You are on page 1of 17
‘Hana Eliyort Laborctorium Anatom Veteriner BAB IT COLUMNA VERTEBRALIS DAN THORAX Skeleton tulang belakang dan dada terbagi menjadi : vere 1. Columna vertebrate yang terditi dari vertebrae cervical, theracalis, (dads) (rinaqee3pimbats sacralis dan vertebrae coccygealis ( eau nies) => Oot 2. Thorax, yang terdiri dari costae dan sternum (deider) [vuieng rus A. COLUMNA VERTEBRALE Columna vertebrale merupakan rangkaian ruas tulang, yang tersusun dari kuduk hingga ke ujung ekor. Ruas tulang vertebrae termasuk tipe ossa irregularia. Columna Vertebrale memiliki fungsi utama_sebagal : 1. Penerus tenaga dorong dari kaki belakang ke tubuh bagian depan saat hewan bergerak 2. Penggantung dan penahan berat organ jeroan . 3, Wadah bagi medulia spinalis yang terbentuk sepanjang canalis vertebralis. 4, Alat gerak yang memerlukan fleksibilitas contohnya pada gerak lari gallop hewan carnivora (Os mandibula Gambar 28. Skeleton Kambing 29 Hone Eliyani Laberatorium Anatom Veteriner ‘Tabel 1. Susunan Columna Vertebrale Manusia dan Hewan Domestik Species v y : 7 7 Cervicalis | Thoracalis “ Manusia 7 eaealls Larnbats a Coceygeals Se z ie (7-19) [6 67) [5 15-21 Domba 2 1312414) | 6 (7) 5 18-20 nt z 13 6(7) 5 12-16 ee Z B 6-7 5 16-24 pee |e Le wii | 76 | 3 20.23 Babi 7 14.15 (13-16) | 6-7(5-8) | __ 4 30-23 Ayam 3 + i 2 l Sumber : Modifikasi Pavaux 1 | Foramen vertebrale Tabel 2. Ciri Umum Ruas Vertebrae berupa bentukan khas antara lain : 7 Tubang pada ruas vertebrae yang membentuk canalis vertebralis zsaluran untuk medulla spinalis ‘analis vertebralis 2 _| Corpus vertebrale : badan tulang yang tebal permukaan cranial membentuk caput, permukaan caudal membentuk cavitas. =igi di bidang median dari ventral corpus Crista ventralis 3 | Arcus vertebrale :atap kubah di dorsal corpus Incisura vertebrale :torehan di dasar kubah pada sisi cranial dan caudal sebagai Incisura vertebralis cranialis dan caudalis }Foramen intervertebrale Tlubang-celah yang terbentuk oleh incisura cranialis dan caudalis dari 2 ruas tulang yang berurutan Foramen vertebrale : lubang tembus di dinding lateral arcus laterale Spatium interarcuale peelah yang terbentuk antara dua arcus ruas vertebrae yang berurutan 4 | Procesus oak 7 taju melintang ke lateral menjulur dari arcus >For. tranversarius :lubang dari canalis dalam proc.transversus spinosus : taju duri menjulur di dorsal arcus aticularis cranialis dan : taju kecil untuk hubungan sendi antar 2 ruas caidas vertebrae yang berurutan. Masing2. sepasang di cranial dan spasang di caudal 30 ‘Hone Elyani Laboratorium Anatomi Veteriner Processus spinosus Processus arte. caudalis \ Processus arte.cranialis ~ Processus transversus Gambar 29 : Struktur Vertebrale, tampak caudal ~ 1.Vertebrae cervicalis Vertebrae cervicalis pada hewan domestik pada umumnya terdiri dari 7 ras. Bentuk dan struktur antara tujuh ruas tersebut cukup bervarisi. Ruas tulang dua rangkaian pertama dan dua rangkaian terakhir masing-masing memiliki citi istimewa. Ruas tulang ke tiga, empat dan lima hampir serupa dalam struktur dan bentuk, kecuali panjangnya agak berbeda. Pada kebanyakan hewan, taju duri yang mengarah ke dorsal (processus spinosus) tumbuh menonjol, kecuall pada kuda. Taju ink makin kebelakang makin meninggi, umumnya condong ke depan. neve a ea costalis caudale Processus tronsversus Gambar 30 : 7 Ruas Vertebrae Cervicalis Sapi (A) Lamina, 31 ‘Hana Elian Laboratorium Anatom Veteriner ‘ANertebrae cervicalis I Tulang ini diberi nama khusus os Atlas, terangkai di belakang cranium (tepatnya di belakang condylus occipitale). Bentuk ruas os atlas menyesuaikan dengan cranium sehingga corpus yang tebal tidak ditemukan, digantikan bentukan arcus ventralis dengan crista: ventralis. Processus transversus berubah bentuk sebagai alae atlantis, yang merupakan salah satu ciri khas os atlas. Di antara alae dengan arcus ventralis terbentuk ceruk : fossa atlantis. Pada permukaan dorsal alae ditemukan lubang foramen alare, yang tembusannya bersebelahan dengan lubang foramen vertebrale laterale yang berada di lateral arcus. Arcus dorsalis tidak ditumbuhi taju duri, namun digantikan bungkul tuber(culum) dorsalis. Di bagian cranial arcus terdapat permukaan sendi yang licin sebagai pasangan untuk condylus occipital yaitu fovea articularis cranialis. Sedangkan di caudal terdapat dua permukaan sendi yaitu fovea dentis untuk dens Axis dan fovea articularis caudalis untuk processus articularis cranialis os axis, Fovea dentis berupa legokan dangkal di bidang median, sedangkan fovea articularis caudalis berada di lateral fovea dentis. Tubercukim dorsalis = proc. yp qosur Alae ‘ Atlantis 1) Foromen vertebrele laterale Posteaes i Tranwvercug , Gambar 31: Os Atlas Kuda, Tampak dorsal 32 Hana Eliyani Laberaterium Anatomi Veteriner Catatan Anjing : foramen alare berubah be i Incisura alaris omnes entuk menjadi it tambahan berupa ) foramen transversus pada caudal alae. Foramen vertebrale laterale et alare Gambar 32 : Os atlas Sapi (Kin), Anjing (Kanan), tampak dorsal B.Vertebrae cervicalis I Tulang ini mempunyai nama khusus os axis atau os epistropheus. Corpus dari tulang ini tebal, terdapat crista ventralis. Ciri khas tulang ini adalah penjuluran taju di cranial corpus : dens axis=dens epistropheus atau processus odontoideus. Permukaan ventral dens axis yang licin membentuk facies articularis ventralis. Di Ikedua sisi ateral dens axis terdapat taju sendi yaitu processus articularis cranialis. Arcus os axis memiliki processus transversus. tumbuh kecil tidak sempurna. Di processus tsb juga ada foramen transversus. Taju duri procesus spinosus tumbuh subur. Taju ini jika dilihat dari lateral ; pada kuda bentuknya ‘memanjang, karena corpus kuda relatif pajang, bagian caudal terbelah dua : pada sapi berbentuk segi panjang tanpa terbelah, pada anjing taju ini menjulur kedepan maupun kebelakang sedangkan pada babi hanya mejulur ke belakang. Di caudal arcus terdapat sepasang taju sendi processus articularis caudalis. 33 free Termuteaan send halur Laberatorism Anatomi Veteriner . Paces articularis . For. Vertebrale laterale Dens axis ~~. processus articuloris coudalis (terbetah a) Faues acne Corea Ventralis , Vane cata! (Gambar 33: Os Axis kuda, Tampak samping Processus spinosus tidak tenbelah spinosus menjulur ke cranial dan caudal Dens axis é Dens axis Processus Fer. trenversarius Spinesus. roe eel terse < Babi Penjulurann ya haya + ke areal caudol Gambar 34 : Os Axis sapi (Kiri) dan anjing (kanan) C. Vertebrae cervicalis ill, IV dan V Tiga ruas tulang ini memiliki bentuk dan struktur hampir mirip, perbedaannya adalah makin kebelakang ras tulang makin memendek. Ciri umum yang menonjol adalah processus transversus yang terbagi dua, yang ke depan menjulur ke ventral yang ke belakang menjulur ke dorsal. 34 ‘Hana Elian Laboratorium Anatom Veteriner Ruas tulang leher VI memiliki citi khusus pada processus transversus. Pada Kuda, taj ini bercabang tiga ke ssi cranial, caudal dan dorsal. Pada golongan ruminantia, carnivora dan babi, processus ini membentuk lamina (Lihat gambar 30) ME -E, Vertebrae cervicalis VII Ruas tulang terakhir ini khas pada processus tansversus yang hanya punya satu penjuluran. Ruas ini berhubungan dengan os costae I, sehingga terbentuk permukaan sendi di caudal corpus yaitu fovea costale caudalis. (Lihat gambar 30, Processus spinosus ruas Vil pada semua hewan pada umumnya terlihat paling tinggi. 2.Vertebrae Thoracalis Ruas tulang thorax ini memiki corpus pendek dan tebal dengan sejumlah Permukaan sendi untuk os costae yang melekat di bawahnya. Ciri khas lain terlihat pada tinggi dan arah processus spinosus. Stuer tetalehys mummy Proc. Qesretteeey lars. Sebutan Vertebrae diafragmatica sering ditujukan pada 3 ruas terakhir ‘membenwle dengan ciri processus spinosus mengarah tegek lurus serta pendek. Bentuk P4899 bidang sendi bagian cranial bertipe arcus sedangkan bagian caudal bertipe radius, sehingga memungkinkan gerakan 3 ruas terakhir ini jauh lebih flexibel dibanding ruas-ruas di depannya. ‘Corpus membentuk 2 pasang permukaan sendi yang licin, di depan dan di belakang yaitu fovea costale craniale dan fovea costale caudale. Permukaan sendi ini disediakan untuk capur costae, Sebagai contoh : Caput dari Costae Il, akan berhubungan sendi dengan fovea costale caudate Vertebrae thoracalls I dan fovea costale craniale vertebrae thoracals ll. Proc. Tranvertus terdapak 35 ‘Hara Eliya Laboratorium Anatom Veteriner Processus articularis craralis Processus transversus (terdapat fovea costale tranversale) Fovea costale eranialis Foramen vertebrale Gambar 35: Vertebrae thoracalis, tampak depan. Arcus Vertebrae thoracalis mempunyai beberapa processus yaitu: 1. Processus transversus Pendek, terdapat permukaan sendi fovea costale transversale untuk tuberculum costae. Sebagai contoh ; tuberculum pada costae Ill, mempunyal hubungan sendi dengan fovea costale transversale pada processus tranversus vertebrae thoracalis Il 2. Processus spinosus Pada Kuda taju ini condong arah caudal. Tinggi taju akan bertambah sampai os vertebrae thoracalis IV. Selanjutnya makin kebelakang taju makin memendek dan arahnya menjadi lebih tegak. Taju pada tiga ruas terakhir pada semua hewan pada umumnya pendek dan tegak dan ini disebut sebagai Vertebrae diphragmatica. Taju ini pada sapi, babi dan anjing makin kebelakang juga makin memendek serta_condong ke caudal. Taju dari 3 ruas terakhir paling pendek dan berangsur tegak jika dibanding taju ruas-ruas di depannya 36 ‘Hore Eliyani Laboratorium Anatom Veteriner Fovea costole tronsversole Processus mamilaris, Feta, «Processus spinosus, pendek-tegak x \ en rir Processus articular cranialis Fovea costale craniale Fovea costale caudale Gambar 36: Vertebrae thoracalis kuda, tiga ruas terakhir (Vertebrae diafragmatica) +3. Processus articularis Pada arcus vertebrae thoracalis, terdapat 2 pasang taju sendi untuk hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialls dan caudalis, Permukaan sendi bagian depan tidak berupa taju, namun berupa bidang oval licin; (melengkung horizontal sehingga disebut tipe arcus). Permukaan sendi bagian belakang berupa taju dengan permukaan licin berada pada ceruk di basis processus spinosus (melengkung vertical sehingga disebut tipe radius) 4, Processus mamilaris : Taju puting-susu terbentuk karena ruas yang makin memendek, sehingga Processus tranversus dan processus articuiaris nyaris menyatu_ membentuk Processus mamilaris. Taju ini terlihat pada 4-5 ruas terakhir vertebrae thoracalis. 37 Hone Elon Laboratorium Anatom Veteriner 3. VERTEBRAE LUMBALIS kecil Meare ~ kare Ruas tulang lumbales ini memikj/€orpus pendek dan tebal. Ciri khas terlihat pada taju processus acessorius dan processus tranversus. Bentuk Processus spinosus yang tegak dan pendek serta bidang sendi Processus articularis cranial bertipe arcus sedangkan bagian caudal bertipe radius, memungkinkan gerakan ruas tulang lumbalis cukup flexibel dibanding ruas vertebrae yang lain. Processus spinosus Processus mamilaris aon Processus articular caudalis Foramen vertebrale. Gambar 37: vertebrae lumbalis, tampak belakang Arcus memiliki beberapa processus yaitu : 1. Processus transversus; khas, menjulur horizontal panjang dan pipih. Pada AAnjing turnbuh runcing seperti costae sehingga disebut processus costiformis, 2. Processus spinosus, pada semua hewan taju ini cukup pendek dan tegak. 3. Processus articularis, sebagaimana umumnya terdapat 2 pasang taju sendi untuk melakukan hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialis dan caudalis. Permukaan sendi bagian depan tidak berupa taju, namun berupa bidang oval licin; (melengkung horizontal sehingga disebut tipe arcus). Permukaan sendi bagian belakang berupa taju dengan permukaan yang licin berada pada ceruk di basis processus spinosus (disebut juga Permukaan sendi tipe radius) 38 ‘Hana Elyani Laboratorium Anatomi Veteriner 4, Processus mamilari: processus articularis caudalis dari 2 ruas yang membentuk rangkaian sendi. Sebagai contoh : ta/u processus articularis caudal dari vertebrae lumbalis | jika menyatu dengan processus articularis cranialis vertebrae lumbalis I akan membentuk suatu processus mamilaris. 5. Processus acessorius Adalah taju tambahan, terletak antara processus transversus dan processus spinosus. terbentuk dari penyatuan processus articularis cranialis dan Catatan Kuda : Dua ruas terakhir processus tranversus menyusun hubungan persendian _istimewa. Processus tranversus Vertebrae lumbalis. V. dan VI mempunyat permukaan sendi yang dinamakan facies articularts intertransversarius, sedangkan lumbalis VI mempunyai facies articularis sacrotransversarius untuk alae sacralis Facies articuleris intertransversarius VL VI Gambar 38 : Os lumbal VI Kuda, tampak depan, pethatikan permukaan sendi istimewa di processus transversus 4.Vertebrae Sacralis Os Sacrum dibentuk oleh penyatuan (Synchiae) dari ruas-ruas vertebrae sacralis. Os sacrum ruas 1 memiliki procesus transversus yang melebar membentuk sayap sehingga disebut alae sacralis. (Pada Kuda sayap ini memiliki Pertautan dengan V. Lumbalis terakhi). Pada permukaan dorsal alae 39 ft... Hara Efyoni Laboratorium Anatomi Veteriner membentuk permukaan sendi yang berhubungan dengan os ii/fum yaitu facies auricularis. Ruas paling belakang berujung runcing membentuk apex. Penampakan os sacrum kuda dari ventral, berupa segitiga. Corpus ruas pertama tebal, permukaan depan membentuk tepian, Promontorium. Permukaan ventral corpus membentuk garis melintang linea transversae, di kiri kanannya tampak foramen sacralis ventralis focies articolris socrotronsersale (*@gian kactar Pade cayoe) Bag. Sayap ada benyolan r y + Tuber coccalte, Foromen sacralis dorsalis Gambar 39: Os Sacrum Kuda, tampak dorsal Processus transversus Pada ruas pertama taju ini dimodifikasi sebagai alae sacralis. Facies auricularis pada kuda mengarah ke dorsal, pada sapi mengarah ke caudo dorsal, pada anjing mengarah ke lateral. Pada alae terbentuk bungkul tuberositas sacralis. Penyatuan processus transversus dari semua ruas membentuk crista sacralis lateralis. Pada kuda, alae sacralis berhubungan dengan processus transversus vertebrae Jumbalis terakhir (Lihat Kembali Catatan Pada Vertebrae Lumbalis) 40 ety (Seaton Anatom Veternar Crista sacrolis mediane Foramen sacrolis dorsalis Crista sacralis intermedia Focies auriculoris Gambar 40 : Os sacralis kuda (kiri) dan sapi (Kanan), tampak samping Processus spinosus Pada semua hewan taju ini pendek dan condong ke caudal. Penyatuan taju membentuk crista sacralis mediana. Di kiri-kanan dasar crista terbentuk sulcus untuk alur arteri serta terbentuk lubang foramen sacralis dorsalis. Processus articularis Pada arcus vertebrae sacralis juga terdapat 2 pasang taju sendi untuk hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialis dan caudalis. Penyatuan taju ini membentuk crista sacralis intermedia. 5.Vertebrae coccygealis + Uneq nctalig Sering juga disebut vertebrae caudalis. Bentuknya makin ke caudal makin sederhana. Ruas tulang ini terbagi 4 tipe bentuk yang berbeda yang ditemukan pada : 3 ruas pertama, ruas IV dan V, ruas VI-X dan ruas X kebelakang. Tiga ruas pertama memiliki ciri vertebrae yang lengkap. 41 Bu a ete Ruas IV dan V processus spinosus dan transversus memendek, arcus masih bertumbuh dan di kedua sisi caput vertebrae ditemukan Drocesnis haemalls Idaral (processus spinosus ventralis), yang melindungi sulcus a. coccygea medialis Ruas ke VI-IX, tidak berbeda dengan ruas IV kecuali bentukan arcus di dorsal corpus tidak lagi menutup. Ruas ke X dst berbentuk silindris. Perbedaan bentuk ruas tulang dapat disimak pada gambar berikut ini. Gambar 41: Ossa Coccygealis dengan variasi bentuk tiap ruas 42 Tulang costae membentuk kerangka dinding lateral thorax di sisi kiri dan kanan. Jumlah pasangan tulang ini sama dengan vertebrae thoracalis. Bagian os costae dapat dibagi menjadi corpus costae yang merupakan bagian dorsal tulang. serta cartilago costae berupa tulang rawan pada bagian ventral tulang. Ujung ventral cartilago costae ini melekat pada sternum. Hubungan ini menyebabkan os costae dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Costae sternale (costae verae) Pada umumnya 7 atau 8 pasang cartilage costae terdepan masing-masing melekat langsung pada setiap incissura costalis secara berurutan pada rangkaian ruas os sternum. 2. Costae asternale (costae spuriae) Adalah Os costae sisanya yang melekatkan ujung cartilago pada os costae di depannya. Contohnya pada kuda, cartilage costae ke 9 adalah yang pertamakali tidak melekat langsung pada sternum melainkan pada cartilago costae ke 8. Gambar 42 : Costae sapi (kiri), 8 ruas terdepan adalah costae sternale, 5 ruas terakhir adalah costae asternale, Costae anjing (kanan), 2 ruas terakhir adalah costae fluctuantes 43 Eliy it HE pn Vetere Merupakan costae terakhir yang melayang karena tidak mengadakan hubungan langsung ataupun tak langsung dengan os sternum. Jenis ini didapat pada anjing/carnivora dan juga pada manusia. ‘Corpus Facies lateralnya cembung, pada margo caudale terdapat sulcus costae untuk lewatnya A/V/N intercostalis. Facies medial cekung.Di ujung dorsal terdapat dua bungkul yaitu caput costae di depan, serta tuberculum costae di belakangnya, Tabel 4. Susunan Costae, Sternum dan Vertebrae Thoracalis pada Manusia dan Hewan Domestik Species Costae Sternum [VT Sternale asternale fluctuantes Manusia__|7 3 2 5/4 12 Kuda 8 10 0 7 18 Sapi 8 5 0 7 3 Domba | 8 5 0 7 13 Kambing | 8 5 0 7 13 Anjng/Ke | 9 4(3) (1) 8/9 13 Babi Zz 18 lo 6 1415 TUBERCULUM COSTAE (Facies articularis tuberculi) ‘tuberosites: muscularis pa Soleus costae (Facies erticlris capitis) My ae 7 CARTILAGO COSTAE Gambar 43 : Os costae sinister, tampak lateral Anat TS OE ee (Sorter Aan Vetrar Pada caput terbentuk permukaan sendi yang licin “facies articularis capitis “costae yang berhubungan sendi degan vertebrae thoracalis dan rigi tajam crista capitis costae. Collum costae adalah leher costae, di belakangnya terdapat tuberculum costae dengan facies articularis tuberculi costae transversus vertebrae thoracalis), Berurutan di ventral tuberculum terdapat tuberositas muscularis untuk otot epaxial. Tulang ini merupakan penyatuan (Synchondrosis) dari 6-8.ruas tulang sternum. Penyatuan tulang membentuk corpus yang kompak. Antara dua ruas terbentuk incisura costalis (fungsinya mirip fovea costalis) untuk lokasi lekatnya cartilage costae, Pada ruas terdepan terdapat bentukan manubrium sterni, Pada kuda, crista ventralis tampak runcing mula dari manubrium sterni hingga ke belakang, disebut cartilage cariniformis (Carina sterni) Di belakang ruas terakhir terbentuk cartilage serupa pedang yang disebut Processus xyphoideus. ‘Manubrium stern Certitago coriniformis “ncisura costalis ai tempat Perlekatan r e teen phd f= at, Gambar 44: Os Sternum Kuda (atas), Kambing (bawah) tampak samping 45

You might also like