You are on page 1of 4

Penentuan lokasi pabrik

Penentuan lokasi pabrik/perusahaan perl dilakukan sebaik – baiknya, karena


kesalahan dalam penentuannya akan berdampak kepada ketidakefektifan dan
ketidakefisienan operasinya, sehingga perusahaan mengalami kerugian terus –
menerus.
Perusahaan – perusahaan sering membuat kesalahan dalam pemilihan lokasi
tempat fasilitas – fasilitas produksinya. Faktor – faktor penting yang dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi masing – masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan
mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih
penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber – sumber penyediaan bahan
dan komponen. Organisasi lainnya mungkin menentukan bahwa faktor yang paling
penting adalah memilih lokasi dimana tersedia tenaga kerja yang mencukupi
kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi, yang sangat tinggi bila produk berat
dan besar.
Jadi alas an utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya
perbedaan kebutuhan masing – masing perusahaan. Lokasi yang bauk adalah suatu
persoalan individu. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” dan “kontingensi”
untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya
tergantung”. Secara umum faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala kensekuensi, baik yang
positif maupun yang negative dengan didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut
merupakan suatu syarat penting.
2. Letak pasar
Biaya distribusi produk ke konsumen sangat penting dalam mempertimbangkan
faktor letak pasar.
3. Letak sumber tenaga kerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan biaya produksi adalah
tenaga kerja. Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja.
Karena itu, cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar.
4. Kedekatan dengan sumber mentah dan pensuplai
Apabila bahan mentah dan susut cukup besar dalam proses produksi, maka
perusahaan lebih baik berada di lokasi yang dekat dengan sumber bahan mentah
semisal: semen, kayu, kertas, minyak, baja dan sebagainya.
5. Tersedianya fasilitas transportasi
Tersedianya transportasi baik lewat udara, darat, maupun air akan melancarkan
perdagangan faktor – faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan.
6. Sumber daya – sumber daya lainnya (SDA)
Perusahaan – perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, gula, kulit, tenun,
pemrosesan makanan, alumunium dan sebagainya sangat memerlukan air dalam
kuantitas besar.

Selain faktor – faktor di atas, berbagai faktor – faktor lain yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah sebagai berikut; harga tanah,
peraturan – peraturan, tenaga kerja, lokasi pabrik, gudang – gudng pesain, tingkat
pajak, kebutuhan untuk ekspansi cuaca atau iklim, keamanan, dan konsekuensi
pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup (AMDAL).
Inti dari manajemen produksi/operasi yang efektif adalah memelihara interaksi
hubungan dari beberapa variabel untuk dipadukan secara keseluruhan dalam suatu
proses peroduksi. Dengan demikian akan dicapai hasil:
- Kualitas yang sesuai persyaratan minimum
- Biaya produksi dan pemasaran yang rendah
- Produktivitas tinggi

Hubungan antara kualitas, biaya dan produktivitas untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini. Bagian yang diarsir merupakan gabungan dari
keriga kondisi yang diinginkan.
Biaya
Kualitas
Biaya yang lebih
Nilai lebih kepada
rendah dari produksi
pemakai
Produktivitas dan pemasaran

Hasil yang lebih per


unit dari sumber
daya (tenaga kerja,
bahan mentah,
tenaga, dan
keuangan

Hubungan antara kualitas, biaya dan produktivitas dalam system produksi


Dalam mencapai kondisi di atas, dalam kenyataannya tidak sesederhana yang
terlihat karena kita dibatasi oleh beberapa kendala, antara lain keterbatasan bahan
baku, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, harga yang berfluktuasi, kapasitas
mesin, jumlah tenaga kerja, area pemasaran, saingan antar produsen dan sebagaiinya.

III.2. Sistem Produksi


Dari uraian di atas, telah terlihat gambaran mengenai batasan dari sistem
produksi, sehingga secara keseluruhan sistem produksi merupakan satu kesatuan.
Pendekatan dari sistem produksi dilakukan dengan pendekatan sistem.
Di dalam sistem produksi, sebagai masukan sendiri atas masukan tersendiri
dan masukan tidak terkendali yang antara lain tersiri dari uang. Bahan, informasi,
metode, waktu, utilitas, tenaga kerja, dll. Batasan dari kedua input ini sangat
bergantung dari sudut mana kita melihatnya seperti kondisi maupun situasi yang ada.
Pada suatu saat, faktor masukan bisa menjadi terkendali, namun suatu saat dapat juga
menjadi masukan tidak terkendali.
Keluaran atau hasil dari sistem selain yang dikehendaki (tujuan kegiatan
berupa produk/jasa), tentunya akan dihasilkan juga keluarah yang tidak dikehendaki,
karena dari semua hasil yang diperoleh pasti ada suatu penyimpangan yang terjadi.
Setiap hasil.keluaran (output) dari proses produksi harus memenuhi
persyaratan atau parameter sistem yaitu: masalah kualitas dan kuantitas. Parameter
sistem ini tentunya akan selalu ditentukan sebelum kegiatan sistem dimulai, karena
hal ini merupakan patokan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam hal produksi.

You might also like