a eg ies Pa SR eee ba scat asc Tee ee
Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis teknikal, salah satunya adalah metode =
ratio. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh berikut ini:
Data dari pasar saham menunjukkan hahwa terdapat 1.100 emiten saham yang harganya nasi
dengan volume kenaikan sebesar 100 juta unit. Sedangkan emiten yang harganya turun berjumiab
600 emiten dengan volume penurunan 40 juta unit. Maka trin ratio-nya adalah
= 1100 , 100
600 * 40
= 1,83 + 2,50 = 0,73
Dari data di atas, persentase kenaikan jumlah emiten lebih rendah daripada persentase kenaikan
volume, Hal ini menunjukkan bahwa pasar sedang menunjukkan arah/tren bullish.Bab 9+ Analisis Ehuitas 199
Boroer Hsin sans
Metode lain yang banyak dipakai adalah moving average. Pergerakan harga saham digambarkan
slam bentuk kurva. Pengerakan harga ini bisa berupa harga yang berjalan setiap deuik selama jam
Pesiasangan, atau hargx harian, harga mingguan, meupun harga bulanan.
Mowing average atau harga rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data harga sahara masa lal
tom kurun waktu tertentu: misalnya, moving average 60 hari, 100 hari ataupun 200 hari. Kurva
Soving average ini kemudian dibandingkan dengan kurva harga berjlan dalam suatu gambar. Jike
8 kurva harga berjalan memotong kurva moving average maka tenlapat dua kemungkinan arah
pergerakan harga saham berikutnya,
Frecharikan contoh kurva moving average pada Peraga 9.1 dan 9.2. Pada Peraga 9.1, terjadi
Fepotongan kurva di sant arah harga stham cenderung naik (bullish). Hal ini akan mengakibatkan
Ssensaksi “beli saham” banyak terjadi. Sebaliknya pada Peraga 9.2, terjadi perpotongan kurva di saat
seh harga saham cenderung turun (bearish). Hal ini akan mengakibatkan transaksi “jal. saham”
Eanvak terjdk