You are on page 1of 8

ANALISIS HASIL SUPERVISI AKADEMIK GURU SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA DI PURWOREJO, JAWA TENGAH

Dwi Sulisworo
Hartono Putut
Huda Choirul
Universitas Ahmad Dahlan
Email: Sulisworo@gmail.com; dsw_uad@yahoo.com; choirulhuda@upgris.ac.id

Abstract
An observational study of teachers at SMPN 36 Purworejo Central Java has been conducted. The
purpose of this supervision observation is to evaluate teachers based on pedagogical, personality,
social, and professional competence. Academic supervision activities include several stages, namely:
preparation of academic supervision, supervision implementation, supervision evaluation, and follow-
up supervision. Of the 7 samples of supervised teachers, the average score of pedagogic competence
was 91.7%, the average personality competence was 94.4%, the average of social competence was
87.5%, and the average professional competence was 94.4 %. Meanwhile, if viewed individually, got
the percentage of teacher acquisition for all competence for teacher A equal to 82,14%, teacher B, C
and D get value equal to 87,5%, teacher E equal to 100% and teacher F have value 96,43% . From
the results of supervision analysis, it was found that almost all teachers get good results with an
average value of 3.5 or average achievement score of all teachers supervised is 90.18%. However,
many teachers still have weaknesses in the management of learning both in the search for methods
and learning tools. Follow-up from the academic supervision results include the need for a workshop
on making learning media, need to hold Traning Motivation for teachers, as well as the need for
teachers to be sent to the MGMP Kabupaten activities for specific training methods or learning
strategies.

Keywords: supervision, academic, analysis, and competence


Abstract
Telah dilakukan studi observasi terhadap guru-guru di SMPN 36 Purworejo Jawa Tengah. Tujuan dari
observasi supervisi ini untuk mengevaluasi guru berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional. Kegiatan supervisi akademik meliputi beberapa tahapan, yaitu: persiapan
supervisi akademik, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi, dan tindak lanjut supervisi. Dari 7
sampel guru yang telah disupervisi, nilai rata-rata dari kompetensi pedagogik 91,7%, rata-rata
kompetensi kepribadian 94,4%, rata-rata kompetensi sosial 87,5%, dan rata-rata kompetensi
profesional sebesar 94,4%. Adapun jika dilihat secara individual, didapatkan prosentasi perolehan
guru untuk semua kompetensi untuk guru A sebesar 82,14%, guru B, C dan D mendapatkan nilai
sebesar 87,5%, guru E sebesar 100% serta guru F mempunyai nilai 96,43%. Dari hasil analisis
supervisi, didapatkan bahwa hampir semua guru mendapatkan hasil yang baik dengan nilai rata-rata
3,5 atau rata-rata skor pencapaian seluruh guru yang disupervisi adalah 90,18%. Akan tetapi guru
banyak masih memiliki kelemahan dalam manajemen pembelajaran baik dalam pencarian metode
maupun alat pembelajaran. Tindak lanjut dari hasil supervisi akademik ini antara lain perlu adanya
workshop pembuatan media pembelajaran, perlu mengadakan Motivasi Traning bagi guru, serta
perlunya guru dikirim ke kegiatan MGMP Kabupaten untuk diklat khusus metode atau strategi
pembelajaran.

Keywords: supervisi, akademik, analisis, dan kompetensi

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 527


Vol 02. No 03 th.2017
dan berkelanjutan dengan menggunakan
PENDAHULUAN berbagai aktivitas penelitian tindakan
Perkembangan pendidikan menjadi (Calhoum, 2002).
tanggung jawab masyarakat dan pemimpin Dalam konteks sekolah sebagai sebuah
pendidikan maka mutu pendidikan secara organisasi pendidikan, supervisi
menyeluruh tidak terlepas dari peran guru merupakan bagian dari proses administrasi
sebagai pendidik dalam mempersiapkan dan manajemen. Kegiatan supervisi
peserta didik menjadi berkepribadian, melengkapi fungsi-fungsi administrasi
berakhlak mulia bertanggung jawab, yang ada di sekolah sebagai fungsi
terampil dan produktif. Mutu pembelajaran terakhir, yaitu penilaian terhadap semua
merupakan hal yang esensial yang terkait kegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan
dengan mutu proses pembelajaran yang supervisi, akan memberikan inspirasi
dilakukan oleh guru. Perkembangan ilmu untuk bersama-sama menyelesaikan
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih
mengharuskan seseorang untuk belajar banyak, waktu lebih cepat, cara lebih
terus-menerus dengan memanfaatkan mudah, dan hasil yang lebih baik daripada
fasilitas teknologi yang ada. Hal ini untuk jika dikerjakan sendiri (Pidarta, 1992).
dapat mengurangi kesenjangan yang ada di Supervisi mempunyai peran
Indonesia antara teknologi yang tersedia mengoptimalkan tanggung jawab dari
dengan teknologi yang dimanfaatkan semua program. Supervisi bersangkut paut
dalam pembelajaran (Sulisworo dan dengan semua upaya penelitian yang
Toifur, 2016). Terlebih bagi seorang guru, tertuju pada semua aspek yang merupakan
yang bertugas mendidik dan mengajar. faktor penentu keberhasilan. Dengan
Jika dalam melaksanakan tugasnyaia mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut
lengah sedikit saja dalam belajar, maka ia secara rinci dan akurat, dapat diketahui
akan ketinggalan dengan perkembangan, dengan tepat pula apa yang diperlukan
termasuk siswa yang diajar. Oleh karena untuk meningkatkan kualitas organisasi
itu, kemampuan mengajar guru harus yang bersangkutan. Pembinaan guru
senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui menjadi tanggung jawab kepala sekolah
supervisi pembelajaran (Bessong & Ojong, dan pengawas. Salah satu program yang
2009; Imron, 2011). Potensi sumberdaya dapat diselenggarakan dalam usaha
guru itu perlu terus menerus bertumbuh pembinaan guru untuk mencapai tujuan
dan berkembang agar dapat melakukan sekolah adalah Penilaian Kinerja Guru,
fungsinya secara profesional. Selain itu, yang di dalamnya ada supervise akademik.
pengaruh perubahan yang serba cepat Supervisi akademik ini dilakukan dalam
mendorong guru-guru untuk terus menerus rangka pembinaan guru mengacu pada
belajar menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan peningkatan mutu
perkembangan ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Oleh karena supervisi ini
teknologi serta mobilitas masyarakat merupakan supervisi akademik maka
(Sulisworo, dkk., 2017). Itulah ulasan supervisi ini menitik beratkan pada
sebabnya ulasan mengenai perlunya masalah-masalah akademik yaitu hal-hal
supervisi (Sahertian, 2008). Berkaitan yang langsung berada dalam lingkungan
dengan hal tersebut, maka guru harus kegiatan pembelajaran pada waktu siswa
mendapat pembinaan yang terus menerus

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN528


528
Vol 02. No 03 th.2017
sedang dalam proses pembelajaran sekolah yang didalamnya memuat sasaran
(Zepeda, 2003). dan jadwal pelaksanaan supervise dan
Kualitas guru juga merupakan salah instrumen supervisi terdiri dari instrument
satu pilar dalam mendorong pencapaian penilaian perencanaan pembelajaran dan
mutu. Hingga saat ini, mutu pendidikan instrument pelaksanaan pembelajaran.
yang dinilai dari prestasi belajar siswa Sasaran pelaksanaan supervisi
sangat ditentukan oleh guru. Pada negara akademis ini adalah guru mata pelajaran
sedang berkembang kontribusi guru di SMPN 36 Purworejo yang terdiri dari
terhadap mutu pendidikan 34 persen. 29 guru dan jadwal pelaksanaan terlampir.
Berbagai riset memang menunjukkan guru Sebagai sampel guru sasaran pelaksanaan
merupakan faktor sentral dalam upaya supervisi sebagai berikut pada table 1.
peningkatan mutu pendidikan. Daya saing
Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh Tabel 1. Daftar supervisi guru mata
mutu pendidikan (Sulisworo, 2016). pelajaran di SMPN 36 Purworejo
Dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor
No Guru Mapel Mengajar Kelas
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 1. A B.Jawa VII
dinyatakan bahwa dalam melaksanakan 2. B Matematika IX
tugas keprofesionalan guru berkewajiban 3. C Matematika VIII
antara lain: (a) merencanakan 4. D IPS VII
5. E IPS VIII
pembelajaran, melaksanakan proses
6. F Penjaskes VII/VIII
pembelajaran yang bermutu, serta menilai
Teknik dan pendekatan yang
dan mengevaluasi hasil pembelajaran, (b)
digunakan dalam pelaksanaan dalam
meningkatkan dan mengembangkan
pelaksanaan supervisi akademik ini untuk
kualifikasi akademik dan kompetensi
masing-masing guru berbeda-beda
secara berkelanjutan sejalan dengan
disesuaikan dengan karakter pribadi guru
perkembangan ilmu pengetahuan,
serta tingkat kemampuan masing-masing.
teknologi, dan seni. Dengan pentingnya
Guru dengan tingkat komitmen rendah,
Penilaian Kinerja Guru dalam memajukan
ditempuh dengan pendekatan langsung
pendidikan yang didalamnya ada supervisi
(directive). Kepala sekolah berperan
akademik merupakan bagian integral dari
sebagai supervisor dalam teknik ini adalah
program pendidikan di sekolah.
menjelaskan, menyajikan, mengarahkan,
METODE PENELITIAN
memberi contoh, menetapkan tolok ukur
Penelitian ini adalah penelitian serta menguatkan. Dari sejumlah guru
kualitatif dengan pendekatan grounded hanya sedikit saja yang menggunakan
research. Pelaksanaan supervisi akademik teknik ini, selebihnya teknik yang penulis
ini meliputi supervisi terhadap gunakan adalah teknik kolaboratif. Hal ini
perencanaan pembelajaran (RPP) dan senada dengan sebuah penelitian yang
implementasi pembelajaran di dilakukan (Fetrianis, 2013) bahwa bahwa
kelas.Tujuan khusus supervisi akademis persepsi guru tentang pelaksanaan prinsip
diatas digunakan dan dijabarkan lalu supervisi pembelajaran akademik oleh
dituangkan dalam instrumen observasi. kepala sekolah dapat dilakukan dengan
Dengan demikian acuan pelaksanaan pendekatan supervisi dua arah dari atas ke
supervisi ini adalah: Program supervisi bawah dan dari bawah keatas dimana

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 529


Vol 02. No 03 th.2017
peran kepala sekolah sama besarnya Guru
No Kompetensi
dengan peran guru. Pendekatan ini A B C D E F
digunakan karena bersifat lebih demokratis Etos kerja,
tanggungjawab yang
dan wajar. Untuk kegiatan supervisi 10. 3 4 3 4 4 4
tinggi rasa bangga
akademik dilakukan dengan cara menjadi guru
kunjungan kelas yang sebelumnya C. Sosial
mengadakan wawancara antara guru dan Bersikap inklusif,
supervisor selama 10 menit. 11. bertindak obyektif serta 3 3 4 4 4 4
tidak deskriminatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komunikasi dengan
Dalam pelaksanaan supervisi mengacu sesama guru, tenaga
pada pedoman Penilaian Kinerja Guru (PK 12. kependidikan orang tua 3 3 3 4 4 3
Guru) terdiri dari 4 Kompetensi dengan 78 peserta didik dan
indikator. Pada masing-masing indikator masyarakat
telah ditentukan skor penilaiannya D. Profesional
Penguasaan materi
sehingga memudahkan dalam menentukan
,struktur, konsep dan pola
nilainya. Berikut ini adalah hasil 13. piker keilmuan yang 3 3 3 3 4 4
pelaksanaan supervisi akademik yang mendukung mata
memuat kompetensi pedagogik, pelajaran yang diampu.
kepribadian, sosial, dan profesional. Mengembangkan
14. keprofesionalan melalui 3 3 3 3 4 3
Tabel 2. Evaluasi guru berdasarkan empat tindakan yang reflektif.
skor maks D = 8 6 6 6 6 8 7
kompetensi

Guru Dari data diatas didapatkan bahwa,


No Kompetensi kompetensi yang di supervisi oleh kepala
A B C D E F
A Pedagogik sekolah adalah kompetensi pedagogik,
Menguasai karakteristik kepribadian, sosial dan profesional. Dari 7
1. 3 4 4 3 4 4
peserta didik sampel guru yang telah disupervisi, nilai
Menguasai teori belajar
rata-rata dari kompetensi pedagogik
dan prinsip-prinsip
2. 3 4 4 3 4 4 91,7%, rata-rata kompetensi kepribadian
pembelajaran yang
mendidik 94,4%, rata-rata kompetensi sosial 87,5%,
Pengembangan dan rata-rata kompetensi profesional
3. 4 4 3 3 4 4
kurikulum sebesar 94,4%. Adapun jika dilihat secara
Kegiatan pembelajaran
4. 3 3 4 3 4 4 individual, didapatkan prosentasi
yang mendidik
Pengembangan potensi perolehan guru untuk semua kompetensi
5. 4 3 4 3 4 4 untuk guru A sebesar 82,14%, guru B, C
peserta didik
Komunikasi dengan dan D mendapatkan nilai sebesar 87,5%,
6. 3 4 4 4 4 4
peserta didik guru E sebesar 100% serta guru F
7. Penilaian dan evaluasi 4 3 3 4 4 4 mempunyai nilai 96,43%. Sehingga rata-
B. Kepribadian
rata pencapaian seluruh guru yang
Bertindak sesuai norma
8. agama, hukum dan sosial 4 4 4 4 4 4
disupervisi adalah 90,18%.
dan kebudayaan nasional
Menunjukan pribadi yang Dibawah ini adalah tabel uraian
9. 3 4 3 4 4 4 perolehan skor per kompetensi, rata-rata
dewasa dan teladan
skor per kompetensi, hasil akhir penilaian

530
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
530
Vol 02. No 03 th.2017
kompetensi guru masing-masing pada mengimplementasikan rencana
tabel 3, tabel 4 dan tabel 5. pembelajaran tersebut di depan kelas.
Tabel 3. Perolehan Skor per kompetensi Tidak lanjut supervisi akademik
Skor diawali kepala sekolah dengan cara
Gu Kode/
Pedag Keprib Sos Profes memberikan umpan balik kepada guru
ru Mapel
ogik adian ial ional berdasarkan catatan kepala sekolah dan
A A/B.Ja 24 10 6 6
data yang telah terekam dalam lembar
wa
B B/Mat. 25 12 6 6 observasi. Umpan balik dari kepala
C C/Mat. 26 10 7 6 sekolah dapat membantu kedua pihak
D D/IPS 23 12 8 6 dalam melaksanakan tindak lanjut
E E/IPS 28 12 7 7 supervisi. Penyampaian umpan balik
F F/Penja 28 12 8 8
kepada guru diupayakan dalam
skes
komunikasi yang terbuka, wajar,
Tabel 4. Rata-Rata Skor Per kompetensi demokratis dan tidak menimbulkan
Skor
ketegangan. Suasana komunikasi yang
Gu Kode/ kondusif akan mendorong guru
Pedag Keprib Sos Profesi
ru Mapel
ogik adian ial onal memperbaiki penampilan kinerjanya.
A A/B.Ja 3,4 3,3 3 3 Riset kekinian telah banyak di teliti
wa berdasarkan pendekatan supervisi yang
B B/Mat. 3,5 4 3 3
tidak hanya memotivasi guru secara
C C/Mat. 3,7 3,3 3,5 3
D D/IPS 3,2 4 4 3
reflektif tentang mengajarnya tetapi juga
E E/IPS 4 4 3,5 3,5 mengstimulasi guru-guru untuk menguji
F F/Penj 4 4 4 4 praktek pedagogik yang secara langsung
askes memberi pengaruh motivasi siswa.
(Calhoun, 2002; Danielson, 2002;
Tabel 5. Hasil Akhir Penilaian Kinerja Marzano, dkk., 2001). Penelitian lain
Guru senada adalah penelitian yang di
Skor kembangkan oleh National Association of
Kode/Mapel Keterangan
Guru akhir
secondary school principals, bahwa
A A/B.Jawa 3,17 Baik
B B/Mat. 3,37 Baik asosiasi ini telah membuat terobosan
C C/Mat. 3,37 Baik bahwa supervisi didasarkan atas
D D/IPS 3,55 Baik kolaborasi, pembuatan keputusan
E E/IPS 3,75 Baik partisipatif, dan reflektif dalam upaya
F F/Penjaskes 4,00 Baik
mendesain pola pengajaran dan
pembelajaran guru dan siswa. Sehingga
Dalam melakukan kegiatan supervisi
tujuan supervisi akademik ataupun
akademik maka yang diperlukan
supervisi pembelajaran bermuara pada
supervisor adalah instrumen berupa lembar
peningkatan prestasi siswa dan mutu
pengamatan dan suplemen lembar
sekolah (Glanz, 2005; Sullivan & Glanz,
observasi. Dari hasil observasi yang
2000).
dilakukan didapatlah sejumlah data antara
lain berupa data tentang kemampuan guru
dalam menyusun rencana pembelajaran
dan kemampuan guru dalam

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 531


Vol 02. No 03 th.2017
Tabel 6. Tindak lanjut supervisi guru di Hasil analisis lembar observasi dan
SMPN 36 Purworejo catatan supervisor pada langkah
GURU SKOR HASIL TINDAK LANJUT selanjutnya dimanfaatkan Kepala Sekolah
A 3,50 Baik Perlu penguatan untuk perkembangan keterampilan
alat/bahan
mengajar guru atau meningkatkan
pembelajaran
B 3,75 Baik Perlu penguatan profesionalisme guru. Secara garis besar
metode tindak lanjut supervisi akademik ditempuh
pembelajaran dalam tahap-tahap seperti berikut (Zepeda,
C 3,50 Baik Perlu penguatan 2003):
metode
1. Melakukan analisis data supervisi
pembelajaran
D 3,50 Baik Perlu penguatan akademik
alat/bahan ajar 2. Mengkomunikasikan umpan balik
E 3,75 Baik Perlu diadakan kepada guru
pembelajaran luar 3. Apabila ternyata terdapat standar-
kelas.
standar pembelajaran yang belum
F 4,00 Baik Perlu dicontoh
model tercapai, maka dilakukan pembinaan
pembelajaran ulang terhadap guru yang menjadi
tujuan pembinaan.
4. Apabila terdapat standar-standar
Penelitian yang lain membahas isu-isu pembelajaran yang belum tercapai
dan tantangan untuk pengawas universitas maka kepala sekolah merancang
memberikan umpan balik pengawasan kembali program supervise akademik
dalam iklim akuntabilitas No Child Left untuk masa berikutnya.
Behind. Beberapa temuan yang rinci dalam 5. Implementasi ulang rencana tersebut
kasus di bawah ini dan meliputi: (a) pada masa berikutnya.
Tanggapan tentang pembelajaran individu Setelah dilakukan kegiatan supervisi
kebutuhan siswa berbeda antara dapat dianalisis dengan kesimpulan
pengamatan ditulis informal dan umpan sebagai berikut:
balik formal disediakan di tengah semester 1. Untuk sementara hasil supervisi
dan evaluasi akhir; (b) persepsi pengawas mendapat baik.
sukses calon guru dipengaruhi sejauh 2. Guru banyak masih lemah dalam
mana umpan balik sesuai dengan standar manajemen pembelajaran baik dalam
kinerja; (c) dalam konteks budaya dan pencarian metode maupun alat
bahasa yang beragam kelas, umpan balik pembelajaran.
pengawasan termasuk memperhatikan 3. Sebagian guru belum member
kebutuhan belajar individu ketika calon motivasi kepada siswa guna
guru dipandang sebagai sukses oleh meningkatkan semangat belajarnya.
pengawas; dan (d) untuk para kandidat Tindak lanjut sementara dari hasil
yang berjuang dalam mengajar mereka, supervisi akademik semester gasal tahun
kepatuhan terhadap standar tertentu pelajaran 2015/ 2016 adalah sebagai
mengambil diutamakan daripada berikut:
kebutuhan individu siswa di kelas (Bates 1. Perlu adanya workshop pembuatan
& Burbank, 2008). alat/bahan pembelajaran.

532 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 532


Vol 02. No 03 th.2017
2. Perlu mengadakan Motivasi Traning REFERENSI
bagi guru Bates, A. J. & Burbank, M. D. (2008).
3. Guru dikirim ke kegiatan MGMP Effective Student Teacher Supervision
Kabupaten untuk diklat khusus in the Era of No Child Left Behind.
metode atau strategi pembelajaran. The Professional Educator Journal,
SIMPULAN 32(2), Fall.
Pendidikan dan pengajaran selalu Bessong, F. E & Ojong, F. (2009).
berubah, sesuai dengan perubahan ilmu Supervision as An Instrument of
pengetahuan dan teknologi, yang pada Teaching: Learning Effectiveness:
hakekatnya karena perubahan dalam Challenge For The Nigerian Practice.
masyarakat. Setiap perubahan Global Journal of Educational
menimbulkan masalah baru yang Research, 8(1&2), 15-20.
mempengaruhi dunia pendidikan, karena Calhoun, E. F. (2002). Action research for
itu guru-guru perlu bertumbuh dalam school improvement. Educational
jabatan mengajar. Leadership, 59(1), 18-24.
Kepala sekolah harus mampu Danielson, C. (2002). Enhancing student
membina guru-guru agar peka dan peduli achievement: A framework for school
terhadap perubahan serta berusaha untuk improvement. Alexandria, VA:
bersikap inovatif dan selalu Association for supervision and
mengembangkan sumber daya dalam curriculum development.
mengajar dan mendidik.Untuk itu kepala Fetrianis. (2013). Persepsi guru tentang
sekolah sebagai key teacher berfungsi pelaksanaan supervisi pembelajaran
sebagai supervisor yang membantu oleh kepala sekolah di Sekolah
(assisting) memberi support (supporting) Menengah Pertama negeri Lareh Sago
dan mengikutsertakan guru-guru (sharing) Halaban kabupaten Lima Puluh lima.
dalam meningkatkan profesionalisme. Jurnal Administrasi Pendidikan, 1(1),
Berdasarkan hal-hal diatas dapat 65-72.
disimpulkan Bahwa guru-guru secara Glanz, J. (2005). Action research as
professional memerlukan bantuan instructional supervision: suggestions
supervisi pendidikan terutama supervisi for principals. National Association of
akademis, perlunya supervisi disebabkan secondary school principals. NASSP
perubahan yang terus menerus yang Bulletin, 89, 643.
menuntut pengembangan sumber daya Imron, A. (2011). Supervisi Pembelajaran
guru agar terus bertumbuh dalam Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
jabatannya, Agar guru dapat berkembang Bumi Aksara.
baik pribadi maupun profesi diperlukan Marzano, R. J., Pickering, D. J., &
pola layanan supervisi dengan berbagai Pollock, J. E. (2001). Classroom
pendekatan dan berbagai teknik supervisi. instruction that work: Research-based
strategies for increasing student
UCAPAN TERIMAKASIH achievement. Alexandria, VA:
Kepala Sekolah SMP Negeri 36 Association for Supervision and
Purworejo, Jawa Tengah. curriculum development.

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN


Vol 02. No 03 th.2017 533
Pidarta, M. (1992). Pemikiran Tentang Mobile Learning and Organisation,
Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi 10(3), 159-170.
Aksara. Sulisworo, D. (2016). The Contribution of
Sahartian, P. A. (2008). Konsep-Konsep the Education System Quality to
dan Teknik Supervisi Pendidikan Improve the Nation’s Competitiveness
Dalam Rangka Pengembangan of Indonesia. Journal of Education and
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Learning (EduLearn), 10(2), 127-138.
Rineka Cipta. Sulisworo, D., Nasir, R., & Maryani, I.
Sullivan, S., & Glanz, J. (2000). (2017). Identification of teachers’
Alternative approaches to supervision: problems in Indonesia on facing global
cases from the field. Journal of community. International Journal of
Curriculum And Supervision, 15(3), Research Studies in Education, 6(2),
212-235. 81-90.
Sulisworo, D., & Toifur, M. (2016). The Zepeda, S. (2003). Instructional
role of mobile learning on the learning supervision: Applying tools and
environment shifting at high school in concepts. Larchmont, NY: Eye on
Indonesia. International Journal of education.

534 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN


534
Vol 02. No 03 th.2017

You might also like