You are on page 1of 20
HAK DAN KEWAJIBAN =e __ WARGA NEGARA ee MATERI PEMBELAJARAN A. KonsepWarga Negara dan Penduduk PMI Dalel ew CEUs Yer ie EN eet C. Hak dan Kewajiban) WargaiNegara dan’ Negara dalam vi BNegeradalam Negara iesFIN EIN oy eige ests Ete) LEN itanc} ang dafam)| UUD pumemahamidan: see LCCC) N janegaraandan pewarganegarean 6 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang asas kewarganegaraan yang dianut Use Cie Negara di dunia 7. Mahasiswa mampu memaha tentang problem status kewarganegaraan Pari) Mampu menemukan solusi atas problem Foes Perec emm 125 Uraian Materi A. Konsep Warga Negara dan Penduduk Seseorang yang diakui sebagai warga negara dalam suatu negara haruslah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dari negara yang bersangkutan. Peraturan perundang-undangan inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk penentuan status kewarganegaraan seseorang. Dalam menetapkan asas tentang kewarganegaraan, setiap negara memiliki budaya, sejarah, dan tradisi masing-masing. . atau kaula. Sementara kata warga sendiri mengandung warga dari suatu organisasi atau perkumpulan. eS Fee enien sn m€nyatakan, bahwa warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara (Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007: 117). Sementara dalam art) pesert pgota atau perundang-undangan. Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 mengatur siapa saja yang termasuk warga negara Republik Indonesia. Pasal ini dengan tegas menyatakan, bahwa yang, bertempat tinggal di Indonesia, mengakui-indonesia»sebagai:tanah airnya, bersikap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara. Selanjutnya Pasal 26 ayat 3 UUD 1945 menyebutkan syarat-syarat untuk menjadi warga negara Indonesia ditetapkan oleh undang-undang. Apakah konsep warga negara sama dengan penduduk? Dalam Pasal 26 ayat 2 UUD 1945 dinyatakan, erdasarkan pengertian warga negara dan penduduk ini, dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan antara warga negara dan penduduk. Warga ne; etapan/pengesal jang- 126 Mm PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN itu sudah dianggap P uk, sebaliknya penduduk belum tentu warga negara. Dalam hubungannya dengan negara, warga negara dan penduduk memiliki hak dan kewajiban yang sedikit berbeda. Misalnya, dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 dinyatakan, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu”. Disini dinyatakan penduduk, bukan hanya warga negara. Artinya, semua orang yang telah berdomisili di Indonesia dalam jangka waktu yang lamadijamin kemerdekaannya oleh negara_untuk memeluk agama sesuandengan kevakinannya. Di sisi lain, UUD 1945 menyebutkan hak-hak khusus untuk warga negara, bukan hak penduduk, misalnya dalam Pasal 27 ayat 2 yang menyatakan, bahwa “tiap- tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”, dan dalam Pasal 31 dinyatakan, bahwa “tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Bagaimana dengan penduduk? Apakah mereka tidak memperoleh hak yang serupa? Di sini menurut pemikiran penulis, walaupun orang itu adalah penduduk Indonesia, akan tetap1 jika yang bersangkutan belum ditetapkan secara sah oleh peraturan perundang-undangan sebagai warga negara Indonesia, maka dia belum bisa menerima hak untuk mendapatkan pekerjaan dan pengajaran seperti yang dinyatakan dalam Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 31 UUD 1945. Jadi, hak yang diperolehnya masih terbatas hak sebagai penduduk, belum sebagai warga negara. Di sini timbul pertanyaan, apakah yang membuktikan bahwa seseorang kebutuhan ft crac aadieene cmeoeeeeiamee Katte Tand Tanda Penduduk, atau Kartu Keluarga (KK), atau Akte Kelahiran tersebut.”” Artinyayuntuk menjadiwarga negara Indonesiaharus memilikidokumen- dokumen seperti yang tercantum.dalam,Pasal+-butin2/Keppres Nomor 56 Tahun 1996 tersebUteney 7] Hak don Kewajibon Wargo Negora sam 127 . Berdasarkan uraian di atas, kita dapat juga menarik suatu asumsi, Se ee imen- bi ji-Indonesia masih ad: loktumen seperti yang dimaksud di atas, sehingga status mereka hanya Depehpendudel-celun.snpniediorarg teeeenConcatnya adalah ma: lalaman di Indonesia: yang masih belum»tersentuh oleh pembangunan, seperti Suku Anak Dalam di Provinsi Sumatera Selatan, suku Talang Mamak di Riau, Suku Dayak di Kalimantan, hingga Suku Asmat di Papua. Masyarakat pedalaman ini masih memilih hidup secara tradisional, termasuk saat proses melahirkan anak hanya dibantu oleh dukun kampung tanpa adanya surat akta kelahiran, menikah melalui Proses acara adat tanpa negara sehingga, hak sebagai warga negara belum bisa mereka peroleh, kecuali hans hak ak sebagal penduduk Indonesia. kontrak dari luar negeri yang g bekerja di Indonesia, dan lain sebagainya). Sementara bukan warga negara atau orang asing adalah mereka yang secara hukum tidak diakui atau bukan menjadi warga negara tersebut (contoh; turis mancanegara). Rakyat memiliki cakupan yang luas dan meliputi semua orang yang ada dalam sebuah negara. Penduduk dan bukan penduduk merupakan bagian dari rakyat. Sementara warganegara dan bukan warga negara (orang asing) merupakan bagian dari penduduk, dan otomatis merupakan bagian dari rakyat. Jika digambarkan dalam skema, maka dapat dililihat sebagai berikut: 128 Mime PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Warga Negara Penduduk Rakyat _,| Bukan Warga ‘Negara/orang asing Bukan Penduduk : Turis/wisatawan Y asing yang Orang-orang asing yang datang ke bekerja kontrak atau studi Indonesia di Indonesia Gambar 7.1 Rakyat dan Pembagiannya Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa penduduk, bukan penduduk, warga cegars dan BURar Warga negara adalah rakyat Indonesia ‘agepdainenslacberdiemediswilayabaladonssiawiamlonnsdigag sce? tunduk pada hukum, aturan, dan pemerintahan yang berlaku di Indonesia, Sementara untuk menjadi penduduk, maka rakyat tersebut harus telah be li Indonesi« . Jika dia hanya berdomisili di Indonesia oe or jangka wales sementara/tertentu, maka dia dengan sistem kontrak di Indonesia atau orang asing yang sedang studi di Indonesia. Setelah sel akankembali ke negara asalnya: 9 Selanjutnya, bila rakyat atau penduduk (bahkan bisa juga bukan penduduk) ingin menjadi warga negara Indonesia, maka yang bersangkutan harus meminta kepada pemerintah Indonesia agar ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan Indonesia untuk menjadi warga negara Indonesia. Jika seseorang itu berada di Indonesia akan tetapi tidak diakui sebagai warga negara Indonesia, maka orang tersebut bukan warga negara Indonesia, walaupun dia diakui sebagai rakyat dan sebagai penduduk Indonesia. Artinya, yang bersangkutan ada di Indonesia tapi bukan warga negara Indonesi: 7|Hak dan Kewajiban Warga Negara emm 129 Indonesia, karena setelah berlibur orang yang bersangkutan akan segera kembali ke negara asalnya. B. Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara Berbicara mengenai konsep hak dan kewajiban warga negara dan negara merupakan pembicaraan mengenai hubungan antara warga negara dengan negara. Pembicaraan ini sebenarnya merupakan pembicaraan yang sudah sangat tua. Thomas Hobbes, tokoh yang mencetuskan istilah terkenal homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lainnya/ manusia pemangsa sesamanya), mengatakan bahwa fungsi negara adalah menertibkan kekacauan atau chaos dalam masyarakat. Walaupun negara adalah bentukan masyarakat, namun kedudukan negara adalah penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik, pencurian, dan lain-lain. Dari sini saja kita sudah menyatakan, bahwa negara memiliki hubungan dengan warga negara. Persoalan yang paling mendasar sekaitan dengan hubungan antara ‘negara dan warga negara adalah masalah hak dan kewajiban. Negara dan warga negara sama-sama memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Sesungguhnya dua hal ini saling terkait, karena jika berbicara mengenai hak negara itu bérarti berbicara tentang kewajiban warga negara, demikian pula sebaliknya; jika berbicara mengenai kewajiban negara adalah berbicara tentang hak warga negara. Hak merupakan sesuatu yang harus/mutlak dimiliki atau diperoleh oleh setiap individu. Sementara kewajiban merupakan sesuatu yang harus/ mutlak dilakukan. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain dan dibatasi pula oleh kewajiban yang harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, walaupun hak merupakan suatu keharusan yang mutlak kita miliki, akan tetapi hak tersebut ada batasannya. Jika dikaitkan dengan hak dan kewajiban warga negara, maka konsep hak warga negara adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang warga negara akibat hubungannya dengan negara. Artinya, hak tersebut mutlak harus dipenuhi oleh negara. Sementara itu, konsep kewajiban warga negara merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagai akibat dari hubungannya dengan negara. Artinya, kewajiban ini mutlak dipenuhi oleh warga negara. 130 Gm PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dari penjabaran ini dapat disimpulkan, bahwa hak dan kewajiban warga negara memiliki hubungan yang timbal balik dengan hak dan kewajiban negara. Hak yang dimililki oleh warga negara berakibat pada kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara. Sebaliknya, hak negara berakibat pada kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh warga negara. Contoh: jika setiap wara negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, maka negara berkewajiban untuk menyediakan sarana pendidikan. Sebaliknya, jika negara memiliki hak untuk dibela oleh setiap warga negara, maka warga negara berkewajiban untuk melakukan bela negara. C. Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara dalam UUD 1945 Dalam UUD 1945, hak dan kewajiban warga negara Indonesia serta hak dan kewajiban negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mencakup bidang: politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan dan pertahanan. Berikut penjabarannya: 1. Hak Warga Negara Indonesia a. Pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2). b. Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan (Pasal 28). c. Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (Pasal 28B ayat 1). d. Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminsasi (Pasal 28B ayat 2). ©. Mengembangkan diri melelui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya (Pasal 28C ayat 1). £ Memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (Pasal 28C ayat 2). g. Pengakuan, jaminan, pelindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D ayat 1). h. Bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28D ayat 2). 7|Hak dan Kewajibon Warga Negara mm 131 i, Memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (Pasal 28D ayat 3). j. Status kewarganegaraan (Pasal 28D ayat 3). k. Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali (Pasal 28E ayat 1). 1. Kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya (Pasal 28E ayat 2). m. Kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (Pasal 28E ayat 3). n. Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F). ©. Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 28G, ayat 1). p. Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (Pasal 28G, ayat 2). q. hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28H, ayat 1). r. Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28H, ayat 2). s. Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H, ayat 3). t. Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H, ayat 4). 132 Wl PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN y Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan hati nurani, beragama, tidak diperbudak, diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (Pasal 281, ayat 1). Bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu (Pasal 28I, ayat 2). Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban (Pasal 281, ayat 3). Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30, ayat 1). Mendapat pendidikan (Pasal 31, ayat 1). Kewajiban Warga Negara Indonesia a. f, Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1). Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 28], ayat 1). Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang- undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (Pasal 28J, ayat 2). Tkut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30, ayat 1). Untuk pertahanan dan keamanan negara melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Pasal 30, ayat 2). Mengikuti pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2). Hak Negara Indonesia a. Hak untuk dijunjung tinggi atas kedaulatan hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1). Hak untuk dibela oleh setiap warga negara (Pasal 27 ayat 3). Hak untuk dipertahankan oleh warga negara (Pasal 30 ayat 1). 7| Hak dan Kewajiban Warga Negara mm 133 Hak untuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak (Pasal 30 ayat 1). Hak untuk menguasai bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya (Pasal 33 ayat 3). 4, Kewajiban Negara Indonesia a. a Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia (Pembukaan UUD 1945, alinea IV). Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah (Pasal 281, ayat 4). Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (Pasal 29, ayat 2). Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung (Pasal 30, ayat 2). Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (Pasal 30, ayat 3). Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (Pasal 30, ayat 4). Membiayai pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2) Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 31, ayat 3). Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta 134 li PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional (Pasal 31, ayat 4). Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (Pasal 31, ayat 5). k. Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya (Pasal 32, ayat 1). |, Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional (Pasal 32, ayat 2). m. Mempergunakan bumi dan air dan kekayaan alam untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33, ayat 3). na. Memelihara fakir miskin dan anak-anak yang terlantar (Pasal 34, ayat 1). o. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan (Pasal 34, ayat 2). p. Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (Pasal 34, ayat 3). Penjabaran lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dan negara dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Contoh: hak dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan yang tercantum pada Pasal 31 UUD 1945 dijabarkan ke dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di samping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, dalam UUD 1945 hasil amandemen telah dicantumkan adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia, yaitu pada Pasal 281 -J UUD 1945. Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Contoh: a. Hak yang menimbulkan kewajiban 1) Hak warga negara untuk mendapatkan pengajaran menimbulkan kewajiban bagi negara dalam menyediakan sarana untuk proses pembelajaran. 7| Hak dan Kewajiban Wargo Negara “mm 135 2) Hak negara untuk di bela menimbulkan kewajiban bagi warga negara untuk melakukan pembelaan negara. b. Kewajiban yang menimbulkan hak 1) Kewajiban warga negara untuk menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya menimbulkan hak bagi negara agar hukum dan pemerintahannya dijunjung tinggi oleh warga negara. 2) Kewajiban negara untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak menimbulkan hak bagi warga negara untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. ~~ D. Kedudukan dan Peran Warga Negara dalam Negara Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting statusnya terkait dengan hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara. Perbe jaan status/kedudukan sebagar-warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki baik yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial-budaya maupun hankam. Berikut dijabarkan mengenai kedudukan warga negara dalam negara: 1. Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan memiliki hubungan hukum dengan negara. Hubungan itu berwujud status sebagai warga negara, peran sebagai warga negara, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. 2. Sebagai warga negara, maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya. 3. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif. 4. Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000). Berkaitan dengan peran (role) warga negara, dapat dijelaskan bahwa peran warga negara dalam negara adalah sebagai berikut: 1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 136 Mie PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam memengaruhi keputusan publik. 3. Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. 4, Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi. —. Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan bersangkutan. Menurut UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Pasal 1 ayat 2 menyatakan, bahwa “kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan negara”. Artinya, segala sesuatu yang berkaitan dengan kewarganegaraan akan selalu berhubungan dengan negara. Istilah kewarganegaraan ini dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis. Ke dalam arti yuridis di in ara orang- i negara yang mengakibatkan ketundukan warga negara terhadap negara, ditandai dengan adanya akta kelahiran, surat pernyataan, dan lain sebagainya. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai oleh adanya ikatan hukum, tapi ikatan emosional, perasaan, ikatan keturunan, ikatan tanah air, dan lain-lain. 2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil. g tersebut memiliki pertalian hukum sertatunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Kewarganegaraan dalam arti materil, di mana orang yang sudah memiliki’kewarganegataan tidak jatuh:pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya. 7 |Hak dan Kewajibon Wargo Negara sam 137 Sementara itu, sekaitan dengan pewarganegaraan, Pasal 1 ayat 3UU No 12 Tahun 2006 enya, bahwa “Pe t bahwa pewarganegaraan adalah cara memperoleh kewarganegaraan, yang selanjutnya disebut dengan naturalisasi. Syarat dan prosedur pewarganegaraan ini di berbagai negara dapat berbeda, menurut kebutuhan yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi negara masing-masing. F. Asas Kewarganegaraan * Setiap negara berdaulat dan berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negaranya. Dalam menentukan kewarganegaraan sescorang, dikenal adanya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. a. in dikenal dua asas yaitu asas Jus Soli dan asas Jus Sanguinis 1) Jus Soli (Jus = hukum, dalil, pedoman, dan Soli/solum = negeri), dimana kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahiran atau daerah tempat seseorang dilahirkan yang menentukan kewarganegaraannya. Artinya, kalau anak dilahirkan . di daerah hukum B, maka dengan sendirinya sang anak menjadi warga negara B, walaupun kemungkinan bahwa orang tuanya bukan warga negara B. Pengecualian diberikan kepada anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yang masih dalam ikatan dinas di sebuah negara yang menganut asas ius soli. 2) Jus Sanguinis (Jus = hukum, dalil, pedoman, dan sanguinis = darah, keturunan), dimana kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan atau pertalian darah atau kewarganegaraan dari orang tua yang menentukan kewarganegaraan anaknya. Artinya kalau anak dilahirkan dari orang tua yang berwarganegara A, maka dengan sendirinya si anak memiliki kewarganegaraan A. b. Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. 138 MR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN menyelenggarakan kehidupan bermasyarakatnya ikatan keluarga yang baik perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yang bulat, Asas Persamaan Derajat, dimana suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak. Baik suami ataupun istri tetap memiliki kewarganegaraan asalnya. Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan 2) arganegaraan. Negara lain juga tidak boleh menentukan siapa saja rew menjadi warga negara dari suatu negara. A entuan mengenai yon anegaraan ini mutlal i a . dap warga negaranya, wee epentingan pi Indonesia sendiri, terdapat beberapa asas yang digunakan uk menentukan kewarganegaraan masing-masing warga negaranya vr dasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan mepublik Indonesia, yaitu: Asas Jus Sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarakan keturunan bukan negara tempat kelahiran. Artinya, jika anak yang lahir di manapun, jika orang tuanya adalah warga negara Indonesia, maka anak adalah warga negara Indonesia. a. p. Asas Ius Soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarakan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Anak dari warga negara asing yang lahir di Indonesia dapat menjadi warga negara Indonesia kecuali jika orang tuanya tidak menginginkannya. c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang Indonesia. Warga negara Indonesia tidak boleh memiliki lebih dari satu kewarganegaraan. d. Asas kewaraganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam _undang-undang ini. Seorang anak boleh memiliki Kewarganegarsan ganda jika ast SEromur di bawah 17/18 tahun/ belum menikah/masih berada di bawah pengampuan (asuhan) orang tua. jika sudah berusia lebih dari 17/18 tahun atau sudah menikah/ sudah tidak berada di bawah pengampuan (asuhan) orang tua, si 7 | Hak dan Kewajiban Wargo Negara "mm 139 anak wajib memilih salah satu kewarganegaraan dan meninggalkan kewarganegaraan lainnya. Selain asas kewarganegaraan di atas, masih ada satu lagi cara untuk menentukan kewarganegaraan seseorang, yaitu unsur pewarganegaraan (naturalisasi), dimana_kewarganegaraan seseorang dapat diminta/ dimohonkan kepada Negara yang diinginkan. Artinya, jika ada orang asing yang ingin menjadi warga negara di suatu negara, maka ia harus melakukan permohonan kepada negara yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai warga negara dan melepas kewarganegaraan asalnya. Syarat dan ketentuan untuk menjadi warga negara naturalisasi ini pada masing-masing negara berbeda sesuai dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan yang diberlakukan. Di Indonesia, bagi orang asing yang ingin menjadi WNI melalui proses naturalisasi di atur dalam Pasal 9 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI. Dalam Pasal 9 tersebut dinyatakan bahwa: Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin; -- b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh puluh) tahun tidak berturut-turut; c. Sehat jasmani dan rohani; d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih; f _ Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda; g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara. Proses naturalisasi ini dapat kita lihat dalam dunia sepak bola Indonesia dewasa ini, di mana sangat banyak sekali warga negara asing yang dijadikan (menjadi) warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi, 140 me PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN seperti Cristian Gonzales yang semula warga negara Uruguay, Irfan Bachdim dan Sergio Van Dijk yang semula warga negara Belanda berubah status kewarganegaraan menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi. 5 E 5 mre : Saar Christian Gonzales Irfan Bachdim Sergio Van Dijk Gambar 7.2 Warga Negara Indonesia Melalui Proses Naturalisasi Di samping itu, seseorang warga negara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraan jika terdapat hal-hal berikut: a b. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonannya sendiri. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya. Bertempat tinggal diluar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun berturut-turut bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang 7| Hak dan Kewajibon Worga Negara sama 141 bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi warga Negara Indonesia kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan RI tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan. Perempuan warga negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga asing kehilangan kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut. Laki-laki warga negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga asing kehilangan kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut. Atau jika ingin tetap menjadi warga negara RI dapat mengajukan surat pernyaataan mengenai keinginannya kepada pejabat atau perwakilan RI yang wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau laki-laki tersebut, kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. Surat pernyataan dapat diajukan oleh perempuan setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal perkawinannya berlangsung. k. Setiap orang yang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang kemudian hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi kekeliruan mengenai orangnya oleh instansi yang berwenang, dinyatakan batal kewarganegaraannya. G. Problem Status Kewarganegaraan ‘Akibat adanyaasas kewarganegaraan, khususnya asas kewarganegaraan” yang dilihat dari sisi kelahiran-berupa-asas ius soli dan ius sanguinis, » menyebabkan munculnya problem status kewarganegaraan yang disebut » dengan apatride dan bipatride. Problem status kewarganegaraan ini terjadi dikarenakan perbedaan sas kewarganegaraan yang digunakan oleh negara- negara di dunia. Berikut penjelasan mengenai apatride dan bipatride: 1. Apatride: istilah untuk seseorang yang tidak mempunyai status kewarganegaraan. 2. Bipatride: istilah untuk seseorang yang mempunyai status kewarganegaraan ganda (dua kewarganegaraan). 142 MiB PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pada-hakikatnya, seseorang tidak bisa berada:dalam kondisi-apatride» (dak memiliki_kewarganegaraan)-dan juga'tidak* boleh berada dalam kondisi bipatride (memiliki kewarganegaraan ganda)...Jika hal-ini-terjadi; maka.akan berimbas pada hak dan kewajiban yang bersangkutan*dalam: hubungannya dengan negara. Orang yang berada dalam kondisi apatride tidak akan diakui sebagai warga negara di negara manapun sehingga dia tidak bisa melakukan hubungan dengan negara, dalam artian tidak bisa menuntut hak terhadap negara dan tidak ada jaminan oleh negara terhadap apa pun yang ménimpanya. Sementara bagi orang yang berada dalam kondisi bipatride, ia akan memiliki peran ganda serta memiliki hak dan kewajiban ganda pula dari dua negara yang mengakuinya sebagai warga negara. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi orang yang bersangkutan dalam melaksanakan kewajibannya, seperti kewajiban bela negara (negara mana yang akan dibela) hingga kewajiban untuk membayar pajak (karena ia akan membayar pajak pada dua negara sekaligus). Pertanyaan yang kemudian muncul adalah kapan seseorang dikatakan apatride dan kapan seseorang bipatride? Untuk memahaminya silakan lihat skema berikut: a patride Tus Soli (Asas Tempat Lahir) Tus Sanguinis (Asas Keturunan) Co: Amerika Serikat Co: Republik Rakyat China bi patride Gambar 7.3 Problem Status Kewarganegaraan 7| Hak dan Kewojibon Warga Necaro oem 142. Dari skema di atas d: dijelaskan sebagai berikut: Orang Amerika Serikat (negara penganut asas tepat lahir/ius soli) pergi ke China (negara penganut asas keturunan/ius sanguinis) dan melahirkan anak di China. Sang anak tidak diakui sebagai waga negara Amerika Serikat karena dia tidak dilahirkan di AS yang menganut asas tempat Iahir. Sebaliknya, sang anak juga tidak diakui sebagai warga negara China yang menganut asas keturunan karena orang tuanya bukan orang China. Artinya sang anak menjadi apatride (tidak memiliki kewarganegaraan). | Sebaliknya, orang China (negara penganut asas keturunan/ius sanguinis) pergi ke AS (negara penganut asas tepat lahir/ius soli) dan melahirkan anak di AS. Sang anak diakut sebagai warga negara AS karena lahir di AS. Di sisi lain, sang anak juga diakui sebagai warga negara China karena orang tuanya keturunan warga negara China. Artinya, sang anak menjadi bipatride (memiliki dua kewarganegaraa). Untuk mengatasi problem status kewarganegaraan ini, jika anak berada dalam kondisi apatride, maka orang tua sang anak harus segera memohon, mengurus, dan meminta kewarganegaraan dari negara yang diinginkannya untuk sang anak. Jika anak berada dalam kondisi biparide, maka yang bersangkutan boleh memiliki kewarganegaraan ganda sampai berusia 17 tahun atau belum menikah, setelah itu yang bersangkutan mutlak harus melepaskan salah satu kewarganegaraan yang dia miliki. Untuk itu, dia memiliki dua hak, yaitu hak opsi dan hak repudiasi. Hak opsi adalah hak untuk memilih salah satu kewarganegaraan dan hak repudiasi adalah hak untuk menolak satu kewarganegaraan lainnya. Tugas 1. Sebutkan perbedaan mendasar antara rakyat, penduduk, dan warga negara! 2. Apa yang dimaksud dengan problem status kewarganegaraan? Bagaimana upaya yang dapat dilakukan terhadap problem status kewarganegaraan? 144 Wm PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

You might also like