You are on page 1of 12
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A SETARA SD PKBM JANNATUL MAKWA PKBM Rar MARY, ROKAN HUL! 10 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT “PKBM JANNATUL MAKWA” NPSN : P9908722 II, Tuanku Tambusai Simpang Tiga desa Rambah tengah Hilir Kab. Rokan Hulu Riau Dipindai dengan CamScanner DAFTAR I Kata Pe Lembat Daftar Isi ntar i ngesahan BABL P DAHULUAN A. Rasional B, Pungsi dan Tuju C. Landasan D. Pengertian BAB I. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A, Struktur Kurikulum B, Muatan Kurikulum Mata Pelaja Keterampilan Fungsional Muatan Lokal Pengembangan Kepribadian Profesional Mata Pelajaran yang Diujikan Beban Belajar Ketuntasan Belajar Kenaikan Kesetaraan, tingkatan dan Derajat Kelulusan 10, Penentuan Kelulusan C. Kalender Pendidikan eeraweene LAMPIRAN 1, Contoh Ananlisis SK-KD dan Jam Belajar Program Paket A. 2. Contoh Silabus dan RPP: a, Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia c. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dipindai dengan CamScanner want PENDATIULUAN A. Rasional nal yang dapat ava terstruktur dan berienjang Pendidikan sonformal diselenggarakan bagh warga fanan pendidikan yang berfungst sebagai pengganti, penambah, | dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat mbangkan potenst warga belajar dengan penckanan npilan fungsional serta mengembangkan sikap dan Spon formal adataty jalue pendidikan di tuar pendidikan rakat yang memertukan lk dan atau pelengkap pendidikan fo Jidikan nontormal bert penguasaan pengetahuan dan ketera thadhan professional Salah satu ruang lingkup pendidikan nonformal adalah pendidikan kesetaraan, Pendidikan h program pendidikan nonformal yang menyetenggarakan pendidikan setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakup program paket A, paket B, dan paket C Mengingat tantangan pendidikan kesetaraan kedepan cukup berat yaitu Tulusan dari pendidikan kesetaraan harus memiliki standar Kompetensi lulusan sama dengan lulusan SD/MI, SMP MTs, dan SMA/MA. Hal ini uai amanat Undang-undang nomor 20 ‘Tahun 2003 tentang. sistem Pendidikan Nasional, khususnya pada 26 ayat 6 : hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh Jembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan, Untuk itu perlu disusun kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar nasional pendidikan dan disesuaikan dengan potensi wilayah, Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini mefiputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah, kesetaraan B, Fungsi dan Tujuan Pendidikan kesetaraan berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Sedangkan tujuan diselenggarakannya pendidikan kesetaraan adalah untuk : Menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi anak yang kurang beruntung (putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah), khususnya perempuan, minoritas etnik, dan anak yang bermukim di desa terbelakang, miskin, terpencil atau sulit dicapai karena letak geografis dan atau keterbatasan transportasi, Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup, Menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan menengah, Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk mengaktualisasikan diri sekaligus meningkatkan mutu kehidupan. Program Paket A berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang setara dengan SD/MI kepada peserta didik, yang karena berbagai hal tidak dapat bersekolah schingga dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah (SD/MI) bagi kelompok usia 7 ~ 12 tahun, dan memberikan akses terhadap pendidikan setara SD/MI bagi orang dewasa sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, program ini bertujuan : | Memberikan dasar pembentukan warga negara yang beriman dan bertaqwa, berkarakter dan Dipindai dengan CamScanner 3. Memberikan pengal 4, Memberikan dasar-dasar kec 5, Memberikan bek pendidikan lanjutan di SMP/MTS atau Paket B. Fungsi dan tujuan program Paket A di atas, visi dan misi PKBM Jannatul Makwa, yaitt vist Mewujudkan Masya akat yang berakhlak mulia melalui layanan pembimbingan agama, pendidikan akter, pendidikan keluai Mewujudkan Mewujudkan Masyarakat yang berilmu, Berakhlak Mulia, Berjiwa sosial dan G 1. Masyarakat yang berjiwa sosial melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan 2. Mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan usaha melalui layanan pendidikan life skill/keterampilan JUAN 1. Mewujudkan Masyarakat yang berilmu pengetahuan agar mampu berkompetisi 2. Mewujudkan Masyarakat yang berkepribadian baik/ berakhlak mulia 3. Menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua agar dapat menemukan solusi dalam pembinaan anak didik/ warga belajar melalui pendidikan keluarga Meningkatkan keterampilan warga belajar dibidang IT untuk dapat diterima di dunia kerja 5. Meningkatkan keterampilan/ life skill masyarakat agar dapat berkreasi, berinovasi dan bersaing Landasan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah. PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Inpres Nomor 1/1994 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Inpres Nomor 5/2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pemberantasan Buta Aksara Keputusan Mendikbud Nomor 131/U/1994 tentang Program Paket A dan Paket B 7. Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 8. Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang 9, Permendiknas No.14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C. wena 2 Dipindai dengan CamScanner D. Pengertian 1. Pendidikan Non Formal Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan sional serta sikap dan kepribadian profesional fu 2. Pendidikan Kesetaraan Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum, am Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs, dan Paket C Setara meliputi_ prog SMAMA. 3. Kurikulum A Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu 4, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan ‘muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus, ilabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , Kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran Paket A PKBM Jannatul Makwa terdapat pada Lampiran 7. Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Satuan Kredit Kompetensi (disingkat SKK) adalah penghargaan hasil belajar setiap mata Pelajaran yang diikuti peserta didik program kesetaraan dengan mengacu kepada kompetensi yang dikuasai peserta didik. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum, Satu SKK dihitung berdasarkan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yan; dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri ae kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah aa Jam pembelajaran dalam satu minggu. Untuk paket A satu jam pembelajaran sama sae Dipindai dengan CamScanner Program Paket A meliputi: an derajat kompetensi Awal setara dengan kelas I-III SD/MI, menekankan pada jahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik ‘ara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk huruf maupun Tingkatan 1 deng’ kemampuan literasi dan numerasi (kem: mampu berkomunikasi melalui teks sec angka. Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas IV-V1 SD/MI, menekankan penguasaan fakta, Konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 9, Belajar Mandiri Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik, 10, Belajar Tatap Muka Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi Jangsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi dan peningkatan ketuntasan belajar serta penilaian hasil belajar. Dipindai dengan CamScanner BABIL STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum Paket A merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot harus ditempuh oleh pese satuan kredit kompetensi (SKK). Penyusunan kurikulum pendidikan kesataraan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum pendidikan dasar dan menengah (Permendikbud No. 24 tahun 2016) Kompetenst inti dan kempetensi dasar tersebut dilakukan kontekstualisasi dan fungsionalsasi tanpak mengurangi ualitas dan standar kompetensi yang ada, Khusus kurikulum mata pelajaran agama dan budi pekerti sepenubnya menggunakan kurikulum pendidikan dasar dan menegah yang ditetapkan oleh Mentert Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muatan belajar Paket A dinyatakan dalam satuan Kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui pembelajaran tatap muka, tutorial, dan atau belajar mandiri ‘SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka atau 2 jam pelajaran tutorial atau 3 jam pelajaran mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Struktur kurikulum program Paket A dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 dengan orientasi pengembangan olabkarya untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program pendidikan kesetaraan yaitu 1. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari 2, Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. 3, Paket C; Memiliki keterampilan berwirausaha, Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri mata pelajaran kelompok umum dan kelompok khusus, 1. Kelompok umum memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar pendidikan formal sesuai Peraturan Mendikbud No, 21 tahun 2016 tentang Standar Isi serta kontennya dikembangkan oleh pusat dan merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan untuk semua peserta didil 2. Kelompok khusus: berisi program pengembangan keeakapan hidup yang mencakup keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan yaitu: a. Pemberdayaan memuat kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri, percaya dir schingga peserta didik mampu mandiri dan berkreasi dalam Kehidupan bermasyarakat, Materimateri untuk mencapai kompetensi dapat meliputi: Pengembangan diri, pengembangan kapasitas untuk mendukung keterampilan yang dipilih peserta didik. mnilan diherikan denoan memnerhatikan vari notensi sumhar dava daerah vane ada Dipindai dengan CamScanner ‘andirian, otonomi, kebebasan dan kreativitas dalam berkarya & secara produktif. Keterampilan terdiri atas: uk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki membentuk karakter peserta didik agar sehat yumbuhkan rasa sportivitas. embentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki kecakapan vokasional Mustan keterampilan tersebut merupakan muatan wajib, akan pendalaman atau spesialisasi peserta didik dapat memilih salah satu keshlian sesuai potensi, Kebutuhan, kearifan lokal dan karakteristik peserta den pendekatan pembelajaran dapat dirancang secara_ tematikterpadu atau in pendekatan berbasis mata pelajaran sesuai dengan karakteristk dan kebutuhan dikan kesetaraan dan peserta didik zten pada pendidikan kesetaraan adalah sebagai berikut. 1) Muatan dan kompetensi Tingkatan 1/ setara dengan kelas I — III pada jenjang pendidikan formal 2) Mustan dan kompetensi Tingkatan 2/ setara dengan kelas IV — VI pada jenjang pendidikan formal Mustan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti som pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Sete SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran | jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap 2 yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35 menit untuk Paket A. Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A sebagaimana tersaji pada tabel beriket Tabel 1. Struktur Kurikulum Paket A. ‘TABEL 1. STRUKTUR KURIKULUM PAKET A Dipindai dengan CamScanner B. Muatan Kurikulum Paket A di PKBM Jannatul Makwa Muztan kurikulum meliputi 9 mata pelajaran, 1 muatan lokal, dan 1 pengembangan kepribadian profesional 1. Mata Pelajaran Mata Pelajaran Paket A terdiri dari 9 mata pelajaran yaitu 1. Pendidikan Agama Islam 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya 8 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional 2. Keterampilan fungsional Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk memberikan bekal kemampuan bekerja atau berusaha yang menjadi ciri khas dari Paket A, sehingga standar Kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun sendiri oleh satuan pendidikan. Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap peserta didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik melalui analisis minat dan kebutuhan belajar, schingga dijadikan kesepakatan bersama antara pengelola kelompok belajar, tutor dan peserta didik. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu. mata pelajaran keterampilan fungsional, atau dua mata pelajaran keterampilan dalam satu tahun pelajaran. Berdasarkan hasil analisis minat, potensi dan kebutuhan belajar yang dilakukan PKBM Jannatul Makwa, jenis keterampilan fungsional yang dilaksanakan adalah Budidaya Tanaman Hidroponik 3. Muatan Lokal Muatan Lokal Paket A di PKBM Jannatul Makwa adalah Bahasa Melayu. Pemilihan Bahasa Melayu sebagai Muatan Lokal karena di wilayah Rokan Hulu masih banyak kebudayaan yang perlu dilestarikan, schingga peserta didik perlu diperkenalkan dengan kebudayaan lokal dan pelestarian lingkungan hidup. 4, Pengembangan Kepribadian Profesional Bimbingan Konseling Pemilihan bimbingan konseling sebagai mata _pelejaran Pengembangan Kepribadian Profesional karena sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik Paket A di PKBM Jannatul Makwa, Dengan bimbingan konseling diharapkan dapat membantu dalam memecahkan masalah mereka. 5. Mata Pelajaran yang diujikan Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan secara nasional oleh pemerintah, meliputi ; * Pendidikan Kewarganegaraan * Bahasa Indonesia = Matematika + Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dipindai dengan CamScanner 6. Beban Belajar Beban belajar program Paket A dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dawatau kegiatan mandiri Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar mandir, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sesuai dengan bobot SKK yang tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. b. Alokasi waktu untuk belajar mandiri atau tutorial dengan waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan bersifat fleksibel. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut ‘mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi 7. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing indikator berkisar antara 65 % s.d. 70%. PKBM Jannatul Makwa menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan ‘mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber aya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. PKBM Jannatul Makwa secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di PKBM Jannatul Makwa STANDAR KETUNTASAN BELAJAR PAKET A PKBM JANNATUL MAKWA_ NO KOMPONEN KETUNTASAN BELAJAR 1, | Pendidikan Agama Islam 70% 2. | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 10% 3. | Bahasa Indonesia 10% 4, | Matematika 10% 5. | 1lmu Pengetahuan Alam 10% 6. | imu Pengetahuan Sosial 10% 7. | Seni Budaya 10% 8._| Pend. Jasmani olah raga dan keschatan 10% 9, | Keterampilan Fungsional: Hidroponik 10% 10. | Muatan Lokal: Bahasa Melayu 10% 11, | Pengembangan Kepribadian Profesional 10% Bimbingan Konseling 8. Kenaikan Kesetaran Tingkatan dan derajat Kenaitan tinokatan herdacarkan Letiniacan helainr cehaoai hacil helainr vane danat Dipindai dengan CamScanner a. Kriteria kenaikan tingkatan. © Nilei raport diambil dari nilai pengamatan, nilai tugas/PR, dan nilai tes akhir pada tiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan kepribadian profesional. ©. Memiliki raport di tingkatannya masing-masing. b. Penentuan kenaikan tingkat ©. Penentuan peserta didik yang naik tingkat dilakukan oleh satuan pendidikan non formal dalam suatu rapat yang dihadiri oleh penyelenggara dan tutor dengan ‘mempertimbangkan sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran peserta didik yang, bersangkutan. ©. Peserta didik yang dinyatakan naik tingkat, raportnya dituliskan naik tingkat. ©. Peserta didik yang tidak naik tingkat harus mengulang di tingkatnya. Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: 2, Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoteh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; ©. Lulus Ujian Nasional 10. Penentuan kelulusan a. Kriteria kelulusan ©. Memiliki raport tingkatan II . Telah mengikuti ujian nasional dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang _diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. b. Penentuan kelulusan ©. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai raport, nilai ujian, sikap/prilaku/ budi pekerti peserta didik yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan ©. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan raport tingkatan I. © Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh jjazah dan mengulang di tingkatan II. C. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran, Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur dan ujian nasional. Kalender pendidikan Paket A PKBM Jannatul Makwa Rokan Hulu disusun untuk meng: kebutuhan peserta didik 1 2 tur kegiatan pembelajaran yang sesuai Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli Peserta didik dapat mengikuti Kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masing- masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing satuan pendidikan. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan pembelajaran baik tatap muka, ‘mandiri maupun tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh Jembaga penyelenggara Hari libur nasional disesuaikan dengan ketetapan pemerintah, Dipindai dengan CamScanner Contoh : Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3K KD Tatap | Tutorial Mandiri Muka 1. Menerapkan | 1.1 Menjelaskan perbedaan jenis hidup rukun kelamin, agama, dan suku 4 jam 4 jam 6 jam dalam bangsa perbedaan 12 13 Keterangan : Berdasarkan analisa SK dan KD maka untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SK 1. / KD 1.1 terdapat 8 jam tatap muka, 8 jam tersebut akan di distribusikan dengan berbagai pendekatan pembelajaran, Maka komposisi distribusi 8 jam tersebut adalah sebagai berikut.Tatap muka 4 jam, tutorial 4 jam (=2 jam tatap muka ), mandiri 6 jam (=2 jam tatap muka), Ditetapkan di : Pasir Pengaraian 1 Juni 2020 Dipindai dengan CamScanner

You might also like