You are on page 1of 12
; ha ‘nistrasi Usa Pengertian dan Tujuan Admint 1. Pengertian Administrasi Usaha Administrasi adalah kegiatan ketatausahaan, kay mengolah data, memporbanyak stat monger dan ae Hida data, menyimpan/ Mengarsip data yang penti es kerjasama Yang An oe penting. Secara umum, adminiatece;adaleh PFO ei . sekelompok orang untuk Meneapai tujuan tertentu. ng tercapainya tujuan usa), Administrasi usaha merupakan peer ee akan tabu apakah akan mera, Karena tanpa administrass Usaha, Kita tidak akan te si yang terjadi dala Keuntungan atau tidak. Berikut etleh alur Koeln rus ada dokumentaei sebagai ulti Aagite@" waka dimana setiap bagiannya val usaha, bukti fisik perusahaan dalam melakukan operasion: rear enghimpun inform, . Sect mendistriby.j al Pencatatan dan Penggolongan : membuat dan menerima bukti transaksi ke jurnal —> mencatat bukti pencatatan memindahkan jurnal ke buku besar Transaksi yang terjadi di perusahaan Pelaporan; ‘menyusun laporan keuangan membuat jurnal penutup Pengikhtisaran ; ‘menyusun neraca sisa membuat jurnal penyesuaian membuat kertas kerja ‘menyusun neraca penutupan sah terus bisa mengembangkan Usahanya, emurut alin pertahan i fa mengalami ketidakmampuan dalam Lee - ‘ian terbaru, wirausaha euangan dikarenakan 1 ta-rata, he a Pencatatan dokumen Japoran SMP. Otch karena it, RAPER ini pembukece an poset anya llusan SD ‘okumen usaha harug mutlak: dikuasai a, tmampu be; atan ‘euangan serta usahanya ke depan, PUbertahan dan mengembangkan Pencatatan dokumen kegiatan wirausaha bisa dikatakan sederhana karena hanya terkait dengan: a, Kegiatan pembelian bahan baku atau barang lainnya. Kegiatan penjualan barang/produk. Kegiatan pengeluaran untuk suatu kegiatan transakei. Kegiatan penerimaan/pendapatan dari suatu transakei usaha. eee laporan arus kas/ cash flow untuk mengetahui arus uang masuk dan eluar, SROs Dengan kata lain, wirausaha secara praktis dalam melakukan pencatatan hanya memanfaatkan 5 pencatatan atau pembukuan saja. Wirausaha dalam kegiatan usahanya mungkin bisa melakukan proses dokumen at baik secara sederhana, manual, maupun secara komputerisasi sesuai lengan aplikasi yang sudah ada. Namun pada awalnya, semua wirausaha harus mengetahui pencatatan apa saja yang harus mereka kerjakan selama melakukan kegiatan usahanya. 2. Tujuan Administrasi Usaha Tujuan wirausaha melakukan pencatatan atau pembukuan/ dokumentasi usaha dalam kegiatan usahanya, di antaranya untuk: a. mengetahui posisi keuangan suatu usahanya dalam suatu periode; b. mengetahui keuntungan dan kerugian usahanya dalam suatu periode; c. mengetahui maju mundurnya usaha yang dijalankan; d. mengetahui persediaan awal dan akhirnya barang/produk yang dijualnya. Oleh karena itu mengetahui hal tersebut, wirausaha harus bisa dan mampu mengelola pencatatan dokumen dan pembukuan dengan baik dan sistematis. Seorang wirausaha harus dapat melakukan pencatatan dokumen atau pembukuan dengan sederhana. Beberapa pembukuan yang dilakukan, di antaranya: a. Buku Pencatatan Pembelian atas barang untuk bahan baku, peralatan, perlengkapan, dan yang lainnya terkait dengan produk yang akan ditawarkan. b. Buku pencatatan penjualan atas produk/ barang yang ditawarkan dan laku. e. Buku Penerimaan uang dari hasil kegiatan usaha yang dijalankan. d, Buku Pengeluaran uang untuk operasional perusahaan dalam periode tertentu. e. Buku Arus Kas (Cash Flow) untuk mengetahui kelancaran dan rencana arus uang masuk dan arus uang keluar. £ Buku Persediaan atas barang yang disimpan dan cadangkan untuk periode berikutnya. Pencatatan dokumen kegiatan wirausaha bisa dikatakan sederhana karena hanya terkait dengan: a, Kegiatan pembelian bahan baku atau barang lainnya. Kegiatan penjualan barang/produk. Kegiatan pengeluaran untuk suatu kegiatan transakei. Kegiatan penerimaan/pendapatan dari suatu transakei usaha. Kegiatan laporan arus kas/ cash flow untuk mengetahui arus uang masuk dan eluar, omRos Dengan kata lain, wirausaha secara praktis dalam melakukan pencatatan hanya memanfaatkan 5 pencatatan atau pembukuan saja. Wirausaha dalam kegiatan usahanya mungkin bisa melakukan proses dokumen ania baik secara sederhana, manual, maupun secara komputerisasi sesuai lengan aplikasi yang sudah ada. Namun pada awalnya, semua wirausaha harus mengetahui pencatatan apa saja yang harus mereka kerjakan selama melakukan kegiatan usahanya. 2. Tujuan Administrasi Usaha Tujuan wirausaha melakukan pencatatan atau pembukuan/ dokumentasi usaha dalam kegiatan usahanya, di antaranya untuk: a. mengetahui posisi keuangan suatu usahanya dalam suatu periode; b. mengetahui keuntungan dan kerugian usahanya dalam suatu periode; c. mengetahui maju mundurnya usaha yang dijalankan; d. mengetahui persediaan awal dan akhirnya barang/produk yang dijualnya. Oleh karena itu mengetahui hal tersebut, wirausaha harus bisa dan mampu mengelola pencatatan dokumen dan pembukuan dengan baik dan sistematis. Seorang wirausaha harus dapat melakukan pencatatan dokumen atau pembukuan dengan sederhana. Beberapa pembukuan yang dilakukan, di antaranya: a. Buku Pencatatan Pembelian atas barang untuk bahan baku, peralatan, perlengkapan, dan yang lainnya terkait dengan produk yang akan ditawarkan. b. Buku pencatatan penjualan atas produk/ barang yang ditawarkan dan laku. e. Buku Penerimaan uang dari hasil kegiatan usaha yang dijalankan. d, Buku Pengeluaran uang untuk operasional perusahaan dalam periode tertentu. e. Buku Arus Kas (Cash Flow) untuk mengetahui kelancaran dan rencana arus uang masuk dan arus uang keluar. £ Buku Persediaan atas barang yang disimpan dan cadangkan untuk periode berikutnya. Transalei adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam erusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan dalam bentuk laporan keuangan, Sec , eee aed, meliputi ara garis besar, kegiatan transaksi yang 1) Pembelian, 9) Pengeluaran Uang, 3) Penjualan, 4) Penerimaan Uang. © Pencatatan Dokumen Usaha Proses pembukuan atau pencatatan dokumen usaha merupakan suatu kegiatan yang penting, terutama dalam kegiatan usaha dimana proses tersebut akan memperlihatkan suatu kondisi keuangan suatu perusahaan apakah bertambah maju atau mundur, harta yang bertambah atau berkurang termasuk apakah laba atau keuntungan yang didapat atau malah kerugian yang didapat. Pembukuan usaha merupakan bagian penting sehingga setiap wirausaha harus mampu dan bisa mengelola pembukuan agar bisa memajukan usahanya. Salah satu keberhasilan usaha dalam berwirausaha adalah mampu mengelola keuangan atau biasa disebut harus melek finansial, di antaranya harus mampu mencatat dan mengelola sekalgus melaporkan pembukuan usahanya. Kemampuan wirausaha dalam pembukuan sangat penting, terutama dalam mengelola pencatatan yang terdiri atas 4 bagian utama dalam kegiatan pencatatan usaha, di antaranya: 1. Pembukuan Pembelian, seperti pembelian bahan baku, pembelian bahan produksi, pembelian peralatan, pembelian perlengkapan, atau pembelian bahan- bahan untuk dijual kembali. 2. Pembukuan Penjualan, seperti penjualan produk dan layanan (jasa), penjualan bahan produksi, dan penjualan barang dagangan. 3. Pembukuan Penerimaan, seperti penerimaan komisi, penerimaan penjualan, penerimaan bunga, penerimaan hasil penjualan bahan produksi, dan penerimaan pendapatan hasil produk. 4. Pembukuan Pengeluaran, seperti’pengeluaran bulanan, pengeluaran atas pembelian bahan baku produk, pengeluaran untuk investasi, pengeluaran untuk kegiatan perusahaan (operasional), pengeluaran transportasi, dan lain-lain. Administrasi keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan dokumen transaksi Keuangan yang dibuat secara kronologis (menurut urutan waktu) dan sistematis (menurut cara-cara tertentu). Setiap organisasi kelompok, wajib mengelola administrasi keuangan dengan baik, yaitu sesuai jenis serta diisi dengan tertib, teratur dan benar. Dengan administrasi, keuangan yang “bail, keuangan kelompok dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui, sehingga dapat digunakan sebagai bahan ee pengambilan keputusan. Berikut adalah alur perancangan dokumen dan pencat bilay ke ‘Sahaan sehingga dokumen tersebut memberikan informasi dalam pengambil Putusan perusahaan. (See er" LO Implementast + embukuan pperancangan pembukuan TISMFN Produk ke GRanaan 2010 | at Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan, meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan Barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun. Biasanya, setiap pembukuan usaha harus disertai dengan dokumen pendukungnya sehingga memperkuat bukti kegiatan usaha sekaligus untuk mengetahui dan mengontrol kegiatan keuangan usaha. Sehingga kegiatan evaluasi akan berlangsung terus menerus, Secara harfiah terkadang pembukuan hampir sama Pengertiannya dengan Pembukuan itu merupakan penjelasan lain dari i agar tidak terlalu rumit dan peur lebib cedorhana dang eouanean reais asumsinya dinamakanlah pembukuan. ‘ya maka engimplemensaian sistem akuntansi atau pe: ; dan Rae Ikeuangan bertujuan untuk "¥®2 dalam kegiatan usaha & Meningkatkan efisionsi dan efektvitas dalam pekerjaan kare dihitung dengan kinerja yang nantinya mengarah kept meee b. Mendukung operasional perusahaan secara ruti secara lebih terarah dan fokus. ¢. Meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga lebj . comme ral "see lebih mudah dipahami oleh 4. Moningkatkan kualitas pengambilan Keputusan dalam poy perusahaan lebih maju dan mampu bersaing dengan Perusaheseeahaan apr ‘nnya, Produ Kreati| Jove SRA ie x na semuanya ‘in dan alokasi Kegiatan harian Melindungi as 5 ingkatkan asset e. igi aset perusahaa: eningkat! ‘ n sekaligus mampu m 8! Dalam pembukuan banyak metode pembukuan yang dikerjakan oleh usaha atau pengelolaan keuangan pribadinya. Dalam kegiatan usaha, metode yang digunakan dalam mencatat transakei operasional perusahaan, terutama dalam persediaan dan yang lainnya secara sederhana adalah pembukuan: a. dicatat per transaksi atau metode perpetual, b, dicatat secara berkala atau metode periodik, Namun dalam kegiatan transaksinya, selain metode tersebut, ada juga metode umum lainnya yang sering dikerjakan dan dilaksanakan dalam kegiatan pembukuan. Dalam pembukuan usaha, ada dua sistem pembukuan yang umum digunakan di dunia usaha dan organisasi lainnya, di antaranya: a. Pembukuan tunggal atau masukan tunggal. b. Pembukuan berpasangan. Setiap metode memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun perusahaan akan menyesuaikan dengan produk dan usaha yang dijalankan sehingga kegiatan pembukuan atau pencatatan transaksi keuangan berjalan dengan baik dan lancar. Berikut ini bentuk-bentuk metode pembukuan secara sederhana yang dapat dilakukan dan dikerjakan oleh setiap orang, terutama dalam kegiatan usaha, yaitu: a. Metode Perpetual Metode perpetual atau metode dimana setiap terjadi transaksi akan langsung dicatat dalam pembukuan usaha dan langsung diketahuiperubahan apa yang terjadi dalam posisi keuangan perusahaan. Keuntungan metode ini adalah perusahaan bisa langsung menentukan dan mengambil keputusan saat itu juga karena kita bisa mengetahui permasalahan yang terjadi pada suatu kegiatan usaha. Dalam metode perpetual ini bisa digunakan oleh orang yang baru memulai suatu usaha secara sederhana sehingga setiap saatnya kita bisa mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu serta naik turunnya pendapatan perusahaan. Namum dalam metode perpetual ini juga memiliki kelemahan, seperti wirausaha harus memiliki catatan yang lengkap serta setiap transaksi harus dicatat meskipun kondisi kita tidak memungkinnkan. Contoh kegiatan usaha yang menggunakan metode ini adalah toko isi ulang pulsa hp, dan token listrik. Metode perpetual biasanya lebih banyak digunakan dalam menghitung persediaan, namun dalam penerapannya kita juga bisa menerapakan metode tersebut dalam pencatatan transaksi harian suatu perusahaan karena metode ini lebih mudah dan lebih cepat mengetahui kondisi perusahaan seperti apa. b. Metode Periodik Dalam periodik atau sistem pelaporan secara berkala, perusahaan meng- gunakan catatan harian dalam suatu buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan dalam suatu periode usaha. Dalam I et ee ke dalam gy, sunny? Fi at a dengan meng mantinya akg a masing- Mer jgunakan sistem ai ita antungan MePET Grentukan, jadi tigay ide yang sue catatannya karena setj, pe metode periodik, kita mengumpulkan dat file tertentu sesuai bagian dan divisiny’ direkap dan dicatat sesuai bagiannya. Ke menyusun laporannya bisa di akhir peri¢ jam m suatu file, Ja4. terlalu menghabiskan waktu, lebih rapi 4100 tsnnya daMabut cesuai deve bukti transaksi akan dikelompokkan sesuai Ke iti tex 7 ead inggal mengea™ ketika membutuhkan maka kita tings? n dari metode Perpetual. penempatan filenya. uta Metode periodik pada dasarnya merupa an a rapkannya- ae metode tetapi yang membedakannya adalah ketika MOT terjebih dabulu, setelay Periodik terkadang bon atau nota akan dieaeee direkap. Pencatatan periogy, terkumpul dalam jumlah tertentu baru akan er er tiga bulan. akan dikerjakan secara berkala biasanya minimal P c. Metode Masukan Tunggal sting system/single entry book andai dengan pencatatan Sistem Pembukuan Tunggal atau single po stem ini tidak bergantung keeping, yaitu sistem pembukuan sederhana yang os beberapa transaksi dengan satu kali pembukuan saja- pada keseimbangan debit dan kredit. Sistem pembukuan masukan-tunggal hanya menggunakan a dan pengeluaran, dicatat terutama di dalam jurnal pendapa! ae dan kecil Pembukuan masukan-tunggal cocok digunakan untuk usaha mikro a Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa sumber catatan pembukuan primer didalam pembukuan masukan-tunggal adalah buku kas, sama dengan daftar rekening koran, tetapi menempatkan pendapatan dan pengeluaran ke berbagai akun pendapatan dan pengeluaran. Catatan akun yang terpisah dipelihara untuk kas kecil, status keterbayaran dan keterterimaan akun, dan transaksi-transaksi yang bersesuaian lainnya, semisal inventaris dan ongkos perjalanan. d. Metode Berpasangan Pembukuan berpasangan memerlukan Pengeposan (pencatatan) setiap transaksi dua kali, menggunakan debit dan kredit, Selain itu, sistem pembukuan Proses pembukuan akan terjadi, ketika transake; +... 4. dokumen dihasilkan. Dokumen ini dirujuk piace suiadi, sebuah data atau Perusahaan, Beberapa sumber dokumen sebagai beriare’* (oxumen pencatat? a, Laporan saldo bank bulanan Anda, . b. Catatan transaksi harian yang terjadi, Produk Kreatif Kewirausahaan SGA ue Kelas x c. Kuitansi yang Anda dapatkan ketika membeli sesuatu di toko. d. Bukti atau nota yang didapat pada saat transaksi. Di dalam sistem pembukuan berpasangan, setiap transaksi keuangan yang terjadi selalu dicatat dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Prinsip utama sistem ini adalah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buahrekening atau lebih dengan jumlah yang sama. Format dan bentuk dalam pencatatan dokumen usaha selalu berbeda-beda karena menyesuaikan dengan jenis usaha dan produknya serta kepentingan dari pemilik usahanya, namun secara umum, bentuk atau format pencatatan yang sering kali dilihat secara konsep umum sama, berikut ini adalah format yang bisa dijadikan contoh dalam pencatatan dan dokumen usaha. Pencatatan yang sering dikerjakan oleh wirausaha dan disertai dengan dokumennya, di antaranya: (model pencatatan ini hanya contoh, bisa disesuaikan oleh wirausaha) a, Pencatatan Pembelian Kegiatan pencatatan pembelian biasanya dibuat sesederhana dan simpel serta praktis agar dalam pembacaan dan memahaminya mudah, berapa banyak banyak produk barang atau bahan baku yang dibeli serta dengan kualitas bahan yang seperti apa dan jangan lupa jika dokumen, baik nota/faktur/ kuitansi atau dokumen lainnya juga dicantumkan sebagai dokumen pengendali. Kartu Kendali Pembelian b. Pencatatan Penjualan Dalam pencatatan penjualan, seorang wirausaha harus mendata dan men- dokumentasikan juga ke dalam pencatatan agar mengetahui berapa banyak barang/ bahan yang terjual atau berapa banyak jasa yang kita lakukan. Misalnya dalam usaha cuci motor berapa banyak motor yang dicuci sehingga kita bisa mengetahui penerimaan hari ini dari cuci motor berapa. Berikut ini adalah format penjualannya: Kartu Kendali Penjualan Bul cS. Pencatatan Persediaan 7 Untuk mencatat persediaan barang, biasanya menggunakan kartu Persediaan agar lebih mudah mengontrol barang/bahan yang masih ada yang akan digunaka, untuk periode berikutnya. Namun ada juga yang langsung merekapnya untuk digabung agar lebih mempermudah pendataannnya. Wirausaha ke depannya akan menyesuaikan dengan jenis usaha dan produknya sehingga akan lebih mem. permudah pencatatan keuangannya. Berikut adalah contoh format rekapitulasi persediaannya, tetapi format inj tidak mutlak bisa disesuaikan dengan kebutuhan wirausaha. Kartu Kendali Persediaan Selain pencatatan di atas, kita pun bisa membuat buku keua: 7 dokumen pengendali dalam mengatur dan mengelola keuangan at ee progress keuangan dalam suatu periode. igetahui Buku keuangan sebagai bagian dari dokumen Pencatatan keuangan usaha, di antaranya: 1) Buku Penerimaan Kas ini i al uk saji Buku ini hanya mencatat transaksi uang yang mast saja ke dalam operasional usaha. Di uraian ditulis, sumber penerimaannya dari mana Secara jelas, dituli di nominal jumlah yang diterima oleh perusahaan, lalu tuliskan di sala, itulis ada perubahan maka saldo total ikut berubah sehingga pada Saat akhir b kita bisa mengetahui berapa total penerimaan usaha kita. Format dan m, bisa di sesuaikan setidaknya model ini hanya sebagai gambaran Saja, Buku Penerimaan Kas Salo Total 2) Buku Pengeluaran Kas Buku ini hanya mencatat transakei uan usaha. Di uraian ditulis pen nominal jumlah yang dikelu: ada perubahan maka saldo kita bisa mengetahui berapa total pengeluaran usah, bisa di sesuaikan setidaknya model ini hanya seb: ig yang keluar saja ke dalam operasional geluarannya untuk apa saja secara jelas, ditulis di ‘arkan oleh perusahaan, lalu tuliskan di saldo setiap total ikut berubah sehingga pada saat akhir bulan a kita. Format dan modelnya agai gambaran saja. Buku Pengeluaran 3) Buku Pengendali Rekapan Penerimaan dan Pengeluaran Buku ini hanya merekap data dari penerimaan dan pengeluaran biasanya dilaksanakan pada akhir bulan atau bergantung dari kebutuhan Perusahaan. Berikut ini formatnya namun tidak mengikat dan tidak mutlak bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Bentuk-Bentuk Perizinan Usaha a yang harus dilakukan ada| an usaha make Tanga Pr meliputi as Pel i la, saha a mn persetujuan atau peml erian lzin q, m1 ah suatu bentuk perset tT jin biasanya dikeluasye van usaba yang akan diselenggarakay Menteri Perdagangan No. 1459, ymudah perizinan Sebagaj Dalam mendirikan us menyiapkan administrasi u: usaha. Perizinan usaha adal 5 pihak berwenang atas penyelenggaraan keg oleh instansi pemerintah yang terkait dengal Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan ‘Vert KP/XII/1984, dalam rangka memperlancar dan memp berikut: 1. Izinprinsip, persetujuan yang dikeluarkan Pemda setempat untuk perusahaay Industri. 2. Izin Penggunaan Tanah, yang berkaitan dengan pembebasan tanah, — 3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan yang didirikan harus sesuai dengan gambar yang direncanakan. : 4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU), gunanya untuk menciptakan keseimbangan perekonomian dan perdagangan di tengah masyarakat serta untuk memudahkan dalam pajak dan administrasi lainnya. 5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dibuat bagi perusahaan yang golongan usaha menengah ke atas atau yang investasi keseluruhannya di luar tanah dan bangunan bernilai diatas Rp200 juta, sedangkan perusahaan yang keseluruhan investasinya diluar tanah dan bangunan bernilai sampai dengan Rp200 juta harus membuat Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP). 6. Wajib Daftar Perusahaan. 7. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Dalam mendirikan sebuah usaha tentunya kita akan aj berbagai jenis surat dokumen kelengkapan di dalam noah, an dap = dengan ini perlu anda ketahui agar usaha yang kalian Kelola nantinyy tegqe oka. Hal hambatan atau kendala di mata hukum yang diberlakukan, Sore eendapatkan maka harus melengkapi dan memiliki perizinan usaha lainmya oi” YaRe di atas : @ yaitu: # NRP (Nomor Register Perusahaan). # NRB (Nomor Rekening Bank). # ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan). Secara umum, ada 12 jenis surat dokumen m diketahui, di antaranya: 1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3. Izin Usaha Dagang (UD) 4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Sndiviken Usaha yang harus 5. Surat Tzin Prinsip ¢, Surat Izin Usaha Industri (SIU) 7, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) g, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 9. Tanda Daftar Industri (TDI) 10, Surat izin gangguan (HO) 11, Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 12, Izin BPOM ia juga ketentuan yang mengatur bahwa untuk usaha tertentu tidak perlu mendapat izin, Misalnya usaha yang dijalankan masyarakat yang tergolong usaha informal dan tradisional yang belum berkembang. Kisah Sukses SOHO (Small Office Home Office), Rumahku dan Kantorku Mendesain busana muslimah, seperti dilakukan desainer dan pengusaha pusana muslimah Anne Rufaidah dilakukan di atas meja ukuran kecil, di rumahnya di tepi kali di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kini tak seorang pun yang menghormati rintisan usaha busana pertokoan di seluruh Indonesia. Kisah sukses pengusaha Anne dimulai dari rumahnya sendiri di Kampung Melayu yang sederhana. Hingga kini, ia bekerja di rumah kediamannya, meski hasil karyanya tersebar dijaringan pertokoan diseluruh Indonesia, Pendeknya, hanya diperlukan sebuah ruangan yang kecil untuk menerjemahkan cita-cita. itu Konsep SOHO (small office home office). Kita bisa memulai usaha dari rumah sendiri terus berkembang menjadi kantor sendiri. Penerbit Halimah, Industri buku untuk muslimah semua berawal dari rumah petak kontrakannya. Tanpa ada yang membantu dia mulai usahanya, seiring kemajuan usabanya. Ta tidak perlu percetakan, Karena percetakan banyak tersebar dimana-mana tinggal memesan sekian an karyannya kini alhamdulilah bisa dijumpai dimana- ribu, tinggal bayar, d j alham mana, toreebar dijaringan toko Gramedia, Karisma, Gunung Agung,

You might also like