Professional Documents
Culture Documents
10115-Article Text-46426-1-10-20200115
10115-Article Text-46426-1-10-20200115
KEMAMPUAN ADSORBSI ABU SEKAM PADI TERHADAP AIR DAN ASAM LEMAK
BEBAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM KOLOM ADSORBSI
[Adsorbtion Ability of Rice Husk Ash to Water and Free Fatty Acid of Virgin Coconut
OIil (VCO) in The Adsorption Column]
ABSTRACT
A research has been conducted on the adsorption ability of rice husk ash to water content and free
fatty acid of virgin coconut oil (VCO) in the adsorption column. The objective of this research is to get
the ratio of coarse VCO to rice husk ash adsorbent in the column that produces VCO with water
content, free fatty acid that meets SNI and yields VCO yield not less than 80%. This study used a
completely randomized factorial design (CRF design) with the effect of the amount of rice husk ash
adsorbent (5g, 10g, 15g, 20g, 25g) in in columns 2.5 and 3 inches. The result of research on column
2.5 inch of the lowest water content (0.2%) was found on the weight of rice husk ash 25g and free
fatty acid content on 25g ash husk ash was 0.1%. And at column 3.0 inch the lowest water content
was found on 25g ash husk ash 0.1%, and the lowest free fatty acid content on ash weight of rice
husk 25g was 0.2% and the best yield was 90%.
Keywords: free fatty acid, rice husk ash adsorbent, moisture content, Virgin Coconut Oil
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang kemampuan adsorbsi abu sekam padi terhadap kadar air dan
asam lemak bebas virgin coconut oil (VCO) dalam kolom adsorbsi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan rasio VCO kasar terhadap adsorben abu sekam padi dalam kolom yang menghasilkan
VCO dengan kadar air, asam lemak bebas yang memenuhi SNI dan menghasilkan rendemen VCO
tidak kurang dari 80%. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (RALF)
dengan perlakukan pengaruh jumlah adsorben abu sekam padi (5g, 10g, 15g, 20g, dan 25g) dalam
kolom berukuran 2,5 dan 3,0 inchi. Hasil penelitian pada kolom 2,5 inchi, kadar air terendah terdapat
pada berat abu sekam padi 25g yaitu 0,2%, dan kadar asam lemak bebas pada abu sekam padi 25g
yaitu 0,1 %, sedangkan pada kolom 3,0 inchi kadar air terendah terdapat pada abu sekam padi 25g
yaitu 0,1%, dan kadar asam lemak bebas terendah pada berat abu sekam padi 25g yaitu 0,2 % dan
rendemen terbaik 90%.
Kata kunci: asam lemak bebas, adsorben abu sekam padi, kadar air, Virgin Coconut Oil
minyak skala laboratorium relative lebih pengkajian untuk menurunkan kadar air
sederhana dibandingkan dengan skala maksimal 0,2%. Oleh karena itu perlu
industri (Wong dan Hartina, 2014). dilakukan kajian kearah tersebut.
Penurunan kadar air VCO yang Peneliti telah membuktikan adanya
diproduksi dengan skala industri dilakukan hubungan antara jumlah zat terserap
menggunakan metode Kromatografi dengan jumlah bahan penyerap
Kolom. Adsorben yang digunakan pada (adsorben). Jumlah penggunaan adsorben
umumnya adalah zeolit.Penggunaan zeolit berbanding lurus dengan jumlah zat yang
sebagai adsorben menghasilkan VCO terserap (Mappiratu dan Ijirana, 2010).
dengan rendemen sekitar 60% relative Fenomena tersebut memberikan indikasi
lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan jumlah adsorben abu sekam
penggunaan adsorben abu sekam padi padi dalam kolom kromatografi, semakin
yang menghasilkan rendemen 85%. Kadar tinggi pula jumlah air dan asam lemak
air VCO pada penggunaan zeolit relativ bebas yang terserap. Namun demikian,
lebih tinggi (0,35%) dibandingkan dengan minyak yang terserap juga semakin besar
abu sekam padi yang menghasilkan VCO sehingga rendemen VCO akan semakin
dengan kadar air 0,25% menggunakan menurun. Untuk mendapatkan kondisi
metode kromotografi kolom adsorbsi dimana air dan asam lemak bebas terserap
(Mappiratu dan Ijirana, 2010). Yuliana et al. tinggi, sementara penyerapan minyak
(2005) menggunakan adsorben tandan terbatas, perlu dilakukan kajian
kosong kelapa sawit untuk menggurangi kemampuan penyerapan abu sekam padi
asam lemak bebas hingga 0,131%, terhadap air dan asam lemak bebas dalam
sedangkan Irawan et al. (2013) kolom.
menggunakan adsorben campuran abu
METODE PENELITIAN
sekam padi dan serabut kelapa dan
Bahan dan Peralatan
menghasilkan kadar asam lemak bebas
Bahan yang digunakan dalam
0,29 %. Mappiratu dan Ijirana (2010)
penelitian ini adalah santan buah kelapa
memurnikan VCO dengan menggunakan
tua diperoleh dari pasar Masomba Palu,
metode kromatogrefi kolom adsorbsi VCO
abu sekam padi, NaOH, indikator PP,
yang dihasilkan menggandung kadar air
etanol 95 %. Alat yang digunakan pada
dan asam lemak bebas 0,09 %. Menurut
penelitian ini adalah kromatografi kolom
Toppalar dan Bayrak (1997) abu sekam
pipa diameter 2,5 inci, 3,0 inci dan
padi adsorben terbaik untuk menyerap
panjang 70 cm, ayakan 60 mesh, klem
asam lemak bebas. Dengan mengacu
dan statif, buret, dan oven.
pada Standar Nasional Indonesia yang
mensyaratkan kadar air 0,2%, penggunaan
adsorben abu sekam padi masih perlu
Pembuatan Adsorben dari Sekam Padi dengan volume kerja 1100 ml (pipa paralon
(Nurhasni et al., 2014) berdiameter 2,5 dan 3,0 inci, tinggi 70 cm)
Sekam padi dicuci dengan air disiapkan sebanyak 5 buah, kemudian diisi
sampai bersih dan di jemur di bawah terik dengan abu sekam padi 5g, 10g, 15g, 20g,
matahari hingga kering. Sekam padi 25g, selanjutnya diisi dengan VCO kasar
yang telah bersih dan kering dimasukan sebanyak 1100 ml (sesuai volume kerja
kedalam reaktor pembakaran dan dibakar kolom) dan dibiarkan hingga VCO keluar
hingga sekam padi menjadi dari kolom. VCO yang keluar dari kolom
abu,selanjutnya diayak dengan ayakan 60 ditampung hingga semua VCO dalam
mesh, sehingga diperoleh abu sekam padi kolom keluar, selanjutnya VCO hasil dari
ukuran partikel 60 mesh. Abu sekam kolom ditentukan kadar airnya dengan
dikemas dalam plastik sebelum metode oven dan kadar asam lemak bebas
digunakan. metode titrasi, serta ditentukan rendemen
Pengolahan VCO kasar (Mappiratu dan minyak dalam satuan persen volume per
Ijirana, 2010) volume. Selain itu, adsorben dalam kolom
VCO kasar diolah dari santan buah dikeluarkan dan ditimbang untuk
kelapa tua (tempurungnnya berwarna mengetahui pertambahan berat setelah
coklat). Santan dari 450 buah kelapa tua penyerapan.
dibawa ketempat pengolahan VCO dan Rendemen VCO hasil penyerapan
dimasukkan ke dalam wadah fermentasi, air dan asam lemak bebas ditentukan
selanjutnya ditambahkan dengan inokulum menggunakan persamaan :
VCO sebanyak 0,01% volume per volume.
Rendemen
Campuran diinkubasi selama 24 jam,
kemudian minyak (VCO kasar) dipisah dari Analisis Kadar Air (AOAC, 2002)
air dan blondo.VCO kasar yang dihasilkan Cawan kosong terlebih dahulu
dibebaskan dari blondo yang terikut melalui dibersihkan lalu diberi label kemudian
penyaringan dengan kain saring ukuran dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C
300 mesh.VCO bebas blondo selanjutnya selama 15 menit kemudian ditimbang.
disimpan dalam lemari pendingin sebelum Sampel ditimbang didalam cawan seberat
digunakan. 10 gram.Cawan berisi sampel dipanaskan
pada suhu 105°C selama 3 jam. Setelah
Penentuan Jumlah Adsorben Abu
Sekam Padi Dalam Pengolahan VCO itu dipindahkan ke dalam desikator, lalu
Kasar didinginkan selama 15 menit kemudian di
Pengolahan VCO dengan abu timbang. Cawan beserta sampel
sekam padi mengikuti metode Fatima dan dipanaskan kembali dalam oven selama 1
Sangi (2010) dengan beberapa modifikasi. jam hingga diperoleh berat konstan. Kadar
Kolom yang terbuat dari pipa paralon
1.2
hingga 63,92% dan bilangan peroksida
1
45,64%. 0.8
0.6
Kadar air VCO 0.4
0.2
Kadar air dihitung dari selisih bobot 0
0 5 10 15 20 25
minyak sebelum air dalam minyak di
Berat Abu Sekam Padi (g)
uapkan dengan bobot minyak setelah air
kolom adsorbsi 2,5 kolom adsorbsi 3,0
dalam minyak di uapkan. Secara
keseluruhan, kadar air VCO yang Gambar 1 Kadar air VCO hasil adsorbsi
dihasilkan memenuhi persyaratan standar Hubungan interaksi antara
nasional Indonesia (SNI), yaitu maksimal komponen abu sekam padi dengan kadar
0,2%. air pada VCO dapat dilihat dari grafik
Parameter penting pada VCo adalah diatas semakin banyak abu sekam padi
kadar air. Umur simpan VCO akan lebih maka akan menghasilkan kadar air yang
tinggi saat kadar air rendah. Kadar air semakin rendah hal ini disebabkan karena
sangat mempengaruhi sifat fisikokimia adanya gugus SiO2 yang memiliki sifat
produk pagan, perubahan mikrobiologi, hidrofilik (suka air) yang mampu mengikat
dan enzimatis. Kandungan air yang tinggi air sehingga pada grafik diatas semakin
dalam bahan menyebabkan daya tahan banyak abu sekam padi yang digunakan
bahan rendah. Untuk memperpanjang pada proses adsorbsi akan mengurangi
daya tahan suatu bahan, sebagian air kadar air pada VCO. Abu sekam padi
mengandung gugus SiO2 yang memiliki
sifat hidrofilik sehinggah dapat mengikat 20g, 25g berbeda nyata satu sama lain.
air melalui pembentukan ikatan rangkap Dengan demikian, berat adsorben abu
hIdrogen. Kadar air VCO semakin sekam padi 25g memiliki kadar air
menurun seiring bertambahnya massa terendah.
abu sekam padi. Kadar air yang terendah Mutu VCO telah memenuhi standar
diperoleh pada penggunaan abu sekam yang telah dipersyaratkan standar mutu
padi 25 g pada kolom diameter 3.0 inci minyak kelapa murni berdasarkan SNI
(0,1 %). Nilai ini memenuhi standar 7381:2008 yaitu 0,2%. Penelitian
maksimum yang dipersyaratkan SNI, yaitu sebelumnya (pratiwi dkk, 2016) abu
0,2 %. VCO sebelum perlakuan tampak sekam padi mampu menurunkan kadar
lebih keruh karena memiliki nilai kadar air minyak kelapa yaitu 0,07% dan irawan,
lebih tinggi dari 0,2 %. Hal ini dkk (2013), diperoleh kadar air 0,046 %.
membuktikan bahwa penggunaan abu
Asam Lemak Bebas
sekam padi baik digunakan untuk
Asam lemak bebas menjadi
penurunan kadar air vco.
parameter uji yang penting pada
Berdasarkan hasil analisis sidik
penentuan mutu VCO. Asam lemak bebas
ragam menggunakan SPSS dengan taraf
dapat berasal dari hasil hidrolisis dari
kepercayaan 95% (α= 0,05) ditunjukan
senyawa trigliserida pada VCO. Kehadiran
pada table ANOVA dengan nilai sign (p
air akan semakin mempercepat reaksi
value) <α yang menunjukkan bahwa berat
hidrolisis dari VCO menjadi asam lemak
adsorben abu sekam padi berpengaruh
bebas (Ayu dan Farida, 2010).
nyata terhadap kadar air yang dihasilkan,
Asam lemak bebas atau free fatty
Oleh karena itu, dapat dilakukan analisis
acid (FFA) juga dapat terbentuk dari
lanjut dengan uji Duncan untuk
proses oksidasi selama pengolahan dan
menentukan berat terbaik adsorben abu
penyimpanan minyak. Kadar asam lemak
sekam padi. Hasil uji lanjut Duncan
pada produk pangan dengan kadar >0,2%
menunjukan terbentuk 6 kolom yang
(berdasarkan berat lemak) akan
dimana berat 25g terisi pada kolom subset
menimbulkan rasa yang tidak enak pada
pertama, berat 20g terisi pada kolom
produk VCO dan juga dapat menjadi
subset kedua, berat 15g terisi pada kolom
racun bagi tubuh manusia (Ketaren,
subset ketiga, berat 10g terisi pada kolom
1986).
subset keempat, berat 5g terisi pada
Hubungan interaksi antara
kolom subset kelima dan berat 0 (VCO
komponen abu sekam padi dengan kadar
Sebelum perlakuan) terisi pada kolom
asam lemak bebas VCO semakin banyak
subset keenam. Berdasarkan data
abu sekam padi maka akan menghasilkan
tersebut dapat disimpulkan bahwa berat
kadar asam lemak bebas yang semakin
adsorben abu sekam padi 5g, 10g, 15g,
rendah hal ini disebabkan karena adanya kepercayaan 95% (α= 0,05) ditunjukan
fisisorpsi melalui ikatan hidrogen dari pada table ANOVA dengan nilai sign (p
oksigen karbonil dari asam lemak bebas value) < α yang menunjukkan bahwa berat
ke hidrogen silanol pada antar muka adsorben abu sekam padi berpengaruh
butiran silika, oksigen karbonil dari asam nyata terhadap kadar asam lemak bebas
lemak bebas dapat teradsorpsi di (ALB) yang dihasilkan. Oleh karena itu,
permukaan dengan membentuk ikatan dapat dilakukan analisis lanjut dengan uji
hidrogen dengan hidrogen silanol Duncan untuk menentukan berat terbaik
Toppalar dan Bayrak (1997). adsorben abu sekam padi. Dari hasil
Duncan menunjukan terbentuk 6 kolom
Kadar asam lemak bebas (%)
1.4
1.2 yang dimana berat 25g terisi pada kolom
1
subset pertama, berat 20g terisi pada
0.8
0.6 kolom subset kedua, berat 15g terisi pada
0.4 kolom subset ketiga, berat 10g terisi pada
0.2
kolom subset keempat, berat 5g terisi
0
0 5 10 15 20 25 pada kolom subset kelima dan berat 0
Berat Abu sekam Padi (g)
(VCO sebelum perlakuan) terisi pada
kolom adsorbsi 2,5 kolom adsorbsi 3,0
kolom subset keenam. Berdasarkan data
Gambar 2 Kadar asam lemak bebas VCO tersebut dapat disimpulkan bahwa berat
hasil adsorbsi
adsorben abu sekam padi 5g, 10g, 15g,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20g, 25g berbeda nyata satu sama lain.
kemampuan abu sekam padi untuk Dengan demikian, berat adsorben abu
menyerap asam lemak bebas cukup sekam padi 25g memiliki kadar asam
tinggi. Terbukti dari data yang diperoleh, lemak bebas terendah.Berdasarkan data
asam lemak bebas sebelum di adsorbsi grafik 4.4 terjadi penurunan asam lemak
memiliki nilai sebesar 1,3%, sedangkan bebas karena adanya zat-zat seperti air
dari setiap perlakuan adsorbsi untuk terikat pada abu sekam padi sehingga
variasi berat abu sekam padi pada pipa pembentukan oksidasi pada minyak
diameter 2,5 inci mengalami penurunan terhambat.
asam lemak bebas sebesar 0,1% pada Kadar asam lemak bebas dari
penggunaan abu sekam padi 25g, dan produk VCO yang dihasilkan telah
pada pipa diameter 3,0 inci juga memenuhi standar SNI 7381:2008, yaitu
mengalami penurunan kadar asam lemak <0,2%. Penelitian sebelumnya oleh
bebas 0,2% pada penggunaan abu sekam Kalapathy et al. (2000) dengan
padi 25g (Gambar 2). menggunakan abu sekam padi dalam
Berdasarkan hasil analisis sidik bentuk silikat film, mampu menurunkan
ragam menggunakan SPSS dengan taraf
kandungan asam lemak bebas dari 0,8% hasilkan, oleh Karena itu dapat dilakukan
menjadi 0,55%. analisis lanjut dengan uji Duncan untuk
menentukan berat terbaik adsorben abu
Rendemen VCO
sekam padi. Dari hasil Duncan
Rendemen minyak merupakan
menunjukan terbentuk 5 kolom yang
persentase VCO yang di hasilkan dari
dimana berat 25g terisi pada kolom subset
hasil penyerapan air dan asam lemak
pertama, berat 20g terisi pada kolom
bebas. Rendemen di hitung untuk
subset kedua, berat 15g terisi pada kolom
mengetahui banyaknya VCO yang di
subset ketiga, berat 10g terisi pada kolom
peroleh dari proses adsorbsi asam lemak
subset keempat, berat 5g terisi pada
bebas dan air. Rendemen ditentukan
kolom subset kelima. Berdasarkan data
dengan menentukan volume VCO hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa berat
penyerapan dibandingkan dengan volume
adsorben abu sekam padi 5g, 10g, 15g,
VCO yang masuk kekolom adsorbsi.
20g, 25g berbeda nyata satu sama lain.
92
90 Dengan demikian, berat adsorben abu
Rendemen (%)
88
sekam padi 25g memiliki rendemen yang
86
84 paling rendah tetapi tidak kurang dari
82
80 80%. Menurut penelitian sebelumnya
78 (Mappiratu dan Ijirana, 2010), makin
76
5 10 15 20 25 banyak adsorben yang digunakan,
Berat Abu Sekam Padi
semakin banyak pula minyak terserap dan
kolom adsorbsi 2,5 kolom adsorbsi 3,0
rendemen semakin menurun tidak kurang
Gambar 3 Grafik rendemen VCO hasil dari 80%.
adsorbsi
sekam padi 25g dan pada kolom 3.0 menghasilkan kadar air 0,2% diperoleh
rendemen abu sekam padi terendah 83,6 pada pipa kolom 2,5 inci dengan berat
pada berat abu sekam padi 25g (Gambar adsorben 25 g. Adsorben terbaik yang
Berdasarkan hasil analisis sidik diperoleh pada pipa kolom diameter 2,5
kepercayaan 95% (α= 0,05) ditunjukan Rendemen terbaik diperoleh kolom 2,5
pada table ANOVA dengan nilai sign (p inci 81,2 % sesuai dengan standar mutu.
Fatimah, F., dan Sangi, M E C. 2010. Mappiratu dan Ijirana. 2010. Pembuatan
Kualitas Pemurnian Virgin Coconut metyl ester asam lemak rantai
Oil (VCO) Menggunakan Beberapa sedang dan rantai panjang serta
Adsorben. Chem.Prog., 3(2): 65-69. pemurnian minyak kelapa murnI,
Jurnal Penelitian Hasi Hutan,
Fatwatun, N R., Chusnah, K., Pramudono, 28(4):415-426.
B. 2013. Pembuatan Virgin Coconut
Oil (VCO) : Pemecahan Emulsi Nurhasni., Hednrawati., Saniyyah, N.
Dengan Metode Ultrasonik. Jurnal 2014. Sekam Padi untuk Menyerap
Teknologi Kimia dan Industri, 2(4): Ion Logam Tembaga dan Timbal
184-188. dalamAir Limbah. Jurnal Kimia
Valensi, 4(1).
Proctor, A. and Palaniappan.1989. Soy Oi
Handayani, R., Sulistiyo, J., Rahayu, R D. Lutein adsorption by rice hull ash.
2009. Extraction of Cococnut Oil JAOCS, 66(11).
(Cocos nucifera L.) through