You are on page 1of 8
@ 6 © oom o902/eRU ane en cumapan sens gman scan SURAT EDARAN BERSAMA PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU KOMANDO DISTRIK MILITER 0902 BERAU KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA RESOR BERAU KRJAKSAAN NEGERI BERAU KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BERAU Nomor : 360/638/BPBD/2021 Nomor : 172/63/DPRD/XI/2021 Nomor : B/886/XI/2021 Nomor : KEP/57/XI/2021 Nomor : B-1622/0.4.14/CS/X1/2021 Nomor : B-1071/HK.009/XI/2021 TENTANG PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) LEVEL 2 (DUA) CORONA VIRUS DISEASE 2019 DAN PENGOPTIMALAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT KECAMATAN, KAMPUNG DAN KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI KABUPATEN BERAU Dasar: 1. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegaken Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019. 2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di ‘Tingkat Desa Dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 3. Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE. 45 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 4. Surat Edaran Kelua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional Nomor 22, Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandeii Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bahwa berdasarkan assesmen wilayah Kabupaten ditetapkan sesuai kategori situasi pandemi dengan kriteria level 2 (dua), maka Pemerintah Kabupaten Berau menetapkan Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 (dua) Corona Virus Disease 2019 Dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di ‘Tingkat Kecamatan, Kampung Dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Di Kabupaten Berau yang ditetapkan dengan Surat Edaran Bersaima Pemerintah Kabupaten Berau bersama, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Berau, dengan ketentuan sebagai berikut : 1, Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, ‘Tempat Pendidikan /Pelatihan): a) untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau dan Zona Kuning, melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan pengaturan teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; dan b) untuk wilayah yang berada dalam Zona Oranye, melaksanakan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 ‘Tahun 2021, Nomor HK.01.08/ MENKBS/4242/2021, Noor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelengearaan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19 dan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen), kecuali untuk: (1) SDLB, MILB, SMPLB, SMALB, dan MALB maksimal 62% (enam puluh dua persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dengan menjaga jarak minimal 1,5m (satu koma lima meter) dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas; dan (2) PAUD maksimal 33% (tiga pulih tiga persen) dengan menjaga jaralc minimal 1,5m (satu koma lima meter) dan maksimal 5 lima) peserta didik per kelas, ©) untuk wilayah yang berada dalam Zona Mcrah, mclaksanakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh; 2. Pelaksanaan kegiatan perkantoran/tempat kerja (Perkantoran Pemerintah Pusat/Kementerian/Lembaga/Pemerintah Kabupaten Berau, Perkantoran BUMN/BUMD/Swasta} a) untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau pembatasan dilakukan dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 25% (dua puluh Jima persen) dan WFO sebesar 75% (tujuh puluh lima persen); b) untuk wilayah yang berada dalam Zona Kuning dan Zona Oranye pembatasan dilakukan dengan menerapkan WFH sebesar 50% (lima puluh persen) dan WFO sebesar 50% (lima puluh persen); ©) untuk wilayah yang berada dalam Zona Merah pembatasan dilakukan dengan menerapkan WFH sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan WFO sebesar 25% (dua puluh lima persen); dan 4) pelaksanaan WFH dan WFO sebagaimana dimaksud pada buruf a), huruf b), dan huruf c) di atas, dilakukan dengan’ (1) menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat; (2) pengaturan waktu kerja secara bergantian; dan (3) pada saat WFH tidak melakukan mobilisasi ke daerah lain, Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan termasuk didalamnya Pos Pelayanan ‘Terpadu (Posyandu), bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yeng ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baile yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100% (seratas persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/ pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol keschatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum: a. warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, b, rumah makan/restoran kafe, baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall: (1) makan/minum di tempat sebesar 50% (lima puluh persen) dari kapasitas; (2) jam operasional dibatasi sampai dengan Pukul 21.00 Wite; (3) untuk layanan makanan melalui pesan- antar/dibawa pulang tetap diizinkan sampai dengan jam 21.00 Wite; (4) untuk restoran yang hanya melayani pesan- antar/dibawa pulang dapat beroperasi selama 24 (dua puluh empat) jam; dan (5) pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a) sampai dengan angka (4) dilakukan dengan pencrapan protokol keschatan secara lebih ketat; Pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/ mall/ pusat perdagangan: a. untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau: (1) pembatasan jam operasional sampai dengan Pulcul 21.00 Wite; dan (2) pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 75% (tujuh puluh lima persen} dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan; b. untuk wilayah yang berada dalam Zona Kuning dan Zona Oranye: (2) pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 21.00 Wite; dan (2) pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan, ¢. untuk wilayah yang berada dalam Zona Merah: (1) pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 17.00 Wite; dan (2) pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan, 7. Pelaksanaan kegiatan bioskop yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall untuk wilayah yang berada dalam: a. Zona Oranye dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berikut: () wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melalcukan skrining atau penerapan protokol kesehatan terhadap semua pengunjung dan pegawai; (2) kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam Peduli Lindungi yang boleh masuk; (3) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun dilarang masuk; (4) restoran dan kafe di dalam area bioskop dapat melayani makan ditempat /dine in dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh lima persen), 2 (dua) orang per meja dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat: (5) mengikuti protokol Kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan, b. Zona Kuning dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berilut: (1) wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining atau penerapan protokol kesehatan terhadap semua pengunjung dan pegawai; (2) kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam Peduli Lindungi yang boleh masuk; (3) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun diperbolehkan masuk dengan syarat didampingi orang tua; (4) restoran dan kafe di dalam area bioskop dapat melayani makan ditempat/dine in dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh lima persen), 2 (dua) orang per meja dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol keschatan secara lebih ketat: (5) mengikuti protokel keschatan yang diatur olch Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dar Kementerian Kesehatan, ¢. Zona Hijau dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berikut: (1) wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining atau penerapan protokol Kesehatan terhadap semua pengunjung dan pegawai; (2) kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam Peduli Lindungi yang boleh masuk; (2) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun diperbolehkan masuk dengan syarat didampingi orang tua; (4) restor @ bioskop dapat melayani makan ditempat/dine in dengan kapasitas pengunjung 75% (tujuh puluh lima persen), 2 (dua) orang per meja dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; 1 dan kafe di dalam (5) mengikuti protokol Kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan, 8. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol keschatan secara lebih keta 9. Pelaksanaan kegiatan ibadah (pada tempat ibadah di Masjid, Mushola, Gereja, Pura dan Vihara serta tempat ibadah lainnya): a. untuk wilayah Zona Hijau, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakukan paling banyak 75% (tujuh puluh lima persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol keschatan sccara Icbih ketat serta memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama; b, untuk wilayah Zona Kuning, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakukan paling banyak 50% (lima puluh persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat serta memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama; ©. untuk wilayah yang berada dalam Zona Oranye, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilalcukan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat serta memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama; dan d. untuk wilayah yang berada dalam Zona Merah, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakuukan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat serta memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama, 10, Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya): a. untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol keschatan; b. untuk wilayah yang berada dalam Zona Kuning, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau pencrapan protokol Kesehatan; dan ©. untuk wilayah yang berada dalam Zona Oranye dan Zona Merah, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan, 11, Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakalan (lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan): a. untuk wilayah yang berada dalarn Zona Hijau, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol Kesehatan; b. untuk wilayah yang berada dalam Zona Kuning, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua pulub lima persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol keschatan; dan ©. untuk wilayah yang berada dalam Zona Oranye dan Zona Merah, diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan, 12. Resepsi pernikahan dan kegiatan hajatan (kemasyarakatan) a. untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau, diizinkan paling banyak 50% (lima puluh persen) dari kapasitas dengan penerapan protokel Kesehatan yang ketat dan tidak ada hidangan makanan ditempat; dan b. untuk wilayah selain yang berada dalam Zona Hijau, diizinkan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketal dan tidak ada hidangan makanan ditempat, 13. Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring (lokasi rapat/ seminar/ pertemuan ditempat umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerunmunan) a. untuk wilayah yang berada dalam Zona Hijau, Zona Kuning, dan Zona Oranye diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; dan b. untuk wilavah pada Zona Merah ditutup untuk sementara waktu sampai dengan wilayah dimaksud dinyatakan aman berdasarkan penctapan Pemerintah Kabupaten Berau, 14. Persyaratan perjalanan domestik yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum jarak jauh (pesawat udara, bis, kapal laut dan kereta api) sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional yakni ; a. Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) harus mengikuti ketentuan scbagai berikcut: 1) Setiap orang yang melaksanakan perjalanan dengan kendaraan pribadi maupun umum bertanggung jawab atas keschatannya masing-masing, serta tunduk dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku; 2) Setiap Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi sebagai syarat melakukan perjalanan dalam negeri; 3) Pelaku perjalanan jarak jauh dengan moda transportasi udara dari dan ke daerah di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali serta perjalanan antar kabupaten atau antarkota di dalam wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali wajib menunjukkan persyaratan sebagai berikut: (a) Kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan ; atau\ (b) Kartu vaksin (vaksinasi dosis kedua) dan surat keterangan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan 4) Pelaku perjalanan jarak jauh dengan moda transportasi udara antarkabupaten atau antarkota di luar wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali wajib menunjukan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3.x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan; 5) Pelaku perjalanan dengan moda transportasi. laut, darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan dan kercta api antarkota wajib mcnunjukan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan surat keterangan hasil negatif tes RT- PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan; 6) Khusus perjalanan rutin dengan moda transportasi_davat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, dan kereta api dalam satu wilayah/kawasan aglomerasi_perkotaan dikecualikan dari persyaratan perjalanan sebagaimana diatur dalam angka 5); 7) Ketentuan menunjukkan kartu vaksin dikecualikan bagi: a) Pelaku perjalanan usia di bawah 12 tahun; b) Pelaku perjalanan kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya yang melakukan perjalanan dalam negeri di wilayah har Jawa dan Bali; dan ©) Pelaku perjelanan dengan kondisi keschatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksin, dengan persyaratan wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi COVID-19. b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan untuk moda transportasi perintis termasuk di wilayah perbatasan, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), dan pelayaran terbatas sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. . Setiap operator moda transportasi diwajibkan menggunakan Pedulilindungi untuk memeriksa hasil tes RT-PCR atau rapid test Antigen yang menunjukkan hasil negatif dan sudah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama pada setiap Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) sewaktu melalcukan check-in. 15, Penggunaan transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, takei {konvensional dan on ling), ojek (pangkalan dan on line), dan kendaraan sewa/rental), dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas, jam operasional dan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat yang diatur oleh Pemerintah Kabupaten Berau; dan 16. Pelaksanaan PPKM di tingkat RT/RW, Kampung/Kelurahan dan Kecamatan tetap diberlakukan dengan mengaktifkan Posko-Posko di setiap tingkatan dengan melihat kriteria zonasi pengendalian wilayah. 17.Setiap perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab tempat dan fasilitas umum yang tidak mematuhi ketentuan Surat Edaran Bersama ini, akan dikenakan sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Surat Edaran Bersama ini berlaku pada tanggal 23 November 2021 sampai dengan tanggal 6 Desember 2021. Demikian disampaikan untuk dipatuhi dengan penuh tanggung jawab, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Kepala Kemenag. Berau ‘Gubernur Kalimantan Timur di Samarinda. Komandan Kedam VI Mulawarman di Balikpapan, Kapolda Kalimantan Timur di Balkapapan. Komandan Korem 091 Aji Suryanatakesuma di Samarinda. Sckretaris Daerah Kabupaten Berau di Tanjung Rede, 5. Inspektur Inspektorat Kabupaten Berau di Tanjung Rede’. oeeene

You might also like