CENCE y)
Teknik-Teknik yang Didasarkan pada Pendekatan
Adlerian dan Psikodinamik
ee
BB: 2 merepresentasikan sekelompok teknik yang memiliki asal
muasal psikodinamik, dan beberapa di antaranya diintroduksikan
secara spesifik oleh Alfred Adler, kolega Freud dan penggagas psikologi
individual. Adler adalah teoretisi yang sangat dihormati; Albert Ellis (1993,
him. 11) mengatakan, “Alfred Adler, melebihi Freud, barangkali adalah
bapak psikoterapi modern sejati.” Adler adalah seorang konstruktivis awal
yang percaya bahwa klien mengonstruksikan dan menarasikan realitas-
realitas yang mereka respons, yang disebutnya fictions (ksi), dan kemudian
menganggap fiksi-fiksi itu sebagai kebenaran atau fakta, Social interest
theory-nya mengatakan bahwa, sejak umur awal, orang mengembangkan
minat pada orang lain menurut bagaimana mereka dibesarkan. Akan tetapi,
sebagian individu mengalami kondisi dan keadaan yang membuat mereka
tidak dapat mengembangkan minat sosial dengan derajat yang normal, yang
mengakibatkan berbagai gangguan psikologis dan mental serta berbagai
masalah penyesuaian
‘Adler menyumbangkan beberapa konstrak teoretis. Lifestyle (gaya hidup)
mengacu pada tujuan, keyakinan, dan ide unik seseorang untuk menghadapi
an-tantangan kehidupannya. Urutan kelahiran berkaitan dengan
tantang:
terhadap urutan kelahirannya dalam keluarga, yang,
reaksi-reaksi psikolog}
dapat membentuk persepsi, pengalaman, dan kepribadian. Contohnya, anak
sulung sering dideskripsikan berprestasi tinggi dan bertanggung jawab,
sementara itu, anak bungsu sering dideskripsikan manja dan terus diperla-
kukan sebagai orang yang kurang bertanggung jawab atau kurang mampu.
5354 81 BAGIAN 2 ToknkcTolnk yong Didsrkan pda Fedokotan Aeron an Pkodinaik
Adler juga percaya bahwa perasaan superior atau rendah diritimbul gg,
Kepribadian individu, yang kadang-kadang mengakibatkan Komp,
superioritas atau kompleks rendah-diri, Rekoleksi awal juga penting kar,
menunjukkan bagaimana klien menganggap penting atau mengatribysi,.
makna pada ingatan-ingatan tentang, peristiwa-peristiwa sejak masa kan
kanak awal. Tujuan utama pendekatan konseling Adlerian dan psikodinan
adalah untuk mengenali dan mengasimilasikan penjelasan-penjelasan unjy,
berbagai peristiwa dan kejadian yang mungkin berbeda dengan fiksi-i.
Klien sehingga klien mengalami pertumbuhan dan mengembangkan caro.
cara kompensasi alternatif untuk episode-episode yang menantang dalam
hidupnya.
Konselor Adlerian menggunakan beragam teknik pengalaman, perilaku,
dan kognitif untuk memperkuat hubungan interpersonal dan pemahaman
intrapersonal. Teknik-teknik yang dijelaskan di bagian ini termasuk
T-message, acting as if, spitting in the soup, mutual storytelling, dan paradé
intention. message (pesan-Aku) membantu Klien mengambil tanggung
jawab atas pikiran, perasaan, dan perilakunya sendiri sambil mendorong
orang lain untuk melakukan hal yang sama. Klien dapat diajari sebuah
cara.mudah untuk menstruktur komentar-komentar mereka sehingga klien
dapat mengomunikasikan kebutuhan dan keinginannya kepada orang
lain tanpa menyalahkan atau mengkritik. Acting as if (bertindak seakan-
akan) adalah suatu teknik yang memungkinkan klien untuk bertindak
dengan maksud tertentu menurut fiksinya atau mengubah suatu fiksi yang
diasumsikan dengan berperilaku dengan cara yang berbeda (miselny2
dengan mengasumsikan suatu alternatif untuk fiksinya). Spitting in ‘he
soup adalah ekspresi yang digunakan untuk menamai suatu teknik p*
radoksikal yang lazim digunakan dalam konseling Adlerian. Dalam tektik
ini, konselor profesional mendorong klien untuk meningkatkan penggun*"
pikiran, perasaan, atau perilaku problematikanya untuk membantu Klien
belajar bahwa ia sebenarnya memegang kendali atas gejalanya, sehings*
memberdayakan perubahan.
Mutual storytelling (saling bercerita) pada intinya adalah suatu teknik
psikodinamik; feknik ini dikembangkan oleh Dr. Richard A. Gardner ent
membantu memunculkan konten terapeutik dari anak-anak atau remaja Ya"5
tidak mampu atau tidak mau menangani konten terapeutik melalui disk"™
_ at
ipa gen ConcerBAGIAN 2. Teknik-Teknik yang Didasarkan pada Pendekotan Adlerian dan Psikodinomik #8 55
verbal langsung. Klien menceritakan tentang suatu kisah, yang dianalisis
konselor untuk tema-tema dan metafor-metafornya. Setelah itu konselor
menceritakan kembali kisah itu dengan menggunakan tokoh-tokoh yang
sama atau serupa, tetapi dengan pesan yang lebih pro-terapi, yang sering
kali melibatkan beragam skenario alternatif untuk tokoh-tokohnya untuk
mengatasi konflik-konflik yang mereka temui.
Paradoxical intention (maksud paradoksikal) juga diklaim oleh banyak
orientasi teoretis dan seharusnya ditangani dengan hati-hati. Paradoks
biasanya melibatkan reframing perilaku bermasalah klien dan memerintahkan
Klien untuk terlibat dalam perilaku yang dicoba untuk dihentikannya, tetapi
menahan ekspresi perilaku itu untuk keadaan-keadaan tertentu (misalnya,
tempat, waktu). Paradoks cukup efektif dalam menghilangkan perilaku
bermasalah karena Klien menyadari bahwa dirinya sesungguhnya memiliki
kontrol atas apa yang dilakukannya dan untuk tidak memperlihatkan
perilaku tertentu, sehingga memutus siklus ekspresinya.
IMPLIKASI MULTIKULTURAL PENDEKATAN ADLERIAN DAN PSIKODINAMIK
Pendekatan Adlerian memfokuskan pada minat sosial dan cukup meng-
hormati Klien, pandangan mereka tentang dunia, dan berbagai warisan bu-
daya, terutama Karena konselor Adlerian memahami pentingnya perasaan
rendah diri dan superior, dan berhubungan secara langsung dengan perasa-
an‘perasaan dan iswisu yang disodorkan oleh Klien yang berasal dari
kelompok yang, dihilangkan hak-hak asasinya atau tertindas secara historis,
yang mungkin merasa kehilangan semangat atau terasing, Pandangan
sme Adlerian membantu menangkal perasaan rendah diri dan
terstigmatisasi, dan bisa sangat berguna untuk klien-Klien dari beragam
budaya, etnisitas, gender, dan orientasi seksual. Adlerian menawarkan
sebuuah pendekatan kooperatif, bukan pendekatan kompetitif yang lazim di
masyarakat Amerika.
Pendekatan Adlerian terutama sesuai untuk klien keturunan Afrika
karena prinsip-prinsip yang melekat pada diri mereka, seperti kolektivisme,
kepentingan sosial, penetapan tujuan dan pengembangan_intervensi
kolaboratif, dan eksplorasi masalah-masalah keluarga multigenerasional.
Penekanan pada membangun keluarga dan masyarakat menarik bagi in-
egalitariani:56 8 BAGIAN 2 ToknkTeknk yong Diosrkon po PndokatonAdlarion dan Psikodinanik
dividu-individu dari banyak budaya (Hays & Erford, 2014).
Klien dari béberapa budaya (misalnya, Latin, Amerika Asli) mung,
merasa nyaman dengan teknik bercerita, dan ‘pendekatan psikodinam,
terbukti sangat efektif untuk kaum laki-laki dan perempuan Latin. Asp,
aspek emotif pendekatan psikodinamik mungkin lebih menarik
perempuan dibanding laki-laki. Sebaliknya pendekatan psikodinami,
bermuatan emosional, khususnya interaksi-interaksi yang sangat intens doy
membutuhkan pengungkapan perasaan-perasaan serta informasi pribag
dan keluarga mungkin tidak sesuai untuk individu-individu keturu
‘Arab atau Asia, karena individu-individu dari budaya-budaya ini mungkin
merasa tidak nyaman untuk mengekspresikan emosi-emosi yang kuat. Di
lain pihak, gaya otoritatif beberapa konselor psikodinamik mungkin menarik
bagi individu-individu yang sama. Di samping itu, para analis cenderung
menanyakan pertanyaan-pertanyaan probing, yang, dapat ditafsirkan tidak
sensitif. Jadi, konselor yang menggunakan pendekatan ini harus menambah
Kehati-hatian untuk mengukur tingkat kenyamanan Klien dengan teknik
teknik yang lazim digunakan. d
Pendekatan psikodinamik mempunyai beberapa keterbatasan potensia
tambahan ketika digunakan lintas-budaya (Hays & Erford, 2014). Contohnya
tidak semua budaya menekankan atau bahkan mengakui proses-proses tak
sadar yang diasumsikan mendasari, motivasi dan perilaku oleh analis, dan
pendekatan psikodinamik cenderung mendiagnosis dan melihat beberap*
perilaku spesifik-budaya sebagai patologis (misalnya, praktik pengasuhe"
anak yang lebih mendorong dependensi dibanding independensi; perlakus"
yang dipersepsi tidak setara terhadap gender yang berbeda). Di sampiné
itu, kecepatan pendekatan ini mungkin problematik bagi sebagian individu
Khususnya mereka yang mungkin tidak mampu menghadapi pendeks'*"
terapi jangka-panjang. Terakhir, pendekatan ini sering kali tidak mens®
hasil-hasil konkret, membuat sebagian klien merasa tidak nyaman untuk
menanamkan investasi waktu yang dibutuhkan agar perubahan terja4
ipa gen ConcerASAL MUASAL TEKNIK 1-MESSAGES
pee" kata ganti orang (personal pronoun) penting di sejumlah
orientasi konseling teoretis, termasuk terapi Adlerian dan Gestalt,
person-centered therapy, dan terapi eksistensial. Contohnya, Perls dan terapis-
terapis Gestalt lain mendorong klien untuk menggunakan I (aku) dan bukan
it (itu), you (kau), atau we (kami) ketika membicarakan tentang dirinya
(Corey, 2015). Menggunakan [-messages (pesan-aku), yang kadang-kadang
disebut [-statements (pernyataan-aku), memaksa klien untuk bertanggung
jawab untuk perasaan, perilaku atau sikapnya tanpa menimpakan kesalahan
pada orang lain. Pesan-aku juga membantu klien untuk menyadari bahwa ia
dituntut untuk mengambil tindakan untuk mengubah situasi
Pada 1970-an, Thomas Gordon mengintroduksikan ide I-statements ke
bidang penelitian keluarga. Gordon, yang memfokuskan pada aspek-aspek
hubungan individualistik dan otonom, percaya bahwa pernyataan-aku ada-
lah cara yang efektif untuk berhubungan dengan orang lain. Pesan-aku
mengandung evaluasi negatif minimal, yang biasanya mendorong kemauan
untuk berubah, dan tidak merugikan hubungan antara pembicara dan pe-
nerima pesan (Gordon, 1975).
Pesan-Aku mengekspresikan perasaan dengan cara yang meminimalkan
serangan-balik dan kurang cenderung menyebabkan resistensi atau pem-
berontakan (Corey, 2015). Berbeda dengan pernyataan-kamu, yang sering
bersifat menghakimi dan menuduh, pesan-aku tidak menghakimi atau me-
merintah. Alih-alih, pesan-aku mengidentifikasi perasaan-perasaan dalam
diri pembicara dan mengomunikasikan pengakuan bahwa pandangannya
5758 58 BAGIAN 2 Teknik-Ieknik yang Didosorkon poda Pendekatan Adlerian dan Psikodinamik
tentang situasi bersifat subjektif: Pengakuan ini memberikan TUang bay
perspektif perspektif ‘lain untuk'-diekspresikan, sehingga memprai,..
dialog antara dua orang yang terlibat konflik dan membantu meng,
masalah melalui komunikasi terbuka dan penuh hormat (Hopp, Ho,
McGraw, & Meyer, 2000; Warnemuende, 2000).
Posan-akui kadang-kadang disebut responsibility messages (pesan-tn
gung jawab) (Gordon, 1975). Orang sering tidak menyadari tentang of,
perilakunya atas orang lain, Akan tetapi, ketika menggunakan pesan-aiy
pembicara bertanggung jawab untuk perasaan-perasaannya dan me;
ginya dengan penerima. Pembicara juga mengomunikasikan dampak pe
rilaku problematik, membuat penerima pesan sadar dan dengan demikian
Dertanggung jawab untuk memodifikasi perilakunya.
BAGAIMANA CARA MENGIMPLEMENTASIKAN TEKNIK I-MESSAGES
Individu-individu dapat didorong untuk mengganti kata ganti orang dalam
situasi di mana mereka menghindari tanggung jawab untuk tindakan atau
perasaannya (Corey, 2015). Contohnya, jika individu mengatakan, “Hal it
tidak akan terjadi lagi”, dia bisa diminta untuk mengubah pernyataan ini
menjadi, “Saya tidak akan membiarkan itu terjadi lagi”.
Pesan-aku sederhana mengakui keberadaan masalah, perasaan, atau ide
Pesan itu hanya melibatkan orang Yang membuat pernyataan dan oleh sebab
itu relatif tidak mengancam. Pesan-aku sedethana dapat digunakan ket
seseorang ingin mengidentifikasi sebuah masalah atau ketika pembico”
ingin memulai dialog tentang masalah yang lebih kompleks (Burr, 19%
Pesan-aku majemuk melibatkan tiga bagian: deskripsi tentang masala
(biasanya sebuah perilaku), efek masalah atau perilaku pada pembicar®, “*
perasaan yang dialami oleh pembicara. Gordon merekomendasikan bab
pesan-Aku mengikuti sekuensi: perilaku, efek, kemudian perasaan (Go"4°"
1975). Sekuensi ini mengomunikasikan bahwa perasaan disebabkan let
efek, bukan oleh perilaku orang itu.
Yang lebih mutakhir, konselor profesional yang menggunaka"
aku diajari untuk mengikuti struktur: Saya merasa__(perasaa")
Kau (perilaku) karena ____(konsekuensi). Pesan-aku seh!
spesifik dan memfokuskan pada perilaku, bukan kepribadian B
pesat
etikt
rast
agie"
A
ipa gen ConcerBAGIAN 2 Tekrik-Teknik yang Didasorkon pada Pendekatan Adlerin dan Pskodinamik #8 59)
konsekuensi dari pesan-aku bisa bersifat konsekuensial atau interpretatif
(Remer, 1984). Sementara itu, konfrontasi konsekuensial memfokuskan pada
hasil konkret, konfrontasi interpretatif menyangkut alasan untuk perilaku.
Contohnya, sebuah konfrontasi interpretatif akan berbunyi: “ketika Anda
meninggalkan piring-piring kotor di bak cuci piring, saya marah karena
merasa Anda melakukannya untuk mengganggu saya” (him. 58)
Banyak orang dari semua umur mengacaukan antara emosi dan perilaku.
Bisa membantu untuk mendiskusikan emosi-emosi dan berakting beberapa
contoh emosi sebelum mengajarkan tentang pesan-aku. Mendemonstrasikan
perbedaan antara pesan-aku dan pesan-Kamu juga bisa sangat berguna.
Setelah demonstrasi, anak-anak dapat memproses reaksi-reaksi yang berbeda
yang dihasilkan kedua macam pesan itu dan mengapa pesan-aku lebih efektif.
VARIASI-VARIASI TEKNIK 1-MESSAGES
Kadang-kadang pesan-aku mengandung, bagian keempat, di mana pem-
bicara mengomuhikasikan apa yang diinginkannya terjadi (Frey & Doyle,
2001). Setelah pesan-Aku tradisional, pembicara menambahkan: “Dan
aku ingin. .” Pembicara dengan demikian bertanggung jawab untuk
mengambil peran proaktif dalam menemukan solusi untuk masalahnya.
Variasi lain adalah penggunaan pernyataan-kami, yang mengomunikasikan
bahwa pembicara betpikir bahwa suatu kelompok atau hubungan mengalami
masalah. Contohnya, seorang pemimpin kelompok mungkin berkomentar,
“Kami tampaknya lebih tertarik untuk tetap pada bagian permukaan masalah
ini.” Berbeda dengan pesan-aku, pernyataan-kami tidak mengidentifikasi
sumber masalah maupun apakah menyiratkan tanggung jawab individu
atau solusi-solusi. Konsekuensinya, pernyataan-kami menyiratkan, bahwa
orang-orang yang terlibat saling terhubung dan perlu bekerja bersama-
sama untuk menemukan solusi. Pernyataan-kami berguna dalam situasi-
situasi di mana seseorang ingin menekankan kebersamaan kelompok dan
memprakarsai sebuah proses mengatasi-masalah dalam kelompok. Akan
tetapi, pemnyataan-kami tidak tepat jika pembicara berusaha menghindari
tanggung jawab untuk suatu masalah individual dengan mendefinisikannya
sebagai masalah kelompok atau jika pembicara menggunakan pesan itu un-
tuk menindas atau menguasai orang lain.
peal cngnconseant{60 2 BAGIAN 2 Tiki yong Didar pad Pndeton Aeon don Psikodinorik
CONTOH-CONTOH TEKNIK |-MESSAGES
salah satu kutipan dari sesi konseling de
kan ke dalam bab tentang scaling. Dalam
1 untuk menerima perspektif terskaly
komunikasinya. Merekz
Mungkin Anda akan ingat,
ngan Tamara dan Kevin dimasu
contoh dialog mereka, keduanya setuj
pihak yang lain tentang dirinya dan kemampuan
juga setuju bahwa kemampuan untuk perkomunikasi secara efektif akan
memengaruhi perjalanan pernikahan mereka ketika mereka berusaha untuk
Jpih sulit bersama-sama. Berdasarkan
mengatasi masalah-masalah yang Je
kemajuan mereka sebelumnya, konselor profesional sekarang mulai meng.
edukasi Tamata dan Kevin tentang pentingnya pesan-aku dan mulai meng:
ajari mereka untuk menggunakan pesan-pesan ini sebagai pengganti sarana
Komunikasi yang kurang produktif.
Konselor (K); Jadi Kita semua setuju bahwa ada beberapa perbaikan yang
dibutuhkan dalam cara kita berkomunikasi. Di samping itu, kite
perlu dan penting untuk membuat perbaikan-perbaikan itu untuk
kesejahteraan hubungan kita.
‘Tamara (I); Ya, dan saya suka bahwa kami berdua sekarang setuju bahwa sh
satu pun di antara kami yang berbicara kepada yang lain dengan ci?
yang produktif dan sehat.
K: Betul. Yang saya tangkap 4dalah Kevin merasa Anda seakan-akat
sengaja mengajaknya bertengkar sehingga dia menjadi defensif
Tamara, tampaknya Anda merasa bahwa Kevin mengabaikan Anda
sehingga Anda mendominasi pembicaraan dan menjadi marah.
Kevin (Ky):-Terdengar seperti siklus.
K: _ Siklus adalah istilah yang tepat untuk itu.
T; Saya seperti berpikir: “Seandainya dia tidak mau memperhatikan
maka aku tidak harus terus bicara dan jadi marah!” tetapi dia mus
berpikir, “Seandainya dia lebih sedikit bicara dan bicara deng™" nad
lebih rendah, maka aku tidak harus berhenti mendengarkansy? *
tidak merasa perlu untuk mempertahankan diri!”
25 ee al,
igan cara berbeda?
T: _ (Getelah berhenti sejenak) Eem ..., hmmm .... Saya tidak taht.
aku
bag!
ipa gen Conceron ne a nett
Kv:
BAGIAN 2 Teknik-Teknik yong Didasorkan pada Pendekatan Adlerian dan Psikodinamik #8 61
Hal itu membantu. Akan tetapi, ketika kami berada pada momen itu,
saya tidak tahu apakah hal itu akan cukup.
Oke. Jadi saya tahu bahwa saya telah mendengar salah seorang di an-
tara Anda pernah mengatakan sebelumnya bahwa salah satu sum-
ber ketegangan yang biasa terjadi adalah pembagian tanggung jawab
rumah tangga dan keluarga ....
(Konselor profesional sengaja mengangkat sebuah topik yang berkemungkinan untuk
membuat Tamara dan Kevin menginisiasi sebuah diskusi panas sehingga ia dapat
mengobservasi gaya komunikasi tipikal mereka.)
Kv:
Ky:
Kv:
Hal itu cara yang halus untuk mengatakannya ... tidak tepat seperti
cara yang akan saya gunakan.
Bagaimana Anda akan mengatakannya?
Eem ... tunggu ... tak akan ada yarig bisa memuaskannya. Dia tidak
pernah senang dengan apa yang saya lakukan.
Hal itu karena Anda tidak cukup berbuat. Anda menganggap bahwa
hanya karena Anda mau membantu maka saya harus merasa sangat
berterima kasi. dan bersyukur padahal “sumbangan luar biasa Anda”
pada urusan rumah tangga hanya satu di antara seratus hal yang saya
lakukan setiap hari!
(Menarik napas panjang dan menekuk wajahnya)
Anda mau bilang apa soal itu?
Apa akan ada gunanya?
‘Tidak. Halitu karena Anda tahu tidak bisa membela diri. Oleh karena
yang saya katakan adalah kebenaran.
Oke, kalau Anda berdua tidak keberatan, saya akan menyela seka-
rang, karena Anda berdua telah memberi saya contoh bagaimana
‘Anda biasanya berkomunikasi dan hal itu akan membantu kita
untuk tahu dari mana kita akan mulai. Yang baru saya dengar dari
‘Anda berdua adalah Anda banyak fokus pada orang lain, yang cen-
derung, memicu pertengkaran. Ketika kita melakukan hal ini, kita
menghindari tanggung jawab atas perasaan dan perilaku kita sendiri,
dan sebaliknya menempatkan orang, lain pada posisi mempertahankan_
dirt. jadi mereka merasa perlu untuk membela diri, menyerang balik,
menyalahkan, atau secara emosional melarikan diri dari yang lain. Jadi,62.58 BAGIAN 2 Tei ekk yon Diesron pada andekaan Alerin don skodinamik
Kv:
Kv:
yang saya inginkan adalah kita mulai dengan sebuah keterampila,,
komunikasi yang sangat dasar yang menekankan pada perasaay,
perilaku, dan sikap pribadi Anda sendiri, bukan menunjuk pada orang
lain. Tetap dengan topik yang sama yang baru saja Anda berdua dis.
kusikan, saya ingin Anda melengkapi pernyataan, “Saya merasa”
Tamara, maukah Anda memulai? “Saya merasa....”
Saya merasa ... diperlakukan tidak adil.
Bagus. “Saya merasa diperlakukan tidak adil ketika Anda...”
Saya merasa diacuhkan. ketika Anda mengharapkan saya memikul
sebagian besar tanggung jawab rumah tangga.
Bagus, dan sedikit lagi. “Aku merasa diperlakukan tidak adil ketika
kau mengharapkan aku memikul sebagian besar tanggung jawed
rumah tangga karena ....”
Oke. Coba .... Saya merasa diperlakukan tidak adil ketika Anda meng-
harapkan saya memikul sebagian besar tanggung jawab rumah tangge
karena saya pikir Anda bisa berbuat lebih banyak untuk membanti
saya.
Bagus sekali, Tamara. Sekarang, Kevin, saya ingin Anda menanggap!
‘Tamara dengan, “Saya merasa ....” 4
Ah... oke... Aku merasa.... Saya tidak tahu .... Saya merasa tersinggung
Ab-ha. “Saya merasa tersinggung ketika Anda ...”
Saya merasa tersinggung ketika Anda menunjuk segala hal yang tidek
saya lakukan.
Bagus, dan “Saya merasa tersinggung ketika Anda menunjuk seg2!*
hal yang tidak saya lakukan Karena ...”
Oleh karena ...
Mulailah dari awal, kalau Anda tidak keberatan, karena kita sedans
belajar ini. “Saya merasa tersinggung ....”
Saya merasa tersinggung ketika Anda menunjuk segala hal yang tis**
saya lakukan karena saat-saat saya benar-benar membantu sama sek"!
tak dilihat.
Baiklah. Untuk masing-masing Anda, apa reaksi Anda terhadap *"
nyataan yang baru saja Anda dengar dari pasangan Anda?
Saya merasa sangat matang dan bersikap menghormati dengan me"
takan itu. Saya lumayan bangga dengan diri saya sendiri.BAGIAN 2 Toknik-Toknik yang Didasarkan pada Pendekaton Adlerian dan Psikodinamik #8 63
T: — (Tertawa) Ya, saya merasa buruk karena tidak pernah memuyji apa yang
dilakukannya untuk membantu saya.
K: Ah, kedua-duanya bagus. Apa yang akan Anda temukan dengan
gaya komunikasi ini—hal ini disebut pesan-aku—adalah Anda
bukan hanya akan merasa lebih baik tentang diri Anda sendiri karena
berkomunikasi dengan cara ini, tetapi juga akan lebih melihat sudut
pandang pasangan Anda, memahami dari mana dia berasal, dan
sebaliknya, merasa empati untuk posisi pasangan Anda.
T: — Saya bisa melihatnya.
_K:__ Bagus. Oke. Sekarang saya ingin Anda melanjutkan percakapan Anda,
dan saya akan menyela untuk mémbantu Anda berlatih sampai Anda
berdua benar-benar bisa.
T: — Jadi kami terus bicara?
K: Tentu. Tetap ekspresikan diri Anda sendiri dengan “Saya merasa ...
ketika Anda ... karena ....” Kita akan tetap sangat spesifik seperti ini
sampai terasa lebih wajar.
Anda duluan.
Saya akan menanggapi pernyataan terakhir Anda. Saya cenderung
mengabaikan sisi baik Anda karena saya merasa sangat marah ke-
tika Anda tidak berbuat lebih banyak karena saya pikir Anda tidak
peduli bahwa gaya sudah merasa kewalahan dengan tanggung jawab
sebanyak itu.’Anda tahu, sulit untuk bersikap apresiatif kalau kita
marah, bukan?
K: _ Percayalah pada saya. Saya tahu itu. Oke. Oke. Sekarang giliran saya
Hmmm, jujur saja, saya kadang-kadang tidak peduli bahwa Anda
memiliki lebih banyak tanggung jawab ketika Anda mengomel karena
saya merasa seakan-akan apa pun yang saya lakukan tak pernah cukup
* dan toh itu juga tak akan Anda lihat ..
KEGUNAAN DAN EVALUASI TEKNIK I-MESSAGES
Iemessages dapat digunakan pada banyak situasi. Gordon (1975) percaya
bahwa I-messages bekerja dengan sangat baik dengan anak-anak, baik dalam
hal parenting maupun di berbagai situasi disipliner sekolah. Teknik ini juga
Jazim digunakan dalam konseling pasangan dengan efek yang baik. I-messages
ipa gen Concerlazim digunakan di berbagai situasi konflik dan membantu mereka yarp
terlibat untuk mencapai resolusi yang efektif (Kammerer, 1998) message
sering diajarkan untuk membantu orang-orang mengelola amarahnya qo.
ngan cara positif dan non-kekerasan (Phillips-Hershey & Kanagy, 1996), day
diterapkan dalam latihan asertivitas untuk membantu mereka yang terlaly
agresif atau terlalu pasif (Hollandsworth, 1977). Martinez (1986) menemukan
messages efektif dalam menangani masalah-masalah perilaku umum ¢
kelas. Seperti halnya Cohen dan Fish (1993) yang juga menemukan teknik
ini berguna dengan perilaku-perilaku bermasalah tertentu seperti terawe
membantah, bersendawa, dan off-task behaviors lain.
Cukup banyak penelitian telah dilakukan tentang efektivitas Pmessigs
dalam situasi disipliner maupun situasi Konilik, Dalam suatu penelitn
yang menelaah penggunaan pernyataan-Aku untuk memengaruhi perisk,
anak-anak di kelas, Peterson et al. (1979) menemukan bahwa menggunakan
messages menghasilkan penurunan disrupsi, meskipun tidak pada seluruh
partisipan. Remer (1984) meneliti reaksi-reaksi terhadap pesan-Aku dalam
erbagai situasi konfrontasi yang direkam. Ia menemukan bahwa, sebagai
tanggapan terhadap pesan-aku yang mengandung ketiga komponen (peri
ku-perasaan-konsekuensi), partisipan menilai dirinya ‘sendiri lebih mau
mengubah perilaku mereka dan lebih cenderung terbuka terhadap negosiasi
Mereka juga menilai metode konfrontasi ini lebih efektif dibanding i”
hanya salah satu komponen saja atau kombinasi dua di antara kompon®*
yang mana pun.
Dua penelitian lagi mengeksplorasi efektivitas I-messages dalam si
konflik, Keduanya memeriksa perbedaan reaksi-reaksi yang dilapo*"
sendiri, yang dihasilkan oleh pernyataan asertif dan agresiffmenudu!
Pernyataan asertif didefinisikan sebagai pesan-aku dan pernyataan ag"!
‘menuduh terdiriataspesan-kamu (Kubany &Richard, 1992) Kubany Rico
Bauer, dan Muraoka (1992) menemukan bahwa partisipan perempus®
tuasi
menilai penyataan asertif kurang aversif, kurang membangkitkan ¢™™
antagonistik, lebih cenderung membangkitkan belas kasihan, 4a” To
cenderung membangkitkan perilaku konsiliatorik. Mereka menyimp"
bahwa menggunakan pernyataan penuh untuk mengekspresikan am
lam hubungan pribadi yang dekat dapat mengantagonisasi, menyiNé)
dan/atau menghalangi resolusi konflik. Ketika Kubany dan Richard ee
rah de"
irkat®
2)
64
adBAGIAN 2 Teknik-Teknik yang Didasorkan pada Pendekatan Adlerian dan Psikodinamik 3 65
“memperluas penelitian ini ke populasi remaja, mereka menemukan hasil-
hasil yang nyaris identif. Baik remaja laki-laki maupun perempuan menilai
dirinya lebih cenderung mengekspresikan kemarahan dan merespons se-
cara antagonistik kepada pernyataan-Kau daripada kepada pernyataan-
Aku. Meskipun penelitian ini banyak didasarkan pada laporan-diri dan
bukan pada observasi perilaku sesungguhnya, hasil-hasilnya menunjukkan
bahwa pesan-aku lebih efektif dalam mendorong resolusi konflik dibanding,
pesan-kamu atau metode-metode lain untuk mengatasi konflik. Terakhir,
sensitivitas dan spesifisitas kultural dibutuhkan ketika menggunakan
F-messages. Contohnya, Cheung dan Kwok (2003) menyimpulkan bahwa
dalam budaya China, orangtua menghindari dan secara aktif menolak meng-
gunakan pesan-Aku ketika mengomunikasikan perasaan marah tetapi siap
F
menggunakan berbagai teknik untuk menyampaikan perasaan khawatir dan
frustrasi. '
ipa gen ConcerPeknik Acting As |
ees A
———
‘ASAL MUASAL TEKNIK ACTING AS IF
adalah teknik yang didasarkan pada
endekatan Adlerian. Tujuan terapi Adlerian adalah untuk mening
\atkan minat sosial dan perasaan kemasyarakatan Klien (Carlson,
& Maniacci, 2006) yang diukur menurut empat kriteria: (1) berkurangnye
gcjala, (2) meningkatnya fungsi, (3) meningkatnya selera humor Klien, dan (4)
menghasilkan perubahan pada perspektif Klien. Acting as if membantu klier
mengubah bukan hanya perspektif tetapi juga perilaku, yang pada gilirannya
A’ as if (bertindak seakar-akan)
menghasilkan peningkatan fungsi/ Tidak cukup bagi Klien untuk meliha!
segala sesuatu secara berbeda; mereka juga harus bertindak secara berbeda
Adler percaya bahwa semua orang menciptakan peta kognitif tentans
hidupnya dan bahwa peta itu berfungsi sebagai pedoman untuk bagaiman
mengarahkan hidupnya (Carlson et al., 2006). Peta kognitif ini fiktif. Aka"
epee ae bahwa orang bertindak “seakan-akan’ peta itu nya!
tetapi, pee hidup sesuai dengan peta itu Akan
peeaingl ete ae Peta itu bisa diubah untuk membantu Klie"
Snape ae eae as if memerintahkan “2
apa yang mereka yakini tidak mungkin ao
lapat mereka selesaikan
BAGAIMAI
INA CARA MENGIMPLEMENTASIKAN, TEKNIK ACTING ASIF
Acting as if adalah
suatu.
merintahkan ‘eknik dengan cara konselor profesional ™
Klien untuk
ertindak seakan-akan dirinya memiliki
661B 7 Tok Acting As f 28 67
terampilan dalam menangani situasi sulit secara efektif (Seligman &
Reichenberg, 2013). Banyak Klien menggunakan alasan, “Seandainya aku
bisa ....” (James & Gilliland, 2003), Pada titik ini, konselor menginstruksikan
Klien untuk berakting seakan-akan ia mampu melakukan apa pun yang
diharapkannya dapat dilakukan. Klien mungkin mengalami kesulitan untuk
memikirkan tentang seseorang yang memiliki keterampilan itu dan setelah
itu membayangkan bagaimana orang itu akan menangani situasi yang
dimaksud (Carlson et al., 2006). Dengan menguji coba suatu peran baru,
Mien sering kali belajar bahwa mereka dapat melaksanakan perannya dan
juga menjadi orang baru dalam prosesnya
Berakting seakan-akan dirinya adalah orang yang seperti yang diha-
rapkannya dapat menantang asumsi-asumsi yang dipercayai Klien, yang
membatasi dirinya (Corey, 2015). Klien diperintahkan untuk mencoba
dan memergoki dirinya sedang mengulangi perilaku-perilaku lamanya.
Komitmen adalah bagian yang sangat penting dari teknik acting as if. Jika
Klien benar-benar, ingin berubah, mereka harus mau melakukan sesuatu
tentang masalahnya.
\
VARIASI-VARIASI TEKNIK ACTING AS IF
Beberapa konselor profesional beralih masuk ke implementasi aktual teknik
acting as if dengan menggunakan proses tanya-jawab reflektif. Konselor me-
nanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada Klien yang dimaksudkan untuk
membuat klien memikirkan tentang apa yang akan dilakukannya (pikiran,
perasaan, dan tindakan) dengan cara berbeda seandainya ia benar-benar
ada dalam situasinya dan sudah bertindak dengan cara berbeda. Hal ini
memungkinkan Klien untuk membayangkan bagaimana dirinya akan
bertindak sebelum ia benar-benar diperintahkan untuk melakukannya
dala kehidupan nyata, yang, berarti menyiapkan klien sebelumnya. Hal ini
nselor profesional untuk menerapkan teknik flagging
juga memungkinkan ko
Pe ifdike-
the minefield (jinat Bab 5) dengan mengeksplorasi kapan saja acting as
hidupan nyata mungkin akan menantang.
Watts mengembangkan sebuah variasi teknik acting as if yang disebut
reflecting as if (Watts, 2008; Watts & Garza, 2008; Watts, Peluso, & Lewis, 206;
Watts é Trusty, 2008). Adaptasi tiga-fase ini mendorong klien untuk meng-
ipa gen Concer68 8 BAGIAN 2 Tolnk-Teknk yong Didosorkon pada Pandekaton Adlerian don Psikodinamik
ambil waktu dan memikirkan baik-baik bagaimana ia akan bertindax, ne
rasakan, dan berpikir dengan cara berbeda jika dirinya bertindak dengan.
ra yang sesuai dengan tujuannya. Pertama, konselor profesional menany,,.
pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk membantu klien mengonstric,.
pemahaman tentang seperti apa perubahan tindakannya. Kedua, peri,
seakan-akan yang konsisten dengan tujuan’ klien dikonstruksikan
Kolaboratif oleh Klien dan konselor. Ketiga, Klien memilih perilaky
paling kurang menantang untuk diujicobakan dalam situasi kehidy
nyata. Setelah mengalami keberhasilan dan memodifikasi pendekatann
Klien mencoba perilaku-perilaku yang semakin menantang dari waktu jc
waktu. Konselor dan klien memproses pengalaman di sesi-sesi berikuiny:
untuk merayakan keberhasilan dan memodifikasi penggunaan untuk
pertemuan-pertemuan yang akan datang.
Watts dan Garza (2008) juga mengusulkan agar konselor profesional
dapat membantu Klien mengekspresikan dirinya dengan menggambarkan
perbedaan-perbedaan yang dapat dilihat Klien jika ia mau bertindak seakan
akan masalahnya tidak ada. Kemudian konselor akan menindaklanjut
dengan diskusi terperinci untuk memfasilitasi pemahaman klien tentang
jalan yang harus dilalui untuk berubah dan pengembangan kemampun
untuk berubah. Hal ini kemudian dapat diikuti oleh praktik acting as if dalam
sesi, eksperimentasi di luar sesi kopseling,
periode-periode waktu kunci.
dan.terakhir implementasi selam®
CONTOH-CONTOH TEKNIK ACTING AS IF
Laney adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang delapan bulan yi"
Jalu putus dengan pacar yang telah menjalin hubungan dengannya sl
setahun. Ia begitu putus asanya saat itu sampai tidak mau kembali ke sek0!*"
di mana mantan pacarnya itu juga sekolah di sana. Tbunya reaktif dan tidak
Konsisten secara emosional tetapi juga bersikap terlalu memanjakan dene"
batas-batas orangtua yang lemah, dan ia mengizinkan Laney untuk Kel
deri sekolah umum untuk mengikuti home-schooling. Setelah emp
Gi mumah, Laney belum pemah menyelesaikan satu tugas sekolah P2 A
Semping itu, perilaku-perilaku bermasalah lain telah berkembang °° “
wal Konseling empat bulan yang lal, ia teribat mogok makan 4a"
ipa gen ConcerBAB 7 Tokik Acing Asif 2 69
kai dirinya sendiri, dan dideskripsikan kacau dan destruktif secara emo-
esi mingguan selama empat bulan, ia tidak
sional. Setelah menjalani
lagi memperlihatkan perilaku melukai-diri atau mogok makan dan mulai
mengejar ketertinggalan tugas-tugas sekolahnya. Stabilitas emosionalnya
membaik, tetapi ia masih berjuang dengan kecenderungan untuk terlalu
somatik dan keputusasaan. Baru-baru ini ia memutuskan untuk kembali ke
sekolah ketika tahun akademis berikutnya akan dimulai beberapa minggu
lagi.
Laney (L): Saya hanya ingin menjadi normal. Saya hanya ingin seperti gadis-
gadis seumuran saya.
Konselor (C): Hal itu berarti kembali ke sekolah?
L: Ya. Saya lelah di rumah terus sepanjang hari ... seperti pertapa
bagaimana kalau aku ini benar-benar pertapa ... Anda tahu? Ayah saya
mengidap skizo- ... semacam itulah. Ayah adalah seorang pertapa.
Ya, Tuhan, bagaimana kalau aku ini seperti ayah? Bagaimana kalau
itu sebabnya aku keluar dari sekolah? Bagaimana kalau aku ini gila?
(Menjadi terpengaruh secara fisik oleh pikirannya, ia duduk dengan
menarik lututnya~ke dada, meletakkan kepalanya di antara kedua
lututnya dan mulai menarik-narik rambutnya dengan terlalu keras.
Laney, kita sydah mengatasi ini, Anda tahu bagaimana cara meng
hentikannya.:
(Berhenti menggerakkan tangannya tetapi tetap dengan kepala di
antara kedua lututnya. Menarik napas-dalam-dalam dan diam untuk
beberapa saat) Saya bukan pertapa. Saya tidak seperti ayah saya.
Saya tidak harus seperti ibu saya. Saya adalah diri saya sendiri. Saya
pukan orang aneh. Saya tidak gila, Saya benar-benar tidak gila. Saya
akan menjadi lebih baik. Saya baik-baik saja, Saya baik-baik saja. Saya
» paik-baik saja. (Menarik napas panjang lagi, menegakkan kepalanya,
melemparkan senyuman setengah hati dengan alis terangkat:)
‘Anda baik-baik saja.
Ya, Saya akan baik-baik saja.
Bagus. Anda ingin “normal” seperti gadis-gadis seumur Anda?
Ya, Normal. Tidak gila. Teman-teman lama saya berpikir bahwa saya
rumah terus. Mereka tahu bahwa saya tidak
PARR
aneh Karena tinggal di
ipa gen Concer70 ® BAGIAN 2 Teknik yan Desa pd Pando lesion an skola
benar-benar sekolah di rumah. Saya seharusnya tidak di rumah la
lag
Saya seharusnya adalah gadis enam belas tahun yang normal
K: — Menurut Anda, hal itu akan seperti apa?
L: Pertama, saya akan sekolah. Saya akan ke mal. Saya akan bey,
nang musim panas ini, Saya menghindari tempat-tempat ini kare,
Matthew. Saya benar-benar menjadi gila ketika dia memutuskan say,
Benar-benar gila, Saya tahu saya akan menjadi gila lagi kalau say,
bertemu dia dan semua kemajuan yang sudah saya capai ini akan sy.
sia belaka.
K: Jad, Anda percaya bahwa Anda akan berada di situasi lama yang
sama, Anda akan kembali menjadi Laney lama yang sama.
L: Hal itu yang saya takutkan, yah, sangat menakutkan. Saya tidak bisa
Kembali ke sana. Maksud saya, saya masih punya cara untuk pergi
bahkan untuk sekarang, dan saya baik-baik saja dengan hal itu.
Akan tetapi, saya benar-benar ingin kembali ke hal itu. Akan tetapi
| dia benar-benar memiliki pengaruh padaku, bukan? Maksud saya
tidak sebanyak waktu itu. Dulti saya merasa seakan-akan hidup saya
berakhir. Saya tidak kenal diri saya lagi. Dulu saya pacar Matthew
Saya tidak kenal siapa Laney lagi. Saya benar-benar menjadi gila. Saya
merasa seakan-akan semua orang menatap saya ... membicarakan saya
Dia berbicara dengan gadis-gadis lain. Saya merasa sangat diabaiken
_.. begitu sendirian. Saya ketakutan. Saya menjadi gila. Saya menyobek
bannya. Sayamengancam untuk bunuh diri, Lalu saya menangis habis-
habisan, tidak mau meninggalkan rumahnya, memohon dia untuk
kembali, Tersungkur dalam tangis di tanah. Benar-benar konyol. 54)
benar-benar tidak sanggup untuk kembali ke sekolah dan menghadep!
hal itu. Saya menolak untuk kembali selama dua minggu berturut-turt
tetapi saya terus memburuk, bukan membaik, sehingga ibu saya tii?
memaksa saya kembali ke sekolah. Ibu bilang; akan terlalu berat baé!
saya. (Berhenti sejenak) Akan tetapi, saya ingin kembali sekarang- Saya
tidak mau hidup saya dikuasai oleh hal itu lagi, Saya benar-benat t#"
kalau hal itu sampai terjadi.
K: Anda yang memegang kendali. Anda tahu itu.
1: Bagaimana caranya? Saya tidak tahu bagaimana saya akan bereakst
Bagaimana jika saya tidak dapat mengendalikannya?ae
Fi
BAB 7 Tkrik Acting As if mH 71
Kalau Anda membuat skripnya sebelumnya, belajar seni berpura-pura
.» bersandiwara ... berfantasi
Apa maksud Anda? (Tampak sangat tertarik dan senang ... bahkan,
bersemangat)
Anda pernah mengatakan ingin menjadi aktris dan Anda pasti suka
seni peran. (Laney dan konselornya saling melempar senyum).
Bagaimana jika kita ciptakan suatu karakter untuk Anda, menciptakan
suatu persona baru dan berakting seakan-akan diri Anda adalah orang,
lain?
Saya suka ide itu
Anda ingin menjadi seperti apa ketika Anda kembali ke sekolah?
Wow ... (berpikir serius, menunjukkan betapa tertariknya ia dengan
ide tersebut) ... saya ingin normal ... dan sehat ... saya ingin menjadi
epitoma [personifikasi] yang keren, tenang, dan fokus. Saya ingin
tampak percaya-diri, tidak terpengarwh oleh drama SMA yang konyol.
Saya ingin bahagia, dengan diri saya sendiri, tetapi tidak dengan
cara memabukkan yang tidak matang, tetapi dengan yakin pada diri
sendiri dan matang. Saya ingin menjadi gadis yang tidak akan pernah
emosional sampai sekonyol itu, sampai mau berkotor-kotor meratap
ditanah, menyobek ban, atau mengiris diri sendiri. Saya ingin menjadi
orang yang tegar. Saya tidak ingin terpengaruh. Oleh karena bukan
hanya menghadapi Matthew yang akan sulit, Semua orang akan
berbisik-bisik tentang ke mana saja saya selama ini dan mengapa saya
Kembali. Saya harus mampu menangani semua itu. Akan tetapi, itu
bukan saya. Saya tidak sekuat itu.
Jadi, mari kita kembangkan karakter baru Anda.
Seperti karakter film?
‘Tepat seperti karakter film. Anda bisa mendasarkannya pada se-
‘seorang yang sudah Anda kenal. Kalau Anda bisa memikirkan suatu
karakter di film yang memperlihatkan ciri-ciri sifat dan keterampilan-
keterampilan yang sedang Anda bicarakan itu ...
(Fiba-tiba antusiasmenya mengempis). Akan tetapi, tidakkah hal itu
seperti memerintahkan saya untuk melakukan sesuatu yang bukan
diri saya?
‘Atau mungkin saya hanya akan meminta Anda berbeda dengan
peal cngnconseant71.88 AGIAN 2 ‘ekki yang Dias a eden Alin dn Pkodinomik
diri Anda dulu. Oleh karena hal itu tidak terlalu berhasil untuk Ay
da, Anda tidak cukup yakin bagaimana menjadi berbeda sekaran,
Akan tetapi, Anda benar-benar tahu ingin menjadi seperti apa. j,,
beraktinglah seakan-akan Anda adalah .
Oleh karena kadang-kadang cara termudah
dengan bertindak seperti yang sudah Anda lakukan.
L: Berakting! Saya sangat suka itu. Saya jelas bisa melakukanny,
(Antusiasme tampak telah. kembali.) Oke, jadi jangan tertawa,
yang terlintas di pikiran saya adalah Scarlett O'Hara dalam Gone wi
the Wind. Jujur, dialah yang tepat saya gambarkan tadi. Tak ada yang
bisa memengaruhinya. Tidak ada.
K; Mungkin dia mengalami satu atau dua saat
g? Bagaimana ketika akhirnya Rhett me
_ seperti yang Anda ingink,,
untuk berubah ad
oran,
saat lemah. Ingat ke
tika Ashley berangkat peran;
ninggalkannya? Mari kita pikirkan tentang bagaimana ia menangzri
penolakan dan kehilangan dua orang laki-laki yang paling dicintainys
1: Anda tentu tahu bahwa dia mengalami beberapa momen di mana die
terpuruk juga. Akan tetapi dia kemudian bangkit lebih cepat dibandins
saya. Rasanya itu seperti tidak akan pernah terjadi.
K: Tepat.
L: Biasanya, dia akan menunggu sampai badai berlalu untuk hancw
berantakan ... dan ia biasanya melakukannya'secara diam-diam. Sang!
jarang orang melihat kelemahannya.
K: Bagaimana Anda bisa melihat bahwa dia kuat?
I: Caranya memasuki ruangan, Ekspresi wajahnya. Ketenangan SY
ranya. Caranya menangani berbagai situasi.
Ketika dia jatuh berantakan, dia dengan cepat memulihkan