You are on page 1of 10
Korelasi merupa: ara satu variabel ra variabel tersebut bisa secara korelasional dan bisa juga secara kausal. Jika hubungan tersebut tidak menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional, artinya sifat hubungan variabel dengan variabel lainnya. Hubungan a satu dengan variabel lainnya tidakjelas mana variabel sebab dan ES mana variabel akibat. Sebaliknya, jika hubungan tersebut menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasinya dikatakan Kausal, artinya jika variabel yang satu merupakan sebab, maka variabel lainnya merupakan akibat Pembahasan korelasi minimal me ut dua kelompok nee sa berasal dari nilaiatau dua lerjadi pada atau subjek penelitian yang perasal dari subjek peneliti a. Misalnya, pada gukuran 2k akan sya dan tinggi penelitian mahasiswa ci! tinggi badan de memberika lompatannya Contoh dua nilai yang dapat dicart hubungannya, tetap! gubjeknya berbeda adalah pengukuran antara tinggi badan ayah dan tinggi badan anaknya Stelah dewasa. Apakah ada hubungan antara tinggi badan anak dan ayah? Pada uraian terdahutu kita telah membahas perbedaan rala- rata antara dua kelompok, dan smbahasan di sin} akan dititikberatkan pada hubungan (Korelasi). Sebelum masuk perhitu kita pahami konsep Korelas! melal ra dua kelompok nilai ada korelasi, Jebih dulu am sederhana 1 diag yang disusun berdasarkan data sede? Centoh 53 Pada pengukuran tinggi badan dan tingg! Joncatan : equine Seecewa Pik Universitas Neeser Padang adalah le! Untuk mengukur besarmya hubunpan ANLArA sok, satu (X) dengan sekelompok nik yang lainnya (Y) to} rumusnya oleh para abli matematika Slatistik, soni, memakainya, Rumus-rumus korel antaranya; Pearson (produc relation. Kedlua rumus dasar yang berb OMpo| AST yang 5 (moment correla, tersebut ering tO) dian ¢ dikembany ka eda, schingya ru dengan g1 jika syarat-syarat dituntut lorp MUS Lersel Pal pen, Penuhi. Ung be saan Koretasi Pearson Korelasi Yang sering digunakan olel yang mempunyai h peneliti (| fata-data interval) adalah kore Product Moment Correlatic on. Sebelum kit ini terlebih dulu kita harus me apakah memenuhi Persyarat, ini, terutam, lasi Pe; a mempergunak emperhatikan dat fan yang dimint yang a Peneli; ‘Arson atay an Korelagi a yang terkumpu 7 oleh rumus korelag Adapun beberap, 4 Persyaratan y, menggunak, ‘ang harus dipenuhi ‘N TuMUs ini adalah: Pengambil » Data y, Apabila kita lan sampol d, ang dicari kore Variasi skor ke sama, ari populasi harus x andom (acak) lasinya harus berskala interval atau ratio, dua variabel Yang akan dicari Korelasinya harus » Distribusi skor variabel yang dicari kore! nya merupakan distribus i unimodal - Hubungan antara Variabel X dan Yhendakny, Korelasi Pearson (Pearson Product Moment) Tumus_ 6.1. asinya hendak- a linier, ‘pat dihitung dengan Rumus 6, masing.. Memerl elompo KAN sual masing k tu per} I, YB Selanjutnys ritungan rat Arata dari Perle suas, Perhitungs 136 stansnig selisih masing-masing skor dengan rata-ratanya, serta kuadrat simpangan skor dengan rata-ratanya, maupun hasil kali simpangan masing-masing Kelompok : Selain itt, korelasi Pearson dapat juga dihitung dengan 7 > ga menggunakan rumus 6.2. | pa nUXY -EXEY Yrexe—(exy VnzY-(CY? Rumus 6.2. ini lebih sederhana perhitungannya dibandingkan dengan rumus 6.1., oleh karena itu banyak peneliti meng- gunakannya. Hasil perhitungan korelasi Pearson dengan rumus 6.1. akan sama dengan hasil perhitungan dengan rumus 6.2. Walaupun demikian kemungkinan adanya perbedaan hasil perhitungan kedua rumus di atas masih ada. Apabila terjadi perbedaan, perbedaan tersebut tidaklah cukup berarti, sedangkan penyebab terjadinya perbedaan tersebul adalah Karena proses pembulatan Contoh 54 Suatu penelitian yang, ingin melihat apakah ada hubungan antara banyaknya kredil yang diambil dengan indeks prestasi yang dicapai mahasiswa dalam satu semester. Setelah Gilakukan pengumpulan data dari 10 mahasiswa ternyata ebaran kredit yang diambil dan indeks prestasi yang, dicapai sebagai berikut: Mahasiswa ke Jml. Kredit dia iy z 3 4 5 6 8 4] 3,2 i) 18 35 10 12 4,0 S Korelasi Wh ft — Jikajumlah kredit yang diambil merupakan variabel X, maka i prestasi merupakan variabel Y. leks Untuk keperluan perhitungan korelasi, sebaiknya data di atas disusun dalam suatu tabel yang mengandung unsur-unsur atay faktor-faktor yang diperlukan dalam perhitungan korelasi Apabila korelasi Pearson dihitung dengan rumus maka iabel yang dibutuhkan hendaknya mengandung unsur-unsur: ee? - Kuadrat masing-masing skor/nilai variabel X (x?) Kuadrat masing-masing skor/nilai variabel Y (2) . Hasil kali masing-masing skor/nilai variabel X dan Y (XY). Jumlah skor/nilai variabel X (2X). . Jumlah skor/nilai variabel Y (2Y). Jumlah kuadrat skor/nilai variabel X (2X2). . Jumlah kuadrat skor/nilai variabel Y (ZY?). . Jumlah hasil kali skor/nilai variabel X dan Y (2XY). PND mw wp Dengan demikian tabelnya sebagai berikut: x Y x bam. xy ] 20 31 9,61 | aay. | 18 4,0 | 72 | 15 2,8 7,84 42 20 4,0 16 80 10 3,0 9 30 12 36 12,96 43,2 2? 4,0 16 64 Be 3,2 10,24 44,8 Be 35 12,25 63 12 4,0 cs - BOS: 1] 852. _ [125,50 7 Hal-hal yang bisa diketahui berdasarkan pad di atas adalah: n= 10 =XY = 549 la soal maupun tabel 138 STATISTIK gg —— li aCe” Ree 155 DY * 95,2 ey = 2513 sy = 1259 : is setelah kita inventarisir seluruh faktor yang diperlukan dalam Korelasi 6.2., maka angka-angka tersebut kita masukkan ee rams 6.2. Dengan demikian maka hasil perhitungan korelasi bee n (correlation product moment) sebagai berikut: eal (10 x 549) — (155 x 35,2) T= Gox 2513) - 155 V@0x 125,9) - 35,22 34 34 a ¥ri05 19,96 148,5119524 1 0,2289378023 = 0,23 Di muka telah kita jumpai dua rumus untuk menghitung Korelasi, yaitu rumus 6.1, dan rumus 6.2. Agar tidak ada keraguan dalam penggunaan kedua rumus tersebut, marilah kita coba menghitung dengan rumus yang pertama (rumus 6.1). Untuk menghitung korelasi dengan rumus 6.1. pertama-tama kita harus menghitung rata-rata masing-masing variabel (untuk soal di atas): aoa X: n ee Yes n = 155: 10 30,221 10) = 155 = 352 Langkah selanjutnya adalah menvusun tabel yar> mengandung unsur-unsur atau faktor-faktor yeu, Gikac tu rumus 6.1 Faktor-faktor yang dikandung oleh tabel untuk mempermudah perhitungan korelasi dengan rumus 6.1. adaiah: - ____ 1. Simpangan masing-masing skor/nilai variabel X dengan rata- ‘ ratanya (x - X). _ 2. Simpangan masing-masing skor/nilai variabel Y dengan rata- ratanya(y ~ Y). 3. Kuadrat simpangan masing-masing skor/nilai variabel X dengan Tata-ratanya (x =x) ‘ Korelasi_ 139 4. Kuadrat simpangan Masing-masing Skor/nilaj Vatiat dengan rata-rata ( - y) e] 5. Hasil kali simpangan masing-masing skor/nilaj Uriah) dengan rata-ratanya dan simpangan Masing-masing skor * 4 nilai variabel Y dengan rata-ratanya (x-x) x (y- ¥) atay 6. Jumlah kuadrat simpangan masing-masing skor/nilaj y, X {Z(X- XP}. 7. Jumlah kuadrat simpangan masing-masing skor/nj] Ytz(v-Y)} 8. Jumlah hasil kali simpangan masing-masing skor/nilai Variabe| Xdengan Tata-ratanya dan simpangan masing-masing skor/nilaj variabel Y dengan rata-ratanya © ((X — X) (Y - Y)). Fiabe lai Variabe| Sehingga tabel beserta hasil perhitungannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: X-X | w-% [ v-¥ [wy X-X-¥) | 45 20,25 -0,42 0,1764 -1,89 | 25 6,25 0,48 0,2504 1,2 | -05 0,25 -0,72 0,5184 0,36 | 45 20,25 0,48 0,2304 2,16 | 55 30,25 -0,52 0,2704 | 35 12,25 0,08 0,0064 || 0,5 0,25 0,48 0,2304 0,24 a5 2,25 -0,32 0,1024 0,48 25 6,25 -0,02 0,0904 -0,05 35 12,25 0,48 0,2304 -1,58 0 | a5 0 1,996 34 | Hal yang perlu diingat (sebagai bahan koreksi perhitungan adalah jumlah simpangan masing-masing nilai dengan rata-ratany adalah 0. Di samping itu kita tidak perlu menghilangkan tanda negatif (-). Jadi, ees 34 05 Vi9% 140 STATISTIK g NS Bes 34 1485119524 = 0,2289378023 0,23 Dengan demikian telah terbukti bal g pukti bahwa mengy sertama MaUpun kedua menghasilkan hasil enn) ae pemilihan UUs: berdasarkan yang paling, micah Senne atau disesuaikan dengan selera pemakaiannya. Oleh ee pee rumus korelasi product moment di atas benar-benar anus Bei ae r : ar sama, maka keduanya bisa dipakai pada kondisi yang sama, telapi ean i untuk memakai rumus yang kedua karena lebih simpel ee hitungannya- ie Hasil perhitungan korelasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok besar: 1. Korelasi pos! tifkuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati 4datau sama dengan “41. Iniberarti bahwa setiap kenaikan skor/ nilai pada yariabel X akan diikuti dengan kenaikan skor/nilai variabel Y. Sebaliknya, jika variabel X mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y. 9, Korelasi negatif kual, apabila hasil perhitungan Korelasi mendekati atau sama dengan -1. Int tporarti bahwa setiap Kenaikan skor/ nilai pada variabel X akan dikeuti dengan penurunan skor/nitat variabel Y. Sebaliknya, apabila skor/nilai dari variabel X turun, maka skor/nilai dari variabel Y akan naik. 3. Tidak ada korelasi,apabila hasil perhitungan korelasi (mendekati Qatausama dengan 0). Hal iniberarti bahwa naik turunny@ skor/ nilai satu yariabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya skor/nilai yariabel yang lainnya- Apabila skor/nilai variabel X naik tidak selalu diikuti dengan naik atau turunny@ skor/nilai variabel Y, demikian jug? sebaliknya- Hasil perhitungan korelasi bergerak antara -1 sampai dengan +1. Jadi, kalau ada hasil perhitungan ‘korelasi lebih besar (>) daripada qari (<)-1, maka perhitungan tersebut jelas salah. 41 atau kurang ¢ Korelasi product moment hanya dapat diterapkan untuk data yang berskala intervalatau ratio. a Koretast. 141 Merove Z Skor untux Peruituncan Koreas; PéaRsoy Apabila data kedua v. y mempunyai rentangan nilaj perhitungan korelasi Pearson ini setiap skor/nilai untuk mengonversikan masing-masing skor yang ingin dicari } skor tersebut merupakan tindakan hati-hati. Untuk perhitungan korelasi Pearson Yang didasarkan Pada 7 skor kita dapat menggunakan rumus 6.3, a (standard deviation) masing- masing variabel tidak berbeda dengan Perhitungan simpangan baku Yang telah kita pelajari pada Bab 2 (tepatnya ramus 2.15 dan 2.16), untuk simpangan baku sampel. Contoh 55 Sebuah Penelitian yang mencari hubungan antara banyaknya = elajar mandi pe athggu mahasiswa dengan hacil belajar fines Prestasi mahasiswa). Dari 10 ye bil diperoleh data sebagai Dene Sis Ta 142 STATISTIK abel tersebut tidak sama, d nilai tersebut melaluj dapat menentu- ya rata-rata dan simpangan baku Masing-masing ghitung nilai Z untuk masing- g hasilnya sebagai berikut: Serta hasil kalinya, yan; x 4 2,2 157 | 1,25 | 1,9625 110 | 1,03 | 1,1330 0,64 | 0,64 | 0,4096 0,18 | 0,37 | 0,0666 018 | 0,31 | 0,0558 0,18 0,42 0,0756 -0,28 | -0,18 | 0,0504 -0,74 | -0,73 | 05402 1,20 | -28 1,536 “1,66 | -1,83 | 3,0378 9,1315 Korelasi. 143 r = 9,1315: 10 = 0, 91315 Apabila kita telah mengetahui nil baku masing-masing variabel, mak. ramus 605. ai rata-rata dan Simpang, ees is ban ‘4 korelasi dapat dihitung denga Ban KoRetasi: SpeaRNAN Apabila data yang kit korelasi product momen: ditemukan suatu rumus ‘a hadapi mempunyai skal; tidak dapat digunakan. Untuk itu telah sederhana tetapi akurat yaitu Spearman Correlation. Korelasi Pearson (Prodictmoment correlation) didasarkan pada hubungan linier, sedangkan Spearman Correlationjustru tidak memperhatikan sifat hubungan finier antara kedua y; akan dicari korelasinya. Korelasi Spearm, Tumus 6.6.: 4 Ordinal, maka ariabel yang an dapat dicari dengan, keterangan: D etupakan selisih antara X dan Y 6 ™erupakan angka konstan Contoh 56 Suatu pPenelitian terhadap hubungan ant mahasiswa dengan tanking di kel, 10 (sepuluh) mahasiswa yang to Penyebaran datanya sebag, fara ranking tes masuk ‘88 sesudah ikut kuliah, Dari rambil sebagai sampel ternyala ai berikut: Mes 6 7 5 5 19 Ws 67 5 5 10 Mahasiswa Ranking tes masuk 144 statistiK

You might also like