You are on page 1of 8

Journal Accounting and Finance

Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Milenial


Di Kota Bandung

ABSTRACT: Consumptive behavior is actions taken to fulfill Zahra Qurotaa’yun1, Astrie


various types of human needs. If consumption is carried out Krisnawati2
excessively and not just based on needs, then it is not a Fakultas Ekonomi & Bisnis,
reasonable consumption anymore, but it has become a Universitas Telkom
consumptive behavior. Millennials are considered as the most Jl. Telekomunikasi No.1, Kota
consumptive generation, especially online shopping and Bandung, Indonesia
prioritizing short-term needs rather than long-term needs.
Theoretically consumptive behavior is influenced by low
financial literacy. This research was conducted in the millennial
generation in Bandung, which in 2019 was 19-38 years old. The
sample used in this study was calculated using Slovin formula so Keywords: Financial Literacy,
that there were at least 400 respondents. Technique used in this Consumptive Behavior, Millennial
research is nonprobability sampling with a purposive sampling Generation.
approach. The data analysis technique used is descriptive
analysis and simple linear regression analysis. The results of this
study concluded that financial literacy had a significant negative
effect on the consumptive behavior of millennial generation in
the city of Bandung. With the level of financial literacy and
consumptive behavior included in the medium category.

ABSTRAK: Kegiatan konsumsi merupakan tindakan yang


dilakukan untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan manusia.
Apabila konsumsi dilakukan secara berlebihan dan bukan
menurut kebutuhan saja, maka perilaku itu sudah bukan
konsumsi yang wajar melainkan menjadi perilaku konsumtif.
Generasi milenial dinilai sebagai generasi yang paling
konsumtif terutama dalam belanja online dan lebih
memproritaskan kebutuhan jangka pendek daripada kebutuhan
jangka panjang. Secara teoritis perilaku konsumtif dipengaruhi
oleh literasi keuangan yang rendah. Penelitian ini dilakukan Kata Kunci: literasi keuangan,
pada generasi milenial di Kota Bandung yang pada 2019 perilaku konsumtif, generasi
berusia 19-38 tahun. Sampel dalam penelitian ini dihitung milenial.
dengan menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh
responden minimal sebanyak 400 orang. Pengambilan sampel
menggunakan teknik nonprobability sampling dengan
pendekatan purposive sampling. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear
sederhana. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi
keuangan berpengaruh signifikan negatif terhadap perilaku
konsumtif generasi milenial di Kota Bandung. Dengan tingkat
literasi keuangan dan perilaku konsumtif yang termasuk ke
dalam kategori sedang.

46
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

1. Pendahuluan Indonesia yang menjadi sumber utama


Nielsen Global Survey of Consumer pembelanja online terbanyak di Indonesia,
Confidence and Spending Intentions, yang terdiri dari Jakarta, Surabaya, Medan,
mengemukakan bahwa Indonesia termasuk Bandung, dan Makassar (marketeers.com,
sebagai 3 negara teratas yang paling 2018). Dari kelima kota dengan
optimis memiliki tingkat kepercayaan pembelanja online terbanyak di Indonesia
konsumen dan insentisitas keinginan terdapat Kota Bandung yang merupakan
belanja tertinggi di dunia (nielsen.com, kota dengan tingkat konsumsi masyarakat
2016). Kusumaningtuti S. Soetiono selaku tertinggi di Indonesia pada Oktober 2015
anggota dewan komisioner Otoritas Jasa (economy.okezone.com, 2015).
Keuangan (OJK) mengatakan jika Salah satu faktor yang diduga dapat
masyarakat Indonesia memiliki uang, menyebabkan munculnya perilaku
mereka akan lebih mengutamakan belanja konsumtif adalah kurangnya literasi
atau konsumsi dibanding menabung keuangan (Tenriawaru et al., 2018).
(ekonomi.kompas.com, 2015) Perilaku konsumtif menurut Lina dan
Adapun Generasi Milenial yang Rosyid (1997) dalam Pratiwi dan Yani
dikenal sebagai pembelanja online terbesar (2016) terdiri atas 3 dimensi yaitu yaitu
di Indonesia (republika.co.id, 2017). pembelian impulsif, pemborosan dan
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh mencari kesenangan. Sedangkan Menurut
Snapcart, berdasarkan usia, setengah atau Program for International Student
50% pembelanja online merupakan Assessment (2012) dimensi yang terdapat
Generasi Milenial (berusia antara 25-34 pada literasi keuangan terdiri atas uang dan
tahun) (marketeers.com, 2018). Hal ini transaksi, perencanaan dan pengelolaan
disebabkan karena adanya mobilitas tinggi keuangan, risiko dan keuntungan serta
dan serba terkoneksi dengan internet yang financial landscape dimana kemampuan
membuat dampak pada lifestyle dan empat dimensi tersebut menjadi aspek
kebiasaan generasi milenial tidak bisa penilaian untuk mengetahui kemampuan
dipisahkan dari kemudahan mereka untuk individu dalam merencanakan dan
berbelanja online (kompas.com, 2018). mengelola keuangan untuk masa depan
Generasi ini bahkan melibatkan teknologi (Dikria dan Mintarti, 2016).
dalam segala aspek kehidupannya mulai Pemahaman akan literasi keuangan
dari keperluan transportasi, membeli dirasa penting apalagi bagi generasi
makanan, jalan-jalan, berbelanja pakaian milenial yang dikenal cenderung konsumtif
hingga membeli kebutuhan sehari-hari dan tidak memiliki manajemen keuangan
(republika.co.id, 2017). Dari beberapa yang baik (beritasatu.com, 2017). Bahkan
kategori usia generasi milenial, generasi pada 2020 mendatang, generasi ini
milenial yang paling konsumtif adalah first diprediksi akan menjadi tulang punggung
jobbers, yakni orang-orang yang saat ini perekenomian Indonesia karena
berusia di awal 20-an dan baru memiliki berkurangnya generasi Baby Boomer dan
pekerjaan (cnnindonesia.com, 2018). Hal Generasi X (Ali & Purwandi, 2016:13).
ini disebabkan karena mereka baru Oleh sebab itu, sebaiknya generasi milenial
memiliki pendapatan sendiri, dan masih melengkapi diri dengan proteksi asuransi
bisa menggunakan seluruh pendapatan dan investasi sebagai modal dalam
tersebut untuk dirinya sendiri. membangun masa depan
Riset pelopor mesin pencari belanja (ekonomi.kompas.com, 2018). Adapun
(shopping search engine) masalah finansial yang akan dihadapi
dan platform pembanding harga, Priceza, generasi millennial pada 5-10 tahun ke
menyatakan terdapat lima kota besar di depan diantaranya yaitu pengeluaran lebih

47
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

besar dari pendapatan, pinjaman yang signifikan terhadap perilaku konsumtif.


bertambah, dan tidak dapat memiliki Adapun berdasarkan penjelasan yang telah
tempat tinggal karena pendapatan dan biaya dikemukakan di atas maka hipotesis yang
cicilan rumah yang tidak seimbang akan dibuktikan kebenarannya yaitu
(beritasatu.com, 2017). “Literasi keuangan berpengaruh signifikan
negatif terhadap perilaku konsumtif
2. Pengembangan Hipotesis generasi milenial di Kota Bandung”
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Perilaku Konsumtif 3. Metode, Data dan Analisis
PISA (2012) mendefinisikan literasi Metode penelitian yang digunakan
keuangan sebagai pengetahuan dan dalam penelitian ini adalah metode
pemahaman atas konsep dan risiko kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada
keuangan, berikut keahlian, motivasi, serta generasi milenial di Kota Bandung yang
keyakinan diri untuk menerapkan pada tahun 2019 berusia 19-38 tahun.
pengetahuan dan pemahaman tersebut Sampel penelitian dihitung dengan
untuk membuat keputusan yang efektif, menggunakan rumus Slovin sehingga
meningkatkan kesejahteraan keuangan diperoleh responden minimal sebanyak 400
individu dan masyarakat, serta orang. Pengambilan sampel menggunakan
memungkinkan berpartisipasi dalam teknik nonprobability sampling dengan
kehidupan ekonomi. pendekatan purposive sampling. Teknik
Imawati et al. (2013) menjelaskan analisis data yang digunakan adalah analisis
bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu deskriptif dan analisis regresi linear
perilaku membeli di mana individu sederhana.
mengkonsumsi barang dan jasa secara
berlebihan, yang tidak lagi didasarkan atas 4. Hasil dan Diskusi
pertimbangan rasional serta lebih Hasil Uji Asumsi Klasik
mementingkan faktor keinginan daripada 1. Uji Normalitas
kebutuhan yang hanya untuk mencapai Uji normalitas digunakan untuk
kepuasan maksimal dan kesenangan saja menguji apakah nilai residual yang
sehingga menimbulkan pemborosan. dihasilkan dari regresi terdistribusi secara
Penelitian terdahulu yang dilakukan normal atau tidak dimana model regresi
oleh Imawati et al. (2013) menyatakan yang baik adalah yang memiliki nilai
bahwa literasi keuangan berpengaruh residual yang terdistribusi secara normal.
negatif dan signifikan terhadap perilaku Adapun pengujian normalitas pada
konsumtif yang membuktikan bahwa penelitian ini menggunakan metode
semakin tinggi literasi keuangan seseorang Kolmogorov Smirnov dengan bantuan
maka semakin rendah pula perilaku software IBM SPSS versi 23 dengan hasil
konsumtif yang dimiliki. Imawati juga sebagai berikut:
mengatakan literasi keuangan melatih
manusia mengontrol perilaku konsumtifnya
sehingga dapat membuat skala prioritas
dalam berbelanja, dan kecil kemungkinan
membeli barang yang kurang bermanfaat
maupun boros. Hal ini didukung dengan
hasil penelitian dari Harli et al. (2015),
Dikria dan Mintarti (2016) dan Fattah et al.
(2018) yang mengemukakan bahwa literasi
keuangan memiliki pengaruh negatif dan

48
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Hasil Regresi Linier Sederhana


Analisis Regresi sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan antara variabel independen yaitu
literasi keuangan terhadap variabel
dependen yaitu perilaku konsumtif yang
dilakukan pada 400 responden dari generasi
milenial di Kota Bandung. Adapun analisis
persamaan regresi linier sederhana pada
penelitian ini menggunakan bantuan
software IBM SPSS versi 23 dengan hasil
Priyatno (2017:90) mengatakan sebagai berikut:
apabila hasil uji menunjukkan signifikansi
lebih dari 0,05 maka kesimpulannya data Tabel 3. Hasil Persamaan Regresi Linier
berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 1. Sederhana
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,200 > 0,05 maka data
dinyatakan lolos uji normalitas karena nilai
residual tersebut normal.

2. Uji Heteroskedastisitas Dari tabel 3. di atas diperoleh model


persamaan regresi linier sederhana sebagai
Uji heteroskedastisitas memiliki berikut:
tujuan untuk menguji apakah dalam model Y = 71,352 – 0,487 X
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari Persamaan regresi yang didapat
residual satu pengamatan ke pengamatan adalah Y = 71,352 – 0,487 X dimana Y
lain. Dalam penelitian ini, uji adalah perilaku konsumtif dan X adalah
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan literasi keuangan. Nilai konstanta (a) adalah
menggunakan uji glejser dengan bantuan 71,352 yang dapat diartikan jika literasi
software IBM SPSS versi 23 dengan hasil keuangan nilainya adalah 0, maka perilaku
sebagai berikut: konsumtif generasi milenial di Kota
Bandung bernilai 71,352. Nilai koefisien
Tabel 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas regresi (b) bernilai negatif yaitu -0,487, ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
literasi keuangan sebesar satu satuan, maka
perilaku konsumtif akan menurun sebesar
0,487. Koefisien regresi tersebut bernilai
negatif yang menandakan variabel literasi
Berdasarkan tabel di atas dapat keuangan memberikan pengaruh
dilihat bahwa nilai signifikansi pada uji berlawanan terhadap perilaku konsumtif
heteroskedastisitas adalah 0,065. Sesuai sehingga semakin tinggi literasi keuangan
dengan pendapat dari Priyanto (2017:126) yang dimiliki maka perilaku konsumtif
apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak akan semakin menurun, dan begitu pula
terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil sebaliknya.
output di atas memperlihatkan nilai
signifikansi sebesar 0,065 > 0,05 sehingga Hasil Uji Hipotesis (Uji T)
dapat disimpulkan tidak terjadi masalah Pengujian hipotesis dengan uji T
heteroskedastisitas pada model regresi. memiliki fungsi sebagai alat untuk

49
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

mengetahui apakah variabel independen besar kontribusi variabel independen (X)


berpengaruh secara signifikan atau tidak yaitu literasi keuangan terhadap variabel
terhadap variabel dependen (Priyatno, dependen (Y) yaitu perilaku konsumtif.
2017:163). Dalam uji hipotesis, penulis Adapun hasil perhitungan koefisien
menggunakan uji T untuk mengetahui determinasi (R2) dengan menggunakan
pengaruh antara literasi keuangan terhadap software IBM SPSS versi 23 dapat dilihat
perilaku konsumtif dengan hipotesis pada tabel berikut:
penelitian sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi
signifikan negatif antara literasi
keuangan terhadap perilaku
konsumtif generasi milenial di Kota
Bandung.
Ha : Terdapat pengaruh signifikan Tabel 5. di atas menunjukkan
negatif antara literasi keuangan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh
terhadap perilaku konsumtif generasi sebesar 33,7% terhadap perilaku konsumtif,
milenial di Kota Bandung. sedangkan sisanya yaitu 66,3% dipengaruhi
Adapun hasil pengujian hipotesis yang oleh faktor lain selain literasi keuangan
telah diolah oleh penulis dengan yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
menggunakan bantuan software IBM SPSS
versi 23 adalah sebagai berikut:
5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan mengenai pengaruh literasi
keuangan terhadap perilaku konsumtif
generasi milenial di Kota Bandung, maka
diperoleh hasil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Literasi keuangan generasi milenial
Berdasarkan tabel 4. di atas dapat di Kota Bandung memiliki nilai
diketahui bahwa -t hitung memiliki nilai sebesar 67,9% yang termasuk ke
sebesar -14,230 dengan nilai signifikansi dalam kategori sedang.
sebesar 0,000. Karena nilai -t hitung - 2. Perilaku konsumtif generasi
14,230 < -t tabel -1,966 dan nilai signifikasi milenial di Kota Bandung memiliki
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha nilai sebesar 60,9% yang termasuk
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ke dalam kategori sedang.
literasi keuangan memiliki pengaruh 3. Literasi keuangan memiliki
signifikan dan negatif terhadap perilaku pengaruh yang signifikan negatif
konsumtif. Nilai t hitung bernilai negatif terhadap perilaku konsumtif
menandakan bahwa apabila literasi generasi milenial di Kota Bandung
keuangan semakin meningkat maka dimana jika literasi keuangan naik
perilaku konsumtif akan semakin menurun, maka perilaku konsumtif akan
dan begitu pula sebaliknya. menurun. Besarnya pengaruh
literasi keuangan terahadap perilaku
Koefisien Determinasi konsumtif generasi milenial di Kota
Koefisien determinasi (R2) Bandung yaitu sebesar 33,7%,
digunakan untuk mengetahui seberapa sedangkan 66,3% lagi dipengaruhi

50
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

oleh variabel lain yang tidak diteliti merancang daftar belanja agar lebih
pada penelitian ini. fokus membeli barang yang lebih
diprioritaskan/dibutuhkan serta
Keterbatasan berkomitmen untuk mematuhi
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: daftar belanja/budget yang telah
a. Dalam penelitian ini faktor-faktor disusun.
yang mempengaruhi perilaku b. Generasi milenial dapat
konsumtif hanya menggunakan satu meningkatkan literasi keuangannya
variabel independen, yaitu literasi terutama pada dimensi risiko dan
keuangan. Sedangkan masih banyak keuntungan dengan cara mencari
faktor lain yang mempengaruhi informasi di berbagai media sosial
perilaku konsumtif. seperti jejaring sosial, website,
b. Objek penelitian hanya meneliti aplikasi dan lain sebagainya yang
generasi milenial di Kota Bandung. sudah terdaftar dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu
Saran milenial juga dapat meningkatkan
1. Saran bagi Penelitian Selanjutnya pengetahuannya melalui buku.
a. Penelitian ini hanya menggunakan c. Generasi milenial dianjurkan mulai
satu variabel bebas yaitu literasi menyisihkan pendapatannnya sedini
keuangan. Untuk penelitian mungkin dengan cara menabung
selanjutnya dianjurkan menambah atau berinvestasi secara rutin.
variabel bebas selain literasi Langkah awal yang tepat bagi
keuangan. Terdapat 66,3% variabel generasi milenial adalah dengan
lain yang dapat mempengaruhi melakukan reksadana online.
perilaku konsumtif, variabel ini bisa
seperti faktor demografis, gaya 3. Saran bagi Pemerintah dan Lembaga
hidup, pengendalian diri, Keuangan
lingkungan keluarga, teman sebaya a. Meningkatkan edukasi mengenai
(peer group), dan variabel lainnya. literasi keuangan khususnya
b. Objek penelitian juga dapat dimensi risiko dan keuntungan
dikembangkan tidak hanya pada melalui berbagai media sosial
generasi milenial di Kota Bandung seperti jejaring sosial, website,
tetapi dapat dilakukan pada generasi aplikasi, buku dan lain sebagainya
milenial di kota-kota lain seperti atau mengembangkan program
Jakarta, Surabaya, Medan, yang sudah ada seperti program
Makassar dan kota lainnya. “SIKAPI Uang dengan Bijak” yang
Penelitian selanjutnya juga dapat diluncurkan oleh Otoritas Jasa
meneliti generasi lain misalnya Keuangan (OJK) yang lebih
generasi baby boomer, generasi X dikhususkan bagi generasi milenial.
dan generasi Z. b. Pemerintah yang diwakili oleh OJK
dapat bekerjasama dengan sekolah,
2. Saran bagi Generasi Milenial di Kota perguruan tinggi, kantor maupun
Bandung komunitas yang ada di Kota
a. Generasi milenial dapat mengontrol Bandung untuk melakukan edukasi
perilaku berbelanja dengan cara dengan cara mengadakan seminar,
mengedepankan kebutuhan event, forum maupun pelatihan
daripada keinginan. Misalnya mengenai cara mengontrol dan
dengan membuat ataupun menyeimbangkan keuangan sehari-

51
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

hari, merencanakan keuangan milenial-masih-pembelanja-online-


jangka panjang serta mengelola terbesar-di-indonesia/ [Diakses 10
berbagai produk keuangan seperti Juni 2019]
menabung dan berinvestasi guna
mewujudkan kesejahteraan Fattah, F. A. , Indriayu, M., & Sunarto.
keuangan di masa depan. (2016). Pengaruh Literasi
Keuangan dan Pengendalian Diri
DAFTAR PUSTAKA terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMA Muhammadiyah 1
Ali, H., & Purwandi, L. (2016). Karanganyar. Jurnal Pendidikan
INDONESIA 2020: The Urban Bisnis dan Ekonomi, 4(1), 11-21.
Middle-Class Millennials. Jakarta: Harli, F. C., Linawati, N., & Memarista, G.
Alvara Research Center. (2015). Pengaruh Financial Literacy
Agustin, D. (2017, Januari 31). Mengapa dan Faktor Sosiodemografi
Generasi Millennials Suka Belanja. Terhadap Perilaku Konsumtif.
Retrieved from Jurnal Finesta, 3(1), 58-62.
https://republika.co.id/berita/gaya- Imawati, I., Susilaningsih, & Ivada, E.
hidup/trend/17/01/31/okn5b2328- (2013). Pengaruh Financial Literacy
mengapa-generasi-millennials- terhadap Perilaku Konsumtif
suka-belanja [Diakses 5 Januari Remaja pada Program IPS SMA
2019] Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
Badan Pusat Statistik. (2017, Agustus 24). 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Jumlah Penduduk Menurut Ekonomi Universitas Sebelas
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Maret, 2(1), 48-58.
di Kota Bandung 2017. Retrieved Jannah, K. M. (2015, Desember 09).
from
Konsumsi Masyarakat Bandung
https://bandungkota.bps.go.id/static
Paling Tinggi, Jakarta Justru
table/2019/01/04/179/proyeksi-
penduduk-menurut-kelompok- Terendah. Retrieved from
umur-dan-jenis-kelamin-di-kota- https://economy.okezone.com/read/
bandung-2017.html [Diakses 22 2015/12/09/320/1263788/konsumsi
Juli 2019] -masyarakat-bandung-paling-
tinggi-jakarta-justru-terendah
Bachar, S. (2018, Juni 26). Lima Kota
[Diakses 22 Oktober 2018].
Indonesia dengan Jumlah
Pembelanja Online Terbesar. Jatmiko, B. P. (2015, Agustus 8). OJK:
Retrieved from Orang Indonesia Makin Konsumtif.
http://marketeers.com/lima-kota- Retrieved from
indonesia-dengan-jumlah- https://ekonomi.kompas.com/read/
pembelanja-online-terbesar/ 2015/08/08/110746226/OJK.Orang
[Diakses 20 Desember 2018] .Indonesia.Makin.Konsumtif
[Diakses 26 Oktober 2019]
Bachdar, S. (2018, Maret 24). Generasi
Milenial Masih Pembelanja Online Lubis, M. (2016, Februari 3). INDONESIA
Terbesar di Indonesia. Retrieved KEMBALI BERADA PADA
from PERINGKAT KETIGA NEGARA
https://marketeers.com/generasi- PALING OPTIMISTIS DI DUNIA.

52
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 1 Maret 2019 Universitas Telkom

Retrieved from Jurnal Psikologi Pendidikan dan


http://www.nielsen.com/id/en/press Pengembangan, 4(1), 11-21.
-room/2016/Indonesia-Kembali-
Berada-Pada-Peringkat-Ketiga- Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis Olah
Negara-Paling-Optimistis-Di- data Menggunakan SPSS.
Dunia.html [Diakses 26 Oktober Yogyakarta: ANDI.
2018]
Tenriawaru, A., Wicaksono, B., &
OECD. (2012). PISA 2012: Financial Saniatuzzulfa, R. (2018). Hubungan
Literacy Assesment Framework. antara Kecenderungan Kepribadian
OECD Publishing. Narsistik dan Financial Literacy
dengan Perilaku Konsumtif pada
Pratiwi, I. W., & Yani, R. E. (2016). Mahasiswa. Jurnal Wacana
Hubungan Konformitas dengan Psikologi, 10(2), 1-13.
Perilaku Konsumtif pada Remaja.

53
https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
E-ISSN 2581-1088

You might also like