Professional Documents
Culture Documents
2250 4098 1 SM
2250 4098 1 SM
Agustus 2013
WINARSI DAMOPOLII
NELLY MAYULU
GRESTY MASI
Abstract: Obesity during childhood may be caused due to eating beyond need, lack of physical
activity, and because of the excessive influence of food advertising. Today's lifestyle can also
lead to obesity which is a trend likely to consume fast food or modern fast food such as burgers,
pizza, fries Frenc peneletian aims to determine the relationship of fast food consumption with the
incidence of obesity in primary school children in the city of Manado by using analytic survey
research methods by using a cross sectional design (cross-sectional), using a test using the chi-
square test (x2), at the 95% significance level (α 0,05). The results there is a relationship between
fast food consumption relationship with the incidence of obesity in primary school children in
the city of Manado with p = 0.024 conclusion Obesity prevalence in primary school children in
the city of Manado in 2013 were 44 males (32.4%) and 24 women people (17.6%) fast food
energy intake in children> average and 33.8% are obese and not obese at 23.5% There is a
relationship between fast food consumption with the incidence of obesity in primary school
children in the city of Manado p value = 0.024 suggestion Fast food is the cause of childhood
obesity in this study should be a concern for policy makers to pay more attention to eating habits
of children. The parents should be limiting children consume excessive amounts of snack foods
or foods high in calories but low in fiber (fast food and junk food), and teaches healthy life and
to get children exercising.
Keywords: fast food, obesity
Abstrak: Kegemukan saat anak-anak bisa disebabkan akibat makan melebihi kebutuhan,
kurangaktivitas fisik, dan karena pengaruh iklan makanan yang berlebihan. Gaya hidup masa
kini juga bisamenyebabkan kegemukan yaitu adanya kecenderungan suka mengkonsumsi makan
cepat saji ataufast food modern seperti burger, pizza, frenc fries peneletian bertujuan Untuk
mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada anak SD di Kota
Manado dengan menggunakan metode penelitian survei analitik dengan menggunakan
rancangan Cross sectional (potong lintang), dengan menggunakan uji menggunakan uji chi-
square (x2 ), pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian ada hubungan antara
hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada anak SD di Kota Manado dengan
nilai p = 0,024 kesimpulan Prevalensi Obesitas pada anak SD di Kota Manado pada tahun 2013
adalah laki-laki 44 orang (32,4%) dan perempuan 24 orang (17,6%) Asupan energi fast food
pada anak > rata-rata dan mengalami obesitas sebesar 33,8% dan tidak mengalami obesitas
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
sebesar 23,5% Terdapat hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada
Anak SD di kota Manado dengan nilai p = 0,024 saran Fast food yang menjadi penyebab
obesitas anak pada penelitian ini hendaknya menjadi perhatian bagi pengambil kebijakan untuk
lebih memperhatikan kebiasaan makan anak. Pihak orang tua sebaiknya lebih membatasi anak
mengkonsumsi makanan camilan dalam jumlah berlebih atau makanan yang tinggi kalori namun
rendah serat (fast food dan junk food) serta mengajarkan hidup sehat dan membiasakan anak
berolah raga.
Kata kunci: fast food, obesitas
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
sejumlah kosekuensi serius bagi individu akan semakin mendekatkan pada risiko
dan sistem kesehatan pemerintah (Soeria, penyakit kronis serius seperti diabetes,
2013) penyakit jantung dan arthritis ( Husein,
Berdasarkan data market size 2012).
dibeberapa sektor Industri di Indonesia Berdasarkan penelitian yang dilakukan
(SWA 01/XXIII/Februari 2008) Pada tahun oleh Mahdiah et al ( 2004)Remaja SLTP
2008 pertumbuhan industrimakanan di kota lebih banyak mengkonsumsi jenis
Indonesia mencapai 19,4% hal ini fast food karenarestoran atau counter fast
mengindikasikan bahwakonsumen makanan food di kota menyediakan menu yang lebih
fast food semakin meningkat setiap banyak dan variatif dibandingkan di desa
tahunnya. Dari datasurvey ACNielsen online (Dwi, 2012)
customer tahun 2007 mendapatkan hasil Penelitian Harimurti (2008)
bahwa28% masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa peningkatan jumlah
mengonsumsifast food minimal satu Obesitas pada anak saat ini karena anak-
minggusekali 33% diantaranya anak lebih senang mengkonsumsi fast food
mengonsumsi saat makan siang. modern yang dapat dikategorikan junk food,
Tidak mengherankan jika Indonesia menjadi karena lebih banyak mengandung energi dan
negara ke 10 yang paling sedikit serat (Zulfa, 2011).
banyak masyarakatnya
mengonsumsi makanan fast food (Dwi, METODE PENELITIAN
2012) Penelitian ini adalah penelitian survei
Efek makanan cepat saji terhadap tubuh analitik dengan menggunakan rancangan
yakni dapat mempengaruhi tingkat energi case control, untuk menganalisis asupan
tubuh. Junk food tidak mengandung nutrisi energi sebagai faktor risiko terjadinya
yang dibutuhkan tubuh agar tetap obesitas. Dimana peneliti menggunakan
sehat.Sebagai hasilnya, anda mungkin pendekatan retrospective,dimana efek
merasa lelah dan kekurangan energi yang diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor
anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada
sehari-hari. Tingginya tingkat gula dalam waktu yang lalu yang digambarkan sebagai
makanan cepat saji membuat metabolisme berikut :
tidak terkendali, ketika makan gula halus,
pankreas mengeluarkan insulin dalam
jumlah yang tinggi untuk mencegah Faktor Risiko +
lonjakan berbahaya dalam kadar gula Retrospektif
darahkarena makanan cepat saji dan junk efek + (kasus)
food tidak mengandung jumlah protein dan Faktor Risiko -
karbohidrat yang cukup dan baik, kadar gula populasi
darah akan turun secara tiba-tiba setelah Faktor Risiko +
makan, hal ini membuat merasa mudah sampel
marah-marah, lelah," jelasnya.Junk food Retrospektif
berkontribusi terhadap kinerja buruk dan efek -
obesitas, Junk food juga mengandung Faktor Risiko -
sejumlah besar lemak, dan sebagai lemak (kontrol)
terakumulasi dalam tubuh. Pengkonsumsi
akan bertambah berat badannya dan bisa
menjadi obesitas. Berat lebih yang terjadi Gambar .1. Skema penelitian kasus kontrol
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
Tabel 2. Hubungan Konsumsi Fast Food anak-anak lebih senang mengkonsumsi fast
Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak food modern yang dapat dikategorikan junk
Ener obesita Tidak P O CI 95% food, karena lebih banyak mengandung
gi s obesita R energi dan sedikit serat (Zulfa, 2011)
fast s
food
Banyaknya anak yang ,mengalami
n % N % Low Upp
er er kegemukan secara klinis dan lokasi sekolah
>rat 4 yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan
a 6 67, 3 47, restoran-restoran khususnya restoran fast
rata 6 2 1 0,0 2,3 1,17 4,72 food. Selain itu adanya menu jajanan berupa
≤ 2 5 2 0
rata
fast food di kantin sekolah serta pengaruh
2 32, 3 52,
- 2 4 6 9 negatif yang muncul akibat mengkonsumsi
rata fast food secara berlebihan
Sumber: Data Primer, 2013 Hasil analisis antara hubungan
konsumsi fast food dengan kejadian obesitas
Berdasarkan tabel 5.9 mengenai pada anak terlihat bahwa responden yang
hubungan konsumsi fast food dengan mengkonsumsi energi fast food> rata-rata
kejadian obesitas pada anak terlihat bahwa dan mengalami obesitas berjumlah 46
responden yang mengkonsumsi energi fast responden (33,8%) dan tidak mengalami
food> rata-rata (280,444) dan mengalami obesitas berjumlah 32 responden (23,5%)
obesitas berjumlah 46 responden (33,8%) sedangkan responden yang mengkonsumsi
dan tidak mengalami obesitas berjumlah 32 energi fast food ≤ rata-rata dan mengalam
responden (23,5%) sedangkan responden obesitas berjumlah 22 responden (16,5%)
yang mengkonsumsi energi fast food ≤ rata- dan tidak mengalami obesitas berjumlah 36
rata dan mengalam obesitas berjumlah 22 responden (26,5%) kemudian dilakukan
responden (16,5%) dan tidak mengalami ujiChi Square (X2) pada tingkat kepercayaan
obesitas berjumlah 36 responden (26,5%) 95% menunjukkan nilai p=0,024. Nilai p ini
Hasil uji Chi Square (X2) pada tingkat lebih kecil dari nilai α = 0,05, hal ini
kepercayaan 95% menunjukkan nilai menunjukkan bahwa terdapat hubungan
p=0,024. Nilai p ini lebih kecil dari nilai α = antara konsumsi fast food dengan terjadinya
0,05, menunjukkan bahwa terdapat obesitas pada anak SD di Kota Manado
hubungan antara konsumsi fast food dengan Hal ini sejalan dengan pendapat
terjadinya obesitas. Agustridani (2007) yang menyatakan fast
Kegemukan saat anak-anak bisa foodmerupakan makanan siap saji yang
disebabkan akibat makan melebihi mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan
kebutuhan, kurang aktivitas fisik, dan karena rendah serat.Konsumsi yang tinggi terhadap
pengaruh iklan makanan yang berlebihan. fast food (makanan sip saji) dapat
Gaya hidup masa kini juga bisa menyebabkan terjadinya gizilebih atau
menyebabkan kegemukan yaitu adanya kegemukan karena kandungan dari fast food
kecenderungan suka mengkonsumsi makan tersebut. (Zulfa, 2011)
cepat saji atau fast food modern seperti Pendapat lain yang dikemukakan oleh
burger, pizza, frenc fries dan lainnya yang Khosman (2004) Fast food adalah makanan
mengandung lemak dan kalori tinggi namun bergizi tinggi yang dapat menyebabkan
kurang serat, vitamin dan mineral. kegemukan atau obesitas terhadap anak-
Penelitian Harimurti (2008) anak yang mengkonsumsi makanan siap saji
menyebutkan bahwa peningkatan jumlah atau fast food selain itu fast food dapat
Obesitas pada anak anak saat ini karena menyebabkan penyakit jantung,
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013