You are on page 1of 9

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 12, No. 1 Juli 2020, pp.

190-196
ISSN: 2301-8879
E-ISSN: 2599-1809
Available Online At: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna

PENGARUH EDUKASI PASAR MODAL TERHADAP PERSEPSI


RISIKO DAN MINAT BERINVESTASI MASYARAKAT

Made Pratiwi Dewi, Ni Made Tamansari, Ni Made Santini


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
Email: pratiwidewi_88@yahoo.com

Abstract
The majority of our society is not yet aware of the benefits of investing. They emphasize more importance to support life now
without understanding the future. In Indonesia, based on data as of December 2018, only around 1,617,367 million were
approved as independent shareholders in the Indonesian Central Securities Depository. The ratio is not even up to 0.5 percent
of the total population of Indonesia. Market information and market knowledge are the main things. Today many countries
agree to investment plans that want to increase domestic and international investment. This study aims to reveal the effect of
capital market education on risk perceptions and community investment interests. Researchers want to look at the factors that
influence the interest of investing in the community who incidentally do not have experience in investing in the stock market
capital. This study uses primary data that is a questionnaire collected from participants, using a quasi-experimental technique
in which participants are people who take part in voluntary capital market school activities at the Indonesian Stock Exchange
KP Denpasar. The method of processing data uses path analysis. The results of this study capital market education has a
positive influence on people's perceptions of interest and investment interest. While the perception does not have an interest
in the interests of investing in the community.
Keywords: Investment knowledge, Investment interests, Risk perception, Capital market schools.

Abstrak
Mayoritas masyarakat kita belum menyadari manfaat dari berinvestasi. Mereka cenderung lebih mementingkan untuk
menjalani hidup sekarang tanpa memikirkan masa depan. Di Indonesia, berdasarkan data per Desember 2018, tercatat hanya
sekitar 1.617.367 juta penduduk yang terdaftar sebagai pemegang saham independen di Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Rasionya bahkan tidak sampai 0,5 persen dari total penduduk Indonesia. Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang pasar
modal menjadi hal utama kurang majunya pasar modal Indonesia. Sekarang ini banyak negara menerapkan kebijaksanaan
yang bertujuan meningkatkan investasi baik domestik maupun modal asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
pengaruh edukasi pasar modal terhadap persepsi risiko dan minat berinvestasi masyarakat. Peneliti ingin melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi minat berinvestasi masyarakat yang notabene belum memiliki experience dalam berinvestasi saham di
pasar modal. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner yang dikumpulkan dari partisipan, dengan menggunakan
teknik kuasi eksperimen dimana partisipan adalah masyarakat yang mengikuti kegiatan sekolah pasar modal secara sukarela
di Bursa Efek Indonesia KP Denpasar. Metode pengolahan data menggunakan path analysis. Hasil dari penelitian ini edukasi
pasar modal memberikan pengaruh positif terhadap persepsi risiko dan minat berinvestasi masyarakat. Sedangkan persepsi
risiko tidak memiliki pengaruh terhadap minat berinvestasi masyarakat.
Kata kunci: Pengetahuan investasi, Minat investasi, Persepsi Risiko, Sekolah pasar modal.

I. PENDAHULUAN tersebut baru akan menggunakan uang tersebut


Investasi adalah salah satu instrumen untuk kepentingan investasi ketika ia memiliki
pembangunan yang dibutuhkan oleh suatu minat untuk menyalurkannya ke instrumen
bangsa untuk meningkatkkan kesejahteraan investas. Namun ketika investasi dianggap
masyarakatnya, termasuk bangsa Indonesia. sebagai sebuah kebutuhan, maka pada saat
Ada dua paradigma mengenai investasi seseorang memiliki kelebihan uang akan
masyarakat (Mumtaz, 2010), yaitu (1) investasi langsung digunakan untuk kepentingan
dianggap sebagai sebuah keinginan, dan (2) investasi dibandingkan untuk ditabung.
investasi dianggap sebagai sebuah kebutuhan. Mayoritas masyarakat kita belum menyadari
Pada saat investasi dianggap sebagai sebuah manfaat dari berinvestasi. Mereka cenderung
keinginan, hal ini terjadi saat seseorang lebih mementingkan untuk menjalani hidup
memiliki kelebihan uang, maka uang tersebut sekarang tanpa memikirkan masa depan. Inflasi
akan disimpan sebagai tabungan daripada adalah salah satu faktor yang membuat
digunakan untuk berinvestasi. Pemilik uang seseorang membutuhkan investasi.

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 1 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 75
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

Banyaknya perusahaan dapat menjadi tanpa diikuti dengan kesadaran akan investasi.
salah satu faktor yang mendorong jumlah orang Di Indonesia, berdasarkan data per Desember
ingin berinvestasi, terutama saham di pasar 2018, tercatat hanya sekitar 1.617.367 juta
modal. Data yang diperoleh dari Bursa Efek penduduk yang terdaftar sebagai pemegang
Indonesia (www.idx.co.id) per Desember 2018, saham independen di Kustodian Sentral Efek
tercatat 619 perusahaan yang sudah go public. Indonesia. Rasionya bahkan tidak sampai 0,5
Dan program terbaru yang dikeluarkan oleh persen dari total penduduk Indonesia.
Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015 yaitu Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang
“Yuk Nabung Saham” dan pendirian galeri pasar modal menjadi hal utama kurang majunya
investasi di Universitas-universitas di seluruh pasar modal Indonesia, seperti yang terlihat
Indonesia tidak akan berpengaruh signifikan pada Gambar 1.
terhadap pertambahan jumlah investor, jika
Gambar 1
Grafik Pertumbuhan Total Jumlah SID (2012 – 26 Desember 2018)

Sumber: www.ksei.co.id , 2018


Gambar 2
Sebaran Investor Domestik di Indonesia
(per 26 Desember 2018)

Sumber: www.ksei.co.id , 2018

Untuk sebaran investor di wilayah Pasar Modal (SPM) yang menyasar masyarakat
Indonesia yang menduduki urutan pertama sebagai salah satu calon investor. Preferensi
yaitu di pulau Jawa (73,50%) sedangkan urutan investor dalam investasi erat kaitannya dengan
paling akhir adalah pulau Maluku dan Papua pertimbangan terhadap return dan risiko
(1,18%). Untuk wilayah Bali, NTT dan NTB investasi. Setiap investor memiliki kemampuan
sekitar 2,87% dari total penduduk yang menjadi menanggung risiko yang berbeda-beda, namun
investor. Hal ini membuat timbul pertanyaan mereka mengharapkan return yang sesuai.
apa yang membuat begitu rendahnya minat Hanya mempertimbangkan faktor return saja
berinvestasi masyarakat khususnya di pulau tidaklah cukup. Investor juga harus
Bali dan cara apa yang perlu dilakukan agar mempertimbangkan faktor risiko karena
minat tersebut dapat meningkat. pertimbangan suatu investasi merupakan trade-
Salah satu cara untuk memberikan off dari kedua faktor tersebut. Return dan risiko
edukasi tentang investasi pasar modal ke mempunyai hubungan yang positif, semakin
generasi muda yaitu dengan program Sekolah besar risiko yang harus ditanggung, semakin
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 76
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

besar return yang harus dikompensasikan pelatihan dan seminar tentang investasi di pasar
(Jogiyanto, 2010). modal, menerima dengan baik penawaran
Berbagai macam faktor dapat investasi di pasar modal, dan pada akhirnya
mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan investasi di pasar modal.
berinvestasi, baik faktor eksternal seperti
pelatihan pasar modal dengan mengikuti Minat Investasi di Pasar Modal
Sekolah Pasar Modal (SPM) maupun faktor Menurut Winkel (1983), minat
internal seperti persepsi mengenai risiko. merupakan kecenderungan yang menetap
Penelitian yang menguji hubungan faktor- dalam subjek untuk merasa senang dan tertarik
faktor tersbut terhadap kepemilikan saham pada bidang atau hal tertentu dan merasa
banyak ditemukan di luar negeri (Shum & Faig, senang berkecimpung dalam bidang itu,
2005; Cardak & Wilkins, 2009; Yamishita, sedangkan menurut Hurlock (1999), minat
2003). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan seseorang dapat ditumbuhkan dengan
untuk mengevaluasi pengaruh Edukasi Pasar memberikan kesempatan bagi orang tersebut
Modal terhadap persepsi risiko dan minat untuk belajar mengenai hal yang dia inginkan.
berinvestasi masyarakat. Penelitian ini Minat menurut Stiggins (1994) adalah salah
dilakukan di Bursa Efek Indonesia KP satu dimensi dalam aspek afektif yang memiliki
Denpasar dengan mengajak masyarakat peran besar dalam kehidupan seseorang.
setempat yang mau ikut secara sukarela untuk Dimensi afektif ini mencakup beberapa hal
mengikuti Sekolah Pasar Modal sehingga dapat diantaranya yaitu: 1) berhubungan dengan
diketahui bagaimana pengaruh terhadap perasaan mengenai obyek berbeda, 2) perasaan-
persepsi risiko dan minat berinvestasi perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai
masyarakat di pasar modal. Masyarakat sebagai dari titik netral ke titik yang berlawanan, tidak
partisipan nantinya setelah selesai mengikuti positif dan tidak negatif, 3) berbagai perasaan
Sekolah Pasar Modal akan diberikan kuisioner yang memiliki intensitas berbeda, dari lemah,
terkait dengan variabel penelitian. Pengujian sedang, hingga kuat. Widyastuti, dkk (2004)
dari hasil kuisioner tersebut akan diuji dengan minat merupakan keinginan yang didorong oleh
mengunakan path analysis, sehingga dapat suatu keinginan setelah melihat, mengamati
diketahui apakah persepsi risiko akan dan membandingkan serta mempertimbangkan
memperlemah atau memperkuat pengaruh dari dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat
edukasi pasar modal terhadap minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang
berinvestasi. direncanakan seseorang untuk melakukan
sesuatu (Tengker dan Morasa, 2007). Dari
II. TINJAUAN PUSTAKA definisi-definisi tersebut, maka dapat
Theory of Planned Behavior / Theory of disimpulkan bahwa minat merupakan salah satu
Reasoned Action dari dimensi dalam aspek afektif yang dapat
Pada Theory of Planned Behavior ini menyebabkan seseorang memiliki intensitas
juga dijelaskan bahwa niat berperilaku atau kecenderungan kesukaan yang berbeda
(behavioral intention) tidak hanya dipengaruhi anatara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya
oleh sikap terhadap perilaku (attitude towards setelah melihat, mengamati dan
behavior) dan norma subyektif (subjective membandingkan serta mempertimbangkan
norm), tetapi juga dipengaruhi oleh kontrol dengan kebutuhannya disertai dengan upaya
keperilakuan yang dirasakan (perceived yang direncanakan dan perasaan senang.
behavioral control). Kontrol keperilakuan
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan Persepsi Risiko
perkiraan seseorang mengenai sulit atau Persepsi adalah bagaimana cara
tidaknya untuk melakukan perilaku tertentu seseorang melihat dan menginterpretasikan
(Azwar, 2003). Karenanya niat berperilaku suatu keadaan atau peristiwa, sebagian besar
dapat menunjukkan perilaku yang akan seseorang akan bertindak berdasarkan pada
dilakukan oleh seseorang. Hal ini dapat persepsi dan mengabaikan pada kenyataan yang
menjelaskan apabila seorang yang memiliki sebenarnya (Lubis, 2010). Jadi persepsi risiko
minat berinvestasi di pasar modal maka dia merupakan cara pandang seseorang dalam
akan cenderung melakukan tindakan-tindakan menilai kerugian yang akan dialami dalam
untuk dapat mencapai keinginannya melakukan investasi. Untuk itu dalam
berinvestasi. Misalkan saja dengan mengikuti berinvestasi seorang investor tidak boleh
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 77
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

mengambil keputusan hanya berdasarkan pada (Efferin, 2006). Halim (2005) mengungkapkan
persepsi orang lain tetapi harus berdasarkan bahwa untuk melakukan investasi di pasar
analisis yang benar – benar tepat agar terhindar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,
dari risiko kerugian yang tinggi. Yuwono pengalaman serta naluri bisnis untuk
(2011) menemukan persepsi terhadap risiko menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli.
adalah salah satu faktor yang paling Pengetahuan yang memadai sangat diperlukan
memengaruhi minat investasi. Risiko dalam untuk menghindari terjadinya kerugian saat
konteks portofolio (diversifikasi) menurut berinvestasi di pasar modal, seperti pada
Halim (2005) dapat dibedakan menjadi dua, instrumen investasi saham.
yaitu : Risiko sistematis (systematic risk) H1 : Edukasi Pasar Modal berpengaruh
merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan positif dan signifikan terhadap Persepsi
dengan melakukan diversifikasi, karena Risiko
fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-
faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar Pengaruh Edukasi Pasar Modal terhadap
secara keseluruhan. Risiko tidak sistematis Minat Berinvestasi
(unsystematic risk) merupakan risiko yang Menurut Dahan (2011) pembelajaran
dapat dihilangkan dengan melakukan merupakan hasil dari pengalaman. Banyak
diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam pengalaman yang didapatkan setelah mengikuti
satu perusahaan atau industri tertentu. pelatihan pasar modal yang bisa dijadikan
sebagai bahan pembelajaran dan bisa
Edukasi Pasar Modal menumbuhkan minat berinvestasi. Tandio dan
Edukasi pasar modal adalah memberikan Widanaputra (2016) mengemukakan bahwa
pengetahuan dasar tentang invetasi di pasar pelatihan pasar modal merupakan bentuk
modal. Pengetahuan investasi adalah pembelajaran bagi individu mengenai pasar
pengetahuan dasar yang dimiliki untuk modal yang kemudian akan menumbuhkan
melakukan investasi. Ukuran variabel yang minat bagi individu tersebut.
digunakan untuk pengetahuan investasi adalah H2 : Edukasi Pasar Modal berpengaruh
pemahaman tentang kondisi berinvestasi dan positif dan signifikan terhadap Minat
pengetahuan dasar penilaian saham. Berinvestasi.
Pengetahuan akan hal tersebut akan
memudahkan seseorang untuk mengambil Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Minat
keputusan berinvestasi, karena pengetahuan Berinvestasi
merupakan dasar pembentukan sebuah Investasi di pasar modal tidak dapat
kekuatan bagi seseorang untuk mampu dipisahkan antara return dan tingkat risiko
melakukan sesuatu yang diinginkannya karena semakin tinggi return yang akan
(Efferin, 2006). Hal ini sebagaimana yang diperoleh (high risk return) dalam investasi
diungkapkan oleh Halim (2005) bahwa untuk maka risiko yang dihadapi juga akan semakin
melakukan investasi di pasar modal diperlukan tinggi (Sharpe dkk, 2005). Persepsi risiko
pengetahuan yang cukup, pengalaman serta merupakan cara pandang seseorang dalam
naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek menilai kerugian yang akan dialami dalam
mana yang akan dibeli. Pengetahuan yang melakukan investasi.
memadai sangat diperlukan untuk menghindari H3 : Persepsi Risiko berpengaruh positif dan
terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar signifikan terhadap Minat Berinvestasi.
modal, seperti pada instrumen investasi saham.
III. METODE PENELITIAN
Pengaruh Edukasi Pasar Modal terhadap Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek
Persepsi Risiko Indonesia KP Denpasar yang bertempat di Jalan
Edukasi pasar modal adalah memberikan Cok Agung Tresna, Renon. Yang menjadi
pengetahuan dasar tentang invetasi di pasar objek penelitian adalah masyarakat di Denpasar
modal. Pengetahuan akan hal tersebut akan yang dengan sukarela mengikuti sekolah pasar
memudahkan seseorang untuk mengambil modal untuk edukasi pengetahuan tentang pasar
keputusan berinvestasi, karena pengetahuan modal, persepsi terhadap risiko, dan minat
merupakan dasar pembentukan sebuah berinvestasi di pasar modal terutama pada
kekuatan bagi seseorang untuk mampu instrumen saham. Penelitian ini menggunakan
melakukan sesuatu yang diinginkannya data primer yaitu data kuisioner yang
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 78
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

dikumpulkan dari partisipan, dengan dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia KP


menggunakan teknik kuasi eksperimen dimana Denpasar untuk mengetahui persepsi terhadap
partisipan adalah 100 orang yang bersedia risiko dan minat berinvestasi.
mengikuti sekolah pasar modal yang
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel INDIKATOR INSTRUMEN SUMBER
Pengetahuan dasar 1. Sebagai calon investor, pengetahuan dasar
penilaian saham tentang investasi sangat penting
2. Sekolah pasar modal membantu investor untuk
menambah pengetahuan investasi
3. Pemahaman tentang pengetahuan dasar investasi
Edukasi Pasar wajib dikuasai sebelum melakukan investasi Kusmawati
Modal (X) Pengetahuan 4. Saya menanamkan investasi pada perusahaan (2011)
pemgembalian yang memberikan return cukup tinggi
investasi 5. Saya melakukan analisis perhitungan sebelum
memilih perusahaan untuk diinvestasikan
6. Saya menanamkan investasi dengan harapan
mendapatkan keuntungan
Keinginan untuk 1. Saya membaca buku panduan langkah-langkah
mencari tahu berinvestasi sebelum memulai investasi
tentang jenis suatu 2. Saya melihat berita mengenai investasi di
invetasi berbagai media sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan
3. Sebelum saya berinvestasi, saya mencari tahu
terlebih dahulu informasi mengenai kelebihan
dan kekurangan dari jenis investasi yang akan
saya ambil
Mau meluangkan 4. Mengikuti pelatihan atau seminar investasi
waktu untuk merupakan cara sata dalam meluangkan waktu
Minat mempelajari lebih untuk meningkatkan motivasi berinvestasi Kusmawati
Berinvetasi (Z) jauh tentang 5. Membaca artikel mengenai investasi merupakan (2011)
investasi cara saya meluangkan waktu untuk
meningkatkan motivasi berinvestasi
Serta mencoba 6. Tokoh inspirasi seperti Warren Buffet membuat
berinvestasi saya berkeingginan untuk mencoba berinvestasi
7. Ketentuan modal minimal Rp. 100.000,- untuk
membuka account di beberapa perusahaan
sekuritas membuat saya berminat untuk
berinvestasi
8. Saya tertarik berinvestasi di pasar modal karena
berbagai informasi mearik mengenai kelebihan
dari jenis investasi yang di tawarkan
Persepsi Risiko Tingkat Risiko 1. Mengukur Risiko membatu investor dalam
(Y) meminimalisir terjadinya kerugian
2. Besarnya keuntungan yang diperoleh sebanding
dengan risiko yang akan ditanggung
3. Saya memilih investasi dengan tingkat risiko Kusmawati
rendah (2011),
4. Investasi dengan tingkat risiko tinggi namun Oktiana
return nya juga tinggi merupakan tantangan (2018)
menarik bagi saya
Psikological Risk 5. Kerugian yang saya derita akibat investasi
membuat saya frustasi dan putus asa
6. Investasi di pasar modal akan banyak menyita
waktu
Sumber: Data Diolah, 2019

Teknik analisis data yang oleh koefisien jalur pada setiap diagram
digunakan adalah Analisis Jalur (Path jalur dari hubungan kausal antar variable
Analysis). Teknik analis jalur ini akan X1, X2, dan X3, terhadap Y serta dampaknya
digunakan dalam menguji besarnya terhadap Z. Analisis korelasi dan regresi
sumbangan (kontribusi) yang ditunjukan yang merupakan dasar dari perhitungan

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 79
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

koefisien jalur. Kemudian dalam berupa software dengan program SPSS.


perhitunngan digunakan jasa komputer (Ridwan dan Engkos, 2008).

Gambar 3
Diagram Jalur Mengenai Hubungan Edukasi Pasar Modal,
Persepsi Risiko dan Minat Berinvestasi

Persepsi Risiko
b1 (Y) b3

Edukasi Pasar b2 Minat


Modal Berinvestasi
(X) (Z)

Sumber: Data diolah, 2019

IV. HASIL PENELITIAN DAN Hasil uji sub struktur I dan hasil uji sub
PEMBAHASAN struktur II pengaruh Edukasi pasar modal,
Hasil Uji Sub Struktur I dan Sub Struktur II Persepsi risiko serta Minat berinvestasi dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Hasil Uji Sub Struktur I dan Hasil Uji Sub Struktur II
Pengaruh Edukasi Pasar Modal, Persepsi Risiko, serta Minat Berinvestasi
Hubungan Standardized Standar t P. Value/Sig Keterangan
Coefficients Eror (SE)
X®Y 0,396 0,079 4,269 0,000 Signifikan
X®Z 0,434 0,126 4,492 0,000 Signifikan
Y®Z 0,109 0,148 1,128 0,281 Tidak
Signifikan
Sumber: Data diolah (2019), Lampiran 1
Keterangan: Tabel 2 dapat dijelaskan terdapat dua jalur yang
X = Edukasi pasar modal menunjukan pengaruh signifikan yaitu Edukasi
Y = Persepsi risiko pasar modal terhadap persepsi risiko dan
Z = Minat berinvestasi Edukasi pasar modal terhadap minat
a = 5% atau 0,05 berinvestasi. Sedangkan satu jalur memiliki
P.value £ a = signifikan dan P.value > a = tidak pengaruh tidak signifikan yaitu persepsi risiko
signifikan terhadap minat berinvestasi.

Analisis Efek Langsung, Efek Tidak Langsung dan Efek Total


Tabel 3
Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total
Edukasi Pasar Modal, Persepsi Risiko dan Minat Berinvestasi
Tipe Pengaruh Variabel Standardized Coefficients
Pengaruh Langsung Edukasi pasar modal (X) ® 0,396 (b1)
Persepsi risiko (Y)
Edukasi pasar modal (X) ® 0,434 (b2)
Minat berinvestasi (Z)
0,109 (b3)

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 80
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

Persepsi risiko (Y) ® Minat


berinvestasi (Z)
Pengaruh Tidak Langsung Edukasi pasar modal (X) ® (0,396 x 0,109) = 0,043
Minat berinvestasi (Z)
Pengaruh Total Edukasi pasar modal (X) ® 0,434 + 0,043 = 0,477
Minat berinvestasi (Z)
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui modal, seperti pada instrumen investasi saham.
bahwa pengaruh langsung, pengaruh tidak Perlu disadari bahwa dalam berinvestasi di
langsung, dan pengaruh total Edukasi pasar pasar modal ada pedoman tentang risiko yang
modal (X) terhadap Minat berinvestasi (Z). harus dipahami oleh investor yaitu high risk
Pengaruh langsung dari masing-masing high return, semakin tinggi investor
variabel yaitu Edukasi pasar modal (X) menginginkan keuntungan maka semakin
terhadap Persepsi risiko (Y) adalah 0,396 yang tinggi risiko yang dihadapi. Risiko tidak dapat
menunjukan pengaruh positif. Pengaruh dihilangkan tapi dapat diminimalisir dengan
langsung variabel Edukasi pasar modal (X) adanya pemahaman tentang pengetahuan
terhadap Minat berinvestasi (Z) adalah 0,434 berinvestasi. Sehingga semakin seorang
yang menunjukan pengaruh positif. Pengaruh investor memiliki pemahaman tentang
langsung variabel Persepsi risiko (Y) terhadap pengetahuan berinvestasi maka semakin positif
Minat berinvestasi (Z) adalah 0,109 yang persepsinya terhadap risiko. Hal ini dapat
menunjukan pengaruh positif. dilihat dari sebagian besar partisipan memiliki
Pengaruh tidak langsung variabel Edukasi pasar lebih dari 1 instrumen investasi yang mana
modal (X) terhadap Minat berinvestasi (Z) partisipan sudah melakukan diversifikasi untuk
diperoleh dari (b1 x b3) yaitu (0,396 x 0,109) = risiko berinvestasi.
0,043. Pengaruh total variabel Edukasi pasar Pengaruh Edukasi Pasar Modal terhadap
modal (X) terhadap Minat berinvestasi (Z) Minat Berinvestasi
sebesar 0,434 + 0,043 = 0,477. Edukasi pasar modal berpengaruh
positif signifikan terhadap minat berinvestasi.
Pembahasan Sebagian besar masyarakat sudah sering
Pengaruh Edukasi Pasar Modal terhadap mendengar investasi, khususnya yang
Persepsi Risiko bertemakan tentang keuangan, namun tidak
Edukasi pasar modal berpengaruh semua mengetahui cara berinvestasi di pasar
positif dan signifikan terhadap persepsi risiko. modal. Investasi merupakan suatu hal yang
Edukasi pasar modal dalam penelitian ini penting untuk menjaga nilai uang sehingga bisa
diberikan kepada partisipan melalui mengurangi ancaman inflasi. Karena
pelaksanaan Sekolah Pasar Modal yang kurangnya pengetahuan investor terhadap cara
dilakukan di Bursa Efek Indonesia KP berinvestasi yang benar, sehingga banyak
Denpasar dan bekerja sama dengan pihak BNI investor mengalami kegagalan dalam
Sekuritas. Edukasi pasar modal yang diberikan investasinya dan membuat pandangan bahwa
adalah pengetahuan dasar tentang invetasi di investasi di pasar modal memiliki risiko yang
pasar modal. Pengetahuan akan hal tersebut tinggi. Pelatihan mengenai pasar modal sangat
akan memudahkan seseorang untuk mengambil penting diketahui sebelum investor masuk
keputusan berinvestasi, karena pengetahuan kedalam lantai bursa. Pelatihan mengenai pasar
merupakan dasar pembentukan sebuah modal baik dari matakuliah yang diberikan,
kekuatan bagi seseorang untuk mampu seminar-seminar dan keikutsertaan dalam
melakukan sesuatu yang diinginkannya sekolah pasar modal merupakan bentuk
(Efferin, 2006). Hal ini sebagaimana yang pembelajaran bagi individu yang terlibat yang
diungkapkan oleh Halim (2005) bahwa untuk kemudian akan menumbuhkan minat bagi
melakukan investasi di pasar modal diperlukan individu tersebut. Menurut Dahan (2011)
pengetahuan yang cukup, pengalaman serta pembelajaran merupakan hasil dari
naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek pengalaman. Banyak pengalaman yang
mana yang akan dibeli. Pengetahuan yang didapatkan partisipan setelah mengikuti
memadai sangat diperlukan untuk menghindari pelatihan pasar modal yang bisa dijadikan
terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar sebagai bahan pembelajaran dan bisa

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 81
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

menumbuhkan minat berinvestasi yang dapat menanggung risiko yang tinggi. Dalam
terlihat partisipan mau membuka rekening dana penelitian ini latar belakang pendidikan,
nasabah (RDN) di BNI Sekuritas serta mau pekerjaan, serta usia dari partisipan menjadikan
memulai berinvestasi saham. Tandio dan persepsi risiko yang terbentuk dari masing-
Widanaputra (2016) mengemukakan bahwa masing partisipan berbeda-beda. Hasil
pelatihan pasar modal merupakan bentuk penelitian ini didukung oleh penelitian yang
pembelajaran bagi individu mengenai pasar dilakukan oleh Tandio dan Widanaputra (2016)
modal yang kemudian akan menumbuhkan menunjukkan hasil variabel persepsi risiko
minat bagi individu tersebut. tidak mempengaruhi minat berinvestasi
Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Minat mahasiswa.
Berinvestasi Pengaruh Edukasi Pasar Modal terhadap
Persepsi risiko berpengaruh positif dan Minat Berinvestasi dengan Persepsi Risiko
tidak signifikan terhadap minat berinvestasi. sebagai Variabel Intervening
Persepsi adalah bagaimana cara seseorang Edukasi pasar modal berpengaruh
melihat dan menginterpretasikan suatu keadaan positif dan signifikan terhadap persepsi risiko
atau peristiwa, sebagian besar seseorang akan yang berarti bahwa hipotesis 1 diterima.
bertindak berdasarkan pada persepsi dan Semakin memiliki pengetahuan tentang
mengabaikan pada kenyataan yang sebenarnya investasi pasar modal membuat partisipan
(Lubis, 2010). Jadi persepsi risiko merupakan memiliki persepsi yang positif terhadap risiko.
cara pandang seseorang dalam menilai kerugian Edukasi pasar modal berpengaruh positif
yang akan dialami dalam melakukan investasi. terhadap minat berinvestasi berarti bahwa
Untuk itu dalam berinvestasi seorang investor hipotesis 2 diterima. Edukasi pasar modal
tidak boleh mengambil keputusan hanya merupakan bentuk pembelajaran bagi
berdasarkan pada persepsi orang lain tetapi masyarakat mengenai pasar modal yang
harus berdasarkan analisis yang benar – benar kemudian akan menumbuhkan minat
tepat agar terhindar dari risiko kerugian yang berinvestasi bagi masyarakat. Hasil penelitian
tinggi. Dilansir dari www.logikabisnis.com tidak langsung edukasi pasar modal terhadap
mengenai prihal-prihal yang harus di pahami minat berinvestasi melalui persepsi risiko
dan dipertimbangkan seseorang sebelum memiliki arah yang positif tapi tidak signifikan,
berinvestasi diantaranya yakni memahami cara sehingga dalam penelitian ini persepsi risiko
kerja dan tujuan bisnis/investasi, memahami tidak terbukti peranannya sebagai variabel
risiko dan return yang diperoleh, mempelajari intervening. Seperti yang sudah dijelaskan
tentang bisnis perusahaan tempat berinvestasi, sebelumnya edukasi pasar modal yang
memilih perusahaan yang memiliki diberikan dalam penelitian ini hanya satu kali
fundamental bisnis yang kuat, jangka waktu saja dan latar belakang pendidikan, pekerjaan,
berinvestasi, mengalokasikan portofolio secara serta rentang usia yang berbeda dari partisipan
efsien, mempelajari tentang analisis saham baik menyebabkan terbentuknya persepsi risiko
teknikal maupun fundamental, bersikap tidak yang berbeda-beda.
terlalu agresif sehingga perlu adanya defensif,
disiplin dan jangan serakah. Dalam penelitian V. SIMPULAN DAN SARAN
ini partisipan hanya diberikan satu kali Berdasarkan hasil dan pembahasan
pelatihan dan disarankan untuk langsung diatas, maka penulis dapat mengambil
melakukan investasi di pasar modal, sehingga kesimpulan sebagai berikut:
belum dapat memperlihatkan persepsi yang 1. Edukasi pasar modal berpengaruh
positif akan risiko di pasar modal. Hal tersebut positif terhadap persepsi risiko.
dapat dilihat dalam jawaban kuisioner yang 2. Edukasi pasar modal berpengaruh
disebarkan masih ada partisipan yang frustasi positif terhadap minat berinvestasi
dan putus asa apabila megalami kerugian akibat masyarakat.
berinvestasi serta menggangap bahwa investasi 3. Persepsi risiko tidak memiliki
di pasar modal menyita banyak waktu. Pada pengaruh terhadap minat berinvestasi.
dasarnya tidak ada seorang pun yang menyukai Walaupun penelitian ini telah
risiko. Perbedaannya hanya pada seberapa menghasilkan temuan awal terhadap hubungan
besar setiap orang mampu menerima risiko. dari edukasi pasar modal, persepsi risiko dan
Ada yang hanya mampu menerima risiko minat berinvestasi yang mana hasil dari
rendah, namun ada juga yang mampu atau siap persepsi risiko yang tidak memliki pengaruh
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 82
Pengaruh Edukasi Pasar Modal Terhadap Persepsi Risiko Dan Minat Berinvestasi Masyarakat

terhadap minat berinvestasi masyarakat masih Modal dengan Pemahaman Investasi


bertentangan dengan teori dan beberapa hasil dan Usia sebagai Variabel Moderat.
penelitian terdahulu. Sehingga untuk penelitian Jurnal Ekonomi dan Informasi
selanjutnya perlu dilakukan pemilihan Akuntansi (Jenius), Vol. 1 No. 2, Mei
responden yang tidak terlalu random, waktu 2011. P: ISSN: 2302-514x. e:ISSN:
untuk melakukan edukasi yang lebih lama agar 2303-1018.
penyampaian materi-materi lebih detail serta Mumtaz, Fahmi. 2010. Investasi: Keinginan
untuk penelitian lebih lanjut dengan atau Kebutuhan?. Salemba Empat.
memasukan faktor-faktor lain seperti persepsi Jakarta.
akan return, self efficacy, dan lainnya. Bagi Oktiana Nur Sari. 2018. Pengaruh
lembaga Universitas Warmadewa dan Fakultas Pengetahuan, Keuntungan, Risiko dan
Ekonomi dan Bisnis Unwar dapat Modal Minimal terhadap Minat
melaksanakan Sekolah Pasar Modal secara Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar
mandiri melalui Galeri Investasi BEI Unwar. Modal. Istitut Agama Islam Negeri
Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA Tandio Timothius, A. A. G. P Widanaputra.
Ajzen, I. 1985. From intentions to actions: A 2016. Pengaruh Pelatihan Pasar Modal,
theory of planned behavior. In J. Kuhl Return, Persepsi Risiko, Gender, dan
& J. Beckman (Eds.). Kemajuan Teknologi pada Minat
Barber, B.M., Terrance Odean. 2011. The Berinvestasi Mahasiswa. E-Jurnal
Behavior of Individual Investors. Akuntansi Universitas Udayana. Vol.
Quarterly Journal of Economics. 16 September 2016: 2316-2341.
Barnea, Amir., et al. 2010. Nature or Nurture: Tengker, Victor S. G. Morasa Jenny. 2007.
What Determines Investor Behavior? Pengaruh Motivasi Karir Terhadap
Bartlett, J. E. II; Kotrlik, J.W., & Higgins, C. Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
2001. Organizational research: Mengikuti Pendidikan Profesi
Determining appropriate sample size Akuntansi (Ppak). Simposium Nasional
for survey research. Information Akuntansi. Manado.
Technology, Learning, and Shum, P., Faig M. 2005. What Explains
Performance Journal. Households Stock Holdings? Journal
Benzoni, L., Olena Chyruk. 2009. Investing of Banking and Finance, 30.
over the life cycle with long-run labor Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,
income risk. Federal Reserve Bank of Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Chicago. Economic Perspectives Alfabeta.
Journal, 29-43. Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered
Cardak, B. A. & Wilkins, R. 2009. The Classroom Assesment. Newyork:
Determinants of Households Risky Macmillan College Publishing
Asset Holdings: Australian Evidence Company.
On Background Risk and Other Yamishita, T. 2003. Owner-occupied housing
Factors. Journal of Banking and and investment in stocks: An Empirical
Finance, 33, 850-860. Test. Journal of Urban Economics, 53,
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis 220-237.
Multivariate dengan Program SPSS, Yuwono, R.S. 2011. Pengaruh Karakteristik
Edisi ke-4, Bagian Penerbit Universitas Investor Terhadap Besaran Minat
Diponegoro. Semarang. Investasi Saham di Pasar Modal.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Jakarta: Universitas Indonesia.
Salemba Empat, Jakarta. www.idx.co.id
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan www.ksei.co.id
Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta. www.logikabisnis.com
Hurlock, 1999. Psikologi Perkembangan :
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Edisi kelima (Terjemahan
oleh Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga.
Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 11, Nomor 2 2020 CC-BY-SA 4.0 License
Page 83

You might also like