155 1907-9093 Populi, Vole 8 No.1 Maret 2014
Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat (Program di
NTT, Bengkulu, Indramayu, dan Maluku)
OLEH
YUSTINA SOPACUA®®
ABSTRAK
emiskinan merupakan masalah dalam pembangunan sosia di Indonesia, pemerintah
menempuh berbagal Kebijakan dalam menanggulang) kemiskinan salah satunya
‘melalui pemberdayaan masyarakat d be:bagal sektor. Sekalipun demikian tidak dapat
ddikataken bahwa secara keseluruhan program-program pemberdayaan yang
dicanangkan pemerintsh mampu menanggulang) kemiskinan. _Program-program
pemberdayaan seperti yang djalankan di NTT, Bengkulu, Indramayu, dan Maluku
membawa perubahan dari segi modal dan teknologi yang membantu eksistensi
masyarakat’ dalam memacu usaha dsektor-seltorpengeolaannya, Membuka
esempatan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat
terutema dsektor yang potensial penggarapannya dari sumber daya yang dkelola
tetapi dina’ mash terbatas, Darl ssi lan dalam menanggulang Kemiskinan mash
membutuhken suatu kerangka kebijakan pemberdayaan masyarakat yang
komprehensif dalam lingkaran sistem pemberdayaen masyarakat yang mampu
‘menunjang pembangunan dan kesejehteraan ekonom| m asyarakat
Kata Kunci: Kemiskinan, Pemberdayaan, dan Masyarakat.
‘A. PENDAHULUAN
Pembangunan sosial semakin mendapat pathatian pemerintah dtingkat pusat dan’
daerah sampai kepada pelosok pedesaan, Salah satu bentuk perhatian tersebut adalah
‘terlihat dari visi dan misi beserta imploementasinya Direlctorat Jenderal Pemberdayaan,
Masyarakat dan Desa, Departemen Dalam Negeri sebagal berilut: Visinya yaltu
‘terwujudhya kemandrian masyaralat. Misinya adalah mengembanglan kemandiian,
‘masyarakat melalui pemantapan penyelenggaraan pemetintahan desa dan pemetintahan
elurahan, peningkatan keswadayaan masyarakat, pemantapan rila-nilal sosial budaya
masyarakat, pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pemanfaatan sumber daya
alam berwawasan lingkungan dan pendayagunaan teknoloi tepat guna sesual
ebutuhan masyarakat. Stated’ yang dtempuh adalah melalui pemenuhan kebutuhan,
dasar_masyarakat (basic neec’ aperoach), pengembangan aspitasi dan partisipasi
masyarakat (butoom up agoraach), pengorgarisasian dan pelembagaan masyarakat
(comunity based organization approach), pemberdayaan masyarakat pedesaan dan
petkotaan (rural and urban community aporoach), berpihak pada pengembangan
‘ekonomi masyarakat (prosperity approach), lintas sektor dan program (crass-sectoyal and’
programmes approach), dan menerapkan teknolog tepat guna (appropiate technology
approach), Implementasinya djabarkan dalam berbagal proyek keglatan yang tercaluup
dalam empat folus pemberdayaan masyarakat meliputl bidang ekonomi, sosial budaya,
pplitk, dan lingkungan hidup (Roesmidl dan Risyant, 2008).
+ Yustina Sopacua ~ Dosen Prodi Administasi Publik, FISIP Universitas Pattimua, AmbonPapas, Volume 8 Ne 1 Maret 2014 153 1907-9093,
‘Tyan utama implementasi proyek-proyek: pemeberdayaan tersebut adalah untulc
membangun Kesejahteraan masyaralat terkait bidang tersebut, tetapi masalah besar
dalam_pemeberdayaan ini yang menjadi persoalan bangsa, yaitu kemiskinan yang terus
meningkat dan pemberdayaan yang dlakukan selama ini baum mampu menjawab
‘untutan dari masyarakat tethadap penangguangan kemislinan di Negara lita, Penduduk
miskin di Indonesia pada tahun 2006 berjumlah 39,05 uta jiwa atau 17,15 persen dari
Jumlah selurun penduduk dan bahkan sampai saat ini kerangka kebijakan pemetintah
yang diwujudcan mash perlu pembentukannya yang mengarah kepada bentuk: kebijakan
yang sesuai dengan kebutuhan penanggulangan yang dinginkan masyarakat dsetiap
sektor
Target penurunan jumlah penduduic miskin seperti tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPIMN) 2005-2009 pada akhir tahun 2009
adalah 8,2 persen. Usaha tersebut dapat dtempuh medal dinle pack strated
pemetintah, yaltu penangguangan kemiskinan (pro-poo), perluasan kesempatan kerja
(ev0.job) dan peringaatan pertumbuhan (pro-growth). Hanya kebijakan dan strategl
pencanangan program yang memadai dalam pemberdayaan masyaralat sajalah yang
dapat membuka peluang bag! masyarakat mislin untuk terlibat dalam seltor pengelolaan
‘ekonomi kerakyatan dan kesempatan kerja yang mampu meningkatkan pendapatan dan
mewujudkan kesejahteraan. Demikian maka tulisan int mengungkapkan konsep dan
program pemberdayaan masyaralat dalam penanggdangan kemiskinan melalui kajian
yang dlandasi stud) kepustakaan dan dokumentas! tentang program-program yang
dilaksanakan dan terwujud dari suatu bentuk lingkaran sistem yang menunjang
pemberdayaan masyaralat yang tergambarl)
sist")
a oo Pree
Ge ee
Pregram Pro
‘erakratan
ns
Gambar 1,
Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Mendasari Kensep
Pembangunan Sosial sebagal Sebuah Lingkaran Sistem
Gambar datas, menggambarkan bahwa kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat
sebagai sebuah sistem mendasari pada konsen dan tema-terma pembangunan sosial
yang mengarah pada penangguiangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Penangguiangan Kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat tempuh melalui kebijakan
pemerintah berbasis ekonomi kerakyatan yakni program-program pro keralyatan dalam.
pemberdayaan masyarakat dengan mempertmbanglan potensi sumber daya sebagai
faktor ekolog acministrasi yang alan dikaji secara lebih spesifc dan terperind melalut
ppeneitian ilmiah sebagai sebuah kontribusi empitis.
Progiam-program pro kerakyatan itu sebagaimana telah duraian di atas seperti
Program Participatory Integrated Develoement in Rainfad Area (PIDRA) d Propinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT), Program Bengkuu Regional Develoomant Project (BRDP),
Progiam Pompanisasi Haurgeuis Indramayu, dan Program Pemberdayaan Masyarakat
Basis Potensi Sumber Daya di Maluku, adalah perwujudan aplikasi konsep dan program
yang telah diterapkan secara praktis untuk mencapal hasil guna bag kesejahteraan
‘ekonomi masyarakat dalam mengimbangi pertumbuhan seltoral di daerah,
1. Kesimpulan
Kemiskinan dan pemberdayaan masyaralat tidal: bisa terlepas dari peran pemerintah
dalam membangun program-progam pemberdayaan yang mampu _meningkatkan
Kesejahteraan masyarakat di berbagal sektor. Secata ekonomi progtam-progiam yang
dijalankan di tingkat provinsi, Kabupaten/kota yang memacu pemberdayaan dengan
‘ungkat sasaran sampai pedesaan dengan malihat tuntutan dan potens! serta peluang
yang mampu malibatkan masyarakat secara memadai unt: terlibat langsung dalam.
menjalarkandan_menilmatihasil_pemberdayaan seperti program-progtam_ yang
deteraplan d NTT, Benghulu, Indramayu, dan Maluias jalas membawa perubahan dari
2155 1907-9093 Papas, Volume 8 No.1 Maret 2014
sei modal dan teknolog! yang membantu eksistensi masyarakat dalam memacu usaha
disektor-sektor pengelolaannya. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan
‘meninglatian pendapatan masyarakat terutama diseltor yang potensial penggarapannya
dari sumber daya yang dkelola,
2, Saran
Masyarakat hendaknya dipacu kemampuannya_menyiapkan dan_menggunakan
pranata dan sumber-sumber yang ada dmasyarakat, kemampuan memacu aktivitas
‘ekonomi, kemiauan politi: yang mendukung, suasana Kondusif untuk mengembangkan
ppotensi secara menyeluruh dan kebijakan yang menducung elsistens! masyarakat dan
bersifat melindung. Jka ditrjau secara menyeluuh Kebijakan pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang dicanangkan masih petlu lagi
ilakuian peningkatan dan perubahan yang sesuai atau cocok dengan kondsi_ dan’
kebutuhan masyarakat sesual dengan potens! wilayahnya.
Pemetintah dan orgarisasi masyarakat (LSM/NGO) serta pihak terlait lainnya
yang menjadi mitra pemerintah hendalnya membangun sebuah kerangka kebijakan yang
‘memuat program-progiam berbasis potensi daerah dengan menguiaur kemampuan SDA
dan SDM mampu menjalankan progarm-program pemberdayaan dan di tunjang dengan
ppenguatan pemberi sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan serta stubtur