You are on page 1of 10
We, es I. ILMU HUKUM : SUATU ORIENTASI ." Nim “hukum mencakup dan membicarakar segala - hal yang berhubungan dengan hukum: Demikian Juasnya masalah yang dicakup oleh ilmu ini; sehingga sempat memancing pendapat orang,untuk mengatakan, bahwa "batas-batasnya. tidak_bisa ditentukan" (Curzon, 1979: v). Dalam bahasa Inggris ia disebut jurisprudence. . : Sebagaimanahalnya dengan setiap cabang ku, makaitmu hukum ini juga mempunyai objeknya sendiri, yaitu : hukum. Soalnya sekarang, apakah yang ingin kita lakukan terhadap objek_ _ inj, Pertanyaan ini sudah menyangkut tujuan dari ilmu ini sendiri. Apabila jawabannya adalah untuk mempéroleh pengetahuvan- tentang segala hal dan semua seluk-beluk mengenai; ‘hukum ini, maka ruanglingkup ‘dari ilmu ini memang menjadi sangat luas.- Berikat ini dicoba untuk menyusunsuatu daftar ‘masalah yang bisa metode yang, dipakai, Ternyata di sini kita tidak: berhadapan dengan satu ketnungkinan metode yang bisa dipakai, melainkan Jebih dari itu dan masing-masing bisa diterima ‘sebagai metode yang sah. Kalau demikian, ini mengandung arti, bahwa di sini kita berhadapan dengan kebebasan untuk memilih. Setiap orang bisa menggunakan metode mania saja sesuai dengan pilihannya, asal piliban itu diterapkannya secara konsekuen. ie Pilihan mengenai metode ini tidak bisa dipisahkan dari = “penglihatan seseorang mengenai hakikat dari'hukum. Dengan - deiikian terdapat hubungan yang erat antara pandangan falsafi dengan metode yang kemudian dipilih atau digunakan. Kita bisa * melihat hukum itu sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Kita juga bisa melihatnya sebagai norma-norma abstrak ‘dan akhimnya kita bisa, juga melihatnya sebagai suatu alat yang dipakai untuk mengatur masyarakat. Pemilihan terhadap tasing-masing * penglihatan itu akan berlanjut pada metode - yang’ kemudian dipakai. : “. Apabila kita memilih “untuk: melihat hukum sebagai perwujudan dari nilai(-nilai) tertentu, maka pilihan tersebut akan membawa kita kepada metoda yang bersifat idealis, Metoda ini 5 : ean untuk menguji hukum yap, h a Pe akan sea inl) tertentu. Salah satu pemikiran a mewujudkan sudah berjalan sejak berabad-abad lalu, ag dalam hukum yee memahamii arti dari Keadilan. Pemig g berusala a yatig menjadi funtutan dari nilai tersebuy, membahas ei ya dilakukan oleh hukum untuk mewujyy Y yang seharu i metoda ideologis i ah Tnilah sélah satu contoh dari metodaideologis ity, Bagi seseorang yang memilih untuk melihat hukum sepa, tu sistem peraturan-peraturan yang dbstrak, maka perhatianny San renmia pada hukum sebagai suatu lembaga yang benar-ber * otonom, yaitu yang bisa kita bicarakan. sebagai subjek tersen din | > > terepas dari kaitan-kaitannya dengan hal-bal di uat pera an peraturan tersebut. Pemusatan perhatian yang demikian ini a a membawa seseorang kepada penggunaan metoda, yang normati dalam menggarap.hukum. Sesuai dengan: cara perabahasan yz ang bersifat analitis, maka imetoda itu disebut juga sebagai normati analitis. Dalam hubungan dengan metoda yang demikian. itu, di sini bisa dicatat, bahwa ia tidak menghiraukan apakah: hukum j mewujudkan nilai-nilai tertentu atau apakah hukuin itu ditunt untuk mencapai tujuan serta sasarah tertentu. os ‘ Selanjutiya, bagi seseorang yang memahami hukum ~-alat untuk mengatur masyarakat; maka pilihannya akan jatuh Penggunaan metoda sosiologis. Berbeda dari kedua penglih tersebut di muka, maka paham yang ketiga ini mengkaitkan hukum} p kepada “usaha untuk Mencapai, tujuan-tujuan serta memenuhi As boluhar-kebutuhan konkrit dalam masyarakat. Oleh Karena ity mi ini memusatkan perhati: jengenal qd fl itivits deri huleas Pe anys. pada pengamatan mengt . Sebagaimana disebutkan di muka, terdapat hubungan hal-hal yang kita bicarakan sekarang ini dengan pembicaraan mengenai alirari-aliran ilmu hukum dibelakangnanti. - Timu hukum mempunyai hakikat interdisipliner. Hakikat ini - kita ketahui dari digunakannya berbagai disiplin ilmu pengetahuan uotuk membantu menerangkan berbagai aspek yang berhubungan - dengan.kehadirart hukum di masyarakat. Berbagai aspek dari hukum yang-ingin kita: ketahui .ternyata tidak dapat dijelaskan: dengan’ baik tanpa memanfaatkan disiplin-disiplin 1imu pengetahuan, seperti ‘politik, anthropologi ekonomi dan: Jain- Jainnya: Anthropologi, misalnya membantu menjelaskan tentang kerja dari hukum itu yang tidak dapat dilepaskan dari keselaruhan - kehidupan masyarakat sebagai satu kesatuan budaya. Pengadilan “negara, misalnya, tidak. dapat kita lihat sebagi satu-satunya mekanisme penyelesaian- perkara yang sah di suatu negara. : ‘Anthropologi membantu memperlihatkan, bahwa pengadilan negara ita hanyalah salah satu saja dari kemungkinan- kemungkinan Jembaga dalam masyafakat yang berfungsi untuk imelakukan:penyelesaian sengketa itu. Pada saat yang bersaniaan, di suatu negara ‘dapat. dilihat bekerjanya lembaga-lembaga penyelesaian sengketa yang resmi, seperti pengadilan negara itu, berdampingan dengan lembaga-lembaga yang lain yang ~ menjalankan fungsi serupa. Oleh karena “itu, anthropologi mengatakan,: bahwa. pengadilan negara. itu hanyalah salah satu bentuk eksperimentasi kultural suatu ‘bangsa dalam menyelesaikan sengketa-sengketa di antara anggota-anggota masyarakatnya. ‘Anthropologi juga menunjukkan akar-akar sosiokultural berbagai lembaga hukum yang ada dalam masyarakat, dengan menunjukkan, bahwa lembaga-lembaga itu bukan. jatuh dari langit “atau merupakan, ciptaan manusia begitu’saja: Ia mencoba menjelaskan, betapa jual-beli itu berakar pada kebiasaan untuk melakukan tukar-menukar dalam -masyarakat (barter); -betapa ‘perkawinan itu. betkembang dari kenyataan adanya jenis kelamin laki-laki dan wanita di dunia dan seterusnya. - See _ Di muka telah ditulis, bahwa ilmu hukum, itu mempunyai -jangkauan universal, melampaui batas-batas hukum suatu bangsa 7 e) : ati hukum sébagai suatu fe dan negara te ie Sehubungan dengan a : dalam masy: ie dipersoalkan, bagaimanakah hubungin cen itu dengan teori: hukum. Salah satu titik Alpe agan keduanya, jatuh pada persepsi falsafi yan, Pamala Di muka sudah dikatakan, betapa ilmu Peng hukum ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan ‘samp persoalan hakikat dari hukum. Teori,hukum membahas ; sedikit banyak juga dari pertanyaan-pertanyaan sep Seperti dikatakan oleh Radbruch, tugas teori hukum adal; classification of legal values and postulates’ up 1% Philosaphical foundation" (klasifikasi. nilai-nilai hukum mempostulasikan (hukum) pada dasar filsafatnya), Teori bh pada hakikatnya berhadapan dengan suatu pertanyaan bes; untuk’selanjuinya menjadi tuntutan di dalam uraian-urai: Pertanyaan besar-tersebut mempersoalkan tentang *akhir segala pembicaraan miengenai hukum. Pemikiran di sini bisa dilepaskan’ dari pikiran-pikirari filsafat dan politik. Teor hukum’ ini memikirkan tentang hukurh ‘sampai. jauh ke’ __ belakang hubungannya_dengan konsepsi tentang manusig ., tentang hubungan antara manusia dengan manusia, dan tentang auusia dengan lingkungannya. Oleh karena itulah, seperti di me ann séadir (Friedmann, 1953: 4), b an attempt to. give an analysis’ of these ne and other non juristic preinises of legal Petcobaan yang memberikan pelbagai anal nya merupakan philosophical, theory" (sebu; 8 eS os Scie filsafat, politik, dan premis teori hukum ‘di’ Iuar. perundang- undangan).. ; f Berbeda dengan perhatian dan sifat uraian dari teori hukur anew ates ra m. yang demikian itu, imu hukum tidak melepaskan perhatiannya > terbadap’ substansi struktur serta sistem hukum itu sendiri. Oleh . arena itu, sebagaimana disebutkan di muka, peinbicaraan dalam ‘mu hukum tidak dimulai-dari nilai-nilai,setta postulat-postulat hekum, melainkan juga dari hukum. sebagai suatu badan atau susunan peraturan-peraturan, hukum. : : 5 , Bagaimana pun juga; kita dapat melihat adanya hubungan yang sangat erat antara ilmu hukum dan teori hukum. Ada penulis ‘yang bahkan berpendapat, bahwa keduanya bersifat sinonim: Teori fukum memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap ilmu hukum, yang ingin mempelajari hukum dalam segala seluk-beluk,. - hakikat dan perkembangannya. Dengan demikian, teori hukum: merupakan bagian’ yang penting dari ilmu hukum. Melalui teori hukum, ilmu hukum dapat mencerminkan perkembangan cmasyarakat.. Di. sini ilmu -tersebut membahas -fentang perkembangan hukum yang berkaitan dengan perubahan- _ perubahan ‘dalam masyarakatnya dan uraian ini barang tentu akan melibatkan pembicaraan -mengenai struktur politiknya, pengelompokan sosialnya dan sebagainya. Pembicaraan seperti ini sesunggubnya sudah memasuki bidang teori hukum..Sumbangan yang lain-dari teori hukum terhadap ilmu hukum adalah, bahwa dengan mempelajari ilmu hukum, orang juga mengetahui petkembangan hukum secara ‘umum serta perkembangan dalam pemikiran filsafat-~ Roe Di dalam kepustakaan hukum, ilmu hukum ini-dikenal dengan nama jurisprudence, yang berasal dari kata jus, juris, yang artinya'adalah hukum atau hak; prudensi berarti melihat ke depan atau mempuriyai keahlian. Arti yang umum dari jurisprudence int adalah ilmu yang mempelajati hokum. Tetapi orang juga mengenal tiga artinya yang lain. Para penulis Inggris memakainya dalam anatomi perbandingan dari sistem-sistem hukum yang sudah maju. ‘ 4 4 9° 5 i kecendei artikannya sebagai kecenderut Para penis Prancs pengadilan-pengadil potusan yang di di Amerika Sevkat, kata Jain, terutama a ¢ negara dari hukum itusendiri. : sinonim : n, betapa ilmu hukum itu mencakup bide Dimmukal ake merupakan dkibatsaja dari beban yy yang luas sekali. ee netmapr di, Badapen kita fenvnad dipikulnya, yaity Un ifat-sifatnya, fungsinya dalay hukum’ dalam hakikatnya, Ke emberikan jawat tethady masyarakat, singkatnya Fea a vikcomn atic Oleh : Ee eet ak ice ia mengandung. pikiran itulah bisa dimen I falsafati, “‘tekai See sosilges. Soa itu eraser ahat dibaca oleh 0; tentang ilmu yang demikian a : 6 ee me na hukum. Pertanyaan-pertanyaan yang tim! a aa tentunya berhubungan dengan hal-hal_yang mendasar ‘sii nya, seperti, apakah hukum itu, fungsinya, struktumya dan sebagainya, sebagaimana telah ditiraikan pada bagian petmulaan dari bab ini. .. Keadaan sebagaimana disebutkan di ‘atas mengesankaa kepada kita, bahwa ilmu hukum itu mengantarkan pembacanya » Untuk memperoleh: gambaran umum tentang hukum sebelum ia meningkat ke pehamahaman tentang hukum secara lebih “terperinci.. Oleh Karena itu ilmu hukum itu, bisa disifatkan negara, Sekalipun di dibicarakan oleh il lebih jelas, betikut muka sudah diperinti mas Imi hukum, untuk memberikan ini diturunkan, Sejumlah pendapat 10 : siberikan ambaran -tentang apa sesungguhnya imu i itu (Curzon, 1979: 1: : h 1. *Thmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah | ° yang -bersifat surgawi dan: manusiawi, pengetahuan rea fentangapa yang benat dan yang tidalebenar" (Ulpian. 9, ‘imu yang, formal tentang hukum positif (Holland). 3" Sintesis ilmiah tentang asas-asas yang pokok dari hukum" (Allen). zg »Penyelidikan oleh” para ahli hukum tentang norma- norma, cita-cita dan teknik-teknik hukum dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai disiplin di luarhukum yang mutakhir" (Stone): - 5, “[imu hukum adalah nama yang diberikan kepada suatu _ cara untuk mempelajari hukum, suatu penyelidikan yang bersifatabstrak, umum dan teoretis, yang berusaha untuk smengungkapkan asas-asas yang pokok dari hukum dan sistem hukum" (Fitzgerald): a 6.. "Imu hukum, menurut penglihatan saya, adalah sekadar * -hukum dalam seginya yang paling umum. Setiap usaha -untuk mengembalikan suatu kasus kepada suatu’ per- aturan_ adalah suatu kegiatan ilmu-hukum, sekalipun nama yang umumnya dipakai dalam-babiasa Inggris di-_ . batasi pada attiannya sebagai aturan-aturan yang paling luas dan konsep yang paling fundamental" (Holmes). 7. "Teori ilmu hukum menyangkut pemikiran mengenai _ « _ hukumatas dasar yang paling luas" (Dias). 8.. "Suatu diskusi teoretis yang umum mengenai hukum dan. asas-asasnya,. sebagai lawan dari studi mengenai _ Peraturan-peraturan hukum yang konkrit" (Jolowicz)..° "Ia. meliputi’ pencarian ke arah konéep-konsep yang ‘ tuntas yang mampu untuk memberikan ekspresi yang - Penuh arti bagi semua cabang ilmu hukum" (Hall). i “AL oS 10. "mu hukum adalah pengetahuan tentang huk, * . ” dalam segala bentuk dan manifestasinya" (Croos), “11. "Pokok bahasan ilmu hukum adalah luas Seka meliputi hal-hal yang. filsafati, sosiologis, histo ’”) "maupun Komponen-komponen analitis dari. tego . hukum" (Bodenheimer). *, oo 12. "Buat saya, ilmu hukum berarti setiap pemikiran yang teliti dan berbobot'mengenai semua tingkat kehidupa hukum, asal pemikiran itu menjangkau ke luar bata . Pemecahan terhadap suatu problem yang konkrit. Jad _ imu hukum meliputi semua macam generalisasi yan, *jujur dan dipikirkan masak-masak. di bidang huk (Llewellyn). : ‘akan ‘menjadi makin jelaslah kiranya ruang ‘lingkip yan dijelajahi oleh ilmu hukum itu. Melihat wilayah Perea d yang begitu Iuas dan mendasar, ia biasa di Z

You might also like