PP PKB-XXIV 2016
PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN
BAG/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNUD
RSUP SANGLAH DENPASAR
Emergency in Internal Medicine:
Innovation for Future
GRAND INNA BALI BEACH, 4-5 NOVEMBER 2016
BG/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASARPKB ILMU PENYAKIT DALAM XXIV
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Future
Penatalaksanaan Asma Akut 115
IGN Bagus Artana
Jatuh pada Lansia oo seseeeseeeerenasosusuesssesesesesseeseeseoesees see > te
RA Tuty Kuswardhani Suastika
Tatalaksana Terkini Delirium pada Usia Lanjut . 135,
IGP Suka Aryana
Empiric Antibiotic Selection for Infectious Emergencies:
Focus on Bacterial Infections and Sepsis .. :
Ketut Agus Somia
147
Severe Dengue pada Kehamilan 152
Made Susila Utama
Diagnosis dan Penatalaksanaan Artritis Gout Akut 157
Tjok Raka Putra
Kegawatdaruratan Dibidang Lupus Eritematosus Sistemik 00000. 177
Pande Kurniari
Peranan Pemeriksaan Penunjang Laboratorium pada
Kegawatdaruratan Medik di Era BPJS .
Gde Raka Widiana
185
Pathophysiology of Variceal Bleeding ......... 195
Nyoman Purwadi
Role of Somatostatin in Variceal Bleeding Treatment 198
IDN Wibawa
Penggunaan terapi Kombinasi Dini pada Pasien Diabetes Militus
Tipe 2: Peranan Penghambat DPP-6 ...
Wira Gotera
208
Data Uji Keamanan Kardiovaskuler Trial Evaluating Cardiovascular
Outcomes With Sitagliptin (TECOS)............ :
Made Ratna Saraswati
211
Peranan Nifedipin Gastrointestinal Therapeutric System (GITS)
pada Hipertensi
Gde Raka Widiana
222
vi Denpasar, 04-05 November 2016KATALOG DALAM TERBITAN
BUKU NASKAH LENGKAP
PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN XXIV
EMERGENCY IN INTERNAL MEDICINE: INNOVATION FOR FUTURE
Denpasar, PT. Percetakan Bali
ix +302 him; 17,5 x24,5 om
ISBN : 978-602-1672-66-2
BUKU NASKAH LENGKAP
PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN XXIV
EMERGENCY IN INTERNAL MEDICINE: INNOVATION FOR FUTURE
Editor
Prof. Dr. dr. | Made Bakta, SpPD-KHOM, FINASIM
Prof. Dr. dr. IDN Wibawa, SpPD-KGEH, FINASIM
Dr. dr. Ketut Suega, SpPD-KHOM, FINASIM
dr. Ketut Suardamana, SpPD-KAI
Penerbit :
PT. Percetakan Bali, JI. Gajah Mada /1 Denpasar 80112,
Telp. (0361) 234723, 236211
Dicetak di
PT. Percetakan Bali, JI. Gajah Mada I/1 Denpasar 80112,
Telp. (0361) 234723, 235211
NPWP : 01.126.360.5-904.0000, Tanggal Pengukuhan DKP : 01 Juli 2006,PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXE
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Futur
THE ROLE OF SOMATOSTATIN IN ESOPHAGEAL VARICEAL
BLEEDING
1 Dewa Nyoman Wibawa
Divisi Gastroenterohepatologi, Departemen limu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana - RSUP Sanglah Denpasar
Pendahuluan
Perdarahan varises adalah komplikasi tersering dan serius da
hipertensi portal. Kematian sesudah perdarahan varises pasien sirosi
dilaporkan sebelumnya setinggi 50%, dengan 30% kematian diakibatkal
episode perarahan lanjutan.’ Meskipun data terbaru menunjukka
penurunan angka kematian pasien sirosis dengan perdarahan varises ¢
rumah sakit tiga kali lipat selama dua dekade dengan meningkatny
pemakaian obat vasoaktif, endoskopi, dan profilaksis antibiotike
perdarahan varises esofagus tetap dihubungkan dengan kematian 208
dalam waktu 6 minggu.?*
Varises gastroesofageal adalah kolateral portosistemik yang palin
relevan oleh kerena kalau terjadi ruptur mengakibatkan perdarahal
varises, suatu komplikasi yang paling sering mengakibatkan kematian pad
sirosis. Varises dan perdarahan varises adalah komplikasi sirosis yan
diakibatkan terutama akibat langsung dari hipertensi portal.
Penatalaksanaan optimum pasien perdarahan _ varise
membutuhkan pendekatan tim multidisiplin mencakup gastroenterologis
radiologis intervensional, dan spesialis bedah digestif.
Mekanisme kerja somatostatin
Somatostatin dan analog oktreotid telah digunakan selama du
dekade untuk mengobati pendarahan varises esofagus. Obat ir
diperkenalkan karena kapasitasnya untuk menurunkan tekanan vena port
tanpa efek samping berat. Dalam uji klinis menilai khasiat somatostatin dai
analog /ong-acting menghentikan perdarahan varises, diperoleh hasil yang
bertentangan. Selanjutnya, studi hemodinamik mengevaluasi dampak dat
somatostatin dan analog pada pasien dengan sirosis, dilaporkan hasil yan
berbeda-beda. Alasan utama perbedaan ini adalah mungkin terkait dengal
afinitas yang bervariasi dari obat-obatan ini terhadap subtipe resepto
198 Denpasar, 04-05 November 2016PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXIV
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Future
atostatin yang bervariasi. Efek dari somatostatin dan analog dimediasi
alui lima pasang reseptor protein-G yang berbeda (somatostatin
sotor subtipe 1-5), yang mengatur aktivitas saluran ion (Ca2 +, K+, Na
lan Cl-) dan enzim (Adenyl cyclase, fosfolipase C, fosfolipase A2,
sphoinositide 3-kinase dan guanylate cyclase) serta bertanggung jawab
uk sintesis atau degradasi intraseluler second messenger termasuk
k AMP, inositol 4,4,5-trisphosphate, diasilgliserol dan siklik GMP.
skipun penggunaan somatostatin universal, mekanisme seluler dan
‘imia pada hipertensi portal relatif kurang dipelajari dan tetap tidak
enuhnya dipahami. °
Efek somatostatin di mediasi oleh reseptor somatostatin (SSTR)
ag terdiri dari 5 sub-tipe yaitu SSTR 4-5. SSTR 2 mempunyai 2 isoform
wu SSTR2A dan SSTR2B. Somatostatin-14 dan somatostatin-28
mpunyai afinitas nanomolar terhadap ke-lima reseptor.”
mbar 1, Efek hemodinamik somatostatin pada sirosis. 5
Sekresi glukagon oleh pancreas ditekan
melalui SSTR2, Vasckonstriksi arteriolar
splenik oleh vasokonstrikter tergantung-
PKC diperkuat oleh somatostatin mungkin
melalui SSTR2. Kedua efek — ini
mengakibatkan. menurunnya aliran darah
portal, Somatostatin mengakibatkan
konstriksi Kolateral porto-sistemik dengan
adanya endotelin-1, — mungkin melalui
SSTR2. Resistensi vaskuler intrahepatk
mungkin menurun akibat relaksasi sel
stelat hati melalui aktivasi SSTR1.
Mekanismenya hanya masih dibuktikan
pada percobaan in vitro,
{GV oesophago-gastric varices;
portal vein;
SMA: superior mesenteric artery).
enpasar, 04-05 November 2016 199PKB ILMU PENYAKIT DALAM X&
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Futw
Tatalaksana perdarahan akut' varises esofagus
Tatalaksana awal dan terapi sebelum tindakan endoskopi terapeu
pada pasien sirosis dengan perdarahan varises esofagus akut hendakn
dilakukan stabilisasi di ruang terapi intensif. Akses intravena adeku
dengan resusitasi volume darah secara _ berhati-hati unt
mempertahankan stabilitas hemodinamik dan mencapai kadar hemoglot
sekitar 7-8 gr/dL.°*"? Kebijakan transfusi pada individu pasien perlu ju
memperhatikan faktor lain seperti kelainan kardiovaskuler, usia, stat
hemodinamik dan perdarahan yang sedang berlangsung.° Resusit
agresif dengan produk darah dan kristaloid hendaknya dihindari_ ol
karena secara teoritis dapat meningkatkan tekanan porta, selanjutr
meningkatkan risiko perdarahan ulang dan mortalitas.°°"°''Tuju
resusitasi adalah mempertahankan perfusi jaringan. Volume restit
hendaknya dimulai untuk mengembalikan dan mempertahankan stabil
hemodinamik.®
Pada pasien dengan koagulopati bermakna atau trombositonag
transfusi plasma beku segar dan atau trombosit perlu dipertimbangkan.”
Sebaliknya, Konsensus Baveno VI tidak dapat membuat rekomendasik
tatalaksana koagulopati dan trombositopenia berdasarkan data ya
tersedia saat ini. PT/INR bukan indikator yang dapat dipercaya dari stal
koagulasi pasien sirosis. °
Profilaksis antibiotika (kuinolone oral atau intravena atau ceftriaks
intravena) perlu diberikan pada pasien sirosis dengan perdarahan salut
cerna bagian atas dan diberikan selama 7 hari untuk mengurangi ris
infeksi bakterial serta meningkatkan survival.'*"*Konsensus Baveno
merekomendasikan profilaksis antibiotika sebagai bagian integral ter
pasien sirosis dengan perdarahan saluran cerna bagian atas dan diberik
sejak awal masuk rumah sakit. Kondisi individu pasien dan pola kepeke
antimikrobial lokal harus dipertimbangkan bila ~membuat _pilif
antimikrobial profilaksis yang memadai sebagai lini pertama pe
perdarahan varises akut. Ceftriaxon 1 gram/24 jam hendakr
dipertimbangkan pada pasien dengan sirosis lanjut, pada perawatan
rumah sakit dengan prevalensi resistensi kuinolon tinggi dan pada pas
yang sebelumnya sudah pernah mendapat profilaksis kuinolon. °
200 Denpasar, 04-05 November 201PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXIV
Emergency in Internal Medicine: novation for Future
Kombinasi terapi farmakologik vasokonstriktif dan ligasi varises
ndoskopik (LVE) adalah pendekatan pilinan pada tatalaksana perdarahan
arises akut. Terapi antibiotka profilaksis dianggap perawatan standar
ebagai terapi tambahan pada episode perdarahan akut. Baik kombinasi
srapi farmakologi dan LVE ditambah terapi farmakologik telah terbukti
fektif untuk pencegahan perdarahan varises berulang. Untuk mereka yang
agal terapi medis, TIPS atau pintasan dengan pembedahan adalah
rosedur penyelamatan yang berhasil baik."*
Untuk pencegahan ensefalopati hepatik pada pasien sirosis dengan
erdarahan saluran cerna bagian atas studi terbaru menyarankan
yemakaian laktulosa atau rifaksimin, namun dibutuhkan studi lebih lanjut
intuk mengevaluasi rasio manfaat dan risiko untuk mengidentifikasi pasien
isiko tinggi sebelum rekomendasi formal dapat dibuat.* Meskipun tidak ada
studi spesifik pada perdarahan varises akut, direkomendasikan mengikuti
guideline terbaru EASL/AASLD 2014 yang mengemukakan bahwa
snsefalopati hepatik episodik diterapi dengan laktulosa (25 ml setiap 12
am sampai berak lembek 2-3 kali, diikuti titrasi dosis untuk
mempertahankan 2-3 kali buang air besar setiap hari) one)
Tabel 1. Efek aliran portal, resistensi dan tekanan dengan terapi berbeda
pada perdarahan varises.*
Vasokonstriktor
blocker|
Venodiator (mis nitrat)
Terapi endoskopik
TIPS=Transhepatic intra-portal shunt.
Denpasar, 04-05 November 2016 201PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXf
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Futur
Tabel 1 menunjukkan berbagai pendekatan terapeutik untu
tatalaksana varises atau perdarahan varises dan pengaruhnya terhada
aliran vena porta, resistensi portal, dan tekanan porta. Terapi farmakolog)
terdiri dari vasokonstriktor splanik (vasopressin dan analog, somatostati
dan analog, penyekat reseptor beta non-selektif) dan venodilator (nitrat
Vasokonstriktor berkhasiat vasokonstriksi splanik dan menurunkan alira
ke vena porta. Venodilator secara teoritis berkhasiat menurunkan resisten
intrahepatik dan atau porto-kolateral. Namun, semua venodilator yan
tersedia (misalnya isosorbid mono nitrat) mempunyai efek sampin
hopotensif sistemik dan penurunan tekanan porta tampaknya_ lebi
berhubungan dengan hipotensi (penurunan inflow) dibandingkan denge
penurunan resistensi. Kombinasi vasokonstriktor dan vasodilate
mempunyai efek sinergistik dalam upaya menurunkan tekanan porte
Terapi endoskopik, ligasi atau skleroterapi, adalah terapi local yang tidg
berpengaruh terhadap baik aliran porta maupun resistensinya. Tera’
pintasan baik radiologik (pintasan aanajplar portosistemik=TIPS) ate
pembedahan, menurunkan tekanan porta.*
Somatostatin pada perdarahan varises esofagus
Somatostatin awalnya diisolasi dari hipotalamus, tetapi selanjutny
dijumpai sepanjang saluran cerna. Somatostatin mempunyai efek inhibi
sejumlah fungsi tubuh, dan, oleh karenanya, peningkatkan perhatiz
terpusat pada potensinya sebagai agen terapeutik dengan’ khasi
sitoproteksi dan inhibisi poten pada sejumlah fungsi luas penyakit endokri
kanker, aa perdarahan saluran cerna, termasuk perdarahan varisé
esofagus."®
Oleh karena somatostatin mempunyai waktu paruh plasma yar
sangat pendek dan perlu pemberian infus kontinyu untuk mempertahanke
kadar terapeutik, maka dikembangkan analog jangka panjang yang stab
Okterotid analog mempunyai waktu paruh plasma 113 menit dé
menghasilkan inhibisi selektif kuat terhadap hormon pertumbuhan (grow
hormone). Okterotid diekskresi hati, diperkirakan antara 30-40% pat
voluntir sehat, tidak ada data pada pasien sirosis.'®
Suatu review data publikasi penelitian yang mengevaluz
hemodinamik sistemik dan hepatik pada binatang dan manusia deng:
202 Denpasar, 04-05 November 2016PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXIV
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Future
srbagai rejimen variasi dosis somatostatin dan okterotid membuktikan
ahwa curah jantung, tekanan arterial, dan resistensi perifir mengalami
odifikasi lebih banyak pada binatang dibandingkan pada manusia.
emodinamik hepatik secara signifikan beruhab pada binatang maupun
anusia pada kebanyakan studi. Bukti penelitian menunjukkan bahwa
ekanisme kerja somatostatin dan okterotid pada terapi perdarahan
arises esofagus adalah terutama melalui efek vasokonstriksi splanik.
ebih lanjut dilaporkan bahwa, supresi asam lambung dan potensi
eningkatan agregasi trombosit mungkin ikut berperan terhadap hasil yang
enguntungkan setelah terapi varises esofagus dengan somatostatin.”®
erapi farmakologik vasoaktif dengan oktreotid, somatostatin, terlipressin,
tau vasopressin hendaknya dimulai segera setelah pasien diduga
erdarahan varises akut. Hanya oktreotid dan vasopressin tersedia di
merika dan yang paling sering dipakai adalah oktreotid dengan
skomendasi dosis 50 ug bolus intravena diikuti 50yg drip perjam secara
ontinyu. Apabila perdarahan varises terbukti pada pemeriksaan
ndoskopi, maka terapi farmakologik dilanjutkan 3-5 hari. setelah
ndoskopi.®"*
American Society for Gastrointestinal Endoscopy (ASGE) Guideline
nerekomendasikan terapi farmakologik diawali dengan oktreotid pada
asien diduga perdarahan varises dan dilanjutkan selama 3-5 hari sesudah
ndoskopi apabila perdarahan varises dikonfrimasi dengan pemeriksaan
sndoskopi.°
Terapi farmakologik pada kecurigaan perdarahan varises, obat
asoaktif harus sesegera mungkin dimulai, sebelum endoskopi, Obat
rasoaktif (terlipressin, somatostatin, octreotid) hendaknya dikombinasikan
jengan terapi endoskopik dan dilanjutkan sampai 5 hari?
Pada table 2 tampak beberapa obat vasoaktif yang dapat
Jipergunakan pada tatalaksana perdarahan varises esofagus akut dengan
ekomendasi dosis, lama pemberian, dan mekanisme kerjanya."°
Denpasar, 04-05 November 2016 203PKB ILMU PENYAKIT DALAM XI
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Fut
a ee a TT
Tabel 2. Obat vasoaktif ’ yang dipergunakan pada _ tatalaksé
perdarahanakut."°
Drug Sand dosing Darton Mechanic
Soaulstain Tail boles 20g (anbe repaid in thefisthowr UptoS Ibs vasodateromones ke yaxapen
ifongoing beding)cootnuns iv inhson of 23010 splanchn vssontiton ad ee
SO ug/h fiw
‘Octet somatostatin. tial i bols of 50 yg canbe repatedintrsthowrif Upto Sd. Same as salting duration of
maior) coging betty cntinnousvinkason of 50g
‘Vapecie nwt Boog onhiowousvinusnc0yg/h Upto Sd Sarto somata with higher mai
mage)
Vasopet + (02.04 unis in conta inks intaveny, Mviaof Causes det vsowstiton on place
boglyeeie ‘ny tattoo awsisnan of 5 u/s araysuse hat wet Patel YC. Somatostatin and its receptor family. Front Neuroendocrinol
3. 1999; 20: 157-98.
Denpasar, 04-05 November 2016 205PKB ILMU PENYAKIT DALAM X
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Fut
9. de Franchis R. Revising consensus in portal hypertension: report of |
Baveno V consensus workshop on methodology of diagnosis
therapy in portal hypertension. J Hepatol 2010:53:762-8.
10.de Franchis R, on behalf of the Baveno VI Faculty. expand
consensus in portal hypertension Report of the Baveno VI Consens
Workshop: Stratifying risk and individualizing care for po
hypertension. J Hepatol 2015; 63:743-752.
11. Fortune B and Garcia-Tsao G. Current Management Strategies
Acute Esophageal Variceal Hemorrhage. Curr Hepatol Rep. 26
March 1; 13(1): 35-42. doi:10.1007/s11901-014-0221-y.
. Villanueva C, Colomo A, Bosch A, Concepcién M, Hernandez-Gea
Aracil C, et al. Transfusion strategies for acute upper gastrointesti
bleeding. N Eng! J Med 2013;368:11-21
13. Bernard B, Grange JD, Khac EN, Amiot X, Opolon P, and Poynard
Antibiotic prophylaxis for the prevention of bacterial infections
cirrhotic patients with gastrointestinal bleeding: a meta-analy:
Hepatology 1999;29:1655-61.
14, Soares-Weiser K, Brezis M, Tur-Kaspa R, Leibovici L.. Antibi¢
prophylaxis for cirrhotic patients with gastrointestinal bleedil
Cochrane Database Syst Rev 2002;CD002907.
15. Garcia-Tsao G, Sanyal AJ, Grace ND, Carey W, and the Pract
Guidelines Committee of the American Association for the Study
Liver Diseases, the Practice Parameters Committee of the Americ
College of Gastroenterology. Prevention and management
gastroesophageal varices and variceal hemorrhage in cirrhos
Hepatology 2007;46:922-38.
16. Hepatic Encephalopathy in Chronic Liver Disease: 2014 Pract
Guideline by the European Association for the Study of the Liver 2
the American Association for the Study of Liver Diseases. J Hepa
(2014), http://dx.doi.org/10.1016/j,jhep.2014,05,042.
17. Hanisch E, Doertenbach J, Usadel KH. Somatostatin in acute bleedi
oesophageal varices. Pharmacology and rationale for use. Drugs. 19
44 Suppl 2:24-35.
18. Lee HY, Lee HJ, Lee SM, Kim JH, Kweon SW,Lee Bs, et al.
prospective randomized controlled trial comparing the effect
1
Nn
Denpasar, 04-05 November 201PKB ILMU PENYAKIT DALAM XXIV
Emergency in Internal Medicine: Innovation for Future
somatostatin and vasopressin for control of acute variceal bleeding in
patient with liver cirrhosis. Korean J of Int Med 2003; 18;161-166.
9. Junquera F, Lopez-Talavera JC, Mearin F, Saperas E, Videla S,
Armengol J-R, et al. Somatostatin plus isosorbide 5-mononitrate versus
somatostatin in the control of acute gastro-oesophageal variceal
bleeding: a double blind, randomised, placebo controlled clinical trial.
Gut 2000;46:127-132.
0. Viachogiannakos J, Kougioumtzian A, Triantos C, Viazis N, Sgouros S,
Manolakopoulos S, et al. Clinical trial: the effect of somatostatin vs.
octreotide in preventing post-endoscopic increase in hepatic venous
pressure gradient in cirrhotics with bleeding varices. Aliment Pharmacol
Ther 2007; 26: 1479-1487 .
_Nevens F. A critical comparison of drug therapies in currently used
therapeutic strategies for variceal haemorrhage. Aliment Pharmacol
Ther 2004; 20 (Suppl. 3): 18-22.
enpasar, 04-05 November 2016 207