: P NOMMENSEN
FAKULTAS EKONOMI
2002KATA PENGANTAR
Buku Sederhana ini, yang diberi judul Ekonomi Koperasi, sebenarnya sudah
terbit setahum lebih awal dari penerbitannya sekarang, Namun karena
berbagai kendala akhirnya baru diterbitkan tahun 2002 ini.
Buku ini terutama ditujukan bagi para mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah Ekonomi Koperasi di Fakultas Ekonomi sehingga penyajiannya
disengaja sesederhana mungkin dengan harapan agar lebih mudah
dimengerti oleh mahasiswa yang sebelummya belum pernah membaca atau
mengetahui apa Ekonomi Koperasi itu. Disamping kepada mahasiswa, buku
ini juga diharapkan dapat dipakai oleh mereka-mercka yang berminat untuk
mendalami per- koperasi- an.
Buku ini terdiri dari 9 bab. Bab pertama adalah Pengertian Koperasi
mencakup Pengertian Koperasi, Gotong Royong dan Tolong Menolong,
Koperasi sebagai Cabang Iimu Pengetahuan dan Kegunaan Mempelajari Iimu
Koperasi. Bab kedua adalah Tujuan dan Fungsi Koperasi yang mencakup
Penggolongan dan Jenis-jenis Koperasi, Jenis Koperasi di Indonesia, Tujuan
dan Fungsi Koperasi, Perbedaan koperasi dengan Usaha Lain. Bab ketiga
adalah Prinsip - prinsip Koperasi yang memuat Prinsip Rochdale, Prinsip
Raiffeisen, Prinsip Schulze, Prinsip ICA (International Cooperative Alliance),
Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia. Bab keempat adalah Pendirian Koperasi
dan Anggaran Dasar yang membahas mengenai Perlukah Koperasi Didirikan,
Beberapa Hai yang Harus Diperhatikan dalam Pendirian Koperasi, Tahapan
Pendirian Koperasi, Persyaratan Pembentukan Koperasi, Anggaran Dasar
Koperasi dan Cara Penyusunan AD. Bab kelima mengenai Manajemen
Koperasi yang memuat tentang Struktur Organisasi Koperasi, Tugas dan
‘Tanggungjawab Perangkat Koperasi, Pengelola Koperasi.Selanjutnya bab keenam mengenai Penanganan Hasi) produksi Anggote:
mencakup Cara Menangani Hasil Produksi Anggota, Pemasaran Hasil
Produksi Anggota,. Peranam Koperasi dalam pemasaran, Operasional
Pemasaran bagi Koperasi dan Koperasi dalam Persaingan Pasar. Bab ketujuh
mengenai Pembelanjaan Koperasi mencakup Kebutuhan akan Modal, Sumber
Modal Koperasi, Pendayagunaan Modal, Cara Mengatasi Permodalan
Koperasi. Bab kedelapan mengenai Sisa Hasil Usaha mencakup Pengertian
Sisa Hasil Usaha (SHU), Rumus Pembagian Sisa hasil Usaha, Prinsip-prinsip
Pembagian SHU, Contoh Pembagian SHU. Bab kesembilan mengenai Sejarah
Perkoperasian mencakup Kapitalisme, Sosialisme, Sejarah Perkoperasian di
Indonesia.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih mengandung beberapa kelemahan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan-masukan yang konstruktif
demi penyempurnaannya kelak. Akhir kata kiranya buku sederhana ini
memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Medan, September 2002
PenulisDarra Isi
Kata Pengantar (i)
Daftar isi (iii)
Babli
Pengertian Koperasi (1)
Pengertian Koperasi (3)
Koperasi, Gotong Royong dan Tolong Menolong (7)
Koperasi sebagai Cabang Ilmu Pengetahuan (9)
Kegunaan Mempelajari [imu Koperasi (10)
Bab2
Tujuan dan Fungsi Koperasi (15)
Penggolongan dan Jenis-jenis Koperasi (17)
Jenis Koperasi di Indonesia (21)
Tujuan dan Fungsi Koperasi (24)
Perbedaan Koperasi dengan Usaha Lain (27)
Bab3
Prinsip - prinsip Koperasi (35)
Prinsip Rochdale (37)
Prinsip Raiffeisen (41)
Prinsip Schulze (42)
Prinsip ICA (International Cooperative Alliance) (44)
Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia (48)
Bab4
Pendirian Koperasi dan Anggaran Dasar (53)
Perlukah Koperasi Didirikan (55)
Beberapa Hal yang harus Diperhatikan dalam Pendirian Koperasi (56)
Tahapan Pendirian Koperasi (57)
Persyaratan Pembentukan Koperasi (60)
Anggaran Dasar Koperasi (60)
Cara Penyusunan AD (62)Babs
Manajemen Koperasi (65)
Struktur Organisasi Koperasi (67)
Tugas dan Tanggungjawab Perangkat Koperasi (68)
Pengelola Koperasi (74)
Bab
Penanganan Hasil Produksi Anggota (79)
Cara Menangani Hasi! Produksi Anggota (81)
Pemasaran Hasil Produksi Anggota (92)
Peranan Koperasi dalam Femasaran (94)
Operasional Pemasaran bagi Koperasi (96)
Koperasi dalam Persaingan Pasar (99)
Bab7
Pembeianjaan Koperasi (103)
Kebutuhan akan Modal (106)
Sumber Modal Koperasi (108)
Pendayagunaan Modal (113)
Cara Mengatasi Permodalan Koperasi (116)
Babs
Sisa Hasil Usaha (123)
Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) (125)
Rumus Pembagian Sisa hasil Usaha (127)
Prinsip-prinsip Pembagian SHU (130)
Contoh Pembagian SHU (132)
Bab9
Sejarah Perkaperasian (137)
Kapitalisme (139)
Sosialisme (148)Sejarah Perkoperasian di Indonesia (151)
Sebelums Kemerdekuan (151)
Setelah Kemerdekaare (153)
Masa Orde Barw (154)
Daftar Lampiran:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN
1992 TENTANG PERKOPERASIAN (159)BaB- 1
Pengertian
ikoperasi
a oe
Pengertian Koperasi
Koperasi, Gotong Royong dan Tolong Menolong
Koperasi Sebagai Cabang Iimu Pengetahuan
Kegunaan mempelajari limu KoperasiEkonomi Koperasi
Seringkali orang mendefinisikan koperasi dengan menggunakan
prinsip-prinsip koperasi atau serangkaian prinsip koperasi atau
berdasarkan konsepsi-konsepsi lainnya. Pada dasarnya
pendefinisian sedemikian hanyalah suatu upaya untuk memberikan
deskripsi mengenai koperasi yang tidak berlaku secara universal
apalagi berupa suatu definisi ilmiah.
Dalam bab ini akan disajikan pengertian koperasi dari berbagai
sudut pandang. Kemudian dilanjutkan dengan perbedaan antara
koperasi, gotong royong dan tolong menolong. Selanjutnya
koperasi sebagai cabang ilmu pengetahuan dan pada bagian akhir
ditutup dengan kegunaan mempelajari ilmu koperasi.
A. PENGERTIAN KOPERAS!
Dilihat dari asal katanya, kata koperasi berasal dari bahasa latin
“Coopere” dan diserap dalam bahasa Inggris menjadi Cooperation.
Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, sehingga
Cooperation berarti bekerja sama atau berusaha bersama sama.
Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dan tujuan yang sama.
Berikut ini disajikan beberapa definisi koperasi.
1. Definisi ILO
Definisi ILO (International Labour Organization, 1975) menyatakan
sebagai berikut : “Cooperative defined as an association of persons
usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a
common economic end through the formation of a democratically
controlled business organization, makin equitable contribution to the
capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking”Bab-1 : Pengertian Koperasi
Defenisi ILO ini lebih detail dan berdampak international karena
organisasi ini merupakan salah satu organisasi yang memberikan
perhatian terhadap masyarakat golongan bawah. Dalam defenisi
tersebut diatas, terdapat 6 elemen, yaitu :
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (assosiation of
persons).
b. Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan
(voluntarity joined together).
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a
common economic end)
d. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan
usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
(formation of a democratically controlled business organization).
e. Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan (making equitable contribution to the capital required).
f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking).
2 Defenisi Hatta
Moh. Hatta yang diberi gelar sebagai “Bapak Koperasi Indonesia”
memberikan definisi koperasi lebih sederhana namun jelas, padat
dan didalamnya terkandung suatu visi dan misi Beliau
mengatakan : “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong
menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.”
3, UU No. 12 Tahun 1967
Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
Perkoperasian mendefinisikan sebagai berikut : “Koperasi Indonesia
adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakanEkonomi Koperasi
orang-orang atau badan-badan Inkum koperasi yang mertpakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan alas azes
kekeluargaan”.
4, UU No. 25 Tahun 1992
Undang-udang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
meberikan definisi sebagai berikut : “Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atase badan hukunt koperasi, dengan
‘melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.”
Berdasarkan pengertian di alas, Koperasi Indonesia mengandung 5
elemen sebagai berikut:
a. Koperasi adalah baden usaha
Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh laba,
Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis,
dimana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba.
b. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum
koperasi
Ini berarti bahwa, Koperasi Indonesia bukan kumpulan modal.
Dalam hal ini, UU Nomor 25 Tahun 1992 memberikan jumlah
minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk
organisasi koperasi (minimal 20 orang), untuk koperasi primer
dan 3 (tiga) Badan Hukum Koperasi untuk koperasi sekunder.
Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota
tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip-
prinsip koperasi”.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992, ada 7 prinsip Koperasi
Indonesia dan ini akan diuraikan pada tulisan berikutnya.
Secara singkat, prinsip koperasi ini pada dasamya merupakan
jati diri koperasi.Bab-1 : Pengertian Koperast
d. Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
{ni berarti bahwa, Koperasi Indonesia merupakan bagian dari
sistem perekonomian nasional Dengan demikian, kegiatan
usaha koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada
anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.
e. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
Dengan azas ini, keputusan yang berkaitan dengan usaha dan
organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Segala
keputusan yang diambil seyogyanya berdasarkan musyawarah
dan mufakat. Inti dari azas kekeluargaan yang dimaksud
adalah adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap
aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi.
2. KOPERASI, GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG
Inti dari koperasi adalah “kerjasama”. Akan tetapi tidak’ setiap
kerjasama dapat disebut sebagai koperasi, Ini berarti bahwa arti
kerjasama dapat berbeda-beda, tergantung dari sudut mana kita
melihatnya. Sebagai contoh, dilihat dari aspek hukum maka
kerjasama adalah suatu badan hokum yang mempunyai hak-hak
dan kewajiban-kewajiban. Menurut pandangan antropologi,
kerjasama adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
memelihara kelangsungan hidup suatu masyarakat. Sedangkan
dalam ilmu sosial, kerjasama adalah suatu organisasi yang
merupakan salah satu unsur dinamika kehidupan bermasyarakat.
Koperasi yang mengandung makna kerjasama adalah koperasi
sebagai lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan, sistem
manajemen, tertib organisasi, aturan dan peraturan serta mempuyai
azas dan prinsip. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang
mengutamakan pelayanan akan kebutuhan ekonomi para
anggotanya. Keberadaan koperasi timbul atas dasar kebutuhanEkonomi Koperast
orang-orang untuk berorganisasi yang melalui organisasi tersebut
para anggota-anggotanya dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Bentuk lain yang didalamnya terkandung unsur kerjasama adalah
gotong-royong. Namun demikian gotong royong tidak sama
dengan koperasi. Istilah gotong-royong sudah lama dikenal di bumi
Indonesia yang istilah tersebut berbeda-beda di berbagai daerah.
Istilah “Marsiurupan” di Tapanuli atau sebutan “Subak” di Bali,
misalnya, tidak lain dari suatu gotong-royong. Dalam pengertian
yang lebih sederhana, gotong royong adalah kegiatan bersama
untuk mencapai tujuan bersama seperti pembuatan tali air,
perbaikan jalan, dan lain lain. Dan bila ditelaah lebih jauh, maka
gotong royong mengandung unsur “keterpaksaan” yang bermakna
disipiin dan solidaritas. Artinya orang karena
adanya semacam keharusan dan solidaritas sosial. Sanksi sosial
akan ada terhadap anggota masyarakat yang tidak pernah bersedia
ikut dalam gotong royong.
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan perbedaan antara
koperasi dan gotong-royong.
Koperasi Gotong Royong
1 Memiliki aturan dan peraturan| 1. Tidak memiliki. afuran dan
tertulis peraturan tertulis
2 Memiliki kegiatan secara terus| 2 Kegiatannya tidak tertaur dan
menerus dan teratur tidak terus menerus
Hubungan intrapersonal dila-
kukan secara iugas dan objektif
Bertindak lebih rasional dan efisien
Memiliki sistem manajemen yang
teratur
Berbadan hukum
. Dinamis dan tanggap terhadap
perubahan
|. Hubungan interpersonal ku-rang
lugas dan objektif
bangkan “rasa” satu sama lain
. Lebiht didasarkan pada kegi-atan
kegiatan yang spontan dan
pengawasan bersama
|. Tidak berbadan hukum
'. Lebih bersifat statis dan tradisionalBab-1 ; Pengertian Koperasi
Sama halnya dengan gotong royong, tolong menolongpun
mengandung unsur “keterpaksaan”. Kaiau gotong royong
merupakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama
perorangan. Misalnya menggarap lahan sawah, memperbaiki
rumah dan lain lain. Dalam tolong menolong terdapat unsur balas
membalas dimana seseorang bersedia menolong orang lain dengan
harapan bahwa diapun akan memeriukan pertolongan orang lain
dikemudian hari. Dengan kata lain, dalam hal tolong menolong,
seseorang akan merasa rugi dikemudian hari apabila tidak ada
yang bersedia menolongnya pada waktu ia memerlukan.
Dari urain di atas jelaslah bahwa terdapat perbedaan yang
mendasar antara koperasi di satu pihak dengan gotong royong dan
toiong menoiong di iain pihak Gotong royong dan tolong
menolong lebih bertujuan sosial sedangkan koperasi mempunyai
tujuan ekonomi yang lebih kongkrit.
3. KOPERAS! SEBAGA) CABANG ILMU PENGETAHUAN
Agar dapat disebut sebagai cabang ilmu pengetahuan maka
koperasi harus memenuhi syarat; yaitu objektif, metodik dan
sistematik.
1. Objektif
Objektif berarti sesuai dengan objeknya. Berkaitan dengan itu apa
yang menjadi objek pembahasan dalam koperasi tidak lain
daripada kegiatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya, sebagaimana objek studi dalam ilmu ekonomi.
Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menghadapi
masalah kelangkaan (scarcity), yaitu terbatasnya alat-alat pemuas
kebuiuhan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhanEkonomi Koperasi-
manusia yang tidak terbatas. tersebut. Persoalan kelangkaan ini
a tidak hanya terbatas pada jumlah barang-barang dan
jasa-jasa, melainkan juga keterbatasan kemampuan fisik dan mental
manusia bersangkutan. Demikian juga lembaga atau organisasi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk menampung kegiatan
manusia masih Kurang. Disinilah letak pentingnya koperasi dan
merupakan jawaban untuk memecahkan masalah tersebut.
Koperasi sebagai suatu badan atau perkumpulan merupakan suatu
alat atau wadah atau wahana bagi para anggotanya untuk bersama-
sama mencapai tujuan bersama, yakni terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan mereka baik sebagai konsumen maupun sebagai
produsen. Termasuk didalamnya kebutuhan kebutuhan akan
kredit, asuransi, jasa-jasa dalam bidang kesehatan dan lain
sebagainya.
Metodik
Metodik berarti mengikuti suatu metode tertentu atau cara bekerja
tertentu agar dapat memahami objek yang menjadi sasaran. Metode
berfikir yang umum digunakan adalah metode deduktif dan
induktif. Metode deduktif adalah metode berfikir dengan bertitik
tolak dari hal-hal yang berlaku umum dan kemudian diterapkan
pada hal-hal yang khusus. Sebagai contoh adalah keanggotaan
koperasi yang bersifat sukarela adalah suatu prinsip yang diterima
oleh setiap koperasi. Atas dasar kesukarelaan ini maka tidak boleh
ada paksaan dari pihak manapun termasuk dari pemerintah agar
seseorang menjadi anggota koperasi. Para anggota bebas keluar
dari keanggotaan koperasi dan calon anggota pun bebas untuk
memutuskan tidak jadi menjadi anggota koperasi. Demikian juga
adalah menjadi hak anggota untuk tetap sebagai anggota atas dasar
kesadarannya sendiri atau untuk keluar dari koperasi yang
bersangkutan sewaktu-waktu ia menghendakinya.Bab-1 : Pengertian Koperasi
10
Prinsip sukarela yang bermakna tidak boleh ada paksaan dari pihak
manapun juga agar seseorang masuk menjadi anggota koperasi
atau keluar dari keanggotaan koperasi Walaupun demikian
tidaklah tertutup suatu kemungkinan bagi para pejabat dalam hal
yang bersangkut paut dengan bidang perkoperasian untuk
memberikan penyuluhan dengan memberikan informasi,
bimbingan dan berbagai fasilitas yang diperlukan untuk
pengembangan koperasi. Selain itu tetap terbuka kesempatan yang
sel a bagi pengurus koperasi khususnya dan gerakan
koperasi umumnya untuk melaksanakan pendidikan bagi para
anggota koperasi dan masyarakat di daerah kerjanya. Azas sukarela
tetap harus dijunjung tinggi sebagai suatu kebenaran dan tercermin
dalam setiap langkah pelaksanaannya.
Apabila metode deduktif adalah dari hal-hal yangbersifat umum
kepada hal-hal yang bersifat khusus maka metode induktif adalah
kebalikannya, yakni bertitik tolak dari hal-hal yang khusus sifatnya
dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum. Sebagai
contoh misalkanlah seseorang mahasiswa universitas A melakukan
penelitian terhadap 30 koperasi primer di wilayah suatu kabupaten.
Kemudian data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis serta
ditarik kesimpulannya. Misalkanlah bahwa si mahasiswa ingin
mengetahui kesamaan-kesamaan yang dimiliki atau berlaku di
dalam koperasi bersangkutan. Adapun sifat-sifat yang sama adalah
bahwa Koperasi itu adalah suatu organisasi, bekerja dibidang
ekonomi, mengutamakan hubungan antara manusia dengan
manusia. Kemudian dipimpin dan diusahakan secara demokratis,
tidak hanya mementingkan koperasinya saja tetapi juga
memikirkan kesejahteraan masyarakat daerah kerjanya. Disamping
itu tidak mengutamakan modal, tetapi lebih mementingkan
Partisipasi anggotanya.
Disamping kedua metode berfikir tersebut di atas dikenal pula
metode yang lain yang dinamakan metode komperatif. MetodeEkonomi Koperasi
komperatif adalah metode berfikir dengan cara membandingkan
dua hai atau lebih untuk memperoleh sesuatu yang dianggap
benar. Perbandingan dilakukan secara logis untuk memperoleh
kebenaran yang baru yang tentunya lebih baik daripada kebenaran
yang sudah ada. Sebagai contoh adalah kajian tentang kebaikan dan
keburukan perusahaan Firma (Fa) dengan Perseroan Terbatas (PT)
untuk melahirkan suatu jenis badan usaha baru yang mengandung
kebaikan-kebaikan dari Fa dan PT.
3. Sistematik
Syarat lain dari suatu pengetahuan agar dapat disebut ilmu adalah
sistematik dalam arti adanya hubungan antara ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain. Dengan kata lain, ilmu yang bersangkutan
tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan ilmu pengetahuan lain
karena ilmu pengetahuan merupakan satu kebulatan. Koperasi
sebagai ilmu pengetahuan berhubungan dengan filsafat, sosiologi,
ilmu ekonomi dan juga dengan ilmu jiwa.
4. KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU KOPERASI
Sebagai ilmu pengetahuan, koperasi mempunyai kegunaan yakni:
1. Pemikiran koperasi dapat mendorong perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya tentang perkoperasian.
2. Konsep koperasi merupakan alternatif dalam pemecahan
masalah-masalah yang timbul dalam sistem perekonomian.
3. Secara praktis, koperasi merupakan laboratorium untuk
memperdalam dan penyempumaan ilmu _pengetahuan
perkoperasian.
Khusus dari segi praktisnya, kegunaan untuk mempelajari ilmu
koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut diantaranya dari segi
ideologi, organisasi dan segi usaha. Secara ideologi maka koperasi :
11Bab-1 : Pengertian Koperasi
12
Menanamkan kesadaran akan kepribadian.
Menanamkan kesadatan akan lingkungan.
Percaya akan kemampuannya.
Menanamkan kesadaran akan tolong menolong-
Menanamkan rasa saling mempercayai pada anggota-anggota
lain.
Merasa mempunyai persamaan derajat dengan anggota-
anggota yang lain.
Keenam butir-butir di atas pada hakekatnya adalah “pendidikan”
untuk mengenal dan saling menghargai sesama. Dengan mengenal
dan menghargai sesama akan dapat terjalin suatu kerjasama karena
itulah yang merupakan dasar yang menimbulkan adanya
kerjasama. Suatu kerjasama yang tercetus dari perasaan saling
menghargai akan menimbulkan kemauan untuk tolong menolong.
Dibarengi dengan munculnya persamaan derajat dan percaya pada
diri sendiri pada akhimya akan menimbulkan kerjasama dalam
bentuk koperasi.
Ve eye
>
Dari segi organisasi, mempelajari ilmu koperasi akan memantapkan
organisasi mencapai tujuannya. Kemantapan organisasi dapat
diketahui dari apakah koperasi bekerja semakin efisien atau tidak.
Semakin efisien koperasi bekerja, dimana organisasi sebanding
dengan volume usaha, berarti koperasi dapat melakukan
penghematan-penghematan atau penekan biaya tanpa menderita
kerugian.
Untuk mencapai efisiensi yang semakin tinggi perlu diaktifkan
motor penggeraknya agar masing-masing unsur bekerja sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar
Koperasi Rapat Anggota sekali setahun harus dilaksanakan
demikian juga Rapat Pengurus baik secara rutin maupun khusus.
Selain melaksanakan Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, maka
pengurus sebagai pelaksana keputusan-keputusan Rapat AnggotaEkonomi Koperasi
menjalankan kegiatannya dengan baik sehingga usaha dan
organisasi akan semakin berkembang. Kemudian Badan Pengawas
sebagai alat kontrol atau pengawas melaksanakan pengawasan
sesuai dengan tugas dan tanggungjawab mereka. Dengan
bekerjanya masing-masing unsur, yaitu Rapat Anggota, Pengurus
dan Badan Pengawas sesuai dengan aturan yang berlaku pada
dasarnya hal itu merupakan perwujudan dari kesadaran akan tugas
dan tanggungjawab masing-masing unsur sebagai bagian dari
organisasi. Tanpa menyadari adanya batas-batas hak dan
wewenang masing-masing dalam koperasi sebenamya hal tersebut
justru akan berdampak negatif terhadap koperasi sebagai suatu
organisasi.
Selain mempunyai kegunaan dilihat dari segi ideologi dan
organisasi, mempelajari ilmu koperasi memiliki manfaat juga
ditinjau dari segi usaha, yakni mendidik anggota untuk belajar
berusaha dengan jujur. Dan beberapa kemungkinan yang dapat
diraih dari pengalaman yang cukup lama di koperasi antara lain:
Memungkinkan lahimnya tenaga-tenaga profesional.
Memungkinkan manajemen semakin efisien.
memungkinkan pengembangan modal sendiri.
Memungkinkan pelayanan kepada anggota makin baik.
Memungkinkan skala usaha semakin besar.
FR SS Mite
13BaB-2
PTujuan
dan
fungsi iXoperasi
a
A. Penggolongan dan Jenis-jenis Koperasi
B. Jenis Koperasi di Indonesia
C. Tujuan dan Fungsi Koperasi
D. Perbedaan Koperasi dengan Usaha Lain
-15-Ekonomi Koperasi
Koperasi mengandung makna kerjasama, yaitu menolong satu
sama lain. Koperasi merupakan perwujudan yang praktis dari
usaha untuk menolong diri sendiri melalui usaha secara bersama.
Dengan kata lain, keberhasilan koperasi mencapai tujuannya
diwujudkan dalam peningkatan kesejahteraan anggota-anggotanya.
Uraian dalam bab ini dimulai dari penggolongan dan jenis-jenis
koperasi dan kemudian dilanjutkan dengan tujuan koperasi baik
dalam arti tujuan secara umum maupun tujuan-tujuan khusus.
Pada bagian akhir ditutup dengan uraian mengenai perbedaan
antara koperasi dengan usaha lainnya.
A. PENGGOLONGAN DAN JENIS-JENIS KOPERASI
Pada umumnya koperasi dapat dibedakan berdasarkan 5 bagian,
yaitu menurut kelompok yang dilayani, menurut kelompok
penghasil, menurut komodoti, menurut fungsi, dan menurut
tingkatan organisasi.
1, Menurat Kelompok yang Dilayani
Pembagian koperasi didasarkan atas kebutuhan yang mendesak
yang segera harus diatasi. Berdasarkan itu koperasi dibedakan atas
koperasi pemakai, koperasi kelompok kerja, koperasi kelompok
pemuda/pelajar dan koperasi kelompok strategis. Koperasi
pemakai atau disebut juga koperasi konsumen dibentuk oleh
konsumen barang maupun jasa. Koperasi melakukan pembelian
bersama kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali kepada
anggota-anggotanya dengan harga yang relatif lebih murah.
Dengan demikian tujuan utama koperasi konsumsi ialah
menyediakan barang-barang atau jasa kebutuhan anggotanya
dengan mudah dan murah.
17Bab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperasi
18
Selanjutnya koperasi kelompok kerja disebut juga koperasi
fungsional. Kelompok kerja diartikan sebagai orang-orang yang
bekerja yang membentuk koperasi, seperti pegawai negeri,
karyawan swasta, tentara, polisi, dan lain-lain.
Termasuk dalam jenis koperasi kelompok pemuda/ pelajar ialah
koperasi sekolah yang beranggotakan siswa atau pelajar, koperasi
pramuka, koperasi mahasiswa, koperasi karang taruna, dan lain-
lain. Sedangkan yang termasuk dalam jenis koperasi kelompok
strategis yang berkembang di Indonesia diantaranya koperasi
wanita, koperasi transmigrasi, dan lain-lain.
Menurut Kelompok Penghasil
Termasuk kelompok penghasil adalah yang memproduksi
komoditi, diantaranya di bidang pertanian, bidang industri dan
bidang jasa. Dibidang pertanian berfungsi untuk menyediakan
pupuk, benih dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh petani.
Disamping menyediakan input di atas, adakalanya para petani
membentuk koperasi pembelian dan koperasi pengolahan hasil
pertanian. Tujuan utama koperasi pembelian adalah untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan barang pertanian dan
menggalang kekuatan dikalangan petani dalam menghadapi
persaingan harga barang. Sedangkan koperasi pengolahan hasil
pertanian bertujuan untuk menekan ongkos pengolahan atau
produksi serendah mungkin supaya harga jualnya dapat bersaing
di pasar.
Koperasi yang bergerak di bidang industri dibentuk oleh para
pekerja atau pengusaha yang bersatu dalam menghasilkan satu
bentuk produk. Beniuk koperasi ini banyak dijumpai di Indonesia,
seperti koperasi kerajinan tangan, koperasi industri sepatu,
koperasi batik, koperasi perikanan, koperasi penghasil laut, dan
lain-lain. Sedangkan koperasi di bidang penghasil jasa ialah
koperasi yang dibentuk oleh kelompok pekerja atau pengusahaEkonomi Koperasi
yang menghasilkan jasa. Termasuk koperasi jenis ini adalah
koperasi perbengkelan, koperasi penarik becak, koperasi supir, dan
lain-lain.
Menurut Komoditi
Koperasi yang dibentuk atas jenis komoditi ini hampir sama
dengan koperasi-koperasi pertanian, yaitu yang menghasilkan
suaiu produk tertentu atau didasarkan kepada komoditi yang
diusahakan. Sebagai contoh adalah koperasi kopra, koperasi karet,
koperasi teh, koperasi perikanan, dan lain-lain. Koperasi-koperasi
ini biasanya melakukan kegiatan ekonomi yang multi fungsi yakni
selain memproduksi juga mengolah, memasarkan, pengontrolan
mutu, pergudangan dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Menurut Fungsi
Pembagian koperasi munurut fangsi dapat dibedakan atas 3
kelompok dalam bidang perekonomian yaitu koperasi pembelian,
Koperasi produksi, dan koperasi penjualan. Koperasi pembelian
didirikan oleh orang-orang yang membutuhkan barang-barang
yang akan dipergunakan untuk produksi dan kebutuhan konsumsi.
Oleh karena itu koperasi ini dapat mengusahakan pembelian alat-
alat pertanian dan mengusahakan pembelian kebutuhan pokok
sehari-hari, Contohnya adalah koperasi pertanian, koperasi
perikanan, koperasi konsumen, dan lain-lain.
Selanjutnya koperasi penjualan ialah koperasi yang dibentuk para
produsen yang menghasilkan barang-barang yang kemudian
menjuainya kepada koperasi usaha mereka bersama. Tujuan utama
koperasi penjualan adalah untuk mencegah persaingan di antara
para produsen. Dengan bersatu dan bekerjasama di dalam sebuah
koperasi penjualan, produsen dapat mempertahankan harga yang
layak untuk barang-barang hasil produksi mereka. Misalnya para
pengrajin menjual produksinya kepada toko koperasi yang
dibentuk.
19Bab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperasi
5. Menurut Tingkat Organisasi
Jenis koperasi menurut tingkat arganisasi dapat dibedakan atas 2
bagian, yaitn koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi
primer ialah koperasi yang beranggotakan orang-orang. Koperasi
ini disebut juga dengan koperasi tingkat lokal. Sedangkan koperasi
sekunder ialah kopersi yang beranggotakan berbagai organisasi
koperasi.
Bagan Koperasi Primer
Dida
gun] =
Minimum 20 OrangEkonomi Koperasi
B_ Jenis KOPERASE DI INDONESIA
Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1959, jenis koperasi di
Indonesia adalah kelompok koperasi desa, koperasi pertanian,
koperasi indusri, koperasi simpan pinjam dan koperasi konsumsi.
Selain itu dinyatakan juga tingkatan-tingkatan koperasi yang
disesuaikan dengan tingkat administratif pemerintah, yaitu :
> Tingkat primer meliputi desa
> Tingkat pusat meliputi kabupaten
> Tingkat gabungan meliputi propinsi
> Tingkat induk meliputi nasional (seluruh Indonesia).
Penjenisan koperasi di Indonesia menurut UU No. 12 tahun 1967
pasal 17 didasarkan kepada:
> Kebutuhan dari suatu golongan dalam masyarakat yang
homogen karena_kesamaan _aktivitas/kepentingan
ekonominya.
> Efisiensi kerja untuk mencapai tujuan bersama dari pada
anggotanya.
Selanjutnya menurut pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 dinyatakan
bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi
sekunder, sedangkan pada pasal 16 dinyatakan bahwa jenis
koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya.
Dengan demikian, maka jenis koperasi yang mungkin di Indonesia
adalah koperasi-koperasi:
Koperasi konsumsi
Koperasi produksi
Koperasi kredit (Gimpan Pinjam)
Koperasi jasa
Koperasi serba usaha
VVVVY
21Babe2 > Tujuan dan Fungsi Koperasi
Bagan Tingkat Organisasi Koperasi di Indonesia
1 W uw wv
Induk 0 0 9 0 | Nasional
ae h : Ts
Primer. $ f £ pe Kecamatanidesa
Unit Usaha g f i % Desa/Dukuh
Anggota 0 a] o0 0 Masyarakat
Sumber : Suwandi, 1985 :
97
Bagan Hubungan Koperasi Primer, Sekunder dan Tingkat-tingkat Koperasi
]
Vyo} aw jw
Induk i 4 2. | Nasional
Gabungan | 9 tf 2 Propins! Svcee
T
Pusat } i Kabupaten
Unit Usaha f } 2 £ Desa/Dukuh aes
Anggota Cn) 0 0 | MasyarakatEkonomi Koperasi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha memenuhi
kebutuhan sehari-hari para anggotanya pada swatu daerah tertentu,
misalnya koperasi konsumsi di desa tertentu. Selain itu dapat juga
didasarkan atas golongan masyarakat tertentu atau golongan
fungsional, misalnya koperasi konsumsi karyawan tertentu.
Koperasi produksi dapat dibedakan menurut lapangan usaha,
misalnya Koperasi Pertanian, Koperasi Peternakan, Koperasi
Perikanan, Koperasi Kerajinan Industri. Atau dapat juga didasarkan
atas -macam barang yang dihasilkan. Koperasi-koperasi yang
termasuk Koperasi Pertanian adalah Koperasi Padi dan Palawija,
Koperasi Kopra, Koperasi Tembakau, dan lain sebagainya.
‘Termasuk dalam Koperasi Peternakan: Koperasi Peternakan Ayam,
Koperasi Peternakan Sapi, Koperasi Peternakan Kambing.
Termasuk Koperasi Perikanan: misalnya Koperasi Peternakan Laut.
Termasuk Koperasi Kerajinan Industri, misalnya Koperasi Tekstil,
Koperasi Batik, Koperasi Kerajinan Perak, Koperasi Payung,
Koperasi Pandai Besi.
Koperasi kredit ada yang berdiri sendiri tetapi ada juga yang
kegiatannya itu merupakan sebagian dari kegiatan usaha koperasi
yang aneka usaha (multi purpose). Koperasi kredit dapat juga
didasarkan atas lingkungan atau golongan masyarakat dari para
anggota. Misalnya Koperasi Pedagang Pasar, Koperasi Dinas Pasar,
Koperasi Karyawan Perusahaan, Koperasi Pegawai Negeri,
Koperasi Kredit dari suatu desa/kampung dan Koperasi Pertanian.
Koperasi jasa dibentuk oleh para pemakai dan pemberi jasa guna
memanfaatkan jasa koperasi. Misainya Koperasi Listrik, Koperasi
Pengangkutan, Koperasi Perumahan, Koperasi Asuransi. Selain
kelima jenis koperasi di atas dapat juga dibentuk koperasi golongan
fungsional dan koperasi atas dasar komoditi. Yang termasuk dalam
koperasi fungsional ialah Koperasi Karyawan, Koperasi Pegawai
23Bab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperasi
C. TUJUAN DAN FUNGS! KOPERAS!
Negeri, Koperasi Pensiun, Koperasi Wanita, Koperasi Angkatan
Laut, Koperasi Polisi, dan lain-iain. Yang termasuk dalam koperasi
komoditi adalah Koperasi Karet, Koperasi Kopra, Koperasi
Cengkeh, Koperasi Perikanan, dan lain-lain.
Sesuai dengan INPRES No. 4 tahun 1973 dibentuklah Koperasi Unit
Desa (KUD) sebagai pengganti Koperasi Desa yang pada mulanya
bernama Badan Usaha Unit Desa (BUUD). Koperasi Unit Desa
(KUD) diartikan sebagai koperasi desa yang daerah kerjanya bukan
daerah administrasi desa, melainkan daerah tertenta yang
didasarkan atas unit ekonomi yang merupakan satu kesatuan
ekonomi.
Perkembangan KUD sangat cepat dan seiring dengan itu jenis
koperasi turut juga berkembang. Disini KUD beroperasi dengan
cara aneka usaha (multi purpose). Disamping itu koperasi-koperasi
lain juga berkembang seperti koperasi-koperasi fungsional yang
kegiatan usahanya adalah serba usaha (ali purpose).
24
Pada dasamya tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota-anggotanya pada khususnya dan
masyarakat daerah kerja koperasi bersangkutan. Ini bukan hanya
berlaku di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain yang.
memperkenankan koperasi tumbuh di negaranya. Lebih jauh,
dalam pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 disebutkan bahwa koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan’
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masy:
yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
1945. Tujuan serupa itu adalah tujuan umum yang merup:
tujuan akhir koperasi di Indonesia.Ekonomi Koperasi
Setiap koperasi seyogianya dapat menjabarkan tujuan yang bersifat
umum tersebut sehingga operasional bagi masing-masing koperasi
sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan oprasional akan lebih
memudahkan pihak manajemen dalam mengelola koperasi. Paling
tidak pihak manajemen harus dapat mencapai tujuan-tujuan
sementara koperasi yang dikelolanya. Tujuan sementara tersebut
biasanya berkaitan erat dengan jenis koperasi. Tujuan sementara
koperasi produksi adalah untuk memberikan jasa pada anggota-
anggotanya dengan cara membeli komoditi yang dihasilkan oleh
anggota dengan harga yang sama atau bahkan, jika mungkin, lebih
tinggi dibandingkan dengan harga pasar. Berbeda dengan koperasi
produksi, tujuan koperasi konsumsi adalah berusaha memberi jasa
kepada anggota-anggotanya dengan menjual barang-barang
kebutuhan dengan harga yang lebih rendah, sedangkan koperasi
kredit mempunyai tujuan memberikan kredit bagi anggota-anggota
koperasi bersangkutan dengan persyaratan yang relatif mudah.
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 UU No. 25 tahun 1992,
yaitu koperasi memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya, berarti program utama koperasi ialah
meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui
pelayanan usaha. Koperasi harus memberikan pelayanan yang
terbaik tetapi tidak menambah biaya operasionalnya. Dengan kata
lain, koperasi harus memberikan pelayanan yang terbaik dalam
biaya yang paling efisien.
Kalau dikaji lebih jauh akan mudah dimengerti bahwa tujuan
umum tersebut di atas bermakna sangat luas dan juga bersifat
relatif. Ukuran kesejahteraan bagi orang yang satu dengan orang
yang lain dapat berbeda karena dipengaruhi oleh sikap manusia
yang pada dasarnya tidak pernah merasa puas. Manusia akan terus
berupaya meningkatkan kesejahteraanya, termasuk anggota-
anggota koperasi.
2sBab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperasi
26
Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial
ekonomi anggotanya akan lebih mudah diukur apabila aktivitas
ekonomi yang dilakukan oleh anggota dijalankan melalui koperasi.
Dalam pengertian ekonomi, tingkat kesejahteraan itu dapat
ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riel. Apabila
pendapatan riel seseorang atau segolongan masyarakat meningkat
dapat dikatakan bahwa kesejahteraan (dari sudut pandang
ekonomi) orang atau masyarakat bersangkutan meningkat pula.
Sehubungan dengan itu, apabila tujuan koperasi adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya berarti peningkatan
pendapatan riel anggota menggambarkan keberhasilan mencapai
tujuannya. Dengan kata lain berhasil tidaknya koperasi mencapai
tujuannya dapat diukur dari pendapatan riel anggotanya.
Pendapatan riel adalah pendapatan seseorang yang diukur dalam
jumlah barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang dapat
dibeli dari pendapatan nominalnya. Apabila pendapatan nominal
seseorang meningkat, ceteris paribus, maka orang yang
bersangkutan akan lebih mampu membeli barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhannya. itu berarti tingkat kesejateraan orang.
yang bersangkutan meningkat pula.
Selain tujuan koperasi, UU No. 25 tahun 1992 menyatakan juga
fungsi koperasi untuk Indonesia. Sebagaimana dituangkan dalam
pasal 4, fungsi koperasi adalah sebagai berikut :
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuam
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
- Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas’
kehidupan manusia dan masyarakat.
- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.Ekonomi Koperasi
- Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
D. PERBEDAAN KOPERASI DENGAN USAHA LAIN
Dalam kajian ekonomi, koperasi dapat dipandang sebagai suatu
badan usaha atau perusahaan. Namun demikian terdapat
perbedaan yang cukup menyolok antara koperasi dengan badan-
badan usaha lainnya, baik dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) maupun dengan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Berikut ini akan dibahas secara ringkas mengenai sifat-sifat yang
dapat membedakan secara cepat antara BUMN, BUMS, dengan
koperasi.
1. BUMN
Meourut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1232/KMK.
23/1989 pasal 1, yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik
‘Negara adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang
___ Seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Jadi, karena pemilik modal
edlch negara, berarti manajemya sangat dipengaruhi oleh
pemerintah dan menjadi sarana kebijakan yang biasanya cenderung
bessifat politis atau menyangkut kesejahteraan masyarakat, hajat
hiiup orang banyak dan pemerataan hasil pembangunan (lihat
pasal 33 ayat 2 UUD 1945). Lebih jelas lagi, menurut Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor 740/ KMK.00/1989, tentang
Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas, Bab 1 pasal 1; Badan
Useha Milik Negara adalah :
27Bab-2 : Tujuam dan Fungsi Koperasi
28
1. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki negara.
2. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki negara, tetapi
statusnya-disamakan dengan BUMN, yaitu :
a. BUMN patungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
b. BUMN patungan antara Pemerintah dengan BUMN lain.
c. Badan Usaha Patungan BUMN dengan Swasta Nasional atav
Asing dimana negara memiliki saham mayoritas (minimal
51%).
3. Kekayaan negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
Perusahaan milik negara yang berbentuk BUMN dapat dipecah lagi
menjadi Perusahaan Daerah, Persero, Perusahaan Jawatan dan
Perusahaan Umum. Dengan berbagai pertimbangan, terutama
pertimbangan efisiensi usaha, Perusahaan Negata sekarang sudah
ada yang diswastakan, misalnya Perseroan Terbatas seperti PT.
PLN dan PT. Telkom.
BUMN adalah perusahaan yang mempunyai karakteristik berikut :
a. Usahanya bersifat membantu tugas pemerintah, seperti
membangun prasarana tertentu guna melayani kepentingan
masyarakat (public utilities)
b. Menghasilkan barang yang karena pertimbangan keamanan dan
kerahasiaan harus dikuasai oleh Negara.
c. Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang harus dimiliki serta dikelola oleh Pemerintah
d. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu
atau bersifat strategis.Ekonomi Koperasi
e. Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat.
f, Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh
swasta.
Dengan karakteristik tersebut jelas bahwa manajemen BUMN dapat
bebas bergerak seperti halnya perusahan swasta. Kegiatan yang
dilakukan manajemen adalah mengadakan transaksi usaha dan
perjanjian bisnis guna mencari keuntungan, walaupun tetap
melayani kepentingan masyarakat.
BUMS
Pemilik BUMS bermacam-macam, tergantung pada badan
hukumnya, dan masing-masing mempunyai sifat serta cara kerja
yang berlainan. Disini hanya akan diberikan beberapa contoh
BUMS.
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dijalankan
seseorang yang merupakan pemilik, pemimpin, pengusaha, dan
juga pengelola. Jadi segala sesuatunya tergantung pada
kemampuan dirinya sendiri. Apabila perusahaan memperoleh
keuntungan maka semua akan menjadi miliknya. Sebaliknya,
bila terjadi kerugian ia harus menanggungnya sendiri. Di
Indonesia perusahaan ini banyak jumlahnya dimana sebagian
besar volume usahanya masih kecil atau sedikit dan masih
lemah. Kelemahan ini mencakup segi-segi modal, pemasaran,
teknologi, dan manajemen. Salah satu cara untuk mengatasi
kelemahan ini adalah dengan berusaha bersama-sama seperti
smmembentuk koperasi produsen.
29Bab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperasi
30
b. Firma (Fa)
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang
menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama
dan membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Karena ada
dua pemilik dan pengelola maka manajemen jenis perusahaan
ini sangat tergantung pada kemampuan orang-orang yang
bersekutu. Sikap saling percaya diantara para sekutu merupakan
kunci keberhasilan pengelolaan dan tanggung jawab usaha.
Pembagian keuntungan diantara para sekutu didasarkan atas
Kesepakatan bersama, Demikian pula halnya bila terjadi
kerugian harus dipikul, ditanggung secara bersama. Sebagian
besar Firma yang ada di Indonesia mempunyai sekutu di
kalangan keluarga sendiri.
c. Perseroan Komanditer (CV)
Berdasarkan kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 19, CY
adalah suatu bentuk perjanjian kerja antara orang-orang yang
bersedia memimpin atau mengatur perusahaan dan
bertanggung jawab penuh. Disini kekayaan pribadi dipisahkan
dengan kekayaan perusahaan. Pembagian keuntungan di
perusahaan jenis ini biasanya didasarkan atas besarnya modal
yang ditanam, dimana semakin besar modal yang ditanam
semakin besar bagian keuntungan yang diperolehnya. Disini,
manajemen sebagai anggota komanditer tidak ikut menjalankan
perusahan, mereka hanya berhak mengawasi jalannya
perusahaan. Setiap waktu (biasanya setahun sekali) diadakan
rapat para persero sebagai forum tertinggi kekuasaan para
pemilik. Pada rapat ini akan ditunjuk manajer atau direktur yang
diserahi tugas memimpin usaha.
d. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanyaEkonomi Koperast
mencari keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan
dimana perolehan modal berasal dari penjualan saham.
Karateristik utama dari PT adalah sebagai berikut :
Pemiliknya adalah para pemegang saham.
2. Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang
saham.
3. Merupakan suatu perkumpulan modal.
4, Dalam rapat pemegang saham, setiap satu lembar saham
yang dimiliki berarti satu suara. Jadi yang memiliki lembar
saham terbanyak akan memiliki suara mayoritas.
5. Bertujuan mencari laba sebesar-besarnya.
6. Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi, yang
memiliki saham terbanyak akan memperoleh bagian yang
besar.
7. Pemilik dan pengelola dipisahkan. Jadi manajemen usaha
diurus dan dilaksanakan oleh pengelola, sedangkan
pengelola bertanggung jawab kepada pemilik
8, Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen
(pasar).
9, Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi
persero).
. Perusahaan Patungan (Joint Venture)
Perusahan patungan adalah perusahaan yang bekerja sama
dalam mengelola suatu kegiatan bisnis, dimana perusahaan
yang bergabung tetap berdiri sendiri. Ikatan para sekutu hanya
terbatas pada obyek yang mereka kerjakan bersama saja. Jadi
ada 3 perangkat tujuan, yaitu 2 tujuan perusahaan masing-
masing yang bekerja sama dan satu tujuan. Salah satu ciri
penting perusahaan jenis ini adalah pada umumnya mereka
bubar setelah tugas bersama selesai atau tujuan bersama
31Bab-2 : Tujuan dan Fungsi Koperast
32
tercapai. Contoh-contoh jenis perusahaan swasta ini mencakup:
Limited Partnership, Perusahaan Multinational, Merger, Trust,
Holding Company, Kartel, dan Concern. Uraian mengenai jenis
perusahaan ini dapat dibaca pada buku-buku Pengantar Bisnis.
Dengan karakteristik demikian, maka manajemen perusahaan
BUMS harus benar-benar bekerja secara profesional dan modern.
Hal ini dituntut oleh kondisi persaingan yang makin tajam dan
sudah mengarah ke persaingan yang sangat Iuas (globalisasi).
} BADAN USAHA KOPERASI
Walaupun sebagai badan usaha koperasi dimiliki oleh anggotanya,
namun dalam mengerjakan tugas-tugasnya diserahkan kepada
orang lain, yaitu pengelola. Sedangkan pengawasannya
dilaksanakan oleh orang lain, yaitu pengawas yang dipilih dan
diangkat dari anggota. Berbagai karakteristik koperasi- yang
membedakannya dengan perseroan adalah sebagai berikut:
a. Pemilik adalah anggota sekaligus juga pelanggan.
b. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Anggota.
c. Satu anggota adalah satu suara.
d. Organisasi ini diurus secara demokratis.
e. Tujuan yang ingin dicapai adalah mensejahterakan anggotanya,
jadi tidak hanya mengejar keuntungan saja. Disini fungsi sosial
sangat diperhatikan oleh koperasi.
f. Keuntungan dibagi berdasarkan besarnya jasa anggota kepada
koperasi.
g- Koperasi merupakan sekumpulan orang atau badan hukum
yang berusaha mensejahterakan masyarakat (termasuk para
anggotanya).
h. Koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi.