You are on page 1of 42

PENGANGGARAN

Materi – 3
Anggaran Penjualan

Oleh: AM SOMA
TUJUAN PEMBELAJARAN & SILABUS
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar dalam bidang peranggaran perusahaan. Cakupan mata
kuliah ini meliputi:
1. Anggaran Sebagai Peralatan Manajemen & Manfaat Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan,
2. Struktur Organisasi & Peranggaran Biaya, Mekanisme Penyusunan & Relevansi Anggaran, Anggaran
Komprehensif,
3. Anggaran Penjualan
4. Forecast Penjualan
5. Anggaran Produksi
6. Anggaran Bahan Mentah,
7. Anggaran Tenaga Kerja,
8. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Dan Biaya Operasi,
9. Anggaran Biaya Variabel,
10. Anggaran Pengeluaran Modal,
11. Anggaran Piutang,
12. Anggaran Kas
Dr. Ir. A Mukti Soma, MM, Dipl. ITL, CKM, EPC, CHt. CRP®, CGP®, CPLM
EDUCATION EXPERTISES
• SMAN 1 Yogyakarta • Financial Literacy & Market DIscipline
• Industrial Engineering - ITB • Financial Risk Management
• MM Finance Unpad • Performance Management System
• Doctor in Management Science (Finance) - Unpad • Knowledge Management
CERTIFICATION
The best of people are • American Depository Receipt – Bank of New York 2002
those who are most • Post Graduate Diploma in International Tax Law – Robert Kennedy College – Switzerland 2004
beneficial to people. • Project Financing – London Project Fin Training 2004
• Data Base (IT) – Kimbal Univ New York 2006
08112245599 • Certified Knowledge Manager - Douglas Connect – Basel – Switzerland – 2008
• Hypnotherapist Certification – Indonesian Board of Hypnotherapist – Jakarta 2010
His strong curiosity made him learn various things from the
muktisoma@gmail.com • Ericksonian Professional Coaching Certification – Vanaya Institute – Jkt 2021
natural sciences, social sciences to learning various languages.
• Malcolm Baldrige Assessor – IQA – FEB 2018 & 2020
His main interests are in Financial Literacy and Market
muktisoma • Certified Risk Professional – Tak Kapital - BNSP 2021
Discipline, Financial Risk Management, Performance
• OKR Master – Fitbots – Singapore 2021
Management Systems and Knowledge Management.
muktisoma • Certified Governance Professional – LSP-MKS – BNSP 2021
Currently he limits his research to only those related to
• Konsultan Pendamping UKM – BNSP 2021
finance, specifically behavioral finance
@muktisoma • Certified Professional in Logistic Management – ISCEA
• Certified IT Business Analyst
MATERI SESI - III
ANGGARAN PENJUALAN
Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, membuat tabel, menghitung dan
menganalisis Kasus Anggaran Penjualan
1. Konsep anggaran penjualan
2. Politik harga dalam anggaran penjualan
3. Pengaruh upaya marketing terhadap volume penjualan
4. Langkah dalam menyusun rencana penjualan
5. Kasus
KONSEP ANGGARAN PENJUALAN
Ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya
meliputi:
1) rencana tentang jenis
2) Kualitas barang yang akan dijual,
3) jumlah (kuantitas),
4) harga barang,
5) waktu penjualan serta
6) tempat/daerah penjualannya.
Tujuan & Komponen Pokok Anggaran
Penjualan
Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin
tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang
merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di
bidang penjualan.
Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan
Dasar-dasar Penyusunan Anggaran
1. Menyusun tujuan perusahaan
2. Menyusun strategi perusahaan
3. Menyusun forecast penjualan
Menyusun Anggaran Penjualan
1. Anggaran promosi dan advertensi
2. Anggaran biaya-biaya penjualan
3. Rencana pemasaran
Kegunaan Anggaran Penjualan
Kegunaan anggaran penjualan dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu kegunaan secara umum dan kegunaan
secara khusus
a. Umum
Semua anggaran (budget) termasuk anggaran penjualan mempunyai 3 (tiga) kegunaan yaitu :
1) Sebagai pedoman kerja. Anggaran disebut sebagai pedoman kerja karena didalam anggaran yang telah disusun semua unit kegiatan
operasional perusahaan yang akan dilakukan, dan setiap kegiatan itu telah dinyatakan kesatuan unit uang. Dengan demikian anggaran
dijadikan sebagai acuan, patokan, dalam setiap kegiatan yang jalankan sesuai dengan perencanaan atau menyimpang dari yang
direncanakan.
2) Sebagai alat koordinasi. Anggaran sebagai alat koordinasi, dalam sebuah perusahaan terdapat berbagai jenis kegiatan perusahaan
seperti: bagian produksi, pemasaran, pembelanjaan, administrasi, dan personalia. Semua bagian ini ada kesatuan kerja yang dituangkan
dalam program atau kegiatan yang akan dilakukan, dan juga telah dilakukan perkiraan biaya (cost ). Kesatuan kerja yang ada pada masing-
masing bagian ini harus dapat saling menunjang, saling mendukung satu sama lainnya sehingga dalam gerak aktivitas itu searah, selaras.
Bila suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya dapat berjalan searah dan selaras, disamping itu dapat dicegah terjadi suatu kegiatan yang
dilakukan tidak tumpang tindih berarti koordinasi berjalan dengan baik.
3) Sebagai alat pengawasan. Anggaran yang telah disusun disebut dapat dijadikan sebagai pedoman, sebagai alat koordinasi, untuk
menjalankan itu semua perlu dilakukan suatu tindakan yang disebut sebagai pengawasan, yaitu mengawasi pelaksanaan anggaran yang
telah dibuat untuk mencegah terjadi penyimpangan baik yang disengaja atau dengan sengaja dengan cara preventif atau dengan
persuasif.
Kegunaan Anggaran Penjualan

b. Khusus
❑ Anggaran penjualan yang disusun berguna sebagai dasar penyusunan bagi semua anggaran-
anggaran (budget) lain dalam perusahaan. Mengapa dikatakan demikian karena penjualan
merupakan tumpuan bagi semua aktivitas perusahaan dalam arti penjualan akan mendatangkan
penerimaan, pendapatan, dan keuntungan.
❑ Penerimaan atau keuntungan nanti didistribusikan ke kegiatan lainnya dalam perusahaan
tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa anggaran yang paling awal disusun adalah anggaran
penjualan.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Penjualan
Faktor Internal
Dalam penyusunan anggaran penjualan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, dimana
faktor itu dibedakan dalam dua bentuk yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dan bersumber dari dalam perusahaan, dan faktor ini umumnya dapat
dikendalikan atau dipengaruhi (controllable) oleh manajemen perusahaan, faktor ini meliputi :
1) Penjualan tahun lalu Maksud dari penjualan tahun lalu adalah penjualan dalam jumlah, harga jual produk, mutu dan disain produk,
waktu dan daerah penjualan, termasuk sasaran dari produk yang dihasilkan.
2) Kebijaksanaan perusahaan Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan seperti metode penetapan harga,
penetuan saluran distribusi, strategi dan media promosi yang digunakan.
3) Kapasitas produksi Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan, serta kemungkinan perluasan (ekspansi) dimasa yang akan
datang.
4) Tenaga kerja yang tersedia Tenaga kerja yang tersedia yang meliputi jumlahnya, skiil, pengalaman, pendidikan dan kemungkinan
pengembangannya dimasa datang
5) Modal kerja yang dimiliki Modal kerja yang dimiliki perusahaan adalah modal yang dapat digunakan untuk membiayai operasional
rutinitas perusahaan serta kemungkinan untuk penambahannya.
6) Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan Adalah fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung kegiatan perusahaan, sehingga
memberikan kontribusi dalam menopang penjualan seperti ; gudang tempat penyimpanan material, bengkel untuk pemeliharaan
mesin-mesin, showroom, dan lainnya
Faktor Eksternal
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dan bersumber dari luar perusahaan, dan faktor ini umumnya tidak dapat
dikendalikan atau dipengaruhi (Uncontrollable) oleh manajemen perusahaan, faktor ini meliputi :
1) Keadaan persaingan dipasar Adalah kondisi dalam pasar yang menunjukkan berapa banyak perusahaan sejenis menghasilkan produk
yang sama, bila perusahaan yang menghasilkan produk yang sama jumlahnya banyak maka perusahaan dihadapkan pada persaingan
untuk dapat merebut dan menarik minat konsumen dengan menggunakan berbagai macam metode dan strategi pemasaran atau
penjualan. Persaingan dalam pasar dapat berbentuk monopoli, oligopoli, monopsoni, atau persaingan sempurna.
2) Posisi perusahaan dalam persaingan Posisi perusahaan dalam persaingan dapat dilihat dari rangking yang dibuat seperti produk
perusahaan menguasai 30 % dari total penjualan produk sejenis dipasar, perusahaan menguasai pasar (leader), atau posisi
perusahaan dalam persaingan dapat dilihat dari pangsa pasar (market share) dengan menggunakan metode tertentu.
3) Tingkat pertumbuhan penduduk Bila tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian (mortalitas) pada suatu daerah tertentu
maka dapat diasumsikan daerah tersebut mengalami pertumbuhan pendudukan yang tinggi, sebab lain terjadinya pertumbuhan
penduduk adalah terjadinya urbanisasi, atau pergerakan, penyebaran penduduk kepada daerah yang mempunyai potensi dan
perkembangan ekonomi yang tinggi. Bila pertumbuhan atau pertambahan penduduk pada suatu daerah berkembang cepat akan
berhubungan dengan semakin meningkatnya berbagai kebutuhannya baik primer, sekunder, atau tertier. Kondisi ini memberikan
peluang dan kesempatan bagi perusahaan untuk menghasilkan produk-produk yang akan ditawarkan ke konsumen tersebut,
akhirnya akan dapat mempengaruhi penjualan.
Faktor Eksternal

4) Tingkat pendapatan masyarakat Dalam makro ekonomi pendapatan masyarakat dapat ditentukan dengan tiga bentuk
pendekatan yaitu ; pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dari tiga pendekatan
ini yang paling populer adalah pendekatan pengeluaran. Artinya pendapatan suatu masyarakat dihitung dari seluruh
jumlah pengeluaran yang dikeluarkannya dalam satu periode tertentu (misalnya satu bulan). Bila pendapatan atau
pengeluaran suatu masyarakat semakin besar dan tinggi, maka permintaan terhadap produk-produk (barang dan jasa)
juga akan meningkat atau pola konsumsi masyarakat tersebut akan berubah. Kondisi inilah yang mempengaruhi
penjualan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan atau produsen.
5) Elastisitas permintaan Elastisitas permintaan terhadap harga produk yang dihasilkan, terutama akan mempengaruhi
dalam merencanakan harga jual dalam anggaran penjualan yang akan disusun.
6) Agama, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat Adalah kecenderungan dari sikap dan prilaku masyarakat dalam
menghadapi hari besar agamanya, adat istiadatnya, atau kebiasaan-kebiasaan tertentu yang sudah menjadi budaya bagi
masyarakat tersebut dimana kondisi ini berhubungan dengan pola konsumsi untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan
kepuasannya.
Faktor Eksternal
7) Kebijaksanaan pemerintah Pemerintah atau penguasa dapat mempengaruhi sistem dan kondisi perekonomian dengan berbagai
kebijakan yang dibuatnya, kebijakan tersebut akan berpengaruh langsung atau tidak langsung kepada perusahaan. Kebijakan yang
dimaksud seperti kebijakan ekonomi ; untuk mengurangi beban pemerintah dalam subsidi BBM maka pemerintah mengurangi subsidi
BBM sehingga harga BBM harus dinaikkan, pemerintah memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan ekspor atau impor,
kebijakan moneter ; pemerintah dapat mempengaruhinya dengan penetapan suku bunga kredit atau simpanan, kebijakan fiskal atau
pajak ; pemerintah menetapkan kenaikan tarif pajak kekayaan, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan lainnya. Jadi dapat
disimpulkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berpengaruh kepada penjualan perusahaan baik langsung atau
tidak langsung.
8) Kondisi perekonomian Kondisi perekonomian dalam negeri akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah,
political will pemerintah, dan juga kondisi perekonomian dipengaruhi pengaruh global seperti terjadi gejolak politik pada negara
tertentu, terjadi perang di negara tertentu, terjadi invansi oleh negara kuat ke negara lemah, naiknya harga BBM dunia, atau terjadi
musim kemarau, bencana alam dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa yang tersebut diatas dapat mempengaruhi kondisi perekonomian.
9) Teknologi Kemajuan teknologi akan berdampak terhadap proses pengolahan produksi, penghematan waktu produksi, biaya produksi
dan lainnya sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi dalam pengeluaran biaya-biaya
10) Selera konsumen Selera konsumen adalah suatu hal yang sulit untuk diduga, disamping pendapatan yang diperoleh, selera konsumen
juga dipengaruhi waktu, model, trend, keinginan dan tingkat kepuasan yang diperolehnya.
Pertimbangan Penyusunan Anggaran Penjualan
Pertimbangan Penyusunan
1. Karakteristik pasar yang dihadapi Perusahaan
✓ Luas pasar: bersifat lokal/regional/nasional
✓ Keadaan persaingan: monopoli/persaingan bebas
✓ Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang pasar)
✓ Keadaan/sifat konsumen: akhir/konsumen industri
2. Kemampuan finansial
✓ Kemampuan membiayai riset pasar yang dilakukan
✓ Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan
✓ Kemampuan membeli bahan mentah
3. Keadaan Personalia
✓ Jumlah tenaga kerja: cukup/kurang/berlebihan
✓ Apakah tenaga kerja yang tersedia mampu melaksanakan tugasnya?
4. Dimensi Waktu
✓ Berapa lama periode waktu untuk membuat suatu proyeksi/forecast penjualan?
Politik Harga Anggaran Penjualan
Contoh Politik Harga
Contoh Politik harga :

Sebuah perusahaan berharap akan menjual 42.000 unit produknya dengan harga
Rp200,00/unit. Biaya yang ditanggung adalah Rp1.500.000,00 yang bersifat tetap dan
Rp3.150.000,00 yang bersifat variabel. Tetapi akhir-akhir ini diperkirakan target
penjualan tidak tercapai.

• Manajemen dihadapkan pada 3 pilihan, yaitu:


1. Mempertahankan apa yang direncanakan
2. Menaikkan harga 10%, volume turun 10%
3. Menaikkan volume 10%, harga turun 10%
Contoh Politik Harga
A B C

Unit 42.000 37.800 46.200

Harga / unit Rp. 200,- Rp. 220,- Rp. 180,-

Penjualan Rp. 8.400.000,- Rp. 8.316.000,- Rp. 8.316.000,-

Biaya-Biaya

- Biaya Tetap Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-

- Biaya Variabel Rp. 3.150.000,- Rp. 2.835.000,- Rp. 3.465.000,-

Total Biaya Rp. 4.650.000,- Rp. 4.335.000,- Rp. 4.964.000,-

LABA Rp. 3.750.000,- Rp. 3.981.000,- Rp. 3.351.000,-


Catatan :
A. Mempertahankan
B. Kenaikan Harga 10%
C. Kenaikan volume 10%
Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Perusahaan
Faktor Internal
1. Kualitas dan kegunaan produk perusahaan
✓Bagaimana produk itu dipakai
✓Mengapa orang membeli produk tersebut
✓Penggunaan potensiil produk
✓perubahan-perubahan yang dapat menaikkan kegunaan produk
2. Ongkos produksi dan distribusi produk perusahaan
✓Proses pembuatan produk
✓Teknologi yang dipakai
✓Bahan mentah yang dipakai
✓Kapasitas produksi
✓Biaya memasarkan produk
3. Kecakapan Manajemen Perusahaan Sendiri (Managerial Skill)
✓Penghayatan persoalan yang dihadapi
✓Kemampuan melakukan forecast
✓Kemampuan melihat reaksi pesaing
Faktor Eksternal
1. Kecakapan Manajemen Pesaing
2. Volume Kegiatan Perekonomian
✓Konsumen dan tingkat daya belinya
✓Manajer lain (produsen lain)
✓Spekulator
✓Peraturan hukum yang mengatur produksi dan distribusi produk
✓Keadaan politik
✓Kondisi lingkungan dan kehidupan organisasi ekonomi
3. Selera Masyarakat
4. Faktor-faktor lain
✓Mudahnya perusahaan keluar masuk dalam industri
✓Iklim dan perubahan pemakaian produk
✓Konflik politik
Langkah Dalam Menyusun Rencana Penjualan
Perusahaan industri A memproduksi barang X dan Y
Barang tersebut dijual di daerah P dan Q .
Rencana penjualan barang :
a. X di kota P 10.000 unit, dan di kota Q 4.000 unit
b. Y dikota P 30.000 unit dan di kota Q 10.000 unit
c. Harga per unit barang X Rp 15.000 Barang Y Rp 12.000
1. Budget Penjualan Menurut Produk Dan Daerah
Barang X Barang Y
Daerah Total
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Penjualan
Daerah P 10.000 15.000 150.000.000 30.000 12.000 360.000.000 510.000.000

Daerah Q 4.000 15.000 60.000.000 10.000 12.000 120.000.000 180.000.000

Jumlah 14.000 210.000.000 40.000 480.000.000 690.000.000


Rencana Persediaan
Persediaan Awal Harga (Rp) Persediaan Akhir Harga (Rp)
(unit) (Unit)
Bahan A 500 1.250 1.000 1.250
Bahan B 2.000 500 2.000 500
Bahan C 2.000 400 2.000 400
Produk jadi Barang X 200 11.000 300 12.000
Produk jadi BarangY 400 7.000 200 8.000
2. Budget Produksi
Keterangan Barang X (Unit) Barang Y (Unit)
Rencana Penjualan 14.000 40.000
Persediaan Akhir (+) 300 200
Jumlah 14.300 40.200
Persediaan Awal (-) 200 400
Rencana Produksi 14.100 39.800
Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi (Standard Usage Rate / SUR)
a. Barang X membutuhkan bahan A = 1, B = 2
b. Barang Y membutuhkan bahan B = 2, C = 2

3. Budget Kebutuhan Bahan


Bahan A Bahan B Bahan C
Barang Produksi SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan

X 14.100 1 14.100 2 28.200 - -

Y 39.800 - - 2 79.600 2 79.600

Jumlah 14.100 107.800 79.600


Taksiran Biaya Bahan A= Rp 1.250, B = Rp 500, C = Rp 400
4. Budget Pembelian Bahan
Bahan A Bahan B Bahan C
Keperluan Persediaan Akhir 14.100 107.800 79.600
(+) 1.000 2.000 2.000
Bahan Yang Tersedia 15.100 109.800 81.600
Persediaan Awal (-) 500 2.000 2.000
Rencana Pembelian Harga 14.600 107.800 79.600
Per Unit 1.250 500 400
Nilai Pembelian 18.250.000 53.900.000 31.840.000
5. Budget Harga Pokok Bahan Baku
Barang X Barang Y Total
Bahan Q Price Total Q Price Total Q Rp
A 14.100 1.250 17.625.000 - - - 14.100 17.625.000
B 28.200 500 14.100.000 79.600 500 39.800.000 107.800 53.900.000
C - - - 79.600 400 31.840.000 79.600 31.840.000
Jumlah 31.725.000 71.640.000 103.365.000
6. Schedule Persediaan Awal Dan Akhir

Persediaan Awal Persediaan Akhir


Bahan Q P Total Q P Total
A 500 1.250 625.000 1.000 1.250 1.250.000
B 2.000 500 1.000.000 2.000 500 1.000.000
C 2.000 400 800.000 2.000 400 800.000
Sub Total - - 2.425.000 - - 3.050.000
Prod. Dlm Proses - - - - - -
Produk Jadi - - - - - -
Barang X 200 11.000 2.200.000 300 12.000 3.600.000
Barang Y 400 7.000 2.800.000 200 8.000 1.600.000
Sub Total - - 5.000.000 - - 5.200.000
Total - - 7.425.000 - - 8.250.000
Taksiran biaya kerja per unit
Departemen Pemotongan Departemen Finishing
Barang X Rp 3.000 Rp 4.500
Barang Y Rp 2.500 Rp 2.500

7. Budget Upah Langsung


Departemen Pemotongan Departemen Finishing
Barang Produksi Jumlah
Tarif Total Tarif Total
Barang X 14.100 Rp 3.000 42.300.000 Rp 4.500 63.450.000 105.750.000
Barang Y 39.800 Rp 2.500 99.500.000 Rp 2.500 99.500.000 199.000.000
141.800.000 162.950.000 304.750.000
Budget biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unit

Barang X Barang Y
Departemen Pemotongan Rp 1.000 Rp 500
Departemen Finishing Rp 1.250 Rp 700

8. Budget Biaya Overhead Pabrik


Departemen Pemotongan Departemen Finishing
Barang Produksi Jumlah
Tarif Total Tarif Total
Barang X 14.100 Rp 1.000 14.100.000 Rp 1.250 17.625.000 31.725.000
Barang Y 39.800 Rp 500 19.900.000 Rp 700 27.860.000 47.760.000
34.000.000 45.485.000 79.485.000
9. Budget Harga Pokok Poduksi Dan Harga
Pokok Penjualan
Keterangan Barang X (Rp) Barang Y (Rp) Jumlah (Rp)
Harga Pokok Produksi Bahan

A 17.625.000 17.625.000
B 14.100.000 39.800.000 53.900.000
C 31.840.000 31.840.000
Sub Total 31.725.000 71.640.000 103.365.000
Tenaga Kerja Langsung
Departemen Pemotongan 42.300.000 99.500.000 141.800.000
Departemen Finishing 63.450.000 99.500.000 162.950.000
Sub Total 105.750.000 199.000.000 304.750.000
Biaya Overhead Pabrik
Departemen Pemotongan 14.100.000 19.900.000 34.000.000
Departemen Finishing 17.625.000 27.860.000 45.485.000
Sub Total 31.725.000 47.760.000 79.485.000
Total Harga Pokok Produksi 169.200.000 318.400.000 487.600.000
Persediaan Awal (+) 2.200.000 2.800.000 5.000.000
Product Available For Sale 171.400.000 321.200.000 492.600.000
Persediaan Akhir ( - ) 3.600.000 1.600.000 5.200.000
Harga Pokok Penjualan 167.800.000 319.600.000 487.400.000
Biaya-biaya :
a. Distribusi Rp 70.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 10.000.000)
b. Administrasi Rp 50.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 5.000.000).
c. Kelebihan biaya lain-lain diatas pendapatan lain-lain Rp 2.825.000.
d. Rata-rata tarif pajak penghasilan 30%
10. Ringkasan Laba Rugi
Keterangan Jumlah (Rp) Barang X (Rp) Barang Y (Rp)
Penjualan
Daerah P 510.000.000 150.000.000 360.000.000
Daerah Q 180.000.000 60.000.000 120.000.000
Sub Total 690.000.000 210.000.000 480.000.000
Harga Pokok Penjualan 487.400.000 167.800.000 319.600.000
Laba Kotor Biaya-biaya : 202.600.000 42.200.000 160.400.000
Biaya Administrasi Rp 50.000.000 Biaya Distribusi
Rp 70.000.000
Biaya Lain-lain Rp 2.825.000
Total Biaya Operasi

122.825.000
Laba Perusahaan Sebelum Pajak Pajak Penghasilan 30% 79.775.000
23.932.500
Laba Setelah Pajak 55.842.500
Rencana penerimaan kas:
1) Penjualan tunai Rp 475.000.000
Saldo awal laba ditahan / sisa laba Rp 125.000.000 2) Penerimaan piutang Rp 225.000.000
Dividen yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan 3) Pendapatan lain-lain Rp 175.000
Rp 30.000.000 4) Pinjaman dari Bank Rp 10.000.000
5) Penjualan saham Treasury Rp 15.000.000

11. Laporan Sisa Laba Rencana pengeluaran kas


1) Utang (dianggap semua bahan dibeli dengan kredit) Rp 105.000.000
Saldo Awal Rp 125.000.000 penambahan kapital Rp 40.000.000
Laba Setelah Pajak Rp 55.842.500 (+) 2) Hal-hal yang actual yang ditangguhkan (dianggap tidak ada gaji yang
Rp 180.842.500 belum dibayar Rp 15.000.000)
Jumlah
3) Biaya lain-lain Rp 3.000.000
Pembayaran Deviden Rp 30.000.000 (-) 4) Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun Rp
Saldo Akhir Rp 150.842.500 23.932.500
5) Pembayaran wesel jangka panjang Rp 50.000.000
6) Saldo awal kas Rp 360.000.000
7) Biaya non kas dalam budget biaya overhead Rp 10.380.000
12. Ringkasan Rencana Kas
Saldo Awal 360,000,000
Penerimaan Pinjaman
Bank Penjualan Kas 10,000,000
Piutang Pendapatan 475,000,000
Lain Penjualan Saham 225,000,000
Total Penerimaan 175,000
15,000,000 725,175,000
Jumlah uang yang tersedia 1,085,175,000
Pengeluaran Hutang
(bahan) 105,000,000
Upah tenaga kerja langsung 304,750,000
Biaya Overhead Pabrik ( 79.485.000 - 10.380.000) non cash 69,105,000
Penambahan kapital Accrual dan 40,000,000
penangguhan Biaya lain 15,000,000
Pajak Wesel 3,000,000
Deviden 23,932,500
Biaya Distribusi Biaya 50,000,000
Administrasi Jumlah 30,000,000
Pengeluaran 60,000,000
45,000,000
745,787,500
Saldo Kas 339,387,500
KASUS - ZETA SOUND SYSTEMS
a. memproduksi tiga model audio untuk home theatre : Model 150,
Model 100, dan Model 50 yang semuanya dipasarkan di dua
wilayah, Jawa dan Sumatera. 2. Rencana Persediaan
b. Produk-produk tersebut diproduksi melalui tiga departemen
produksi yaitu Cutting, Assembling, dan Finishing. Berikut ini Persediaan Harga per Persediaan Harga per unit
Awal (unit ) unit (Rp) Akhir (unit) (Rp)
estimasi yang telah dibuat untuk penyusunan anggaran tahun
2022 : Bahan L 40.000 750 30.000 750
Bahan S 10.000 15.000 8000 15.000
1. Rencana Penjualan
Bahan F 1.500 2.000 2.000 2.000
Produk Wilayah Jawa Wilayah Sumatera Harga Jual Per unit
Produk Jadi
Model 150 3.000 unit 4.000 unit Rp 175.000 :FIFO
Model 100 5.000 unit 7.000 unit Rp 120.000 Model 150 200 98.000 200
Model 50 7.000 unit 8.000 unit Rp 90.000
Model 100 300 62.000 400
Model 50 400 47.000 300
KASUS - ZETA SOUND SYSTEMS
3. Kebutuhan Bahan baku tiap unit barang yang diproduksi (Standard Usage Rate/SUR)
Produk Bahan L Bahan S Bahan F
Model 150 12 5 2
Model 100 8 3 1
Model 50 6 2 1
4. Taksiran biaya bahan baku (per unit)
Bahan L = Rp 750, Bahan S = Rp 15.000, Bahan F = Rp 2.000
5. Estimasi biaya tenaga kerja langsung
Cutting Assembling Finishing
Tarif per jam Rp 6.000 Rp 5.000 Rp 4.000
6. Estimasi jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk setiap satu unit produk
Produk Cutting Assembling Finishing
Model 150 0.375 2.0 0.375
Model 100 0.375 1.5 0.250
Model 50 0.375 1.5 0.250
KASUS - ZETA SOUND SYSTEMS
7. Tarif Biaya Overhead per unit
Produk Cutting Assembling Finishing
Model 150 Rp 1.000 Rp 2.000 Rp 750
Model 100 Rp 1.000 Rp 1.500 Rp 500
Model 50 Rp 1.000 Rp 1.500 Rp 500

8. Anggaran Biaya komersial


a. Biaya Pemasaran Rp 500.000.000
b. Biaya Administrasi Rp 300.000.000

9. Pajak penghasilan badan sebesar 50% (untuk menyederhanakan)


KASUS - ZETA SOUND SYSTEMS
Siapkan anggaran tahunan untuk tahun 2022 dari data tersebut di atas, antara lain:
a. Anggaran penjualan (sales Budget), yang menyajikan anggaran penjualan per model dan per wilayah penjualan
b. Anggaran Produksi (production Budget), yang menyajikan anggaran produksi dalam unit untuk per model
c. Anggaran Pemakaian bahan baku dalam unit (direct materials budget in units), yang menyajikan anggaran
pemakaian untuk per bahan baku dan per model
d. Anggaran pembelian (purchases budget), yang menyajikan pembelian dalam unit dan total harga pokok pembelian
e. Biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi (cost of materials required for production), yang menyajikan
anggaran biaya per bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap model
f. Anggaran biaya tenaga kerja langsung (direct Labour budget) yang menyajikan anggaran biaya tenaga kerja langsung
per model dan per departemen produksi
g. Anggaran biaya overhead pabrik (Factory overhead budget), yang menyajikan anggaran biaya overhead pabrik per
model dan per departemen.
h. Laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan yang dianggarkan
i. (budgeted cost of goods manufactured sold statement)
j. Laporan laba rugi yang dianggarkan (budgeted income statement)
PUSTAKA

1. Anggaran Perusahaan, Gunawan Adi Saputrodan Marwan Asri, Buku 1 dan 2


2. Soal dan latihan kasus Anggaran Perusahaan, Gunawan Adi Saputro dan
Marwan Asri, Buku 1-2
Doa Penutup Majelis

‫ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ‬

Artinya:
“Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun-Mu dan aku
bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)

You might also like