Professional Documents
Culture Documents
Sya’ban?
JUN 30
Ditulis oleh SALAFIYUNPAD™
Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin[1]
Berikut ini uraian singkat tentang beberapa masalah yang berkaitan dengan bulan Sya’bân.
Membuat-buat suatu baru berkonsekuensi satu diantara dua. Yang pertama, Nabi
Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam tidak tahu bahwa amalan ini bagian dari agama dan
kedua, Nabi tahu namun Beliau Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam menyembunyikannya.
Kedua anggapan ini adalah celaan kepada Nabi Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam karena
yang pertama menuduh Beliau Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam tidak tahu syari’at dan
kedua menuduh Beliau menyembunyikan bagian dari agama Allâh yang Beliau
d. ketahui.
Kebid’ahan menyebabkan manusia berani terhadap syari’at Allâh Ta’ala. Ini sangat
e. dilarang oleh Allâh Ta’ala.
Kebid’ahan ini akan memecah belah umat. Karena masing-masing membuat manhaj
sendiri dan menuduh yang lain masih kurang. Ini akan menyeret umat kedalam apa
yang dilarang Allâh Ta’ala dalam firman-Nya, yang artinya,
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang
yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.
mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”
(Qs Ali Imrân/3:105)
dan dalam firman-Nya, yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agama mereka
dan mereka menjadi bergolong-golong,
tidak ada sedikitpun tanggung-jawabmu kepada mereka.
Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allâh,
kemudian Allâh akan memberitahukan kepada mereka
apa yang telah mereka perbuat.”
f. (Qs al-An’âm/6:159)
[2] HR Bukhâri, no. 1969 dan Muslim, no. 1156 dan 176