You are on page 1of 18

PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

PROFESIONALISME GURU DENGAN KEPUASAN KERJA DAN


KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus di MTs dan MA Miftahul Ulum
Banyu Putih Kidul Jatiroto Lumajang)

Mohamad Wajihidin, M. Fathorrazi, Diana Sulianti K Tobing


Universitas Jember
Abstract
The education has a very important role for the development of a country.
The purposes of this research are to analyze and get a picture about the influence
of compensation on organizational commitment, the influence of compensation on
job satisfaction, organizational commitment influence on teacher professionalism,
the influence of the compensation for their professionalism, the influence of
organizational culture on organizational commitment, the influence of
organizational culture on job satisfaction, customer satisfaction work on the
professionalism of teachers, and the influence of the organizational culture on
teacher professionalism.
This research used Explanatory Research namely clarify the causal
relationship between the independent variable and dependent variable. The
research conducted in MTs and MA Miftahul Banyuputih Kidul Jatiroto
Lumajang. Populations in this research are 115 teachers at MTs and MA Miftahul
Ulum Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang. The sampling used a table developed
by Isaac and Michael with 1 % error rate and the sum of samples in this research
are 100 respondents. This study used primary data and secondary data obtained.
The primary data is done by means of observation, interviews and questioner, and
the secondary data have done by collecting documents on the Institute. The
analysis in this research used the Structural Equation Model (SEM) that is
technique statistic that allows testing of a relatively complex network of
relationships simultaneously.
The results of the analysis showed that the compensation effect
significantly to job satisfaction, but compensation didn’t influence significantly on
organizational commitment. Then organizational commitment significantly
influence the professionalism of teachers, the compensation didn’t impact
significantly on teacher professionalism. Organizational culture significantly
influence the organizational commitment, organizational culture a significant
effect on job satisfaction, job satisfaction was significantly influential on teacher
professionalism, and organizational culture significantly influence the
professionalism of teachers.

Keywords: Compensation, Organizational Culture, Job Satisfaction, and


Organizational Commitment and Teacher Professionalism.

68
PENDAHULUAN kepuasan kerja dapat dirasakan oleh
Latar Belakang guru. Begitu pula kepuasan akan
dirasakan jika kompensasi dan
Hasil observasi yang dilakukan budaya organisasi diterapkan dengan
di MTs dan MA Miftahul Ulum baik di sekolah.
Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang Berdasarkan uraian-uraian di
pada bulan Oktober tahun 2012 atas maka dilakukan penelitian
menunjukkan bahwa kinerja guru dengan judul: Pengaruh Kompensasi
dirasakan masih belum memuaskan. dan Budaya Organisasi Terhadap
Dalam realita sehari-hari masih Profesionalisme Guru Dengan
ditemukan adanya gejala-gejala Kepuasan Kerja Dan Komitmen
antara lain : 1) Ada sebagian guru Organisasi Sebagai Variabel
yang belum mempunyai perangkat Intervening (Studi Kasus di MTs dan
pembelajaran, 2) Terbatasnya guru MA Miftahul Ulum Banyuputih
dalam menciptakan pembelajaran Kidul Jatiroto Lumajang).
yang variatif, 3) Dalam kegiatan
belajar banyak siswa yang tidak Tujuan Penelitian
memperhatikan penjelasan guru
sehingga mereka tidak mengerti Penelitian ini bertujuan untuk
pelajaran yang disampaikan, 4) Ada menganalisis dan memperoleh
sebagian guru yang datang terlambat gambaran empiris tentang:
dan bahkan ada juga yang tidak a. Pengaruh kompensasi terhadap
hadir. Belum optimalnya kinerja kepuasan kerja.
guru tersebut tidak hanya menjadi b. Pengaruh kompensasi terhadap
tanggung jawab sekolah, melainkan komitmen organisasi.
juga tanggung jawab yayasan. c. Pengaruh kompensasi terhadap
Kinerja guru akan menjadi baik profesionalisme guru.
apabila mereka memiliki komitmen d. Pengaruh kepuasan kerja
kerja yang tinggi. Komitmen terhadap profesionalisme guru.
organisasi merupakan ikatan e. Pengaruh budaya organisasi
keterkaitan individu dengan terhadap kepuasan kerja.
organisasi. Komitmen organisasi f. Pengaruh budaya organisasi
memengaruhi berbagai perilaku terhadap komitmen organisasi.
dalam organisasi. Komitmen g. Pengaruh budaya organisasi
organisasi yang rendah terhadap profesionalisme guru.
mengakibatkan tingginya biaya dan h. Pengaruh komitmen organisasi
buruknya pelayanan. Suatu terhadap profesionalisme guru.
organisasi tidak akan mampu
melakukan perubahan dengan cepat
dan menampil-kan kinerja superior
jika tidak berhasil menciptakan
komitmen organisasi yang tinggi.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kinerja seorang guru dibutuhkan
komitmen kerja yang tinggi.
Komitmen guru akan terwujud jika

69
KAJIAN LITERATUR DAN (Komitmen organisasional adalah
PENGEMBANGAN HIPOTESIS derajat yang mana karyawan percaya
dan menerima tujuan-tujuan
Kajian Teoritis organisasi dan akan tetap tinggal atau
Kompensasi tidak akan meninggalkan organisasi).

Menurut Hasibuan (2005:118), Profesionalisme Guru


bahwa kompensasi adalah balas jasa
pelengkap (material dan non Professional berasal dari kata
material) yang diberikan berdasarkan profesi (profession) yang diartikan
kebijaksanaan. sebagai jenis pekerjaan khas di mana
Budaya Organisasi memerlukan pengetahuan, keahlian
atau ilmu pengetahuan yang
Budaya organisasi menurut digunakan dalam aplikasi untuk
McShane, Von & Mary (2008) berhubungan dengan orang lain,
organizational culture is the basic instansi atau lembaga.
attern of shared values and Dari pengertian di atas, maka
assumptions governing the way professionalisme guru adalah kinerja
employees within an organization guru yang ingin mengedepankan
think about and act on problems and mutu dan kualitas layanan dan
opportunities. produknya, layanan guru harus
memenuhi standarisasi kebutuhan
Kepuasan Kerja masyarakat, bangsa dan pengguna
serta memaksimalkan kemampuan
Menurut (Sondang, 2006), peserta didik berdasarkan potensi dan
kepuasan kerja merupakan suatu cara kecakapan yang dimiliki masing-
pandang seseorang baik yang bersifat masing individu.
positif maupun yang bersifat negatif
tentang pekerjaannya. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Dampak Ketidakpuasan Kerja
Penelitian ini menggunakan
Robbins dan Timothy (2008) Explanatory Research yaitu
menjelaskan bahwa ada konsekuensi menjelaskan hubungan kausal antara
ketika karyawan menyukai pekerjaan variabel bebas (independent
mereka, dan ada konsekuensi ketika variable) terhadap variabel tidak
karyawan tidak menyukai pekerjaan bebas (dependent variable).
mereka. Penelitian ini dilakukan di MTs dan
MA Miftahul Banyuputih Kidul
Komitmen Organisasi Jatiroto Lumajang. Waktu
Menurut Mathis dan Jackson pelaksanaan penelitian ini yaitu pada
(2000) dalam Sopiah (2008: 155) tanggal 2 Desember 2012 sampai
organizational commitment is the dengan Januari 2013. Objek
degree to which employees believe in penelitian adalah semua guru dan
and accept organizational goals and tenaga kependidikan di MTs dan MA
desire to remain with the organization Miftahul Ulum. Sedangkan variabel

70
bebas dari penelitian ini terdiri dari populasi
Kompensasi (X1) dan budaya Js = Jumlah sampel yang
organisasi (X2), Komitmen dibutuhkan
organisasi (Z1), Kepuasan kerja (Z2)
dan profesionalisme guru (Y). Berdasarkan rumus di atas
maka sampel masing-masing sub
Penentuan populasi dan sampel populasi dapat diketahui dengan
proporsi sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini
a. Jumlah sampel di MTs Miftahul
adalah seluruh tenaga pendidik dan Ulum 58/115 x 98 = 49.42
kependidikan di MTs dan MA dibulatkan menjadi 49
Miftahul Ulum Banyuputih Kidul b. Jumlah sampel di MA Miftahul
Jatiroto Lumajang pada tahun ajaran Ulum 57/115 x 98 = 48.57
2012-2013 sebanyak 115 orang dibulatkan menjadi 49
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. Populasi penelitian Tabel 2. Sampel penelitian
NO NAMA SEKOLAH JML GURU NO Nama Sekolah Populasi Sampel

1 MTs Miftahul Ulum 58 1 MTs Miftahul Ulum 58 49

2 MA. Miftahul Ulum 57 2 MA Miftahul Ulum 57 49

JUMLAH 115 98
JUMLAH 115

Teknik sampling dalam Menurut Hair dkk (dalam


penelitian ini menggunakan tabel Ferdinand 2002:47) menemukan
yang dikembangkan oleh Isaac dan bahwa ukuran sampel yang sesuai
Michael dengan tingkat kesalahan dalam SEM adalah antara 100 – 200
1% (tabel terlampir). Sesuai dengan responden. Pedoman ukuran sampel
tabel tersebut untuk jumlah dalam SEM adalah:
a. 100 – 200 sampel untuk teknik
responden dengan populasi 115
maximum likelihood estimation
orang, maka jumlah sampel dalam b. Tergantung pada jumlah parameter
penelitian ini sebanyak 98 orang. yang diestimasi. Pedomannya adalah
Penentuan sampel pada sub populasi 5 – 10 kali jumlah parameter yang
dapat ditentukan dengan rumus: diestimasi
ni c. Tergantung pada jumlah indikator
Spl = --------- X Js yang digunakan dalam seluruh
N variabel laten. Jumlah sampel adalah
Keterangan: jumlah indikator dikalikan 5 – 10.
Spl = Jumlah sampel pada tiap- Bila terdapat 20 indikator besarnya
tiap sampel adalah 100 – 200.
d. Bila sampelnya sangat besar, maka
sub populasi
peneliti dapat memilih teknik
N = Jumlah responden dalam estimasi. Misalnya bila jumlah
populasi sampel di atas 2.500 teknik estimasi
ni = Jumlah responden dalam ADF (Asymptotically Distribution
sub Free Estimation) dapat digunakan.

71
Sehubungan teknik analisis dalam 3) Tunjangan (X1.3)
penelitian ini menggunakan SEM Contoh tunjangan adalah
dengan AMOS yang menentukan asuransi kesehatan dan jiwa,
jumlah sampel antar 100-200 maka liburan yang ditanggung
jumlah sampel dalam penelitian ini perusahaan, program pensiun,
ditetapkan sebanyak 100 responden dan tunjangan lainnya yang
yang diperoleh dari penentuan tabel berkaitan dengan hubungan
Isaac sebanyak 98 responden kepegawaian.
ditambah 2 responden sehingga 4) Fasilitas (X1.4)
menjadi 100 responden. Hal ini Contoh-contoh fasilitas adalah
dilakukan untuk memenuhi kenikmatan/fasilitas seperti mobil
ketentuan dalam analisis SEM. sekolah, keanggotaan klub, tempat
Dengan demikian dalam penelitian parkir khusus, laptop. Fasilitas dapat
ini jumlah sampel sebanyak 100 mewakili jumlah substansial dari
responden. kompensasi.
Definisi Operasional
Variabel-variabel pada Upah dan
penelitian ini terdiri dari kompensasi Gaji (X1.1)
(X1), budaya organisasi (X2), Insentif Kompensasi
komitmen organisasi (Z1), kepuasan (X1.2) (X1)
kerja (Z2) dan profesionalisme (Y) Tunjangan
a. Kompensasi (X1) merupakan (X1.3)
semua pendapatan yang berbentuk Fasilitas
uang, barang langsung atau tidak (X1.4)
langsung yang diterima karyawan
Gambar 1. Indikator Kompensasi
sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan.
b. Budaya organisasi (X2) adalah
Menurut Simamora (2004:445)
suatu sistem nilai dan keyakinan
indikator – indikator kompensasi
bersama yang diambil dari pola
adalah sebagai berikut:
kebiasaan dan falsafah dasar
1) Upah dan Gaji (X1.1)
pendirinya yang kemudian
Upah biasanya berhubungan
berinteraksi menjadi norma-
dengan tarif gaji per jam. Upah
norma, di mana norma tersebut
merupakan basis bayaran yang
dipakai sebagai pedoman cara
sering digunakan bagi pekerja-
berpikir dan bertindak dalam
pekerja produksi dan
upaya mencapai tujuan bersama
pemeliharaan. Gaji umumnya
(Umar 2010:207). Budaya
berlaku untuk tarif bayaran
organisasi dapat memengaruhi
mingguan, bulanan, atau
kepuasan kerja guru dalam
tahunan.
meningkatkan profesionalisme.
2) Insentif (X1.2)
Menurut Mc Kenna dan Beech
Insentif adalah tambahan
(2000) indikator budaya
kompensasi di atas atau di luar
organisasi adalah sebagai berikut:
gaji atau upah yang diberikan
1) Filosof yaitu kebijakan yang
oleh organisasi.
dipercaya organisasi tentang

72
hal-hal yang disukai oleh 2) Imbalan yang wajar
pegawai dan pelanggan Karyawan melihat pembayaran
2) Kepercayaan dalam organisasi tersebut sebagai cerminan
3) Pelaksanaan nilai-nilai dalam bagaiman organisasi melihat
organisasi kontribusi mereka terhadap
4) Norma-norma yang diterapkan organisasi
dalam bekerja 3) Kesempatan promosi
5) Sikap dan prilaku karyawan Kesempatan promosi
dalam berinteraksi yang dilakukan mempunyai pengaruh luas
secara rutin terhadap kepuasan kerja.
6) Suasana yang diciptakan dalam 4) Pengawasan
organisasi Ada dua dimensi gaya
Pekerjaan itu pengawasan yang
sendiri (Z2.1) memengaruhi kepuasan kerja,
yaitu :
Imbalan yang a) Employee Centeredness,
wajar (Z2.2) yaitu pengawasan yang
Kepuas
Kepuasa diukur dengan tingkat
an
n Kerja ketertarikan personal kepada
Kesempatan Kerja
promosi Z (1) karyawan yang ditunjukan
(Z2) dengan memeriksa hasil kerja
(Z2.3)
bawahan, memberikan
Pengawasan nasehat kepada bawahan, dan
(Z2.4) melakukan komunikasi yang
baik.
Suasana kerja
(Z2.5)
b) Partisipasi yaitu mengijinkan
bawahan untuk berpartisipasi
Gambar 2. Indikator Budaya Organisasi dalam membuat keputusan
yang memengaruhi pekerjaan
c. Kepuasan kerja (Z1) adalah mereka
keadaan emosional yang 5) Suasana kerja
menyenangkan atau tidak Suasana kerja seperti rekan
menyenangkan ketika karyawan kerja, kerja sama yang erat atau
memandang pekerjaan mereka kondisi kerja mendukung
(Handoko: 2001). Kepuasan kerja seperti keadaan yang bersih,
dapat memengaruhi teratur dan nyaman.
profesionalisme.
Indikator kepuasan kerja menurut
Luthans (2006:212) adalah
sebagai berikut:
1) Pekerjaan itu sendiri.
Isi pekerjaan itu adalah sumber
utama kepuasan. Hal ini
meliputi kemampuan
pekerjaan, menyediakan tugas-
tugas penting.

73
mendalam dengan
Filosofi dalam organisasi.
kebijakan b) Merasa bagian dari
(X2.1) organisasi adalah rasa
solidaritas yang tinggi
Kepercayaan terhadap organisasi.
dalam
organisasi c) Disiplin dan bekerja
(X2.2) keras adalah sikap diri
untuk melaksanakan
Pelaksanaan
nilai dalam tugas pokok dan
organisasi Budaya fungsinya sebagai guru.
(X2.3) Organisasi d) Adanya usaha untuk
Norma yang (X2) memajukan organisasi
diterapkan guna mencapai tujuan
diorganisasi adalah sebuah sikap
(X2.4)
mental yang ingin
Sikap dan memberikan nilai tambah
perilaku
karyawan bagi organisasi.
(X2.5) 2) Komitmen kontinyu
(Contineunce Commitment)
Suasana dalam yaitu komitmen individu
organisasi
(X2.6)
yang didasarkan pada
pertimbangan gaji dan
Gambar 3. Indikator Kepuasan Kerja keuntungan lain yang
dibutuhkan karena tidak
menemukan pekerjaan lain.
d. Komitmen Organisasi (Z2)
Indikator komitmen
Cascio dalam Yulianie, dkk
continuance adalah:
(2003: 261) mengartikan
a) Keinginan untuk
komitmen organisasi sebagai
mengabdi kepada
derajat identifikasi individu
organisasi adalah suatu
terhadap organisasi dan keinginan
sikap mental seorang
untuk melanjutkan pertisipasi
guru yang ingin
aktifnya di dalam organisasi.
mengabdikan dirinya
Menurut Mayer dan Allen (1991)
kepada sekolah
indikator komitmen organisasi
b) Bertanggung jawab
yaitu:
terhadap organisasi
1) Komitmen Afektif (Affective
adalah sikap mental
Commitment) yaitu keikatan
seorang guru untuk
emosional, identifikasi, dan
menyelesaikan pekerjaan
keterlibatan dalam suatu
tepat pada waktunya, dan
organisasi. Indikator
mengutamakan kepentingan
komitmen afektif adalah:
sekolah di atas kepentingan
a) Ikatan emosional dengan
pribadi.
organisasi adalah adanya
rasa memiliki yang

74
Ikatan emosional
c) Keterlibatan dalam
dengan organisasi pekerjaan adalah
(Z1.1) melibatkan diri secara
penuh dalam setiap
Merasa bagian dari pekerjaan dengan ikhlas.
organisasi (Z1.2) 3) Komitmen Normatif
(Normative Commitment)
Disiplin dan bekerja merupakan keyakinan
keras (Z1.3) individu tentang tanggung
jawab terhadap organisasi.
Adanya usaha untuk Adapun indikator komitmen
memajukan normatif adalah :
organisasi guna
mencapai tujuan a) Mendukung semua
(Z1.4) keputusan organisasi
yaitu suatu sikap mental
Keinginan untuk seorang guru untuk
mengabdi kepada mendukung semua
Komitmen
organisasi (Z1.5) program organisasi.
Organisasi
b) Mematuhi aturan yang
(Z2)
Bertanggung jawab berlaku yaitu sikap
terhadap organisasi mental seorang guru
(Z1.6) untuk mentaati peraturan
dan perundang-undangan
Keterlibatan dalam yang berlaku.
pekerjaan (Z1.7) Memandang nilai dan tujuan
organisasi sama dengan nilai
dan tujuan pribadi adalah sikap
Mendukung semua mental guru sebagai pendidik
keputusan organisasi wajib memberikan pelayanan
(Z1.8) sebaik-baiknya kepada peserta
didik sesuai dengan bidang dan
Mematuhi aturan tugasnya.
yang berlaku (Z1.9) e. Profesionalisme guru (Y) adalah
kompentensi atau kinerja guru
dalam melaksanakan tugas dan
Memandang nilai dan
fungsinya yang mengedepankan
tujuan organisasi
mutu dan kualitas layanan.
sama dengan nilai
Adapun indikator profesionalisme
dan tujuan pribadi
guru antara lain (UU No. 14 Th.
(Z1.10)
2005 dan PP. No19 Th. 2005):
Gambar 4 Indikator komitmen 1) Memiliki Ketrampilan
organisasi mengajar yang baik Guru yang
mempunyai kompetensi
pedagogik tinggi adalah guru
yang senantiasa mempunyai
ketrampilan mengajar yang

75
sangat baik, yaitu dengan Perguruan Tinggi, Lembaga
berbagai cara dalam memilih Penelitian dan Instansi yang
model, strategi dan metode terkait lainnya.
pembelajaran yang tepat sesuai 6) Memiliki kepribadian yang
dengan karakteristik baik
Kompetensi Dasar dan Jika seorang pendidik
karakteristik peserta didiknya. mempunyai karakter dan
2) Memiliki Wawasan yang luas kepribadian yang baik, akan
Seorang Guru hendaknya disenangi oleh peserta didik,
secara terus menerus dengan sendirinya akan
mengembangkan dirinya disenangi ilmu yang
dengan meningkatkan diajarkannya juga.
penguasaan pengetahuan 7) Menjadi teladan yang baik
secara terus menerus sehingga Guru hendaknya menjadi
pengetahuan yang dimilikinya teladan (contoh) yang baik bagi
senantiasa berkembang peserta didiknya. Untuk
mengikuti perkembangan memperoleh jawaban tentang
zaman. ciri-ciri ideal seorang guru
3) Menguasai Kurikulum yang dapat dijadikan teladan
Kurikulum dapat berubah oleh peserta didik, paling tidak
sesuai dengan kebutuhan harus melakukan pendekatan
pengguna lulusan dan masukan terhadap peserta didiknya.
para pakar. Saat ini di semua
satuan tingkat pendidikan Memiliki Ketrampilan
mengajar yang baik (Y.1)
menerapkan KBK/KTSP,
sehingga dalam implementasi
Memiliki Wawasan yang
KBK guru memposisikan luas (Y.2)
sebagai fasilisator dalam
proses pembelajaran. Menguasai Kurikulum
4) Menguasai media (Y.3)
pembelajaran Profesionalisme
Guru profesional harus mampu Menguasai media Guru (Y)
menguasai media pembelajaran (Y.4)
pembelajaran, Pengembangan
alat/media pembelajaran dapat Penguasaan teknologi
(Y.5)
berbasis kompetensi lokal
maupun modern dan berbasi
ICT. Memiliki kepribadian yang
baik (Y.6)
5) Penguasaan teknologi
Penguasaan teknologi mutlak
diperlukan oleh guru. Guru Menjadi teladan yang baik
(Y.7)
hendaknya menguasai materi
dan sekaligus metode
penelitiannya sesuai dengan Gambar 5 Indikator Profesionalisme Guru
kedalaman materi yang
diajarkan. jaringan dengan

76
Rancangan penelitian
Penelitian

HIPOTESIS
1. Terdapat pengaruh signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja.
2. Terdapat pengaruh signifikan antara kompensasi terhadap komitmen organisasi.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara kompensasi terhadap profesionalisme guru.
4. Terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja terhadap profesionalisme
guru.
5. Terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
6. Terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap komitmen
organisasi.
7. Terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap
profesionalisme guru.
8. Terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi terhadap
profesionalisme guru.

Instrumen Penelitian: Variabel Penelitian


Kuesioner yang telah diuji 1. Kompensasi (X1)
validitas dan rebilitas 2. Budaya Organisasi (X2)
3. Kepuasan Kerja (Z1)
4. Komitmen Organisasi (Z2)
Penentuan Responden: 5. Profesionalisme Guru (Y)
1. Populasi seluruh guru MTs
dan MA Miftahul Ulum
2. Penentuan sampel
menggunakan tabel isaac

Pengumpulan Data: Analisis Data:


1. Observasi Analisis SEM (Structural
2. Kuesioner Equation Modeling)
3. Wawancara

Pembahasan dan Interpretasi


Kesimpulan dan Saran Hasil Penelitian

Gambar 6 : Rancangan Penelitian

77
Data dan Sumber Data dalam perumusan teori, dan landasan
Penelitian ini menggunakan data dalam menganalisis data primer,
primer dan data skunder. Data primer serta memperkuat dugaan dalam
dilakukan dengan cara observasi, pembahasan masalah.
wawancara dan kuisioner, sedangkan Teknik Penyajian dan Analisis Data
data skunder dilakukan dengan cara Teknik analisis data yang
mengumpulkan dokumen pada digunakan untuk membahas
lembaga tersebut. permasalahan dalam penelitian ini
Analisis dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model
menggunakan Structural Equation (SEM). Model Persamaan Struktural
Model (SEM) yaitu teknik-teknik atau SEM adalah teknik-teknik
statistika yang memungkinkan pengujian statistika yang memungkinkan
suatu rangkaian hubungan yang relatif pengujian suatu rangkaian hubungan
kompleks secara simultan. yang relatif kompleks secara
Teknik dan Perolehan Data simultan. Hubungan yang kompleks
Pengumpulan data dalam penelitian ini, dapat dibangun antara satu atau
menggunakan metode atau teknik beberapa variabel dependen dengan
wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. satu atau beberapa variabel
Wawancara dilakukan dengan tujuan independen.
untuk mendapatkan data awal serta Langkah-langkah SEM
informasi awal dalam hubungannya Menurut Ferdinand (2002: 34),
dengan subjek maupun objek ada 7 (tujuh) langkah yang harus
penelitian. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam membuat
ini dilakukan secara terstruktur permodelan dengan menggunakan
dengan jawaban yang bersifat SEM yaitu: pengembangan model
terbuka kepada guru. teoritis, pengembangan diagram alur
Penggunaan teknik kuisioner (path diagram), konversi diagram
bertujuan untuk memperoleh data dari alur kedalam persamaan, memilih
responden sebagai subjek penelitian matriks input dan estimasi model,
yaitu mengenai variabel-variabel yang menilai masalah identifikasi, evaluasi
akan diukur, meliputi: kompensasi, criteria goodness of fit, interpretasi
budaya organisasi, profesionalisme, dan modifikasi model.
komitmen organisasi dan kepuasan
kerja. Kuisioner ini, berisi pertanyaan-
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertanyaan dengan memberikan score Uji Validitas
(nilai) dari setiap jawaban yaitu dengan Instrumen dikatakan memiliki
menggunakan skala Likert, di mana validitas konstruksi apabila
penilaian diberikan bobot sebagai instrumen tersebut dapat digunakan
berikut: untuk mengukur gejala sesuai dengan
a. Sangat tidak setuju =1 apa yang didefenisikan. Keakuratan
b. Tidak setuju =2 suatu data apabila faktor loading dari
c. Cukup =3 indicator variabel memiliki nilai di
d. Setuju =4 atas 0,50, maka dapat dikatakan
e. Sangat setuju =5 bahwa item pertanyaan sebagai
Penggunaan teknik dokumentasi penyusun unobserved variable dalam
bertujuan untuk mendapatkan data path analysis adalah valid (Ghozali,
sekunder yang akan digunakan untuk 2005).
memperoleh analogi yang berguna

78
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
No. Variabel Indikator Estimate Keterangan
X1.1 0,724 Valid
X1.2 0,904 Valid
1 Kompensasi (X1)
X1.3 0,753 Valid
X1.4 0,566 Valid
X2.1 0,547 Valid
X2.2 0,698 Valid
Budaya Organisasi X2.3 0,763 Valid
2
(X2) X2.4 0,535 Valid
X2.5 0,527 Valid
X2.6 0,539 Valid
Z2.1 0,820 Valid
Z2.2 0,932 Valid
3 Kepuasan Kerja (Z1) Z2.3 0,858 Valid
Z2.4 0,885 Valid
Z2.5 0,843 Valid
Z1.1 0,813 Valid
Z1.2 0,753 Valid
Z1.3 0,560 Valid
Z1.4 0,758 Valid
Komitmen Z1.5 0,698 Valid
4
Organisasi (Z2) Z1.6 0,698 Valid
Z1.7 0,672 Valid
Z1.8 0,597 Valid
Z1.9 0,545 Valid
Z1.10 0,581 Valid
Y1 0,624 Valid
Profesionalisme Y2 0,663 Valid
5
Guru (Y) Y3 0,590 Valid
Y4 0,588 Valid

79
Berdasarkan Tabel 3 dapat Uji Reabilitas
diketahui bahwa masing-masing Reliabilitas adalah ukuran
indikator yang digunakan baik dalam konsistensi internal dari indikator-
variabel penelitian mempunyai nilai indikator sebuah variabel bentukan
loading factor yang lebih besar dari yang menunjukkan derajat sampai di
0,50. Hal ini berarti indikator- mana masing-masing indikator itu
indikator yang digunakan dalam mengindikasikan sebuah variabel
variabel penelitian ini layak atau bentukan yang umum. Pada
valid digunakan sebagai pengumpul penelitian ini dalam menghitung
data reliabilitas menggunakan composite
(contruct) reliability dengan cut off
value adalah minimal 0,70
(Malholtra dalam Solimun, 2002:71).

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas


No. Variabel Indikator Estimate Keterangan
X1.1 0,724 Valid
X1.2 0,904 Valid
1 Kompensasi (X1)
X1.3 0,753 Valid
X1.4 0,566 Valid
X2.1 0,547 Valid
X2.2 0,698 Valid
Budaya Organisasi X2.3 0,763 Valid
2
(X2) X2.4 0,535 Valid
X2.5 0,527 Valid
X2.6 0,539 Valid
Z2.1 0,820 Valid
Z2.2 0,932 Valid
3 Kepuasan Kerja (Z1) Z2.3 0,858 Valid
Z2.4 0,885 Valid
Z2.5 0,843 Valid
Z1.1 0,813 Valid
Z1.2 0,753 Valid
Z1.3 0,560 Valid
Z1.4 0,758 Valid
Komitmen Organisasi Z1.5 0,698 Valid
4
(Z2) Z1.6 0,698 Valid
Z1.7 0,672 Valid
Z1.8 0,597 Valid
Z1.9 0,545 Valid
Z1.10 0,581 Valid
Y1 0,624 Valid
Profesionalisme Guru Y2 0,663 Valid
5
(Y) Y3 0,590 Valid
Y4 0,588 Valid

80
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat ini berarti jika kompensasi semakin
diketahui masing-masing variabel baik atau meningkat, maka akan
laten yang digunakan dalam meningkatkan kepuasan kerja.
penelitian memberikan nilai CR di Hasil pengujian koefisien jalur
atas nilai cut-off-nya sebesar 0,7. untuk pengaruh kompensasi (X1)
Sehingga dapat dikatakan masing- terhadap komitmen organisasi (Z2)
masing variabel laten reliabel. memiliki jalur positif sebesar 0,046
Uji Kausalitas dengan C.R sebesar 0,537 dan
Setelah dilakukan pengujian probabilitas (p) sebesar 0,591 yang
kesesuian modal penelitian, maka berarti bahwa kompensasi (X1) tidak
langkah selanjutnya adalah menguji berpengaruh signifikan terhadap
kausalitas yang dikembangkan dalam komitmen organisasi (Z2). Sehingga
penelitian tersebut. Dari model yang hipotesis yang menyatakan bahwa
sesuai, maka dapat diinterpretasikan terdapat pengaruh signifikan antara
masing-masing koefisien jalur. kompensasi (X1) terhadap komitmen
Pengujian koefisien jalur secara rinci organisasi (Z2) tidak terbukti
disajikan dalam tabel berikut kebenarannya atau H2 ditolak. Hal ini
Tabel 5. Hasil Uji Kausalitas
Pengaruh Estimat
S.E. C.R. P Label
e
Z1 <--- X1 0,172 0,083 2,055 0,040 Signifikan
Z2 <--- X2 0,562 0,262 2,147 0,032 Signifikan
Z2 <--- X1 0,046 0,086 0,537 0,591 Tidak Signifikan
Z1 <--- X2 0,802 0,292 2,746 0,006 Signifikan
Y <--- X1 0,093 0,166 0,565 0,572 Tidak Signifikan
Y <--- X2 0,851 0,505 2,686 0,009 Signifikan
Y <--- Z1 0,630 0,349 2,806 0,004 Signifikan
Y <--- Z2 0,459 0,282 2,628 0,010 Signifikan

Berdasarkan Tabel 5 dapat berarti semakin baik atau


dinyatakan bahwa hasil pengujian meningkatnya kompensasi belum
koefisien jalur untuk pengaruh tentu diikuti oleh peningkatan
kompensasi (X1) terhadap kepuasan komitmen organisasi. Hasil
kerja (Z1) memiliki jalur positif penelitian yang menyimpulkan
sebesar 0,172 dengan C.R sebesar bahwa kompensasi tidak
2,055 dan probabilitas (p) sebesar berpengaruh signifikan terhadap
0,040 yang berarti bahwa komitmen organisasi ini disebabkan
kompensasi (X1) berpengaruh adanya karakteristik organisasi dan
signifikan terhadap kepuasan kerja kontrak psikologis antara anggota
(Z1). Sehingga hipotesis yang dengan organisasinya yaitu para guru
menyatakan bahwa terdapat dalam melaksanakan tugasnya
pengaruh positif dan signifikan berorientasi pada pengabdian bukan
antara kompensasi (X1) terhadap berorientasi kentungan (profit
kepuasan kerja (Z1) terbukti oriented) semata.
kebenarannya atau H1 diterima. Hal

81
Hasil pengujian koefisien jalur meningkat, maka akan meningkatkan
untuk pengaruh kompensasi (X1) kepuasan kerja.
terhadap profesionalisme guru (Y) Hasil pengujian koefisien jalur
memiliki jalur positif sebesar 0,093 untuk pengaruh budaya organisasi
dengan C.R sebesar 0,565 dan (X2) terhadap komitmen organisasi
probabilitas (p) sebesar 0,572 yang (Z2) memiliki jalur positif sebesar
berarti bahwa kompensasi (X1) tidak 0,562 dengan C.R sebesar 2,147 dan
berpengaruh signifikan terhadap probabilitas (p) sebesar 0,032 yang
profesionalisme guru (Y). Sehingga berarti bahwa budaya organisasi (X2)
hipotesis yang menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap
terdapat pengaruh positif dan komitmen organisasi (Z2). Sehingga
signifikan antara kompensasi (X1) hipotesis yang menyatakan bahwa
terhadap profesionalisme guru (Y) terdapat pengaruh positif dan
tidak terbukti kebenarannya atau H3 signifikan antara budaya organisasi
ditolak. Hal ini berarti semakin baik (X2) terhadap komitmen organisasi
atau meningkatnya kompensasi (Z2) terbukti kebenarannya atau H5
belum tentu diikuti oleh peningkatan diterima. Hal ini berarti jika budaya
profesionalisme guru. Hasil organisasi semakin baik atau
penelitian ini yang menyimpulkan meningkat, maka akan meningkatkan
tidak berpengaruh signifikan antara komitmen organisasi.
kompensasi terhadap profesionalisme Hasil pengujian koefisien jalur
guru disebabkan karena kompensasi untuk pengaruh budaya organisasi
bukan prioritas utama dalam (X2) terhadap profesionalisme guru
meningkatkan profesionalisme guru. (Y) memiliki jalur positif sebesar
Adapaun faktor yang dapat 0,851 dengan C.R sebesar 2,686 dan
meningkatkan profesionalisme guru probabilitas (p) sebesar 0,009 yang
antara lain: budaya organisasi, berarti bahwa budaya organisasi (X2)
kepuasan kerja, pendidikan dan berpengaruh signifikan terhadap
pelatihan, dan gaya kepemimpinan. profesionalisme guru (Y). Sehingga
Hasil pengujian koefisien jalur hipotesis yang menyatakan bahwa
untuk pengaruh budaya organisasi terdapat pengaruh positif dan
(X2) terhadap kepuasan kerja (Z1) signifikan antara budaya organisasi
memiliki jalur positif sebesar 0,802 (X2) terhadap profesionalisme guru
dengan C.R sebesar 2,746 dan (Y) terbukti kebenarannya atau H6
probabilitas (p) sebesar 0,006 yang diterima. Hal ini berarti jika budaya
berarti bahwa budaya organisasi (X2) organisasi semakin baik atau
berpengaruh signifikan terhadap meningkat, maka akan meningkatkan
kepuasan kerja (Z1). Sehingga profesionalisme guru.
hipotesis yang menyatakan bahwa Hasil pengujian koefisien jalur
terdapat pengaruh positif dan untuk pengaruh kepuasan kerja (Z1)
signifikan antara budaya organisasi terhadap profesionalisme guru (Y)
(X2) terhadap kepuasan kerja (Z1) memiliki jalur positif sebesar 0,630
terbukti kebenarannya atau H4 dengan C.R sebesar 2,806 dan
diterima. Hal ini berarti jika budaya probabilitas (p) sebesar 0,004 yang
organisasi semakin baik atau berarti bahwa kepuasan kerja (Z1)
berpengaruh signifikan terhadap

82
profesionalisme guru (Y). Sehingga menyatakan bahwa terdapat
hipotesis yang menyatakan bahwa pengaruh signifikan antara
terdapat pengaruh positif dan kompensasi terhadap komitmen
signifikan antara kepuasan kerja (Z1) organisasi telah terbukti
terhadap profesionalisme guru (Y) kebenarannya. Dengan demikian
terbukti kebenarannya atau H7 kompensasi yang diberikan
diterima. Hal ini berarti jika kepada guru perlu ditingkatkan
kepuasan kerja semakin baik atau untuk meningkatkan komitmen
meningkat, maka akan meningkatkan guru terhadap sekolah.
profesionalisme guru. 3. Martoyo (2000: 126)
Hasil pengujian koefisien jalur menjelaskan bahwa suatu
untuk pengaruh komitmen organisasi kompensasi jelas akan dapat
(Z2) terhadap profesionalisme guru meningkatkan ataupun
(Y) memiliki jalur positif sebesar menurunkan prestasi kerja,
0,459 dengan C.R sebesar 2,628 dan kepuasan kerja, maupun
probabilitas (p) sebesar 0,010 yang motivasi karyawan. Berdasarkan
berarti bahwa komitmen organisasi hasil penelitian menunjukkan
(Z2) berpengaruh signifikan terhadap bahwa kompensasi mempunyai
profesionalisme guru (Y). Sehingga pengaruh yang signifikan
hipotesis yang menyatakan bahwa terhadap profesionalisme guru.
terdapat pengaruh positif dan Dengan demikian pernyataan
signifikan antara komitmen Martoyo telah terbukti
organisasi (Z2) terhadap kebenarannya dan hipotesis yang
profesionalisme guru (Y) terbukti menyatakan terdapat pengaruh
kebenarannya atau H8 diterima. Hal signifikan antara kompensasi
ini berarti jika kepuasan kerja terhadap profesionalis-me guru
semakin baik atau meningkat, maka telah terbukti dan dapat diterima
akan meningkatkan profesionalisme 4. Hasil penelitian menunjukkan
guru. bahwa kepuasan kerja
mempunyai pengaruh yang
KESIMPULAN signifikan terhadap
1. Hipotesis yang menyatakan profesionalisme guru. Sehingga
bahwa terdapat pengaruh hipotesis yang menyatakan
signifikan antara kompensasi bahwa terdapat pengaruh
terhadap kepuasan kerja telah signifikan antara kepuasan kerja
terbukti kebenarannya. Hal ini terhadap profesionalisme guru
berarti jika kompensasi yang telah terbukti kebenarannya.
diberikan sekolah semakin Dengan demikian, jika kepuasan
meningkat, maka akan kerja semakin baik atau
meningkatkan kepuasan kerja meningkat maka akan
para guru. meningkatkan profesionalisme
2. Hasil penelitian menunjukkan guru.
bahwa kompensasi mempunyai 5. Budaya organisasi mempunyai
pengaruh yang signifikan pengaruh yang signifikan
terhadap komitmen organisasi. terhadap kepuasan kerja.
Sehingga hipotesis yang Sehingga hipotesis yang

83
menyatakan bahwa terdapat hipotesis yang menyatakan
pengaruh signifikan antara bahwa terdapat pengaruh
budaya organisasi terhadap signifikan antara komitmen
kepuasan kerja terbukti organisasi terhadap
kebenarannya. Hal ini berarti profesionalisme guru telah
jika budaya organisasi semakin terbukti kebenarannya. Hal ini
baik atau meningkat, maka akan berarti jika komitmen organisasi
meningkatkan kepuasan kerja. semakin baik atau meningkat,
6. Hasil penelitian ini telah maka akan meningkatkan
membuktikan bahwa pernyataan profesionalisme guru.
Jones dan George (2005)
tersebut dapat dibenarkan.
REFERENSI
Sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat Ferdinand, Agusty, 2002. Structural
pengaruh signifikan antara Equation Modeling dalam
budaya organisasi terhadap Penelitian Manajemen,
komitmen organisasi telah Semarang: UNDIP.
terbukti kebenarannya. Ghozali, Imam. 2005. Analisis
7. Menurut Umar (2010:207), Multivariat dengan
Budaya organisasi adalah suatu Program SPSS. Edisi ke-3.
system nilai dan keyakinan Semarang: UNIP.
bersama yang diambil dari pola
kebiasaan dan falsafah dasar Handoko. 2001. Manajemen
pendirinya yang kemudian Personalia dan Sumber
berinteraksi menjadi norma- Daya Manusia, Edisi
norma, di mana norma tersebut Kedua, Cetakan ke- 15.
dipakai sebagai pedoman cara Yogyakarta: BPFE.
berpikir dan bertindak dalam Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber
upaya mencapai tujuan bersama. Daya Manusia. Jakarta:
Pernyataan tersebut telah Bumi Aksara.
dibuktikan dengan hasil
penelitian ini bahwa budaya Jones, Gareth R. & George. 2005.
organisasi mempunyai pengaruh Organization Behavior
yang signifikan terhadap (Perilaku Organisasi),
profesionalisme guru. Sehingga Yogyakarta: ANDI.
hipotesis yang menyatakan Luthans, Fred. 2006. Organization
bahwa terdapat pengaruh Behavior (Perilaku
signifikan antara budaya Organisasi), Yogyakarta:
organisasi terhadap ANDI.
profesionalisme guru dapat
Mayer, J.P and Allen, N.J. 1991. A
diterima.
Three - Component
8. Hasil penelitian menunjukkan
Conceptualisation of
komitmen organisasi
Organizational
mempunyai pengaruh yang
Commitment. Human
signifikan terhadap
Resource Management
profesionalisme guru. Sehingga
Review, 1, 1, pp. 61-89.

84
Mc Kenna, Eugene dan Nic Beech. Solimun. 2002. Pendekatan MRA
2000. The Essence of (Moderator Regression
Manahemen Sumber Daya Analysis) menggunakan
Manusia. Yogyakarta: SEM9 Structure Equation
ANDI. Modelling). Jurnal Ekonomi
McShane, Steven L., Von Glinow & dan Manajemen, Volume 3,
Mary Ann. 2008. No. 2.
Organizational Behavior Sondang, P. Siagian. 2006.
Fourth Edition. USA: Manajemen Sumber Daya
McGRAW Hill- Manusia, Jakarta: Bumi
International. Aksara.
Peraturan Pemerintah RI, 2005, Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional.
Standar Nasional Yogyakarta: ANDI.
Pendidikan, Jakarta : CV Umar, Husein. 2010. Riset Sumber
Eko Jaya. Daya Manusia Dalam
Robbins, Stephen P. and Timothy. Organisasi. Jakarta:
2008. Organizational Gramedia Pustaka Utama.
Behavior Twelfth Edition. Undang – Undang RI Nomor 14
New Jersey: Pearson, Tahun 2005. Guru dan Dosen.
Prentice Hall.
Simamora, H. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia Edisi
2. Yogyakarta: BP STIE
YKPN.

85

You might also like