You are on page 1of 14

KEBERADAAN KONSEP RULE BY LAW (NEGARA BERDASARKAN HUKUM)

DIDALAM TEORI NEGARA HUKUM THE RULE OF LAW

MADE HENDRA WIJAYA


0990561025
HUKUM PEMERINTAHAN

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013

1
2

KEBERADAAN KONSEP RULE BY LAW (NEGARA BERDASARKAN HUKUM)


DIDALAM TEORI NEGARA HUKUM THE RULE OF LAW
Oleh
MADE HENDRA WIJAYA

This research titled, the existence of the concept of rule by law (state law) within the
state theories of law the rule of law, which is where the first problem: How can the
advantages of Rule by Law in the theory of law Rule of Law?, How is the dis advantages of a
concept of Rule by law in the theory of law Rule of Law.
This research method using the method of normative, legal research that examines the
written laws of the various aspects, ie aspects of the theory, history, philosophy, comparative,
structure and composition, scope, and content, consistent, overview, and chapter by chapter,
formality, and the binding force of a law, and the legal language used, but did not examine or
imlementasi applied aspects. By using this approach of Historical analysis and approach of
legal conceptual analysis.
In this research have found that the advantages of the concept of Rule by Law lies in the
providing of certainty, can also be social control for the community, thus ensuring all citizens
in good order at all reciprocal relationships within the community. And Disadvantages of the
concept of Rule by Law if the Law which legalized state action is not supported by democracy
and human rights, and the principles of justice, there will be a denial of human rights,
widespread poverty, and racial segregation, and if the law is only utilized out by the
authorities as a means to legalize all forms of actions that violate human can inflict
totalitarian nature of the ruling.

Keywords : Rule by Law, State Law, the Rule of Law


I. PENDAHULUAN 4. Adanya Peradilan Administrasi
Dalam pengertian Negara Hukum Negara yang berdiri sendiri
Klasik terdapat dua tipe pokok negara (independent).
hukum, yaitu Istilah The Rule of Law ditemukan
a. Type Eropa Kontinental, yang dalam buku AV. Dicey yang berjudul
berdasarkan pada kedaulatan Introduction To The Study Of The
hukum (rechtsouvereiniteit), yang Constitution (1952)3. Di dalam buku yang
berintikan Rechtstaat (negara banyak dipakai dalam kajian tentang
hukum) negara hukum ini, Dicey menjelaskan
b. Type Anglo Saxon, yang berintikan keunikan cara berhukum orang-orang
The Rule of Law; Inggris yang menganut sistem common
Rechtstaat adalah sebuah konsep law. Dicey menarik garis merah dari cara
dalam pemikiran hukum Eropa berhukum tersebut sebagai sebuah konsep
Kontinental yang awalnya dipinjam dari The Rule of Law dimana masyarakat dan
hukum Jerman, yang dapat diterjemahkan pemerintah taat dan patuh kepada hukum
sebagai "legal state", "state of law", "state sehingga ketertiban dapat dinikmati
of justice", or "state of rights" dimana bersama-sama yang tidak ditemukan di
pelaksanaan kekuasaan pemerintahan yang beberapa negara Eropa lainnya.
dibatasi oleh hukum1. A.V. Dicey menguraikan adanya 3
Frederich Stahl mengungkapkan unsur penting dalam setiap negara hukum
setidaknya terdapat 4 unsur dari Rechstaat, yang disebutnya dengan istilah “The Rule
yaitu2: of Law”, yaitu4:
1. Jaminan terhadap Hak Asasi 1. Supremacy of Law yaitu dominasi
Manusia; dari aturan-atauran hukum untuk
2. Adanya pembagian kekuasaan; menentang dan meniadakan
3. Pemerintah berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan; 3
Dicey, A.V., 1952, INTRODUCTION TO
THE STUDY OF THE LAW OF THE
CONSTITUTION, Mc Millan and Co, Limited St.
1
Hayek, Friedrich , 1960, The Constitution of Martin’s Street, London,Part II. Chapters IV-XII,
Liberty, University of Chicago Press, Chicago, http://www.constitution.org/cmt/avd/law_con.htm,
USA, h. 199 artikel diakses18-01-2011, pukul 12,30
2 4
Sulistiyono, Adi, 2007, Negara Hukum: Hadjon, Philiphus M, 2007,Perlindungan
Kekuasaan, Konsep, dan Paradigma Moral, Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, sebuah studi
Cetakan I, Lembaga Pengembengan Pendidikan tentang Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh
(LPP) dan UPT Penerbitan dan percetakan UNS Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Umum
(UNS PRESS) Universitas Sebelas Maret, dan Pembentukan Peradilan Administrasi,
Surakarta, h. 32 Perabadan, h. 75

3
4

kesewenang-wenangan, dan seperti John Lock dan Montesquieu. Brian


kewenangan bebas yang begitu Tamanaha mencoba melakukan terobosan
luas dari pemerintah; dengan memformulasikan sebuah alternatif
2. Equality Before the Law yaitu baru dalam konsep negara hukum, dimana
persamaan di hadapan hukum atau Brian Tamanaha menawarkan pemisahan
penundukan yang sama dari semua konsep The Rule of Law kedalam dua
golongan kepada ordinary law of kategori dasar, formal dan substantif, yang
the land yang dilaksanakan oleh kedua-duanya masing-masing memiliki
ordinary court ini berarti tidak ada tiga cabang atau format yang berbeda-
orang yang berada diatas hukum, beda5.
baik pejabat maupun warga negara Didalam konsep negara hukum the
biasa, berkewajiban untuk mentaati Rule of Law terdapat konsep Rule by Law
hukum yang sama; atau biasa disebut konsep tindakan negara
3. Due Prosess of Law atau harus berdasarkan hukum yang memiliki
terjaminnya hak-hak manusia oleh arti bahwa hukum menjadi suatu acuan
konstitusi yang merupakan hasil bagi praktek atau tindakan yang dilakukan
dari “the ordinary law of land”, oleh negara atau pemerintah, dimana
bahwa hukum konstitusi bukanlah menurut Brian Z Tamanaha Rule by Law
sumber, akan tetapi merupakan terdapat pada versi formal dari the Rule of
konsekwensi dari hak-hak individu Law6, dan konsep Rule by Law sangat
yang dirumuskan dan ditegaskan popular digunakan oleh negara-negara
oleh peradilan, singkatnya prinsip- modern. Didalam konsep Rule by Law
prinsip hukum privat melalui merupakan sebuah gagasan bahwa hukum
tindakan peradilan dan parlemen adalah sarana negara melakukan urusan,
sedemikian diperluas sehingga segala tindakan yang dilakukan oleh
membatasi posisi crown dan pemerintah, harus sesuai dengan aturan
pejabat. hukum. Sehingga apapun yang dikatakan
Dalam perkembangan mengenai oleh hukum adalah suatu perintah yang
negara hukum, adanya upaya untuk harus dilaksanakan oleh pemerintah, dan
menghilangkan batasan pengertian negara pemerintah lebih memilih konsep Rule by
hukum antara Rechtstaat dan The Rule of
5
Tamanahan, Brian Z, 2004, On The Rule Of
Law, seperti halnya berangkat dari embrio Law, History, Politics, Theory, Cambridge
pemikiran para penggagas negara hukum, University Press, United.Kingdom, h.91
6
Ibid, h 92
5

Law sebagai cara karena dianggap paling Metode penelitian ini menggunakan
nyaman untuk memerintah. metode normatif, yaitu penelitian hukum
Rule by Law merupakan antithesis yang mengkaji hukum tertulis dari
sebagai pelaksanaan kekuasaan berbagai aspek, yaitu aspek teori, sejarah,
kesewenang-wenangan oleh negara atau filosofis, perbandingan, struktur dan
pemerintah. Rule by Law bagian dari komposisi, lingkup, dan materi, konsisten,
bentuk konsep formal di dalam sistem penjelasan umum, dan pasal demi pasal,
teori negara hukum Rule of Law7. formalitas, dan kekuatan mengikat suatu
Konsep Rule by Law sangat penting Undang-undang, serta bahasa hukum yang
keberadaannya dalam negara hukum, maka digunakan, tetapi tidak mengkaji aspek
dari hal tersebut penulis ingin mengetahui terapan atau imlementasi, sehingga
keberadaan konsep Rule by Law (tindakan penelitian hukum normatif sering disebut
negara berdasarkan hukum) didalam teori “penelitian hukum dokmatik” atau”
negara hukum Rule of Law. Dalam hal ini penelitian hukum teoritis” (dogmatic or
penulis tertarik untuk merumuskan theoretical law reseach)8. Pendekatan
permasalahan sebagai berikut: analitis Sejarah (approach of Historical
1. Bagaimanakah kelebihan dari Rule analysis), dan pendekatan analitis konsep
by Law dalam teori negara hukum hukum (approach of legal conceptual
the Rule of Law? analysis.
2. Bagaimanakan kekurangan dari III. HASIL DAN PEMBAHASAN
konsep Rule by Law dalam teori
1. Kelebihan Dari Rule By Law Dalam
negara hukum the Rule of Law
Teori Negara Hukum The Rule Of
Tujuan umum dari penelitian ini
Law
adalah untuk mengetahui tentang
Dalam membahas Rule by Law tentu
kelebihan dan kekurangan dari penerapan
tak tepas dari hubungan hukum dan
konsep Rule by Law dalam teori negara
kekuasaan, dimana Prof I Dewa Gede
hukum the Rule of Law, sehingga hal ini
Atmaja di dalam bukunya Filsafat Hukum
dapat menjadi suatu tambahan
Dimensi Tematis & Historis, yang
pengetahuan dalam suatu sistem teori
mengutip pendapatnya Blaise Pascal
negara hukum the Rule of Law.
mengatakan bahwa “hukum tanpa

II. METODE PENELITIAN 8


Muhammad, Abdulkadir, 2004, Hukum dan
Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,
7
Ibid h.92 Bandung, h. 101-102
6

kekuasaan adalah angan-angan, kekuasaan sekuat apapun kepentingan perintah


tanpa hukum adalah kelaliman”9. kekuasaan meningkat, tidak pernah dapat
N. M. Korkunov juga mengatakan sepenuhnya memusnahkan dan menelan
bahwa “Whatever may be the state's kepentingan manusia lainnya. Berlakunya
organization, whatever powers it may pemusatan (sentralisasi) ke tangan negara
have, the human conscience tends always sehingga menjamin semua warga
to subject this power to legal rules. To the negarannya dalam tatanan yang baik di
interests of power are necessarily opposed semua hubungan timbal balik dalam
the principles of law. In submitting to the masyarakat.
authority of the state the citizen requires of Negara dalam hal memegang
the organs of power a similar submission kekuasaan memiliki arti bahwa fungsi
to law, because to whatever height the untuk membuat suatu masyarakat yang
interest of authority of order may rise, it teratur, serta menegakkan hukum menjadi
can never wholly annihilate and engulf bermanfaat dan efektif, serta dibalik itu
men's other interests. In centralizing force hukum juga dapat menjadi alat untuk
into its hands the state thereby assures to membatasi tidakan sewenang-wenang oleh
all its citizens good order in all their negara.
10
mutual relations .( apapun mungkin dapat Rule By law di dalam teori negara
menjadi suatu organisasi negara, apapun hukum the Rule of Law yang merupakan
kekuatan yang dimiliki, hati manusia intuisi dasar” yang mendasari dari the
cenderung untuk selalu tunduk kepada Rule of Law adalah hukum harus mampu
kekuasaan yang legal ( aturan-aturan membimbing prilaku subyeknya11. Lain
hukum). Untuk kepentingan kekuasaan kata bahwa the Rule of Law juga
selalu menentang prinsip-psrinsip hukum. menekankan karakteristik dan manfaat dari
Tunduk kepada otoritas negara, warga aturan, dimana Undang-Undang dianggap
negara mengharuskan organ-organ sebagai jenis aturan dan tujuan aturan yang
kekuasaan melakukan pengajuan yang dianggap membimbing prilaku manusia.
mirip atau serupa dengan hukum, karena Yaitu prilaku dari penguasa dan rakyatnya,
dimana konsep Rule by Law digunakan
9
Atmaja, I Dewa Gede, 2013, Filsafat Hukum sebagai pembatas dari tindakan bebas dari
,Dimensi Tematis & Historis, Setara Press,
Malang, h.63 penguasa yang tujuannya adalah agar
10
Korkunov, N. M. 1922, General Theory of
Law, Second Edition, English Translate By W. G. 11
Raz, Joseph, 1979, “The Rule of Law and Its
hastings. The Macmillan Company, New York, h. Virtue,” in The Authority of Law , Clarendon Press
371 , Oxford:, h 214
7

penguasa tidak melaksanakan Didalam konsep Rule by Law yang


kekuasaannya secara sewenang-wenangan berisiskan asas kepastian hukum, tentunya
serta pembatas dari prilaku dan tindakan memberikan legalitas yang tinggi dalam
masyarakatnya agar terciptanya suatu menjalankan aturan hukum, dimana
ketertiban dan keamanan. legalitas merupakan sebuah nilai inti, hak
Konsep Rule by Law memberikan asasi manusia, dalam arti Nullum crimen,
penekanan kepada adanya kepastian nulla poena sine lege13 (Tidak ada
hukum. Dimana hukum dapat menjadi kejahatan, tak ada hukuman tanpa hukum)
sebuah alat yang memiliki kepastian untuk yang sebenarnya berarti tidak hanya
memberikan ruang lingkup dan batasan memberikan jaminan kebebasan manusia,
yang sudah jelas bagi para subyek hukum, tapi juga melindungi individu dari
sehingga subyek hukum akan bertindak tindakan kesewenang-wenangan atau
sesuai dengan apa yang sudah ditentukan, penyalahgunaan kekuasan dan tindakan
penentuan terhadap tindakan subyek yang tidak adil oleh penguasa kepada
hukum tersebut dirumuskan dalam bentuk individu dan warga masyarakat, sehingga
Undang-Undang. terciptanya penjaminan keadilan dan
Asas kepastian hukum merupakan transparasi dari kekuasaan kehakiman.
sebuah asas dalam negara hukum yang Konsep Rule by Law dapat
mengutamakan landasan Peraturan memberikan suatu kontrol sosial dalam
Perundang-undangan, Kepatuhan, dan kehidupan bermasyarakat, dimana
keadilan dalam setiap kebijakan aktivitas yang dilakukan penguasa dapat di
penyelenggaraan negara. Menurut Arief kontrol agar tidak melakukan tindakan
Sidharta bahwa negara hukum menjamin kesewenang-wenangan dalam
kepastian hukum terwujud dalam melaksanakan tugasnya, serta masyarakat
masyarakat dan prediktibilitasnya sangat dapat lebih mudah memantau kegiatan
tinggi. Sehingga dinamika kehidupan yang dilakukan oleh pemerintah apakah
bersama dalam masyarakat bersifat kegiatan yang dilakukan pemerintah
“predictable” atau dapat diramalkan12. tersebut sudah sesuai dengan Undang-
undang atau tidak. Di lain pihak

12 13
Sidharta, Arief , 2004, “Kajian Kefilsafatan Crisan, Julia,2010, The principles of
tentang Negara Hukum”, dalam Jentera (Jurnal legality“nullum crimen, nulla poena sine lege” and
Hukum), “Rule of Law”, Pusat Studi Hukum dan their role, Effectius Newsletter, Issue 5, France, h.1
Kebijakan (PSHK), edisi 3 Tahun II, November,
Jakarta h.124-125
8

pemerintah dalam mengarahkan kehidupan dapat dilihat juga melalui fungsi Peraturan
masyarakat lebih tertib, sehingga Perundang-undangan dibagi menjadi dua
kehidupan masyarakat sesuai apa yang kelompok utama, yaitu fungsi Internal dan
dikatakan oleh Undang-Undang dan sesuai fungsi eksternal16.
dengan apa yang diramalkan oleh pembuat 1. Fungsi internal17. Fungsi internal
Undang-Undang. meliputi:
Sehingga mendapatkan kesesuaian a. Fungsi penciptaan hukum
antara aturan yang diberlakukan dengan (rechtschepping)18;
penerapannya, yang berarti masyarakat b. Fungsi pembaharuan hukum (Law
secara individu dilindungi haknnya sesuai reform)19;
harapan mereka, dan pemerintah juga c. Fungsi integrasi Pluralisme sistem
secara berdaulat melaksanakan tindakannta hukum20;
sesuai dengan aturan yang di tetapkan.
Konsep Rule by Law ini juga telah 16
Manan, Bagir dan Magnar, Kuntana, 1997,
digunakan oleh Napoleon, dan dia percaya Beberapa Masalah Hukum tata Usaha Negara
Indonesia, Alumni, Bandung, h138
bahwa Undang-Undang Napoleon 17
Ibid, fungsi Peraturan Perundang-undangan
sebagai subsistem hukum (hukum Perundang-
mengantisipasi semua kasus yang mungkin undangan terhadap system kaidah hukum pada
muncul di masa depan, dimana tafsiran umumnya.
18
Ibid h. 139, Penciptaan hukum yang
terperinci dari Undang-Undang14. Kala itu melahirkan system kaidah hukum yang berlaku
umum dilakukan atau terjadi melalui beberapa cara
politik dan sosial di Francis sangat stabil. yaitu melalui “putusan hakim” (yurisprodensi),
“kebiasaan” yang timbul sebagai praktek dalam
Pengacara dan hakim di francis, serta kehidupan masyarakat atau negara, dan “Peraturan
perundang-undangan” sebagai keputusan tertulis
keseluruhannya dengan sungguh-sungguh pejabat yang berwenang yang berlaku secara
berusaha untuk menerapkan Undang- umum. Dan hukum dapat juga terbentuk melalui
ajaran-ajaran hukum atau doktrin yang diterima
Undang, dengan harapan mampu dan digunakan dalam pembentukan hukum
19
Ibid h.140, Peraturan Perundang-undangan
memecahkan semua masalah hukum di merupakan instrument yang efektif dlam
pembahruan hukum dibandingkan penggunaan
francis pada kal itu15. hukum kebiasaan dan hukum yurisprudensi.
Peraturan perundang-undangan tidak hanya
Dalam konsep Rule By Law, tentu tak melakukan fungsi pembaharuan terhadap Peraturan
lepas dari Peraturan Perundang-undangan. Perundang-undangan yang sudah ada, namun dapat
pula dipergunakan sebagai sarana memperbaharui
Maka kelebihan dari konsep Rule by Law yurisprudensi, hukum kebiasaan atau hukum adat
20
Ibid h.141, Pentingnya inrgrasi Pluralisme
sistem hukum untuk membentuk hukum yang lebih
14
Frank, Jerome,1963, Law and Modern Mind, sempurna yang harmonis antara satu sistem hukum
Achor Books Donbeday &Company Inc, New dengan sistem hukum yang lain, dimana dalam
york, USA, diterjemahkan oleh Astuti, Rahmani, pluralisme sistem hukum tidak dimaksudkan untuk
2013,Jerome Frank, Hukum & Pemikiran Modern, meniadakan berbagai sistem hukum, terutama
Cet I, Nuansa Candekia, Bandung, h. 261 sistem hukum yang hidup sebagai suatu kenyataan
15
Ibid yang dianut dan dipertahankan oleh masyarakat.
9

d. Fungsi kepastian hukum diperintah keduanya tunduk pada


(rechtzekerheid, legal certainty)21. hukum;
2. Fungsi Eksternal22: 2. George Jellinek yang mengatakan
a. Fungsi Perubahan23; memang negara sebagai
b. Fungsi stabilitasi24; pembentuk hukum , tetapi secara
25
c. Fungsi kemudahan . sukarela negara tunduk pada
Rule by Law secara idealnya hukum yang diciptakannya;
diterapkan dapat dilihat berdasarkan 3. Krabbe berpendapat, hukum eksis
Filosofis mengenai kekuasaan negara mendahului negara dan hukum
harus tunduk kepada hukum yang dikaji mengikat begitu negara berdiri,
oleh tiga ahli hukum tentang negara karena hukum bersumber pada
26
yakni : kesadaran hukum individu27.
1. Von Ihering berpendapat; bahwa Dalam kaitannya dengan kelebihan
hukum akan memiliki makna yang atau manfaat dari sistem Rule by Law ini
sesungguhnya jika penguasa yang terwujud, dalam pendapatnya prof I
memerintah rakyat yang Dewa Gede Atmaja yang menyatakan
“agar prinsip negara hukum terwujud
dalam hubungan hukum dan kekuasaan,
Pluralisme sistem hukum sepenuhnya tergantung secara philosofis dipersyaratkan28:
dalam masyaraka
21
Ibid 142, Kepastian hukum merupakan asas 1. Kekuasaan yang memiliki nilai
penting dalam tindakan hukum yang dilakukan
negara dan penegakan hukum. Peraturan yang bermakna (meaningfulness),
Perundang-undangan telah memberikan kepastian
hukum yang lebih tinggi daripada hukum
harus ditetapkan secara jelas ruang
kebiasaan, hukum adat, atau hukum yang berasal lingkupnya, arah dan batas-
dari jurisprudensi
22
Ibid h.143, keterkaitan Peraturan Perundang- batasnya;
undangan dengan lingkungan tempatnya berlaku,
yang meliputi 2. Penguasa atau pihak yang
23
Ibid. h 143, Hukum adalah sebagai sarana
pembaharuan ( Law as social engineering), yaitu memegang kekuasaan memiliki
peraturan perundang-undangan diciptakan untuk
menciptakan perubahan dalam masyarakat di
kepabilitas, integritas,
segala bidang aspek kehidupan masyarakat akuntabilitas, dan semangat
24
Ibid, Peraturan Perundang-undangan dapat
berfungsi sebagai stabilitas, dimana kaidah- mengabdi kepentingan umum
kaidahnya bertujuan memberikan jaminan stabilitas
masyarakat (sense of public service);
25
Ibid, Peraturan Perundang-undangan dapat
dipergunakan sebagai sarana mengatur berbagai
kemudahan. Dimana Peraturan Perundang-
undangan berisiskan ketentuan inisiatif dalam hal
27
peringanan, penundaan, penyederhanaan Ibid
26 28
Atmaja, I Dewa Gede, Op Cit, h. 64 Ibid. h.65
10

3. Rakyat sebagai pihak yang di USA yang berpengang pada negara


dikuasai, memiliki kesadaran hukum the Rule of Law, bahwa ketika
hukum dalam arti disatukan pihak jaman perbudaan, sistem perbudakan
dapat menggunakan hak-hak sipil ditegakkan secara hukum30.
dan hak politik untuk melakukan Contoh pada saat totaliter Jerman,
control sosial, serta dilain pihak dimana semua perkataan Hitler adalah
sadar akan kewajiban sebagai hukum yang berdaulat, bahkan keinginan
warga negara mematuhi aturan hitler untuk memusnahkan ras yahudi
hukum (the duty of civil dianggap legal. Totaliter yang dianut oleh
abdience)29 hitler berasal dari pandangannya Hegel,
2. Kekurangan Dari Rule By Law dimana hegel berpendapat bahwa negara
Dalam Teori Negara Hukum The dan hukum bukan sesuatu yang kebetulan
Rule Of Law timbul di dunia ini dapat diterima.
Dalam berbagai banyak hal, jika Kehidupan bersama manusia berkembang
terdapat kelebihannya maka tentu saja secara sepontan menjadi hidup bersama
kekuranagnnya, dan tentu saja Konsep yang teratur. Keteraturan itu datang dari
Rule by Law juga memiliki kekurangan. negara dan hukum. Bahwa negara timbul
Brian Z Tanamahan mengatakan Rule by lepas dari segala persetujuan warga-
Law sebagai otoritas distorsi dari tradisi wargannya dan bahwa tidak terdapat suatu
the Rule of Law, apabila tidak didukung hukum di luar batas negara. Konsekuensi
oleh demokrasi dan hak asasi manusia, untuk hukum ialah satu-satunya hukum
serta prinsip keadilan, maka akan terjadi yang berlaku adalah hukum yang berasal
pengingkaran terhadap hak asasi manusia, dari negara, yaitu hukum positif31.
kemiskinan yang luas, dan segregasi Menggunakan konsep Rule by Law
rasial. Dimana hal tersebut dapat dilihat secara murni tentu saja akan membuat kita
contoh apabila sistem hukum mendukung berhukum dengan teks32. Yaitu dimana
atau melegalkan tentang adanya hukum diwujudkan kedalam bentuk teks,
perbudakan atau penghapusan ras berarti sama saja memindahkan suatu hal
tertentu. Maka itu menjadi kelemahan yang riil kedalam sebuah teks, sehingga
dalam konsep Rule by Law.
30
Raz, Joseph, Op Cit, h 221
Joseph Raz menggunakan contoh di 31
Huijbers, Theo, 1982, Filsafat Hukum dalam
Lintas Sejarah, Karnius, Yogyakarta, h.110
Amerika, dimana Raz mengatakan bahwa 32
Rahadjo, Satjipto, 2009, Hukum dan
Prilaku, hidup baik adalah dasar hukum yang baik,
29
Ibid Kompas, Jakarta, h.69
11

apabila hukum tidak dapat mengikuti pertumbuhan, perkembangan dan


dinamika masyarakat, karena hukum perubahan masyarakat yang harus
berbentuk teks bersifat kaku atau hukum diembannya35.
itu kaku/keras (Lex dura sed tamen Kekurangan dalam konsep Rule by
scripta33), maka tidak dapat terus mewakili Law adalah dimana jika diartikan sebagai
dari keadilan dalam kehidupan masyarakat hukum untuk kepentingan pemerintah,
yang terus berkembang. Maka tidak dapat maka hukum dapat digunakan sebagai alat
dipungkiri bahwa dalam mencapai kekuasaan oleh penguasa untuk melakukan
substansi keadilan akan berubah menjadi tindakan di luar keadilan dan perbuatan
berkeadilan secara teks yang menurut Prof tersebut dilegalkan karena perbuatan
Satjipto Rahadjo kita akan berhadapan tersebut diatur oleh Undang-Undang.
dengan substansi pengganti, bukan lagi Kemudian para hakim kadang
membicarakan hukum yang sebenarnya, membuat keputusan yang tidak mewakili
sehingga akan terjadi kecendrungan cara keadilan masyarakat, padahal hakim
berhukum secara kaku dan regimentation merupakan tempat menemukan keadilan,
atau cara hidup yang diawasi atau diatur34. dan kadang kala hakim tidak berani untuk
Selain itu Prof. Bagir Manan berinisiatif untuk membuat suatu
mengatakan bahwa hukum selain sebagai yurispudensi, yang disebabkan mereka
kaedah adalah juga gejala kemasyarakatan, lebih cendrung memilih jalur aman yaitu
dan kesulitan untuk merumuskan semua keputusan mengikuti Undang-Undang,
bahan hukum tertulis adalah hukum sehingga ke depannya keputusan mereka
sebagai bagian dari masyarakat mencakup tidak mendapatkan masalah atas keputusan
semua aspek kehidupan masyarakat. yang diambil atau di gugurkan di dalam
mengingat aspek masyarakat sangat luas peradilan yang lebih tinggi, walaupun
dan kompleks, maka tidak mungkin mereka yakini keputusan yang berdasarkan
mewujudkan seluruh aspek kehidupan itu Undang-Undang tidak mewakili keadilan
dalam suatu system hukum Perundang- masyarakat pada saat itu. Hal ini juga
undangan atau bentuk hukum tertulis. disampaikan oleh Jerome Frank yang
Hukum Perundang-undangan sebagai mengatakan “apabila sikap mengagungkan
hukum tertulis bersifat statis, tidak dapat Undang-Undang telah berlaku di negara
dengan leluasa mengikuti laju yang sepetuhnya diatur oleh Undang-

33 35
Ibid h.13 Manan, Bagir dan Magnar, Kuntana, Op.Cit
34
Ibid, h. 14 h. 250-251
12

Undang, maka proses adaptasi peradilan Undang yang melegalkan tindakan


yang nyata telah disembunyikan di balik negara tidak didukung oleh
kedok ketetapan formal, yang dampak demokrasi dan hak asasi manusia,
utamannya terciptanya sebuah jurang36. serta prinsip keadilan, maka akan
Kemudian hukum tidak dapat mengikuti terjadi pengingkaran terhadap hak
kebutuhan keadilan dalam masyarakat asasi manusia, kemiskinan yang
yang begitu dinamis, karena masyarakat luas, dan segregasi rasial, serta jika
bukan sebua bangunan yang smetris, hukum hanya dimanfaat kan oleh
melainkan memuat banyak kesimpang penguasa sebagai alat untuk
siuran yang muncul dari sekian banyak melegalkan segala bentuk
interaksi antara para anggota masyarakat37. perbuatannya yang melanggar
sehingga jika menjalan kan konsep Rule by kemanusiaann yang dapat
Law secara murni, maka hasilnya tidak menimbulkan sifat totaliter dari
akan sangat memuaskan, karena masalah- penguasa.
masalah yang sebenar-benarnya terjadi di
masyarakat tidak terselesaikan secara 2. Saran
penuh, yang disebabkan sifat kekakuan 1. Bahwa konsep Rule by Law, harus
dari hukum positif, atau Undang-Undang. dipertahankan, dan mengambil
kelebihan-kelebihan dalam
IV. PENUTUP melakukan kontrol sosial kepada
1. Simpulan masyarakat serta memberikan
1. Kelebihan dari konsep Rule by Law kepastian kepada masyarakat.
terletak pada pemberian kepastian , 2. Dalam hal menutupi kekurangan
juga dapat menjadi control sosial Rule by Law, hendaknya setiap
bagi masyarakat, sehingga Peraturan Perundangan-undangan
menjamin semua warga diberlakukan terdapat asas-asas,
negarannya dalam tatanan yang nilai-nilai yang ada di masyarakat,
baik di semua hubungan timbal sehingga Peraturan Perundang-
balik dalam masyarakat. undangan tidak hanya digunakan
2. Kekurangan dari konsep Rule by sebagai sebuah alat oleh penguasa,
Law apabila dalam Undang- namun juga dapat mewakili
keadilan yang ada di dalam
36
Frank, Jerome, Op Cit. .h. 263 masyarakat
37
Rahadjo, Satjipto, Op Cit, h 93
13

Usaha Negara Indonesia, Alumni,


DAFTAR BACAAN Bandung
Buku : Muhammad, Abdulkadir, 2004, Hukum
Atmaja, I Dewa Gede, 2013, Filsafat dan Penelitian Hukum, PT. Citra
Hukum ,Dimensi Tematis & Historis, Aditya Bakti, Bandung.
Setara Press, Malang. Raz, Joseph, 1979, “The Rule of Law and
Frank, Jerome,1963, Law and Modern Its Virtue,” in The Authority of Law ,
Mind, Achor Books Donbeday Clarendon Press , Oxford.
&Company Inc, New york, USA, Rahadjo, Satjipto, 2009, Hukum dan
diterjemahkan oleh Astuti, Rahmani, Prilaku, hidup baik adalah dasar
2013,Jerome Frank, Hukum & hukum yang baik, Kompas, Jakarta.
Pemikiran Modern, Cet I, Nuansa Sulistiyono ,Adi, 2007, Negara Hukum:
Candekia, Bandung. Kekuasaan, Konsep, dan Paradigma
Hadjon, Philiphus M, 2007,Perlindungan Moral, Cetakan I, Lembaga
Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Pengembengan Pendidikan (LPP) dan
sebuah studi tentang Prinsip- UPT Penerbitan dan percetakan UNS
Prinsipnya, Penanganannya oleh (UNS PRESS) Universitas Sebelas
Pengadilan dalam Lingkungan Maret, Surakarta.
Peradilan Umum dan Pembentukan Tamanahan, Brian Z, 2004, On The Rule
Peradilan Administrasi, Perabadan. Of Law, History, Politics, Theory,
Hayek, Friedrich. 1960. The Constitution Cambridge University Press,
of Liberty, University of Chicago United.Kingdom.
Press, Chicago, USA. ARTIKEL ELEKTRONIK
Huijbers, Theo, 1982, Filsafat Hukum
Dicey, A.V. , 1952, INTRODUCTION TO
dalam Lintas Sejarah, Karnius,
THE STUDY OF THE LAW OF THE
Yogyakarta
CONSTITUTION, Mc Millan and Co,
Korkunov, N. M. 1922, General Theory of
Limited St. Martin’s Street,
Law, Second Edition, English
London,Part II. Chapters IV-XII,
Translate By W. G. hastings. The
http://www.constitution.org/cmt/avd/l
Macmillan Company, New York.
aw_con.htm, artikel diakses18-01-
Manan, Bagir dan Magnar, Kuntana, 1997,
2011, pukul 12,30.
Beberapa Masalah Hukum tata
JURNAL / MAJALAH ILMIAH
14

Crisan. Julia,2010, The principles of


legality“nullum crimen, nulla poena
sine lege” and their role, Effectius
Newsletter, Issue 5, France
Sidharta, Arief , 2004, “Kajian
Kefilsafatan tentang Negara Hukum”,
dalam Jentera (Jurnal Hukum), “Rule
of Law”, Pusat Studi Hukum dan
Kebijakan (PSHK), edisi 3 Tahun II,
November, Jakarta.

You might also like