You are on page 1of 28
*Volume 2 *Nomor 1? Januari 2013 Jumnal Hlmu Administrasi “Akselera ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASL ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAL PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Dede Hasan Kurniadi, Soleh Suryadi Abstract The main problem in this study is the performance of employees in Depariment of Education West Java is low. It thought to have been cause by the culture and communication of organization have not been implemented optimally The method used in this study is explanatory survey as the effort to collect information from respondents by using questionnaire. This is aimed to test rational answer so that it can explain the problem in this study. Tis study uses quantitative analysis to test the hypothesis and interpret des ply. Simultaneously, culture and communication of organization give big and significant influence toward the performance employees in Department of Education West Java with 57.7%. It means that culture and communication of organization are quite dominant and become the priority in influencing the performance of employees This study also shows there are other variables that also give influence with 42.3% Partially, culture of organization gives small influence to the performance of employees im Department of Education West Java give 208%. It means that culture of organization is not dominant in influencing, the performance of employees so that itis not the priority in improving the performance of employees. The characteristic of organization's culture that give the biggest until the smallest influence are communication pattern (3.1%), tolerance of conflict (2.8%), control (2.2%), tolerance of risk (2.1%), direction (2.1%), reward system (2.0%), support from management (1.9%) individwat initiative (13%) and identity (1.12%). Communication of organization partially gives big influence to the performance of emplovees im Department of Education West Java give 36.9%. It means. that communication of argamcation is dominant in influcneing the performance of employees: The direction of communication thai gives the biggest until the smallest influence are communication to the bottoms (12.12%), diagonal communicaion (8.996). communication 10 the up (8.3%) and horicomal communication 7.6%) The conclusion is that the culture and communication of organization are dominant and become the priority in influencing ihe performance of emplovee in Department of Education West Java, It means that the culture aud communication of organization empirically. give contribution toward the improvement of emplovees performance both simultaneously and pastially eventhough they have not been fully based (on the characteristics of organization's culture and ihe direction of organization's communication Keyword © culture and communication of organization toward the performance employees al, Bidang Kajian Utama tin Administrasi Publik ana Universitas Pasuadan RI Program Doktor thnu So Pase Jumal [imu Administrasi “Akselerasi” 1. Lat: Belakang Penelitian Undang-undang —nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan_pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, Pemberian otonomi lias kepada daerah —diarahkan untuk ‘mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan dayasaing dengan memperhatikan — prinsip demokrasi pemerataan, keadilan, keistimew: kekhususan—serta” poten keanckaragaman daerah dalam sist Negara Kesatuan Republik Indonesi Pemberian otonomi daerah dimaksudkan agar pemerintah —daerah_—mampu membawa yyarakatnya —mandiri meningkatkan kesejahteraannya secara merata dan mempunysi aya saing tinggi mm menghadapi—hiruk pikuknya kehidupan yang. terpengaruh iklim globalisasi n dan Akibat_—globalisasi, —tercipta masyarakat Indonesia Baru. yang ditandai oleh tingginya -kevadaran laya pendidikan profesi, penguasaan modal seria tii politik, heterogenitas bux d tingkat keragaman kayvasan Keadaan ini merupakan tantangan bagi pegawai di daerah uniuk meresponnya dengan membangun visi baru dan reorientasi —kimerja agar mampu menghadapi tantangan (dhe challenges) di daerah-masing-masing, seh memperlancar proses: madernisasi serta mempercepat proses perluasan wawasan warga masyarakat di segala bidang Pembangunan sebagai perubahan yang direncanakan, proses perubshan menuju ke arah yang febih baik dari apa yang dicapai sebelunny.a Perubahan tersebut ——_termasuk. didalamnya perubahan pik nilai_ dan perubahan Kinerja yang lebih berdaya guna dan upaya Program Doktor linn Sostal, wih Paseasarjana t *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013, berhasi guna, Pel: Jurmal llmu Administrasi“Akselerasi Pembaharuan yang hanya bersifat struktural Kompleksnya tuntutan tmenuntut pemerintah untuk eningkatkan proses kerja dalam memberikan pethatian dan pelayanan pada masyarakat tuas, di sisi lain erly berupaya untuk atkan komunikasi di dalam organisasi secara profesional yang, bersandar pada tuntutan good governance sehingga pada gilirannya akan terwujud hubungan naturatisme positi antara pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan masyarakat. Lebih jauh Winardi (2008:174) — mengatakan — bahwa “Komunikasi merupakan urat pelaksanaan aktivitas organisasi_ dan komunikasi juga memungkinkan perintah atau instruksi dan sebagainya meni adi schingga tujuan—organisasi_— akan tercapai”. Melaluiorganisasi-—manusia dapat mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan —sejumlah — besar tindakan-tindskan Serta organisasi tmiampu menciptakanalat-alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan. Orgamisass elampu—-menggabengkan sumber daya yang dimiliki dengan didukung sumber-sunber daya lain di ar organisasi. yakni dengan terjalinm pemimpin organisasi, kelompc pekerjaan atau tenaga abli, mesin. dan balan mentah menjadi satu, Pada saat bersamaan oeganisasi secara terus menerus mengkaji sejauhinana telah berfunesi serte berusaha menyesuarkan Giri sebaw tujuan yang, diharaphan agar -kinerja— pegawai tercapai secara optimal. Sesuai dengan pendapat —Sentono(2008:2) yang menyatakan — bahwa “Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat oleh seseorang atau sekelompok satu organisasi sesuai ang dan tanggungjawab Kesemua itu dapat melayani dieap orang datem denyan we sing-maying! rebabhaan 0} me by Paseasarjana ram Doktor Iimu Sosial, Bidang Ki sjian Universitas *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 kebutubian maupun anggota melayani —serta memenuhi masyarakat organisasi dapat memenuhi —berbagai_—_-kebutuhan masyarakat — maupun——_anggota organisasinya secara lebih efisien dan efektif, Pada awal_berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terjadi bersamaan dengan munculnya Era Otonomi daerah sebagai respon terhadap proses reformasi yang terjadi pada sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang berubah dari sistem pemerintahan yang sentra listrik ke pemerintahan dacrah ‘dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Kevangan antara pemerintahan —pusat_ dan daerah. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 erta suatu berbagai Pasal 11 bidang pendidikan dan kebudayaan merupakan salah satu bidang — pemerintahen wajib dlilaksanakan oleh daerah Kabupaten dis daerah kota, namun berdasarkan pasal 9 2, kewajiban tersebut tidak ataw dapat dilaksanakan Kabupaten dan daerah kota, Oleh Karena itu berdasarkan Undang-Undang No. ¥ Tahun 2004 Pasa! 60, 62, dan 62 an Pemerintah —Provinsi Jawa membentuk perangkat daerah dlisebut Dinas Pendidikan Provinsi bass Barat, sebagai —unsur—_pelaksiana Femerintah Prov asi Jawa Barat dala bidang, pencidikan, Dinas dipinapin ciel seorang kepala dinas pendidikan yan diangkat oleh Gubernur Jawa Barat Kepala Dinas Pendidikan bertangguny jawab kepada Gubernur Sekretaris Daerah. Pendidikan pilar penting dalam — pembang sebuah daerah, Karena salah parameter untuk mengukur kemajuan sebuah negara’ adalah pendidikan dengan pendidikan di -harapkan akan melalur adalah melahirkan-manusia yang berkustitas dan berperadaban, di sink perar pemerintah sangatsignifikan untuk: mnietubah wajah_pendidikan. Meneinest una [lm Administrasi Publik ssundan Jurmal flmu Administrasi “Akselerasi sa gat pentingnya peranan_pendidikan maka pemerintahmendirikan_ instansi Dinas Pendidikan di setiap daerah yang, pengelolaannya dibawah kewenangan pemerintah daerah masing-masing. Berdasarkan Peraturan Gubermur Jawa Barat No. 31 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi_ Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas. pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi 1, Penyclenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang uurusan—pendidikan—-meliputi Pendidikan dasar, —_pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan war biasa serta pendidikan non formal dan in formal 2. Penyelenggaraan urusan_pendidikan meliputi—pendidikan dasa, pendidikan menengah dan wnggi, pendidikan —Iuar—biasa Serta pendidikan non formal dan in formal 5 Penyelengysraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan meiiputi _pendidikan dasar, pendidikan menengah dan tinggi. pendidikan tar biasaserta pendidikan non Sormal dan in formal 4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD. 5. Penyelenge as lain dari Gubernur sesuai dengan tugas. Masalah kinerja pezawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang cukup —memprihatinkan, — baik efisiensi kerja, tanggungjawab dalam bekerja, dan inisiatif kerjanya masih mmenunjukkan banyaknya permasafakan yang dibadapi. Hal ini pemikiran peneliti dapat menjagikan Program Doktor tlmu Sosi Bi ng Kajian Utama Hmu Administ *Volume 2 *Nomor |* Januari 2013 kepada pencapaian tujuan organisasi tidak tercapai sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya Berdasarkan hasil_pengamatan dan penjajagan di lapangan yang peneliti lakukan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, teryata ditemukan masalah kKinerja_pegawainya rendah, Hal ini apat dilihat dari indikator, sebagai berikut 1. Bfisiensi dan efektif kerja pegawai rendah dengan indikator kualitas kerj» pegawai rendah, Contoh ~ ada dalam —-menyelesaikan pekerjaan_mengenai pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pendidékan dasar ering terjadi_kesalahan sehingga tidak sesuai dengan tujuan yang harus dicapai. Hal ini berakibat pada penyusunan vencana berikutnya terlambat 2. Otoritas dan tangeungjawab pe; rendah dengan indikator kemampuan pegawai rendah. Contoh » ada pegawai di Subbag Perencanaan dalam menyusun rencana/prowram kerja kurangmemahami alan inenjabarkan produk hukumykebijakan bak "yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pun daerah, sehingga _produk rereana kerja tidak sinergi, Hal int berakibat pada pelaksanaan program herja yang akan ¢ 3. Disipiin kerja pega dengan indikator hetaatan dalam bekerja rendah Contoh ~ Pearvai dalam melaksanakin— pekerjaan sering tidak mentaati aturan sesuai dengan peraturan yang — telah ditentukan, Misalnya kerja masuk pukul 7.30 pulang pukul 15.30 kenyataannya masuk pada pukul 9,00 pulang lebih awal, Hal ini berakibat pada penyelesaian keria yang tidak tepat waktu, Publik Universitas Pasundan Jurnal llmu Administrasi “Akselerasi™ *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 Tabel ___Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No[ Uraian Tugas | Target Realisasi Keterangan 1. [Pelaporan dan [Pekerjaan sesuai |Sering terjadi_ |Berdampak kepada levaluasi kegiatan dengan tujuan — |kesalahan penyusunan 'bidang pendidikan| Irencana berikutnya ldasar _ | | 2. [Menyusun Penvusunan | Penjabaran 'Berdampak kepada Jrencana/program Jrencana program [program tidak [program kerja kerja lsesuai dengan |memahami lvang akan ketentuan/produ |kepada idilaksanakan k hokum, ‘ketentuan/produk hhokum 3. |Pelaksanayn Masuk kerja jam [Masuk jam 9.00 [Penyelesaian kerja pekerjaan 7.30 pulang jam |pulang lebih awal lyang tidak tepat 15.30 waku | Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2012 Masalah tersebut di atas, diduga di ganisasi dan babkan oich Budaya Or Komunikasi Organisasi yang belum berjalan secara optimal di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 1. Perumusan Mi Berdasarkan yang. menjadi (problem statements penelitian ini, yaitu - Kinerja p Dinas Pendidikan Provinsi rendah diduga di sebabkan oleh buds lar belakang nyataan dal tersebut, organisasi dan komunikasiorganisasi yang belum —dilaksanakan— seeara opt Dari pernyataan — masalab tersebut, dapat diidentifikasi pertanyaan- pertanyaan —penelitian {research questions) sebagai berikut 1 pengaruh —dudsys organisasi dan homunikast orgnisast ki Pendidikan Prov iasi Jowa Barat? . i Dinas. terhadap pega 2. Berapa pen organisasi—diukur melalui Karakteristik—inisiatit individual toleransi terhadap tindahan betesibe, rah, intezrasi,dukungan dari manajemen, — hontrol, — identitas, sist hun, toleransi pada Konilik dan pola-pola konnunikasi terhadap Kinerja_pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat” 4. Berapa best pengaruh komunikasi dorganisasi—diukur—mebafui sah ain Baio shan Se komunikasi ke bawah, komunikasi ke komunikasi_ horizontal, dan Komunikasi diagonal besar pengaruhnya —terhiadap —_-kinerja wai Dinas Pendidikan Provinsi I, Tujuan Penetitian Menganalisis besarnya budaya organisasi dan bon pengaruh organisasi tethadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2. Menganalisis besarnya pengaruh budaya—organisasi—dinkur melalui Karakteristik— inisiatit individual, toleransiterhadap tindaka beresiko, rah, imtegrasi, dukungan dar manajemen, kontrol, identitas, sistem —imbalan, —_toferansi tethadap konflik dan pola-pola komunikasi terhadap — kinesja pegawai Dinas didikan Provinsi Jaws Barat 3 Menganalisis hesarnya pengaruh Komunikasi organisasi diukur melalui arab Komunikast he hawah, komunikasi ke atas, al, Bidang Kajian Utama thw Administrasi Publik Universitas Pasundan 125 Jurnal limu Administrasi “Akselerasi komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal III. Kegunaan Penelitian 1. Guna teoritis/ilmiah, dapat memperluas wawasan pengetahuan dan menambah _perbendaharaan konsep dalam bidang kajian ilmu administrasi publik khususnya yang berkaitan dengan budaya organisasi, komunikasi organisasi dan kinerja pegawai 2. Guna praktis/operasional, — hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam upaya mengefektifkan pelaksanaan budaya organisasi dan komunikasi organisasi sebagai salah satu determinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat WK Budaya organisasi agai suatw norma yang menginformasikan anggots organisasi- mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat diterina, — nilai dihargai organ asumsi dasar daa kepercayaan yang dianuc ole semua anggota organisast uk —adanya —peraturan yang, kat di dalamnya Budaya —organisasi_— menurut Wirawan (2007-10) merupakan Norma, nilai-nilai, asumasi, kepercayaan filsatat, kebissamn —organisasi dan sebagainya (si budaye organisasi) yang i ict yang, larva peniimpin dan anggo dikemban an, organisasi rkan kepada anggota baru secta diterapkan dalam aktivitas organisasi pola pikir, dalam memproduksi produk, melayani para konsumen dan -mencapai_tujuan organisasi Pendapat tersebut di atas menje’ skan bahwa bu inisasi merupakan— karukteristik organisasi Progra Doktor Hlmu Sasiai, Bidang Kajian Utama lu Administrasi Publ -asarjana *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 bukan individu anggotanya, sehing ;a jtka organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya —organisasi ‘merupakan personalitas atau kepribadian organisasi, Akan tetapi budaya organisasi. —-membentuk —_perilaku organisasi anggotanya, bahkan tidak jarang perilaku anggota _organisasi sebagai individu. Dalam —suatu organisasi, budaya organisasi sangat vital, Karena memiliki fungsi-fungsi yang dapat membuat suatu organisasi. Gordon terjemahan Pasolong (2003:311) mengemukakan fungsi-fungsi budaya organisasi sebagai berikut 1, Mempunyai suatu peran menetapkan tapalbatas;—artinya —budaya ‘mene’ptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang, Jainnya, 2. Membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi 3. Budaya-mempermadah timbulnya komitmen pada sesuatu yang Icbih luas daripada kepentingan iri pribadi seseorang, 4. Meningkatkan kemantapan sosial. Budaya merupakan_ perekat sosial yang, membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang, tepat untuk apa yang harus dikatakan «lan diakekan para karyawan, 5. Budaya ——berfungsi sebagai mekanisme —pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan, Penjelasan tersebut di atas ahwa banyak dari fungsinya budaya organisasi bemilai untuk organisasi dan karyawan, Budaya—-meningkatkan Komitmen organisasi dan meningkatkan Konsisiensi dari perilaka_ karyawan Budaya—memberitahu — karyawan hagaimana sesuatu dilakukan dan apa ‘yang penting, Menurut Pasolong, Gordon mahan (2003:480)> ter beberapa Universitas Pasundan 126 Jumal fin Administrasi “Akseler karakteristikutama budaya organisasi, adalah sebagai berikut 1 Inisiatif’ individual. ——“Tingkat tanggungjawab, —kebebasan dan independensi yang dipunyai individu. 2. Toleransi terhadap tindakan berisiko. Sejauhmana para pegawai dianjurkan untuk bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko, 3. Arah. Sejauhmana organisasi tersebut rmenciptakan dengan jelassasaran ddan harapan mengenai prestasi 4. Integrasi. Tingkat sejauhmana unit- Unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara__yang terkoordinasi, 5. Dukungan dari manajemen, Tingkat sejauhmana para manajer_memberi komunikasi yang jelas, bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka 6. Kontrol Jumlah —peraturan dan pengawasan—langsung yang digunakan untuk mengawasi dan igendalikan perilaku pegawai 7. Identitas. Tingkat sejauhmana para anggota mengidentifikasi —dirinya secara —keseluruhan den organisasinya _ketimbang dengan kelompok Kerja tertenta atau deny idang keahtiaa profesio 8. Sistem imbalan. Tingkat sejauhmana alokasi imbalan (misal, kenaikan ij, promosi) did alas Kriteria prestasi pegawai set kebalikan dari senior asih dan sebagainya. 9 Toleransi terhadap konflik. Tingkat sejauhinana para pegawaididorong tuntuk mengemukakan Konflik dan is, sikap pilih eitik secara terbuka 1. Pola-pola—komunikasi, —Tingkat sejauhmana komunikasi organisast Gibatasi oleh hierarki_ kewenangan yang Formal. . Komunikasi sanget penting bagi setiap orang, Karena orang-orang, pernal menghadapi situasi dengan kormunikasi sebagai masalah_—pokoh—Apahah Komuniksi itu berlangsung an Program Doktor Hm Sostal, Bidang Kajian Utama Universitas Pasun *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013, dengan orang, bangsa dengan bangsa, dalam organisasi atau dalam kelompok kecil, kegagalan berkomunikasi sangat besar pengaruhnya; sangat sulit mencari satu aspek pekerjaan manajer yang tidak berkaitan dengan komunikasi. Berbaga masalah serius timbul apabila perintah kelirudimengerti, ketika olok-olokan ringan dalam sebuah kelompok kerja menimbulkan kemarahan, atau ketika peringatan informal oleh manajer/atasan tidak disampaikan dengan benar, Setiap situasi seperti disebabkan oleh kegagalan salah astu aspek selama berlangsungnya proses komunikasi Gibson et. al terjemahan Adriani (1997:241) — memberikan tentang arah_komunikasi_ yang. biasa terjadi di dalam suatu organisasi, yaitu 1. Komunikasi ke Bawah, komunikast dapat mengalir dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkatbawah organisasi, —termasuk —kebijakan manajemen, instruksi dan 0 2. Komunikasi ke tas, komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi dalam suatu organisasi; termasuk Kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur —-mengemukaka keluhan, Komunikasi Horizontal, komunikasi mengalir antar fun Suatu orgat'sasi: dipertakan wntuk koordinasi Gan int fungsi organisasi yang berteda 4, Komunikasi Diagonal, komunikasi fungsi dan si dalam yang memotong ant at dalam suatu o-ganisast penting bila anggota tidak bisa berkomunikast melalui bentuk saluran atas - bawah dan horizontal, Penjelasan di atay, akan ‘kinkan untuk memahami lebih baik berbagai_hambatan omunikas Atif dalam org: untuk mengatasi hambatan Komunikasi fapat_tersebut_menyirathan bahwa komunikasi merupakan fuktor vane isasi, serta cara mu Administrasi Publik Jummal Imu Administrasi “Akselerasi” sangat penting dalam rangka m perilaku anggota di dalam org: untuk tercapainya tyjuanorganisasi secara optimal, serta pada hakekatnya komunikasi organisasi merupakan upaya manajer dalam — mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada anggotanya atau orang. lain yang menyangkut egiatan organisasi. Dengan demikian komunikasi organisasi menjadi sangat urgen dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi Devito terjemahan Masmuh (2008:6) memberikan penjelasan tentang komunikasi organisasi yaitu Komunikasi organisasi _merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi - di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah disetujui oleh iri dan sifatnya berorientasi pada organisasi._Isinya berupa cara-cara kerja di da.lam organisasi, produktifitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi: memo, —_—Kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Komunikasi informal adalaly komunikasi yang disetujui seeara sos Orientasinya tidak pada. organisasinya asi komunikasi_ yang organisasi itu si sendiri, tetapi- lebih pada para anggotanya secara individu. Komunikasi organisasi memiliki pengaruin yang kuat thadap peneapainn Kinerja pegawai di suatu lembaga atau organisasi. Hal ini semakin dipertegas oleh pendapat Sedarmayanti (2007:200) yang menyatakan bahwa Komunikasi me dalam per fupakan hat! iptaan dan penting, *Volume 2 *Nomor * Januati 2013 pemeliharaan sistem pengukuran kinerja. Komunikasi sebaiknya dari berbagai arah, berasal dari top-down, bottom-up dan secara horizontal berada di dalam dan lintas organisasi Dalam —rangka _pengambilan Keputusan serta pelaksanaan kegiatan pimpinan, baik berupa_perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian, maka —_senantiasa dipelihara adanyakomunikasi yang, setepat tepatnya. Peranan komunikasi organisasi sangat penting dalam upaya meningkatkankemampuan pegawai menuju tercapainya produktivitas dan kinerja_suatu —organisasi.Kinerja merupakan ukuran yang paling lazim dinilai dalam suatu kegiatan organisasi, yaitu bagaimana pegawai_melakukan Segala sesuatu yang herhubungan dengan suatu. pekerjaan, jabatan, dan tanggune Jawabnya vuntuk, imenyelesaikan tugas. Memperhatikan pendapat tersebut di atas, maka budaya or dan komunikasi organisasi sangatlah sasi untuk dikeribangkan agar organisasi tersebut berkinerja _baik Landasan teoritik tersebut di ates: yang fii gunakan sebagai alot kur untuk menganalisis persoalan di lapane didasarkan kepada bshwa _teori tersebut baik untuk variabel budaya oreanisasi ‘organisasi ori komunikas! maupun kinerja pegawai ala ukurnya sestiat dengan karakteristih mavalah dt lap. kerangka n Memperjelas berpikir di atas maka dapat dibuat paradigma berpikir penelitian berikut ini PBicane: Kayian Utama lm Administrasi Publik ersitas Pasuncdan Jumal Hlmu Administrasi “Akselerasi Gambar KerangkaBerpikir Penelitian: Budaya Organisasi (Gordon terjerahan Pasolong, 2003:480) T Tris individual ‘Toleransiterhadap tindakan beresiko Arab Tntegrasi *Volume 2 *Nomor 1 Januari 2013 Gordon Dukungan dari manajemen Kontrol Identitas 8 Sistem imbalan 9. Tolerans tehadap konflik 10, Pola-pola kommunikasi Kinerja Pegawai Kartasasmita (1997:25) Komunikasi Organisasi (Gibson terj. Adriani, 1997:240} __(Sentomo, 2008527) 1 isin dan fei %) 2 orontas dan tanggung jaa 8 Disipin dan + nist | Komunikasi ke bawalh 2 Komunikasi ke atas Komunikasi horisontal Komunikasi diagonal V. Hipotesi Berdasarkan _identfikasi__masalah tujuan penelitian, dan kerangka.pemikiran penulis mengajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut I. Budaya orgaaisasi dan kemunikasi organisasi —besar—_ pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Dinas. Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2. Budaya organisasi diukur melalui harakteristik toleransi i arah, inisiatif—individes adap tindakan betesiko, dukungan dari nanajemen, kontrol ita, sistem imbalan, toleransi_ terhadap Konflik dan pole-pola komenikast terhadap Kinerja pegaway Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 3. Komunikasi —organisasi—divkur melalui arah komunikasi ke bawahe Komunikasi ke atas, komunik horizontal dan komunikasi di besar pengaruhnya terhadap kink pegawai Dinas Pendidikan Provins Jawa Barat Program Doktor Ilmu Sosial, Bidan Paseasariana —U Sedarmayanw (2007 200), VI. Metode Penelitian Metode — penelitian yang digunakan adalah metode survey explanatory, yait. suatu. metode yang bertujuan untuk menguji_hipotesis perelitian yang telah dinsmuskan sebelumnya, Hal ini bertujuan untuk melakukan pola hubungan atau sebab akibs suatu variabel (variable dependen) jika nilai variabel fain berhubungan dengannya Penelitian iautif, yang melakukan serta. untuk (urtanle ndependen) isis ku wuntek hipotesis interpretasi Desain—_penelitian menggambarkan berb variabel yang akan diteliti, kemudian membuat menggunakan slimaksudkae pengujian melakukan mend:an secara dirumuskan—-masalah pemikiran teori, cumusan metode penelitian, variabel per “hiik analisis data dan kesimpulan yang diharapkan penelitian, hipoiesis, Kajian Utama tn Administrasi Publik iniversitas Pasundan Jumal [mu Administrasi “Akselerasi™ Populasi penelitiannya adalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggota populasinya berjumiah 293 orang pegawai. Karen keterbatasan waktu dan tenaga, maka penentuan —responden dengan menggunakan — teknik sampling, Adapun sampling yang didapat yaitu sebanyak 126 orang responden. VII. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan beberapa teknik sebagai berikut melalui 1. Studi kepustakaan, mengumpulkan — bahan dan. informasi mengenai teori dan konsep guna _—_menjelaskan fenomena yang —_berhubungan dengan variabel penelitian VII. Uji Vatidi Adapun wuntuk mengukur validitas isi (kortinen) yang. kesahihan kontinennya tidak mengzunakan operasional statistik seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1998:136) menyatakan bahwa ; “Validitas adalah suata ukuran yang menunjubhen tingkat kevalidan atau kesabihan —suatu instramen”. Untuk mengukur validitas instrumen —penulis- menggunakan validitas intemal yang becupa ji validitas dengan analisis butir pada masing-masing variabel (analisis pada tiap variabel secara terpisal. Adtapua fangkah-langkah dalam analisis. setiap butir adalal 1) Skor butir pertanyaan dipandang sebagai nilai X), Xi dan skor total dipandang sebavai nilai Xiy dan Xip Mengkorelasikan —_butti-butir pertanyaan dengan skor_tetal dengan menggurakan —teknik Korelasi Product Moment, dengan rumus sebagai herikut *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 2. Studi Lapangan terdii dari: Observasi, yaitu. pengamatan yang dilakukan —_terhadap kegiatan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dilakukan secara temporer. Wawancara, — yaitu — teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung dengan Kepata Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 3. Angket, yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang bersifat tertutup, dimana setiap pertanyaan telah tersedia 5 alternatif jawaban, —sehingga responden tinggal memilih salah sate _alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan praktis ty = Koefisien korelasi product moment Zxy = Jumlah produk moment dari hasil perkalian x dan y ° = Jumlah produk dari deviasi variabel X yang dikuadratkan = Jumlah’ produk dari deviasi nilai variabel Y yang dikwadratkan Menurut Sugiyono (2007:i 16) ntuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui—dengan—cara mengkorelasikan antaraskor _butir dengan skor total (¥). Bila har; korelasi. = 0,30 maka instrument dikatakan tidak valid Reliabilitas menunjuk pa tingkat —baku—suatu —_instrumen penelitian, Retiabilitas artinya dapat a, jadi dapat diandalkan. Karena yang digunakan Skala ordinal dengat: model jawaban responden, maka untuk tengukur reliabilitas, instrumen yang dipakai adalah rumus alpha («), sesiai dengan pendapat Arikunto (2002 Rumus alpha (q@) adalah rumus yang digunakan untuk (xy) i pays VAD NIEY) reliabilitas instrumen “yang skornya vhox Ooty oy) bukan { dan 0 Program Doktor Hlnw Sosial Bidany Kajien Utama lima Administrasi Publik Paseasarjana Uni 150 ersitas Pasundan Jucnal mu Administrasi “Akselerasi” Menurut Sugiyono (2007:127) Kriteria pengujian Realibilitas, jika koefisien realibilitas > 0,70 maka instrumen dari variabel_ penelitian tersebut dikatakan —reliabel_— atau sebaliknya Keterangan ty > Reliabilitas k= Banyaknya butir pertanyaan Yob’ = Jumiah varian butir = Varian total IX. Teknik Analisis Data Teknik analisis data. yang digunaken untuk menguji model” dan hipotesis yang digunakan adalah analisis SEM (Structural Equation Modelling). X. Uji Hipotesis dalam SEM Hy. sekurang-kuranenya ads sebuah jalur yx, #0: ~ 1,2 Statistik Uji yang kan: pew OP ese ALR wot Ara uji: Tolak Ha jk Fine Fix pada tara signifikan 2. Uji Hipotesis Parsial Untuk menguji hipotesis diatas, ‘untuk variabel X; digunakan uji hipotesis sebagai berikut *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 Data dari kedua_variabel diukur menggunakan —instramen pengukuran dengan skala likert yang menghasilkan skala ordinal, dirubah terlebih dahulu dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) sehingga diperoleh data dengan skala interval. (2) Berdasarkan data dengan skor yang skalanya interval tersebut dihitung koefisien korelasi sederhana (1x3, Harga-harga koefisien korelasi antar variabel yang diperoleh. a yang Hoss) =0 Hype £0 Statistik uji adalah Yet SEs) Tolak Ho jika thitung > ¢tabel pada taraf sign a untuk variabel X. Hy: yx 0 Hypo 40) Statistik uji yang adalah digunakan ee SEC) Tolak Ho jike¢ hitung pada taraf signifikan ct ttabel XL. Hasil Penelitian dan Pembah: Uji model pengukur keluaran program AMOS untuk masing: masing variabel adalah sebagai berikut Program Doktor llmu Sosial, Bidang Kajian Utama Hm Administrasi Publik Universitas Pasundan BI Jummal Ilmu Administrasi “Akselerasi" Ri *Volume 2 *Nomor 1* Janus Fabel ngkasan Pengujian Model Pengukuran Pengaruh Budaya Orga Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai ari 2013, Model Pengukuran | Koefiosil so 4ang | Nitait | HM Construct Variabel | Variabel Jen Bobot| “(nine | ine | (laos Reliability Laten | Manifes_| Dimensi Hung | 1.65) (R) Budaya | Inisiatif | orig | ots | 3.607 | Signitikan | 0.013 organisasi_| individual Js Toleransi tethadap a tiadazey | Ol44 | 1.036 | 4.907 | Signitikan | 0.021 beresiko Arah | 0.146 | 1.662 | 5.307_| Signifikan | 0.021 TIntegrasi_| 0.187 | 2.117 | 3.607 | Signifikan | 0.022 Dukungan dae 0.137 | 1050 | 3.307 | Signiftkan| 0.019 ‘manajeme Konirol 2213 | 3.307 0.022 Identitas | 0.212 [3.707 oor | Sistem y , jana ost | 4207 | Signtikan | 0.020 Toleransi tethadap | 0.168 | 1.290 | 4.007 | Sixnifikan | 0.028 konflik _ - 1.580 | 3.907 0.031 } 130 | 8.083 6.021 Komumika p23 | 1.31 | 5.080 | Signifikan | 0.083 sikeatas | 788 | ia Komunil + si 0275 | 122 | >.081 | Signifikan | 0.076 horizontal _| _ oe 7 __| Sidiagonal Las [3.082 | Sigitkan | 0.089 Kinegja | Bfisien dan | 9 5, 3 snifikan ” peewwai [etek | 0272 207 | Sinifkan | 0.074 Otoritas dn 0.346 2.081 | Signifikan} — 0.120 tanggung | jawab | L _ [Disiptis | 0.279 | 9.207 | Signifikan | 0.078 | Inisiatit [0.359 | ~ [3.081 _| Signifikan [0.129 Sumber : Data Hasil Analisis, 2012 Program Doktor Hin Sosial, Bidane Kajian Utama Uma Adirinistrasi Publik Pascasarjana ~ Universitas Pasundan Be Jurnal tlmu Administrasi “Akselerasi™ Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa_ koefisien bobot faktor (Standardized) Model Pengukuran pada —penelitian ini, memiliki pengaruh yang signifikan, artinya semua Variabel-variabel manifest dapat menjelaskan dengan baik masing- masing variabel latennya. Uraian untuk setiap variabel laten cksogen, adalah sebagai berikut a. Variabel laten cksogen Budaya organisasi yang diukur melalui variabel-variabel manifest (Karakteristik) » inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan beresiko, arah, integrasi, dukungan dari manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap konflik dan pola-pola komunikasi_ adalah tepat, hal ini dibuktikan dengan hasil Uji yang signifikan Tab Koetisien Jalur (Standara Kocfisien in| Bksogen | cay oass | Kineria | Pee | Romans ga organisasi " Analisis, 2012. Sumber Data Hasi Berdasarkan abel di stay, maka hw hoefisien jalur dapat disimpul&an ba (standardized model structural pada penelitian ini memilikipengaruh yang signifikan.Pengaruh —-kausal tidak asung X; (variabel eksogen) ke Y (variabel endogen) melalui X» (sariabel eksogen) tidak —dihitung sebagai pengaruh tidak langsung. Demikian pu pengaruh kausal tidak langsun untuk am Doktor Henu Sostal, Bidang K. Uni i *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 b. Variabel laten eksogen Komunika organisasi yang diukur melalui variabel-variabel_ manifest (arah) arah —-Komunikasi- ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal adalah tepat, hal ini dibuktikan dengan hasil uji_yang signifikan Variabel laten’ endogen —kinerja pegawai yang diukur melalui variabel-variabel manifest (faktor) cefisien dan efektif, otoritas dan tanggung jawab, disiplin dan inisiatif adalah tepat, hal ini dibuktikan dengan hasil uji yang signifikan Uji model dilakukan berdasarkan keluaran program LISREL. yang hasilnya diringkas dalam Tabel berikut a te 0.100 | 5050 [eon Sinan X, dan No ke Yo melalui variabel Sleogen aiugs pe ese cn langsung. Sebab hubueiman cuitartvariabel eksogen fetsebut hanya -bersitat korelatif’ (non: kausal) SEM hanya menghitung pengaruh sifatnya kausal saja Pengaruly total variabel faten eksogen terhadap variabel laten endogen dalam ska standardized Utama tm Administeasi Publik versitas Pasundan Jumal [lmu Administrasi “Akselerasi” *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 Dekomposisi Pengaruh antara Variabel n dengan Variabel Laten Endogen Kinerja Pegawai Pengaruh kausal Variabel Laten - - Pengaruh Tidak Eksogen Langsung ieee total Budaya organisasi oe - 0.208 Komunikasi @.607)"= organisasi 0.369 : 0369 Sumber : Data Hasil Analisis, 2012. Berdasarkantabel di ata. dapat. Pengaruh Budaya Organisasi (X,) disimpulkan bahwavariabel —laten dan Komunikasi Organisasi (X:) komunikasi ——organisasi- = (X:) terhadap Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan pengaruh Kausal total Pada struktur utama yang diujé terbesar terhadap variabel laten endogen _—_adalah sederapa besar pengaruh variabel Kinerja pegawai (Y), yaitu sebesar 0.369 budaya-organisasi dan Komunikasi sementaravariabellaten bud organisasi terhadap variabel efektivitas organisasi (X;) menunjukkan pengaruh —pegawai,-- Metode —analisis yang Kausal total terhadap variabel taten ——digunakan dalam pengujian hipotesis endogen kinerja pegawai (Y), yaity adalah Structural Equation Model (SEM). Adapun —hasil Séructural Equation Model (SEM) dalam struktur koefisien yang diyji dapat dilihat dalam gambar berikut ini at ma Pa un wi Orne aN wom—oCXr ov i j SS oa roe) “ ORE 099 wr Posi wore won a a= ain aa ./ woe ee oon Cx Gaonbar Diagram SEM Lengkap ain Doktor Himy Sosial, Bidang Kajian Utama tlmu Adiinistrasi Publik Paseasarjana ~ Universitas Pasundan 134 - Jurnal Hmu Administrasi “Akselerasi” Berdasarkan diagram SEM Lengkap di atas maka dapat dilihat bahwa besarnya koefisien Budaya organisasi (X:) dan Kemunikasi organisasi (X;) terhadap Kinerja pegawai (Y) dapat dituliskan sebagai persamaan structural yaitu : Y= O.455X, + 0,607X, +e dimana : X, = Budaya organisasi X2 = Komunikasi organisasi Y = Kinerja pegawai © = Epsilon Berdasarkan persamaan strukturaltersebut dapat diketahui bahwa koefisien arah dari variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen bertanda positif. Koefisien _ positif menunjukkan variabel-variabel_budaya organisasisecara—parsial_— akan meningkatkan kinerja pegawai, Pada model struktural kinerja pegawai, jika budaya organisasi meningkat satu satuan maka akan meningkatkan —kinerja pegawai sebesar 0.455 satuan. Begitu pula halnya dengan komunikasi mene ie me see a Program Doktor flmu Sosial, Bidang Kaji Universitas Pasundan 13s Pascasariana “Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013, oreanisasi akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0.607 satuan. Hipotesis pengujian model kinerja pegawai yang dipengaruhi oleh budaya organisasi dan komunikasi onganisasi —dinyatakan Hy + sekurang-kurangnya ada sebuah jalur y, #0; ep ese f= (126-2-1)0.577) — 93 go 2(1-0.577) Fasat= Froos 2.12621) = 3.14 Arah uji : Tolak Ho jika > Fates Karena Fyuny = 83.89 > Fre: 3.14 maka Ho ditolak, artinya sedikitnya ada sebuah jalur budaya organisasi dan Komunikasi —organisasi yang memberikan —_pengaruh _signifikan terhadap kinerja. Bescrnya_pengaruh kedua variabel di atas secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini eae eo Utama tlmu Administrasi Publik Jurnal [Imu Administrasi “Akselerast Ber‘asarkan gambar di atas dapat terlihat jelas bahwa pengaruh variabel budaya organisasi_terhadap kinerja pegawai sebesar 0,208 atau 20.8% sedangkan variabel_ komunikasi otganisasi mempengaruhi sebesar 0.369 atau 36.9% sehingga total besar pengaruh kedua variabel__ terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0.577 atau 0.577%, sedangkan kekeliruan ‘untuk model ini sebesar 0.423 atau 42.3% yang disebabkan oleh variabel diluar penelitian, dengan besar hhubungan antara kedua variabel budava organisasi dan komunikasi organisasi sebesar 0.854 atau 85.4%, 2, Pengaruh Budaya Organisasi (X;) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Model pengukuran unidimensi untuk variabel laten budaya organisasi X; dapat dinyatakan dalam model confirmatory analysis factor sebagai berikut X= OLAX, be Xp = O.144X, +e X15 =O.146X, +e ON Ge eG sto SY rn = *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013, Xi4= O147X, te Xis=0.137X) +e O47X, +e 0.195X, +6 Xis=0.142X, 48 X19=0.168X, +e X10 = O.176X, +6 Berdasarkan model confirmatory analysis factor tersebut maka —besarnya—pengaruh yang ‘merupakan nilai kuadrat dari masing- masing koefisiennya untuk masing- maisng —karakeeristik —baik itu karakteristikinisiatif individual (X..), karakteristik toleransi terhadap tindakan beresiko (%:.2), karakteristik arah (X13) dan karakteristik integrasi (X14), dukungan dari manajemen‘%.s), arakteristik kontrol (X,.), karakteristik identitas (X;>), karakteristik imbalan (Xi), toleransi terhadap konflik (X;.0) maupun —karakteristik —— pola-pola komunikasi (Xia) terhadap _variabs laten budaya organisasi X; day digambarkan sebagai berikut Gambar Model Confirmatory Analysis Factor Variabel Budaya Orgauisasi X, Program Doktor Iimu Sosial, Bidane, Paseasarjana Kajtan Universitas Pasundn na lm Administra’ Publik Jurnal [Imu Administrasi “Akselerasi” Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa karakteristik inisiatit individual dapat inemprediksi variabel budaya organisasi_ sebesar 1.3%, karakteristik toleransi tethadap tindakan beresiko 2.1%, karakteristik arah dapat mempengaruhi —variabel_ —budaya organisasi —sebesar 2.1% dan karakteristik integrasi sebesar 2.2%, Karakteristik dukungan dari manajemen dapat mempengaruhi budaya organisasi sebesar 1.9% begitu juga dengan karakteristik kontrol dapat mempengaruhi —variabel_—_budaya organisasi —sebesar 2.2% Karakteristik identitas sebesar 1.1%, karakteristik sistem imbalan dari dapat mempengaruhi —badaya organi sebesar 20% begitu juga dengan karakteristik toleransi terhadap_kontlik dapat mempengaruhi sebesar 2.8% terhadap —budaya orga dan karakteristik —pola-pola komunikasi be ps Kinerja 2a total dap pengaruh sebesar 3.1% sehin ywaruh budaya organisasi_terh pegewai sebesar 20.8%. Adapun — berdasarkan model tersebut dapat diketahui_—bahwaa karakteristik paling be pengaralinya adaleh Karakteristik pola poli homunibasi (Xs..9) dengan besarnys pengaruh dalam memprediksi variabel budaya organisasi X; adalah 3.1%, dan hekelinian —pengukurannya 94.9%, Sedanekan yang memiliki wh terkeeil adalah haraKteristik (Kio) dengan besaraya pengaruh dali jemprediksi variabel budaya organisaas! identitas = en Model confirmatory analysts fac Program Doktor Umu Sosial, Bian Kagan Ui Universitas Past Pascasariana Gambar 4 2: Variabel Komunikitsi On *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 X; sebesar 1.1%, sisanya sebesar 98.9% merupakan —kekeliruan — pengukuran Hasil analisis. koefisien jalur model confirmatory factor analysis (CEA) menunjukan adanya pengaruh yang signifikan, sebagaimana — ditunjukan dalam tabel 4.43 di atas nilai Thane (C.Reritical ratio) semuanya div atas nilai kritis yang disyaratkan yaitu C.R > 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kinerja pegawai 3. Pengaruh Komunikasi Organisasi (%) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Model pengukuran unidimensi untuk variabelfaten—-Variabet Komunikasi organisasi Xs dapat dinyatakan dalam model confirmatory analysis factor sebagai berikut Xo) = O348X. +e Xi = 0.288X) + Xn =0.275K) +6 Xqy = 0.298X) + 6 Berdasarkan model confirmatory analysis factor tersebut maka besamya pengaruh untuk masin masing ara yang merupakan nial kuadrat ya masing, mmasing baik ity arah komunikasi ke bawah (X;,), komunikasi ke atas (Xoo), komunikasi horizontal (Xy.) dan komunikasi diagonal (Xs) terhadap Variabel latenvariabel-homunihasi orgamisasi: X- seperti tampa pada wnbar berikut ini asi X. a flmu Administeast Publik idan Jumal IImu Administrasi “Akselerasi” Berdasarkan gambar div atas dapat dilihat bahwa arah komunikasi ke bawah berpengaruh sebesar 0.121 atau 12.1% terhadap variabel_komunikasi organisasi sedangkan arah_ komunikasi ke atas berpengarul sebesar 8.3%, arah Komunikasi horizontal berpengaruh sebesar 0.076 atau 7.6% dan arah arah komunikasi diagonal _—_berpengaruh sebesar 8.9% — terhadap —variabel komunikasi organisasi. Sehingga total pengaruh —variabel_——_Komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0.542 atau sebesar 36.90%. Dari model pengukuran di atas dapat diketahui bahwa arah korn yang, paling besar pengaruhnya a farah komunikasi ke bawah (X.) dengan besamya pengaruh dalam memprediksi Variabel_komunikasi organisasi X» adalah 12.1%, dan kekeliruan pengukurannya 87.9%, Sedangkan yang memilikt pengaruh terkecil adalat arah Komunikasi horizontal (Xs) dengan besaraya pengaruh dalam memprediksi variabel komunikasi organisasi X> itu sebesar 7.6%, sisanya sebesar 92.4% akan keheliruan pet men XIL t Pembahasan I nbahasan — Secara Pendidikan Provinsi davwa Barat Penelitian ini terdiri dari « variabel Budaya Organisasi “dan variabel Komunikasi Organisasi sebagai variabel bebas yeu diberi simbol Xy dan X> dan Kinerja Pegawsi sebagai variabel tidak bebas diberi simbol Y. Penelitian ini dilakukan dengan cara_menganalisis variabel budaya organisasi dan variabel yang. h besar ko diperkirakan me terhadap kinerja nikasi organisasi punyai pengar pe’ *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 Provinsi Jawa Barat, Budaya organisasi dan komunikasi organisasi— secara empirik telah memberikan pengaruh ‘yang. signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. sebesar 0.577 atau 57,7%. Penguatan atas hasil penelitian tersebut dapat tercermin dari hasil penelitian ke dua variabel. 2. Pembahasan Secara —Parsial Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi J2wa Barat Budaya — Organisasi (Xi) ‘merupakan cerminan dari _nilai-nilai yang dominan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta sejauhmana nilai-nilai sub budaya -mendukung, ngingkari atau sekedar eksis sejalan nilai-nilai dominan budaya organisasi, dalam karahteristik : inisiatif| individual, toleransi terhadap tindakan heresiko, arah, integrasi, dukungan dari najemen, Kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap konflik dan pola-poia komunikasi. Adapun besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebsesar 20.8%. Untuk lebih jelasnya pengaruh_persisl dapat dijelaskan sebagai berikut m denga a, Karakteristik Inisatif Individu Berdasarkan hasil penelitian, nalisis. —menyeluruh_——_terhadap ik budaya organisasi yang uuhi kinerja pegawai, maka karakteristik inisiatif individu besasnya pengaruh dalam memprediksi variabet budaya organisasi adalah 1,3%. Hasit pengujian ini memberi arti bahwa penerapan budaya organisasi_ melalui inisiatif individu tidak dapat diabaikan, sebab melalui penerapan —budaya organisasi_melalui inisiatif individ Kinerja individu aparat sebagai bagian ri dinas pendidikan lebih memiliki seungjawab, lebih berdaya saing dan peneitian i... dilakwkan sebagai suatu ipu_untuk -memiliki independensi studi Kasus) pada Dinas Pendidikan inovasi dalam bekerja. Karakteristik Progeam Doktor nu Sesial, Bidane Kajian Utara limu Administeasi Publik Universitas Pasundan 138 Jumal llmu Administrasi “Akselerasi” inisiatif individu menunjukkan pula dimana sumber daya manusia sebagai individu merupakan daya (resource) yang paling strategik dimiliki oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat rakteristik Toleransi terhadap Tindakan Beresiko Berdasarkan hasil penelitian, analisis tethadap karakteristik budaya organisasi yang, mempengaruhi kinerja pegawai, maka karakteristik. toleransi terhadap tindakan beresiko dengan besarnya pengaruh dalam memprediksi variabe] budaya organisasi adalah 2.1 %. Hasil pengujian ini memberi arti bahwa penerapan budaya organisasi_ melalui toleransi_terhadap tindakan beresiko tidak dapat diabaikan, sebab melalui penerapan budaya organisasi_ melalui toleransi terhadap tindakan beresiko, kinerja individu aparat sebagai bagian dari dinas pendidikan dapat bersikap agresif, munculnya inisiatif individu aparat dalam bekerja dan aparat berani mengambil resiko dalam — aktivitas kerjanya c. Karakteristik Arah Karakteristik dalam budaya ——organisasi, sejauhmana organisasi arab variabel mengeambarka dinas pendidikan menciptakan dengan jelas da harapan- mengenai prestasi. Dalam) menentukan sasaran yang ditentukan dalam —-kerangka pelaksanaan suatu program diperlukan kerjasama yang baik dari ya seniua pegavai yang terlibat dalam pekerjaan, begitupun dengan dinas Pendidikan Disarsping itu diperl adanya— suatuperencanaan untuk men; langkah-langkah —tertentu yang diambil oleh organisasi guna lebih Mmenjamin pencapaian tujuan kegiatan dan program yang akan dilaksanakan. dL Karakteristhk Integrasi bil sik integrasi me Tingkat — sejauhrnana uinitanit dalam organisasi didorong, untuk bekerja dengan cara yang terkoonlinasi,— Betapapun— tingginya Paseasarjana *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013, kemompuan, loyalitas, dedikasi dan Komitmen para pegawai, sudah tidak mungkin lagi tugas—ataupun pekerjaannya diselesaikan dengan baik dengan bekerja sendirian. Tugas ataupui pekerjaan pada Dinas kan Provinsi Jawa Barat bersifat multi dimensi, beraneka ragamnya pekerjaan disclesaikan bukan dengan cara "terkotak-kotak’, —melainkan dengan ‘melihat keterkaitan tugas antar seksi itu harus yang ada e. Karakteristik Dukungan dari Manajemen Karakteristik dukungan dari ‘manajemen menggambarkan —tingkat sejauhmana para manajer_memberi komunikasi yang jelas, bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka, Memelihara —hubungan yang berkesinambungan dan serasi_ dengan para pegawai dala dinas pendidikan menjadi sangat’ penting, untuk itu diperlukansuatu” komunikast yang efektif dan hal tersebut menjadi tugas seorang —pimpinan agar dapat mengarahkan seluruh potensi dan sumberdaya yang ada de inembangun —~ komunikast lercapainya satu kegiatantertentu, Karena itu aspek manajerialmutlak menjadi sesuatu yang melekat Berdasarkan data hasil _penelitian. analisis terhadap kevakteristik budaya organisasi yang, efektivitas organisas mempensaruhi maka karahieristik dukungan dari manajemen meni besarnya pengacuh dalam mempredibsi Variabel budaya organisasi adalah | 91%: f. Karakteristik Kontrol Karakteristik kontrol menggambarkan jumlah peraturan ds Pengawasan langsung yang dig untuk mengawasi dan snalikn perilakn pegawai. Dengan pengawasan yang dilakukan berjenjang, dapat memunei tanggungjawab pada para _p. Karena pada prinsipnya pengaw isn cada haan sin Doktor Iimu Sosial, Bidang Kaitan Utama nw Administrasi Publik Universitas Pasundan 19 Jumal llmu Administrasi “Akselerasi” akan efektif membantu usaha-usaha organisasi untuk mengatur_ pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bbahwa pelaksanaan_pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana g. Karakteristik Identitas Karakteristik identitas dalan variabel budaya organisasi menggambarkan tingkat sejauhmana para anggota mengidentifikasidirinya secara keseluruhan dengan organisasinya —ketimbang dengan kelompok kerja tertentu atau dengan bidang keahlian profesional. Sebagai sebuah living organism, —_dinas pendidikan selalu bergerak dinamis sesuai dengan tuntuan —lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi gerakannya, Karakteristik Toleransi terhadap Konflik Karakteristik toleransi terhadap konflik dalam —variabel—budaya organisasi —menggambarkan — tingkat sejauhmana para pegawai di dorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Konflik dalam suatu organisasimerupakan hal yong tidak dapat dihindarkan, Konflik dalam dinas pendidikan —biasanya—_disebabkan beberapa fakior, sepedti adanya saling keterpartungan, perbedaan tujuan dan prioritas, faktor birokrasi (Lini-sta/). kriteria penilaian prestasi_ yang tidak tepat dan persaingan atas sumber daya yang langka. Ada dua-maca.1 konflik alam yaitu — konflik fungsional yang menguntungkan prestasi onganisasi dan konflik tidak fungsional yang akan menggangg atau merinlangi upaya peneapaian tujuan bh. Karakteristi Pola-Pola Komunikasi Karakteristik, pola-pola nggambarkan —tinghat komunikasi *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 berbawsti hal kepada bawahannya, seperti perintah, instruksi, kebijaksanaan baru, pengarahan, pedoman kerja, nasihat dan teguran, Begitu juga sebaliknya para anggota_organisasi selalu ingin didengar oleh para atasannya, 3. Pembahasan Secara — Parsial Pengaruh Komunikasi Orgar terhadup Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Proviusi Jawa Barat Sesuai dengan judul penelitian yang menjadi kajian, maka pada bagian ini peneliti dapat menguraikan analisis parsial terhadap hasil penelitian agar hasil yang — dicapai_—-memberikan kejelasan yang komprehensif. Analisis, yang dilakukan didasarkan pada hasil uj Statistik, temuan di lapangan serta hasil wawaneara yang peneliti lakukan. Adapun—hasilanalisis_penelitian pengaruh — komunikasi—organisasi ferhadap —kinerja_pegawai— Dinas Pendidikan provinsi Jawa Barat adalah sebesar 36,9% . Untuk lebih jelasnya uraian pengaruh parsial dari komunikasi organisasi adalah sebagai berikut a. Arah Komunikasi ke Bavy Berdasarkan hasilpenyujian wmbarkaun b awah dig ke Dinas komunikasi komunikasi Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan orga nilai pengaruhaya sebesar 12.1%, autinyasebagian —peguwan dapat menyetnjui isi pemyataan dari ral komunikasi ke bawah dalam Komunikasi organisasi. Hal tersebut dijelaskan banwa sebagai pegawai telah dliberikan pen dari atay Kemudian sebagai pegawai dalam melaksanakan —tugassclalu die instruksi dari atasan dan sebagian pegawai pegawai mendapat memo rest dari atasan dalam pelaksanaan kerja sejauhmana —komunikasi — organisasi Oleh Farena itu arah komunikasi ke dibatast oleh hirarki kewenangan yang bawah secara empiris membertkan formal. Komunikasi antara pimpinan uh yang signifikan — terhadap dengan bawalan merupakan wahana ja pegawai Dinas Peneliatkan bagi pimpinan untuk menyampaikan Provinsi Jawa Baral Program Doktor llmu Sosial, Bidang Kayian Ukama Hu Administasi Publi Pascasarjana Universitas Pasundan 140 Jurnal llmu Administrasi “Akselerasi” b. rah Komunikasi ke At Analisis arah komunikasi_ ke atas didasarkan pada kerangka teori dari komunikasi organisasi yang peneliti bangun, yang terdiri dari tiga indikator yaity pertemuan rapat, saran dan rekomendasi dan keluhan kerja. Hasil perhitungan analisis statistik diperoleh hasil atau gambaran bahwa__bentuk hubungan antar variabel penelitian telah sesuai dengan hipotesis yang diajukan secara empiris dapat diterima, Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh besar pengaruh dari arah Komunikasi ke atas terhadap_ kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provin Jawa Barat yaitu sebesar 8.3%. Hasil tersebut-menjelaskan Lahwa sel keeil pegawai yang dapat mengerti dan memahami sasaran yang dimaksud dari angket yang digjukan, Pemahaman para pegawai ini ternyata tidak serta morta Imembuat para pegawai—- mampu menjalankan semua indikator yang ada pada arah Komunikasi ke ates, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa hanya sebagian kecil p mampu_melaksanakan pertemuan rap tar pegawai, sebagaian — pegaw mempunyai saran den rekomendasi yar disampaikan kepada pimpina digunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagaian pegawai mempunyai keluhan kerja yang. disampaikan kepada pimpinan c. Arah Komunikasi Horizontal Hasil —peshitungan— analisis statistik diperoteft gambaraa brahwa arah komunikasi horizontal secara_empirik telah pengaruh yang nifikan terhadap hinerja_ pesawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebesar 7.6%... Hal ini menunjukka akan pentingnya komunikasi dibargun secara horizontal oleh pa pegawai baik seeara pribadi_maupun’ Hasil temwan di njuhkan sudah memberik: secara institusional. lapangan tersebut di atas m bahwa _komnikasi terlaksana dengan baik walaupun elim faorizontal Program Doktor Hm Sosial. Bian *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 begitu_maksimal, artinya antara satu pegawai atau peneliti dengan peneliti lainnya secara horizontal _terbangun suatu hubungan yang, harmonis, Hal ini dapat dicermati dari kondusivitas kerja yang senantiasa terjaga dan tidak adanya sengketa atau perselisihan antara. satu pegawai dengan pegawai lainnya. Dengan demikian para pegawai dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya karena lingkungan kerja yang sudah kondusif. d. Arah Komunikasi Diagonal Hasil perhitungan statistik diperolch_gambaran secara_kuantitatif bahwa bentuk pengaruh antar variabel penelitian telah sesuai dengan hipotesis yang diajukan secara empirik dapat diterima, Hal ini mencerminkan bahwa komunil diagona arab asi secaria berpengaruh secara signifikan terkadap kinerja Provinsi pegawai Dinas Pendidikan Jawa Barat, dengan besar 8.9%, Hasil—tersebut m banwa hanya sebagian keeil pegawai yang dapat mengerti dar memaharni sasaran yang. dimaksud dari angket yang diajukan, Pemahaman pegawai ini ternyata tidak serta merta membuat para pegawai—-mampu menjalankan semua indikator yang ada pada arah ke diagonal, sehingya dengan demikian dapat dikatakan balwa hanya sebagian kecil pegawai yang mampu melaksanakan unikasi antar pegawaimelakukan hobungan informal dan melaksanakan ertemuen secara formal dengan sesama pegawai di ingkungan— Dinas Pendidikan Provinsi tawa Barat 4. Pengaruh Variabel Lain terhadap Kinerja —Pegswai_ ‘Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Sebagaimana telah dijelaskan di ruinikast utas, —bahwa — berdasarkan —hasil peshitungan budaya organisasi dan komunikasi organisasi_berpengaruk, sangat hesar tethadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yaitu. 57,?%, sedangkanvariabel lain Kajian Utama HImu Administrasi Publik Universitas Pasundan M4 Jumal [mu Administrasi “Akselerasi” yang tidak diteliti yaitu sebesar 42,3%. Hal ini membuktikan bahwa variabel kinerja pegawai temyata tidak hanya dipengaruhi oleh variabel__budaya organisasi dan komunikasi_ organisasi semata, tetapi ada variabel lain yang, juga ikut —mempengaruhi — terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang secara empirik telah memberikan pengaruh ccukup signifikan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana _dijelaskan pada Bab IV, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut 1. Kesimpulan secara simultan budaya organisasi dan komunikasi organisasi memberikan pengaruh yang cukup besar dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provins! Jawa Barat. Hal ini mengandung, makna bahwa budaya organisasi dan Komunikast —organisasi —cukup dominan dalam —-mempengaruhi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Penciitian ini juga menemukan bahwa terdapat variabel-variabel lain diluar — Budya dan Komunikasi organisasi yang turut serta mempenvaruh terhadap kinerja wai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2.Kesimpulan secara_parsial budaya *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 pengaruh paling —besar_—sampai terkecil seeara berurutan terhadap kinerjapegawai adalah pola komunikasi,toleransi terhadap konflik, kontrol, integrasi, toleransi tethadap tindakan beresiko, arah, sistem imbalan, dukungan dari ‘manajemen, inisiatif individual dan identitas. —Karakteristik pola komunikasi pengaruhnya paling besar, artinya bahwa karakteristik ini paling —dominan—_pengaruhnya sehingga menjadi prioritas dalam meningkatkan —kinerja —pegawai Sedangkan karakteristik identitas pengaruhnya kecil, artinya bahwa karakteristik ini tidak dominan pengarulinya sehingga tidak menjadi prioritas dalam meningkatkan kinerja pegawai Kesimpulan —secara_——_parsial komunikasi organisasi_memberikan pengaruh paling besar dibandingkan budaya organisasi terhadap_kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal ini dapat dimaknai bahwa komunikasi organisasi sangat dominan dalam — mempengaruhi tethadap kinerja pegawai Dinas Pendidiken Provinsi Jawa Barat Adapun arah_komunikasi organisasi ‘yang memberikan pengaruh paling besarsampai_terkeeil —secara berurutan terhadap Kinerja pegawai adalah komunikasi ke bawah, komunikasi diagonal, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, Arah ast mie mberikan Komunikasi ke bawah pengaruhnya sangat kecil dibandingkan paling besar, —artinya—_bahwa inikasi i terhadap Komunikasi ke bawah ini pa pegawai Dinas Pendidikan dominan—pengarubnya —sehi Provinsi Jawa Barat. Artinya bahiva menjadikan—prioritas dalam budaya organisasi itu tidak terlalu peningkatan —kinerja—_pegawai. dominan dalam — mempengara Sedangkan —arah—_koniunikasi terhadap hinerja_pegawai sehinega ivorizontal pengaruhnya kecil, aetinya bukan menjadi priortas utama dalam babwa Komunikasi horizontal ini meningkatkan kinerja pegawai Dini tidak dominan pengaruhnya sehingga Pendidikan Provinsi Jawa Barat tidak menjadi prioritas dalam Adapan —karakteristik— budaya meningkatkan kinerja pegawai Dinas orgainisasi yang onberikan Pendidikan Provinsi Jawa Barat Prozran Doktor nu Sosial, Bidane Kajian (tama tm Administrasi Publik Paseasarjana ~ Universitas Pasundan ua Jumal Iimu Administrasi “Akselerasi” a. Saran Akademnik 1) Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan tentang belum efektifnya budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai ditinjau dari perspektif mu Adininistrasi Publik. 2)Temuan baru dari hasit penelitian ini adalah bahwa pola komunikasi baik secara lisan-maupun tertulis. dalam konteks budaya organisasi_ menjadi perhatian dalam efektivitas kerja Komunikasi ke pengarahan bawah atasan berupa kepada bawahan dalam konteks komunikasi organisasi juga lebih diperhatikan Oleh karena itu disarankan kepada ‘melakukan peneliti Tain untuk enelitian lanjutan, 3) Berdasarkan hasil peml asan dapat dijelaskan—bahwa—teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan di lapangan masih cukup aktual dan relevan, sehingga pada konteks ini adanya penguatan terhadap teori yang digunakan peneliti —terutama —_komunikasi organisasi dengan memperhatikan ara komumikast ke tawan, Oleh Karena itu disaranks peneliti lain untuk dapat_-mengembangkan teori ini dalam: permasalahan dan obyek yang berbeda Saran Prahtis eromgkat dari kesimpulan per maka secara praktis peneliti memberikan sai fersebu dapat sebagai berikut H)Pola-pola —komunikasi dari Karakteristik Budaya organisasi pada Dina Pendidikan Provinst_ Jawa Barat, disarenkan perlu ditingkatkan r pegawsi dengan efektif dan Misalnya adanya komunikasi komunikasi se laporan ri lisan, care lertuliy dan membuat DABTAR PUSTAKA, Program Doktor thn Sosi P *Volume 2 *Nomor 1* Januari 2013 kegiatan terhadap atasan dalam meluksanakan pekerjaan, schingea ias Pendidikan wat dapat be tujuan yang kinerja_pegawai Provinsi Jawa sesuai dengan ditentukan. 2)Arah komunikasi ke bawah dalam komunikasi organisasi_ pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, disarankan untuk ditingkatkan pelaksanaannya agar kinerja pegawai dapat tercapai dengan efektif dan efesien. Misalnya adanya pengarahat dan intruksi dari atasan_ terhadap pegawai dalam = melaksanakan pekerjaan, schingga kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. ©. Saran Kebijakan 1) Untuk membentuk budaya organisasi pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat disarankan agar dibuatkan kebijakan yang. bersifat operasional menyangkut pola kerja yang bersifat telah inovatif, mempunyai integritas yang tinggi terhadap organisasi, jujur dan mempunyai kepedulian —terhadap masyarakat dalam bentuk Standar Operasional Prosedlur (SOP) sesuai dengan bidang dan tugasnya. schingga dapat menjadikan pedoman semua pegawai 2)Disarankan agar dapat membuat petunjuk dan pelaksanaan teknis m —pelaksanaan— kemur organisasi yang —_terintegrasi disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing, agar bik komunikasi ke bawah, Komunikasi ke tas, komunikasi n komunikasi diagonal dapat berjalan tumbuh dan berkembang —sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, horizontal ¢ Misalnya dengan dibuatksn buku panduan atau pedoman ten mekanisme komunikasi dalam organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Kajian Utama limu Administrasi Publik Universitas Pasundan 143, Jumal Timu Administrasi “Akselerasi” Administrasi N gara, Lembaga. 2002 Performance Improvement Planning, Swat Pendekatan Perencanaan Peningkatan ——Kinerja, Jakarta Alamsyah, Kamal, 2005. Administrasi Publik Dalam Perspektif Teori dan Prakiek Unpas- Bandung : Ceplas. AbRasyid, Harun. 1994, Dasar-dasar statistika Terapan, Penyunting Tegus—K. Bendung : PT. Rosdakarya Amnuai, Piti Sithi, 1989. How to built a corporate culture. New York : Prentice Hall Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedier Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Aumosudirdjo, ——Prajudi 1986. Administrasi dan Manajemen. Jakarta Ghalia Indonesia. Bemardin, HJ dan JLE.A Russel. 1993. Human Resource Management. Singapore McGraw Hill, In Cascio, F. Wayne, 1992. Managing Human Resources Productivity, Qualitity Of Work Life, Profit. Third Edition New York MeGraw United States of America. Davis. Keith and Newstrom. John, M 1996. Human Behavior At Work, Penerjemah Agus Dharma, Jakarta, Erlan: Dunn, William N. 1997, Pengantar Analisis Kebtiakan Publik Fdisi Kedua, Penerjemah Drs, Samodra_ Wibawa, dkk. Yogyakarta + Gajah *Volume 2 *Nomor 1 Januari 2013, 2006. simu Komunikasi- Teori dan Prakick. Bandung Rosdakarya. Edward Il, George C. 1989. Implementing Public Policy. Ali Bahasa Santoso, Texas: Congressional Quarterly Inc. Flippo B, Edwin, 1986. Principle of Persone! Management. New York : Hill Book Compan: Ine Gibson, James L, John M_Ivancevic, James H Donnely, Jr. 1997 Organisasi, —— Peritaku- Struttur-Proses), Edisi 8 Jilid 2. Yerjemahan Nunuk ‘Adrian Jakarta : Bina Rupa Aksara, Gordon. G. George & W.M. Cummines. 2003: ‘Managing Management Climate. Lexington, Mass Lexington Books, tino Cardoso. 2003 Manajemen SDM. Jogjakarta- Andi Otfset. Griffin, Ricky W. 2004. Managemen Gomes, Terjemahan Gina Gan Jakarta: Erlanges Handa at, Soewarny, 1997. Penganiar Studi Administra dan Manujomen. — Jabaeta Gunung Agung. Handoko, ‘T Hani. 2004, Manajemen Personaia dan Sumber Baya Manusia Yogyakarta Fakultas Ekonomi UGM, Marits, — Benyamin, 2005. Teori Organisasi Silid 1, 2 dan 3. Bandung > Insani Press. Mada University Press 2004. Paracigana Effendy, Onong Uchyana. 1994 Baru Dimenst-Dimensi Dimensi-Dimensi Prima Addnunistrator - Komumikasi, Bandung Publik. Bandung ~ Insani Alumni Press Program Doktor imu Sosial, Bidang Kajian Litama llnu Administiasi Publik Pascasarjana Universitas Pasundan

You might also like