You are on page 1of 4

ENGLISH SPEECH CONTEST 2021

in the Framework of Soshum Week


“Wise in Using Social Media”

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Bismilahirrohmanirrohim.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin
Wabihi nasta’inu ‘ala umuri dun ya wad din
Was-sholatu was salamu ‘ala asyrofil anbiya’i wal mursalin sayyidina muhammadin Wa ala
alihi wa shobihi ajmain. Amma ba’du.

Honorable rector of nurul jadid university


To all lectures whom I respect
As well as friends of the speech participants I love

        First of all, let us say thanks to Allah SWT, who has given his grace and guidance, so
that today, we can meet in here, face to face, in the 'ENGLISH SPEECH COMPETITION' in
the Commemorate of Soshum week in good health without any obstacles
The second is Sholawat and greetings, let us always deliver to our lord, the Prophet
Muhammad SAW, hopefully someday we will get intercession in Yaumil Khiyamah.
Aamiin!
Allohuma amiin.
Thirdly, I would like to introduce myself. My name is Mur Azizah, my friends usually
call me azizah. I am a student of mathematics education. My motivation on joining this
speech contest is simple. I want to test my bravery, I want to test my English mastery, and I
like the contests like this. May the jury chose me as the winner of this contest? I said
Aamiin…!
Well, ladies and gentlemen, in this occasion I would like to deliver a speech about
“Wise in Using Social Media”.
In this era of digitalization, there are so many people who use social media as a means
of communication, daily work or just playing games. However, living in the virtual world,
should also be the same as living in the real world. That is, there are rules governing it.
Of Indonesia's total population of 274.9 million people, active social media users
reach 170 million. This means that the number of social media users in Indonesia is
equivalent to 61.8 percent of the total population in January 2021. This figure also increases
by 10 million, or about 6.3 percent compared to last year. The number of social media users
is growing significantly because there are so many benefits, especially in the midst of the
COVID-19 pandemic, such as online learning through social media, ordering food, vehicles,
tickets and other means using social media, communicating face-to-face as well. with the
help of social media. So there is no doubt that social media is one of the important factors
supporting needs in today's era.
However, many social media users who often commit crimes and criminal acts
through social media, such as obscenity, inappropriate comments, negative content such as
free sex and so on are also very rampant on social media. So that we as social media users
must be wise in using social media, lest typing our fingers actually harm and boomerang on
ourselves. Because in his words, the Prophet Muhammad SAW said:
Dalam era digitalisasi seperti sekarang, banyak sekali orang2 yang menggunakan
media sosial sebagai alat komunikasi, pekerjaan sehari-hari atau hanya sekedar bermain-main
saja. Akan tetapi, hidup di dunia maya, selayaknya juga sama dengan hidup di dunia nyata.
Yakni ada aturan yang mengatur di dalamnya.
Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial
mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8
persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar
6,3 persen dibandingkan tahun lalu. Angka pengguna media sosial berkembang pesat secara
signifikan karena banyak sekali manfaat yang diperoleh apalagi di tengah pandemi covid 19
ini, seperti pembelajaran dilaksanakan secara online melalui media sosial, pemesanan
makanan, kendaraan, tiket dan sarana lainnya juga menggunakan media sosial,
berkomunikasi langsung bertatap wajah juga dengan bantuan media sosial. Sehingga tidak
diragukan lagi, bahwa media sosial menjadi salah satu faktor penting penunjang kebutuhan di
zaman sekarang.
Akan tetapi, banyak pengguna media sosial yang sering pula melakukan kejahatan dan
tindakan kriminal melalui media sosial, seperti pencabulan, komentar yang tidak pantas
disampaikan, konten-konten negatif seperti seks bebas dan lain sebagainya juga sangat marak
di media sosial. Sehingga kita sebagai pengguna media sosial harus bijak menggunakan
media sosial, jangan sampai ketikan jari kita justru mencelakakan dan menjadi bumerang
bagi diri kita sendiri. Karena dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan :

‫سلِ َم ا ْل ُم ْسلِ ُمونَ مِنْ ل َِسانِ ِه َو َيدِه‬


َ ْ‫ا ْل ُم ْسلِ ُم َمن‬
"A Muslim is another Muslim who feels safe from the interference of his tongue and hands"

“Seorang muslim adalah orang muslim lainnya merasa selamat dari gangguan lisan dan
tangannya”.

In this day and age, hand disorders are not only direct physical crimes, but also through finger
typing on social media, harsh words spoken so easily make readers lose their enthusiasm in
living life and some even commit suicide because they feel hopeless. with words or satire
written on the social media account page of people who hate it.

Therefore, let's use social media wisely, so that in social life there is no element of
persecution, crime, let alone to make other people feel disturbed due to typing our fingers on
social media. Because what we sow, we will also harvest. If we plant goodness, we will get
goodness, and vice versa.

Maybe this is all we can convey, if there are errors in the delivery of this speech, we
apologize and we thank you for all your attention.

Di zaman sekarang, gangguan tangan bukan hanya berupa kejahatan fisik secara langsung,
melainkan juga melalui ketikan jari di media sosial, kata-kata kasar yang diucapkan dengan
begitu mudahnya membuat para pembaca kehilangan semangat dalam menjalani kehidupan
bahkan ada yang sampai bunuh diri karena merasa putus asa dengan ucapan atau sindiran
yang ditulis di laman akun sosial media orang yang membencinya.

Oleh karena itu, mari gunakan media sosial dengan sebijak-bijaknya, agar dalam
hidup bersosial di dalamnya tidak ada unsur penganiayaan, kejahatan, apalagi sampai
membuat orang lain merasa terganggu akibat ketikan jari kita di media sosial. Karena apa
yang kita tanam, kelak akan kita panen pula. Jika kita menanam kebaikan maka kita akan
memperoleh kebaikan, begitu juga sebaliknya.
Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam
penyampaian pidato ini kami mohon maaf dan kami ucapkan terima kasih atas semua
perhatiannya.

Go to the market to buy fish

There are only two fish in the location


Thank you, I really wish

We will see in another good occasion

Pergi ke pasar membeli ikan

Ada hanya dua ikan di tempat

Terima kasih, saya bnar-benar berharap

Kita akan bertemu lagi di lain kesempatan

Wabillahit taufiq wal hidayah


Tsummassalamu’alaikum Wr.Wb

You might also like