Perspektif Global Pendidikan Nilai
irakan ak
angen mampu mereduksi syakwasangka yang kurang
hn Veer Atau Pur tidak, kiprah Pendidikan Nilai di Tanah Air
mast 4 nyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan ke-
sadaran dalam perspektif global. Persoalan pembenahan pendidikan
masih terpaku pada kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah
tuntas. Kita juga kadang terlalu simplistik dalam memandang Pen-
didikan Nilai sebagai wahana penyadaran nilai-nilai yang sektarian-
subyektif belum banyak menyentuh nilai universal-obyektif. Namun
demikian, diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, setelah
ekonomi semakin membaik, jumlah guru yang berpengalaman
internasional makin banyak, dan program desentralisasi pendidikan
berjalan dengan baik, Pendidikan Nilai yang memil
nilai-nilai global akan lahir di setiap kota atau kabupaten.
2. Isu Pendidikan Nilai di Beberapa Negara
Pada bagian ini dikemukakan sejumlah isu Pendidikan Nilai
di lima negara, yaitu India, Cina, Malaysia, Selandia Baru, dan Filipi-
na. Uraian ini disajikan dimaksudkan agar pembaca memperoleh
gambaran umum perkembangan Pendidikan Nilai khususnya pada
pendidikan tingkat dasar. Lima negara itu sengaja dipilih untuk
mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi yang
* berbeda. india sebagai negara federai yang tetap mempertahankan
nilai-nilai agama sebagai nilai universal, Malaysia sebagai represen-
tasi negara yang memiliki bangsa mayoritas Islam, Selandia baru
sebagai representasi negara liberal, Cina sebagai perwakilan negara
sosialis komunis, dan Filipina sebagai negara _berkembang yang
bergaya liberal. Dengan kriteria seperti itu diharapkan pembaca dapat
memahami mvatan nilai yang dilatarbelakangi oleh ideologi suatu
bangsa.
‘India
Di India, penggunaan istilah Pendidikan Nilai tampaknya
lebih polpuler dibandingkan dengan di negara lain. Kalau kita akses
situs Internet untuk mencari sumber pendidikan nilai, maka yang
229
Dipindai dengan CamScanneridikan Nila
fengarliulasikan Pendidikan oo
.. Mengartil ndidikan nilai di negara t etch
, ram pe! jelasan ke
cul adalah sejumtah prog! oleh penjelasan Konsep Pen."
Tick mudah bag Kita unt ae endidile India
in serinci uraial Tdia,
dikan Niiai Pade neg best pethatiannya pada pembelajara,
Bagi beberapa ni
7 jJai dikembangkan dalam
idikan nilai dikem| Ing kon.
nilai, program-program CS karakter, pendidikan kewargany
sep pendidikan moral, be ata pendidikan agama. Namun dajgn,
pendid Deel eh it mewakili semua kebutuhan Pengen,
didikan di Indi itu mews ff
a nilai pada jenis pendidikan nilai tersebut —
I nndidikan nasional india, pendidikan nilai dikem,.
Peasnh ha untuk meningkatkan kesadaran nilai ilmiah,
bangkan sebagai usaha deksexaa Khosus dikembere
sosial, dan kewarganegaraan yang fidak s ° - an
melalui satu sudut pandang agama. Ini tidak berarti mengabaikan ary
penting pendidikan agama sebagai kekuatan dalam memban;
karakter bangsa, melainkan untuk menempatkan pendidikan ilaj
dalam konteks pemahaman nilai agama yang universal dalam tiga
wilayah nilai tadi: Pada’ sekolah-sekolah swasta baik yang dikem.
bangkan oleh komunitas Kristen maupun Islam nilai agama menjadi
Priortas pengembangan nila. Tetapi dalam kurikulum sekolah neger
(public schoo!) agama ditempatkan pada area nilai-nilai yang mengan.
dung kebenaran untuk semua pihak.
Status Pendidikan Nilai Saat ini
Value Education. Melalui lembaga ini dikembangkan metode, materi,
media dan evaluasi Pendidikan Nilai untuk jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Kini terdapat lebih kurang 500 buku tersedia dan
a st @aam pengembangan Pendidikan Nilai
oleh para Profesional, Di antara buku tersebut berisikan tentang pe-
pape ne mela Sejumlah mata pelajaran dan ceritera-certera
: aan yang dil embangkan dari per: ti i
Sikh, Kristen, Budha, dan Yahudi (NEVE 2003) 4 ‘na Bay
Dipindai dengan CamScannerNilai uta Perspektif Global Pendidikan Nilai
: 7 ma yang di
siaan yang bersifat universe eanekan adalah nilai
f D -nilai kemanu-
pihak pemerintah te],
alam mengkaji nilai-nilai
lah gkaji nilai-nilai tersebut
dalam bentuk seminar melakukan kerjasama secara internasional
sama dengan sejumlah sem angan pendidikan nilai dan kerja-
kajian nilai. Seperti di Organisasi yang bergerak dalam beragam
Perti dikemukakan Thapar (2001), pada tahun 2002
7 kaki
tercatat lebih kuray a
merintah dalam mengembe ness menain kerjasama dengan pe-
Nilai. Proyek dan program dikembengatsésite Pendidikan
Pertama, proyek _ act
Proyek ini a Knee oan wd merdeanbangbas he
rangka pendekatan dan metodologi Pendidikan Nii pada pendi-
dikan tingkat dasar dan menengah. Dalam implementasinya berbagai
pihak dilibatkan seperti guru, orang tua, masyarakat, dan‘media
massa.
Kedua, program pengembangan metodologi Pendidikan Nilai
pada tingkat dasar. Program ini ditujukan untuk mengidentifikasi
nilai-nilai yang perlu ditanamkan kepada siswa, strategi yang tepat
digunakan dalam proses penanaman nilai, dan teknik pelatihan guru
dajain penanaman nilai baik melalui program pendidikan pra-jabatan
(pre-service) maupun dalam jabatan (in-service).
Ketiga, program pengembangan kerangka konseling melalui
pendekatan agama. Program ini dimaksudkan untuk mengembang-
kan kerangka nilai agama yang dapat diaplikasikan secara efektif
dalam konseling di sekolah.
Keempat, program pengembangan afektif bagi para instruktur
pelatihan guru. Program ini bertujuan untuk menyiapkan kerangka
pengembangan afektif yang dapat digunakan oleh para instruktur
dalam pelatihan guru.
Pengembangan Kurikulum
Materi pembelajaran nilai yang dikembangkan untuk anak
usia sekolah dasar disusun dalam bentuk buku yang berisikan
231
Dipindai dengan CamScanner7 jdikan Nilai
Mengortikilastkan Pend: i oo nilai cinta kasih, Persahabatan,
yang mengan aan hak gender, dan penolakar: biag
bang eran ee Seay Kelas
agama. Untuk pengem' Jam sebuah buku yan; iat 12
i minal mater at hoe rakyat) yang terlepas dari bias
ceritera (anekdot, eB ateri pendukung yang di ea
agama. Selain it sejull si, dan permainan disediakan bagi anay
media kartun, drama, 2° :
usia sekolah dasar.
jumiah ceritera
Eom suka menolong, Pe’
Malaysia /
tol ida tahun 1957, perhatian
Semenjak negara inl gies Pesatuan bangsa ator multi
intah adalah membangun ae 7
ee ey kebijakan pendidikan dengan jelas
etnis dan agama. Oleh karenanyar sebagai tujuan umum pen-
menekankan pentingnya Kes eran dari muatan kurikulen
didikan nasional yang diantaranya dicirikan dari muatan Kurikulum
yang bermuatan wawasan kebangsaan Malaysia dan penggunaan ba-
hasa Melayu sebagai bahasa nasional.
Penekanan kesatuan nasional sebagai tujuan pendidikan di-
perkuat oleh terbentuknya Rukun Negara yang terdiri atas tiga pilar,
yaitu: (1) Beriman kepada Tuhan, (2) Setia pada ‘Raja dan negara, (3)
Keluhuran perlembagaan, (4) Kedaulatan Undang-undang, dan (5)
Kesopanan dan kesusilaan (Agustiar, 2001) :
Tujuan pendidikan nasional (matlamat) dirumuskan dalam
empat tujuan yaitu: Melahirkan bangsa Malaysia yang taat setia dan
bersatu padu; melahirkan insan yang beriman, berakhlak mulia, ber-
ilmu, berketerampilan dan sejahtera; menyediakan sumber tenaga
manusia untuk keperluan kemajuan negara; dan memberi peluang-
Peluang pendidikan kepada semua warganegara Malaysia.
Dipindai dengan CamScannerPerspextif Giobal Pendidikan Nilai
Pendidikan Nila di Sekolan Dasar
Dengan diperkenalkannya kurikulum baru untuk sekolah
oeenghitung telah pee scagian kemampuan membaca, menulis, dan
mengny iajarkan kepad, .
kan keterampilan, emosi one pot? 272k dalam rangka mengembang,
. estetika, kepek: Ganon
minat dan kecerdasan, epekaan, serta pengembang:
Pengembangan
Pendidikan nilai di Malaysia dilakukan baik
secara langsung mau
ipun tidak langsung,
jaran lainnya, program pen-
‘an, dan melalui kegiatan ko-kurikuler.
Silabus pendidikan moral
usia Sekolah Dasar diturunkan d;
bersumber dari agama, tradisi,
multi'rasial dan multi agama.
yang dikembangkan untuk anak
ari dua belas nilai universal yang
dan norma masyarakat Malaysia yang
Dua belas nilai tersebut adalah keber-
sihan badan dan pikiran, empati, sikap tidak berlebihan, bersyukur,
rajin, jujur, adil, kasih sayang, hormat, keharmonisan sosial, keseder-
hanaan, dan kebebasan. Dalam silabus, nilai-nilai tersebut diangkat
sebagai tujuan dengan cara mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk menyadari, menerima, dan memiliki nilai terutama pada
nilai yang berkenaan dengan isu-isu masyarakat.
Untuk pembelajaran nilai melalui agama, Khususnya agama
Islam, materi dikembangkan dalam dua lingkup komponen utama,
yaitu: pertama, membaca dan memahami al-Qur‘an, kedua, praktik
ibadah dan penanaman perilaku terpuji seperti yang, dicontohkan
Nabi Muhammad Saw.
Program pendidikan kewarganegaraan di Malaysia bukan me-
tupakan suatu mata pelajaran yang terpisah, tetapi sebagai proses
Pembelajaran yang disisipkan melalui sejumlah mata pelajaran dan
kegiatan ko-kurikuler. Tujuan pengembangan program pendidikan
inj dimaksudkan untuk membekali anak agar menjadi warga negara
yang baik.
233
Dipindai dengan CamScanneri Nilai
eves rene .
ae rikuler adalah ae 7h cikembang’
Kegiatan korku kelas. Kegiatan a enyediakan fasiji
mbelajaran di Tuan KOON Lavsia dengan meny silitas
pel idikan nasionsl raksi dengan sesamanya dalam suaty
terbaik agat anak dapat Fatui ak vitas ko-kurikuler ini anak dapat
situasi yang terkontrol. Mel 7 wa, kerjasarma, saling menghargai, dan
jawab,
imengembangkan tan T kebersamaan.
Strategi Pembelajaran «dan murid dalam pembelajaran pendj-
Buku teks untuk an disediakan oleh Kementrian Pendidik-
dikan moral dan oe setia sekolah dan diperbaharui setiap tahun,
an yang disebarkan P° Sruatan materi dan Kegiatan yang disarankan
aot yampaikan topik dan silabus tertentu. Beberapa pen-
dekatan yang disarankan adalah teknik pemecahan masalah, Peman
faatan model dan paradigma, pemanfaatan kepribadian yang diambil
dari sejarah, agama, dan ceritera, permainan simulasi, drama, diskusi,
kajian kasus, dan kerja kelompok.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan belajar yang
dicapai anak didik. Evaluasi hasil belajara di Malaysia lebih banyak
ditekankan pada perolehan informasi sebagai umpan balik bagi guru
dan orang tua anak dalam meningkatkan perkembangan belajar
berikutnya. Selain itu, evaluasi terhadap kesadaran nilai dilakukan
melalui penilaian formatif yang berkelanjutan dan melalui tes sumatif
yang dikelola oleh sekolah setiap tahun,
____Beberapa teknik evaluasi yang dikembangkan dalam pendi-
dikan nilai antara lain: tes obyektif tertulis, tes situasi, rekaman dalam
bentuk Skala sikap, ceklis, dan pernyataan. Hasil evaluasi berkelan~’
jutan ditulis dalam catatan Penampilan anak, sedangkan hasil eva-
luasi il .
Iasi akademik anak pada setiap tahun ditulis dalam catatan Profil
Dipindai dengan CamScannerPerspekti
sila yg Dihadapi “STSPeKtif Global Pendidikan Nila
Meski cukup konsig,
: 5 ten dalam
orina, ctika, estetika melalui y Mengemban; ‘lat
ii Malaysia masih dihadapkn Sian form: kan nila, moral,
yendala yang Muncul antar lain: Pada sejum
a ab
yang preskriptif, dalam arti ky
jada anak dik untuk memith dan re ea Hebebasan Ke-
p. Alat evaluasi yang sesuai d menentukan nilai.
mengembangkan teknik-teknik pengamatai F
jabarkan dengan jelas, mn perilaku belum ter-
¢. Cara-cara pencatatan dan .
belum dilakukan secara eae ae pees
a. Fandangan guns, orang tua, dan riasyarakat yang masih ne
nempa ek kognitif lebih penting dari aspek afektif.
i pendekatan pembelajaran
Selandia Baru
Seperti halnya di negara federal lainnya, negara Selandia Baru
mengembangkan sistem pendidikan dengan kewenangan yang lebih
luas pada negara-negara bagian.. Sistem pendidikan yang dikem-
bangkan karenanya tidak ada istilah perencanaan pendidikan untuk
negare bagian yang diberlakukan secara umum. Kekuatan pendidik-
an benar-benar terletak pada kreativitas sekolah dalam mengembang-
kan lembaga pendidikan. :
Karena itu, sekolah berperan sangat signifikan dalam pengem-
bangan perencanaan pendidikan. Demikian pula, guru diberi kelelua-
saan untuk merancang proses pembelajaran sesuai dengan topik-topik
pembelajaran yang ingin disampaikan. Sementara itu, untuk kelan-
caran pendidikan Departemen Pendidikan juga ikut_membantu
sekolah dengan menyediakan sejumlah buku teks untuk siswa. Buku-
buku itu biasanya disertai dengan petunjuk bagi guru, akan tetapi
penggunaan istilah buku pegangan (handbook) jarang digunakan
untuk menyebut buku tersebut.
235
Dipindai dengan CamScannerOX
Mengartikulasikan Pendidikan Nilai
rikulum yang ditetapkan melalui kewenangan pusat han,
mar pda alia at pelajaran yang pera eae Di sang
tidak ada mata pelajaran yang disebut pendi ikan moral Hs ikan
nilai atau sejenisnya. Demikian pul, pendidikan agama anya jin.
kan berlangsung di luar jam sekolah dan itu bersifat sukarela,
Meski program khusus pendidikan nilai tidak dihadirken
dalam pendidikan di Selandia Baru, kajian-kajian ilmu sosial dan ilmy
alam secara substansial mengandung komponen yang. berkaitan
dengan perilaku-perilaku baik dan topik-topik kehidupan. masya.
rakat. Keahlian guru dalam mengembangkan muatan-muatan pem,
belajaran seperti itu diperoleh dari pelatihan purna waktu yang
dilakukan minimal selama tiga tahun ditambah dengan satu tahun
masa percobaan. Karena itu, cukup dapat dipahemi kalau dalam pe.
ngembangan rancangan pembelajaran di sekolah, guru tidak lagi me.
nunggu program-program yang dipaketkan oleh pemerintah, mereka
secara kreatif mengembangkan sekenario pembelajaran.
Salah satu keyakinan pendidikan yang berlaku secara nasional
adalah bahwa siswa harus dibantu untuk menyukai belajar, harus
mampu mengembangkan diri sepenuhnya, harus tumbuh dengan
pengalaman-pengalaman yang berhasil, harus mampu mengembang-
kan gambaran diri yang positif, harus memiliki sikap yang positif dan
konstruktif, serta harus mampu menempatkan dirinya sebagai ang-
gota masyarakat, bangsa, warga dunia. Keyakinan seperti itu dikem-
bangkan sejak anak mulai masuk usia sekolah. Guru diharapkan
dapat menggunakan kesempatan sekecil apapun dalam mendidik
siswa baik secara langsung maupun tidak Jangsung melalui berbagai
pengetahuan maupun contoh-contoh tindakan.
Karena bangsa Selandia Baru relatif homogen, maka nilai-nilai
dasar yang berkembang dimiliki oleh semua warga negara itu. Walau
demikian tampaknya ada pula yang meragukan hal itu. Ketidak-
seragaman dalam mempersepsi keberadaan nilai dasar pendidikan
telah mendorong digunakannya pendekatan belajar melalui evaluasi
kritis dalam memeriksa proses sosial. Melalui pendekatan ini siswa
dibimbing untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam
memecahkan masalah moral serta implikasi-implikasinya secara logis,
filosofis, dan pragmatis.
236
Dipindai dengan CamScanner\ , Perspektif Global Pendidikan Nilai
Werkenaan dengan pengemba f
wor ge eg Sg ea
rach cnt NB dibokukan, Gi Vaal
Ki . Gurtt juga ke
yoni tingkah taku, semangat, dan Cua de ret) dapat
deena siswa ditulis dalam
inci, ikian pula, bagi sis
memilikt masalah psikologis ata lian talaprs rahak oe
uw kesuli jar, pil
lah melakukan upaya pemutihan secara Paeaiearess ie
an pengajaran remedial bagi yang. memerlukannya, me
Karena itu, pendidikan nilai khust i
» qikan afektif lebih banyak ditakeakan eam Rik eee
itu terjadi setiap ada penyclesaian Permasalahan yang muncul dalam
mata pelajaran. Guru diharapkan dapat mengembangkan metode-
metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa sehingga mereka
senang belajar, berupaya keras, dan mencoba sesuatu dengan
perhasil. Secara umum cara penekanan belajar yan; tif, hukuman
yang tidak edukatif, atau paces Reidekmempuan siswa
dihindarkan dati proses pendidikan, Sebaliknya, iklim sekolah yang
mendukung siswa agar mau berkreasi dan merasa senang menjadi
prioritas utama pengelolaan sekolah.
Cina
Dalam tradisi Cina, pendidikan memiliki hubungan erat
dengan kewajiban moral. Tradisi ini menempatkan pendidikan nilai
sebagai bagian penting dalam percaturan pendidikan di negara beru-
ang putih ini. Tetapi dalam perkembangannya, pendidikan nilai
menghadapi sejumlah tantangan, antara lain: +
Pertama, harapan masyarakat dan orang tua siswa terhadap
kemampuan akademik yang dapat diandalkan telah memactt pendi-
dikan pada konsentrasi peningkatan prestasi akademis yang kemudi-
an berakibat pada tergesemya pengembangan sentimentil, perasaan,
dan moralitas.
Kedua, walaupun sekolah memiliki tanggung jawab yang besar
dalam mengembangkan kepribadian siswa, hal itu kurang didukung
oleh kerjasama yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
237,
Dipindai dengan CamScannerPO
rikan Nilai
Mengarlikulasikan Pendidi ne memiliki kemampuan dalam
ru yang Kurant cusnya dalam merarca
Ketiga, banyak Bury iia, kh ng
mengeniangkan pani iran YON CEMEETUNE Memb,
pembelajaran afektif: FOOT ik seringkall rh mena
sankan, kaku, dan 1}
didiikan di Cina.
~ 3, di sejurnlah sekolah
Keempat, snya dilakukan lengal
antara apa yang seharu
: didikan.
terjadi dalam proses pen perioalan, pemerintah Cina telah melakukay
Untuk mengatas! pe lain:
i idikan antara
sejumlah kebijakan pend moral dimasukan ke dalam kutikulum
Pertama, Lae sekali dalam seminggu. Kebijakan inj
Siepbept squish buika pendidikan moral yang dapat digunakan
siswa pada setiap jenjang Kelas. :
Kedua, sejumlah peraturan telah disusun dan disebarluaskan |
untuk menjamin terjadinya pembentukan kebiasaan, sikap, dan cara
hidup siswa yang diharapkan. Peraturan itu disusun dalam bentuk
Tata Tertib Perilaku Anak Usia Sekolah Dasar dan Tata Tertib
Perilaku Anak Usia Sekolah Menengah:
Ketiga, untuk memobilisasi dukungan masyarakat dalam pe-
nyelenggaraan_pendidikan moral di sekolah, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan resmi yang menekankan pada pentingnya
pengembangan moral dan afeksi pada siswa usia sekolah dasar.
Pokok-pokok kebijakan itu menyoroti prinsip-prinsip esensial pendi-
dikan moral dan afeksi serta menyediakan beragam petunjuk untuk
mengembangkan program dimaksud.
__ Keempat, dengan berdasarkan pada kebijakan resmi di atas,
Setiap sekolah didorong untuk memperbaharui dan memodifikas;
tujuan-tujuan pendidikannya,
h masih terdapat kesenjangan,
mn apa yang benar-beng,
Kelima, guru didorong untuk men,
ggunakan pendekatan-
Rona an aera an yang mampu mengangkat pengalaman ke-
hari. agai kegiatan lintas kurikulum diperke-
ee a ae staf pendidikan yang bekerja paruh eee
* Pegitu juga, siswa dilibatkan dalam berbagai kegiatan
238
Dipindai dengan CamScanner. Perspektif Gtobai Pendidikan Nilai
kemasyarakatan dal,
F ‘am bentul
kegiatar lainnya.
k kunjungan lapangan, kerja bakti, dan
Filipina
Pendidikan Nilai telah lama menjadi perhatian serius dalam
perkembangan pendidikan di Filipina. Sejak pemerintah menetapkan
kurikulum untuk sekolah
sae . Negeri sekitar tahun 1900-an, Pendidikan
Nilai selalu disertakan di dai.
ut dikembangkan pula pada pendidikan
tingkat menengah.
Status dan Tujuan
Saat ini status pendidikan nilai di Fili
tanggung jawab sekolah. Sejumlah lembaga
mendukung penyeienggaraan Kegiatan Ber
yang dimaksudkan untuk mengembangkan
sekolah. Tujuan umum pengembangan pi
adalah untuk mengembangkan manusia
yang bertanggung jawab
bagi pembangunan masyarakat yang adil dan manusiawi serte bangsa
yang demokratis dan mandiri. Secara khusus, tujuan tersebut dive
Tunkan lagi ke dalam tujuan-tujuan yang lebih spesifik, yaitu mem.
bangun bangsa Filipina yang: -
pina tidak hanya menjadi
dan organisasi terkait ikut
basis Sekolah dan Rumah
nilai-nilai pada siswa usia
endidikan nilai di Filipina
berkepribadian utuh dan mampu mewujudkan diri yang dilandasi
martabat kemanusiaan.
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan,
produktif dan memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan eko-
nomi dan pengembangan Keluarga serta bangsa.
239
Dipindai dengan CamScannerMengartikulasikan Pendidikan Nilai
dan tanggung jawab terhada,
. Mer ae san magyar dunia melakit solidarp
ngem|
global. akinan terhadap Tuhan dalam :
. aetna eel pengamalan atas keyakinan yang i,
ti itu, Pendidikan jy
a tujuan-tujuan seperti itu, I idikan ila
eee Anne cukup besar dalam lingkup Nasional,
negara bagian dan lembaga pendidikan. Pembangunan manusia
utuhnya (total person) pada gilirannya menjadi hal utama dala
mengembangkan sejumlah nilai_ yang dimaknai dari perspektif pe.
serta didik.
Dua dimensi sentral kepribadian manusia dikembangkan
dalam setiap usaha pengembangan kemampuan peserta didik. Kedua
dimensi tersebut adalah diri (self) dan keharmonisan dir dalam
masyarakat. Untuk mendukung pengembangan kedua dimensi tagj
dikembangkan pembelajaran yang meliputi aspek fisik, intelektual,
moral, dan spiritual yang diangkat secara kontekstual dalam masalah
sosial, ekonomi, dan politik bangsa.
Nilai yang Dikembangkan
Secara spesifik, nilai-nilai yang. diajarkan dalam rangka me-
ngembangkan potensi diri peserta didik meliputi: nilat kesehatan .
(kesehatan fisik, kebersihan, dan keharmonisan dengan alam), nilai
kebenaran (pengetahuan, berpikir kreatif dan berpikir kritis), nilai kasih
sayang (integritas, kejujuran, kebermaknaan diri, dan disiplin pribadi),
dan nilai spiritual (keyakinan terhadap Tuhan). Sementara itu, nilai
yang diajarkan dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik
dalam fungsi-fungsi sosial meliputi: nilai tanggung jawab sosial (saling
mencintai dan menghormati, peduli pada sesama, keadilan sosial,
menghargai hak asasi, kedamaian, Persamaan, dan partisipasi pada
Publik), nilai efesiensi ekonomi (pemeliharaan sumber daya, etika kerja,
ProdukKtivitas, Pengetahuan iptek,. dan kewirausahaan), _ nilai
nasionalisme (persatuan Nasional, penghargaan jasa_pahlawan,
tanggung jawab, kesadaran kewarganegaraan, kebanggaan, bayanihan,
240
Dipindai dengan CamScannerPerspektif Global Pendidikan Nilai
solidaritas, dan kesetiaan kepada negara),
it dan yang terakhir nilai
solidaritas global (pemahaman dan kerjacama i yang
internasional),
Pengembangan Program
Dalam praktiknya, Pendidikan Nilai diintegrasikan dalam
semua mata pelajaran. Hal itu dilakukan karena diyakini bahwa
pengembangan nilai dapat berlangsung dalam semua wilayah ke-
mampuan manusia. Sedangkan Program-program pendidikan nilai
yang dilakukan secara khusus pernah dirancang melalui sebuah
proyek yang disebut Joint Innovative Project (JIP) dalam meningkatkan
kualitas prestasi siswa di tingkat dasar. Sejumlah uji coba dan
penerapan model yang diarahkan pada pengembangan sikap positif
terhadap kerja, minat tethadap teknologi canggih dan manual, serta
nilai produktivitas ekonomi telah dilakulan sejak tahun 1992. Model
itu diharapkan dapat membantu anak-anak Filipina cepat menyesuai-
kan diri derigan keadaan yang tengah berkembang.
Secara metodologis, ada cara-cara yang bersifat komprehensif
dalam Pendidikan Nilai di Filipina. Pengembangan pendidikan nilai
dilakukan melalui dua metode, yaitu: (1) metode-metode pembe-
lajaran yang berbasis sekolah (school-based delivery methods); dan (2)
metode-metode yang berbasis bukan sekolah (non-school-based delivery
methods). Pada metode yang pertama, pembelajaran nilai di sekolah
dikembangkan melalui program Character Building Activities (CBA)
dan melalui pengajaran nilai yang secara integral memadukan nilai-
nilai dalam bidang kajian yang berbeda. Sementara itu, pengem-
bangan nilai juga dilakukan melalui jenis metode kedua yang berbasis
bukan sekolah. Usaha melalui metode ini meliputi pengembangan
sistem dukungan belajar dari orang tua atau yang disebut Parent
Learning Support System (PLS), tutorial sebaya atau disebut Pupil-Peer
Tutoring (PPT), dinamika kelompok siswa, aral sa tag-araw (kelas
musim panas untuk anak sekolah dasar), dan kapitbahyaralan (kelas
khusus untuk belajar lingkungan hidup). Selain itu, sistem evaluasi -
komprehensif terus dikembangkan oleh pihak pemerintah khusu:
oleh Departemen Pendidikan, Budaya, dan Olah Raga.
isnya
241
Dipindai dengan CamScanner