You are on page 1of 10
4 ACUTE SUP Cee iery Nee JURNAL ILMIAH NN AN MUTU PENDIDIF KARTA WUNY Tahun XX1, Nomor 2, September 2019 DAFTAR ISL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUS MODEL PEMBELASARAN TEAM ASSISSTED INDIVIDUALIZATION (TAK) BANTUAN INDIVIDUAL DALAM. KELOMPOK (BIDAK) ' Rus Endurti, SMK.N 2 Gadean PENERAPAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Listyati, SMP 4 Kalasan PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINS BERBASIS STEM UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) PURWARUPA KAPAL BOAT . oe AD Negadinem, SMA N 6 Yogyakarta ‘TUTOR SEBAYA DALAM UPAYA PERTUMBUHAN MOTIVASI DAN MINAT BACA SISWA, eit 6 Purnami, SD N Karangtengah 1V Wonosari PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA KELAS II SD TULASAN 34 Sartini, SD Tulasan Bambang lipuro, Bantul PRAKTIK BERKREASI HIDANGAN FUSION 46 Heni Purwanti, SMK N 4 Yogyakarta EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI TINY-SCANNER DALAM MOD} ‘TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA PADA MATERI ‘TRANSFORMASI GEOMETRI DI SMA NEGERI9 YO Ati Lasmanawati, SMA N 9 Yogyakarta 33 STRATEGI “REACT” DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA 7 . ‘Sri Lestar, SMA Negeri I Yogyakarta 6 SIPEMJAR MUSEUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS XI MIPA 5 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA ‘Maria Gore Sri Nuryati, SMA Negeri 4 Yogyakarta 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA LEGENA MELALUL MEDIA KOMPUTER S/AKIVA BAGI TUNAGRAHITA RINGAN, 81 Bekti Winoto, SLB Negeri I Yogyakarta TURNALILMIAH RUIN dS) Soptembor 2079 — STRATEGI "REACT" DALAM. MEN) 'INGKATKAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA KEMAMPUAN Sri Lestari Guru Fisika SMA Negeri 1 Yogyakarta bel fisika@gmail.com Abstrak na eed go te sera sea esteem ran pectin mahi i ne aa ae gD ae nae kee ini dilakukan melalui metod “ [ ying, Cooperating, Transferring) — BSAC tine eters pte nee De A ace ee oe nen romero ak Cee acannon aes ners racers ‘pengidentifikast perkembangan kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa dianalisis berdasarkan analisis get een eet eae Ti ees net Kem n ora un ake tion pena em ee anh fae a ee re at re tai pen ma Tt toe met 105 pl ean nee me 1229 Pa inp eng lh 200% mena nn ee ene bor fl a Fae mei Gi 67 mel 128 Sv 1 ae cen fee one fe cae Kata kunel: Kemampuan Pemecahan Masalah, Strategi REACT PENDAHULUAN pemehaman Konsep suins. Pemahaman terhadap Dalam kuikulum mata pelajaran sik, yang 4 asarkan pada pola behvwa fisika sebagai Yendidikan sains perlu diaahkan pada "mencart ‘au dan“berbuat” singe dapat membantusiswa vatuk memperoteh pemehaman yang bib ‘mendalam tentang alam sekitr. Pendekatan y208 ditcrapkan dalam upaya menyajikan pembeajsan fsa hars memadukan antara pengalaman proses ‘sins dan pemhaman produk sans dalam bent ‘engalaman langsung. Pengalaman langsung dst ‘upayamelbatkan indera dan pikes, ‘ssl berupa Kegiatan laboratorium maupun "titan pang, sedangkan pengalaman proses ‘snsbekitan dengan intraksindera dengan objek ‘au geala alam. Dari interaksi ini dapat diperoleh Deneps yang seerusya secara berlang di dapst Toney merupatan Kenampusn doer sak ‘Sap! Kemampun pang gs Spe crn none km, an Fenech Permaselaban bessr dalam proses penbssjun fiska th SMA. satin aaah [Sitgays aha pengenbangan beni yang ‘eet save uu mena Hoe Sent eer cae Saplastan dain mene me cmtaan sar aks Poses, 36 sa epan a in cin teria ps sept sug bak mene ve mtn plan dengan ee F8 mene av sal wan oe aa nt memnjlan an bee aes aa dan eptan bee SE FIRNAL MIAN WIUREY EaerSeromber 201° 63 lebih banyak mendengar, mengingat dan menutis apa yang diterangkan atau dtuls oleh guru papan tulis, schingga kemampuan pemahaman konsep ia siswa dalam memeeahkan statu peasant fisika mas rendah, Pembelajaran metode eeramah dengan guna menulis i papa tus: merupak ‘metode yang paling seringdigunakan disekol ini menyebabkan sebagai balan h onsep fi Beerdasarkan fakta yang telah dipaparkan, ‘maka salah satu solusi dalam rangka meningkatkan ‘outcome pendidikan dalam prestasi belaja, dengan ‘menitikberatkan pada proses _pembelajaran Khususnya pembelajaran fisika adalah di terapkannya sua stategi pembelajaran yang dapat ‘mengembangkan kemampuan pemahaman konsep fisika siswa, Penentuat strategi pembelajaran ‘merupakan kunci awal sebagai usaha pendidik ‘mengingkatkan kemampuan fisika peserta didik Strategi pembelajaran yang bervariatif dan menyediakan banyak pilihan belajar yang memungkinkan berkembangnya potensi peserta didik. Dengan demikian peserta didik diber kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kapastas, gayabelajar, maupun pengalaman belajee, Keeativitas dan kemampuan analisis pendidikan alam mendesain pembelajaran yang. sesuai karakteristk siswamutlaklipertukan, ‘Sampai saat ini berbagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah terus dilkukan, di antaranya melalui pengembangan strategi fsika yang inovatif berbasis kerja laboratorium, Pengembangan bahan ajar, pengembangan media _pembelajaran seta pemanfaatanteknologiinformasi (TIK) dalam pembelajaran fisika. Pengembangan strategi pembelajaran yang inovatf berbasis kerja laboratorium diantarnya adalah strategi REACT. Strategi REACT adalah salah sat strate pembelajaran kontekstual yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungen antara Pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan- riya dalam Kehidupan sehari-hari. Materipelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan siswa ‘miengakibatkan pembelajaran akan lebih bermakna nd (2001,p.25) Dugaan strategipembelajaran ini dapat in pemecahan dan has meningkatkan hem Pe helajar siswa juga didukung oleh hasil peneitian sy Khuzaimah (2012, p28) yang herjudul "Penerapan Model Pembelajaran REACT jswa Kelas VII-D MTs Negeri 1 Bangit katkan Prestasi Belajar Fisika dan terampil menyatakan terjadinys peningkatan pemahaman konsep, aktivitas dan prestasi belgjar fisika siswa setelah diterapkan mode! pembelajaran REACT. ‘Berdasarkan latarbelakang diatas, maka salah satu solusi yang dapat membantu siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika adalah melalui pembelajaran dengan Strategi REACT, karena pada pembelajaran dengan strategi [REACT siswa tidak sekedar menghafal rumus, tetapt siswalah yang mengkonstruksi_pengetahuannya dengan mengaitkan konsep yang dipelajari dengankontcks yang dikenali siswa dan ikut aktif dalammenemukan konsep yang dipelajari schingga pembelajaran lebih bermakna, Pada strategi REACT, siswa juga diberikan kesempatan untuk menggunakan konsep yang diperoleh dalam ‘menyelesaikan masalah yang betkaitan dengan Kehidupan sehari-hari sehinggasiswa lebih merasakan manfaat dari materi yang dipelajari dan luntuk kemudian dapat menerapkan konsep yang telah dimitikinya dalam kehidupan sehar-hari danmenyenangkan Cr Pembelajaran REACT Pembelajaran REACT merupakan Pembelajaran yang dapat membantu. guru untuk menanamkan konsep pada siswa. Siswa dik Ienemukan senditi konsep yang. dipelajariaya, bekerja sama, menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan mentransfee dalam ond baru, Menurut Crawford (2001, 9.35) langkah- langkah pembelajaran dengan strategi pembelajaran REACT pada dasarnya mengikuti tahapan-tahapan: (1) relating atau mengaitkan; (2) experiencing atau ‘mengalamis (3) applying atau menerapkan; (4) cooperating atau kerjassana; dan (8) transferring 64 —TURNATTEMIATT PONY Eats Sepimber 2079 ydahkan. sinus is Peaksanaan Model REACT dtunjkan Seta baw in 1, Sintaks PelaksanaanPembelajaran Model abel meAer Experiencing, rimen (hands-on activity) da guru memberikan untuk mengarahkan siswa men mukan pengetahuan baru “plying | Siswa menerapkan pengetahuan ng dipelajari dalam kehidupan Cooperating | Siswa melakukan diskusi kelom- pok untuk memecahkan permasa- Tahan dan mengembangkan ke- mampuan berkolaborasi dengan teman Transferring | Siswa menunjukkan kemampuan terhadap pengetahuan yang dipelajarinya dan menerapkannya ‘dalam situasi dan konteks baru Berdasarkan kajian teori tentang langkah- langkah pada Pernbelajaran dengan Strategi REACT. maka salah satu solusi yang dapat membantu siswa dalam upayameningkatkan kemampuan pema- haman konsep fisika adalah melalui pembelajaran dengan Strategi REACT, karena pada pembelajaran dengan strategi REACT. siswa tidak sekedar ‘menghafal rumus, tetapi siswalah yang mengkon- stuksi pengetahuannya dengan mengaitkan Konsep ‘Yang dipelajari dengan konteks yang dikenali siswa dan ikut aktif dalam menemukan konsep ¥808 Sipclajar schingga pembelajaran Iebih bermakr Pada strategi REACT, siswa juga diberikan esempatan untuk menggunakan Konsep Y806 Speroleh dalam menyelesaikan masalah YAS bevaitan dengan kehidupan seharichari sebinge® siswa lebih merasakan manfaat dari materi YAN 'elsjari dan untuk kemudian dapat menerapkan JOURNAL ILMIAH kon Pang telah dimilikinya dalam kehidupan Herdasarkan karakteriatik dan penerus Penemuan dalam analisis materi gerak Larus, sungatlah sesuai bila konsep-konsep gerak lurus disajikan dan divisualisaikan dalam bentuk pereobaan dengan strategi REACT. Diharapkan dari pembelajar pat digunakan ‘untuk meningkatkan penguasaan konsep yang dimiliki siswa terutama dalam aspek pengetahus (C1), pemahaman (C2), penerapa (C4) sehingga dapat-meningkatkan kemampuan yecalan maalah siswa dalam hal kemampuan ‘mencari persamaan dan perbedaan, mengygenerali- sisi (data, tabel, dan grafik), membuat hipotexin, Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam pembel fisikis, penyelesaian masalah merupakan bagian yang, tak terpisahkan dari proses. pemerolehan pengetahuan- melalui fatihan berulang, Soal dalam pembelajaran finika fopa dipandang vobag sarana dalam upeye (0) ‘chonsiiksipembelajran inka di Kelas. (2) Taencapkan tefepainya usm pembelajaran trait engon penerapan Kerman dan bork sia G3) wembunghikan, motives dan int beljar fk kalangan iwc (4) mombangun Imma sil budaya,Suparwoto (2001, p22) Cava merckonstukalpenbelajoran fnika Wkoas, Teimasalahmeropakan represents tampilan soevembangan bidangeabang. ime sehingge Pentemenasnya di sckolahacharusnya mull “Gpaintan pengembangan bidang. sul fisika yang seentcentsixan dengan sal yang susun. Sebab secur aoa naka dpa dla ma ran rrunganantara soa yang vusun dengan tan pembelajean. Soa! yang ibaa, dan cra Pertesannya dapat mmelalth engoubn bara Sem pemecahan mala rac. Metals soa ub Siren dapat menial anangan sis dal cae engen pemecnan masalah dalam ee anny ahing soa mampu menaik mina Fan’ Ede September 2070 — 65 si untuk selalu belajar lebih baik.tnterakst menjalin dan moti ‘budaya_mengacu pada upaya untuk omunikasi antara guru dengan siswa. Soat just dapat menghubungkan pihak siswa dengan gum ‘melalui interaksi lewat pemecahan masalah. ‘Pemecahan masalah sebagai proses pembela- jjaran fisika memerlukan prasyarat yang berkaitan ‘dengan kesiapan siswa dalam menghadapi masala. Kesiapan ini mengacu pada upaya_memahami persoalan yang dipecahkan secara memadai ‘Apabila pemecahan masalah yang terkait dengan soal maka sejalan dengan uraian pada kegiatan belajar, upaya mengembangkan evaluasi pemecahan ‘masalah perlu didasarkan pada langkah penyele- saian soal/masalah secara_ sistematis. Hal ini didasarkankan pada asumsi bahwa belajar fisika adalah pemecahan masalah/soal Penyelesaian masalah Fisika secara siste- matis perlu dilatihkan kepada siswa agar pemahaman konsep menjadi semakin utuh, Menurut “Meters dan Pilot (1990, p.56) dikutip dalam Mards (2008, p38) penyelesaian masalah Fisika dibagi dalam 4 tahap yakni tabap analisis, rencana, penyclesaian dan penilaian. Keempat langkah tersebut adalah memahami soal, merencanakan penyelesaian soal, melaksanakan rencana dan Iemeriksa jawaban Kembali. Tahap analisis/ memahami soal merupakan tahap yang mengharuskan siswa membaca secara_cermat dengan momberikan tanda tertentu, hal-hal yang ddiketahui ditulis secara ekplisit dan disusun dalam ‘skema otak, lalu diperkirakan jawabannya, ‘Tehap rencana penyelesaian soal, merupakan upaya menerjemahkan soal ke dalam soal tesebut Tabap penyelesaian/ melaksanakan rencana ‘adalah upaya memasukkan besaran yang diketabui Gan diupayakan dinyatakan dalam bentuk bara ‘dengan memuat besaran yang dicari, seterusny@ Il tng (bila soal memeriukan perhitungan).Tahap penilaianmemeriksa kembali jawaban merupakan tahap akhir yakni memeriksa kembalisoal menelaah fangkah penyelesaian yang telah dilakukan untuk ‘menemukan kesalahannya dan perbaikannya, ‘Gerace (2005,p.79) dikutip dalam Widayatun (2001,p.28), menyatakan babwa kemampuan emecahan masalah seorang siswa tidak hanya singkat Kematangannya tetap juga sear gar prmasslaban yan mereka Sei iene a in dapat isimpulkan baby mene untuk memecaban ua masala, Kemi itetukan oleh poe pir melsinkay dipengaruhi oleh kerja tau pelathan Dengan demikian pembelajaran yang Meehan masala hats dirancang schingga_mampu merangsang “dan mendorong menggunakan senna secara sadar untuk memecahkan Mpsalah, Belajar pemecahan masalah pada rae nya adalah belajar berpikir (earning 10 avevimtan belajar beralar (learning 10 reson), win) enpike at beralar_mengopikaikan etetunuan-pengetahuan yang ‘elah diperoch Per eeya untuk memecahkan| masalah-masalah tarayangbelum permah dijumpai vada, beberapa ali yang -mengemukakan tentang srategh pemecaban masalah dianaranya Mottee dikatip dalam Herman (2006.56), MSivatakan tahap-tahap dalam memecahkan sreryah ya: tahap analisa, tahap perencanaan, Tuhep pemecahan masala, tahap melakukan periitungan, dan tahap pengecekan. Menurut Polya Gikatip dalam Herman (2006,p.74) dinyatakan ‘awe pemecehan masalah merupakan suatatingkat akiivitasintelektual yang sangat tinggi. Akvis intlekualdisini merupakan sebagai usaba menca jafan ke Tuar dari suatu kesuktan mencapai suata fujuan yang tidak bonita saja dengan serta-merta dapat dicapai. Heller, et. al. Huffman (1997,-59) menyatakan bahwa untuk meningkatkan Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) yang dihadapisiswa dalam ima fisika dapat Gilakukan dengan memberikan strategi bagaimana ‘memecahkan masala terscbut. States pemecehan ‘masalah yang dikembangkan dalam penelitin i berpiakpada tor strategi pemecahan masalahYA88 dikembangkan oleh Heler, etal. Tahapan-tbapen terhadap penerapan pemecahan masalah dalam penelitian ini dikembangkan dengan bebersp fahapan, yaitu memfokuskan masalah (focus the problem) dan menguraikan secara konsep fisiks (describe the physics), merencanakan solusi (pla the solution), melaksanakan rencana pemecaha tergantung pada bernuansa sedemikian rupa siswa untuk berfikir BGT TURRALILMIAN III Et Soviombora0%6 — | vr sain wt tae enboihan evata wept ei Mr hn werone ‘stot Sota tina alan pened tan at jaja peneliiia BOEERSPETNEHEAL Begin ‘esta ata sate Reh CoN yf weave UNAM NEANETNNAN AN POHTENAIN AWA eave abet Sa8T PAERAGE NRA TOR AKAN YAN Rant AKONTSANRANE ARAKE SOKRAR ANDER, dnihatan eanangnnans NOAWEOATAN ANNARATNT Netetiah th sete aah» ennettet ysenie ahaa ent trent stuatogt AB CCP. Revenant ite Teva ttt oon tn lik DOHA AT) ANE FINE Tosa powottuans cibonmkhan poate Caanbar sata berth ‘Gavan 1 Desai ono ttians atte hetanNpo Ayre fn a pane font (Bem HL ome H[ Oe] Doynlast datany pertetitian (vt adalah poserta lik Kelas X MIDASMA Neyer 1 Youtyakarta, vat fenttt dari 280 peserta didi, sedangkan xanapeltye iatatal Kelas NMDA S dengan jumtaby 82 porerte alk, Ponotitinn ditaksanakan pads semester parill tahun petajaran 2018/2019, Bada peretitian tnt cate yang eiporateh alata ats Kutitatét hall pretext stan posttest aan boatuk skor tox raat, Dengan ‘ustrament yonetitian tivaticlat et cts gr Fiske SMA Negert 1 Youyakarta «longan hhasit-valldasl hahwa instrument yang diguankan valid Pengotahan data catamn penetitian (nt dlmulal nga nertitunye nital prostent dan posttenk Selanjatnya, nilat pretest clan posttext danallsly Aga mengunakan ails Tone troup pretext dan Post-test menggunakan Au Nii Protea, Postont, at ra Sit? Cl ‘ergave Water jengouubidan beytisun ha ot S\N ke Hs ert meng bee 8 "wha Hii Rea stvatent RIGEOE yang sltnjark Avan enna aan east AiiontkoW demuan menguunakan anatiers Nouniiijiis yan atiwisinationst Perhenbangin oben ha saul oe lajaran alae MA ACT wil wuatert erah vse shining dengan ‘wenniakan possanenan eal HFA © we awl borthut Nitin Ponsont - Nilat Pret Nida Muksimat Nila Pretent Honan keitoria gai woranalioael yang dh ‘fet Hak saat itt pated 2 abot 2, rites gin Nova nant Gin nora Kriteria yar Hing oven er Node creas Hera MASH, DAN BEMIATIASAN Dan basil tent komampann ps ruta powort ih pu tert work fr {eli lipovetel cian toll neta nila rast Jhntuk svongotall poningkatanniya KPM dium ante Ny aaa iat sinitika eiyurakan ai tne aren! pretest dail pave rest Fengiqunnkan SPSS. 21, Rauirata allel pretest test, ass il ig ge, san Noga ap lat pa abel N-pain Katey software SPSS-21, Dengan ‘abet. Ruta Mipotests Ho: jtha ti a fe pete oa aah HATALRATA rokeen terampans | SpMBe oe Temwcahanrmal antler f= Tl recta ae Gam [Nein fo rdapet_pentngiaten cet | igs | ka reams geminaaton | xem fay oame | nian [00 | ssn | on n Pemecahan masatan, Level tga 08 ara WIN ee SRA TEMTATT @PINI i Brion 201%” OT Berdasarkan Tabel 3, jika diperhatikan terlihat hasil tes kemampuan pemecahan masalalt fisika pesertadidik pada materi gerak lurus memiliki rata-rata post-test sebesar 81,28 dengan silai sig" 0,00. Dikarenakan angka sig* yaitu 0,000,058, maka hipotesis Ho secara otomatis. ditolak, Hal ini menunjukkan_ bahwa post-test kemampuan pemecahan masalah fisika meningkat sceara signifikan diatas nilai pre-test sebesar 64,78 dengan skor gain 16,50 dan skor gain ternormalisasi sebesar0,69 dengan kategori sedang. Kemampuan peserta didik dalam memecah- kan masalah ini ditinjau dari setiap langkah peme- ‘cahan masalah dapat dilihat dalam pada Tabel 4 Tabet 4, Perkembangan normalisasi gain pada setiap aspek kemampuan ;pemecahan masalah saat ANN PADASETTAPASPEK KESIMPUAN ATTA EC AAN MASALA TITRA i 7 “ f £ 0” a 3 / : 9m ew xt? INT IME INS Gambar 3. Grafik perkembangan N-yain pada setiap aspek kemampuan pemecahan masalah Pada gambar.3- menunjukkan_hasil perkembangan nornalisasi gain pada setiap aspek kemampuan pemecahan masalah, Perkembangan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah ini ditinja Papers Re Se ‘dari setiap aspek pemecahan masalah dapat ‘memahami masala saat [ Oat dilihat dalam tabel 4. Pada aspek mendisiripsiken maasiah 7a [ost memahami masalah (facus the problem) a wos Pon {erdapat kenaikan nilai rata-rata pretest dan Soars seta! na a 92 | Tinesi | posttest dengan skor N-Gain () pada ‘menguji solusi masalah 82,48 [084 [Tinggi | 0.41 dengan kategori sedang. Pada aspek ‘mengevaluasi solusi masalah 74,63 | 0,68 | Sedang | inimenjadi acuan terpenting dalam kegiatan Hasil perkembangan rata-rata pre-test dan pos-test pada setiap aspek kemampuan pemecahan ‘masalah dapat dlihat pada gambar.2 di bawah ii. f || RATAATAPRETESTDAN POSTTEST PADASETIAPASPEK | Rloreatrenecatn asia 4 Peta Kv Kms kms Ks (preter pra tes Gambar.2. Grafik perkembangan rata-rata pre-test dan post-test pada setiap aspek kemampuan pemecahan masalah, Pemecahan masalah. Dari hasi! peneliian Aiperotch bahwa sebagian besar peserta didik telah ‘mampu merumuskan masalah dengan tepat dengan format penulisan yang sesuai dengan indikator. Pada sspek mendeskripsikan masalah (describe the problem) diukur melalui kemampuan menentukan variabel masalah dan menyusun hipotesis terdapat kenaikan nila rta-rata pre-test dan posttest dengan skor N-Gain () pada 0,51 dengan kategori sedang, Pada aspek ini peserta didik dituntut untuk memakami bagaimana teori dan konsep dari masalah tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh ‘bahwa peserta didik mayoritas benar pada penulisan hipotesis. Mereka telah mampu menuliskan hipotesis yang sesuai dengan rumusan masalah. Beberapa pesertadidik benar menuliskan hipotesis namun hanya berdasar pada teori yang merck’ Pahamsi mengingat mereka tidak manypu menyusut rumusan masalah yang tepat. Pada aspek merancil solusi masalah (plan the solution) tewapat kena 8 —TURNALILMIAN PLINY Eas September 2070 slat rata-rata pre-test dan post-test dengan skor N- aap (-#~) Pada 0.92 dengan kategori tinggi. Pada cox ini menuntut peserta didik ayar-mampu aPrancang langkah Kerja penyclidikan mengacy fda alt, baban Yang tersedia dan variabel sera reasep masalah yang dimiliki, Untuk aspek mengujt Susi masalah (execute the solution) terdapat enaikan nila rata-rata pre-test dan post-test dengan SkorN-Gain () pada 0.84 dengan kategori tinggi. ada aspek mengevaluasi solusi masalah terdapat enaikan nilai rata-rata pre-test dan post-test dengan shor N-Gain () pada 0,68 dengan kategori sedang. Dalam aspek ini peserta didik diharapkan ‘mampu mengambil dan menganalisis data yang berkaitan dengan masalah yang dimiliki dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Pelaksanaan aspek ini seharusnya mengacu pada indikator scbelumnya. Dengan kata lain, jka peserta didik mampa melaksanakan indikator sebelumnya dengan {epat, maka seharusnya mampu rmengeksckus indikator ini dengan tepat pula. Terlepas dari hal-hal yang diuraikan di atas, onsep konsep dalam materi gerak Iurus masih ‘menjadi sesuatu yang sulit untuk dipahami bagi schagian besar siswa. Selain mengandung prinsip- prinsip dan rumus-rumus yang menuntut {Kemampuan operasional matematis, konsep-konsep serak lunus juga memiliki tingkat Keabsrakan yang ting. Sering kal siswa mengalami konflik kognitif dalam memahami konsep-konsep abstrak. Keadaan onflik kognitif ini salah satunya disebabkan karena skema awal dan kemampuan penalaran yang imiliki siswa tidak -mampu digunakan untuk ‘emahami informasi baru yang abstrak dan ompleks. Rendahnya kemampuan penalaran siswa salah satunya disebabkan Karena siswa tidak Alibiasakan menggunakan kemampuan penalarannya dalam proses pembelajaran sehari-hari di Kelas. Kemampuan dalam memecahkan masalah fisika dibutuhkan pemahaman dan penguasaan fethadap konsep-konsep dasar yang matang. Kemampuan pemecahan masalah akan lebih cepat ‘lperotch bila sejak awal siswa dalam pembelajaran 4 Kelas ditatih menguasai konsep dengan cara Mencmukannya sendiri. Untuk itu, jelasiah ‘fburuhkan suata strategi pembelajaran yang dapat ‘meningkatkan rasa keingintahuan siswa untuk ‘menguasai konsep schingga dapat dikembangkan ‘menujukemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran, peserta didik telah ‘memenuhi indikator pada kemampuan pemecaban masalah yang meliputi, kemampuan dalam memahami masalah, mendiskripsikan masalah, ‘memahami bagaimana merancang solusi masalah, serta cara menguji dan mengevaluasi solusi masalah, menarik kesimpulan sebagai jawaban dari hasil pemecahan masalah, Hal ini disebabkan Karena, strategi pembelajaran yang diterapkan adalah REACT. Dalam strategi pembelajaran ini lebih menekankan pada keterampilan proses dalam pembelajarannya, Pendekatan REACT merupakan suatu strategi pembelajaran dimana menggabungkan suatu pendekatan yang dapat memunculkan kemampuan Penemuan, penguasaan dan penerapan konsep fisika siswa, Hal ini sesuai dengan pernyataan Crawford (2001, p.28) metode pembelajaran dengan strategi ICT merupakan strategi yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena mampu_memberikan kondisi belajar yang dapat_mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Melalui pendekatan REACT siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal sehingga_mampu menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi de yang telah dikuasai san menerapkan konsep- konsep SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan, strategi REACT pada pembelajaran Fisika materi gerak lurus untuk peserta didik SMA mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Fisika peserta didik secara signifikan dengan skor gain normal yang dinormalisasi pada materi gerak Turus yang dipelajari. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dapat ditemukan i setiap aspek dengan peningkatan tertinggi pada ‘aspek merancang solusi, sedangkan peningkatan TRNALMIAN WIN Ear Sopontor2079— 68 revonlah fentapat pada aspek memahan masala Dengan tomikian, pemerapan strates dapat REACT dalam pembelajaran dapat aigunakan sebapal alieratit wntuk meningkatkan kemampuatt spemecahan masala peserta ik DAPTAR PUSTARA, Ariki, Suharsini, 2006, Pravedur Penetitian sna PrakieR), Jakarta: Rick ope Arakuto, Subarsinti, 2009, Dasa Dasar Byuluast jan (Bilis. Revisi). Bum Aksar pan Sirategi Pembelajaran REACT sik moningkatkan hasil belajar siswa. Fakuttas Tektik Universitas: Negeri Surabaya: Surabaya Crawford, M2001 Rescarch, Rational Improving Student Motivation am in Mathemarie and Science. naching C And Techniques for Achievement CORD. Mudjiono. 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rincka Cipta: Jakarta, Fadhita EI Husna, 2014, "Penerapan Strategi React Dalam meninghathan Kemamp: Pemahaman Konsep Matematika YSMAN I Batang Anat”, Universitas Negeri Palangka Raya Hamalik, Oemar, 2001. Proses Belajar Mengajar: ‘Bumi Aksarw: Jakarta Khuzaimah, N. 2012 sapan Model Pembelajaran REACT Pada Siswa Kelas VIILD MTs Negeri 1 Bangil Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika dan Keterampitan Proses Sains". JPP Vol (1) No ays Murdatifa, N (2013). "Penerapan Pendekatan Kontekstual Berbasis REACT Untuk Meningkarkan Hasil Belajar Fisika Pada ‘Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu”. Sumal ‘Pendidikan Fisika Tadulako QPFT) Vol (1) No @r2 neo, 2011, Analisis Kecendrungan alitian Pada Mahasiswa ‘Sebagai Revitalisast Penunjang Akreditasi fo dan $ idan Tren Pene Pendidikan Fisike Bidang Keahlian Yingvakarta Grab 1 Wina, 2011. Strategi Pembelajaran ‘standar Proses. Pendidikan. Sanjaya ‘Berorientasi Prenada Media: Jaka 2010. Teknologi Pembelajaran Fisika, versitas Negeri Supriad FMIPA Un Yoxyakarta:Youyakart Suparwoto, 2001.Pengembangan ala Evaluasi vias Belajar Siswa.Makalah, FMIPA Universitas Negeri Yoryakarta. Suprijono, Agus, 2010. Cooperative Learning: Teor! Mian Aplikasi PAIKEM. Youyakarta: Pustaka Belajar ‘Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif erorientasé konstruktivistik. Jakarta: Prestasi usta, Texas Collaborative for Teaching Excelent. 2007, “The REACT strategy". Article Texas Collaborative for Teaching Execlent Werdhiana, 1. Komang,.. 2008. "Pengembangan Tes Pemahaman Konsep Fisika Siswa" Proceeding The Second Intemational Seminar 1c Education onSe FD TAURNAL IMIR YPUINIY EA September 2010

You might also like