5169 10833 1 SM

You might also like

You are on page 1of 4
Kaylan Geometri Barrier Pilar dan Web Pilar dengan Metode Auger Mining: 135-138 KAJIAN GEOMETRI BARRIER PILAR DAN WEB PILAR DENGAN METODE AUGER MINING ‘Tommy Trides', Romla Noor Hakim? * Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman ® Progeam Studi Telnik Pertambangua, Fukulas Teknik, Universitas Lambung Manglarat ‘tommy trdas@A uml. acid, somla@uimac id ABSTRAK, Dalam meningkatkan jumlah perolchan batubera yakni sebogai bagian dari konservasi energi, Beberapa metode penambangan dlskulan untuk menngkatken cadangan butubara pada Gnding aklur pensmbangan. Tekruk penambengan yang efisen dest ekonomis| pada dinding akhir penambangan adalah dengan metode auger mining. Metode auger mining akan menghasilkan pilar-pilar batubara dan rmenyebeblan distribusi tegangan akan cibebankan pada pilar-pilar batubaraterscbut, Pilar-pilar ini menjadi penting untuk diperhatisan ‘agar tidak tera Keruntuban pada dining akhir penarbangan sslama kegiatan ekstraksi batubara berlangsung, Metode yang, dapat cigumakan untuk analisis kestabilan pilar salah satanya adalah metode tributary area, Untuk menentukan gecmetri web pilar dan barrier pilar batubara dengan metode tributary area dikermbangkan oleh Ziph (2005). Dalam kayian dilakukan rancangan wb pila dalam 1 panel ‘mempertimbangkan potensiingai runtuban dengan parameter Klasfikes’ messa batuan yakni menggunakan Rock Mass Rating, Dati hasil jin yang telah dilakukan, lai Rock Mass Rating pada lpisan overburden sebesar 42.41 (kondksi batwan sedang). Jumah web plat bbatubara yang optimum dengan lebar web pillar | meter dalam | panel yakni scbanyak 7 web plar(faktor keamanan 1,31), sehingge lebar barrier pilar Batubera yang optimum adalah 6.30 meter (faktor Kearmanan 1.20). Kata Kune barrier plat fktor eamanan, metode duger Mining, metode tributary area, web plat 1. PENDAHULUAN Metode tambang terbuka di _penambangan batubara akan meninggalkan — dinding-dinding sistem double pass dengan metode tributary area. (Lihat Gambar-1), penambangan dimana pada dinding akhir tambang masih ferdapat endapan batubara yang belum _terambill berdasarkan pertimbangan aspek teknis dan ckonomis. Batas akhir penambangan batubara selatu dibetasi oleh nisbah pengupasan sehingga menjadi terbatas apabila penambangan hanya dilakukan dengan sistem kombinasi alat gali muat dan alat angkut, Kajian yang dilakukan oleh Sasaoka, dkk (2015) untuk sistem penambangan di Indonesia yakni untuk meningkatkan dan mengoptimalkan produksi batubara di Indonesia dengan harga yang murah dimasa sekarang dan di masa depan dapat menegunakan metode Highwall Mining dengan sistem Auger pada dinding atau batas akhir penambangan. Metode auger mining akan menghasitkan pilar-pilar batubara untuk menyangga massa botuan diatasnya dan mengakibatkan distribusi tegangan yang akan dialami pilar batubara semakin bertambah bebannya, Dalam penelitian ini, kajian dilakukan pada geometri web pilar dan barrier pilar untuk ‘Kekuatan Pilar Batubara Menurut Bieniawski (1968) terdapat_beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan pilar dari batubara, yakni (1) efek-ukuran atau volume (kekuaten akan semakin mmenurun dri ukuran spesimen Kecil batubara hingga borukuran besar), (2) efek geometri pila (shape effect) (3) sifat yang dimiliki material batubara tersebut, Sehingga dalam memprediksi secara empiris dapat digunakan persamaan (1), di mana w dan h merupakan lebar dn tinggi pilar dalam satuan meter. Apabila tinggi pilar batubara lebih daripada 36 inchi (0.9 meter), Si cthitung menggunakan persamaan (2). Apabils tinggi pilar batubara Kurang daripada 36 inchi (0.9 meter), Sx dihitung menggunakan persamaan (3). Konstanta k, dapat menggunakan persamaan (4).o¢ merupakan kuat fekan uniaksial batubara dalam satuan psi dan D adalah diameter atau dimensi sisi kubus dalam satuan inchi ‘ogelPenambangan (8) 250 arse ie) Wap Pe Porm Ta Restle» Daas Pa) Diameter Anger 13 Gambar-1.Tlustrsi Geometri Auger Mining dengan sistem double pass ‘Jurnal GEOSAPTA Vol. 4 No.2 Juli 2018 135 -Kajian Geometri Barrer Pilar dan Web Pilar dengan Metode Auger op = 51{0.64 + 0.36: ay Sy = k/ (36)? 2 V5, = k/ht!? @ k=o(Dy* @ Analisis dan Desain Web Pilar dan Barrier Pilar Ziph (2005) mengajukan persatvaan (3) yang digunakan untuk menentukan faktor Keamanan web pilar dan barrier prilar batubara, dimana S; ialah kekuatan batubara insitu dalam MPa, Sy alah tegangan insitu vertikal dalam MPa, Wr ‘alah iebar web pilar dalam meter, We ialah lebar buksan dalam meter, Ht ialah tinggi penambangan dalam meter. Sedangkan dalam menentukan faktor keamanan barrier pilar menggunakan persamaan (6), cimana N merupakan jumlah web pilar dalam satu pan. Srlost-s0sewue at) SFwe Tsv Wwe + Wed / Wwel Won = 6 Wye + We) + We © © \Ketinggian Zona Rekahan Estimasi dalam menentukan tinggi zona rekahan secara cepat dapat _menggunakan parameter Klasifikasi massa batuan betupa Rock Mass Rating yang diusulkan oleh Bieniawski (1976), Pada awalnya istilah dalam menentukan tinggi zona rekahan yang merupakan zona runfuhan pada tap terowongan diusulkan oleh Terzaghi (1946) dan dimodifikasi oleh Unal (1983) dalam Chen (1994) dengan persamaan (7), dimana RMR merupakan Rock Mass Rating dan Wialah lebar penggalian per span dalam satuan meter. H, = (100~ RMR) x (2/100 o 2. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan dalam menentukan geometrilebar wetpilar dan barrier pila tediridari 4 tahap A. Tahap Pengumpulan Data Tehap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ‘melakukan studi iteratur yang berhubungan dengan metode Mining : 135 «138 tributary area untuk menganalisis faltor Keamanan web pilar dan Barrier pilar, Selanjutnya adalah melakukan Keegiatan observast lapangan paca dindingskhir ponambangan. B._ Tahap Pengambilan Data ‘Tahap pengambilan data yakni mengambil sampel batubara bberupa blok betuan den selanjutnys di preparasi dengan ‘ulutan + 2 inchi berbentuke kubus sebanyak 4 bah, Tahap selanjutnya adalah melakukan uji sifat fisik dan uji kuat Tekan sompel batubara di laboratorium. Data log bor igunakan untuk melakukan intepretasi Klasifikasi: massa batuan dengan menggunakan Rock Mass Rating. C._ Tahap Pengolahan Data ‘Tahap pengolahan data merupakan kelanjutan dari tahap pengambilan data, yakni dari hail ui sifatfisike dan ujisifat rmekanik batubara serta hasil Klasifikasi massa batuan dengan menggunakan Rock Mass Rating untuk menentukan, tinggi zona rekahan dan selenjutnya dilakukan enalisis, geometri lebar web pilar dan lebar barrier pila D, Tahap Pembahasan dan Penarikan Kesimpulan Tahap berikutnya adalah melakukan pembahasan asl analisis geometri lebar web pilar dan lebar barrier pilar ‘yang optimum, HASIL DAN DISKUSL Kekuatan Tekan Insitu Batubara ‘Kuat tekan uniaksial batuan utuh berupa betubara berbentuk kubus diperoleh dari seam 22 dan di uji di laboratorium. Hasil uji kuat tekan batubara utuh rata-rata 74 MPa. Dengan mempertimbangkan size effect, maka dengan konstanta k batubara sebesar 1,92, Kekuatan tekan, insitu batubara (S;) berdasarkan size effect pada seam 22 sebesar 2 MPa (Tabel-l dan Tabel-2) Rock Mass Rating Analisis Rook Mass Rating (RMR) massa batuan datas seam 22 menggunakan parameter Kuat_tekan Uuniaksial batuan utuh, rook quality designation (RQD), spasi diskontinuitas, kondisi diskontinuitas, dan kondis air tanh, Dari total pembobotan diperolch nilai RMR. massa batuan diatas seam 22 sebeser 4241 (Kondisi batuan sedan Tabel-1, Kuat Tekan Batuan Utuh Batubara i uss [uatTekan | Kune Tokan No] sampet | yy | Penampang (A) | Uniaksial | Uniakstal Rata-Rata on ray our 7 [seman | as | ooosont | eanonsr 2 [seamze.c) | 22s [| ooonase | saesza9 - a 26s | _wonsres [7321760 + [seam | 405 | _o00sa29 | sa0i10s Tabel.2 Ketuatan Teka Insta Batra (8) Kat Tekan Ketan Tekan Ponjang ist | unakatr ata. | Te! nat Hatubara Sampel sampel Rata Pilar | (avd re Na Suman | a7 | cer | ra [uorazn| a1 [ioe | ssi | 200 136 Jarnal GEOSAPTA Vol, 4 No.2 Juli 2018 ‘Kaylan Geometri Barrer Pilar dan Web Pilar dengan Metode Auger Mining’ 135-138 Prediksi Tinggi Runtuhan pada Panel Ketinggian runfuhan pada atap suatu lubang buksan akan berbanding lurus dengan lebar bukaan rmenurut persamaan empiris yang dijukan Unal (1983) dalam Chen (1994). Dari hasil analisis pada seam 22 terlihat bahwa semakin lebar fuibang bukaan maka potensi tinggi runtuhan massa batuan dintas seam 22 semakin besar, Dari lebar panel 3.6 meter potensi tinggi runtuhan menjadi 4.1 meter, hingga Iebar panel 24.3 m dengan potensi tinggi runtuhan menjaci 28 meter (Lihat Tabel-d), Simulasi }¥eb Pilar dan Barrier Pilar Seam 22 Simulasi web pilar pada scam 22 diawali dengan tinggi runtuhan 4.1 meter hingge tinggi runtuhan 28 meter diatas 1 panel. Dengan ssumsi bobot isi batuan rata-rata 0.027 MNim?, kekuatan token insita batubara (S)) berdasarkan size effect pada seam 22 sebesar 2 MPa, tinggi penambangan 3.1 meter dengan system double pass, lebar Iubang bukaan 1.3 meter, can faktor keamanan acuan sebesar 1.2. Maka faktor keamanan yang mendekati 1.2 adalah faktor keamanan 1.31, (lihat Tabel-5), Dengan faktor keamanan 1,31, maka dapat 1 panel dapat terdiri dari 7 web pila. Pada simulasi barrier pilar, ketebalan overburden sebesar 53.49 meter, bobot isi batuan rata-rata 0.027 MNim?, kekuatan tekan insitu batubara (Si) berdasarkan size effect pada seam 22 sebesar 2 MPa, maka dengan 1 panel yang terdiri dari 7 web pilar dengan faktor keamanan 112, Iebar barrier pilar menjadi 6.3 meter (Tabel-6) KESIMPULAN Dari hasil simulasi rancangan geometri web pilar dan barrier pilar batubara, maka dapat disimpulkan 1. Rock mass rating pada seam 22 sebesar 42.41 (kondisi batuan sedang). Jumlah web pilar batubara yang optimum paca seam 22 adalah 1 panel terdiri dari 7 web pilar dengan faktor keamanan 1.31 3. Lebar barrier pilar batubara yang pada seam 22 dalam | panel yang terdiri dati 7 web pilar sebesar 6.30 meter aktor keamaran 1.2), DAFTAR PUSTAKA, [1] Bieniawski, Z. T.. 1967, The Effet of Specimen Size 0 Compresive Strength of Coal. National Mechanical Engineering Research Institute, Pretoria South Africa [2] Sasaoka, T., Shimada, H., Hamanaka, A. Sulistiant, B,, Ichinose. M, Matsui. K, 2015. Geotechmical Issues on Application of Highwall Mining Ssstem in Indonesia, ISRMM, Vietnam. [3] lannachione, AT. et al 1992. Proceedings of the workshop on coat pillar Mechanics and Design. United States Department of the interior and Bureau of Mines. United States of America [4] Ziph, RK, 2003. Ground Control Design for Highwall Mining. SME Annual Meeting. [5] Chen, D. 1994, Design of Rookbolting System for Underground Excavations, Thesis Report. Department. of Civil and Mining Engineering University of Wollongong, ‘Tabel3. RMR Overhurden Seam 22 ‘Tabel 4. Tinggi Runtuhan Pada Overbunden Seam 22, ian Bobo Roterangan Wp (meter) | He(meter) Keterangon Intact rock strength 1 UU Laboratorium 36 4 1 panel web pla Rock Quality Designation | 19 | _lntepretast Log Bor 58 es “panel? web par Spacing of Discontinuity | 1L7 | lntepretat Log Hor a2 34 “panel 3 web par Discontinuity condition | 1071 | _Intepretas log Hor 105 124 “panel 4 web plar Groundwatercondition | 0 ‘Acumst 128 147 “panel § web pila Total aa | Radi ean 181 ia {panel 6 web plan a 200 “panel? web plan ir 227, “panel @ web llr 2 2 panel 9 web pia 24 200 “panel 10 web pilar ‘Jurnal GEOSAPTA Vol. 4 No.2 Juli 2018 137 Kaylan Geometri Barrier Pilar dan Web Pilar dengan Metode Auger Mining : 135-138 ‘Fabel Sinai Lebar Web Pilar | meter Scam 22 coo Ovcrmrden | Tepanganinsa | 040020 Tanning | |] y, Rerdasarian Tinggt | "Vera ctamtosea | peg | Wa |W Keterangon Runtuhan, Se (MPa) ‘tory | panel i web par panel 2 web play a ae 00 a0 | 100 | 130 oa 026 2 a0 [190 | 140 124 033 200 340 | 190 | 140 147, 040 200 aa0_| 100 | 130 “panel 3 web pila “panel # web par “panel § web plar panel 6 web pil 227, ‘061 2.00 310 | 190 | 130 783 8 200 a0 | 100 | 130 280) 076 00 aio | 100 | 130 “panel 8 web plar “panel 9 web plar “panel 10 web pia 1 panel {web par 2852 O77 2 si_| 100 180 [2 [590 [220 | tpanet wed plar 2asz O77 2 ai 100 330 [= | 920 | 220 | i panel sweb plan 2082 077 2 aa_| 100 230 [4 [soso [220 [_tpanel ¢web plar 2052 O77 2 3i_| 100 280 | 5 [1290 [220 | tpanel Sweb plar 2 6 “panel 6 web plar {panel 8 web plar aa0 [9 [2200 [120 |i panel 9web par 130 | 10 [2430 [120 | ipanet in webpior 2052 oO” 2 31_| 100 2852 O77 2 si_| 100 138 Jarnal GEOSAPTA Vol, 4 No.2 Juli 2018

You might also like