IHC
STANDING ORDER
No.Dokumen No.revisi Halaman.
(0498,B/C00000/X11/2021-S0
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
22-12-2021
PENGERTIAN
1. Standing Order adalah suatu set instruksi Dokter kepada!
perawatiprofesional kesehatan lain untuk melaksanakan tugas pada|
saat Dokter tidak ada di tempat.
2. Standing Order dapat diberikan oleh Dokter pada pasien tertentu/secara
umum dengan persetujuan komite medis dan ditetapkan oleh Direktur.
TUJUAN
4. Meningkatkan kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pasien
dengan memperhatikan Patient Safety.
2. Mencegah kemungkinan terjadi keterlambatan dalam penegakan
diagnosa maupun terapi.
3. Membuat sistem pelayanan yang lebih seragam dalam menangani
kasus-kasus yang memerlukan pelayanan/tindakan tertentu.
KEBIJAKAN
4. SK Direktur RSPJ No.Kpts- 0094.K/C00000/2021-S0 tanggal 10
Desember 2021 tentang Kebijakan Umum Pelayanan Rumah Sakit
Pertamina Jaya.
2. SK Direktur RSPJ No.Kpts- 0/C00000/2021-SO tanggal 22 Desembert
2021 tentang Panduan Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap
Rumah Sakit Pertamina Jaya.
PROSEDUR
(A. Proses Penetapan Standing Order
1. Manajemen Medis RS, Manajemen Mutu RS, Komite Medis beserta
Ketua — ketua KSM mengadakan pertemuan untuk menetapkan jenis -
jenis pelayanan /tindakan yang masuk dalam kategori Standing Order,
kemudian diusulkan kepada Direktur RS untuk diberlakukan.
2. Setelah jenis - jenis pelayananttindakan ditetapkan oleh Direktur RS,Roman sane
Portandne ve
STANDING ORDER
No.Dokumen No.revisi Halaman
0498, B/C000007xIN2021-S0 a fea
maka Manajemen Medis RS, melakukan sosialisasi kepada seluruh unit
unit pelayanan yang terkait untuk mulai diberiakukan bagi pasien.
3. Dalam rangka implementasi standing order, setelah berjalan 6-12 bulan,
maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Manajemen Mutu,
4, Apabila dari hasil monitoring dan evaluasi didapatkan ketidaksesuaian,
maka Manajemen Mutu akan mendiskusikan untuk revisi bersama —
sama Manajemen Medis, Komite Medis dan Ketua — ketua KSM.
B.Pelaksanaan Standing Order bagi seluruh pasien Rawat!
Jalan/IGD/Rawat Inap
1. Seluruh pasien baru yang akan rawat inap dilakukan pemeriksaan.
Standing Order, kecuali pasien yang membawa hasil pemeriksaan
laboratorium/ penunjang medis minimal pada Standing Order yang
dilakukan s 1 bulan.
2. Bila pasien telah membawa hasil pemeriksaan laboratorium/penunjang
medis minimal < 1 bulan namun terdapat perubahan kiinis yang
bermakna, maka Standing Order tetap dilakukan.
3. Pelaksanaan
A. Untuk Tindakan Bedah Cito
* Operasi dapat dilakukan tanpa puasa sebelumnya dengan
resiko yang lebih tinggi (muntah, regurgitasi, aspirasi).
* Laboratorium Darah rutin, Gula darah sewaktu,
Ureum/creatinin, PTAPTT atau BT/CT (sesuai indikasi).
= Radiologi : EKG dan rontgen Thorax sesuai indikasi.
* Konsul Anestesi
+ Pasien anak/dengan komorbid : konsul KSM terkait.
+ Informed Consent Persetujuan Tindakan/operasi.
B. Untuk Tindakan Bedah ElektifPertamina Jaye
STANDING ORDER
No.Dokumen No.revisi Halaman.
0498.B/C00000/xIN/2021-S0 ot 4-4
* Puasa
a. 8 jam untuk makanan berat
b. 6 jam untuk makanan ringan dan susu formula
c. 4am untuk ASI
d. 2 jam untuk air bening (usia < 1 tahun).
* Laboratorium : Darah rutin, Gula darah sewaktu,
Ureum/creatinin, PT/APTT atau BT/CT (sesuai indikasi).
* Radiologi : EKG dan Rontgen Thorax sesuai indikasi,
+ Konsul anestesi
* Pasien anak/dengan komorbid : konsul KSM terkait.
+ Informed Consent persetujuan tindakan operasi
C. Penyakit Dalam
* Demam > 3 hari: darah rutin.
* Diare dengan tanda dehidrasi : darah rutin, elektrolit, Gula darah_
sewaktu, ureum/creatinin.
D. Anak :
+ Demam > 3 hari: darah rutin,
* Kejang : darah rutin, elektrolit, gula darah sewaktu.
+ Diare tanpa tanda dehidrasi : feses rutin.
* Diare dengan tanda dehidrasi : darah rutin, elektrolit.
* Curiga ISK : urine rutin.
E. Chest Pain yang dicurigai koroner
* Oksigen 4-6 Liter/menit atau sesuai kebutuhan.
* Obat-obatan
¥ lsosorbid dinitrat 5 mg sublingual tiap 5-10 menit jika|
masih angina.
Y Aspirin yang bisa dikunyah 160-325 mg, kecuali ada’
kontraindikasi.STANDING ORDER
es No.Dokumen No.revisi Halaman
(0498, B/C00000/xII72021-S0 a a
¥ Clopidogrel 300-600 mg oral, kecuali ada kontraindikasi
+ Radiologi : EKG dan Rontgen Thorax.
= Laboratorium : darah rutin, elektrolit, Gula darah sewaktu,
uureum, creatinin, Troponin | atau Troponin T, CPK/CKMB (ika
tidak tersedia Troponin).
F. Untuk pasien yang akan dirawat inap dengan usia > 40 tahun
darah rutin dan EKG.
G. Untuk kasus/penyakit lainnya : sesuai indikasi/Clinical pathway.
4. Dilakukan tindakan pemasangan/pelepasan (sesuai indikasi)
a. Infus,
b. Kateter urin,
c. Nasogastric tube;
d. Injeksi obat IV/IM/SC_
e. Tindakan resusitasi pada pasien
5. Untuk pelepasan double lumen dan CVP (Catheter Venous Pressure)
didelegasikan kepada petugas terlatih
6. Pemeriksaan Standing Order dapat dilakukan di |GD/rawat inap/rawat
jalan (dikerjakan seluruhnya di IGD atau dapat dilengkapi di rawat
inap).
7. Pelaksanaan Standing Order dilakukan oleh perawat/dokter jaga
dengan mengisi form permintaan pemeriksaan penunjang,
8. Form permintaan pemeriksaan penunjang dikirim ke unit terkait.
UNIT TERKAIT Manajemen Medis
Sees PN Se
. Manajemen Mutu
Komite Medik
KsSM
fle)
Rawat JalanIHC
STANDING ORDER
No.Dokumen No.revisi Halaman
*") q498.8/C00000/xIN2021-S0 a a
7. Rawat Inap
8. keperawatan
9. Penunjang medis (Laboratorium, Radiologi)