Professional Documents
Culture Documents
Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung
Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung
2
bidang HUMANIORA
Dadang Munandar
Home care is one of the care alternatives that can be developed in the
future as the effort to give the holistic care on the patient. Home care RSAI
intends to be developed as the superior product. Strategy that can be used
to devel- oped RSAI HC is STP (Segmenting, Targeting, and Positioning
Strategy).
This research uses demographic, geographic, and psycographyc factor seg-
mentation on the customer and RSAI HC potential market. Those segmen-
tation result is determined as the data target market determination, and
there is market positioning determination.
This research design is qualitative that supported by quantitative. Analytical
descriptive uses primary data on 100 potential market respondent and also
interview with sources of hospital and patient. It also completed by secon-
dary data which came from RSAI, RSAI HC, Dinkes Kota Bandung, BPPS
Kota Bandung, and the other relative institutions.
Segmentation that being delivered majorly by RSAI HC customers who are
more than 60 years old; male; housewife; more than 1-2,5 million rupiahs
revenue; moslem; coming from Kecamatan Margacinta; occupying VIP
room; having good perception on HC services and also on friendly, polite
and com- petent nurses; getting clear information and useful HC services;
paying HC cost by themselves; choosing HC services; time and cost saving;
not being difficult to go to the hospital; want good services and reached
cost.
The potential market segmentation are more than 60 years old; female;
high school education level; housewife; more than 1-2,5 million rupiahs
revenue; moslem; coming from Kecamatan Margacinta; occupying second
class room; coming by themselves; paying by themselevs; need for HC;
agree with HC advantages; choosing HC and want good HC services.
Segmenattion produces patients who are more than 60 years old; coming
from middle up level; having degenerative illness; moslem; coming from
East Bandung, and want good care. The market target pattern that
determined through CDMG with the marketing division is Selective
Specialization Pat- tern. The positioning that being produced as the position
is “Islamic Home Care Service”.
H a l a ma n 1
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 Dadang Munandar
yang dirawat di berbagai rumah sakit di Se- hensif (promotif, preventif, dan rehabilitatif)
marang meningkat lebih dari 10 kali lipat kepada pasien yaitu dengan program Hos-
(www.depkes.go.id). Lain lagi dengan
stroke yang menjadi penyebab kematian
pertama di rumah sakit sejak 1996 hingga
1999 (www.suaramerdeka.com), menjadi
pem- bunuh nomor tiga di Indonesia
setelah pen- yakit infeksi dan jantung
koroner dan sekitar 28,5 persennya
meninggal dunia (www.sinarharapan.co.id),
serta sisanya cacat ringan maupun berat
(yastroki.or.id).
H a l a ma n 235
proses membagi pasar yang
beterogen ke
Halaman 236
dalam kelompok-kelompok yang lebih ho- Langkah ini harus dimulai dengan studi
mogen, yang memiliki kesamaan kebutuhan segmentasi yang jelas karena tanpa pasar
atau karakteristik dan respons terhadap sasaran yang jelas produsen
program pemasaran.
III. METODE
PENELITIAN Desain
dan dilengkapi dengan kuantitatif. Metode Populasi penelitian ini adalah semua
penelitian deskriptif adalah suatu metode pasien yang berkunjung ke pelayanan RJ
penelitian yang dilakukan dengan tujuan dan RI RSAI. Sedangkan sampel yang
utama untuk membuat gambaran atau diambil data- nya untuk penelitian adalah
deskripsi tentang suatu keadaan secara pasien yang sedang antri di ruang tunggu
objektif (Notoatmodjo, 2002). Adapun klinik RJ dan pasien RI di semua ruang
penelitian ini bertujuan untuk perawatan. Krite- ria sampel yaitu pasien
menggambarkan segmen, target, dan yang sedang bero- bat atau dirawat dengan
posisi pasar HC di RSAI dengan terlebih kasus penyakit yang berpotensi
dahulu menganalisis segmen pelanggan mendapatkan layanan HC. Jumlah sampel
HC RSAI, menganalisis pasar potensial HC, sebanyak 97 orang responden dan untuk
dan kemudian diikuti dengan penentuan menghindari data yang tidak terpakai maka
target dan posisi yang akan ditanamkan di diambil 100 orang sampel.
benak pelanggan.
Instrumen Data Kualitatif
Pendekatan kualitatif digunakan untuk Pengumpulan data kualitatif dilakukan
memperoleh informasi yang lebih kepada para informan dengan
mendalam dengan cara wawancara menggunakan pedoman wawancara sesuai
langsung kepada para informan dan telaah dengan tujuan penelitian. Agar
dokumen. Sedangkan pendekatan memperoleh informasi yang valid dan
kuantitatif dilakukan dengan cara reliabel digunakan alat bantu perekam
penyebaran kuesioner kepada pasien RI suara dan ditambah dengan pencatatan.
dan pasien RJ yang berkunjung ke RSAI
untuk memperoleh gambaran karakteristik Selain itu, untuk memperoleh informasi
segmen pasar potensial HC RSAI. tambahan peneliti juga melakukan
observasi pada saat mengikuti home visite
Teknik Pengumpulan Data ke rumah pasien. Data-data lainnya
Pengumpulan data melalui data primer dan didapatkan melalui telaah dokumen dan
data sekunder. Data primer diperoleh snowball sampling.
dengan indepth interview (wawancara
mendalam) kepada para informan dan Instrumen Data Kuantitatif
penyebaran kuesioner kepada pasien RJ Pengumpulan data kuantitatif dilakukan
dan pasien RI. Data sekunder melalui pada pengunjung RJ dan RI dengan
telaah dokumen RSAI, HC RSAI, Dinkes menggunakan kuesioner yang dirancang
Kota Bandung, BPPS Kota Bandung, dan untuk mendapatkan informasi tentang
dokumen terkait lainnya. karakteristik responden pasar potensial HC
yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Informan dan Sampel Penelitian Kuesioner berupa pertanyaan tertutup dan
Pemilihan informan berdasarkan kriteria terbuka.
kesesuaian dan kecukupan. Informan
penelitian ini terdiri dari: Sebelum pengumpulan data dilakukan,
1. Kepala Bagian/Kasie Marketing RSAI
terlebih dahulu kuesionernya diujicobakan
2. Kepala/Wakil Kepala Instalasi RI dan pada pasien atau keluarga yang sedang
HC RSAI berobat di klinik atau dirawat inap di ruang
3. Kepala Urusan HC
perawatan RSAI. Tujuan dari uji coba ini
4. Perawat pelaksana dan petugas ad- adalah untuk melihat apakah pertanyaan
ministrasi HC yang terdapat dalam kuesioner dapat
5. Pelanggan HC yang menerima dimengerti/dipahami responden atau tidak.
pelayanan HC (3 orang) Jika ada pertanyaan yang tidak dapat
dipahami responden maka pertanyaan
Populasi dan Sampel Data Kuantitatif tersebut diperbaiki, atau kalau pertanyaan
tersebut tidak dimengerti dan kurang mem- perlihatkan karakteristik responden
berhubungan dengan penelitian maka serta
pertanyaannya dapat dihilangkan.
Faktor Demografi
Analisis pasar potensial HC RSAI meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, agama, dan jenis
penyakit yang diderita.
Faktor Geografi
Pasar potensial berdasarkan faktor
geografi umumnya bertempat tinggal di
Kecamatan Margacinta (20%),
Rancasari (14%), luar kota (13%) dan
lain-lain yang tersebar di wilayah
Bandung Timur dan sekitarnya. Daerah
tempat tinggal pasar potensial
terbanyak sama dengan tempat tinggal
pelanggan karena mayoritas pasien
RSAI adalah dari daerah sekitar RSAI.
Faktor Psikografi
Segmentasi responden berdasarkan
faktor psikografi terdiri dari kelas
perawatan, alasan/motivasi berobat ke
RSAI, perujuk berobat ke RSAI,
penanggung biaya
pengobatan/perawatan,
Kelas Perawatan
Kelas perawatan responden didominasi
oleh kelas II (21%), kelas I (19%), dan
VIP (15%), sedangkan sisanya dari RJ
yaitu 47%. Data ini tidak jauh berbeda
dengan kelas perawatan pelanggan HC
sebelumnya yang didominasi oleh
pelanggan dari VIP dan kelas I. Kelas
perawatan pasien ini dapat
menunjukkan kelas sosialnya di
Sebagian besar responden mempunyai besarnya peluang pasar HC RSAI yang bisa
alasan karena dekat dari rumah (56 dimasuki. Hal ini tentunya akan menjadi
responden), karena nuansa Islami (34 tantangan bagi Marketing dan HC RSAI
responden), dan karena pelayanannya baik untuk mengenalkan produk dan merambah
(30 responden) maka mereka berobat ke pasar yang masih terbuka lebar.
RSAI. Kondisi ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Reinke (1994) yang
Penentuan Target Pasar Hc Rsai
dikutip dari Mathilda (2005), bahwa jarak
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang
antara tempat tinggal dengan lokasi
ada, tahap selanjutnya adalah menentukan
pelayanan kesehatan dan waktu tempuh
target pasar. Evaluasi terhadap segmen-
akan mempengaruhi kebutuhan masyarakat
segmen yang ada dengan memperhatikan
akan pelayanan kesehatan tersebut.
ukuran dan pertumbuhan segmen, daya
Dengan adanya alasan ini maka HC RSAI
tarik segmen, serta sasaran dan sumber
dapat mengembangkan produk atau posisi
daya yang dimiliki perusahaan (Setiadi,
HC yang dikaitkan dengan alasan mereka
2003). Penentuan target pasar dimulai
berobat.
dengan menganalisis segmen yang paling
sesuai dan memenuhi kriteria segmentasi
Lama Memanfaatkan RSAI pasar yang efektif yaitu: harus dapat diukur
Lama responden dalam memanfaatkan (measurable), jumlahnya cukup besar
pelayanan RSAI sebagian besar < 6 bulan (subtantial), dapat dijangkau (accesible),
(28%), >1-3 tahun (23%), dan >5 tahun dapat dibedakan (differentiable), dan dapat
(22%). Banyaknya responden yang dilaksanakan (actionable).
memanfaatkan RSAI < 6 bulan menandakan
banyaknya jumlah pasien baru yang
Potensi penjualan HC terhadap target yang
berobat ke RSAI. Begitu pula jumlah pasien telah ditentukan memiliki peluang yang
lama yang banyak mengindikasikan bahwa
cukup besar, hal ini dipersepsikan karena
loyalitas responden terhadap RSAI cukup adanya perubahan pola penyakit yang
baik. Tingkat loyalitas berhubungan sekali
dahulu penyakit infeksi sekarang
dalam pelayanan HC karena dengan mengarah pada penyakit degeneratif. Hal
adanya pelayanan HC pasien bisa terikat
ini terlihat dari usia pelanggan HC dan
untuk terus menggunakan pelayanan RSAI, pasar potensialnya yang mayoritas berusia
selain itu dapat mendatangkan pelanggan
>60 tahun. Seperti yang banyak
yang baru bagi RSAI. disampaikan dalam literatur bahwa usia
lansia akan mengalami peningkatan
Persepsi dan Preferensi terhadap Pelayanan
sejalan dengan membaiknya sarana dan
HC RSAI
prasarana serta kesadaran orang untuk
Informasi tentang HC belum tersebar luas hidup sehat. Tetapi dampak dari semua itu
di masyarakat, terbukti dari 100 orang
akan meningkatnya angka kesakitan para
responden hanya 26% yang mengetahuinya lansia ini, karena umumnya penyakit yang
sedangkan sisanya 74% belum mengetahui
diderita oleh mereka adalah penyakit
yang namanya home care. Jika dipersempit degeneratif sehingga perlu perawatan yang
lagi tentang HC RSAI ternyata hanya 22%
lama. Home care merupakan alternatif
yang mengetahuinya dan sisanya 78% terbaik yang bisa dikembangkan di RSAI.
belum mengetahui. Kondisi ini menyiratkan
bahwa informasi tentang HC sendiri belum
Penentuan Posisi Hc Rsai
sampai ke masyarakat sehingga tugas
Positioning atau penentuan posisi yaitu
marketer RS untuk lebih gencar lagi nilai lebih yang dimiliki HC RSAI relatif
mengenalkan HC kepada masyarakat luas
dibanding dengan pesaing yang tertanam
dengan sarana promosi yang paling efektif. di benak pelanggan. Pada bagian terakhir
Masih sedikitnya masyarakat yang
dari semua tahap penelitian ini adalah
mengenal HC dapat diartikan juga masih menentukan posisi HC RSAI dengan cara
melihat produk
HC kompetitor dan mencari tahu posisinya. persepsi pelanggan mempersepsikan
Kompetitor tidak hanya yang letaknya
dekat dengan HC RSAI namun juga bagi
penyelenggara pelayanan kesehatan yang
mempunyai produk sejenis.