You are on page 1of 15

PENGENALAN

Dunia elektronik pada masa kini berkembang dengan pesat khususnya dalam
bidang elektronik digital atau elektronik berdigit. Setiap tahun kita dapat mendengar
dan melihat banyak peralatan elektronik yang tercipta. Sistem digital ialah satu
teknologi data yang menggunakan nilai-nilai diskrit. Cabang pengukuran kuantiti dalam
elektronik terbahagi kepada dua iaitu analog dan digital. Suatu kuantiti dapat dirakam,
diukur, dilihat, diawas dan diolah secara aritmetik.

Ketepatan bacaan dari alat pengukuran ialah bergantung kepada kepakaran alat
pembaca untuk membaca skala yang digerakkan oleh elektromagnet. Pengukuran
melalui alatan digital dapat memaparkan digit yang sebenar dalam bentuk angka pada
alat paparan untuk lebih mudah dibaca dan memberi bacaan yang tepat. Kebanyakkan
peralatan digital yang canggih mampu menyimpan data atau maklumat lebih banyak.

Peralatan elektronik menggunakan sistem analog popular pada masa lalu namun
perkembangan teknologi digital membolehkan teknologi maklumat lebih menarik dan
mudah untuk digunakan. Kuantiti sistem elektronik analog menggunakan gelombang
bunyi dengan menggunakan mikrofon dan ditukar kepada bentuk analog yang bervoltan
kecil yang dipanggil sebagai isyarat audio. Apabila isyarat audio melalui linear
amplifier, isyarat tersebut akan ditingkatkan nilai voltanya dan seterusnya dihantar ke
alat pembesar suara. Alat pembesar suara ini menukarkan isyarat audio kepada
gelombang bunyi yang lebih kuat.

Pemain cakera padat atau CD adalah satu contoh sistem yang menggunakan
analog dan digital. Di Dalam cakera padat, muzik disimpan dalam bentuk digital. Laser
diode optic membaca data daripada cakera padat dan seterusnya memindahkan kepada
digital-to-analog converter (DAC). DAC akan menukar data digital kepada isyarat
analog.

Dalam litar digital, tahap logik ialah syarat yang patut ada dalam keadaan tertentu.
Tahap logik diwakili dalam bentuk voltan yang berbeza. Dua tahap logik adalah logik
tinggi (HIGH) dan logik rendah (LOW) yang bersamaan dengan perwakilan binari 1
dan 0. Salah satu dari kedua tahap ini boleh digunakan dalam logik Boolean untuk
merekabentuk litar digital.

Banyak sistem nombor yang digunakan dalam teknologi digital antaranya nombor
decimal, binari, oktal dan heksadesimal. Sistem decimal ialah antara yang paling biasa
digunakan kerana digunakan setiap hari. Sistem decimal terdiri dari 10 nombor atau
simbol. Nombor tersebut ialah 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Setiap digit 0 sehingga 9
diwakili dengan satu posisi.

Masyarakat digital ialah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah dan
memiliki tujuan hidup bermasyarakat dan manusia juga sebagai makhluk sosial
melakukan interaksi dengan manusia lainnya.Dalam sejarahnya interaksi manusia
identik dengan hubungan sosial dinamis yang dilakukan secara langsung (tatap muka)
melalui komunikasi atau kontak sosial yang bertujuan mengirimkan pesan agar
dipahami oleh kedua belah pihak.Pada abad ke-21, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi oleh manusia dengan manusia lainnya
memunculkan jenis masyarakat baru.

Manuel Castells seorang profesor Sosiologi dari University of Catalunya, Spanyol


menulis buku yang digunakan oleh sarjana sosial dalam mengamati perubahan perilaku
dan interaksi manusia modern,Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang struktur
sosialnya adalah jaringan dengan mikro-elektronik berbasis informasi digital dan
teknologi komunikasi. Dengan demikian, masyarakat digital dengan kebiasaan
berinteraksi dengan media baru melalui konsep yang baharu dalam berkomunikasi di
dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil
berkumpul secara online, membeli, menjual, dan menukar barang serta informasi.
Implementasinya masyarakat digital melakukan interaksi tidak hanya bertatap muka,
hadir secara fizikal, nyata, seperti masa lalu, tetapi secara virtual melalui media sosial
bernama WhatsApps, Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, dan sejenisnya atau
sering disebut media dalam internet.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ETIKA

Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu
“Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk. Jika diteliti dengan baik, etika tidak hanya sekadar sebuah
ilmu tentang yang baik dan buruk ataupun bukan hanya sekadar sebuah nilai, tetapi
lebih dari itu bahwa etika adalah sebuah kebiasaan yang baik dan sebuah kesepakatan
yang diambil berdasarkan suatu yang baik dan benar. Etika dan moral lebih kurang
sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral
atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku”.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata “etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral.

Pendidikan merupakan sebuah proses yang dapat terjadi secara terus-menerus dalam
kehidupan seseorang melalui pengajaran sehingga kemampuan, bakat, kecakapan dan
minatnya dapat dikembangkan.Pendidikan telah dilaksanakan semenjak manusia hadir
di muka bumi dengan sebuah tujuan awal bahwa pendidikan hanyalah sekadar
mempersiapkan generasi muda untuk dapat memahami kedua pokok ini sebagai modal
awal dalam pemahaman yang benar tentang etika pendidikan harus didasarkan pada
suatu pengertian yang benar tentang etika pendidikan itu sendiri.

Etika dan pendidikan dua pokok yang saling terkait, seorang yang memiliki
pendidikan akan dilihat dari cara dan gaya hidupnya yang menunjukkan sifat-sifat serta
perkataan yang sopan dan santun. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya
dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka juga akan mendidik
anak mereka dengan baik dan sopan sesuai dengan etika yang baik. Pendidikan itu
berlangsung dengan baik dan berhasil, jika seorang pendidik memahami dan
menerapkan konsep keteladanan yang baik berdasarkan etika dan moral yang baik.
Untuk dapat memahami kedua pokok ini sebagai modal awal dalam pemahaman yang
benar tentang etika pendidikan harus didasarkan pada suatu pengertian yang benar
tentang etika pendidikan itu sendiri. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan
arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan. kecakapan dan minatnya dapat dikembangkan
seimbang dengan etika yang baik dan benar dalam kehidupannya.Manusia memiliki ciri
khas yang secara prinsip berbeda dari ciptaan yang lainnya, salah satu perbedaan yang
sangat nampak dalam kehidupan manusia adalah Tujuan pendidikan memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena
itu, bentuk pendidikan lebih berupa mewariskan wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan untuk survival kepada generasi berikutnya. cara hidup
yang penuh dengan nilai-nilai baik dan luhur dalam kehidupannya. Etika pendidikan
merupakan dua pokok penting yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan dalam
praktiknya. Hal ini dibentuk untuk landasan etika, karena menurut Umar Tirtarahardja
bahwa, “Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan
potensi-potensi kemanusiaannya”.

Etika pendidikan merupakan sebuah proses pendidikan yang berlangsung secara etis
dan terus-menerus dalam kehidupan seseorang melalui pengajaran dan penekanan
terhadap etika itu sendiri.Dalam dunia pendidikan, jika dikaitkan dengan etika maka
dapat dibangun sebuah pemahaman yaitu etika pendidikan berdasarkan pada sebuah
kajian nyata bahwa manusia harus melakukan sesuatu dalam tindakan yang beretika,
termasuk di dalamnya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Proses
pendidikan harus dijalankan dengan etika yang baik dan benar, karena pendidikan
bukan saja berbicara dari sisi penanaman nilai yang baik melalui pembelajaran tetapi
juga berbicara dari sisi penerapan etika baik kepada pengajar mahupun para pelajar.
ISU- ISU PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT DIGITAL

1) Perkembangan Teknologi

Dalam waktu yang sangat singkat, teknologi telah meledak di pasaran dan penggunanya
semakin meningkat tinggi, bahkan hingga membuat banyak orang tidak dapat hidup
tanpa bantuan alat teknologi. Semua teknologi lahir dari sebuah tujuan misalnya, mesin
pencari diciptakan untuk mencari sejumlah besar data dalam talian. Dalam setiap
perkembangannya, teknologi baru menggabungkan teknologi yang ada untuk
menciptakan sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya. Hal ini menyebabkan terus
berlangsung hingga ke sekarang. Dengan kelajuan sepantas kilat dari sumber teknologi,
tidak hairanlah banyak orang memilih untuk mengikuti teknologi masa kini agar
mereka tidak ketinggalan.

Namun demikian dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat ini ada segelintir
masyarakat yang tidak dapat menerima teknologi moden ini dalam kehidupan mereka.
Sebagai contoh di sekolah-sekolah mahupun di intitusi tenaga pengajar yang veteran
tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Hal ini disebabkan mereka
yang sudah biasa dengan kehidupan mereka yang menggunakan sumber-sumber seperti
buku, artikel di akhbar dan lain-lain menyebabkan mereka lebih selesa berkongsi ilmu
dengan para pelajar melalui pembacaan seperti itu. Hal ini kita boleh lihat dalam 3
aspek dalam kesediaan para tenaga pengajar iaitu tahap kemahiran, pengetahuan dan
sikap.

I) Tahap Kemahiran

Sejajar dengan hasrat kerajaan untuk membangunkan modal insan yang berkualiti
dalam pelbagai bidang, tenaga pengajar merupakan agen perubahan yang penting dalam
kalangan pelajar. Oleh itu, penguasaan teknologi maklumat terhadap para tenaga
pengajar adalah dituntut oleh pihak kerajaan. Hal ini bukan sahaja untuk meningkatkan
keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran malah daripada aspek pentadbiran
dan pengurusan sekolah dan institusi juga. Oleh itu, Langkah-langkah seperti bengkel
dan kursus berkaitan teknologi maklumat perlulah dipergiatkan untuk memantapkan
tenaga pengajar khususnya dalam aspek berkaitan teknologi maklumat. Hal ini
menjadikan para tenaga pengajar perlulah memikul tanggungjawab ini dalam
membangunkan modal insan yang berkualiti.

II) Tahap Pengetahuan

Pengetahuan terhadap komputer adalah dipengaruhi oleh kekerapan penggunaan


komputer. Semakin kerap seseorang individu menggunakan komputer, tahap
pengetahuan nya juga akan semakin meningkat. Tahap pengetahuan teknologi
maklumat boleh ditingkatkan melalui kursus-kursus teknologi maklumat. Oleh itu,
tenaga pengajar perlulah bersedia untuk mengikuti kursus-kursus teknologi maklumat
tersebut dan sanggup mengorbankan masa untuk diri dan keluar.

III) Sikap

Sikap adalah salah satu gambaran dalam individu yang merujuk kepada kecenderungan
untuk berkelakuan positif atau negatif terhadap benda, situasi atau konsep. Dalam
situasi ini dengan gambaran sikap seseorang individu kita dapat melihat bahawa mereka
dapat menerima atau menolak sesuatu perubahan yang telah terjadi dalam kehidupan
masa kini.

2) Masalah Jaringan

Sejak tahun-tahun lalu, masalah capaian terhadap internet seperti tiada kesudahan
apabila saban hari ada sahaja berita mengenai masalah terhadap capaian internet yang
terpaksa dihadapi oleh tenaga pengajar dan juga pelajar di luar bandar mahupun di
dalam bandar. Sejak pendamik COVID-19 berlaku penggunaan internet lebih
berleluasa digunakan oleh semua pihak. Kaedah pengajaran dan pembelajaran (PdP)
dalam talian bagi menggantikan interaksi secara berdepan di dalam bilik darjah,
pastinya satu-satunya cara yang paling selamat digunakan ketika pelaksanaan perintah
kawalan pergerakan (PKP) bagi memutuskan rantai wabak COVID 19. Namun begitu,
keterbatasan dan kekangan pasti wujud khususnya kepada pelajar yang tidak
mempunyai capaian internet atau mempunyai kadar capaian internet yang lemah
terutamanya mereka yang tinggal di kawasan luar bandar atau daripada keluarga yang
kurang berkemampuan.

Malah Kawasan di bandar juga menghadapi masalah yang sama iaitu masalah jaringan
yang lemah. Hal ini kerana ramai pengguna yang menggunakan internet sebagai
sumber carian untuk pembelajaran dan juga kehidupan seharian. Ini menyebabkan
jikalau terlampau ramai yang menggunakan capaian internet masalah ini akan
menimbulkan capaiannya agak lemah kerana ramai yang menggunakannya.

3) Kekurangan Prasarana

Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) telah memperkenalkan Teknologi Maklumat


dan Komunikasi (TMK) dalam pendidikan yang meliputi aspek prasarana, pengisian
dan latihan guru. Selain itu, KPM telah melaksanakan pelbagai projek TMK dengan
pembekalan komputer sebagai aktiviti utama penyediaan infrastruktur TMK. Namun
terdapat isu dan masalah yang menjejaskan usaha penggunaan TMK dalam proses
pengajaran dan pembelajaran (PdP). Antara masalah tersebut adalah berkaitan dengan
pembekalan komputer yang tidak seimbang antara sekolah bandar dan luar bandar.
Selain itu, perisian komputer untuk PdP yang sesuai sukar diperoleh, latihan dalam
perkhidmatan untuk guru mengendalikan sistem komputer di sekolah yang kurang
berkesan, penyelenggaraan komputer yang kurang memuaskan di sekolah dan bilangan
guru terlatih dalam TMK yang belum mencukupi. Oleh itu, isu TMK menjadi cabaran
kepada semua pihak.

4) Mentaliti Yang Lemah


Penggunaan teknologi maklumat dalam bidang pendidikan bukanlah sesuatu yang
baharu, malah telah lama diperkenalkan di negara-negara maju seperti Amerika dan
Eropah sejak awal 60an lagi. Malaysia tidak ketinggalan dalam menikmati arus
pembangunan berasaskan komputer ini. Dalam konteks pendidikan sains, ia bukan
hanya mampu membantu tugas-tugas pengurusan dan pentadbiran, malah
berpotensi sebagai alat untuk mengayakan lagi persekitaran pengajaran dan
pembelajaran. Konsep pembelajaran berasaskan peralatan teknologi komunikasi
khususnya internet dianggap semakin popular dan penting untuk meningkatkan
lagi tahap pencapaian seseorang pelajar di dalam pelajarannya. Pelbagai pendekatan
telah diambil oleh pihak sekolah dan intitusi untuk memastikan ianya dapat
diaplikasikan pada sistem pendidikan ke arah kecemerlangan selaras dengan
perancangan yang terkandung dalam dokumen Pelan Induk Pembangunan
Pendidikan (2001–2010) Kementerian Pendidikan Malaysia. Penggunaan komputer
dalam proses P&P yang melibatkan aplikasi seperti internet dapat membantu
pengurusan dan pembelajaran di dalam dan luar bilik darjah yang secara
langsung melibatkan pendidik, pelajar, ibu bapa dan ahli masyarakat yang
prihatin.

Dasar Kementerian Pendidikan Malaysia juga adalah untuk memastikan semua


pelajar celik ICT, mengutamakan peranan dan fungsi ICT dalam pendidikan dan
menggalakkan penggunaan ICT bagi meningkatkan produktiviti, keberkesanan sistem
pengurusan dan yang penting dapat mengaplikasikan ICT ke arah
kecemerlangan pendidikan negara bertaraf dunia. Malah tahap kesedaran terhadap
kepentingan pengintegrasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) ini sangat
lemah dalam semua kalangan. Hal ini disebabkan oleh Penguasaan pengetahuan
teknologi maklumat dan komunikasi merupakan prasyarat bagi seseorang untuk
menguasai lebih banyak ilmu pengetahuan pada zaman globalisasi ini. Semua
pihak perlulah mempunyai pengetahuan yang baik dalam TMK bagi melaksanakan
tugas-tugas peribadi atau pengurusan dan sebagai satu kelebihan untuk tujuan
pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Kesedaran terhadap TMK perlunya
peningkatan pengetahuan di dalam bidang tertentu merupakan pemangkin utama
yang membantu mempercepatkan lagi proses pemantapan kepada tenaga pengajar
dan juga pelajar dengan kemahiran tambahan.

5) Kos Yang Tinggi

Kos Yang Tinggi untuk mendapatkan peralatan dan perisian komputer masih lagi tinggi
walaupun dijangkakan akan menurun. Kebimbangan dengan perkembangan pesat
teknologi maklumat, syarikat-syarikat atau orang perseorangan sentiasa mengeluarkan
peralatan dan perisian baru yang berharga tinggi. Kerja-kerja penyelidikan selalunya
memakan masa yang panjang. Oleh itu kos yang tinggi diperlukan dari segi
penyelenggaraan sistem, tenaga kerja, peralatan-peralatan bantuan dan terutamanya
sekali perkakasan yang diperlukan. Disebabkan bidang teknologi maklumat dalam
pendidikan masih baru dan tinggi permintaannya, maka institusi-institusi pengajian
bertindak menaikkan yuran untuk mengikuti kursus-kursus tersebut. Hal ini
menyebabkan pelajar-pelajar perlu memiliki komputer sendiri untuk mengelakkan
persaingan di makmal-makmal di institusi pengajian.

Selain itu, kekurangan khidmat sokongan untuk membekalkan dan menyelenggara


komputer di sekolah mahupun di intitusi memerlukan kos yang tinggi. Disebabkan
kekurangan kakitangan sokongan yang boleh melaksanakan kerja-kerja
penyelenggaraan komputer menyebabkan banyak komputer yang mengalami
kerosakkan dibiarkan begitu sahaja tanpa dibaik pulih.
CADANGAN

Sebagaimana kita maklumi, ICT ini banyak memberi sumbangan kepada Negara
samaada dari banyak aspek seperti politik, ekonomi mahupun sosial.Ini diantara sebab
penggunaan ICT di negara kita semakin bertambah dan berkembang dengan pesat.
Pertambahan penggunaan ICT in secara tidak langsung telah mewujudkan jurang ICT
di kalangan masyarakat dan hal ini turut memberi kesan dalam sektor pendidikan di
negara kita

Kemudahan dan bekalan di semua sekolah yang disediakan yang berbagai jenis
mempunyai hubungan yang tersendiri dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang
dijalankan di sekolah. Selain itu, dengan menyediakan kemudahan dan bekalan yang
adil dan sewajarnya di semua sekolah terutamanya sekolah di pedalaman. Bantuan
Khas Awal Persekolahan RM100 antara bantuan yang diberikan oleh kerajaan bagi
membantu mengurangkan beban ibu bapa. Antara kemudahannya ialah seperti
kemudahan asrama, kemudahan peranti elektronik, capaian internet yang pantas dan
tenaga pengajar yang mencukupi diharap dapat membendung jurang pendidikan. Ini
dapat meringankan sedikit beban yang ditanggung oleh mereka.

Sebagaimana kita maklumi, ICT ini banyak memberi sumbangan kepada Negara
samaada dari banyak aspek seperti politik, ekonomi mahupun sosial.Ini diantara sebab
penggunaan ICT di negara kita semakin bertambah dan berkembang dengan pesat.
Pertambahan penggunaan ICT in secara tidak langsung telah mewujudkan jurang ICT
di kalangan masyarakat dan hal ini turut memberi kesan dalam sektor pendidikan di
negara kita.

Antara langkah-langkah yang boleh dilakukan adalah dengan mempergiatkan lagi


kempen kesedaran dalam penggunaan ICT terutamanya luar bandar, kawasan
pendalaman dan perkampungan orang asli. Selain dapat memberi kesedaran tetang
penggunaan ICT, ini juga dapat menyampaikan maklumat berkenaan kepentingannya
dan faedah penggunaan ICT. Antara program-program yang telah dijalankan oleh
kerajaan ialah E-komuniti Malaysia dimana ia menyediakan bahan digital dari setiap
kawasan bagi menggalakkan penggunaan digital dalam kalangan masyarakat.

Kerajaan juga harus memainkan peranan dengan menyediakan lebih banyak dan
pelbagai kemudahan dalam bidang ICT di setiap sekolah di seluruh Malaysia tanpa
mengambil kira jarak, kawasan atau daerah/ negeri, dan juga jenis sekolah. Kerajaan
dalam usaha meningkatkan kemudahan ICT diseluruh sekolah bagi memberi
pendidikan kepada para pelajar tentang penggunaan ICT ini. Tambahan juga, bahan-
bahan dan peralatan ICT yang telah disediakan di sekolah ini harus dimanfaatkan
sepenuhnya oleh semua warga sekolah khususnya pendidik dan pelajar.

Pendekatan lain yang berkesan dalam meningkatkan penggunaan digital disekolah


dalam mengurangkan jurang ICT adalah dengan memberikan latihan serta bengkel
kemahiran kepada guru-guru di setiap sekolah. Dalam skop bengkel kemahiran
tersebut, warg pendidik harus diberi penekanan dalam penggunaan ICT. Bengkel ini
juga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan para pendidik dan 1003 bengkel in perlu
dilakukan secara berkala dan berterusan bagi membantu guru guru menjadi lebih “up-
to-date” di dalam penggunaan ICT. Ini kerana, ICT mempunyai kitaran penggunaan
yang singkat dimana ia sering ditambahbaik dari masa ke semasa untuk memudahkan
proses manusia menggunakannya.

Dalam mereka membentuk PdP dengan mempelbagaikan medium secara dalam talian,
tidak kira sama ada ia direka bentuk menjurus kepada aktiviti segerak atau tak segerak,
pendidik perlu memahami apa bentuk interaksi yang boleh dilakukan, dengan melihat
kepada fungsi yang boleh digunakan pada mana-mana pelantar atau aplikasi yang
dipilih. Di dalam normal baharu yang bukan sahaja perlu difahami dan diterima
pendidik, bahkan mereka perlu melihatnya sebagai satu peluang untuk mengembangkan
potensi mereka sebagai pendidik yang lebih berdaya kreatif dan mampu mendepani
pelbagai cabaran.
Akhir sekali,dengan pembelajaran atas talian yang berasaskan konsep dan prinsip
pelajar boleh menentukan apakah yang perlu dipelajari, mencari bahan yang telah guru
atau pensyarah letak di platform pembelajaran maya seperti Google Classroom dan e-
learning universiti, kemudian menyusun masa sendiri untuk meneliti bahan tersebut
kemudian menyelesaikannya. Pelajar perlu belajar menyusun masa dan keutamaan,
bahan mana yang perlu dipelajari dan diselesaikan terlebih dahulu, yang mana
kemudian. Pelajar tidak boleh lagi menggunakan set pemikiran dahulu iaitu menunggu
cikgu atau pensyarah untuk bercakap atau berkuliah baharu mula belajar.

KESIMPULAN

Teknologi komunikasi maklumat merupakan teknologi yang dicipta oleh manusia untuk
kemudahan hidup mereka. Sebagai alat, ia tidak boleh mengambil alih peranan seorang
pekerja, seorang majikan, seorang pemimpin dan sebagainya. Ini adalah kerana
manusia mempunyai juzuk-juzuk lain dalam dirinya yang juga perlu dibangunkan.
Juzuk-juzuk ini termasuk roh, qulb, nafs, akal dan juga jasad yang fizikal. Memang kita
memerlukan teknologi untuk menjana pembangunan diri, negara dan tamadun kita.
Tetapi pembangunan teknologi ini pastinya mempunyai mempunyai matlamat
tersendiri dalam mencipta teknologi ini.

Matlamat yang disampaikan oleh orang lain, terutamanya yang datang dari
Barat tidak terlepas daripada nilai, falsafah, dan versi Barat yang disampaikan melalui
semua media yang ada termasuk teknologi komunikasi maklumat. Pengguna teknologi
komunikasi maklumat perlulah membekalkan dirinya dengan nilai, falsafah, dan versi
yang betul terhadap maklumat yang ingin diperolehi itu. Ini tidak bererti kita perlu
menolak segala-galanya dari Barat, kerana menurut perspektif Islam, Rasulullah S.A.W
mengajar kepada kita agar mempelajari ilmu dari segala sumber termasuk sumber yang
didatangkan daripada orang China sendiri yang pada waktu itu mempunyai nilai,
falsafah dan versi yang tersendiri terhadap alam. Kesediaan dan kemampuan umat
Islam untuk berinteraksi dan kritikal,di samping mempunyai nilai murni yang tinggi
memungkinkan teknologi dimanfaatkan sepenuhnya.

Sewajarnya kita sebagai pengguna yang bijak perlu bersikap proaktif apabila
berhadapan dengan teknologi ini dan memanfaatkan sepenuhnya kehadiran teknologi
ini untuk mengetengahkan pemikiran dan risalah yang dapat kita gunakan untuk
membangunkan umat ini.
RUJUKAN

Paelani Setia. (2020, July 4). Memahami Masyarakat Digital: Ciri dan Tingkatan

Halaman 1 - Kompasiana.com. Retrieved January 7, 2022, from KOMPASIANA

website:

https://www.kompasiana.com/setiapaelani2324484/5f002533d541df13000d1522/mema

hami-masyarakat-digital-ciri-dan-tingkatan

‌Pushpah Mugesh. (2015). Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx.


Retrieved January 7, 2022, from Slideshare.net website:
https://www.slideshare.net/pushpahmugesh/kepentingan-
etikadalampengurusanpendidikandocx

‌Mulia, M. (2021, January 23). Cabaran pendidikan dalam talian - Realiti atau fantasi? -
Utusan Digital. Retrieved January 7, 2022, from Utusan Digital website:
https://www.utusan.com.my/berita/2021/01/cabaran-pendidikan-dalam-talian-realiti-
atau-fantasi/

You might also like