’an ms Rasul diturunkan ditengah-tengah suku bangsa Arab. Dari itu
maka sikap orang-orang arab seumumnya merupakan salah satu faktor
penting diantara berbagai faktor yang menentukan sejarah
perkembangan ..................”.

Dengan demikian maka faktor massal manusia akan menyusup kedalam


penataan hidup dari ajaran Allah (Dinul Islam) ms Rasul-Nya” pada tingkat
pertama, mau tidak mau, berkaitan langsung dengan “Sikap orang-orang
arab seumumnya”.

Surat 049 Al Hujurat ayat 14-18 melukiskan sikap orang-orang arab ketika
itu, demikian:
Qaalatil a'raabu aamannaa qui lam tu'-minuu walaakin quuluu aslamnaa wa
lammaa yadkhulil iimaanu fii quluubi-kum wa in tuthii'ullaaha wa rasuulahuu
laa yalitkum min a'maalikum syai-an innallaaha ghafuurur rahiim

Artinya :

14. “Orang-orang arab (Jahiliyah) berkata : “Kami ber-Iman”, jawab = “Kalian


tidak hidup berpandangan dan bersikap dengan al-Qur’an ms Rasul”.
Sebaliknya katakan saja : “Kami menyerah untuk hidup dengan Islam satu-
satunya penataan” dalam arti Iman belum mantap dihati kalian. Sebaliknya
jikalau kalian hidup patuh dengan ajaran Allah ms Rasul-Nya niscaya Dia
(Allah), dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, tidak akan mengurangi
sesuatu dari hasil usaha kalian. Sesungguhnya Allah, dengan pembuktian al-
Qur’an ms Rasul-Nya, adalah maha revolusiner lagi pemberi kepastian
menurut pilihan masing-masing”.

14. Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah
(kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah
tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu ta`at
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala)
amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Innamal mu'minuunal ladziina aamanuu billaahi wa rasuulihii tsumma lam


yartaa-buu wa jaahaduu bi amwaalihim wa an-fusihim fii sabiilillaahi ulaa-ika
humush shaadiquun

Artinya :

15. “Sebenarnya mukmin itu adalah yang hidup berpandangan dan bersikap
dengan ajaran Allah ms Rasul-Nya, selanjutnya mereka tidak mengada-
adakan. Dan mereka sepenuh hati berjuang mempertaruhkan segala harta
benda dan diri mereka sendiri dalam menegakkan sistem hidup (Dinul Islam)
dari ajaran Allah ms Rasul-Nya. Demikianlah mereka yang benar-benar ber-
Iman”.

15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang


beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar.

Qui a tu'allimuunallaaha bi diinikum wallaahu ya'lamu maa fis samaawaati wa


maa fil ardhi wallaahu bi kulli syai-in 'aliim

Artinya :

16. Apakah kalian (yang mengada-adakan itu) mau meng-kuliahkan Allah dan
Rasul-Nya tentang penataan hidup kalian ?! Padahal Allah dengan
pembuktian Al-quran ms Rasul-NYA, yang men-Ilmu-i setiap apa yang diruang
angkasa dan setiap apa yang dibumi ini. Dan Allah, dengan pembuktian Al-
qur’an ms Rasul-NYA, adalah pemberi ilmu bagi setiap apapun.

16. Katakanlah (kepada mereka): "Apakah kamu akan memberitahukan


kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu."

Yamunnuuna 'alaika anaslamuuqul laa tamunnuu 'alayya islaamakum


balillaahu yamunnu 'alaikum an hadaakum HI iimaani in kuntum shaadiqiin
Artinya :

17. “Mereka , dengan dalih menyerah diri untuk hidup dalam lingkungan
penataan Islam, mempunyai cita jahat terhadap al-qur’an ms anda
(Muhammad) Maka tegaskan : “ Tidak usahlah kalian dengan dalih menyerah
diri untuk hidup dalam lingkungan penataan islam itu, mempunyai cita jahat
terhadap al-qur’an ms Rasul-KU ( Muhammad SAW ). Sebaliknya Allah
dengan al-qur’an ms Rasul-Nya mengandung cita atas kalian untuk
mempedomani hidup kalian guna hidup berpandangan dan bersikap
demikian, jikalaulah kalian itu benar-benar mau ber-IMAN “

17. Mereka merasa telah memberi ni`mat kepadamu dengan keislaman


mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi ni`mat
kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan
ni`mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu
adalah orang-orang yang benar".

Innallaaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ardhi wallaahu bashiirum bi maa


ta'maluun

Artinya :

18. “Sebenarnya Allah, seperti halnya Dia memastikan secara ilmiah semesta
kehidupan angkasa dan bumi ini, begitu Dia memastikan untuk hidup
sekalian manusia, yaitu Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya,
adalah Pembina pandangan hidup dengan mana kalian melakukan setiap
apapun”.

18. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Selanjutnya Surat 009 Taubah ayat 97-102 lebih memperjelas lagi maksud-
maksud arab jahiliyah yang bermotip jahat terhadap al-Qur’an ms Rasul
demikian:
Al a'raabu asyaddu kufraw wa nifaa-qaw wa ajdaru allaa ya'lamuu huduuda
maa anzalallaahu 'alaa rasuulihii wal-laahu 'aliimun hakim

Artinya :

97. “Orang-orang arab (Jahiliyah) adalah kufur-kufur dan munafik-munafik


manusia terhadap al-Qur’an ms Rasul yaitu cirri-cirinya bahwa mereka tidak
memahami konsep al-Qur’an yang Allah telah menurunkan ms Rasul-NYa.
Yaitu Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, adalah Pembina
kehidupan ilmi-ah lagi pembentuk kehidupan hukum tiada tanding”.

97. Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya,
dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah
kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Wa minal a'raabi may yattakhidzu maa yunfiqu maghramaw wa


yatarabbashu bikumud dawaa-ira 'alaihim daa-iratus sau-i wallaahu samii'un
'aliim

Artinya :

98. “Yaitu segolongan orang-orang arab (yang dengan dalih menyerah diri
untuk hidup dalam penetaan islam), adalah yang memperlakukan apa yang
mereka korbankan itu menjadi sebangsa suapan dengan mana mereka
menantikan perubahan situasi yang menguntungkan mereka dan atau
kehancuran terhadap kehidupan kalian atas pilihan Nur ms Rasul.
Sebenarnya atas mereka yang demikian itulah giliran kehidupan jahat saling
menghancurkan. Dan Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya,
adalah Pembina pandangan hidup lagi pembentuk kehidupan ilmi-ah tiada
tanding”.

98. Di antara orang-orang Arab Badwi itu, ada orang yang memandang apa
yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian dan dia menanti-
nanti marabahaya menimpamu; merekalah yang akan ditimpa marabahaya.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Wa minal a'raabi may yu'minu billaahi wal yaumil aakhiri wa yattakhidzu maa
yunfiqu qurubaatin 'indallaahi wa sha-lawaatir rasuuli alaa innahaa qurbatul

Artinya :

99. “Dan segolongan lagi orang-orang arab adalah yang hidup berpandangan
dan bersikap dengan ajaran Allah (al-Qur’an) ms Rasul-Nya dengan mana
yakni mencapai tujuan terakahir. Sehingga mereka memperlakukan suatu
pendekatan diri kedalam satu kehidupan menurut ajaran Allah, yaitu
memenuhi harapan sunnah Rasul-Nya. Ketahuilah bahwa yang demikian itu
adalah satu pengorbanan untuk keperluan hidup mereka sendiri yang Allah,
dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, kelak akan memasukkan
mereka kedalam satu kehidupan saling kasih sayang menurut-Nya.
Sesungguhnya Allah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, adalah
Pembina kehidupan maha revolusioner lagi pemberi kepastian hidup menurut
pilihan masing-masing”.

99. Dan di antara orang-orang Arab Badwi itu, ada orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya
(di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai
jalan untuk memperoleh do`a Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu
adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak
Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
lahum sa yudkhiluhumullaahu fii rah-matihii innallaaha ghafuurur rahim

Artinya :

100. “Yaitu pendukung-pendukung kehidupan Nur ms Rasul dari sebagian


Muhajirin dan sebagian Anshor dan yang mengikuti mereka dengan tujuan
ihsan. Allah, atas pilihan Nur ms Rasul-Nya, meridlai menjadi satu kehidupan
mereka yaitu mereka menyenangi satu kehidupan menurut demikian. Maka
Dia (Allah), dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, menghantar ujud
kehidupan mereka yang demikian ini menjadi bagaikan Taman Merindangkan
Panen, yang dipermukaan dalamnya itu diairi berbagai jenis batang air yang
menyuburkannya, yang abadi didalamnya itu seabadi Imannya. Yang
demikian itu (al-Qur’an ms Rasul) adalah Pembina kehidupan menang lagi
agung tiada tanding”.

100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di


antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Itulah kemenangan yang besar.
Was saabiquunal awwaluuna minal mu-haajiriina wal anshaari wal ladziinat
ta-ba'uuhum bi ihsaanir radhiyallaahu 'an-hum wa radhuu 'anhu wa a'adda
lahum jannaatin tajrii tahtahal anhaaru khaa-lidiina fiihaa abadan dzaalikal
fauzul 'azhiim

Artinya :

101. “Dan segolongan dari orang-orang Arab (Jahiliyah) disekeliling kalian


yang hidup Nur ms Rasul adalah munafiq, yaitu bagian dari warga Madinah
Munawwarah mereka tetap bersikeras atas pilihan aduk-adukan Nur dz ms
syayathin yang kalian tidak mempunyai ilmu tentangnya. Tetapi Kami (Allah),
dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul-Nya, mengilmu-i mereka yang kelak
mereka yang demikian akan Kami timpa bencana ganda. Akhirnya mereka,
dengan aduk-adukan Nur dz ms sy, akan terjerumus kedalam kehidupan
bencana yang tiada tanding”.

101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-
orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan
dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka,
(tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa
dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.

wa mim man haulakum minal a'raabi munaafiquuna wa min ahlil madiinati


maraduu 'alan nifaaqi laa ta'lamuhum nahnu na'lamuhum sa nu'adzdzibuhum
marrataini tsumma yuradduuna ilaa 'adzaabin 'azhiim

Artinya :

102. “Dan lain-lain sebangsanya mereka hidup bergelimang dengan berbagai


kesalahan, berlaku aduk-adukan Nur dz as syayathin. Semoga Allah
memberikan taubat atas mereka yang demikian. Sesungguhnya Allah,
dengan pembuktian al-Qur’an as Rasul-Nya, adalah Pembina kehidupan
maha revolusioner lagi pemberi kepastian hidup menurut pilihan masing-
masing”.
102. Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka,
mereka mencampur baurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain
yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Berdasar pembuktian ayat-ayat diatas maka faktor-faktor pergeseran sejarah


Iman dapat dibedakan menjadi :

Nilai-Nilai Sosial Anthropologi Arab Sebagai Faktor Intern.

Adapaun nilai-nilai sosial anthropologi Arab adalah berpangkal kepada dua


cabang.

Pertama Aribah (Arab asli) yaitu kelanjutan dari Baqiyah yakni hasil
pembauran dari sisa-sisa bangsa “Ad dan Tsamud. Dan bagian yang telah
punah dinamakan Ba-idah.

Asal usul bangsa ‘Ad dan Tsamud adalah turunan dari mereka yang Allah
telah menyelamatkannya bersama Nabi Nuh.

Para ahli sejarah memperkirakan bangsa Tsamud bertempat tinggal dipadang


pasir Nejd yaitu disebelah utara dan timur laut Madinah sekarang dengan
kotanya yang terkenal adalah Mada-in Saleh.

Sedang bangsa ‘Ad diperkirakan bertempat tinggal dipadang pasir Rabba el


Khali yang terletak disebelah selatan kota Riyadh dan sebelah timur San’a
sekarang.

Selanjutnya sisa-sisa Ad dan Tsamud berbaur menjadi “Aribah”.

Dua cabang yang paling terkenal ialah Jurhum I, yang mendiami daerah
Yaman, dan Jurhum II, yang disekitar tahun 2000 Sm sudah mendiami daerah
Hijaz yaitu Mekkah dan sekitarnya sekarang ini.

Bahasanya terkenal dengan bahwa Arab Hisyar atau Hamir yang kira-kira
sejenis dengan bahasa Hadramaut sekarang ini.

Cabang suku bangsa Jurhum I terkenal dengan kerajaan Saba’ yang rajanya
bernama Bilkis yang akhirnya menyatakan Iman menurut sunnah Nabi
Sulaiman.

Tetapi karena seumumnya bangsa Saba’ menyatakan kufur maka Allah


menghancurkan mereka melalui penghancuran bendungan Ma’rab yang
terletak disebelah timur kota San’a.

Akibatnya suku bangsa Jurhum I menjadi gentayangan dan migrasi ketempat


lain. Sebagian dengan menyusur pantai laut merah menuju ke utara sampai
di Yastrib (Medinah), sebagian menetap disini a.l. terkenal suku Khazraj dan
A’ua.

Bagian lain terus keutara dan sampai di Syam, sekarang terkenal dengan
Siria, Libanon dan Yordan, sebagian menetap dan membentuk kerajaan Banu
Khasan, yang semenjak abad ke-3M sudah menganut agama Kristen.

Sebagian lagi terus berpindah ketimur dan menempati lembah Furat dan
Tigris, diantaranya terkenal suku Tanukh dan Mamir, dan mendirikan
kerajaan Hijrah atau Lakhmid, yang pada abad ke-4M juga sudah menjadi
pendukung agama Kristen.

Mereka berpencar sampai ke Libanon selatan. Bagian lain dari bangsa Saba’
yang tetap tinggal di selatan, setelah pecah bendungan Na’rab, mereka
berpencar ke timur, bertempat tinggal di Omen, Bahrin dan didaerah Nejed
diantaranya terkenal suku Kindah.

Demikianlah pokok-pokok sosio-antropologi “Aribah” (bangsa arab asli) yang


berpangkal kepada “apa yang telah menjadi pujaan nenek moyang (dz ms
sy) yang selanjutnya mendapat kredit dari kristenisme dan najusi.

Kesemuanya ini adalah penting dan menjadi modal diri (nafsun) dalam
menghadapi nilai Qur’an kelak.

Sebagian lain dari modal diri (nafsun) bangsa Arab adalah faktor dari unsure
Kusta’rabah yaitu yang mendapat naturalisasi dari bangsa arab.

Istilah musta’rabah atau indi-arab berpangkal dari migrasi nabi Ibrahim


bersama isteri beliau yaitu Hajar dan Sirah dari Babilonia ke Palestina dan
Hijaz diperkirakan sekitar tahun 2000 SM.

Dalam migrasi ini Nabi Ibrahim bermodal “shuhuf Ula” dan berhasil
menguasai Mekkah dan sekitarnya yang berpenduduk Jurhum II dan daerah
Syam yang berpenduduk suku bangsa suku bangsa yang berasal dari lembah
Babilonia.

Dari perkawinan Nabi Ibrahim dengan Hajar maka lahir Nabi Ismail. Akhirnya
Nabi Ismail kawin dengan wanita aribah dari cabang Jurhum II.

Dan dari perkawinan ini maka lahirlah Kusta’rabah atau Indo-babilon yang
mengambil klen Adnan. Dari itu maka Kusta’rabah atau Indo-Babilon
dinamakan Adnaniyyun.

Pemencaran Kusta’rabah/Indo-Babilon/Indo-Arab menjadi berbagai suku


keseluruh jazirah arab ialah a.l. suku Quraisy mendiami daerah Mekkah,

suku Salim mendiami Madinah dan sekitarnya, suku Hanifah mendiami


Yamamah dan daerah antara Yamamah dan Bahrain, suku Tsaqif mendiami
daerah Tha-if,
suku Tamim mendiami daerah Bahrain, suku asad dan hawazin mendiami
daerah sebelah timur Kuffah dan barat Tima’, kebanyakan kaum khwarij dan
muktazillah berasal dari suku kabi’ah, yang semenjak abad ke-4 H
kebanyakan sudah menjadi pendukung kristenisme,suku Kinanah mendiami
lembah Tihanah, dsb.

Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa istilah “badawi (badiyah) dan istilah
“Madani” (Madaniyyun) adalah berkaitan dengan daerah tempat tinggal
masing-masing, dan bukan menunjukkan kesukuan.

Semua bangsa arab, baik arab asli (aribah) maupun musta’rabah, yang
bertempat tinggal didesa dinamakan orang Badawi (orang desa), sebaliknya
yang ditinggal di kota dinamakan orang Madani (orang kota).

Demikianlah sosio-antropo-sentris Aribah dan Musta’rabah sebagai faktor


intern yang mengakibatkan balik kembali atas sistem sosial yang telah
pernah menjerat kalian, sehingga sepeninggalan Nabi Muhammad hingga
abad ke-20 sekarang ini berlaku saling perang antar umat yang sama-sama
mengaku ber-Iman (Iman = percaya).

Unsur Bani Israil dan Yahudi sebagai Faktor Extern

Perkawinan Nabi Ibrahim dengan Sarah, berdomisili di Palestina, melahirkan


Nabi Ishaq, hasil perkawinan Nabi Ishaq dengan seorang wanita Babilon
melahirkan Nabi Yakub.

Nabi Yakub melahirkan 12 anak diantaranya terkena dengan nama Israil,


Yahuda, Imran dan Nabi Yusuf yang akhirnya berdomisili di Mesir.

Dari itu maka istilah Bani Israil dan Yahudi, dilihat dari sudut keturunan,
adalah suku bangsa yang berumpun kepada keturunan Nabi Yakub. Suku
bangsa Bani Israil dan Yahudi adalah rumpun bangsa yang lahir dan
dibesarkan dalam udara Fir’aunisme di Mesir, sepeninggalan Nabi Yusuf as.

Sunnah Yusuf adalah salah satu dari kelanjutan sunnah Ibrahim yang berhasil
membentuk pandangan rakyat Mesir dikala itu (± abad ke-19 SM) dengan
satu ajaran as Rasul, dimana Nabi Yakub sekeluarga ikut memboyong ke
Mesir.

Selanjutnya sepeninggalan Nabi Yakub dan Yusuf. Akhirnya semenjak Fir’un


dinasti Ramses II, sebagai akibat dari perang Hykos, Bani Israil, Yahudi, dsb.
Digusur dan diperbudak di Mesir.

Politik, sebagai panglima kebudayaan Fir’aun, menghasilkan “Tauchid


Achnatun”, sebagai hasil akulturasi proses kebudayaan Firaunisme dan Indo-
Babilon-Asyria, dipihak lain sebagai bukti penyelewengan Nur ms Rasul
Yusuf.
Sunnah Musa, adalah “Sunnah turunan” Nabi Yakub melalui keluarga Imran
(± abad ke-12 SM), dengan tingkat persiapan dan pembinaan Iman di Mesir,
yaitu masa pembebasan diri dari perbudakan Fir’aun, akhirnya Nabi Musa
berhasil membebaskan Bani Israil dan Yahudi dan menatakan Iman sebagai
kenyataan hidup Nur ms Rasul di Palestina.

Sepeninggalan Nabi Musa dan Nabi Harun maka muncul Musa Samiri yang
melakukan aduk-adukan Taurat ms Musa sehingga pada abad ke-11 SM
menjadi makanan empuk peradaban Kreta dari bangsa Filistin dengan
rajanya Jalut.

Sunnah Daud dan Sulaiman, merupakan kebangkitan kembali sunnah


turunan Nabi Yakub, yaitu Zabur ms Daud yang membebaskan Bani Israil dan
Yahudi dari perbudakan Jalut (bangsa Filistin). Dengan kemenangan Zabur
ms Daud maka Bani Israil dan Yahudi kembali berhasil menguasai permukaan
bumi Kan’an yang berpusat di Palestina dipergerakan pada abad ke-10 SM,
yang dilanjutkan dengan sunnah Sulaiman.

Sepeninggalan beliau terjadi lagi aduk-adukan Nur-dz ms sy yang akhirnya


membikin Bani Israil dan Yahudi dihancurkan oleh bangsa Asyria (Tiglat
Pelasar) dan bangsa Babilonia (Nebukadnezar) sehingga menjadi tawanan
selama 100 tahun lebih di Babilonia.

Hal mana oleh Surat 017 Bani Israil ayat 2-8 dengan singkat menggambarkan
demikian :

Wa aatainaa muusal kitaaba wa ja'alnaa-hu hudal li banii israa-iila allaa tatta-


khidzuu min duunii wakiilaa

Artinya :

2. “Dan Kami telah datangkan kitab Taurat ms Musa, yakni Kami bikin yang
demikian menjadi pedoman hidup bagi Bani Israil : “Agar kalian jangan
membikin selain Taurat ms Rasul-ku ini menjadi pemberi pimpinan hidup
satu-satunya”.

2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab
Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu
mengambil penolong selain Aku,

Dzurriyyata man hamalnaa ma'a nuuhin innahuu kaana 'abdan syakuuraa

Artinya :

3. “Menjadi (Bani Israil) turunan dari yang Kami telah selamatkan bersama
sunnah Rasul Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh dengan sunnah Rasulnya) adalah
abdi kehidupan sesyukur-syukurnya”.

3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.
Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.

Wa qadhainaa ilaa banii israa-iila fil kitaabi la tufsidunna fil ardhi marrataini
wa la ta'lunna 'uluwwan kabiiraa

Artinya :

4. “Dan Kami, berdasar isi Taurat ms Musa, telah pastikan kepada Bani Israil :
“Kalian benar-benar merusak kehidupan dipermukaan bumi ini menjadi dua
muka, sehingga dengan itu kalian sungguh berlagak tinggi setinggi-tingginya
lagi gede segede-gedenya”.

4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu:
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali
dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang
besar."
Fa idzaa jaa-a wa'du uulaahumaa ba-'atsnaa 'alaikum 'ibaadal lanaa ulii
ba'sin syadiidin fa jaasuu khilaalad diyaari wa kaana wa'dam maf uulaa

Artinya :

5.“Seterusnya tatkala janji (ketentuan) pertama yang dua muka itu telah tiba,
“Kami bangkitkan atas kalian satu abdi kehidupan sosial yang, menurut
Kami, mempunyai keganasan luar biasa”, hardik Allah kepada Bani Israil
selanjutnya, “Maka mereka itu mengonarkan segala segi kehidupan berumah
tangga, dan itulah ketentuan yang diperlakukannya”.

5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-
kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Tsumma radadnaa lakumul karrata 'alai-him wa amdadnaakum bi amwaaliw


wa baniina wa ja'alnaakum aktsara nafiiraa

Artinya :

6.“Selanjutnya, “Kami kembalikan bagi kalian kemerdekaan atas mereka


(yang demikian ganas itu) Kami limpahkan bagi kalian harta benda dan
turunan, ialah Kami bikin kalian itu menjadi berpuak-puak demikian
banyaknya”.

6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka


kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan
Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa'tum fa lahaa fa idzaa jaa-a


wa'dul aakhirati li yasuu-uu wujuuhakum wa li yadkhulul masjida kamaa
dakhaluuhu awwala marratiw wa li yutabbiruu maa 'alau tatbiiraa

Artinya:

7. "Jikalau kalian berlaku ihsan niscaya kalian berlaku ihsan itu adalah untuk
kalian sendiri, (tegas Allah kepada Bani Israil). "Sebaliknya, jika kalian
bertujuan jahat dengan pilihan aduk-adukan Nur-dzulumat ms syayathin
apapun maka begitulah pula", hingga tatkala ketentuan terakhir telah tiba,
"Supaya mereka (yang demikian ganas itu) mengonarkan pandangan hidup
kalian, yakni agar mereka itu menggusur masjid satu pembinaan Iman
sebenarnya menjadi gereja (tempat pemujaan Iman percaya)", seperti halnya
mereka itu menggusur pada kali pertama, "Agar mereka itu menghacurkan
(aduk-adukan Nur-dz ms sy apapun) yang kalian berlagak tinggi itu menjadi
sehancur-hancurnya".

7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan
jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-
orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke
dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali
pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka
kuasai.
'Asaa rabbukum ay yarhamakum wa in 'uttum 'udnaa wa ja'alnaa jahannama
lil kaafiriina hashiiraa.

Artinya :

8. "Kiranya pembimbing kalian, dengan Nur ms Rasul-Nya, akan


mengurniakan kalian satu kehidupan saling kasih sayang menurut sunah
Rasul-Nya (tandas Allah dengan dakwah al-Qur'an ms Rasul-Nya kepada Bani
Israil) "Tetapi jika kalian kembali aduk-adukan Nur dz ms sy apapun niscaya
kami menimpa kalian". Yakni Kami bikin jahannam bagi yang dengan pilihan
dz ms sy apapun bersikap negative terhadap pembuktian Ilmiah al-qur'an ms
rasul kami ini menjadi semacam penjara".

8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat (Nya) kepadamu;


dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali
(mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang
yang tidak beriman.

Sepeninggalan Nabi Daud dan nabi Sulaiman, Bani Israil dan Yahudi, pecah
belah, wilayah utara menjadi Yudea dan didominir oleh Yahudi , bagian
selatan menjadi Israilia dan didominir oleh Bani Israil.

Raja Asyria, Sargon II, dalam tahun 722 SM menaklukan wilayah Israilia, Bani
Israil ditawan dan diangkut ke Babilon.

Akhirnya setelah bangsa Asyria ditaklukan oleh bangsa Babilon maka Bani
Israil bagaikan piala bergilir pindah tangan menjadi tawanan bangsa
Babilonia, maka Nebukadnezar menaklukan Yudea dalam tahun 597 SM dan
Yahudi di tawan dan diangkut ke Babilon pula.

Dari pembuktian surat Bani Israil ayat 2 - 8 diatas, terutama ayat 7,


membuktikan bahwa "hidup aduk-adukan nur dz ms sy adalah makanan
empuk dari kekuatan dz ms sy, sebaliknya dzulumat ms sy hanyalah
bayangan yang berhadapan dengan kenyataan Nur ms Rasul".

Dari itu maka Taabuut yang berisi ketentuan-ketentuan dari sisa-sisa


peninggalan sunnah Musa dan Harun yang hampir semodel dengan ajaran
fikih, tauhid, akhlaq dan tasauf, tidak mungkin menang terhadap Jalut, hanya
Zabur ms Daud-lah yang mampu mengalahkan Jalut.

Setelah wilayah Israil dicaplok oleh Sargon II, demi kepentingan politik dan
guna menyesuaikan diri dengan penguasa yang sekufur-kufurnya, maka raja
Josiah dari Yudea mereformasikan "Sisa-sisa peninggalan nabi Musa dan
Harun", terdiri dari dokumen J (Jenoyah) dam dokumen E (Elohim), menjadi
satu dokumen D (lima kitab yang memberi hukum = Pautateuh), yaitu lima
kitab bagian permulaan, menjadi satu kitab suci yang terkenal kitab
perjanjian lama.

Pada tahun 560 SM bangsa Babilonia dikalahkan oleh bangsa Persia lama
dibawah pimpinan raja Cyrus yang dilanjutkan oleh Cambyses, Bani Israil dan
Yahudi dibebaskan dari tawanan di Babilonia dan diperbolehkan pulang untuk
membangun kembali Palestina.

Sebagai hasil studi selama 100 tahun lebih di Babilonia surat al Baqarah ayat
102 menjelaskan demikian :

Wat taba'uu maa tatlusy syayaathiinu 'alaa mulki sulaimaana wa maa kafara
sulaimaanu walaakinnasy syayaathiina kafaruu yu'allimuunan naasas sihra
wa maa unzila 'alal malakaini bi baabila haaruta wa maaruuta wa maa
yu'allimaani min ahadin hatta yaquulaa innamaa nahnu fitnatun fa laa takfur
fa yata'allamuuna minhumaa maayufarriquuna bihii bainal mar-i wa zaujuhii
wa maa hum bi idznillahi wa yata'allamuuna maa yadhuruhum wa laa
yanfa'uhum wa laqad 'alimuu la manisy taraahu maa lahuu fil aakhirati min
khalaaqiw wa la bi'sa maa syarau bihii anfusahum lau kaanuu ya'lamuun.

Artinya :

102. "yakni mereka mengikuti motivasi studi syayathin (yang menumpang


tindihkan Nur dz) atas kekuasaan sunah Sulaiman ( yang bernilai Nur dan dz
dari Zabur ms Daud). Bukanlah sunnah Sulaiman yang merusak kehidupan
tetapi sunnah Syayathinlah yang merusak kehidupan, mereka mengajar
manusia satu sulap aduk – adukan Nur – Dz ms sy, yaitu apa yang telah
diturunkan atas hasil karya pujangga Babilon berupa Harut dan Marut,
keduanya tidak mengajar seseorang hingga memberikan satu komentar :
"Sebenarnya kita ini adalah pendukung ajaran yang tidak berujung tidak
berpangkal (fitnah). Maka kalian jangan mengengkarinya !". Selanjutnya dari
keduanya itulah mereka mempelajari apa yang dengannya mereka memecah
belah kehidupan sesama manusia dan setiap kesatuan hidupnya. Yaitu
dengan mana mereka bukanlah yang memelaratkan seseorang kecuali
dengan perkenan Allah menurut pembuktian sunnah Rasul-Nya. Yakni
mereka mempelajari apa yang memelaratkan hidupnya, yaitu yang tidak
dapat mengantarkan hidupnya mencapai satu tujuan terakhir. Padahal
sungguh mereka sudah mengetahui, siapa sebenarnya yang membongkar
pasang ajaran Allah ms Rasul-Nya menjadi rongsokan aduk-adukan Nur dz
ms sy, bagi yang demikian bukanlah perancang kehidupan yang bisa
mencapai satu tujuan terakhir. Maka sungguh sejahat-jahat sesuatu adalah
dirinya yang cenderung membongkar pasang pembuktian-pembuktian Allah
ms Rasul-Nya (menjadi rongsokan aduk-adukan Nur dz ms sy), andaikata
mereka memiliki ilmu yang demikian bernilai agung".

102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka
mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi
manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan
di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir,
kalau mereka mengetahui.

Bani Israil dan Yahudi yang pulang kembali ke Palestina dibawah pimpinan
Ezra dan Nehemiah adalah golongan yang fanatik membabi buta ingin
membangun satu masyarakat Yahudi secara konsekuen menurut kitab
Perjanjian Lama.

Dari golongan inilah kelak lahir gerakan Zionisme, yaitu gerakan yang fanatik
dan ingin membangun satu masyarakat Yahudi menurut wahyu yang
diterima di bukit Zion.

Untuk itulah Ezra dan Nehemiah melakukan satu fusi atau unifikasi terakhir
(tahun 444 SM) dengan menambahkan dokumen P (kumpulan catatan yang
dibuat dan bersudut subyektif pendeta) kedalam dokumen D ( Deutoronomy /
Peutateuh) menjadi 5 kitab bagian pertama Perjanjian Lama (kitab kejadian,
kitab keluaran, kitab Imamat orang lewi, kitab ulangan, dan kitab bilangan)
yang dipopulerkan sebagai buah tangan nabi Musa sendiri.

Sebaliknya Bani Israil dan Yahudi yang sudah mengenyam alam pikiran
Yunani, mereka menganggap bahwa Kitab Perjanjian Lama harus di tafsirkan
memenuhi kepentingan masyarakat yang sudah berubah, hasilnya lahirlah
Ilmu Pengetahuan Barat yang Naturalisme dan Idealisme.

Perguruan-perguruan tinggi seperti Sarbone, Oxford, Havard, dsb adalah


kelanjutan dari Talamudisme.

Golongan Bani Israil dan Yahudi yang demikian tidak mau pulang ke Palestina
dan menyelinap didalam berbagai bangsa sehingga mewarnai kebudayaan
dan kehidupan bangsa-bangsa di dunia ini.

Dari itu maka mereka disebut Diaspora, semakna dengan Hoakiauu / Cina
perantauan, mereka kelak menjadi Amerika Serikat, British, Jerman, Perancis,
Belanda, Belgi, Spanyol, Portugis, Swiss, Rusia, Polandia, Norwegia,
Yugoslavia, Bulgaria, dsb.

Fusi / Unifikasi terakhir dibawah pimpinan Ezra dan Nehemiah sepulangnya


dari Babilonia, menjadi kitab Perjanjian Lama adalah merupakan aduk-
adukan dari unsur-unsur Fir'unisme, Asyria, Namruz-isme dari Babilonia.

Sebaliknya Diaspora adalah maling Ilmu Allah bermerk palsu alam pikiran
Yunani.

Munculnya Yunani dalam abad ke-5 SM, yang berasal dari suku bangsa Arya
yang menyerbu ke pulau-pulau diteluk Aegen pada zaman nabi Musa
menghijrahkan Bani Israil dari Mesir pulang ke Palestina, adalah pengaruh
dari kebangkitan Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud.

Jadi alam pikiran Yunani yang terdiri dari Naturalisme adalah hasil
penyelewengan Nur ms Rasul (Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud) menjadi
aduk-adukan Nur dz ms sy.

Yahudi dan Bani Israil adalah mahluk Allah yang dikuruniai kemampuan lebih
hebat dibanding dengan yang lainnya oleh karena Allah terus menerus
menurunkan Ilmu ms Rasul-Nya didalam pangkuan mereka selama 2000
tahun.

Dan seiring dengan itu mereka juga mendapat kehormatan menjadi piala
bergilir dalam Musabaqah atau pertandingan politik antara kebudayaan /
peradaban sungai Nil dan sungai el-Furat dan Tigris, Yahudi dalam perjalanan
sejarah menjadi pemegang pos pemindahan kebudayaan dari dan atau untuk
bangsa-bangsa dipanggung peradaban.

Mereka bekerja dengan dua Idea yang bukan saja telah menyelamatkan diri
dari kemusnahan kebangsaannya tetapi adalah terus menerus
mempengaruhi dunia barat sekarang ini.

Idea Pertama adalah pengundang-undangan sebagian dari kitab sucinya,


sehingga menghadiahkan kepada dunia kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru.

Idea yang kedua ialah penyelubungan idea-idea yang berbau Yahudi untuk
diexport, ini telah memberikan kepada dunia pertama-tama agama kristen,
selanjutnya Islamisme.

Demikianlah strategi dan taktik sosio anthropologi atau anthroposentris


Yahudi dan Bani Israil yang dikatakan oleh Max I Dimont dalam bukunya The
Indestructible Jews memiliki tiga tahap perjalanan yakni tahap I sejak nabi
Ibrahim s.d. nabi Isa, 2000 tahun pertama pertama dimana Bani Israil dan
Yahudi berpencar kesepenjuru dunia bagaikan bola-bola api,

tahapan II sejak nabi Isa s /d Ben Gurion (perdana menteri I Israil – 1948)
sebagai 2000 tahun kedua dimana Bani Israil dan Yahudi berhasil
menghimpun kekuatannya menjadi satu kekuatan dunia dan terakhir

tahapan III dari Ben Gurion s / d. masa yang akan datang, Yahudi akan
menyelesaikan tugas akhirnya yaitu menjadi pemimpin umat manusia
dipermukaan bumi ini.

Naturalisme Yunani dengan Makro Atomisme nya melahirkan Imperium


Romawi yang imperalisme dan kapitalistis dengan gagasan dasarnya
individualisme yang mengujud menjadi filsafat liberalisme.

Mikro Atomisme yang menjadi landasan filsafat kolektivisme dan melalui


Alexander The Great (abad ke-3 SM) menghadiahkan kolektivisme untuk
tumbuhnya Persia Baru yang kolektiv-imperialis sebagai Blok Timur yang
berhadapan dengan Imperium Romawi sebagai Blok Barat.

Sepeninggalan Alexander The Great Imperium Greek pecah belah menjadi


dibawah kekuasaan masing-masing jenderalnya.

Mesir dan seluruh daerah Palestina dikuasai oleh Jenderal Ptolomeus, Persia
sampai dengan daerah-daerah sekitar Furai dan Tigris dikuasai oleh Jenderal
Sulucus dan daerah Yunani dikuasai oleh Jenderal Antigonus.

Bani Israil dan Yahudi berpecah belah dan saling pinjam tangan jenderal-
jenderal Alexander The Great untuk menghancurkan musuh sesamanya.

Malah ada yang meminjam jenderal Pompeye dari Romawi sehingga


semenjak tahun 67 SM seluruh wilayah Israil dan Yudea jatuh ketangan
imperius Romawi.

Dikala itu setiap manusia dihadapkan kepada pilihan antara


Individualisme....kolektivisme Persia (Blok Timur) dengan kenyataan bahwa
keduanya adalah sama-sama penjajah yang membikin massal manusia
menjadi miskin papa.

Dimana aduk-adukan Nur dz ms sy adalah bukan obat kecuali hanya


semacam obat penenang belaka.

Maka dalam suasana yang demikian nabi Isa as, dengan dakwah Injil ms
Rasul mengajukan alternatif Kaljasadi berdasar iman pandangan dan sikap
hidup.

Akhirnya Injil ms Isa memenangkan kehidupan, dibuktikan dengan hancurnya


Imperius Romawi dibawah pimpinan Raja Nero dan Imperium Greek dibawah
pimpinan jenderal-jenderal Alexander The Great.

Bani Israil dan Yahudi membuktikan kebenaran surat 036 yaasiin ayat 14,

Idz arsalnaa ilaihimuts naini fa kadz-dzabuuhumaa fa 'azzaznaa bi tsaalitsin


fa qaaluu innaa ilaikum mursaluun.

Artinya :

14. "Setiap kali para Rasul tampil membawa misi sidua satu ( Nur dan dz ms
Rasul) maka setiap kali pula mereka melancarkannya menjadi model ketiga
( aduk-adukan Nur-dz ms syayathin).

14. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu
mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan)
yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang diutus kepadamu".

Demikian pula terhadap Injil ms Isa, maka dibawah bayonet imperium


Romawi sebagai tukang pukul alam pikiran Yunani yang bertujuan
imperalisme, Yahudi dibawah pimpinan rabbi Yochanan dan Zakkai,
sepeninggalan nabi Isa mengaduk-adukan Injil ms Isa dan puntung-puntung
Majusi, Romawi dari alam pikiran Yunani menjadi kitab Perjanjian Lama ( Old
testament) atas hak cipta anak Maryam, anak Allah, dan buku tersebut dapat
kita baca sekarang dalam bahasa Indonesia dengan judul Al kitab.

Pada mulanya semua orang kristen adalah Yahudi, dan agama kristen
sebagai satu sekte Yahudi agak berbeda dengan kebanyakan sekte yang lain.
Perpecahan antara orang Yahudi dan orang kristen terjadi setelah agama
kristen menjalar kepada orang-orang yang bukan Yahudi dan menjadi agama
dunia.

Pekerjaan ini adalah satu karya seorang Yahudi yang lain lagi, pembangun
yang nyata dari gereja kristen, namanya adalah Saul of Tarsus atau Paul.

Dia telah membikin tentang Yesus seperti Talmud telah membikin terhadap
Taurat ms Musa, satu penafsiran sendiri dari satu pedoman hidup.

Paul menggusur pengikut-pengikut Injil ms nabi Isa yang lemah imannya dan
mentranformasikan mereka kedalam satu gereja yang bersifat militan.

Akhirnya agama kristen menjadi satu gerakan Internasional yang


diperhitungkan oleh kerajaan Romawi.

Dogma kristen menjadi satu teologi ( sebangsa tauhid) yang dipengaruhi oleh
tulisan-tulisan filsuf Yahudi yang bernama Philo yang mensintesekan Old
testamen dengan karya-karya Plato.

Untuk melanjutkan missi Yahudi maka pada akhir abad pertama Rabbi
Yoshuman dan zakkai mendirikan Yoshiva yang pertama yaitu akademi
pelajaran Yahudi di kota Jabneh, sebelah utara kota Yerussalem.

Alam pikiran Yunani adalah landasan hidup Imperium Romawi.

Mengaduk-adukan alam pikiran Yunani menjadi rujak agama Yahudi berarti


merusak imperium Romawi.

Dari itu maka Titus terpaksa mengerahkan 80.000 tentara untuk mengepung
Yahudi di Yerussalem yang dipertahankan oleh tidak lebih dari 23.400 tentara
Yahudi.

Akhirnya Yerussalem dihancurkan dan Yahudi kembali bergentayangan.

Orang-orang Arab adalah penghuni padang pasir, orang-orang Quraisy


bertempat tinggal disepanjang daerah tepi pantai, dimana mereka
membangun perkampungan dagang pada ujung route perjalanan kafilah.

Kemarilah orang-orang badawi datang untuk membeli barang-barang mewah,


merampok dengan kafilah onta, guna menutupi kebutuhan hidup.

Tetapi setelah kedatangan Yahudi maka perdagangan dan industri mulai


ramai, kota demi kota berkembang, dan seni pun tumbuh subur.

Mengalirnya Yahudi ke jazirah Arab mulai setelah tahun 70 M hingga abad ke-
5 dan ke-6 M.
Dengan perasaan terima kasih atas perlindungan yang telah diberikan
kepada mereka, Yahudi menggabungkan diri dengan Arab dalam
mengalahkan penyerbuan-penyerbuan tentara kristen.

Sungguhpun agama kristen tidak diperkenankan masuk tapi faham Yahudi


masuk merayap, bukan dengan pedang melainkan dengan percontohan dari
tingkah laku orang Yahudi, orang - orang Arab menyebut orang Yahudi "ahli
kitab", Yahudi dan Arab hidup berdampingan secara damai.

Semenjak penghancuran Yerussalem sepenjuru bagian arab utara sudah


masuk kristen berarti sudah berorientasi old testamen versi Yunani.

Demikian pula sepenjuru timur laut Arab sudah berorientasi old testatement
versi Yunani.

Mesir sebagai salah satu provinsi Romawi juga sudah berorientasi old
testamen, ditambah lagi dengan instruksi Heraklo pada permulaan abad ke-6
M kepada Najasi untuk mengkristenkan Arab dan menggiring Arab untuk
menjadi ondel-ondel Romawi ( blok barat), hasilnya sepenjuru pantai barat
Arab dan Yaman ( bagian selatan Arab) sudah berorientasi old testamen versi
Yunani.

Sedang Yahudi sendiri menyerbu ketengah jantung dan menjaring sepenjuru


kehidupan Arab jahiliyah, berarti sepenjuru Arab jahiliyah sudah berorientasi
old testamen versi Yahudi.

Golongan intelektual hingga abad ke-6 M menjelang nabi Muhammad tampil


dengan missi al-Qur'an ms Rasul, mereka sudah menjadi Ashabul Kahfi Plato,
yang memperoleh Ilmu Teori Gua Plato.

Dengan demikian maka golongan intelektual Arab jahiliyah yang sudah


berorientasi old testamen versi Yahudi adalah divisi kelima atau pangkalan
asing Yahudi untuk membom dari dalam al-Qur'an ms Rasul hingga menjadi
aduk-adukan Nur dz ms sy.

Dengan demikian maka al-Qur'an ms Rasul belum turun tetapi artinya /


tafsirnya sudah lebih dulu dibuat dan diajarkan oleh Yahudi kepada orang-
orang Arab.

Demikianlah, maka pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 tahun gajah ( 610


M) turunlah wahyu yang pertama kepada Muhammad sekaligus
pengangkatan Muhammad menjadi Rasulullah, seperti dibuktikan pada Surat
096 Al 'Alaq ayat 1 – 5 :
Iqra' bismi rabbikal ladzii khalaq.

Artinya :

1. "Nyatakan diri kamu atas nama Allah" menurut ajaran Ilmu-Nya,


pembimbing kehidupan kamu, Dia Allah yang telah menciptakan segala".

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Khalaqal insaana min 'alaq.

Artinya :

2. "Dia, Allah yang telah mencipta manusia dari segumpal sel-sel darah
dalam proses paduan dua sperma".

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Iqra' wa rabbukal akram.

Artinya :
3."Nyatakan diri kamu, yakni menurut ajaran pembimbing kamu yang
memiliki nilai-nilai kehidupan mulia".

3.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Alladzii 'allama bil qalam.

Artinya :

4."Dia, Allah yang telah mengajarkan satu ilmu untuk dibukukan kedalam
satu kitab yakni al-qur'an ms rasul-Nya".

4.Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

'Allamal insaana maa lam ya'lam.

Artinya :

5."Yang mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang tidak pernah


diketahuinya".

5.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Begitulah seterusnya, Allah terus menerus menurunkan al-qur'an ms rasul-
Nya sehingga, setelah k.l. 23 tahun, al-qur'an ms rasul menjadi lengkap
seperti yang kita saksikan sekarang ini.

Missi al-qur'an ms rasul bagaikan bulan purnama membelah pandangan


hidup kedalam sudut yang membadar pandangan terang benderang
( segitiga ABC) dan sudut gelap yang menenggelamkan diri kedalam
pandangan bayangan ( segitiga BED dan atau segitiga FDC yang ditumpang
tindih diatas BDC).

Sebaliknya Romawi ( blok barat) lawan Persia baru (blok timur) hanyalah
keledai komidi Yahudi yang berjingkrak-jingkrak dimalam gulita. Satu
kesatuan konstitusional tetapi hatinya pecah belah.

Al-qur'an menggambarkan pertarungan kebudayaan abad ke-7 M pada surat


030. Ar Ruum ayat 3 – 4 demikian :

Fii adnal ardhi wa hum mim ba'di ghala-bihim sa yaghlibuun.

Artinya :

3. "Yaitu mereka tidak mampu mempertahankan dominasinya atas


permukaan bumi ini, tapi setelah itu mereka akan memperoleh kemenangan
lagi".

3.di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,

Fii bidh'i siniina lillaahil amru min qablu wa mim ba'du wa yauma-idziy
yafrahul mu'minuun.
Artinya :

4."Dalam waktu beberapa tahun lagi, begitulah kepastian Ilmu Allah dari
sebelum dan sesudah nabi Muhammad SAW, ialah peredaran hidup kedalam
satu kesudahan terakhir yang akan memenangkan orang-orang yang hidup
dengan Nur yakni al-qur'an ms rasul".

4.dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu
bergembiralah orang-orang yang beriman,

Pesta kemenangan al-qur'an ms rasul selesai sudah pada tahun 632 M.

Munculnya al-qur'an ms rasul mengakibatkan hancurnya dzulumat ms


syayathin Romawi ( blok barat ) dan sunnah syayathin Persia Baru ( blok
timur).

Nabi Muhammad adalah Dzulqarnain yaitu Penguasa dua kurun seperti


ditegaskan didalam salah satu hadisnya.

Nabi Muhammad dan khulafaur rasyidin serta orang-orang yang benar-benar


ber-iman, sudah pergi meninggalkan dunia dan meninggalkan warisan Iman
ialah "Pandangan dan sikap hidup", sedang selera masa dikala itu sudah
berubah maka kearah rangsangan Yahudi.

Berbagai pertentangan (polarisasi internal) mulai muncul kepermukaan


saling kejar-mengejar dalam rangka memenuhi rangsangan Yahudi yang
sudah lama terpendam oleh tegaknya Nur ms Rasul.

Muncullah Muawiyah yang diperkuat oleh Marwan bin Hakam dan Amr bin
Ash memanfaatkan issue terbunuhnya Usman menjadi sentimen politik guna
mengiring Bani Umayah kearah memenuhi tujuan pribadinya berhadapan
dengan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah resmi yang di bai'at oleh umat
islam dikala itu.

Pertentangan meningkat menjadi pertumpahan darah, dalam satu


kesempatan perundingan dengan liciknya Amr bin Ash memperdaya Abu
Musa al-as'ari dengan akibat terpecah belahnya kekuatan pendukung Ali
sebagian memisahkan diri dan menamakan dirinya golongan Khawarij yang
kelak melakukan satu rencana jahat membunuh Ali, Muawiyah dan sekaligus
Amr bin Ash.

Ali dibunuh oleh kaum Khawarij sementara Muawiyah dan Amr lolos dari
usaha pembunuhan sehingga kekuasaan mereka semakin tidak terhalangi
lagi.

Dipihak lain golongan Khawarij terus menerus melakukan berbagai propokasi


politik a.l. memojokkan Muawiyah dengan pernyataan bahwa Muawiyah
sudah tidak lagi ber-iman karena gerak hidupnya sudah tidak lagi
mencerminkan perujudan al-qur'an ms rasul.
Dalam menghadapi propokasi ini Muawiyah secara sembunyi-sembunyi
mendirikan partai Murji'ah yang kemudian mengeluarkan fatwa bahwa
persoalan iman adalah persoalan hati , manusia tidak bisa mengetahui iman
seseorang kecuali nanti di akhirat, inilah pertama kalinya iman = pandangan
dan sikap hidup di geser secara formal menjadi iman = percaya.

Melalui mimbar dynasti Umayah, yang dilanjutkan oleh dynasti Abbasiyah,


Saljuqiyah, dsb.

Akhirnya iman ialah percaya berterbangan dan menerjang sepenjuru dunia,


ibarat badai padang pasir yang mengaruskan pasir yang mengamuk dan
mendelta budaya selama 10 abad lamanya dan kemudian menjadi lantai dari
pesta pora Naturalisme blok barat dan blok timur semenjak bangkitnya Eropa
modern.

Dalam rangka mempertahankan diri mereka, Yahudi didalam perkampungan-


perkampungan Yahudi di Eropa menghasilkan pemikir-pemikiran agung guna
dipersembahkan bagi kemanusiaan dalam satu persaudaraan manusia
menurutnya.

Pemindahan ilmu pengetahuan Yunani dan humanisme ke Eropa dilakukan


oleh Yahudi sejak abad ke-8 sd abad ke-14, sehingga kepala pemerintahan
Eropa yang sudah terpengaruh oleh Yahudi mengundang cendekiawan -
cendekiawan Yahudi untuk menterjemahkan berbagai literatur yang
berbahasa Yunani, Arab dan Yahudi kedalam bahasa latin.

Orang-orang Yahudi menjadi ahli-ahli yang paling terkemuka dalam berbagai


bidang ilmu pengetahuan sehingga tidak kurang 12 % hadiah nobel ( dalam
bidang kimia, fisika, kedokteran, dll) jatuh ketangan Yahudi.

Perang dunia I sebagai salah satu pentas dunia hasil rancangan Yahudi
berhasil membagi peta dunia menjadi blok Helenisme dan blok Sarasinisme,
dimana blok Helenisme menjadi negara-negara imperialis dan blok
Sarasinisme menjadi negara-negara koloninya.

Perang dunia II, adalah pentas yang lain yang secara kongkrit hasilnya adalah
diproklamasikannya negara Israel sebagai pusat kekuatan Yahudi di dunia
pada tahun 1948.

Sisi yang lain membagi dunia menjadi calon blok barat dan calon blok timur
yang pada tingkat sekarang ini sudah semakin memperlihatkan hasilnya bagi
tegaknya blok barat dan blok timur sebagai dua tanduk Yahudi yang akan di
dayagunakan untuk melacak dan sekaligus menghancurkan bibit-bibit
tegaknya al-qur'an ms rasul Muhammad kurun kedua kelak.

Akhirnya perlu ditegaskan bahwa, sepertihalnya kegagalan Yahudi pada abad


ke-7 terhadap tegaknya al-qur'an ms rasul kurun pertama, maka pada abad
ke-21 kelak akan berulang menjadi kegagalan yang sama terhadap tegaknya
al-qur'an ms rasul kurun kedua.
Sepertihalnya pertarungan saling menghancurkan antara blok timur dan blok
barat pada abad ke-7 maka akan berulang pula pertarungan yang saling
menghancurkan antara blok barat abad ke-20 lawan blok timur abad ke-20
sebagai klimaks dari permainan Yahudi dengan individualisme dan
kolektivisme yang tidak lagi dapat dipercaya oleh umat manusia dapat
mengantar dunia kedalam satu perdamaian yang dijanjikan.

Demikian pula berbagai nasionalisme yang menjanjikan kesejahteraan hidup


bagi warganya, tidak dapat lagi mengulur waktu untuk mengujudkan
janjinya, karena pada akhir ke-20 ini akan terjadi satu perang peradaban
yang akan memusnahkan semua filsafat hidup aduk-adukan Nur dz dan atau
penyelewengan dzulumat ms syayathin seperti ditegaskan oleh surat 021 al-
anbiya ayat 96 dan 97 demikian :

Hattaaidzaa futihat ya'juuju wa ma'-juuju wa hum min kulli hadabiy yansi-


luun.

Artinya :

96. "Sehingga apabila Ya-juj dan Ma-juj 1) sudah dikalahkan maka mereka,
dari setiap satuan, akan rontok bagaikan bulu gugur dari kulitnya".

96. Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.

Waq tarabal wa'dul haqqu fa idzaa hiya syaakhishatun abshaarul ladziina


kafaruu yaawailanaa qad kunnaa fii ghaflatim min haadzaa bal kunnaa
zhaalimiin.

Artinya :
97. "Dan janji pasti hidup obyektif ilmiah dengan al-qur'an ms rasul (kurun
kedua) telah dekat. Maka tiba-tiba yang demikian itu menjadi pembelalakan
penglihatan mereka yang berlaku negatif terhadap al- quran ms rasul
( sehingga mereka melemparkan pengakuannya) ; "Aduhai celaka kita!
Sungguh kita adalah dalam kelengahan dari yang demikian ini. Bahkan kita
adalah yang berlaku dz ms syayathin".

97. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka
tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata):
"Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang
ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim".

1). Istilah Ya-juj ialah Zionisasi Injil ms Isa menjadi old dan naw testamen
yang versi Hebrew, selanjutnya menjadi zionisasi al-qur'an ms rasul
Muhammad menjadi serasin aduk-adukan Nur dz ms sy atau pola Zionisme.
Dan istilah Ma-juj ialah Yunanisasi Injil ms Isa menjadi od dan new testamen
versi Yunani atau Idealisme Helenisasi,.....Selanjutnya secara operasional
berujud menjadi blok barat lawan blok timur yang ditingkahi oleh berbagai
nasionalisme.Kesemuanya merupakan ujud peradaban ciptaan Yahudi yang
akan menghadapi kehancurannya / kebangkrutannya seiring tegaknya Nur
ms rasul kurun kedua pada abad ke-21 kelak.

Demikianlah kita petik berbagai pembuktian sejarah sebagai total cara


perbuatan manusia yang terus menerus dan sambung menyambung diatas
prinsip yang sama oleh muka yang berlain-lainan dan dalam muka yang
berbeda-beda dipermukaan bumi ini.

Pergeseran sejarah mengantar kita kearah satu pengertian bahwa peradaban


abad ke-20 adalah peradaban Iblis yang didutai oleh Yahudi yang sebenarnya
lagi akan musnah dalam rangka membuka ruang abad ke-21 sebagai abad
al- qur'an ms rasul kurun kedua.

Akibat permainan Yahudi yang memendam dengki terhadap ajaran Allah ms


rasul dan terus menerus berupaya untuk mematikan Nur ms rasul,
mengakibatkan massal manusia terjerumus kedalam tingkat kesadaran
berpikir yang sangat rendah sehingga tidak lagi menyadari nilai-nilai al-
qur'an ms rasul yang demikian agung sebagai Hudan Lil Muttaqin.

Oleh karena itu pengantar studi al-qur'an ms rasul adalah salah satu upaya
untuk menyadarkan umat manusia seumumnya dan bangsa Indonesia Pada
khususnya dalam rangka menghadapi perang peradaban yang akan
menghancurkan peradaban ciptaan Yahudi guna menyediakan ruang bagi
tegaknya Nur ms rasul kurun kedua.

Terlebih bagi setiap pribadi, dalam hubungan bahwa usia manusia ini terlalu
singkat ('ibarat seorang perantau yang berteduh dibawah sebuah pohon
dalam perjalanannya.."-hadits) maka pengantar studi al-qur'an ms rasul ini
merupakan satu kajian dalam rangka Quu A'nfusakum Wa Ahlikum Nara
kearah mencapai husnul khatimah sebagai sangkutan dari hasanah di dunia
yang kelak akan dibangkit menjadi hasanah di akhirat.
Akhirnya, sebagai satu kajian ilmiah silahkan masing-masing pribadi
melakukan satu penelaahan ilmiah terhadap materi yang teruji ini guna
memperoleh satu kesimpulan.

Berdasar mana akan ditentukan apakah pengkajian ini akan dilanjutkan


dengan Bab selanjutnya yaitu Bab II. Pokok-pokok mencapai iman, ataukah
akan disudahi sampai dengan Bab I ini saja.

You might also like