Volume 15 Nomor 1, Agustus 2013
> Peran hewan percobaan dalam pengembangan
iptek nuklir
> Mendalami respon adaptasi sel terhadap paparan
radiasi pengion
> Pemancar positron fluor-18 dan kegunaannya
> Diagnosis dan terapi kanker menggunakan
radioisotop ideal terbium (1515415748 16'y)))
> Peluang dosimeter personal elektronik untuk
menggantikan dosimeter personal pasif
> Penatalaksanaan kesehatan untuk pekerja radiasi
yang menerima dosis berlebih
> Mempelajari pola transmutasi nuklir dengan
peta nuklida
jogi Keselamatan dan Metrologi Radiasi
jan Tenaga Nuklir Nasionalee) Buletin Alara
Volume 15 Nomor 1, Agustus 2013
BADAN TENACA NUKLITNASIONAL
ISSN 1410 - 4652
TIM REDAKSI
Pengarah
Prof. (Riset) Eri Hiswara, M.Sc
Penanggung Jawab
Kepala PTKMR
Redaktur
Dr. Mukh Syaifudin
Penyunting/Editor
& Pelaksana
Hasnel Sofyan, M.Eng
Gatot Wurdiyanto, M.Eng
dr. B.O. Kadharusman, Sp.PD
Affan Ahmad, MKKK
Dr. Johannes R. Dumais
Sekretariat
Setyo Rini, SE
Salimun
Alamat Redaksi/Penerbit :
PTKMR - BATAN
= JL Lebak Bulus Raya No. 49
Jakarta Selatan (12440)
Tel. (021) 7513906, 7659512 ;
Fax. (021) 7657950
=> PO.Box 7043 JKSKL,
Jakarta Selatan (12070)
e-mail
alara.ptkmr@vahoo.com
Dari Redakei
Kegiatan penelitin dan hewan percobsan merupakan hal yang.
tidak dapat dipisahkan. Meskipun perkembangan teknologi saat i
‘memungkinkan replacement hewan percobean dengan teknik kultar
jaringan maupun sistem komputasi namun masih banyak penelitl
yang tidak menginginkan hal tersebut, Indonesia sebagai negara
berkembang sangat periu mengontrol penggunaan hewan percobasn
para peneliti seyogyanya bijak dalam memanfaatkan suber days
hhewan percobaan’ dengan senantiasa iencrapkan prinsip oR
(Replacement, Reduction, Refinement). Pada bagian lain, makalah,
tentang induksi dosisradias rendah (<0,5 Gy) yang memungkinkan,
terjadinya perubthan pada mekanisme slstem selular dan melekuler
pada kondisi tertentu yang dapat memproteksi sel terhadap efek dart
losis radiasi tinggi yang diterima berikutnya, atau dikenal juga
sebagal fenomena respon radioadaptasi.
Edisi kal in dilengkapi dengan artikel yang membahas tentang
semakin Iuasnya pemarfaatan radionuklida F-18 dalam kedokteran
‘uklir berbasis siklotron dalam waktu dekat ink, Sein itu, juga
bbeberapa artikel terkalt diagnosis dan terapi kanker
radioisotop ideal terbium, peluang dosimeter personal elektronik
untuk menggantikan dosimeter personal pasif, penatalaksanaan
Kesehatan untuk pekerja radiasi yang menerima dosis berlebih dan
pola transmutasi nuklir dengan peta nuklida,
Akhimya disampaikan ucapan selamat membaca, semoga apa
‘yang tersaji dalam Buletin int dapat menambah wawasan yang lebih
fuas mengenai ilmu dan teknologi nuklr serta menggugah minet
pera pembaca yang budiman untuk menelcuni sptek ini. Jka ada
Jentik dan saran yang menyangkut tulisan dan redaksional untuk
‘meningkatkan mutu Buletin Alara, akan kam terima dengan senang.
hati,
vedas
Buletin ALARA terbit pertama kali pada Bulan Agustus 1997 an
dengan frekuensi terbit 3 kali dalam setahun (Agustus, Desember
April) ini dikarapkan dapat menjadi salah sat sarana i
omunikast dan dislsi iantara para penliti dan pemerhati
‘eselamntan radia dan lingkungan di Indonesia.
BuletinAlaray Volume 15 Nomor 1, Agustus 2013Buletin Alara ISSN 1410 - 4652
Volume 15 Nomor 1, Agustus 2013
IPTEK ILMIAH POPULER
eran hewan percobaan dalam pengembangan iptek nuklir
1-8 — Hendris Wongso
‘Mendalami respon adaptasi sel terhadap paparan radiasi pengion
9-14 — Gusti Ngurah Sutapa, Ni Luh Widyasari dan Ni Kadek Ayu Asari Dewi
Pemancar positron fluor-18 dan keguneannya
15-19 — Rohadi Awaludin
Cae Senseepi ‘kanker menggunakan radioisotop ideal terbium
21-26 — Kadarisman
INFORMASI IPTEK
Peluang dosimeter personal elektronik untuk menggantikan
dosimeter personal pasif’
27-37 — Hasnel Sofyan
Penatalaksanaan kesehatan untuk pekerja radiasi yang menerima dosis
berlebih
39-42 Suhsedi Muhammad, Rr. Djarwanti, RPS. dan Affan Ahmad
Mempelajari pola transmutasi nuklir dengan peta nuklida
43-52 = Mukhlis Akhadi
LAIN — LAIN
20 Kontak Pemerhati
38 Tata cara penulisan naskah/makalah
‘Tim Redaksi menerima naskah dan makalah ilmiah semi populer yang berkaitan dengan Keslematan radiasi
dan keselamatan lingengan dalam pemanfaaten pk nullir untuk kesejahleraan rasyaraka!. Sesvai dengan tujaan
ppenerbitan buletin, Tim Redaksi berhak untuk melakukan editing atas naskah/makalah yang masuk tanpa
‘mengurangi maka is. Sangat dihargai apabila pengiriman naskahy/makalah disertai dengan disketnya,
-_- eS
‘Buletin Alawar Volure 15 Nomor 1 Agustus 2013feTek HUMAN FOrULER
MENDALAMI RESPON ADAPTASI SEL
TERHADAP PAPARAN RADIASI PENGION
Gusti Ngurah Sutapa, Ni Lub Widyasari dan Ni Kadek Ayu Asari Dewi
¢Jorosan Fisk, Faults Matematika dan Ima Pengeabuas Alam
‘Universitas Udayana, BALI
‘= ngrmed@yaboo.com
PENDAHULUAN
Fenomena efek radiasi dosis_rendah
merupakan latar belakang terjadinya perubahan
esar tentang pemikiran bagsimana radiasi
pengion sebagai penyebab adanya perubahan
alam materi biologis. Salah satu fenomena yang
dimaksud adalah respon radioadaptasi (adaptive
response) yang merupakan bagian penting dari
fespon molekul, sel dan jaringan tubuh terhadap
radiasi pengion.
‘Fenomena respon radioadaptasi merupakan
respon yang terjadi saat terjadi
‘ekspresi gen yang dapat diinduksi oleh paparan
radiasi dosis rendah sekitar (<0,5 Gy). Perubahan.
Cckspresi gen ini pada keadaan tertentu berfungsi
untuk melindungi sel tehadap efek yang.
ditimbulkan oleh paparan radiasi_berikutnya
dengan dosis yang lebih tinggi. Schingga keadaan
ini dikenal sebagai respon adaptasi yang
diinduksi radiasi atau respon radioadaptasi. Jadi
respon radioadaptasi adalah fenomena biologis
dimana resistensi terhadap radiasi diperoleh dari
satu atau beberapa paparan radiasi awal dengan
ddosis yang sangat rendah. Dengan adanya respon
fadaptasi, seperti halnya akibat fakior tekanan
(tress) Ininnya, dapat mengubah efektivitas
paparan radiasi berikutnya dengan dosis yang
lebih besar.
‘Hasil studi juga menyatakan bahwa respon
adaptasi adalah suatu yang transien dan tetap ada
‘untuk tiga siklus sel atau selama 2-3 hari untuk
sel _mamatia, Sebagian besar studi dilakukan
‘men; radiasi dengan linear energy
transfer (LET) tendah. Dari beberapa data
dengan radiasi LET tinggi dapat disimpulkan
Beberapa waktu setelah —_penyinaran
berlangsung, akan menimbulkan efek pada sel
akibat paparan radiasi. Salah satu hasil studi
‘menunjukkan bahwa efek dari paparan radiasi
akan menunjukkan reaksinya mendekati hari ke-
30 pasca radiasi, dimana pada hari tersebut
‘merupakan titik terendah dari penurunan jumlah
sel darah seperti leukosit dan komponennya. Dan
cfek radiasi akan menghilang dengan berjalannya
waktu yang biasanya mendekati hari ke-60 dan
sifatnya sangat individual. Pada tulisan ini
dibahas mengenai respon adaptasi sel pasca
radiasi pengion.
‘SEKILAS RADIASI PENGION
Radiasi adalah pancaran energi melalui
suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
artikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya
(foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber
radiasi yong di kenal di sekitar lingkungan hidup,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat
pemanas makanan (microwave oven), komputer,
dan sebagainya. Radiasi dalam bentuk gelombang
elekiromagnetik atau di sebut juga dengan foton
‘adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa
dan muatan listrik. Misalnya adalah sinar gamma
dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak
seperti sinar lampu, sinar matabari, gelombang
microwave, radar dan handphone. Secara garis
besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi
ppengion dan radiasi non-pengion.
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang
dapat mengionisasi atom-atom atau materi yang,