You are on page 1of 9

Vol. 3, No.

1 (2019) 62-69 ISSN: 2597-4866


Indonesian Journal of Primary Education
Implementasi Media Flashcard
dalam Keterampilan Menulis Kata Baku
Rita1, Dian Indihadi2

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


*Corresponding author: ritaputri31@gmail.com1, dianindihadi@upi.edu2
Diterima 24 April; 2019; Direview 10 Mei 2019; Diterima 28 Mei 2019
Diterbitkan online 25 Juni 2019
Abstract
This research is focused on knowing media implementation flashcard in standard word writing skills. This study in
the background behind the standard word writing skills of students who are still low, students have difficulty in writing
standard words in accordance with the rules of language namely Indonesian spelling guidelines and students have
difficulty distinguishing letters f, p, and v in writing standard words. To overcome these difficulties researchers, provide
an alternative by implementing media flashcard in Indonesian learning about writing standard words, because media
flashcard can make it easier for students to imitate and remember the words contained in the cards. The purpose of this
study is to describe the implementation of media flashcard in improving standard word writing skills in class III
elementary school. The population and sample used were third grade students of Pasirkanyere State Elementary
School, totaling 20 people. This research method uses pre-experimental design with pre-test and post-test design. The
main instrument used by researchers is a written test writing a standard word in the form of matching and short
answers. Data analysis was carried out by quantitative analysis using Microsoft Excel 2016, ANATES, and SPSS 23.
Research findings showed that the results of writing standard words after implementing media flashcard were better
than learning not to implement media flashcard, seen from the average acquisition pre-test amounting to 55.45 while
the average post-test acquisition was 87.15. This shows that there is an increase in writing standard words through
media flashcard. The results of the mean different test are 25.27. Based on the results of testing the data through SPSS,
the results show that the significance is <0.05 (0.000 <0.05), and the value of Md> 0 (25.27> 0), it can be seen that H o
is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a difference in the average pretest scores and posttest.
Thus the value posttest is higher than the value pretest. This shows that there is an increase in students' skills in writing
standard words in Indonesian learning through the implementation of media flashcard in Indonesian language learning
Keywords: Writing Skills, Media Flashcard, Standard Words.

Abstrak
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui implementasi media flashcard dalam keterampilan menulis kata baku.
Penelitian ini di latar belakangi oleh keterampilan menulis kata baku siswa yang masih rendah, siswa kesulitan dalam
menulis kata baku sesuai dengan kaidah kebahasaan yakni pedoman ejaan bahasa Indonesia dan siswa sulit
membedakan huruf f, p, dan v dalam menulis kata baku. Untuk mengatasi kesulitan tersebut peneliti memberikan salah
satu alternatif dengan mengimplementasikan media flashcard dalam pembelajaran bahasa Indonesia perihal menulis
kata baku, karena media flashcard dapat mempermudah siswa untuk meniru dan mengingat kata-kata yang terdapat
dalam kartu-kartu tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan pengimplementasian media flashcard dalam
peningkatan keterampilan menulis kata baku di kelas III SD. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas
III SD Negeri Pasirkanyere yang berjumlah 20 orang. Metode penelitian ini menggunakan pre-experimental design
dengan desain pre-test and post-test design. Instrumen utama yang digunakan peneliti adalah tes tertulis menulis kata
baku berupa menjodohkan dan jawaban singkat. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan Microsoft Excel 2016, ANATES, dan SPSS 23. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil menulis kata
baku sesudah mengimplementasikan media flashcard lebih baik dari pada pembelajaran tidak mengimplementasikan
media flashcard, dilihat dari perolehan rata-rata pre-test sebesar 55,45 sedangkan perolehan rata-rata post-test sebesar
87,15. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan menulis kata baku melalui media flashcard. Hasil uji
rata-rata beda (mean different) sebesar 25,27. Berdasarkan hasil pengujian data melalui SPSS diperoleh hasil bahwa
signifikasi < 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai Md > 0 (25,27 > 0), maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata skor pretest dan posttest. Dengan demikian nilai posttest lebih tinggi
dari nilai pretest. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kata baku pada
pembelajaran bahasa Indonesia melalui implementasi media flashcard pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Media Flashcard, Kata Baku.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Rita1, Dian Indihadi2 63
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

PENDAHULUAN yang dapat ditulis, semakin baik keterampilan


Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki siswa dalam berbahasa Indonesia. Karena
empat aspek keterampilan berbahasa. pada hakikatnya tujuan pembelajaran bahasa
Keterampilan berbahasa tersebut yakni Indonesia di sekolah dasar adalah siswa
membaca, berbicara, mendengarkan dan mampu menggunakan Bahasa Indonesia
menulis. Menulis termasuk salah satu dari dengan baik dan benar.
empat keterampilan berbahasa yang penting Pembelajaran bahasa Indonesia dapat
yang harus dikuasai siswa. Hal tersebut dioptimalkan apabila media pembelajaran
sesuai dengan pernyataan Javed, Juan, dan yang digunakan guru sesuai dengan tujuan
Nazli (dalam Ayudia, Suryanto, & Waluyo, pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat
2016, hlm. 35) bahwa “kemampuan menulis mengembangkan keterampilan membuat
lebih sulit dibandingkan dengan kemampuan media pembelajaran yang akan digunakan
berbahasa lainnya”. Maka dari itu apabila media tersebut belum tersedia.
pembelajaran bahasa Indonesia mulai Hernawan, dkk. (2007, hlm.4)
diajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah mengemukakan bahwa “ media pembelajaran
dasar karena diharapkan siswa mampu pada hakikatnya jembatan dari pesan-pesan
menguasai, memahami, dan atau bahan ajar (messages) yang disampaikan
mengimplementasikan keterampilan oleh guru agar pesan-pesan atau bahan ajar
berbahasa dengan baik dan benar. yang diterima siswa diserap dengan cepat dan
Di sekolah dasar menulis terbagi kedalam tepat sesuai dengan tujuannya”.
bentuk pembelajaran, salah satunya adalah Selama ini yang menjadi penyebab siswa
menulis kata baku. . Kata baku merupakan mengalami kesulitan dalam menulis kata baku
kata-kata yang sesuai dengan kaidah dikarenakan siswa mengalami kesulitan
kebahasaan. Salah satu kaidah tersebut adalah untuk menulis kata baku yang sesuai dengan
penggunaan ejaan. Suwarna (2012, hlm. 41) kaidah kebahasaan (ejaan), siswa sulit
mengemukakan bahwa ejaan adalah suatu membedakan huruf f, v, dan p, serta siswa
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi terbiasa menggunakan bahasa pertama yang
seperti kata, kalimat dan lain sebagainya menyebabkan penulisan kata baku tidak
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta sesuai dengan kaidah kebahasaan. Hambatan
menggunakan tanda-tanda bacaan”. lain yaitu siswa kurang termotivasi dalam
Kemampuan siswa dalam berbahasa pembelajaran menulis kata baku. Oleh sebab
Indonesia salah satunya dapat diukur dari itu siswa memerlukan rangsangan atau
keterampilan menuliskan kata baku yang stimulus yang diberikan guru sehingga dapat
dimiliki siswa. Semakin banyak kata baku

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
1 2
64 Rita , Dian Indihadi
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

memberikan daya tarik dan memudahkan


𝐎𝟏 𝐗 𝐎𝟐
siswa dalam menulis kata baku.
Gambar 1
Salah satu cara bisa dilakukan guru yaitu One-Grup Pretest-Posttest Design
memberikan rangsangan atau stimulus dalam (Sugiyono (2016, hlm.75)
Keterangan:
pembelajaran sastra. Stimulus itu bisa berupa
O₁ = Pretest (sebelum diberikan
media pembelajaran, salah satunya berupa
perlakuan/ treatment)
media flashcard.
X = Perlakuan (Treatment)
Flashcard digunakan sebagai media
O₂ = Posttest (setelah perlakuan/
pembelajaran bahasa dan berguna untuk
menyampaikan materi berupa pengenalan huruf treatment)

baru, kata, dan lain-lain. Sebagaimana Sugiono (2016, hlm. 80) mengemukakan
dikemukakan oleh Khodareza (2012, hlm. 137) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
bahwa “flashcard useful for training and learning, yang terdiri atas objek atau subjek yang
syllables, words, and other information”. Artinya mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
flashcard berguna untuk melatih atau belajar suku yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kata, kata dan informasi lainnya. Sejalan dengan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi
pendapat tersebut Suyanto (2008, hlm. 47)
dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
mengemukakan bahwa “anak-anak akan lebih
SDN Pasirkanyere yang berjumlah 20 orang,
cepat belajar kata-kata atau kosakata bila
yaitu 9 orang laki-laki dan 11 orang
ditunjang dengan alat peraga, misalnya gambar
perempuan. Dalam penelitian ini, teknik
atau benda nyata”. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengajaran kata baku bagi sampling yang digunakan untuk mengambil

kelas rendah harus menggunakan benda-benda sampel yaitu teknik non probability sampling
nyata atau gambar yang depan memvisualkan atau sampling jenuh karena jumlah siswanya
benda tersebut seolah-olah terlihat seperti asli kurang dari 30 orang. Sampling jenuh adalah
karena anak kelas rendah masih berada pada tahap teknik penentuan sampel bila semua anggota
operasional konkrit. populasi digunakan sebagai sampel.
METODE PENELITIAN Instrumen pengumpulan data yang
Desain penelitian yang dilakukan peneliti digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes
adalah Pre-Experimental Design dengan sebagai instrumen pengumpulan data adalah
bentuk One-Grup Pretest-Posttest Design. suatu cara untuk mengadakan penilaian
Bentuk desain ini digambarkan sebagai berupa serangkaian pertanyaan atau latihan
berikut: yang akan digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, kemampuan atau
bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Rita1, Dian Indihadi2 65
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

dengan 20 item soal. 5 soal berupa Tabel 1


Penskoran Menulis Kata Baku.
menjodohkan dan 15 soal berupa jawaban
No Aspek Kriteria Skor
singkat.
1 Keutuhan lambang Tepat 1
Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur tulisan kata baku
Tidak tepat 0
sejauh mana keterampilan menulis kata baku,
2 Ketepatan Tepat 1
baik sebelum diberi perlakuan maupun
pengorganisasian
sesudah diberi perlakuan di dengan lambang tulisan Tidak tepat 0
kata baku
mengimplementasikan media flashcard.
3 Ketepatan lambang Tepat 1
Instrumen penelitian pendukung yang tulisan pada kata
baku Tidak tepat 0
digunakan dalam penelitian ini yaitu
4 Kerapian tulisan Tepat 1
pengembangan Rencana Pelaksanaan kata baku
Tidak tepat 0
Pembelajaran (RPP). RPP digunakan sebagai
acuan atau pedoman bagi guru dalam 5 Ketepatan Tepat 0
penulisan huruf
melaksanakan kegiatan pembelajaran. kapital Tidak tepat 1

Tulisan kata baku ditandai oleh bentuk


Berikut adalah analisis data yang
tulisan yang sesuai dengan ejaan penulisan
digunakan, langkah pertama yang dilakukan
kata baku. Penulisan kata baku memiliki
adalah analisis deskriptif, kemudian uji
kriteria penilaian yakni jika dituliskan di awal
prasyarat analisis yakni uji normalitas data
kalimat maka menggunakan huruf kapital,
untuk menguji apakah data berdistribusi
penulisan kata baku harus sesuai dengan
normal atau tidak. Jika berdistribusi normal,
keutuhan lambang tulisan kata baku,
maka statistik yang digunakan adalah statistik
ketepatan pengorganisasian lambang kata
parametris. Setelah data dianalisis dan
baku, kerapian tulisan kata baku dan
dinyatakan berdistribusi normal, maka
ketepatan lambang tulisan pada kata baku.
langkah berikutnya adalah uji hipotesis
Berikut adalah tabel penskoran menulis
menggunakan paired sampel t-test.
kata baku.
Sedangkan jika data dinyatakan tidak
berdistribusi normal, maka statistik yang
digunakan adalah statistik nonparamtris
dengan menggunakan uji wilcoxon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah di laksanakan tanggal
27- 11 Mei 2018 di SD Negeri Pasirkanyere.
Selanjutnya peneliti pada proses pengolahan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
1 2
66 Rita , Dian Indihadi
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

data adalah menggunakan interval kategori Dari data tersebut dapat disimpulkan
menurut (Rahmat & Solehudin, 2006, hal. 65) bahwa keterampilan siswa dalam menulis kata
yaitu sebagai berikut: baku perihal alat-alat komunikasi setelah
dilakukan pembelajaran menulis kata baku
Tabel 2
Interval Kategori dengan mengimplementasikan media
No Interval Kategori
flashcard, siswa kelas III SDN Pasirkanyere
1 X ̅ ideal 1,5 idela Sangat Tinggi
pada saat dilakukan pretest kebanyakan hasil
2 ̅ ideal 0,5 X ̅ ideal Tinggi
siswa berada pada kategori sedang, tidak ada
1,5 Sideal
3 ̅ ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ̅ ideal + Sedang siswa yang mendapatkan kategori sangat
0,5 Sideal tinggi, siswa yang mendapatkan kategori
4 ̅ ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ̅ ideal - Rendah tinggi 4, siswa yang mendapatkan kategori
0,5 Sideal sedang 14 siswa, dan 2 orang mendapatkan
5 X< ̅ ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah
kategori rendah. Sedangkan setelah dilakukan
Dapat ditetapkan penskoran skor dengan
pembelajaran dengan mengimplementasikan
Xideal sebesar 100, ̅ ideal sebesar 50, dan Sideal
media flashcard terjadi peningkatan yang
sebesar 16,67.
signifikan yaitu siswa yang masuk kategori
Setelah diperoleh data dari hasil pretest
sangat tinggi awalnya 0% menjadi 90%,
dan posttest didapatkan skor dan kategorinya.
sedangkan siswa yang termasuk kategori
Data hasil pretest dan posttest sebagai
tinggi yang awalnya 20% menjadi 10%,
berikut:
sedangkan siswa yang termasuk kategori
Tabel 3
sedang yang awalnya 70% menjadi 0% karena
Perbandingan keterampilan Menulis Kata
Baku Pretest dan Posttest siswa kebanyakan masuk kategori sangat
Pretes Posttes
N Kategor
tinggi dan tinggi, siswa yang termasuk
o i Frek Perse Frekue Presen kategori rendah yang awalnya 10% menjadi
uensi ntase nsi tase 0% karena siswa kebanyakan masuk kategori
Sangat sangat tinggi dan tinggi, dan tidak ada siswa
1 0 0% 18 90%
Tinggi yang termasuk kategori yang sangat rendah.

2 Tinggi 4 20% 2 10%


Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran
dengan mengimplementasikan media
3 Sedang 14 70% 0 0%
flashcard dapat meningkatkan keterampilan
4 Rendah 2 10% 0 0% menulis kata baku perihal alat-alat
komunikasi di kelas III SDN Pasirkanyere.
Sangat
5 0 0% 0 0%
Rendah Selanjutnya, untuk melihat
pengimplementasian media flashcard dalam

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Rita1, Dian Indihadi2 67
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

peningkatan keterampilan menulis kata baku, Cukup


S13 65 90 25 0.71
Efektif
maka dilakukan perhitungan normal gain ( N-
Cukup
Gain) terhadap perbedaan antara hasil S14 58 87 29 0.69
Efektif
sebelum diberikan perlakuan (pretest) dengan S15 55 90 35 0.77 Efektif
hasil setelah diberikan perlakuan (posttest) S16 48 91 43 0.82 Efektif
yang diperoleh siswa kelas III SDN
S17 73 100 27 1 Efektif
Pasirkanyere Kecamatan Cibalong Kabupaten
S18 58 94 36 0.85 Efektif
Tasikmalaya. Uji N-Gain merupakan hasil
Kurang
S19 48 73 25 0.48
bagi dari selisih skor pretest dengan skor Efektif

posttest dan selisih dari skor ideal dengan Cukup


S20 36 75 39 0.60
Efektif
skor pretest. Data hasil pengujian N-Gain
14,4 Cukup
sebagai berikut: Jumlah 1109 1743 634
6 Efektif
Tabel 4 55,4 87,1
Uji N-Gain Pretest dan Posttest Rata-rata 31,7 0,72
5 5
Uji N-Gain Kategori
peningkata
Responde
Post Gai N- n Berdasarkan hasil perhitungan N-gain
n Pre-
-test n gain
test
(d) diketahui bahwa rata-rata hasil pretest seluruh
Cukup siswa kelas III yang berjumlah 20 orang
S1 47 79 32 0.60
Efektif
adalah 55,45 sedangkan rata-rata hasil posttes
Cukup
S2 64 90 26 0.72
Efektif adalah 87,15, dengan nilai N-gain yang

Cukup
berkategorikan cukup efektif, yaitu 0,72.
S3 56 82 26 0.59
Efektif Hasil perhitungan pretest dan posttest
Cukup menunjukkan adanya peningkatan terhadap
S4 57 87 30 0.70
Efektif
hasil siswa dalam pembelajaran keterampilan
S5 56 90 34 0.77 Efektif
menulis kata baku. Dengan demikian
Cukup
S6 58 86 28 0.66 pengimplementasian media flashcard
Efektif

S7 57 92 35 0.81 Efektif terhadap kemampuan siswa dalam menulis

Cukup
kata baku.
S8 56 88 32 0.72
Efektif
Untuk mengetahui normal tidaknya data,
S9 57 93 36 0.83 Efektif
maka pada penelitian ini uji normalitas data
Cukup
S10 67 89 22 0.66
Efektif dilakukan dengan melihat signifikansi pada
S11 54 90 36 0.78 Efektif Shapiro Wilk. “Dengan kriteria pengujian jika
Cukup signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi
S12 39 77 38 0.62
Efektif

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
1 2
68 Rita , Dian Indihadi
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

normal. Sebaliknya jika signifikansi < 0,05, menolak hipotesis yang benar sebanyak-
maka data tidak terdistribusi secara normal. banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05
Pada penelitian ini nilai Shapiro Wilk pada adalah ukuran standar yang sering
signifikansi datanya, diperoleh dari hasil digunakan dalam penelitian).
pengolahan data menggunakan program SPSS 3) Menentukan t-test
23. Berdasarkan hasil uji normalitas, Untuk mengetahui t hitung dapat diperoleh
diketahui bahwa data pre-test dengan dengan cara uji paired sample t-test
signifikansi 0,228 dan data post-test dengan menggunakan SPSS.23. Sedangkan untuk
signifikansi 0,98. Karena nilai signifikansi < mengetahui uji rata-rata beda dapat
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data menggunakan perhitungan Mean different
sampel pre-test dan post-test siswa dengan rumus sebagai berikut:
berdistribusi normal.
Karena data yang diperoleh berdistribusi t= Md=

normal, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis parametrik. Dalam uji Dari output SPSS, diketahui nilai t hitung

hipotesis ini, peneliti menggunakan uji Paired adalah 25,265 dan signifikasi 0,000.

Sample Test melalui program SPSS 23. Sedangkan untuk mengetahui uji rata-rata

Setelah melakukan uji t (paired sample t test) beda dapat menggunakan perhitungan Mean
maka selanjutnya adalah pengujian hipotesis different dengan rumus sebagai berikut:
sebagai berikut:
t=
1) Merumuskan hipotesis √

Ho: “Keterampilan menulis kata baku


t= = = = 25,27
tidak menunjukkan peningkatan apabila √ √

pembelajaran mengimplementasikan
4) Membuat kesimpulan
media flashcard.”
Berdasarkan hasil pengujian data melalui
Ha: “Keterampilan menulis kata baku
SPSS diperoleh hasil bahwa signifikasi <
menunjukkan peningkatan apabila
0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai Md > 0
pembelajaran mengimplementasikan
(25,27 > 0), maka dapat diketahui bahwa
media flashcard.”
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
2) Menentukan tingkat signifikansi
disimpulkan ada perbedaan rata-rata skor
Taraf ini menggunakan taraf signifikansi
pretest dan posttest. Dari perhitungan di
5% . Tingkat signifikansi
atas dapat diketahui bahwa nilai posttest
dalam hal ii berarti kmenggambil resiko
lebih tinggi dari nilai pretest. Jadi
salah dalam mengambil keputusan untuk
pembelajaran mengimplementasikan media

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Rita1, Dian Indihadi2 69
Implementasi Media Flashcard dalam Keterampilan Menulis Kata Baku

flashcard memberikan peningkatan yang 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.


signifikan pada keterampilan menulis kata Dengan demikian dapat disimpulkan
baku di kelas III SD. bahwa terdapat peningkatan keterampilan
menuliskan kata baku pada pembelajaran
SIMPULAN
bahasa Indonesia sesudah
Berdasarkan penelitian tentang
mengimplementasikan media flashcard.
implementasi media flashcard dalam
keterampilan menulis kata baku siswa pada DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian
SDN Pasirkanyere Kecamatan Cibalong Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit
Kabupaten Tasikmalaya, maka dapat Rineka Cipta.

disimpulkan sebagai berikut : Ayudia, Suryanto, E., & Waluyo, B. (2016).


1. Berdasarkan data hasil pre-test mengenai Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa
Indonesia Dalam Laporan Hasil
keterampilan menulis kata baku siswa Observasi Pada Siswa Smp. Basastra
kelas III pada pembelajaran bahasa Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia sebelum mengimplementasikan Indonesia dan Pengajarannya Volume 4
, 34-49.
media flashcard diperoleh jumlah skor
1109 dengan rata-rata 55,45. Perolehan Hernawan, A. H. dkk.(2007). Media
Pembelajaran.Bandung: UPI PRESS.
skor terendah yaitu 36 dan skor tertinggi
yaitu 73. Khodareza, M. (2012). The Effect of Using
Vocabulary Flash Card on Iranian Pre-
2. Berdasarkan data hasil post-test mengenai
University Students‟ Vocabulary
keterampilan menulis kata baku siswa Knowledge. International Education
kelas III pada pembelajaran bahasa Studies Vol. 5, No. 3, 134-147.
Indonesia sesudah mengimplementasikan Rakhmat, C. dkk.(2006). Pengukuran dan
media flashcard diperoleh jumlah skor Penilaian Hasil Belajar.Bandung: CV
ANDIRA.
1743 dengan rata-rata 87,15. Perolehan
skor terendah yaitu 73 dan skor tertinggi Sugiyono (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
yaitu 100.
Bandung: Alfabeta.
3. Peningkatan dapat dilihat berdasarkan hasil
perhitungan N-Gain. Diperoleh rata-rata N- Suwarna, D. (20120). Cerdas Berbahasa
Indonesia Berbahasa Dengan
Gain yaitu 0,72, yang menandakan bahwa Pemahaman dan Pendalaman. Ciputat:
peningkatan cukup efektif dan signifikan. Jelajah Nusa.
Hal tersebut ditegaskan dengan hasil uji Suyanto, K. E. (2008). English For Young
hipotesis dengan nilai asymp sig sebesar Learners. Jakarta: Bumi Aksara
0,00. Karena nilai asymp sig sebesar 0,00<

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 62-69 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved

You might also like