You are on page 1of 9
BUPATI ROKAN HULU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, bahwa dalam rangka peningkatan akses dan mutu pelayanan keschatan kepada masyarakat didaerah kecamatan dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, dibutuhkan penambahan tenaga dokter umum dan dokter gigis o Menimbang : b. bahwa terbatasnya jumlah Dokter Umum dan Dokter Gigi yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Rokan Hulu, maka perlu diangkat Dokter Umum dan Dokter Gigi Pegawai Tidak Tetap untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan —_sebagaimana dimaksud huruf a dan b diatas perlu menetapkan Peraturan Bupati Rokan Hulu tentang Tata Cara Pengangkatan Dokter Umum dan Dokter Gigi scbagai Pegawai Tidak Tetap. o Mengingat 1. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890}; 2. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan_ Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indinesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang - undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perub Indon Repul Tamb: Nomot Unda 2004 Repul Tamb: Nomo: terakt Nomot Unda: Negar: També Nomo Unda 2004 Peme: Repul Lemb: 4438) Undai 2009 Indon Lembi Nomo Unda pemb han Ketiga Atas Undang - undang Republik sia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara lik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, han Lembaran Negara Republik Indonesia 4880); g - undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun entang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara lik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, han Lembaran Negara Republik Indonesia 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, ir dengan Undang - Undang Republik Indonesia 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas g — Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, han Lembaran Negara Republik Indonesia 4844); g-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun tentang Perimbangan Keuangan Antara ntah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara lik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan ran Negara Republik Indonesia Nomor g-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik sia. tahun 2009 Nomor 144, ‘Tambahan ran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 5063); g-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang ntukan Peraturan _—_-Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomo Indont 82 Tambahan Lembaran Negara Republik esia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun Negai Tambi Perat Tahu Sipil 2000 Repu 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran a Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, han Lembaran Negara Nomor 3067); uran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara lik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubsh dengan Peraturan Pemerintah Republik nk Indo1 Repu Lemb: Perati Tahui antar Pemei Negai Tamb Nom sia Nomor 99 Tahun 2000 (Lembaran Negara lik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan ran Negara Republik Indonesia Nomor 7193); ran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan intah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, han Lembaran Negara Republik Indonesia 4737) ; tw 10. 1. 12. 13, 14 15. Menetapkan : PERATU! CARA Pi GIGI SE Dalam Peraturan yang dim: AP RFP Dokter adalah pada institusi perundangan yang menyelesaikan Tanda Tamat Belajar ( 8. Dokter Umum di Daerah adalah Kabupa' Bupati adalah Bupati Pemerintah Daerah ad: Sekretaris Daerah adal Dinas Kesehatan adal Kepala Dinas adalah ingkat dengan Doki Kabupaten Rokan Hu! diberi kewenangan, masyarakat, dengan s\ Keputi Nomot Kesehi Keput Nomoi Kebijal san Menteri Kesehatan Republik Indonesia 951/Menkes/SK/IV/2000 tentang Upaya tan Dasar di Pusat Kesehatan Masyarakat ; san Menteri Kesehatan Republik Indonesia 128/Menkes/SK/1I/2004 Tahun 2004 tentang an Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat ; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomoi 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasilit Keputt Nomoi 's Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Diminati ; san Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 131-14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau ; Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2011 tentang Organ sasi Perangkat Daerah ; Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 46 tahun 2011 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan ; seseo! yang pendidi dan MEMUTUSKAN : IGANGKATAN DOKTER UMUM DAN DOKTER GAI PEGAWAI TIDAK TETAP ne BUPATI ROKAN HULU TENTANG TATA BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kcsud dengan : ten Rokan Hulu ; okan Hulu ; Jah Pemerintah Dacrah Kabupaten Rokan Hulu ; ah Sekretaris Dacrah Kabupaten Rokan Hulu ; h Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu ; pala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu; ng yang telah mengikuti program pendidikan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan rlaku dan telah dinyatakan lulus atau telah ikan yang dibuktikan dengan jjazah atau Surat STTB ) sesuai dengan persyaratan berlaku ; jokter Gigi Pegawai Tidak Tetap selanjutnya er Umum PTT dan Dokter Gigi PTT Pemerintah lu yang diangkat oleh Bupati atau pejabat yang intuk memberikan pelayanan keschatan kepada atus bukan tenaga honorer ; 3 10. ll. 12. (1) (2) (3) Formasi Dokter Umum dan Dokter Gigi PIT adalah Kebutuhan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung elaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu ; Tewas adalah meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya, atau dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan Dinas, atau meninggal dunia yang diakibatkan oleh luka, cacat rohani/jasmani yang kewajibannya ; didapat dalam dan karena menjalankan tugas Wafat adalah meninggal dunia yang bukan diakibatkan oleh hal-hal sebagaimana dimaksud pada angka 10 diatas ; Cuti adalah keadaan waktu tertentu yang diberikan kewenangan ; idak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka iberikan oleh Kepala Dinas atau Pejabat yang BAB IL FORMASI DAN PENGADAAN Dinas keschatan men dan Dokter Gigi PTT Pasal 2 nyusun dan mengusulkan formasi Dokter Umum ‘epada Sckretaris Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai dengan kebutuhan ; Formasi Dokter Um kebutuhan _ pelayani m dan Dokter Gigi PTT disusun berdasarkan in_kesehatan | masyarakat, dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu ; Formasi Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diajukan kepada Bupati Rokan Hulu oleh Dinas Kesehatan Kabupate! Rokan Hulu melalui Sekretaris Daerah untuk mendapatkan penetapan ; Evaluasi terhadap formasi Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali olch Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Bupati Rokan Pengangkatan Dokter Um kekurangan formasi Dokte (2) Dokter Umum dan Kesehatan dengan su Pengangkatan Dokter waktu 2 (dua) tahun Hulu melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 m dan Dokter Gigi PTT dilakukan untuk mengisi Umum dan Dokter Gigi PTT ; BAB Ill PENGANGKATAN Pasal 4 Dokter Gigi PTT diangkat oleh Kepala Dinas at keputusan. Umum dan Dokter Gigi PTT berlaku untuk jangka jan dapat diperpanjang apabila : a. Terdapatnya kekosongan formasi Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dan ; b. Hasil evaluasi prestasi kerja Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang dilakukan oleh Dinas dengan kondisi baik ; (3) Pengangkatan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan : a, Umur' minimal 25 tahun dan maksimal 35 tahun terhitung pada saat pengangkatan dilakukan ; b. Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan melampirkan photo copy Surat Tanda Tamat Belajar ( STTB) / Ijazah, pas photo, photo copy Kartu Tanda Penduduk ( KTP ) yang dilegalisir oleh Camat atau Sekretaris Kecamatan, Kartu Tanda Terdaftar Sebagai Pencari Kerja ( Kartu Kuning dari Disnaker ), Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter, Surat pernyataan bersedia menjadi Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT (lampiran 1), Surat pernyataan tidak menuntut untuk diangkat menjadi tenaga honorer dan atau pegawai negeri sipil daerah (lampiran II) c. Surat perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dibuat setiap awal tahun anggaran ; (4) Perpanjangan pengangkatan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) dapat dipertimbangkan dengan mengajukan permohonan perpanjangan pengangkatan ; BAB IV HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 5 (1) Setiap Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT diberikan hak berupa : a. Gaji bulanan ; b. _ Insentif Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil ; ce. Cuti; (2) Besarnya gaji bulanan dan insentif khusus untuk setiap bulannya akan ditentukan dalam perjanjian kerja sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan ; (3) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, berupa izin tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas atau Pejabat yang diberikan kewenangan, berupa : a. Cuti Tahunan, diberikan maksimum 6 (enam) hari kerja setelah kerja selama 1 (satu) tahun ; b. Cuti Sakit, diberikan 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) hari berdasarkan Surat Keterangan Dokter; 4 (empat) sampai dengan 15 (limabelas) hari berdasarkan Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah dan dapat diperpanjang sampai dengan 3 (tiga) bulan; c. Cuti Alasan Penting diberikan apabila orang tua/mertua, istri/suami, anak, saudara kandung sakit keras, atau meninggal dunia dan atau melaksanakan pernikahan pertama, maksimum 6 (enam Jhari ; d. Cuti Bersalin diberikan kepada Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT wanita selama 15 hari sebelum persalinan dan 45 hari setelah persalinan dan telah bertugas minimal selama 1 (satu) tahun ; ¢. Cuti Besar diberikan kepada Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang akan menunaikan kewajiban agama maksimal selama 60 hari dan setelah bertugas minimal selama 5 (lima) tahun bekerja. (4) Dokter Umum dan Dokter Gigi PIT yang menjalankan cuti tetap mendapat hak sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dan c, kecuali cuti sakit karena tidak diakibatkan kecelakaan dalam dan karena melaksanakan tugas melibihi 1 (satu) bulan, tetap mendapatkan biaya hidup tanpa uang kesejahteraan ; (5) Cuti karena kecelakaan dalam melaksanakan tugas dapat diperpanjang sampai dengan 3 (tiga) bulan berdasarkan Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah ; (6) Cuti sakit karena kecelakaan dalam melaksanakan tugas dan mengakibatkan yang bersangkutan cacat tetap dan tidak dapat bekerja melaksanakan tugasnya berdasarkan Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah tetap diberikan hak penuh sebagaimana dimaksud ayat (1) hurufa, b dan c sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja ; Pasal 6 ‘Terhadap Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang mengalami kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas selain diberikan hak sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) diberikan pula hak-hak lain berupa uang penghargaan sebesar 2 (dua) kali biaya hidup bulanan dan surat keterangan telah melaksanakan tugas sebagai Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT, apabila kecelakaan tersebut mengakibatkan kecelakaan tetap dan yang bersangkutan tetap dapat melanjutkan tugas/pekerjaannya ; Pasal 7 Selain hak-hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dan pasal 6 kepada Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT diberikan kesejahteraan berupa insentif kkhusus sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Pasal 8 Setiap Dokter Umum dan Dokter Gigi PIT mempunyai kewajiban : a. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang - Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah ; b. Mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan kepentingan golongan atau diri sendiri ; Menjunjung tinggi kehormatan, martabat Negara dan Pemerintah ; Menyimpan rahasia Negara dan rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya; . Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasan maupun yang berlaku secara umum ; f. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab ; g. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara ; h. Mentaati jam kerja yang ditetapkan ; i. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dilingkungan kerjanya ; j. Menggunakan dan memelihara suasana kerja yang baik dilingkungan kerjanya ; ae k. Patuh dan taat pada perintah tugas yang diberikan pimpinan/atasan. Pasal 9 Setiap Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dilarang : a. b, c. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara dan Pemerintah ; Menyalahgunakan wewenang ; Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Negara ; Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik Negara secara tidak sah; Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, atau orang lain didalam atau diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara ; Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang bersangkutan ; Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT, kecuali untuk kepentingan Dinas ; Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain. BABV PEMBINAAN Pasal 10 Pembinaan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT diarahkan untuk membantu pemberian pelayanan kesehatan masyarakat didaerah kecamatan dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. () (2) q) Pasal 11 Pejabat Pembina Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT adalah Kepala Dinas ; Kebijakan terhadap pembinaan Dokter Umum dan Dokter Gigi PIT secara tehknis dan operasional menjadi tanggung jawab Kepala Dinas. BAB VI PENILAIAN Pasal 12 Kepala Dinas berkewajiban memberikan penilaian secara berkala 1 (satu) tahun sekali atas prestasi kerja masing-masing Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dan melaporkan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah ; (2) Untuk efektifitas dalam memberikan penilaian, Kepala Dinas dapat mendelegasikan secara berjenjang kepada Sekretaris Dinas Kesehatan dan atau Kepala Puskesmas untuk melaksanakan penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1); (3) Tata cara penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan keputusan Kepala Dinas. BAB VII PEMBERHENTIAN Pasal 13 Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT diberhentikan apabila : a. Masa berlaku perjanjian kerja telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi ; Mengajukan permohonan pengunduran diri ; Melakukan tindakan hukuman disiplin tingkat berat ; Meninggal dunia ; ‘Tidak melaksanakan tugas karena sakit lebih dari 3 (tiga) bulan yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter Pemerintah ; ‘Tidak melaksanakan tugas secara terus menerus selama 1 (satu) bulan penuh tanpa mendapat izin dari Kepala Dinas atau pejabat yang diberikan kewenangan. gpog BAB VIII SANKSI Pasal 14 (1) Dokter Umum dan Dokter Gigi PIT yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada pasal 8 dan tidak mengindahkan larangan dalam pasal 9, merupakan pelanggaran disiplin dan akan diadakan pemeriksaan oleh Kepala Dinas atau Pejabat yang diberikan wewenang untuk selanjutnya dikenakan hukuman disiplin ; (2) Pemeriksaan pelanggaran disiplin oleh Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT dibuat dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan ( BAP) ; (3) Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut tingkat dan jenisnya terdiri dari : a. Ringan, berupa teguran lisan, tertulis dan pernyataan tidak puas ; b. Sedang, berupa pemberhentian pembayaran uang kesejahteraan maksimum 3 (tiga) bulan ; c. Berat, berupa pemberhentian tidak dengan hormat ; (4) Penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang bersangkutan. Pasal 15 Dalam menentukan tingkat pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT yang bersifat berat, atau ringan, harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut : a, b. c Motivasi yang mendor Sebab-sebab yang mel: Scgala biaya yang diperluki pada Anggaran Pendapata Kabupaten Rokan Hulu. (1) Dengan berlakunya Ketentuan ~ Ketentua ini dinyatakan tidak b (2) Hal - hal yang belui kemudian yang mer peraturan ini. ng terjadinya pelanggaran ; tar belakangi tindakan pelanggaran ; Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pelanggaran BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 16 an untuk pelaksanaan Peraturan ini dibebankan Daerah dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah BABX KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 eraturan ini maka semua Keputusan Bupati/ terdahulu yang bertentangan dengan Peraturan rlaku ; diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan upakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pasal 18 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang dapat peraturan ini dengan pe! Rokan Hulu . Diundangkan di Pasir Pen; Pada tanggal Juni 201 SEKRETARIS DAERAH mengetahuinya, memerintahkan pengundangan empatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ditetapkan di Pasir Pengaraian Pada tanggal 20 Juni 2013 ppurant ROKAN HULU, araian KABUPATEN ROKAN HULU, AMRI BERITA DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013 NOMOR

You might also like