Professional Documents
Culture Documents
Pertumbuhan Dan Struktur Anatomi Daun Dua Varietas Ganyong (Canna Edulis) Pada Ketersediaan Air Berbeda
Pertumbuhan Dan Struktur Anatomi Daun Dua Varietas Ganyong (Canna Edulis) Pada Ketersediaan Air Berbeda
13057/biotek/c110102
Tabel 1. Hasil analisis data tinggi tanaman, berat basah, berat kering, indeks stomata, tebal epidermis, tebal
mesofil dua varietas ganyong pada ketersediaan air berbeda
Indeks stomata tertinggi terdapat pada ganyong baik merah ataupun putih memberikan
tanaman ganyong yang diberikan perlakuan 60% pengaruh yang tidak berbeda terhadap tebal
KL sedangkan indeks stomata terendah tanaman epidermis tanaman. Namun demikian, terdapat
ganyong terdapat pada perlakuan 100% KL. kecenderungan penambahan volume
Salah satu sifat tanaman yang tahan terhadap penyiraman air akan menyebabkan
kekeringan adalah ukuran dan kerapatan meningkatnya tebal epidermis daun ganyong
stomata yang rendah pada epidermis daun. Hal pada kedua varietas baik varietas putih maupun
ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari (2008) merah.
yang menyatakan bahwa indeks stomata pada Hasil analisa data menunjukkan tebal mesofil
tiga varietas padi yang diuji menunjukan pola tertinggi terdapat pada perlakuan 80% KL (Tabel
sama dengan kerapatan stomata/mm2. Somaklon 1). Tingginya tebal mesofil pada perlakuan 80%
yang mempunyai kerapatan/mm2 dan indeks KL diduga karena lebih tebalnya daun yang
stomata lebih rendah dianggap lebih tahan dihasilkan pada perlakuan tersebut. Ketebalan
terhadap kekeringan. Pengaruh awal dari mesofil berperan penting dalam menjaga sistem
tanaman yang mendapat cekaman air adalah jaringan untuk mengatasi kehilangan banyak air
terjadinya hambatan terhadap pembukaan pada kondisi cekaman air (Bacelar, 2004).
stomata daun yang kemudian berpengaruh besar Peningkatan tebal daun berarti pula menambah
terhadap proses fisiologis dan metabolisme ketebalan mesofil dan semakin besarnya jumlah
dalam tanaman (Penny Packer, et al. 1990). klorofil yang dapat dikandung oleh daun
Stomata berperan penting sebagai alat untuk (Salisbury dan Ros 1995).
adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Pugnaire dan Pardos, 1999). Stomata merupakan yang dilakukan oleh Dami dan Hughes (1995)
faktor fisiologi utama dalam pengoptimalan menunjukkan perlakuan cekaman kekeringan
kandungan air pada kondisi kekurangan air dengan PEG pada plantlet anggur menyebabkan
(Makbul et al. 2011). mesofil palisade daun berukuran lebih kecil
Tanaman ganyong memiliki stomata dengan dibandingkan dengan kontrol (tanpa cekaman
tipe parasitik dengan sel penutupnya berbentuk kekeringan). Cekaman kekeringan juga dapat
halter (Jayakumari dan Stephen 2009). Stomata menyebabkan terjadinya pengurangan ukuran
pada tanaman ganyong banyak ditemukan pada sel palisade dan ruang interseluler pada mesofil
bagian abaksial daun (Abdulrahaman et al. 2011). bunga karang sehingga mengurangi ketebalan
Tanaman yang tumbuh pada kondisi pada epidermis daun (Purwitasary, 2006).
cekaman air memiliki struktur anatomi dengan Perbedaan varietas tanaman dan tingkat
daunnya yang kecil dan lapisan epidermis tipis. ketersediaan air berpengaruh terhadap
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan volume pertumbuhan dan struktur anatomi daun
penyiraman yang berbeda pada dua varietas ganyong. Pertumbuhan optimum terdapat pada
WIDIASTUTI et al. – Keragaman genetik 9
ketersediaan air 80% KL baik pada varietas putih tebal epidermis menunjukkan tidak beda nyata.
maupun merah. Berat basah, berat kering, indeks Varietas putih lebih memiliki ketahanan
stomata menunjukkan adanya beda nayata, terhadap cekaman air dibandingkan varietas
sedangkan tinggi tanaman, tebal mesofil dan merah.
A B
C D
Gambar 1. Stomata pada daun Canna edulis Kerr dengan pemberian volume air: 60% KL dan 100% KL varietas
merah (a,c) dan varietas putih (b,d)
A B C
Gambar 2. Tebal mesofil penampang melintang daun Canna edulis Ker dengan pemberian volume air: 40% KL
(a); 80% KL (b) dan 100% KL (c).
10 Bioteknologi 11 (1): 5-10, Mei 2014