Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai
Arifuddin
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan
Jalan Tombak Nomor 31 Medan
arif012@kominfo.go.id
ABSTRACT
The utilization of traditional media in local arts performances in Serdang Bedagai (Sergai) Regency still
plays a very important role in disseminating public information, especially for people in rural areas. This
study aims to evaluate the utilization of traditional media as a means of public information dissemination for
the people of Sergai, types of the traditional art are displayed, and the messages conveyed in the
dissemination of information to the people of Sergai. This research uses a case study method with qualitative
approach. Key informants consist of six people from the general public who utilize the traditional media
Cermin Theater Arts Group Sergai, managers and actors/players from the group, and Secretariat of Public
Relations Division of Sergai. The data in this study is analyzed using Miles and Huberman. The result of this
research shows that the traditional media/folk Cermin Theater Arts Group of Sergai is utilized as the
entertainment medium born in the society supported and appreciated by the Government of Sergai, and is
also utilized as a means of information dissemination used by the government of Sergai to convey
development programs including information dissemination for the Sergai community.
ABSTRAK
Pemanfaatan media tradisional seni pertunjukan rakyat di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) masih sangat
besar peranannya dalam penyebaran informasi publik kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang
berdomisili di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan media tradisional
sebagai sarana penyebaran informasi publik bagi masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai, jenis/bentuk
kesenian tradisional yang ditampilkan, dan pesan-pesan yang disampaikan dalam penyebaran informasi
kepada masyarakat Sergai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian
ini menggunakan studi kasus. Informan kunci berjumlah enam orang, yaitu masyarakat umum yang
memanfaatkan media tradisional Grup Cermin Teater Kabupaten Serdang Bedagai, pengelola dan
pelaku/pemain dari grup tersebut, serta Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Serdang Bedagai. Analisa data
dalam penelitian ini menggunakan analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemanfaatan media tradisional/seni pertunjukan rakyat Grup Cermin Teater Kabupaten Serdang Bedagai,
selain sebagai sarana hiburan yang lahir di tengah masyarakat, didukung dan diapresiasi oleh Pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai, juga sebagai sarana diseminasi informasi yang digunakan pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai untuk menyampaikan program pembangunan, termasuk sosialisasi kepada
masyarakat Serdang Bedagai.
[D 91
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
92
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
93
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
dari setiap media tradisional adalah partisipasi yang ada di daerah, salah satunya adalah
warga, melalui keterlibatan fisik atau psikis. media pertunjukan rakyat.
Media tradisional tidak hanya sebagai obyek Di Tahun 2012, Kementerian
hiburan (spectacle) dalam fungsi pragmatis Komunikasi dan Informatika menggunakan
untuk kepentingan sesaat, tetapi dimaksudkan media tradisional (pertunjukan
untuk memelihara keberadaan dan identitas rakyat/petunra) sebagai sarana diseminasi
suatu masyarakat (Siregar, 2006) informasi isu-isu strategis melalui berbagai
Media tradisional yang paling media dengan tema-tema utama, sebagai
menonjol dan mudah dikenal adalah dalam berikut:
bentuk media pertunjukan rakyat (Suprawoto, 1. Keterbukaan Informasi
2011). Media tradisional sudah sejak lama 2. Nation Character Building
hidup dan berkembang bersama rakyat. Media 3. Anti Korupsi
tradisional merupakan alat hiburan dan 4. Penangulangan HIV/AIDS
komunikasi yang telah lama dikenal dan 5. Penyalagunaan Penggunaan Narkoba
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia, 6. Human Trafficking
terutama di daerah pedesaan. Unsur-unsur 7. Pekan Produk Kreatif Indonesia
tradisional sangat dirasakan pentingnya untuk 8. Blue Economy
memperoleh efektivitas yang tinggi sebagai 9. Disaster Risk Reduction
media komunikasi karena berakar pada 10. Climate Change
kebudayaan asli yang memuat ajaran moral 11. Pembatasan Bahan Bakar Minyak
dan norma, yang semuanya itu dirasakan 12. ASEAN Community
sebagai hal yang sangat penting bagi 13. Flu Burung, dan
kehidupan masyarakat. Dukungan 14. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
pengembangan pemberdayaan media Adapun daftar lokasi Pertunjukan
tradisional juga dilakukan Kementerian Rakyat 2012, menurut data Direktorat Politik
Komunikasi dan Informatika RI dengan dan Komunikasi Bappenas, sebagai berikut :
mengeluarkan regulasi yaitu Peraturan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI Tabel 1. Lokasi Pertunjukan Rakyat
No.17/PER/M.KOMINFO/ 03/2009 tentang No Provinsi Kota
94
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
95
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
dan informasi yang disampaikan sesuai pertunjukan seni budaya wayang misalnya
dengan kondisi penontonnya. tidak hanya melalui panggung, tetapi juga
Undang-Undang Republik Indonesia melalui media massa modern seperti radio,
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan televisi, dan film, bahkan bisa melalui media
Informasi Publik pada Bab 1 Ketentuan baru atau internet. Seperti kita ketahui, bahwa
Umum, Pasal 1 Angka 1 dalam Undang- media elektronik, radio maupun televisi
Undang ini yang dimaksud dengan informasi sudah lama memiliki program siaran budaya
adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan lokal atau budaya daerah. Persoalan konten
tanda-tanda yang mengandung nilai, makna lokal telah diatur oleh Undang-Undang No.
dan pesan, baik data, fakta maupun 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran pada Pasal
penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, 36 menyebutkan isi siaran dari jasa penyiaran
dan dibaca yang disajikan dalam berbagai televisi yang diselenggarakan oleh lembaga
kemasan dan format sesuai dengan penyiaran swasta dan lembaga penyiaran
perkembangan teknologi informasi dan publik, wajib memuat sekurang-kurangnya
komunikasi secara elektronik ataupun non- 60% mata acara yang berasal dari dalam
elektronik. Pasal 1 Angka 2 menyebutkan negeri. Selain itu, persoalan konten lokal juga
informasi publik adalah informasi yang diatur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3),
dan/atau diterima oleh suatu badan publik serta Standar Program Siaran (SPS).
yang berkaitan dengan penyelenggara dan Dengan keterbukaan informasi,
penyelenggaraan negara dan/atau seseorang dapat dengan mudah mengakses
penyelenggara dan penyelenggaraan badan informasi apa saja yang ia inginkan, termasuk
publik lainnya yang sesuai dengan undang- informasi publik seperti sosialisasi kebijakan
undang ini serta informasi lain yang berkaitan penggunaan dana kompensasi BBM yang
dengan kepentingan publik. perlu dipahami seluruh lapisan masyarakat
Dari definisi ini dapat ditarik Indonesia. Informasi publik dalam hal ini
kesimpulan bahwa informasi merupakan adalah suatu informasi yang diperlukan
kebutuhan pokok bagi setiap orang bagi rakyat, dikelola oleh pemerintah, dan sudah
pengembangan pribadi dan lingkungan seharusnya tersedia bagi kepentingan rakyat.
sosialnya. Pengelolaan informasi publik
merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan masyarakat informasi. METODOLOGI PENELITIAN
Media pertunjukan rakyat yang Penelitian ini menggunakan
dikenal masyarakat dapat dimanfaatkan pendekatan kualitatif, dengan metode studi
sebagai sarana komunikasi publik, yaitu kasus. Robert K. Yin (2003) memberi batasan
sebagai saluran komunikasi publik yang studi kasus sebagai suatu penelitian empiris
mendukung sebagian kewajiban badan publik yang menyelidiki fenomena dalam konteks
untuk memanfaatkan sarana dan/atau media tidak tampak dengan jelas dan di mana
elektronik dan non-elektronik, termasuk multisumber digunakan. Menurut Creswell,
media pertunjukan rakyat. Penyebaran case study (studi kasus) merupakan salah satu
informasi publik yang disampaikan melalui jenis penelitian kualitatif. Peneliti melakukan
96
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
97
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
98
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
Bapak M. Syafei Harahap, 12 Agustus mengulang sukses tahun 2014 yang juga
2016). berhasil meraih juara pertama.
Selain prestasi yang dicapai seperti Prestasi itu menambah deretan
yang telah disebutkan, M. Syafei Harahap panjang prestasi sebelumnya yang telah
dan Maraden Siregar (pelaku seni pertunjukan diraih. Grup Cermin Teater kembali mendapat
rakyat), menambahkan prestasi lain yang juga kesempatan menunjukkan penampilan
diraih Grup Cermin Teater yaitu pada Tahun terbaiknya mewakili Provinsi Sumatera Utara
2012 menjadi Juara I Pertunjukan Rakyat se- pada Perlombaan Media Tradisional Pekan
kabupaten/kota di Sumatera Utara, dengan Informasi Nasional (PIN) yang digelar pada
Judul “Legenda Ikan Baung”, yang 23-27 Mei 2014 di Kota Padang Sumatera
menceritakan tentang pentingnya kali bersih. Barat, dan berhasil meraih juara. Lomba yang
Masih pada tahun yang sama, grup ini juga berlangsung di Auditorium RRI Medan ini
meraih Juara III Festival Media Pertunjukan diikuti 17 kabupaten/kota se-Sumut. Selama
Rakyat (Petunra) Tingkat Nasional di ini, Grup Kesenian Cermin Teater tidak
Manado Sulawesi Utara, dengan sekadar mempertunjukkan seni budaya saja,
menampilkan pementasan dengan judul "Asal tetapi lebih dari itu, bersama Pemerintah
Mula Kota Perbaungan”, disutradarai oleh M. Kabupaten Serdang Bedagai, grup kesenian
Syafei. Pementasan ini menceritakan tentang tersebut digunakan pemerintah kabupaten
pentingnya persatuan dan kesatuan yang sarat sebagai mitra melalui pertunjukan tradisional
pesan pembangunan. Pada tahun 2014, grup rakyat (petra) untuk menyosialisasikan
ini juga mewakili Provinsi Sumatera Utara berbagai program pemerintah kepada warga
dalam acara pementasan media tradisional (Hasil wawancara dengan Indah Dwi Kumala,
Pekan Informasi Nasional (PIN) pada Bulan Humas Pemerintah Kabupaten Serdang
Mei 2014 di Kota Padang, Sumatera Barat Bedagai, 13 Agustus 2016).
dan meraih Juara I tingkat nasional. Pada Selain sarana diseminasi informasi
Tahun 2015 kembali berhasil meraih prestasi seperti disebutkan sebelumnya, media
sebagai Juara I pada ajang lomba pementasan pertunjukan Grup Cermin Teater juga
Media Tradisional se-Kabupaten/Kota di dimanfaatkan sebagai sarana hiburan yang
Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan di lahir di tengah masyarakat, didukung, dan
Auditorium RRI Medan, dengan judul diapresiasikan oleh lingkungan masyarakat,
pementasan "Misteri Pulau Berhala" yang seperti dikemukakan Syafruddin (selaku
menceritakan tentang perdagangan manusia masyarakat Pantai Cermin Kanan) yang
(Hasil Wawancara dengan M. Syafei dan mengatakan pernah memanfaatkan media
Maraden Siregar, 12 Agustus 2016). tradisional dari Grup Cermin Teater pada
Hal yang sama juga disampaikan acara mencukur dan menabalkan nama anak.
Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Grup Cermin Teater dipanggil untuk
Serdang Bedagai, Indah Dwi Kumala yang pementasan sendratari pertunjukan rakyat
mengatakan pertunjukan rakyat Grup Cermin pada acara tersebut yang menceritakan dan
Teater Kabupaten Serdang Bedagai, berhasil menerangkan tentang cara mendidik anak saat
menorehkan prestasi Juara I pementasan lahir sampai dewasa agar tetap berbakti
Media Tradisional (Metra) se-Sumut 2015. Ini
99
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
kepada kedua orang tuanya (Hasil wawancara sudah sering disampaikan melalui seni
dengan Syafruddin, 15 Agustus 2016). pertunjukan rakyat, tidak hanya melalui
Begitu juga dengan hasil wawancara panggung pementasan langsung, tetapi juga
dengan Bapak Datuk Dirkhamsyah (selaku melalui media massa modern seperti televisi,
masyarakat Pantai Cermin Kanan), beliau pada saat mengisi tetap acara dongeng yang
mengatakan pernah memanfaatkan seni tayang setiap minggu di TVRI Medan,
pertunjukan rakyat dari Grup Cermin Teater ataupun di acara komedi anak yang tayang
Kabupaten Serdang Bedagai pada acara dua bulan sekali di TVRI Medan (Hasil
pernikahan anak, yaitu seni tari Serampang wawancara dengan Rina, 14 Agustus 2016).
Dua Belas yang mengisahkan adat Dari hasil wawancara tersebut dapat
perkawinan Suku Melayu dan menjelaskan dijelaskan bahwa sampai saat ini pemanfaatan
kewajiban suami istri dalam membina rumah media tradisional/seni pertunjukan rakyat dari
tangganya kelak (Hasil wawancara dengan Grup Cermin Teater binaan Kabupaten
Datuk Dirkhamsyah, 15 Agustus 2016). Serdang Bedagai ini telah menjadi suatu pola
Pernyataan tersebut juga dikomentari dalam proses komunikasi. Selain itu,
oleh Ibu Rina (selaku pemeran pertunjukan pemanfaatan media tradisional/media
rakyat), antara lain mengatakan seni pertunjukan rakyat sebagai hiburan, juga
pertunjukan rakyat Grup Cermin Teater, sebagai alat komunikasi yang sudah lama
selain dimanfaatkan oleh masyarakat digunakan khususnya di Kabupaten Serdang
setempat sebagai sarana hiburan dalam acara Bedagai sebelum kebudayaan tersentuh oleh
pesta perkawinan maupun acara sunatan, juga teknologi modern dan sampai sekarang masih
diberdayakan pemanfaatannya oleh eksis digunakan di daerah itu. Ciri dari setiap
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai media tradisional adalah partisipasi warga,
dalam acara-acara penyambutan tamu melalui keterlibatan fisik atau psikis. Hal ini
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dan sesuai dengan pendapat Rosengren (1974)
pada saat Hari Kemerdekaan RI. Di samping yang dikutip oleh Rakhmat (2004),
itu, dikelola dan diupayakan sebagai sarana penggunaan media terdiri dari jumlah waktu
dalam penyebaran informasi pendidikan bagi yang digunakan dalam berbagai media, jenis
masyarakat Serdang Bedagai, baik melalui isi media yang dikonsumsi, dan berbagai
Sendra Tari, Drama, Dongeng, hubungan antara individu konsumen dengan
Telangkai/Pantun, pementasan pertunjukan isi media yang dikonsumsi atau dengan media
rakyat, serta obrolan Kelompok Informasi secara keseluruhan.
Masyarakat (KIM) kepada masyarakat Hal senada juga dikemukakan Ibu
bekerja sama dengan Humas Pemkab Sergai Indah Dwi Kumala (selaku Kepala Bagian
dan instansi terkait (Wawancara tanggal 14 Humas Sekretariat Kabupaten Serdang
Agustus 2016). Bedagai) yang menjelaskan pemanfaatan
Ibu Rina menambahkan penyebaran media tradisional/seni pertunjukan rakyat
informasi kebijakan-kebijakan pemerintah Grup Cermin Teater Kabupaten Serdang
daerah Kabupaten Serdang Bedagai, baik Bedagai dilakukan berkat kerja sama dengan
berupa kebersihan lingkungan termasuk beberapa instansi terkait di Kabupaten
Sistem Pengelolaan Persampahan Publik
100
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
Serdang Bedagai maupun dengan pihak lain, bekerja sama dengan Dekopin Provinsi
sebagai berikut : Sumatera Utara dan Dinas Koperasi dan
1. Mengadakan Pertunjukan Rakyat dalam Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara.
rangka penerangan/penyuluhan tentang 6. Mengisi tetap acara "Dongeng" yang
bahaya narkotika kepada siswa SMA atau tampil setiap minggu terakhir setiap
sederajat di Kabupaten Serdang Bedagai, bulannya dan mengisi acara Komedi Anak
Grup Cermin Teater melakukan dua bulan sekali di TVRI Medan (Hasil
pementasan seni pertunjukan rakyat wawancara dengan Indah Dwi Kumala, 15
bekerja sama dengan BNN Kabupaten Agustus 2016)
Serdang Bedagai, dengan tema "Narkoba Dari penjelasan tersebut menunjukkan
No, Prestasi Yes" yang telah dilaksanakan bahwa media rakyat/seni pertunjukan rakyat
di Gedung Olah Raga Istana Perbaungan, sering muncul dalam bentuk kesenian daerah
Tahun 2015. atau kebudayaan tradisonal daerah. Dalam
2. Mengadakan seni pertunjukan Opera komunikasi tradisional di pedesaan,
Batak dalam rangka penggunaan pertunjukan rakyat sebagai media
penerangan/penyuluhan tentang uang komunikasi mempunyai potensi besar untuk
palsu bekerja sama dengan Bank mencapai rakyat banyak, terutama sekali
Indonesia, yang dilaksanakan di Lapangan karena media tersebut memiliki daya tarik
Bola Kaki Kecamatan Perbaungan yang sangat kuat dan berakar di tengah-
Kabupaten Serdang Bedagai. tengah masyarakat. Media tradisional
3. Mengadakan Pertunjukan Rakyat dalam merupakan alat komunikasi yang sudah lama
rangka penerangan/penyuluhan tentang digunakan di suatu tempat (bersifat lokal)
hemat energi, Grup Cermin Teater bekerja yaitu sebelum kebudayaannya tersentuh oleh
sama dengan Kementerian Komunikasi teknologi modern dan sampai sekarang masih
dan Informatika RI bergabung dengan digunakan di daerah itu. Media ini akrab
anggota Srimulat Mamiek Prakoso, dalam dengan khalayak, kaya akan variasi, dengan
rangka penerangan tentang "Hemat segera tersedia, dan berbiaya rendah. Media
Energi" di lapangan Replika Istana Sultan pertunjukan rakyat ini dengan segala
Serdang Kecamatan Perbaungan. kelebihannya memiliki potensi yang sangat
4. Mengadakan Pertunjukan Rakyat dalam efektif untuk menyampaikan pesan-pesan
rangka penerangan/penyuluhan tentang komunikasi pembangunan, apalagi ketika
Pemilihan Kepada Daerah dan Pemilihan dikhususkan pada saat otonomi daerah
Umum, Grup Cermin Teater bekerja sama diberlakukan.
dengan Bagian Humas Sekretariat
Kabupaten Serdang Bedagai yang telah KESIMPULAN DAN SARAN
dilaksanakan secara bergantian se- Grup Cermin Teater Kabupaten
Kecamatan di Kabupaten Serdang Serdang Bedagai adalah tim kesenian media
Bedagai, Tahun 2015. tradisional pertunjukan rakyat dan binaan
5. Mengadakan pertunjukan rakyat dalam Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
rangka penerangan/penyuluhan tentang sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Serdang
manfaat koperasi, Grup Cermin Teater Bedagai (Sergai) dalam menyosialisasikan
101
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
102
Pemanfaatan Media Tradisional Sebagai Sarana Penyebaran Informasi Publik Bagi Masyarakat
Arifuddin
Lokasi Pertunjukan Rakyat 2012, diakses Pusat Kajian Komunikasi FISIP UI, Laporan
pada 15 Juni 2016 dari Penelitian Kajian Kebijakan
http://ditpolkom.bappenas.go.id/ Pemanfataan dan Pengembangan
basedir/Kajian%20Ditpolkom/3)%2020 Media Tradisional, Jakarta, 2003.
Kajian%20Tahun%202014/Background Rochayat, H. & Ardianto, E. (2011).
%20Study/Background%20Study%20K Komunikasi Pembangunan Dan
omunikasi%20dan%20Informasi%20Pu Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja
blik.pdf Grafindo Persada.
Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Rakhmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Cetakan keduapuluhsatu. Bandung: PT
Rosdakarya. Remaja Rosdakarya.
Narawati, T. (2003). Pengaruh Perubahan Suriadi, A. Cermin Theater Sergai Juara
Politik, Sosial, dan Ekonomi Terhadap Ketiga PERTUNRA 2014, diakses pada
Perkembangan Seni Pertunjukkan di 15 Juni 2016 dari
Jawa Barat. Bandung: P4ST UPI. http://www.kabarindonesia.com/berita.p
Nazir, M.. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: hp?pil=26&jd= Cermin+Theater+
Ghalia Indonesia. Sergai+Juara+Ketiga+ PERTUNRA+
Nurgiyantoro, B. (2005). Teori Pengkajian 2014&dn=20140526205620.
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Sartika, D. (2015). Fungsi Komunikasi
University Press. Tradisional Upacara Adat Belian
Nuruddin. (2004). Komunikasi Massa. Dalam Rangka Meningkatkan
Cespur, Malang. Hubungan Kekerabatan Di Desa
Peraturan Kementerian Komunikasi dan Laburan Kabupaten Paser. eJournal
Informasi RI Ilmu Komunikasi 2015, 3 (4): 225-239
No.17/PER/M.KOMINFO/03/2009 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-
tentang Diseminasi Informasi Nasional unmul.ac.id
Oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Siregar, A. (2006). Etika Komunikasi.
Provinsi Dan Pemerintah Daerah Yogyakarta : Pustaka Book.
Kabupaten/Kota. Sadjan. (2012). Media Tradisional sebagai
Peraturan Menteri Kominfo RI No. Sarana Komunikasi Efektif. Presentasi
08/PER/M.KOMINFO/6/2010 tentang Direktorat Pengelolaan Media Publik,
Pedoman Pengembangan Direktorat Jenderal Informasi dan
Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Komunikasi Publik, Kementerian
Sosial Kominfo dalam Peningkatan Penelitian
Peraturan Menteri Komunikasi dan Puslitbang Aptika IKP
Informatika Nomor Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma
17/PER/M.KOMINFO/10/2010 Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Wacana.
Kementerian Komunikasi dan Soedarsono. (2003). Seni Pertunjukan.
Informatika Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
103
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 18 No. 2 Desember 2017Chrisany Juditha
104