You are on page 1of 11

PENGOLAHAN AIR LIMBAH SAMPAH (LINDI)

DARI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA)


MENGGUNAKAN METODA CONSTRUCTED WETLAND
Sarip Usman1)
Imam Santosa1)
1)
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Abstract: Waste Water Treatment (Leachate) From Waste Final Disposal Method Using
Constructed Wetland. Leachate from the landfill is waste water that has a high content of pollutants.
The high content of pollutant impacts on public health and the ecosystem around the location of waste
disposal (landfill). It is therefore important to leachate treatment before being discharged into water
bodies. Method one way Constructed Wetland used for leachate treatment that utilizes symbiotic
microorganisms in the soil and plant roots. This method does not require high costs in operations and
maintenance due to take place naturally, so it can be a solution to the constraints of cost, technical and
operational system of conventional processing. The purpose of this study is the objective of this study
is to obtain the ability of Constructed Wetland method in reducing the content of COD, BOD and
nitrite from Leachate. Experimental research is conducted, the research design is experimental
observations before the experiment (Pre Test) and after the experiment (Post Test). The results
showed a decrease in the concentration of COD, BOD, nitrite and pH leachate using a horizontal flow
medium flowing over the surface are 28%, 27%, 46%, and 4%, using a horizontal flow medium flows
through are 64%, 64%, 93%, and 5%, and decrease in concentration ability of COD, BOD, nitrite and
pH in the reactor that uses flow constructed Wetland plants pass through the media more compared
the ability of Constructed Wetland decrease in reactor that uses flow medium flowing over the surface
of the plant.

Keywords : Method, Constructed Wetland

Abstrak : Pengolahan Air Limbah Sampah ( Lindi ) Dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (
TPA ) Dengan Menggunakan Metoda Constructed Wetland. Lindi dari TPA adalah air limbah
yang memiliki kandungan pencemar tinggi. Tingginya kandungan pencemar berdampak pada
kesehatan masyarakat dan ekosistem di sekitar lokasi tempat pembuangan akhir sampah ( TPA ). Oleh
karena itu penting dilakukan pengolahan lindi sebelum dibuang ke badan air. Metoda Constructed
Wetland salah satu cara yang digunakan untuk pengolahan lindi yang memanfaatkan simbiosis
mikroorganisme dalam tanah dan akar tanaman. Metoda ini tidak memerlukan biaya yang tinggi
dalam operasional dan pemeliharaannya karena berlangsung secara alamiah, sehingga dapat menjadi
solusi untuk kendala biaya, teknis dan operasional sistem pengolahan konvensional. Tujuan penelitian
ini adalah Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya kemampuan Metoda Constructed Wetland
dalam menurunkan kandungan COD, BOD dan N dari air Lindi. Penelitian yang dilakukan bersifat
Eksperimen, dengan rancangan penelitian bersifat eksperimen melakukan observasi sebelum
eksperimen (Pre Test) dan sesudah eksperimen (Post Test). Hasil penelitian memperlihatkan
penurunan kosentrasi COD, BOD, Nitrit dan pH air lindi dengan menggunakan aliran horizontal
mengalir di atas permukaan media tanaman adalah 28 %, 27 %, 46 %, dan 4 %, aliran horizontal
mengalir melewati media adalah 64 %, 64 %, 93 %, dan 5 %, dan kemampuan penurunan kosentrasi
COD, BOD, Nitrit dan pH pada reaktor aliran melewati media tanaman lebih tinggi dibandingkan
kemampuan penurunan reaktor Constructed Wetland yang menggunakan aliran mengalir di atas
permukaan media tanaman.

Kata Kunci : Metoda, Constructed Wetland

Pengelolaan sampah merupakan salah seiring pertambahan penduduk, sedangkan


satu komponen yang dapat mempengaruhi sampah merupakan polutan yang mencemari
kesehatan masyarakat, sehingga membutuhkan tanah, air, udara dan estetika suatu kota.
penanganan yang benar karena keberadaan Lindi dari TPA adalah air limbah yang
sampah semakin hari semakin bertambah besar memiliki kandungan zat organik yang tinggi

98
Usman, Pengolahan Air Limbah Sampah 99

diantaranya COD berkisar 150- 100.000 mg/l, (2) Media tanaman dan (3) Debit dan sumber
Nitrit berkisar 1-1500 mg/L serta BOD 200- air limbah yang diuji.
2000 mg/L (Friedman, 2000). Metoda Constructed Wetland memiliki
Beberapa kasus pencemaran oleh lindi berbagai jenis pengaliran air limbah dalam
diantaranya puluhan tambak udang gagal panen pengaplikasiannya di lapangan. Pada penelitian
akibat pencemaran lindi di kawasan Cilincing ini ada dua jenis pengaliran yang digunakan,
(Anonim, 2004), pencemaran sumur warga yaitu : (1) Airnya mengalir di atas permukaan
sekitar TPA karena lindi di TPA Bantar Gebang media tanaman dan (2) Airnya melewati
dan pencemaran sungai untuk irigasi (Anonim, media tempat tumbuh tanaman. Alasan
2005). Oleh karena itu penting dilakukan pemilihan kedua pengaliran tersebut mengikuti
pengolahan lindi sebelum dibuang ke badan air. fenomena alam dimana pada musim penghujan
Kota Bandar Lampung memiliki TPA tanaman tergenang air dan pada musim
Bakung yang berlokasi di Kelurahan Bakung, penghujan tanaman tidak tergenang air.
seluruh sampah di kota Bandar Lampung yang Parameter pemeriksaan pada penelitian
diangkut kemudian dikirim ke TPA ini. TPA ini adalah BOD, COD dan Nitrit ini dipilih
Bakung menghasilkan lindi dari hasil karena kandungan air lindi sebagaian besar
pembusukan sampah organik. mempunyai komposisi bahan organik.
Berdasarkan data dari Bappeda Kota Tujuan penelitian, diperolehnya ke-
Bandar Lampung, 2012 Nilai TDS pada titik mampuan Metoda Constructed Wetland dalam
pengambilan sampel di Outlet IPAL TPA menurunkan kandungan COD, BOD dan N
Bakung nliai TDS 3327,5 mg/l sedangkan nilai dari air Lindi dengan menggunakan aliran
standarnya adalah 2000 mg/l, nilai BOD 132,7 mengalir di atas permukaan media tanaman,
mg/l sedangkan nilai standarnya adalah 50 mg/l dengan menggunakan aliran mengalir melewati
dan nilai COD 422,5 mg/l sedangkan nilai media tanaman dan mengetahui apakah kualitas
standarnya adalah 100 mg/l. hasil pengolahan sudah memenuhi nilai standar
Metoda Constructed Wetland salah satu baku mutu air lindi menurut Peraturan
cara yang digunakan untuk pengolahan lindi Gubernur Lampung Nomor 7 Tahun 2010.
yang memanfaatkan simbiosis mikroorganisme
dalam tanah dan akar tanaman. Metoda ini tidak METODE
memerlukan biaya yang tinggi dalam
operasional dan pemeliharaannya karena Rancangan penelitian ini:
berlangsung secara alamiah, sehingga dapat
menjadi solusi untuk kendala biaya, teknis dan Pengolahan Air Lindi Dengan Menggunakan
metoda Constructed Wetland
operasional sistem pengolahan konvensional.
Data beberapa penelitian, bahwa sistem
constructed wetland dapat penyisihkan COD
33-77% ( Lin dkk, 2003). Disebutkan, metoda
Pembuatan Alat Pembuatan Alat
constructed wetland dapat mereduksi N total Pengolahan Constructed Pengolahan Constructed
80% lindi (Headely dkk, 2000). Menurut Wetland aliran horizontal Wetland aliran horizontal
Muhimmah, 2006 persentase penyisihan COD, diatas permukaan media melewati media tempat
BOD dan N tertinggi pada reaktor Cyperus tanaman Rumput Payung tumbuh tanaman
Rumput Payung
alternifolius kerapatan 100 mg/cm2 dan usia
muda yaitu 90 %, 95,02 % dan 93,3 %.
Berdasarkan berbagai penelitian tersebut
 Pemeriksaan Pre Test Parameter :
metoda constructed wetland sudah teruji dalam BOD, COD dan Nitrit
menurunkan kandungan pencemar air limbah.
Kemudian yang membedakan antara penelitian-
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan Pemeriksaan Post Test Parameter :
penulis lakukan adalah : (1) Sistem pengaliran, Analisis Data
BOD, COD dan Nitrit air lindi

Kesimpulan dan Saran


100 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 98-108

Berdasarkan kerangka berfikir diatas Cara kerja dari peralatan uji/reaktor:


penelitian dimulai dengan mengambil sampel
lindi dari outlet instalasi pengolahan air limbah 1. Aklimatitasi tanaman, Tujuan proses
TPA Bakung, kemudian mengalirkannya aklimatisasi adalah agar tanaman dapat
dengan 2 (dua) sistem pengaliran pada metoda menyesuaikan diri dengan media tumbuhnya
Constructed Wetland. Sebelum pengaliran dan yang baru. Pengkondisian dilakukan selama
setelah pengaliran dilakukan pemeriksaan satu minggu, dalam waktu tersebut tanaman
parameter BOD, COD dan Nitrit. telah dianggap mampu beradaptasi dengan
Analisis data dilakukan dengan melihat media barunya. Aklimatisasi dilakukan
kemampuan penurunan dari dua sistem dengan dengan menyiramkan air sumur dan
pengaliran menggunakan rumus = (lindi secara bertahap diganti dengan lindi.
sebelum pengolahan – lindi setelah pengolahan) 2. Melakukan pengaturan debit, pengaturan
/lindi sebelum pengolahan x 100 %. dilakukan dengan menyesuaikan bukaan
Kesimpulan dari penelitian ini berupa kran, Untuk memastikan bahwa debit yang
kemampuan metode Contructed Wetland mengalir sesuai dilakukan pengecekan dan
dengan menggunakan tanaman Rumput Payung pengaturan ulang setiap hari. Pengukuran
untuk mengolah lindi TPA Bakung. dilakukan dengan gelas ukur, di mana lindi
Penelitian bersifat Eksperimen, dengan ditampung dalam gelas ukur dan dicatat
rancangan penelitian bersifat eksperimen berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan observasi sebelum eksperimen (Pre memenuhi volume yang ditentukan. Bukaan
Test) dan sesudah eksperimen (Post Test). kran diatur sampai didapatkan kecepatan
Subjek dari penelitian ini adalah air lindi TPA aliran yang sesuai, setelah itu air lindi
Bakung dan metoda Constructed Wetland ditampung pada bak penampung.
dengan menggunakan dua sistem pengaliran. 3. Air lindi mengalir dari bak penampung
Dengan variabel penelitian sebagai berikut : masuk ke dalam bak penstabil debit
kemudian ke zona inlet, media dan zone
1. Variabel Bebas
outlet peralatan uji melalui pipa. reaktor.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah Sistem inlet dibuat dengan sistem
dua jenis pengaliran, yaitu : (a) Reaktor yang pipa/selang berlubang yang berada di bagian
airnya mengalir di atas permukaan media awal reaktor, sedangkan sistem outlet
tanaman, (b) Reaktor yang airnya melewati terletak di bagian bawah reaktor pada ujung
media tempat tumbuh tanaman. yang lain. Air limbah mengalir dari inlet
2. Variabel Terikat melalui media tanam menuju pipa outlet
secara horisontal. Pengaturan agar aliran
Variabel terikat pada penelitian ini dalam reaktor horisontal. Selanjutnya lindi
adalah ualitas air limbah dengan ditampung dalam bak effluen sehingga
parameter BOD, COD dan Nitrit. memudahkan pengambilan sampel untuk
Lokasi penelitian adalah Laboratorium analisa parameter.
Bengkel Kerja dan Laboratorium Kimia Jurusan 4. Pada saat yang bersamaan dilakukan Pre
Kesehatan lingkungan Poltekkes Kemenkes Test sampel air lindi di zone inlet dan Post
Tanjungkarang, dengan waktu kegiatan bulan Test sampel air lindi di zone outlet.
Juni s/d Oktober 2013.
Bahan dari penelitian ini terlampir pada Analisis parameter dilakukan sesuai
rincian bahan pendukung penelitian. standart prosedur analisis :
Selanjutnya bahan yang digunakan dalam 1. COD dengan metode oksidasi K2Cr2O7.
penelitian ini adalah sebagai berikut : 2. BOD dengan menggunakan direct Method,
yaitu dengan mengurangi nilai BOD hari ke-
a. Lindi 0 dengan hari ke-5 yang telah diinkubasi
b. Tanaman Rumput Payung selama 5 hari dengan suhu 20 oC.
c. Media tanaman (tanah) 3. Nitrit dengan metoda Kjedahl
d. Bahan analisis BOD, COD dan N (Alaerts dan Sumestri, 1987)
Usman, Pengolahan Air Limbah Sampah 101

4. Perhitungan debit menggunakan rumus Q = Untuk mengetahui kemampuan reaktor


Volume / waktu tinggal lindi. Waktu tinggal pengolahan Constructed Wetland dalam
Constructed Wetland = 2 s/d 7 hari menurunkan parameter beban pencemar, maka
dilakukan pemeriksaan kualitas air lindi di
laboratorium, dalam penelitian ini dilaksanakan
di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi
0,3 Industri Bandar Lampung (Baristand).
5 Reaktor Constructed Wetland
dioperasikan dengan mengalirkan air lindi
dengan debit = 0,042 m3/hari. Pengaliran
dimulai dari bak penampung lindi ke dua buah
0,3
bak raektor yang berisi media tanaman. Ke dua
0,3 0
buah bak reaktor yang berisi media tanaman
Debit = ( 0,8 m x 0 0,35 m x 0,3 m ) / 2 hari
rumput payung (Cyperus alternifolius) dan
= 0,042 m3/hari
mempunyai jumlah tanaman pada masing-
5. Volume tanah yang digunakan setiap masing bak berjumlah 30 batang, tinggi kurang
reaktor dalam penelitian ini adalah : lebih 1 m. Pada penelitian ini umur tanaman
0,15 m (tinggi tanah) x 0, 35 m x 0,8 tidak diketahui, hal ini disebabkan peneliti
m = 0,042 m3 langsung mengambil tanaman beserta media
6. Luas Lahan tanahnya langsung dari rawa di daerah
Luas setiap reaktor adalah : 0,8 m x Kecamatan Raja Basa Kota Bandar Lampung.
0,35 m = 0,28 m2 Air baku Lindi sebelum dialirkan ke
reaktor, dilakukan pemeriksaan laboratorium
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan pengulangan 2 kali dan setelah
pengaliran selama 2 hari (waktu tinggal) air
Hasil lindi hasil pengolahan diperiksa di laboratorium
dengan pengulangan 2 kali. Adapun hasil
Penelitian ini peneliti mendesain reaktor pemeriksan laboratorium air baku lindi dan air
Constructed Wetland skala laboratorium, lindi hasil pengolahan disajikan sebagai berikut.
dengan tujuan mengetahui kemampuan
menurunkan parameter beban pencemar yaitu 1. Kualitas Air Baku Lindi TPA Bakung
BOD, COD dan Nitrit yang ada pada lindi TPA Pemeriksaan kualitas air baku lindi
Bakung Bandar Lampung. Penelitian ini Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bakung
bersifat eksperimen, peneliti membuat atau Bandar Lampung dilakukan untuk mengetahui
mendesain sendiri reaktor pengolahan air lindi kandungan kosentrasi dari lindi. Rata-rata
untuk skala laboratorium, dengan dua desain kualitas air baku lindi BOD, COD, Nitrit dan
yaitu: (1) Reaktor aliran mengalir di atas pH, adalah 514 mg/l, 1279 mg/l, 0,035 mg/l
permukaan media tanaman, (2) Reaktor aliran dan 8,2 (lihat gambar 1):
mengalir melewati media tanaman.
Kualitas Air Baku Lindi TPA Bakung
Pengambilan sampel air baku lindi
dilakukan langsung di saluran drainase yang 1500

mengalirkan air baku lindi dari TPA Bakung


Koseentrasi

1000
menuju badan air penerima. Tanaman Rumput
500
Payung yang sudah diambil ditanam ke dua bak
raeaktor, dan dilakukan proses aklimatisasi 1 0
Parameter

minggu. Proses lakukan dengan cara mengalir- BOD (mg/l) 514


COD (mg/l) 1279
kan air bersih ke kedua bak reaktor sedalam 20 Nitrit (mg/l) 0,035
cm dan mempertahankan pengaliran air tersebut pH 8,51

1 minggu. Setelah aklimatisasi selesai sampel


lindi berasal dari TPA Bakung mulai dialirkan. Gambar 1. Grafik Kualitas Air Baku Lindi
TPA Bakung
102 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 98-108

2. Kemampuan Penurunan Parameter c. Kadar Nitrit mengalami penurunan sebesar :


Menggunakan Aliran Mengalir Di atas 0,035 mg / l  0,019 mg / l
Permukaan Media Tanaman x 100 %
0,035 mg / l
Dari penelitian yang telah dilakukan,
= 46 %
diketahui kemampuan Metoda constructed
wetland dalam menurunkan kandungan COD,
d. Kadar pH mengalami penurunan sebesar :
BOD dan N dari lindi dengan menggunakan
aliran horizontal mengalir di atas permukaan 8,5  8,2
= x 100 %
media tanaman. Rata-rata kualitas air lindi 8,5
olahan parameter BOD, COD, Nitrit dan pH, = 4%
adalah 372 mg/l, 931 mg/l, 0,019 mg/l dan 8,2
(gambar 2):. Berdasarkan perhitungan, parameter
BOD mengalami penurunan sebesar 28%,
Kualitas Air Lindi Olahan Menggunakan parameter COD mengalami penurunan sebesar
Aliran Mengalir Di atas permukaan Media
Tanaman
27 %, parameter Nitrit mengalami penurunan
sebesar 46 %, dan parameter pH mengalami
1000 penurunan sebesar 4 % (lihat Gambar 3):
Kosntrasi

500 Penurunan Parameter Menggunakan Aliran


Mengalir Di atas Permukaan Media Tanaman
0
Parameter
50% 46%
BOD (mg/l) 372
COD (mg/l) 931 40%
Nitrit (mg/l) 0,019
28%
Persentase

pH 8,2 30% 27%

20%
Gambar 2. Grafik Kualitas Air Olahan
Menggunakan Aliran Mengalir 10%
di atas permukaan Media 4%
Tanaman 0%
BOD (mg/l) COD (mg/l) Nitrit (mg/l) pH

Berdasarkan gambar 1 dan 2 terlihat air Parameter


baku lindi setelah mengalami pengolahan
terjadi penurunan kosentrasi, penurunan Gambar 3. Grafik Penurunan Parameter
kosentrasi ini dihitung sebagai berikut : Menggunakan Aliran Mengalir
di atas permukaan Media
a. Kadar BOD mengalami penurunan sebesar : Tanaman
514 mg / l  37 mg / l
x 100 % 3. Kemampuan Penurunan Parameter
514 mg / l Menggunakan Aliran Mengalir
= 28 % Melewati Media Tanaman

b. Kadar COD mengalami penurunan sebesar : Dari penelitian yang telah dilakukan,
diketahui kemampuan Metoda constructed
1279 mg / l  931 mg / l wetland dalam menurunkan kandungan COD,
= x 100 %
1279 mg / l BOD, Nitrit dan pH dari lindi dengan
= 27 % menggunakan aliran horizontal mengalir
melewati media tanaman.
Usman, Pengolahan Air Limbah Sampah 103

Rata-rata kualitas air lindi olahan Berdasarkan perhitungan di atas para-


parameter BOD, COD, Nitrit dan pH, adalah meter-parameter mengalami penurunan : BOD
183 mg/l, 457 mg/l, 0,0025 mg/l dan 8,1 (lihat 64 %, COD 64 %, Nitrit 93 %, dan pH 5 %
gambar 4): (lihat gambar 5)
Kualitas Air Lindi Olahan Menggunakan
Aliran Mengalir Melewati Media Tanaman
Penurunan Parameter Menggunakan Aliran
Mengalir Melewati Media Tanaman

500
100% 93%
400
Kosentrasi

300 80%
64% 64%

Persentase
200
60%
100
40%
0
Parameter

BOD (mg/l) 183 20%


COD (mg/l) 457 5%
Nitrit (mg/l) 0,0025
0%
pH 8,1
BOD (mg/l) COD (mg/l) Nitrit (mg/l) pH

Parameter
Gambar 4. Grafik Kualitas Air Olahan
Menggunakan Aliran Mengalir Gambar 5. Grafik Penurunan Parameter
Melewati Media Tanaman Menggunakan Aliran Mengalir
Melewati Media Tanaman
Berdasarkan Gambar 1 dan 4 , terlihat
parameter air baku lindi setelah mengalami 4. Perbandingan Penurunan Parameter
pengolahan terjadi penurunan kosentrasi. Menggunakan Aliran Mengalir Di atas
Perhitungan penurunan kosentrasi: Permukaan Media Tanaman dengan
Menggunakan Aliran Mengalir Melewati
a. Kadar BOD mengalami penurunan sebesar :
Media Tanaman
514 mg / l  183 mg / l
x 100 %
514 mg / l Perbandingan penurunan parameter tiap
reaktor dimaksudkan melihat kemampuan
= 64 %
penurunan kadar parameter terbesar.
b. Kadar COD mengalami penurunan sebesar :
1279 mg / l  457 mg / l Perbandingan Kemampuan Penurunan
Parameter Tiap Reaktor
x 100 %
1279 mg / l 100% 93%
90%
= 64 % 80%
70% 64% 64%
c. Kadar Nitrit mengalami penurunan
Persentase

60%

sebesar: 50% 46%


40%

0,035 mg / l  0,0025 mg / l
28% 27%
30%

x 100 % 20%
4% 5%
0,035 mg / l 10%
0%
BOD (mg/l) COD (mg/l) Nitrit (mg/l) pH
= 93 % Param eter

d. Kadar pH mengalami penurunan Mengalir Di atas Permukaan Media Tanaman Mengalir Melewati Media Tanaman

sebesar :
8,51  8,1 Gambar 6. Grafik Perbandingan
= x 100 % Kemampuan Penurunan
8,51
Parameter Setiap Reaktor
= 5 %
104 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 98-108

Berdasarkan grafik 6, terlihat bahwa tanaman Rumput Payung (yperus Alternifolius)


kemampuan penurunan parameter terbesar membutuhkan pH 6-8.5, sesuai untuk pertum-
terdapat pada reaktor yang menggunakan aliran buhan jenis tanaman tropis (Khiatuddin, 2003).
yang melewati media tanaman. Apabila kualitas air baku lindi
dibandingkan dengan Peraturan Gubernur
Pembahasan Lampung Nomor 7 Tahun 2010 tentang Baku
Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
1. Kualitas Air Baku Lindi TPA Bakung di Provinsi Lampung maka, kadar air baku lindi
Lindi terdiri dari cairan yang sudah melampaui baku mutu air limbah untuk
merupakan hasil dekomposisi buangan dan lindi, seperti yang disajikan tabel 2:
cairan yang masuk ke landfill dari luar, misal
air permukaan, air tanah, air hujan dan lain-lain. Tabel 2. Perbandingan Baku Mutu Air
Masuknya cairan tersebut menambah volume Limbah Air Baku Lindi TPA
lindi yang kemudian disimpan dalam rongga Bakung
antar komponen sampah dan akan mengalir jika Baku
Kadar
memungkinkan. Secara umum karakteristik Rata-
Mutu
lindi meliputi: warnanya bervariasi dari coklat No Parameter Satuan Rata Air
Air
muda sampai mendekati hitam, umumnya Baku
Limbah
Lindi
berbau busuk dan kadang-kadang menghasilkan 1 COD mg/l 100 514
warna pelangi pada permukaan air. 2 BOD mg/l 50 1279
Berdasarkan hasil penelitian pada 3 Nitrit mg/l 1 0,035
4 pH 6-9 8,2
Gambar 1 didapat komposisi kualitas air baku
parameter BOD, COD, Nitrit dan pH, adalah
514 mg/l, 1279 mg/l, 0,035 mg/l dan 8,2. Berdasarkan tabel 2, maka kualitas air
Dibandingan dengan tabel komposisi air baku baku lindi untuk kosentrasi COD dan BOD
lindi dari pendapat Tchobanoglous dkk, 1993 masih belum memenuhi standar baku mutu air
yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. limbah yang sudah ditetapkan pemerintah.

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Kualitas 2. Kemampuan Penurunan Parameter


Air Baku Lindi Menggunakan Aliran Mengalir di atas
Landfill Baru Landfill Permukaan Media Tanaman
Air (Kurang dari 2 Th) Lama
Kandungan Baku (Lebih dari
Lindi Range Tipikal 10 Th) Kualitas air baku lindi yang telah
didapat digunakan untuk mengetahui kemam-
puan penurunan parameter. Air baku lindi
BOD (mg/l) 514 2.000- 10.000 100-200
COD (mg/l) 1279 30.000 18.000 100-500 tersebut dialirkan ke reaktor yang berisi
Nitrit (mg/l) 0,035 3000- 25 5-10 tanaman menggunakan aliran yang mengalir
pH 8,2 60.000 6 6,6-7,5
5-40
diatas permukaan, kemudian air lindi hasil
4,5-7,5 olahan diperiksa di laboratorium. Adapun
kualitas air lindi hasil olahan rata-rata para-
Diketahui air lindi yang sumbernya meter BOD, COD, Nitrit dan pH, adalah 372
berasal dari TPA Bakung masuk kategori mg/l, 931 mg/l, 0,019 mg/l dan 8,2. Sedang-
landfill yang umurnya sudah lebih 2 tahun. kan penurunan parameter menggunakan aliran
Selain itu dengan melihat tabel diatas parameter mengalir di atas permukaan media tanaman
kualitas lindi air baku BOD dan COD sudah parameter BOD, COD, Nitrit dan pH menga-
masuk dalam kategori air lindi yang berasal dari lami penurunan 28%, 27 %, 46 %, dan 4 %.
Tempat pembuangan akhir sampah. Namun
pada parameter Nitrit dan pH masih mendekati a. Penurunan BOD
nilai yang ada pada tabel diatas. Penurunan parameter BOD pada reaktor
Parameter pH 8,2 termasuk kisaran pH aliran mengalir di atas permukaan media
netral dan masih sesuai untuk pertumbuhan tanaman terjadi melalui proses fisik dan
Usman, Pengolahan Air Limbah Sampah 105

biologis. Penyisihan fisik dari BOD terjadi tetapi sangat penting dalam proses, yaitu
melalui proses pengendapan dan penangkapan sebagai tempat mikroorganisme dan memasok
material partikulat di media tanaman. oksigen sehingga mendukung pertumbuhan
Penurunan ini terjadi oleh mikro- bakteri aerob. Sisa-sisa bagian tanaman yang
organisme memegang peranan sangat penting mati menjadi sumber karbon organik yang
dalam penghilangan bahan organik yang proses dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber energi
penguraiannya membutuhkan oksigen (BOD). dalam proses denitrifikasi, yaitu perubahan
Mikroorganisme aerob dapat hidup dalam air nitrat menjadi gas N2. (Metcalf and Eddy, 1991)
dan tanah rawa yang berkondisi anaerob berkat
aliran oksigen yang dilepaskan akar tanaman air d. Penurunan pH
dalam zona rhizosphere (Khiatuddin, 2003). Penurunan pH pada reaktor aliran
b. Penurunan COD mengalir di atas permukaan media tanaman,
terjadi mekanisme proses degradasi zat organik
Penurunan COD pada reaktor aliran
yang akan menghasilkan CO2 dan H2O.
mengalir di atas permukaan media tanaman
Sebagian CO2 akan terlepas ke udara sedang
terjadi melalui proses masuknya air dan mineral
sebagian yang lain tertahan dalam sistem dan
(unsur anorganik yang berasal dari penguraian
terlarut menjadi H2CO3 (asam karbonat). Asam
bahan organik oleh mikroorganisme) ke dalam
karbonat terdisosiasi menjadi bikarbonat
tanaman melalui rhizoma (rambut akar).
(HCO3-) yang nantinya diserap oleh tanaman
Perpanjangan sel-sel epidermis ini berdinding
dan H+. Karena pH merupakan fungsi dari –log
lengket dan melekat kuat ada partikel media
H+ maka dengan semakin besar H+ nilai pH
tanah. Hal ini menjadikan rhizoma bersentuhan
akan turun. Penurunan pH reaktor menunjukkan
langsung dengan air yang juga melekat kuat
bahwa tanaman memberi kontribusi
pada partikel media tanah. Sedangkan
menurunkan pH. Hal ini dimungkinkan karena
masuknya mineral terjadi dengan adanya air
kemampuan serap pada proses mikrobial
yang diserap akar maupun tanpa air, karena
mampu menurunkan menurunkan pH effluen.
mineral masuk akibat beda gradien konsentrasi
yaitu dari konsentrasi rendah (media tanaman)
3. Kemampuan Penurunan Parameter
ke konsentrasi tinggi (sel-sel akar).
Menggunakan Aliran Mengalir
Selain itu Mekanisme penurunan bahan
Melewati Media Tanaman
organik pada reaktor tersebuti terjadi melalui
proses secara fisik dan biologis. Proses fisik Kualitas air baku lindi yang telah
yang terjadi melalui proses sedimentasi dan didapat pada tabel 2 digunakan untuk menge-
penangkapan bahan organik pada media tahui kemampuan penurunan parameter. Air
tanaman.. baku lindi dialirkan ke reaktor menggunakan
aliran mengalir melewati media tanaman,
c. Penurunan Nitrit kemudian air lindi hasil olahan diperiksa di
laboratorium. Hasil rata-rata parameter BOD,
Proses penghilangan senyawa nitrogen
COD, Nitrit dan pH, adalah 183 mg/l, 457
pada reaktor constructed wetland meliputi
mg/l, 0,0025 mg/l dan 8,1. Sedangkan
filtrasi, sedimentasi, pengambilan oleh tum-
Penurunan parameter menggunakan aliran
buhan (uptake) dan mikroorganisme, adsorbsi,
mengalir di atas permukaan media tanaman
nitrifikasi, denitrifikasi dan volatilisasi. Seperti
parameter BOD, COD, Nitrit dan pH
halnya amonium dapat diadsorbsi oleh
mengalami penurunan sebesar 64%, 64 %, 93
tumbuhan melalui akaratau dengan
%, dan 5 %.
mikroorganisme anerobik dan dikonversi
menjadi NH3.
a. Penurunan BOD
Sebagian besar penghilangan senyawa
nitrogen dilakukan oleh bakteri melalui proses Penurunan parameter BOD pada reaktor
amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi. aliran mengalir melewati permukaan media
Tanaman mempunyai peran tidak langsung tanaman terjadi melalui proses fisik dan
106 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 98-108

biologis. Penyisihan fisik dari BOD terjadi tilisasi.Seperti amonium dapat diadsorbsi oleh
melalui proses pengendapan dan penangkapan tumbuhan melalui akar atau dengan mikro-
material partikulat pada media tanaman. organisme anerobik dan dikonversi jadi NH3.
Penurunan ini terjadi oleh mikro- Sebagian besar penghilangan senyawa
organisme memegang peranan sangat penting nitrogen dilakukan oleh bakteri melalui proses
dalam penghilangan bahan organik yang proses amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi.
penguraiannya membutuhkan oksigen (BOD). Tanaman mempunyai peran yang tidak
Mikroorganisme aerob dapat hidup dalam air langsung tetapi sangat penting dalam proses
dan tanah rawa yang berkondisi anaerob berkat tersebut yaitu sebagai tempat mikroorganisme
aliran oksigen yang dilepaskan oleh akar dan memasasok oksigen sehingga mendukung
tanaman air dalam zona rhizosphere pertumbuhan bakteri aerob. Sisa-sisa bagian
(Khiatuddin, 2003). Pengolahan secara aerob tanaman yang mati menjadi sumber karbon
berlangsung di dalam zona akar dan bagian atas organik yang dibutuhkan oleh bakteri sebagai
dari sedimen. Sedangkan pengolahan secara sumber energi dalam proses denitrifikasi, yaitu
anaerob berlangsung pada bagian bawah perubahan nitrat menjadi gas N2.
sedimen atau terkadang berlangsung di dalam Selain peran makhluk hidup, proses
air apabila suplai oksigen telah habis terpakai. penghilangan senyawa nitrogen dalam wetland
juga terjadi melalui proses volatilisasi ion
b. Penurunan COD amonium (NH4) menjadi gas NH3 jika pH lebih
besar dari 8, sedimentasi dan penyaringan
Penurunan COD pada reaktor aliran
partikel padat yang mengandung nitrogen, serta
mengalir di atas permukaan media tanaman
proses adsorbsi ion amonium ke dalam sedimen
Proses masuknya air dan mineral (unsur
organik dan anorganik melalui pertukaran ion
anorganik yang berasal dari penguraian bahan
positif (Metcalf and Eddy, 1991).
organik oleh mikroorganisme) ke dalam
tanaman melalui rhizoma (rambut akar).
d. Penurunan pH
Perpanjangan sel-sel epidermis ini berdinding
lengket dan melekat kuat ada partikel media Penurunan pH pada reaktor aliran
tanah. Hal ini menjadikan rhizoma bersentuhan mengalir melaui melewati media tanaman,
langsung dengan air yang juga melekat kuat terjadi mekanisme proses degradasi zat organik
pada partikel media tanah. Sedangkan yang akan menghasilkan CO2 dan H2O.
masuknya mineral terjadi dengan ada air yang Sebagian CO2 akan terlepas ke udara sedang
diserap akar maupun tanpa air, karena mineral sebagian yang lain tertahan dalam sistem dan
masuk akibat beda gradien konsentrasi yaitu terlarut menjadi H2CO3 (asam karbonat). Asam
dari konsentrasi rendah (media tanaman) ke karbonat terdisosiasi menjadi bikarbonat
konsentrasi tinggi (sel-sel akar). Air dan (HCO3-) yang nantinya diserap oleh tanaman
mineral tersebut akan diangkut hingga ke daun. dan H+. Karena pH merupakan fungsi dari –log
Selanjutnya air dapat dipakai untuk fotosintesis H+ maka dengan semakin besar H+ nilai pH
dan transpirasi. akan turun. Penurunan pH reaktor menunjukkan
Selain itu mekanisme penurunan bahan bahwa tanaman memberi kontribusi
organik pada reaktor tersebut terjadi melalui menurunkan pH. Hal ini dimungkinkan karena
proses fisik dan biologis. Proses fisik yang kemampuan serap pada proses mikrobial
terjadi melalui proses sedimentasi dan penang- mampu menurunkan menurunkan pH effluen.
kapan bahan organik pada media tanaman.
4. Perbandingan Penurunan Parameter
c. Penurunan Nitrit Menggunakan Aliran Di atas Permukaan
Media Tanaman dengan Menggunakan
Proses penghilangan senyawa nitrogen
pada reaktor constructed wetland meliputi Aliran Melewati Media Tanaman
filtrasi, sedimentasi, pengambilan oleh Berdasarkan Gambar grafik 6,
tumbuhan (uptake) dan mikroorganisme, penurunan parameter terbesar terdapat pada
adsorbsi, nitrifikasi, denitrifikasi dan vola- reaktor yang menggunakan aliran melewati
Usman, Pengolahan Air Limbah Sampah 107

permukaan media. Menurut Metcalf and Tanaman dengan Peraturan Gubernur Lampung
Eddy, 1991 fenomena tersebut dapat terjadi Nomor 7 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air
oleh sebab-sebab sebagai berikut : Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Di
Provinsi Lampung, disajikan pada tabel 3:
a. Secara umum prinsip pengolahan air limbah
mengunakan tumbuhan air adalah Tabel 3. Perbandingan Baku Mutu Air
pemanfaatan simbiosis mikroorganisme Limbah dengan Hasil Pengolahan
dalam tanah dan tumbuhan air. bakteri Constructed Wetland Dengan
menguraikan bahan organik menjadi Menggunakan Aliran Melewati
molekul atau ion yang dapat diserap oleh Media Tanaman
tumbuhan. Hal tersebut dapat dijelaskan
pada reaksi kimia di bawah ini.
Kadar
Baku Rata-
No Parameter Satuan Mutu Air Rata Air
Limbah Lindi
Olahan

1 COD mg/l 100 457


b. Dalam sistem wetland bahan organik yang 2 BOD mg/l 50 183
terendapakan dihilangkan dengan proses 3 Nitrit mg/l 1 0,0025
4 6-9 8,1
sedimentasi dan penguraian anaerobik di pH
dasar wetland, kemudian terjadi proses
absorpsi oleh tumbuhan air melalui akar Berdasarkan tabel penelitian diatas air
setelah terbentuk ion oleh penguraian lindi hasil pengolahan belum memenuhi baku
anaerobik. contohnya adalah ion asetat dan mutu air limbah yang sudah ditetapkan
ion karbonat. Proses pembentukan ion-ion pemerintah.
asetat dan karbonat adalah sebagai berikut: Belum dipenuhinya baku mutu air limbah hasil
pengolahan dengan menggunakan Metoda
Constructed Wetland dapat ditanggulangi
dengan beberapa cara, antara lain :
a. Menggunakan sistem pengolahan
pendahuluan sebelum masuk ke pengolahan
dengan Metoda Constructed Wetland,
Dari uraian diatas jelaslah penguraian
seperti metoda kolam stabilisasi, kolam
parameter-parameter lindi terjadi pada akar dan
aerasi dan lain-lain. Dengan adanya
media tanaman, sehingga lindi yang diatas
pengolahan pendahuluan maka kadar
permukaan media tanaman hanya mengalami
konsentrasi air baku air lindi dapat turun
sedikit penguraian dibandingkan lindi yang
lebih dari 50 %. Sehingga sisa dari
berada di akar tanaman rumput payung dan
kosentrasi air lindi dapat diolah dengan
media tanamannya. Hal tersebut yang membuat
metoda Constructed Wetland.
mengapa penurunan pada reaktor Constructed
b. Tetap menggunakan metoda Constructed
Wetland yang menggunakan aliran melewati
Wetland, akan tetapi menambah hari waktu
media tanaman lebih tinggi kemampuan
tinggal air lindi yang tadinya digunakan
penurunan BOD, COD, Nitrit dan pH.
hanya 2 hari di dalam kolam ditambah
5. Perbandingan Kualitas Air Baku Lindi menjadi minimal 4 hari didalam kolam.
Hasil Pengolahan Constructed Wetland
Dengan Menggunakan Aliran Melewati SIMPULAN
Media Tanaman dengan Baku Mutu
Kesimpulan penelitian sebagai berikut :
Perbandingan Kualitas Air Baku Lindi 1. Penurunan kosentrasi COD, BOD, Nitrit
Hasil Pengolahan Constructed Wetland Dengan dan pH air lindi dengan menggunakan aliran
Menggunakan Aliran Melewati Media horizontal mengalir di atas permukaan
108 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 98-108

media tanaman dengan Metoda constructed dibandingkan kemampuan penurunan


wetland adalah 28 %, 27 %, 46 %, dan 4 %. reaktor Constructed Wetland yang
2. Penurunan kosentrasi COD, BOD, Nitrit dan menggunakan aliran mengalir di atas
pH air lindi dengan menggunakan aliran permukaan media tanaman.
horizontal mengalir melewati media 4. Kualitas hasil pengolahan pada penelitian ini
tanaman dengan Metoda constructed apabila dbandingkan dengan Peraturan
wetland adalah 64 %, 64 %, 93 %, dan 5 %. Gubernur Lampung No. 7 Tahun 2010,
3. Kemampuan penurunan kosentrasi COD, kosentrasi COD, BOD dan Nitrit belum
BOD, Nitrit dan pH pada reaktor memenuhi nilai baku mutu air limbah yang
Constructed Wetland yang menggunakan ditetapkan.
aliran melewati media tanaman lebih tinggi

DAFTAR PUSTAKA Khiatuddin, M. 2003. Melestarikan Sumber


Daya Air dengan Teknologi Rawa
Anonim. 2004. Tambak Gagal Panen karena Buatan. Yogyakarta: Gajah Mada
Lindi TPA Cilincing. Jakarta: Kompas University Pers.
Gramedia. 22 Januari 2004
Lin, X. , and Shu, W. (2003). Treatment of
Anonim, 2005, Sumur penduduk tercemar lindi Landfill Leachate by Subsurface-
Bantar Gebang. Jakarta. Republika.3 Juli FlowConstructed Wetland: A Microcosm
2005 Test. School of Life Sciences. Guangzho
Sun Yatsen (Zhongshan) University.
Friedman, H. 2000, Leachate Treatment Using
A Constructed Wetland. Anchorage,
Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater
Alaska Gardner, P., Brent, P., Mitccell
Engineering Treatment Disposal and
R., (1985). Physiology of crop plants.
Reuse, 3rd edition. New York: McGraw-
Jakarta: UI press.
Hill.
Headley TR , Davison L, D and A Yeoman,
2000, Constructed wetlands: ecotech- Muhimmah, I, 2006, Penurunan COD, BOD
nologies for removing nitrogen from dan N Menggunakan Sub Surface
sewage effluent, horticultural runoff and Constructed Wetland. Surabaya: Tesis
landfill leachate in Australia. Centre for Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS,
Ecotechnology. NSW Australia:
Southern Cross University, Lismore,

You might also like