You are on page 1of 10
¥ reproduksi pada Tumbuhan Bila kita perhatikan, bunga pada tumbuhan E secara Generatif puhan sebagai organisme dapat Turmnbang blak (repro) Baikeae ratif maupun vegetatif. Ada tum sere alam melakukan palatcbemeae as erat dan ada tumbuhan yang melalukan rkembangbiakan secara vegetatif. Berikut ini avy kta bahas reproduksi secara generat dan ateetatf pada tumbuhan Reproduksi secara generatif umumnya tejadi pada tumbuhan berbii (Spermatophyta, fal pada tumbuhan berbiji tertutup is fangiospermae) maupun pada tumbuhan berbif terbuka (Gymnospermae). Pada reproduksi generat diperlukan dua sel kelamin (gamet) gang berbeca jenis, yaitu sel kelamin jantan gan sel Kelamin betina, Dengan demikian, reproduksi generatif hanya mungkin terjadi bila ada penyatuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. 4, Alat Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Berbiji Tumbuhan berbiji memiliki bunga schingga tumbuhan berbiji disebut pula tumbuhan berbunga (Anthophyta). Bunga sebenarnya bukan merupakan organ pokok tumbuhan, tetapi merupakan organ tambahan. Organ tambahan tersebut berasal dari perubahan bentuk (modifikasi) organ pokok. Menurut para ahli, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami modifikasi dan tumbuh terbatas. Modifikasi ini berhubungan dengan fungsi untuk reproduksi (berkembang biak). Bunga merupakan alat reproduksi secara generatif. Bunga pada tumbuhan berguna sebagai alat pembentuk sel-sel kelarnin, baik sel kelamin jantan maupun sel kelamin betina. Kemudian, sel kelamin jantan dan sel kelamin betina akan menyatu membentuk biji. Tr sangat bervariasi. Variasi itu tampak pada wama, bentuk, jumlah bagian bunga, dan waktu pematangan alat perkembangbiakannya. Namun demikian, bunga sebenarnya memiliki kerangka struktur dasar yang sama. Perhatikan Gambar 2.32. Setiap bunga terbentuk pada tangkai bunga (pedicellus). Bagian dasar bunga membesar dan disebut dasar bunga (receptaculum). Bunga tersusun atas bagian-bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Pada lingkaran paling luar terdapat kelopak bunga (calyx). Sebelum kuncup bunga mekar, kelopak bunga membungkus bagian-bagian bunga lain yang terdapat di atasnya. Pada lingkaran sebelah dalam kelopak terdapat mahkota bunga atau tajuk bunga (corolla). Kelopak bunga biasanya berwarna hijau dan agak mirip daun, sedangkan mahkota bunga umumnya merupakan bagian bunga yang mencolok. Mahkota dapat berwarna putih, merah, jingga, kuning, biru, dan sebagainya. Warna mahkota yang mencolok dapat dibedakan dengan kelopak bunga. Beberapa tumbuhan memiliki kelopak bunga yang berwarna-warni, misalnya kelopak bunga nusa indah (Mussaenda sp.). Benang sari (stamen) dan putik (pistillum) merupakan alat kelamin bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (anthera) dengan dua atau lebih kotak Mahkota bunga f Kepala sari Tangkai Benang sari ips putik \\; Tangkai Putik ae bertl putik Kelopak bun Bakal tee buah Dasar bunga Tangkat bunga ‘Sumber: koleks! penerbit Gambar 2.32 Bunga tersusun atas bagian-bagian bunga. Bab 2 Sistem Reproduksi [ERY sar Di dalam kotak sari terdapat serbuk sari (pollen). Setiap serbuk sari berisi inti sperma (sel kelamin jantan). Perhatikan Gambar 2.33. Kepala sari Kotak sari Serbuk sari — Sumber: koleks! penerbit Gambar 2.33 Serbuk sari terdapat di dalam kotak sari. Putik (pistillum) terletak di tengah dasar bunga dan merupakan bagian bunga yang paling dalam. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium) di bagian dasarnya dan tangkai putik (stylus) yang ujungnya terdapat kepala putik (stigma). Di dalam bakal buah terdapat cc} LSE 1 e-] i dal tau lebih bakal bii (ovulum) Di deem 7 bakal bij terdapat set tl (ors Patbation a lamin, bet a enbuabah, sal tel atan bushi ina. is leh inti sperma dari serbuk sai, Seteeh pembuahan, bakal bil akan berkentre menjadi bij dan dinding bakal buah Memes buah. Lakukan Kegiatan 2.3 untul bagian-bagian bunga. satu at Kepala putik Tanghal putik Bakal biji Bakal buah Sel telur Sumber: koleks! penerbit Gambar 2.34 Bagian-bagian putik. tease Lae Le| iLL Berdasarkan kelengkapannya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu bunga fengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga jengkap adalah bunga yang memiliki kelopak punga, mahkota bunga, benang sari, dan putk, Contohnya bunga kembang sepatu, bunga mawar, dan bunga melati. Bunga tidak jengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau beberapa bagian bunga, Contohnya bunga rambutan (tidak memiliki mahkota bunga) dan bunga lada (tidak memiliki kelopak dan mahkota bunga). Gambar 2.35 ™enunjukkan_ ‘contoh bunga lengkap. ‘Sumber: koleksi penerbit Gambar 2.35 Bunga sepatu merupakan bunga lengkap arena memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempuma. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). dadi, bunga sempurna memiliki putik dan benang sari pada satu bunga. Mahkota dan kelopak bunga tidak harus ada pada bunga Sempurna, Bunga sempurna disebut pula bunga hermaprodit. Contohnya bunga manga dan unga jambu, Bunga tidak sempurna adalah bunga ¥N¢ hanya memiliki salah satu alat kelamin saja. Bunga tidak sempurna hanya memiliki putik atau benang sari saja. Bunga yang hanya memiliki benang sari disebut bunga jantan, sedangkan bunga yang hanya memiliki putik disebut bunga betina. Pada tanaman jagung, bunga jantan terbentuk di ujung tanaman pada jumbai yang bercabang-cabang. Bentuk bunga seperti pada jagung disebut bunga malai. Bunga betina terdapat pada ketiak tongkol jagung yang terbungkus seludang (Gambar 2.36). Sumber: koleks! penerbit Gambar 2.36 Pada tanaman jagung, bunga jantan terdapat di ujung tanaman. Bunga betina terdapat di tongkol jagung. Jagung merupakan tumbuhan berumah satu, , _ Tumbuhan yang memiliki bunga jantan dan bunga betina pada satu pohon disebut tumbuhan berumah satu. Contohnya adalah tanaman jagung dan kelapa. Sebaliknya, tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya tidak terdapat pada satu pohon disebut tumbuhan berumah dua. Contohnya salak (Gambar 2.37). Bunga jantan ® s Bunga betina Sumber: koleks{ penerbit Gambar 2.37 Salak berumah dua karena bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat pada satu pohon. Bab 2 Sistem Reproduksi [Ey 2. Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji Pada tumbuhan berbiji, pembuahan hanya akan terjadi bila didahului oleh adanya proses Penyerbukan. Penyerbukan atau persarian adalah proses melekatnya atau sampainya serbuk sari ke kepala putik. Adapun pembuahan adalah penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berdasarkan faktor yang menyebabkan serbuk sari sampai ke kepala putik, penyerbukan dapat dibagi dua. Pertama, penyerbukan karena adanya perantara. Kedua, penyerbukan tanpa perantara Penyerbukan karena adanya perantara. Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut polinator. Perantara yang menyebabkan penyerbukan dapat berupa hewan, angin, air, atau manusia. Penyerbukan oleh hewan (zoidiogami). Penyerbukan oleh hewan adalah penyerbukan yang terjadi melalui perantaraan hewan, misalnya serangga, burung, kelelawar, dan siput. Pada umumnya, hewan tersebut membantu penyerbukan tanpa sengaja. Penyerbukan oleh serangga (entomogami), yaitu penyerbukan yang terjadi melalui perantaraan serangga. Pada waktu mengambil madu yang dihasilkan bunga, secara tidak sengaja bagian tubuh serangga menyentuh Sumber: www.ablestack.com Gambar 2.38 Bunga yang diserbukkan oleh serangga biasanya berwarna menarik, berbau, dan memiliki kelenjar madu. EM IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 3 nga tersebut. Bila hemudian ] bun, ‘Yah dan mengisap madu bung, serangg® aesari yang menempel pada tubyh,, tain, seo at pada kepala putlk bunga yang my leka akan i ecard dk sengle. Dengan cara itulah serbuk sari dari suatu Pa tmenyerbuki (melekat) kepala puts bunga Iain deri tumbuhan yang sejenis. Bunga yang fiserbukkan oleh serangga biasanya berwarng ‘menarik (mencolok), berbau, den rer | kelenjar madu. Lihat Gambar | Jeh burung (omithogami), yaity | g terjaci melalui perantaraan | 2.39). Biasanya bunga | memiliki kelenjar madu dan air. Secara bes | disengaja, burung juga memindahkan serbuk say | Suatu bunga ke putik bunga lain yang sejenis, | serbuk sari bu Penyerbukan ol penyerbukan yan burung (Gambar Sumber: www.clipart.com Gambar 2.39 Burung juga dapat membantu penyerbukan. Penyerbukan oleh kelelawar (kiropterogami), yaitu penyerbukan yang terjadi melalui perantaraan kelelawar. Biasanya terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari Penyerbukan oleh siput (malakogami), yaitu penyerbukan yang terjadi melalui perantaraan siput. Penyerbukan ini hanya terjadi pada bunga-bunga yang didatangi siput. Penyerbukan oleh angin (anemogami). Penyerbukan oleh angin adalah penyerbukan yang terjaci melalui perantaraan angin. Bunga y gsotbukkan oleh angin umumnyy mem liki ©»: Sumber: koleksi penerbit satu sel induk diploid akan menghasilkan dua sel anak yang diploid. Bab 2 Sistem Reproduksi a Tek >, Sabah, Puce telofase, di setiap kutub in s.1 icibertah hema ent Dinan ™ embali, Plasma sel terba Mena du tag yr daca whe dienes, Sttokinesis pada sel hewan terbentulnes melekuknya sel ke dalam dan terbentuknya membran sol. Sedangkan pada sel Tumbuhan dtandai dengan terbentuknye dinding sn membran sel baru di tengah-tengah sel aoe mitosis tiap sel induk yang (2n) menghasikan dua buah sel anak yang masing-masing tetap diploid. Sifat-sifat yang dimiliki oleh sel anak sama persis dengan sel induknya Pembelahan meiosis. Pembelahan meiosis sering disebut pembelahan reduksi. Pada oe sel secara meiosis terjadi dua li pembelahan sel secara berturut-turut tanpa diselingi interfase. Pada pembelahan meiosis ini, satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anak yang masing-masing Metosis | Metafase | ‘Anafase | Telofase Gambar Gametogenesis pada tumbuhan bunga. Gametogenesis pada tumbuhan bunga dibedakan menjadi dua, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis. Mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) di dalam kepala sari (anthera). Di dalam kepala sari terdapat sel induk serbuk sari yang diploid (2n). Sel induk serbule sari ini disebut mikrosporosit. Sel induk serbuk sari mengalami a IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 3 a e- 7 or ’ 1 2.44 Pada pembelahan meiosis, satu sel induk yang diploid menghasitkan empat sel anak yang haploid Hal ini berarti jumlah krom, haploid (gah dari jumlah kromosest™ sel ane “jadi, bila kromosom sel indus Se man, ans, pembelal megandung 23 kromnoschh. Pembelahal rn meiosis hanya terjadi pa kelamin (gamet), yaity »mbentukan sel Pembentukah sperma den ovum. Oleh kay! itu, sel kelamin merupakan sel yang haploiy® it, Sromosomnya setengah dar) kromos, by tubuh induknya yang bersifat diploid (2p) " erbeda dengan mitosis, melosis dalam dua tingkatan, yaitu M, berlangsung 1 dapat dibeds Msc Jan Meiosis Il. Meiosis trend teperapa fase, yaitu Profase I, M, maniayase I, dan Telofase 1 Meiosis I, dap: , es Meiosis I, dap saan menjadi beberapa 1282, yaitu Pro, cicatace Il, Anafase Il, dan Telofase I fay , san pembelahan meiosis dan fase 2.44, haploid ™~ ) Profase Il Metafase Il poate I > a © sel ak ma ed Telofase II haploid > (n) Profase ll Metafase Il Anatase I Sumber: koleks pene pembelahan meiosis menghasilkan empat mikrospora yang bersifat haploid (n) dan masih menyatu. Kemudian, setiap inti mikrospora | membelah menjadi dua yang masing-masing | haploid. Satu inti dinamakan inti buluh serbuk sari. Inti buluh serbuk sari merupakan inti vegetatif. Satu inti lagi dinamakan inti generatif. Dalam perkembangan selanjutny4, setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah lagi menjadi dua inti sperma yand masing-masing haploid. Dengan serbuk sari yang telah masal ena ti inti yang masing-masing haploid, yaitu sat oe inti vegetatif dan dua inti sperma, Inti vegetatif dalam perkembangannya akan mat Perhatia mikrosporogenesis pada Gambar 2 45. " Megasporogenesis. Megasporo proses pembentukan kandung lovtess goaah dalam bakal biji (ovulum), Dj dalam bakal biji terdapat sebuah sel induk megaspora yan , bersifat diploid. Induk megaspora ini disebut megasporosit. Di dalam bakal bij, sel induk mengalami meiosis schingga menghasilkan empat megaspora yang masing-masi mati. Sementara itu, satu megaspota yang hidup mengalami pembelahan inti secata mitosis Benang sari Kepala sari ZA O iscsi & icowerne oe”. Meiosis af — BY ives tai Pegyerbukan buluh 0° serbuk buluh serbuk ai SY i+ sari Serbuk sari an dilepaskan ee tiga kali berturut-turut tanpa diikuti pembelahan plasma sehingga terbentuk sebuah sel kandung lembaga yang mengandung delapan inti haploid. Dari delapan inti, tiga inti menuju ke arah mikrofil, tiga inti menuju ke arah yang berlawanan dengan mikrofil, dan dua inti ke tengah. Mikrofil adalah lubang kecil tempat masuknya inti sel sperma. Tiga inti yang menuju ke arah mikrofil, yang tengah menjadi sel telur (ovum), sedangkan dua inti yang mendampingi menjadi sinergid. Tiga inti yang bergerak ke arah yang berlawanan dengan mikrofil menjadi antipoda. Antipoda kemudian mengalami degenerasi dan mati. Sedangkan dua inti yang ke tengah bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang bersifat diploid (2n) Sel telur dan kandung lembaga yang telah Putik Bakal biji di dalam bakal buah Kutt magico Embrio Soni iosis Megaspora ‘Megasporogenesis Tiga megaspora Pembuahan —pntipoda Sinersi eal Sel telur Sumber: koleks!penerbit Gambar 2.45 Proses mikrosporogenesis dan megasporogenesis yang disertai pembuahan pada tumbuhan bunga. Bab 2 Sistem Reproduksi a menyé masak siap untuk dibuahi oleh inti sperma dari sperme see mmembentuk putih lem serbuk sari. Perhatikan megasporogenesis pada lembaga $@' ). Endosperma merupakar Gambar 2.45. (endosperm an bagi zigot. Zigot mi Proses pembuahan terjadi setelah Som indvide aT Kelopak buy Penyerbukan, Pada pembuahan terjadi Ppenyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin Setelah Ln ‘penang sari akan ay betina pada bunga dari tanaman yang mahkota bunga Sr bang menjadi bij sejenis. Setelah penyerbukan, kepala putik gugur. Bakal OH n bergula untuk memberi dilindungi ole! ami penyerbukan da menghasilkan cai makan serbuk sari yang telah melekat. Pada pembuahan, satu inti sperma membuahi inti sel telur membentuk zigot (lembaga). Satu inti ik lebih memahs ont Takukan Kegiatan 2.4. 1aesel-a ey areas Penyerbukan dan Pembuahan pada Tanaman Tujuan: Mengetahui terjadinya penyerbukan (persarian) dan proses pembuahan pada tanaman Alat dan bahan: © kuas kecil yang halus © pisau silet + pinset «jarum pentul * kantung plastik transparan © tumbuhan bunga pukul empat * tai rafia Langkah kerja: 1. Pilihlah dua bunga dari dua tanaman (dua indivi pukul empat warna merah dan bunga pukul empat warna dipetik. 2. Tentukan bunga yang satu sebagai induk jantan (misalnya bunga pukul empat merah) dan yang lain sebagai induk betina (misalnya bunga pukul empat kuning). Bunga sebagai induk betina dihilangkan serbuk sarinya. Lihat Gambar (2) 3, Dengan menggunakan kuas kecil ambillah serbuk sari dari induk Jantan. Lihat Gambar (b). 4, Lekatkan kuas yang mengandung serbuk sari tersebut ke kepala pt betina, Lihat Gambar (c). 5, Bungkuslah secara hati-hati bunga yang telah dilakukan penyerbukan dengan plastk transparan dan ikat pada ujung bawahnya. Usahakan agar bunga tidak lepas Fart tangkainya, Buatlah lubang-lubang kecil pada plastik pembungkus itu dengan menggunakan jarum pentul. Lihat Gambar (d). 6. Amatilah hasil percobaan kalian setiap hari dengan cermat. Bila perlu gunakan kaca pembesar. Pertanyaan: 1. Mengapa bunga pukul empat warna kuning sebagai induk betina harus dihilangkan idu) yang sejenis. Misalnya, bunga kuning. Bunga jangan tik induk serbuk sarinya? 2. Mengapa setelah bunga diserbuki harus dibungkus dengan plastik? a} 3. Apakah setelah terjadi penyerbukan selalu diikuti dengan pembuahan? Bila penyerbukan dan pembuahan yang kalian lakukan pada bun: ga pukul il lanorannua. Presentasikan hasilnva di depan kelas. eee

You might also like